PENDAHULUAN
masalah kesehatannya.
dan berkesinambungan.
1
menjadi salah satu patokan keberhasilan program kesehatan di
balita, anak, remaja, dewasa, ibu hamil dll. Secara biologis dan
seadanya.
2
Keterlambatan merujuk ke fasilitas yang lebih mampu (Rumah
dukun-dukun tadi.
adalah :
3
9. Bagaimana perilaku kemitraan dalam kesehatan ?
promosi kesehatan.
2. Mengetahui dan menerapkan prinsip-prinsip kemitraan dalam.
3. Pendidikan dan promosi kesehatan di masyarakat.
4. Mengetahui dan menjelaskan model-model dalam kemitraan.
5. Mengetahui dan menerapkan kerangka berpikir dalam kemitraan.
BAB II
PEMBAHASAN
4
Secara teoritis, Eisler dan Montuori (1997) membuat pernyataan
5
c. Kemitraan adalah upaya melibatkan berbagai komponen baik
masing.
harus ada kesepakatan misi, visi, tujuan dan nilai yang sama, harus
6
suatu kerja sama formal antara individu-individu, kelompok-kelompok
tertentu.
kelompok.
pihak-pihak tersebut
memberi manfaat.
7
c. Tujuan yang jelas dan terukur
b. Prinsip Keterbukaan
anggota serta berbagai sumber daya yang dimiliki. Semua itu harus
8
Beberapa prinsip kemitraan yang lainnya yaitu:
c) Keterbukaan (transparansi)
organisasi.
d) Kesetaraan
9
membutuhkan rasa saling menghormati antar anggota
e) Tanggung Jawab
f) Saling Melengkapi
10
Kapasitas lokal adalah salah satu aset penting untuk
kemitraan kesehatan :
Persiapan;
Inisiasi Kemitraan;
Pelaksanaan kerjasama;
Pelaporan;
a. Model I
11
Model kemitraan yang paling sederhana adalah dalam bentuk jaring
b. Model II
Hal ini karena setiap mitra memiliki tanggung jawab yang lebih
dievaluasi bersama.
Menurut Beryl Levinger dan Jean Mulroy (2004), ada empat jenis atau
a. Potential Partnership
Pada jenis kemitraan ini pelaku kemitraan saling peduli satu sama
b. Nascent Partnership
c. Complementary Partnership
12
Pada kemitraan ini, partner/mitra mendapat keuntungan dan
d. Synergistic Partnership
a. SK bersama
c. Pokja
d. Forum Komunikasi
13
perhatian dan kepentingan yang sama terhadap suatumasalah
partnernya.
informasi.
14
bersama, hal ini harus meliputi semua tingkatan organisasi sampai
petugas lapangan.
1. Unsur pemerintah
15
2. Masalah kesehatan saling berkaitan dan saling mempengaruhi
swasta.
produktivitas.
a. Tujuan umum :
16
Meningkatkan percepatan, efektivitas dan efisiensi upaya
b. Tujuan khusus :
kesehatan.
a. penjajagan/persiapan,
b. penyamaan persepsi,
c. pengaturan peran,
d. komunikasi intensif,
e. melakukan kegiatan, dan
f. melakukan pemantauan & penilaian.
Beberapa alternatif peran yang dapat dilakukan, sesuai keadaan,
17
a. Initiator : memprakarsai
bersama, dll.
c. Fasilitator : memfasiltasi,
18
b. Indikator proses :Kontribusi mitra dalam jaringan kemitraan,
diselenggarakan.
b. Balai Keperawatan
19
Early Diagnosis and Prompt Treatment (Diagnosis dini dan
pengobatan segera)
Rehabilitation. (pemulihan)
Advokasi (Advocacy)
20
2. Saling mempercayai dan menghormati
partnernya.
21
Dalam kemitraan sangat memerlukan sumber daya, baik berupa
standar/pedoman.
perilaku sehat.
Input
22
1. Sumberdaya manusia
2. Keuangan
3. Tugas pokok dan fungsi masing-masing
4. Lainnya
Prediksi peran masing-masing.
Proses
Outcome
23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
24
kemitraan yang saling menguntungkan dapat mempercepat
kemanfaatan model.
3.2 Saran
ilmiah.
25
4. Meningkatkan jejaring dan kemitraan dengan masyarakat dan
sektor terkait
DAFTAR PUSTAKA
26