Anda di halaman 1dari 3

B.

Tujuan Komunikasi Kesehatan


Pengetahuan komunikasi kesehatan, terutama hasil komunikasi
kesehatan yang efektif, dapat membantu kita untuk meningkatkan
kesadaran tentang resiko dan solusi terhadap masalah kesehatan yang
dihadapi masyarakat, juga memberikan motivasi agar masyarakat dapat
mengembangkan keterampilan untuk mengurangi resiko tersebut.
Secara praktis, komunikasi kesehatan memberikan kontribusi bagi
promosi kesehatan, mencegah penyakit dalam suatu wilayah tertentu.
Salah satu pembaruan atas itu, misalnya membarui situasi klinik berupa
interaksi antara personal maupun antara kelompok.
Adapun macam-macam tujuan Komunikasi Kesehatan adalah :
1. Tujuan strategis
Pada umumnya program-program yg berkaitan dgn komunikasi
kesehatan yang dirancang dalam bentuk paket acara atau paket modul
dapat berfungsi untuk :
- Relay information, meneruskan informasi kesehatan dari suatu sumber
kpd pihak lain secara berangkai ( hunting ).
- Enable informed decision making, memberikan informasi akurat utk
memungkinkan pengambilan keputusan.
- Promote peer information exchange and emotional support, mendukung
pertukaran pertama dan mendukung secara emosional pertukaran
informasi kesehatan.
- Promote healthy behavior, informasi untuk memperkenalkan perilaku
hidup sehat.
- Promote self care, memperkenalkan pemeliharaan kesehatan diri sendiri.
- Manage demand for health services, memenuhi permintaan layanan
kesehatan.

2. Tujuan praktis
Secara praktis tujuan khusus komunikasi kesehatan itu
meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui beberapa usaha
pendidikan dan pelatihan agar dapat :
1). Meningkatkan pengetahuan yg mencakup :
- Prinsip-prinsip dan proses komunikasi manusia.
- Menjadi komunikator yang memiliki etos, patos ,logos kredibilitas dll.
- Menyusun pesan verbal dan non verbal dalam komunikasi kesehatan.
- Memilih media yg sesuai dgn konteks komunikasi kesehatan.
- Menentukan segmen komunikasi yg sesuai dgn konteks komunikasi
kesehatan.
- Mengelola umpan balik atau dampak pesan kesehatan yg sesuai dgn
kehendak komunikator dan komunikan.
- Mengelola hambatan2 dalam komunikasi kesehatan.
- Mengenal dan mengelola konteks komunikasi kesehatan.
- Prinsip-prinsip riset.

2). Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan


Berkomunikasi efektif, praktis berbicara, berpidato, memimpin
rapat, dialog, diskusi, negosiasi, menyelesaikan konflik, menulis,
membaca, wawancara, menjawab pertanyaan, argumentasi dll.

3). Membentuk sikap dan perilaku berkomunikasi.


- Berkomunikasi yg menyenangkan, empati.
- Berkomunikasi dgn kepercayaan pada diri.
- Menciptakan kepercayaan publik dan pemberdayaan publik.
- Membuat pertukaran gagasan dan informasi makin menyenangkaqn.
- Memberikan apresiasi terhadap terbentuknya komunikasi yg baik.

Tujuan komunikasi kesehatan menurut Alo Liliweri, dibedakan menjadi


dua, yaitu tujuan strategis dan tujuan praktis.

Tujuan strategis merupakan fungsi dari program yang dirancang dalam


bentuk paket acara atau paket modul. Fungsinya adalah:

a.Relay information, Sumber yang diperoleh kemudian diteruskan ke pihak


lain secara berantai.

b.Enable informed decision making, informasi yang diperoleh


memungkinkan untuk pengambilan keputusan.

c.Promote healthy behavior, Informasi dapat digunakan untuk


mempromosikan perilaku kesehatan.
d.Promote peer information exchange, mempromosikan pertukaran
informasi antarsesama.

e.Promote self-care, mempromosikan kepedulian untuk diri sendiri.

f. Manage demand for health service, mengatur permintaan akan layanan


kesehatan.

Tujuan praktis menurut Taibi Kahler, digunakan untuk


meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan
pendidikan, seperti berikut. perilaku berkomunikasi. Contohnya,
berkomunikasi yang menyenangkan, berempati, berkomunikasi dengan
kepercayaan diri, berkomunikasi dengan membentuk kepercayaan publik
dan pemberdayaan publik, membuat pertukaran

a. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan berkomunikasi efektif.


Contohnya, praktis berbicara, berpidato, memimpin rapat, berdialog,
berdiskusi, bernegosiasi, menyelesaikan konflik, menulis, membaca,
wawancara, menjawab pertanyaan dan argumentasi.

b. Membentuk sikap dan informasi atau gagasan menjadi menyenangkan,


dan memberikan apresiasi terhadap terbentuknya komunikasi yang baik.

Anda mungkin juga menyukai