Anda di halaman 1dari 2

Identifikasi Potensi Bahaya Menggunakan Metode Job Safety Analysis pada Pekerja

Tambang Emas Tradisional di Desa Lebong Tambang Tahun 2021

Fajar Riski Maydani, Tomi Ariyanto

Pendahuluan

Salah satu poin yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia adalah kekayaan
alam yang seolah-olah tak pernah ada habisnya, khususnya dalam hasil pertambangan
berupa logam mulia, minyak bumi, batu bara dan masih banyak lagi, selaras dengan
fakta tersebut tentunya lapangan kerja di bidang penggalian dan pertambangan
merupakan pekerjaan yang banyak menyerap sumber daya manusia , dalam hal ini
dibutuhkan adanya pengawasan serta peraturan yang mengatur khususnya lingkungan
pertambangan dan keselamatan dan kesehatan kerja di lokasi pertambangan, sehingga
terciptanya rasa aman dan upaya proteksi dari angka kecelakaan atau kesakitan selama
bekerja. (1)

Menurut Badan pusat statistik (BPS). Pada tahun 2018 terdapat 394,560
pekerja yang bekerja pada sektor pertambangan dan penggalian dari seluruh provinsi
di indonesia.(2) Namun tingginya jumlah pekerja pertambangan dan penggalian juga
berbanding lurus dengan jumlah kecelakaan yang terjadi, baik dari perusahaan legal
yang dikelola dengan Sistem Operasional Prosedur (SOP), maupun pertambangan
non formal yang bersifat ilegal dan masih bersifat tradisional. Seiring dengan
kemajuan yang pesat di sektor pertambangan dan penggalian, tentunya perlu ditunjang
dengan memperhatikan dan mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja untuk
menghindari terjadinya bahaya. (3).

Dengan begitu, pekerjaan informal mewakili sebuah kerja yang amat tidak
layak dikarenakan jumlah pendapatan yang tidak sepadan dengan dampak bahaya
yang ditimbulkan, tetapi menawarkan solusi lain, berupa perlindungan dari
kemiskinan dan memenuhi kebutuhan hidup berupa penghasilan.(4).

Pada negara berkembang, sektor pekerjaan informal mendominasi dengan


setidaknya 2/3 dari total pekerja (formal/informal) non-pertanian, khususnya di Asia
Tenggara dan Asia Selatan proporsi pekerja sektor nonformal melebihi pekerja sektor
formal. Tingginya angka pekerja tersebut juga sepadan dengan banyaknya kecelakaan
atau hilangnya jam kerja yang terjadi pada pekerja sektor informal.(5)
Daftar Pustaka

1. Githasari R. Evaluasi Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan


Mineral dan Batubara (Smkp Minerba) Di Pt. Muara Alam Sejahtera Site Lahat. 2018;
Available from: https://repository.unsri.ac.id/13113/2/RAMA_ 13201
_10011181419050_0230098802_01_front_ref.pdf
2. Badan Pusat Statistik. Statistik pertambangan dan bahan galian indonesia The
Indonesian Quarrying Statistic 2018 [Internet]. Energi SSP dan, Statistics S of M and
E, editors. Badan Pusat Statistik/BPS-Statistics Indonesia; 2018. 62 p. Available from:
https://www.bps.go.id/publication/download.html?
nrbvfeve=OTI2MDRlMjM2YTExYTFkMjA4NGUxNTEw&xzmn=aHR0cHM6Ly93
d3cuYnBzLmdvLmlkL3B1YmxpY2F0aW9uLzIwMTkvMTIvMjQvOTI2MDRlMjM2
YTExYTFkMjA4NGUxNTEwL3N0YXRpc3Rpay1wZXJ0YW1iYW5nYW4tYmFoY
W4tZ2FsaWFuLWluZG9uZXNpYS0yMDE4
3. Bawang J, Kawatu PAT, Wowor R. Analisis Potensi Bahaya Menggunakan Metode
Job Safety Analysis di Bagian Pengapalan Site Pakal PT. Aneka Tambang Tbk. UBPN
Maluku Utara. Kesmas [Internet]. 2018;7(5):1–13. Available from:
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/kesmas/article/view/22082/21783
4. Taufiq. Pengaruh dinamika sektor pekerjaaan terhadap dinamika kemiskinan di
Indonesia: The effect of employment dinamics in Indonesia. Kemsos [Internet]. 2017;
Available from: e-journal%0Akemsos.go.id
5. On Madya SD, Nurwahyuni A. Determinan Sosial Ekonomi Tenaga Kerja Informal
Terhadap Kepemilikan Jaminan Kecelakaan Kerja Di Indonesia : Susenas 2017. Media
Kesehat Politek Kesehat Makassar. 2019;14(2):110.

Anda mungkin juga menyukai