NIM : N1A117072
1. Terdapat beberapa perubahan pada UU No.4 MINERBA 2009 yang beralih pada
Salinan UU No.3 MINERBA 2020, diantaranya:
a. Pengaturan terkait konsep Wilayah Hukum Pertambangan;
b. Kewenangan pengelolaan Mineral dan Batubara;
c. Rencana pengelolaan Mineral dan Batubara;
d. Penugasan kepada lembaga riset negara, BUMN, badan usaha milik daerah, atau
Badan Usaha untuk melakukan Penyelidikan dan Penelitian dalam rangka
penyiapan WIUP.
e. Penguatan peran BUMN;
f. Pengaturan kembali perizinan dalam pengusahaan Mineral dan Batubara termasuk
di dalamnya, konsep perizinan baru terkait pengusahaan batuan untuk jenis tertentu
atau untuk keperluan tertentu, serta perizinan untuk pertambangan rakyat; dan
g. Penguatan kebijakan terkait pengelolaan lingkungan hidup pada kegiatan usaha
Pertambangan, termasuk pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang.
c. Hilirisasi
Ketentuan mengenai peningkatan nilai tambah di dalam UU Minerba tak diatur
rinci. Hanya ada ketentuan Pasal 102 yang mengatur bahwa pemegang IUP dan
IUPK wajib meningkatkan nilai tambah sumber daya mineral dan/atau batubara
dalam pelaksanaan penambangan, pengolahan dan pemurnian, serta pemanfaatan
mineral dan batubara. Sementara itu, Pasal 103 mengamanatkan agar ketentuan
lebih lanjut mengenai hal itu diatur di dalam Peraturan Pemerintah.
RUU Minerba mengatur cukup detail mengenai ketentuan peningkatan nilai
tambah di dalam satu bab tersendiri, yakni Bab X. Pasal 76 menyebutkan ada enam
jenis peningkatan nilai tambah minerba yang harus dilakukan oleh para pemegang
IUP dan IUPK. Keenamnya adalah pengolahan mineral logam, pengolahan dan
pemurnian mineral logam, pengolahan mineral bukan logam, pengolahan batuan,
pengolahan batubara, dan pemanfaatan batubara.
3. Diharapkan dengan disahkannya UU No.3 MINERBA Tahun 2020 ini dapat memberikan
kepastian atas asas hukum dan investasi jangka panjang di sector pertambangan. Dan
menjadikan hak adil untuk setiap sector baik pemerintah, perusahaan maupun
masyarakat. Dengan tidak melupakan penangan lingkungan di sektor pertambangan
secara komprehensif untuk kegiatan praproduksi, produksi hingga pasca produksi.