Anda di halaman 1dari 14

PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU


NOMOR 3 TAHUN 2017

TENTANG

JAMINAN KESEHATAN DI KABUPATEN MAMUJU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MAMUJU’

Menimbang : a. bahwakesehatan dan perlindungan kesehatan merupakan hak


dasar setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan
dan berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang
bermartabat untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup
yang layak dan meningkatkan taraf hidup menuju
terwujudnya masyarakat yang berkualitas, sejahtera, adil dan
makmur;
b. bahwa salah satu upaya Pemerintah Daerah Kabupaten
Mamuju untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
dan mempercepat tercapainya jaminan kesehatan semesta
adalah dengan pemberian jaminan kesehatan bagi
masyarakat miskin dan rentan miskin di seluruh fasilitas
kesehatan yang dikerjasamakan oleh Penyelenggara jaminan
sosial;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf c di atas, perlu menetapkan
Peraturan Daerah tentang Jaminan Kesehatan di Kabupaten
Mamuju
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1959
tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
1822);

1
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1974
tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 53,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Tahun
1974 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kesejahteraan
Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4967);
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2004
tentang Pembentukan Provinsi Sulawesi Barat (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 105,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4422);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004
Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456);
6. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006
tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4676);
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit ( lembaran Negara Republik Imdonesia
Nomor 153Tambahan Lembaran Negara Republik Imdonesia
Nomor 5072);
10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011
Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);
11. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011
tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116);
12. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

2
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor
9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun
2005 Tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar
Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4585);
14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun
2005 Tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
15. Peraturan Daerah Kabupaten Mamuju Nomor 7 Tahun 2007
tentang Pembebasan Retribusi Pelayanan Kesehatan pada
Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan yang disederajatkan
bagi seluruh masyarakat Kabupaten Mamuju (Lembaran
Daerah Kabupaten Mamuju Tahun 2007 Nomor 7);

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU
dan
BUPATI MAMUJU

MEMUTUSKAN :

Memutuskan : PERATURAN DAERAH TENTANG JAMINAN KESEHATAN DI


KABUPATEN MAMUJU

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden
Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan Negara
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Provinsi adalah Provinsi Sulawesi Barat

3
3. Daerah adalah Kabupaten Mamuju
4. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah.
5. Bupati adalah Bupati Mamuju.
6. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
7. Jaminan Kesehatan adalah Sistem Pembiayaan Jaminan Kesehatan yang
dilaksanakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan untuk
memberikan perlindungan dan pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat
dengan prinsip kendali mutu dan kendali biaya.
8. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial selanjutnya disebut BPJS Kesehatan
adalah suatu Badan Hukum yang dibentuk oleh Pemerintah untuk
menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan.
9. Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional yang selanjutnya
disebut PBI adalah orang miskin dan rentan miskin di daerah sebagai
peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
10. Iuran Jaminan Kesehatan adalah sejumlah uang yang dibayar secara teratur
oleh peserta, pemberi kerja, Pemerintah dan Pemerintah Daerah kepada
BPJS Kesehatan untuk program jaminan kesehatan.
11. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju.
12. Dinas Sosial adalah Dinas Sosial Kabupaten Mamuju.
13. Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling
singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran.
14. Pekerja adalah setiap orang yang bekerja dan menerima gaji, upah atau
imbalan dalam bentuk lain.
15. Pekerja Penerima Upah (PPU) adalah setiap orang yang bekerja pada
pemberi kerja dengan menerima gaji atau upah.
16. Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) adalah setiap orang yang bekerja atau
berusaha atas resiko sendiri.
17. Pemberi Kerja adalah orang perseorangan, pengusaha, badan hukum atau
badan lainnya yang memperkerjakan tenaga kerja atau penyelenggara
negara yang memperkerjakan pegawai negeri dengan membayar gaji, upah
atau imbalan dalam bentuk lainnya.
18. Fasilitas Kesehatan yang selanjutnya disingkat Faskes adalah institusi
pelayanan kesehatan milik pemerintah Kabupaten Mamuju dan Institusi
pelayanan kesehatan lainnya yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
19. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju
20. Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju yang selanjutnya disebut RSUD
Mamuju adalah RumahSakit Umum Pemerintah Daerah Kabupaten Mamuju.
21. Rumah Sakit Rujukan selanjutnya disebut FKTRLadalah fasilitas kesehatan
yang memberikan pelayanan spesialis atas rujukan Puskesmas ataupun

4
Fasilitas kesehatan tingkat pratama (FKTP) lainnya, yang bekerjasama
dengan Penyelenggara Jaminan Kesehatan untuk memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat
22. Gawat Darurat Medis adalah suatu keadaan bagi pasien yang membutuhkan
pelayanan kesehatan tingkat lanjut yang harus diberikan secepatnya untuk
mengurangi resiko kematian atau kecacatan.
23. Iuran Biaya adalah sejumlah uang yang dibayar secara teratur oleh peserta,
pemberi kerja, Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
24. Dana Kapitasi adalah Dana yang bersumber dari BPJS Kesehatan selanjutnya
ditransfer langsung ke Rekening Bendahara Puskesmas setiap bulan yang
besarannya berdasarkan jumlah peserta Jaminan Kesehatan masing –
masing puskesmas, yang diperhitungkan sebagai Pendapatan Dinas
Kesehatan.
25. Dana Non Kapitasi adalah Dana Klaim puskesmas yang bersumber dari BPJS
Kesehatan yang ditransfer masuk ke bendahara penerima Dinas Kesehatan
yang diperhitungkan sebagai Pendapatan Dinas Kesehatan.
26. Komite Medik adalah kelompok tenaga medis yang keanggotaannya terdiri
dari ketua dan staf medik fungsional, berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada direktur yang bertugas membantu direktur menyusun
pelayanan medik, pelaksanaan medik dan pembinaan etika profesi.

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2
(1) Peraturan Daerah ini dimaksudkan sebagai dasar hukum dan pedoman bagi
Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan di Kabupaten
Mamuju.
(2) Peraturan daerah ini bertujuan untuk :
a. meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat di
Kabupaten Mamuju;
b. memberikan perlindungan jaminan kesehatan bagi masyarakat di
Kabupaten Mamuju untuk memperoleh manfaat pemeliharaan
kesehatan.
c. Menciptakan pemeliharaan kesehatan yang efektif, efisien dan
berkualitas.

BAB III
AZAS DAN PRINSIP

Pasal 3
(1) Jaminan Kesehatan diselenggarakan berdasarkan asas kemanusiaan, asas
manfaat dan asas keadilan sosial bagi peserta.
(2) Jaminan Kesehatan diselenggarakan untuk menjamin kesehatan seluruh
masyarakat Mamuju meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif

5
dengan pelayanan yang berjenjang sesui diagnosa medik,
berkesinambungan, merata, dan bermutu.
(3) Jaminan Kesehatan diselenggarakan berdasarkan pada prinsip sebagai
berikut :
a. kegotongroyongan;
b. nirlaba;
c. keterbukaan;
d. kehati-hatian;
e. akuntabilitas;
f. portabilitas;
g. kepesertaan bersifat wajib; dan
h. Mengedepankan promotif dan preventif

BAB IV
KEPESERTAAN

Bagian Kesatu
Peserta

Pasal 4
(1) Peserta Jaminan Kesehatan selanjutnya disebut Peserta BPJS Kesehatan
adalah seluruh masyarakat Mamuju yang dilaksanakan secara bertahap
menjadi peserta BPJS Kesehatan.
(2) Peserta Jaminan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),terdiri
dari:
a. Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI);dan
b. Peserta bukan Penerima Bantuan Iuran (PBI)
(3) Peserta sebagaimana dimaksud ayat (2) huruf a merupakan orang yang
tergolong miskin dan rentan miskin dengan kriteria sebagai berikut :
a. tidak termasuk dalam data kepersertaan program Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat;
b. telah memiliki Kartu Keluarga dan KTP Elektronik;
c. bersedia untuk berobat pada pelayanan kesehatan tingkat pertama
dan/atau ruang rawat kelas III pada pelayanan kesehatan rujukan
tingkat rujukan.
(4) Penetapan peserta PBI sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a
dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
(5) Kepersertaan dan Jaminan Pelayanan kesehatan bagi peserta sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf a dianggap gugur apabila :
a. peserta menggunakan fasilitas selain ruang rawat kelas III;
b. peserta diketahui merupakan peserta PPU penyelenggara negara dan
PPU swasta,peserta PBPU/BP;
c. peserta menjadi peserta mandiri;
d. peserta pindah domisili keluar wilayah Kabupaten Mamuju.

6
Pasal 5
(1) Peserta bukan PBI sebagaimana dimaksud pada pasal 4 ayat (2) huruf b
merupakan penduduk dengan kriteria sebagai berikut:
a. Pekerja penerima upah serta anggota kluarganya;
b. Pekerja bukan penerima upah dan anggota keluarganya;dan
c. Bukan pekerja dan anggotanya.
(2) Pekerja Penerima Upah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
terdiri atas :
a. Pegawai Negeri Sipil;
b. Anggota TNI;
c. Anggota Polri;
d. Pejabat Negara;
e. Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri;
f. Pegawai Swasta; dan
g. Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf f yang
menerima upah.
(3) Pekerja Bukan Penerima Upah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b terdiri atas :
a. Pekerja diluar hubungan kerja atau pekerja mandiri; dan
b. Pekerja yang tidak termasuk huruf a yang bukan penerima upah.
(4) Bukan Pekerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri atas :
a. investor;
b. pemberi kerja;
c. penerima pensiun;
d. veteran;
e. perintis kemerdekaan; dan
f. bukan pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf e yang
mampu membayar iuran.

Pasal 6
Dinas Sosial bersama PBJS Kesehatan Cabang Mamuju melakukan Evaluasi dan
rekonsiliasi terhadaap peserta PBI sebagaiman dimaksud dalam pasal 5
termasuk peserta yang ditanggung oleh Pemerintah Pusat setiap bulan sekali
atau sewaktu – waktu apabila dibutuhkan.

Bagian Kedua
Pendaftaran Peserta

Pasal 7
(1) Pendaftaran Peserta PBI sebagaimana dimaksud pasal 4 ayat (2) huruf a
dilaksanakan oleh Dinas Sosial ke BPJS Kesehatan setelah melakukan
pendataan ke Desa / Kelurahan.
(2) Pendaftaran Peserta bukan PBI beserta keluarganya sebagaimana dimaksud
pasal 4 ayat (2) huruf dilakukan oleh kepala OPD,Pimpinan Perusahaan,
dan/atau secara perorangan kepada BPJS kesehatan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai petunjuk teknis pendaftaran sebagai
peserta PBI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan
Bupati Mamuju dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan.

7
Bagian Ketiga
Hak dan Kewajiban Peserta

Pasal 8
Setiap peserta Jaminan Kesehatan berhak:
a. Mendapatkan Kartu Kepesertaan dari BPJS Kesehatan;
b. Mendapatkan pelayanan kesehatan secara komrehensif di fasilitas Pemberi
Pelayanan Kesehatan yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan;
c. Mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan bermutu sesuai standar
dan ketentuan peraturan perundang-undangaan.

Pasal 9
Setiap peserta Jaminan Kesehatan berkewajiban :
a. Memelihara kesehatan diri, keluarga dan lingkungan;
b. Membayar iuran setiap bulannya sesuia ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan
c. Mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam Sistem Pelayanan Kesehatan
Nasional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian Keempat
Hak dan Kewajiban Pemberi Pelayanan Kesehatan

Pasal 10
Fasilitas Pelayanan Kesehatan berhak :
a. Mendapatkan penggantian Jasa Pelayanan Kesehatan melalui dana Kapitasi
dan non Kapitasi bagi FKTP sesuai ketentuan perundang-undangan yang
berlaku;
b. Mendapatkan penggantian Jasa Pelayanan Kesehatan melaui klaim bagi
FKRTL sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 11
Fasilitas Pelayanan Kesehatan berkewajiban :
a. Memberikan pelayanan kesehatan kepada peserta Jaminan Kesehatan ;
b. Memenuhi mekanisme sistem rujukan secara berjenjang;
c. Memberikan bantuan, bimbingan dan konsultasi bagi setiap peserta.

BAB V
PEMBIAYAAN

Pasal 12
(1) Iuran biaya PBI di dearah terdiri dari :
a.Iuran peserta PBI yang ditanggung oleh Pemerintah;
b.Iuran peserta yang didaftarkan oleh pemerintah daerah, ditangung oleh
pemerintah daerah;
c.Iuran pesertabukan PBI dan keluarganya ditanggung oleh masing-masing
pemberi kerja dan atau pekerja penerima upah dan bukan pekerja
sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

8
(2) Iuran sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b, dialokasikan setiap Tahun
Anggaran dalam APBD Kabupaten.
(3) Pengalokasian angaran sebagaimana dimaksud ayat (2) sesuai dengan
kemampuan keuangan daerah.

BAB V
PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN

Pasal 13
(1) Pelayanan kesehatan kepada peserta diberikan oleh Pemberi Pelayanan
Kesehatanyang meliputi :
a. FKTP, yaitu pelayanan kesehatan kepada peserta diberikan oleh
puskesmas, dokter praktek perorangan, klinik pratama dan sejenisnya;
b. FKRTL, yaitu pelayanan kesehtan kepada peserta diberikan oleh Rumah
Ssakit type D, C, B dan A.
(2) Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada peserta sebagaimana dimaksud
ayat (1) dilaksanakan oleh fasilitas kesehatan milik pemerintah, pemerintah
daerah dan swasta.
(3) Penunjukan fasilitas kesehatan sebagaimana dimaksud ayat (2)
dilaksanakan dengan ketentuan bahwa fasilitas kesehatan yang
bersangkutan sudah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
(4) Fasilitas Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib memenuhui
standar pelayanan kesehatan yang ditetapkan.
(5) Mekanisme rujukan dilaksanakan secara berjenjang sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.

BAB VI
MANFAAT JAMINAN KESEHATAN

Pasal 14
(1) Setiap peserta berhak memperoleh manfaat Jaminan kesehatan meliputi
Pelayanan Kesehatan yang bersifat pelayanan perorangan secara
komprehensif sesuai dengan kebutuhan medis.
(2) Manfaat jaminan kesehatan sebagaimana dimaksud ayat (1) terdiri atas
manfaat medis dan manfaat non medis.
(3) Manfaat kesehatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) diberikan
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang mengatur tentang
sistem pelayanan kesehatan.

BAB VII
MONITORING DAN EVALUASI

Pasal 15
(1) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Jaminan Kesehatan dilaksanakan oleh
Pemerintah Daerah.
(2) Untuk pelaksanaan monitoing dan evaluasi sebagaimana dimaksud ayat (1)
dibentuk Tim terpadu yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

9
(3) Monitoring dan evaluasi dilakukan paling kurang tiap 3 (tiga) bulan secara
berjnjang oleh Tim.

BAB VIII
PENGADUAN

Pasal 16
(1) Peserta yang tidak puas mendapatkan pelayanan jaminan kesehatan dapat
mnyampaikan pengaduan kepada OPD yang membidangi dan BPJS
Kesehatan.
(2) Dalam hal peserta dan atau FKTP dan FKTR tidak mendapatkan pelayanan
yang baik dari BPJS Kesehatan, maka pengaduan dapat disampaikan ke
Pemerintah Daerah.
(3) OPD yang membidangi dan BPJS Kesehatan wajib menanggapi, menjawab
dan menyelesaikan pengaduan peserta jaminan kesehatan secara langsung
atau melalui telepon, fax, surat dan bentuk lainnya.
(4) Mekanisme pengaduan akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

BAB IX
SANKSI

Pasal 17
(1) Pelanggaran terhadap ketentuan di dalam Peraturan Daerah ini dapat
dikenakan sanksi administratif.
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat berupa :
a. teguran tertulis;
b. denda;dan/atau
c. tidak mendapat pelayanan publik tertentu.
(3) Mekanisme dan tatacara pengenaan sanksi administraif sebagaiman
dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati dengan
berpedoman pada peraturan perundang-undangan.

BAB X
KETENTUAN TAMBAHAN

Pasal 18
Peserta yang menginginkan kelas perawatan yang lebih tinggi dari pada haknya,
dapat meningkatkan haknya dengan mengikuti asuransi tambahan, atau
membayar sendiri selisih antara biaya yang dijamin dengan tarif yang berlaku di
FKRTL.

10
BAB XI
PENUTUP

Pasal 19
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkannya.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan


Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Mamuju.

Ditetapkan di Mamuju
Pada tanggal 27 Maret 2017

BUPATI MAMUJU,
ttd
H. HABSI WAHID
Diundangkan di Mamuju
Pada tanggal 27 Maret 2017

Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MAMUJU,


ttd
MUHAMMAD DAUD YAHYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2017 NOMOR 78

NOMOR REGISTER PERDA NOMOR 5 TAHUN 2017

Disalin sesuai dengan aslinya

KEPALA BAGIAN HUKUM

MUHAMMAD YANI, SH. M.Si


Pangkat : Pembina Tk. I
Nip : 19740915 199903 1 007

11
PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU


NOMOR 3 TAHUN 2017

TENTANG

JAMINAN KESEHATAN DI KABUPATEN MAMUJU

I. UMUM

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah, salah satu urusan wajib yang menjadi
kewenangan pemerintah kabupaten/kota adalah urusan dibidang kesehatan.
Kesehatan sebagaimana dimaksud di dalam Pasal 12 ayat (1) huruf b
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah adalah urusan pemerintahan wajib yang
berkaitan dengan pelayanan dasar.

Dalam upaya penyelenggaraan jaminan kesehatan di Kabupaten Mamuju


berhasil guna dan berdayaguna maka diperlukan pedoman dalam
pengelolaannya.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1
Cukup jelas
Pasal 2
Cukup jelas
Pasal 3
Cukup jelas
Pasal 4
Cukup jelas
Pasal 5
Ayat (4)
Huruf c
Penerima pensiun adalah :
a. Pegawai Negri Sipil yang berhenti dengan hak
pensiun;
b. Anggota TNI dan Anggota Polri yang berhenti dengan
hak pensiun;

12
c. Pejabat Nagara yang berhenti dengan hak pensiun;
d. Janda, duda atau anak yatim piatu dari penerima
pensiun sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf,
b dan huruf c yang mendapat hak pensiun;
e. Penerima pensiun selain huruf a, huruf b dan huruf
c; dan
f. Janda, duda atau anak yatim piatu dari penerima
pensiun sebagaimana dimaksud pada huruf e, yang
mendapat hak pensiun;

Pasal 6
Cukup jelas
Pasal 7
Cukup jelas
Pasal 8
Cukup jelas
Pasal 9
Cukup jelas
Pasal 10
Cukup jelas
Pasal 11
Cukup jelas
Pasal 12
Cukup jelas
Pasal 13
Cukup jelas
Pasal 14
Cukup jelas
Pasal 15
Cukup jelas
Pasal 16
Cukup jelas
Pasal 17
Cukup jelas
Pasal 18
Cukup jelas
Pasal 19
Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 52

13
PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU


TAHUN 2017 NOMOR 78

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU


NOMOR 3 TAHUN 2017

TENTANG

JAMINAN KESEHATAN DI KABUPATEN MAMUJU

14

Anda mungkin juga menyukai