Anda di halaman 1dari 3

MENGHENTIKAN PERDARAHAN

No Dokumen :

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD Tanda Tangan Kepala Puskesmas
PUSKESMAS
KUTASARI
1. Pengertian Suatu tindakan untuk menghentikan perdarahan baik pada kasus
bedah maupun non bedah.
2. Tujuan Mencegah terjadinya syok
3. Kebijakan
4. Prosedur A. Persiapan Alat :

Alat yang dipersiapkan sesuai dengan teknik yang akan


dilaksanakan untuk kasus bedah :

1. Alat pelindung diri (masker, sarung tangan, scort)

2. Balut tekan

3. Kain kasa steril

4. Sarung tangan

5. Tourniquet

6. Plester

7. Set untuk menjahit luka

8. Obat desinfektan

9. Spuit 20-50 c

10. Baskom berisi air/NaCl 0,9 % dingin

11. Jelly

B. Pelaksanaan tindakan

1. Memakai masker, sarung tangan, scort

2. Perawat I

a) Menekan pembuluh darah proximal dari luka, yang dekat dengan


permukaan kulit dengan menggunakan jari tangan.

b) Mengatur posisi dengan cara meninggikan daerah yang luka


3. Perawat II

a) Mengatur posisi pasien

b) Memakai sarung tangan kecil

c) Meletakkan kain kasa steril di atas luka, kemudian ditekan


dengan ujung-ujung jari

d) Meletakkkan lagi kain kasa steril di atas kain kasa yang pertama,
kemudian tekan dengan ujung jari bila perdarah masih berlangsung.
Tindakan ini dapat dilakukan secara berulang sesuai kebutuhan
tanpa mengangkat kain kasa yang ada.

4.

Menekan balutan

a) Meletakkan kain kasa steril di atas luka

b) Memasang verband balut tekan, kemudian letakkan benda keras


(verband atau kayu balut) di atas luka

c) Membalut luka dengan menggunakan verband balut tekan.

5. Memasang tourniquet untuk luka dengan perdarahan hebat dan


trumatik amputasi

a) Menutup luka ujung tungkai yang putus (amputasi) dengan


menggunakan kain kasa steril

b) Memasang tourniquet lebih kurang 10 cm sebelah proximal luka,


kemudian ikatlah dengan kuat.

c) Tourniquet harus dilonggarkan setiap 15 menit sekali secara


periodik

6. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemasangan tourniquete :

a) Pemasangan tourniquet merupakan tindakan terakhir jika


tindakan lainnya tidak berhasil. Hanya dilakukan pada keadaan
amputasi atau sebagai “live saving”

b) Selama melakukan tindakan, perhatikan :Kondisi pasien dan


tanda-tanda vitalEkspresi wajahPerkembangan pasien

7. Unit terkait Unit Gawat Darurat


8. Rekaman
Tanggal Mulai
historis No Yang Diuah Isi Perubahan
Diberlakukan.

Anda mungkin juga menyukai