BLADDER TRAINING
Disusun Oleh :
Kelompok 5
A. PERSIAPAN ALAT
1. Handscoon
2. Kateter dan urine bag
3. Kassa
4. Jelly
5. Bengkok
6. Spuit 5-10cc
7. NaCl
8. Kom
9. Korentang
10. Klem
11. Bak instrument
12. Perlak dan pengalas
13. Plester
14. air minum
15. Penampung urin (pispot)
B. TAHAP PRA-INTERAKSI
1. Verifikasi order : akan melakukan bladder training pada klien Ibu M.
2. Siapkan alat-alat
3. Siap bertemu dengan klien
C. TAHAP ORIENTASI
1. Berikan salam, panggil klien dengan nama serta memperkenalkan diri.
2. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan.
3. Beri kesempatan klien untuk bertanya dan meminta persetujuan klien dan keluarga .
4. Ciptakan lingkungan yang nyaman dengan menutup ruangan atau tirai ruangan
(ciptakan privasi bagi klien).
5. Peralatan didekatkan ke klien.
D. TAHAP KERJA
1. Klien masih menggunakan kateter.
- Klien diberi minum setiap 2 jam sebanyak 200 cc dari pukul 07.00- 19.00. Setiap
kali diberi minum, kateter diklem.
- Kemudian, setiap jam kandung kemih dikosongkan mulai pukul 08.00-21.00
dengan cara klem kateter dibuka.
- Pada malam hari (setelah pukul 21.00) buka klem kateter dan klien boleh minum
tanpa ketentuan seperti pada siang hari.
- Prosedur terus diulang sampai berhasil.
- Setiap menyelesaikan tindakan; bereskan alat, lepas hanscoon dan cuci tangan
E. Tahap terminasi
1. Evaluasi respon dan kondisi klien
2. Simpulkan hasil kegiatan
3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
F. Dokumentasi
1. Nama Pasien
2. Usia
3. Tindakan
4. Hari/Tanggal
5. S (subjektif) : Data subektif Berisi data dari pasien melalui anamnesis
(wawancara) yang merupakan ungkapan langsung
6. O (objektif) : Data objektif Data yang dari hasil observasi melalui
pemeriksaan fisik
7. A (assesment) : Analisis dan interpretasi Berdasarkan data yang terkumpul
kemudian dibuat kesimpulan yang meliputi diagnosis, antisipasi diagnosis atau
masalah potensial, serta perlu tidaknya dilakukan tindakan segera.
8. P (plan) : Perencanaan Merupakan rencana dari tindakan yang akan
diberikan termasuk asuhan mandiri, kolaborasi, diagnosis atau labolatorium, serta
konseling untuk tindak lanjut.