Anda di halaman 1dari 12

1

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN


CVA BLEEDING DIRUANG MAWAR

A. PENGKAJIAN
Tgl. MRS : 24 September 2011
Tgl Pengkajian : 5 Oktober 2011
No. Register : 00013595
Ruangan : Mawar

DATA UMUM
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Usia : 76 th
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Batu-Jawa Timur

a. Penanggung jawab klien


1. Nama : Ny. P
2. Hubungan dengan klien : Anak
3. Umur : 42 th
4. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
5. Alamat : Batu-Jawa Timur

KELUHAN UTAMA
Alasan masuk rumah sakit
1. Keluhan utama saat MRS
Pada saat di kaji keluarga pasien mengatakan bahwa awalnya
pasien mengeluh sakit kepala dan mendadak badan lemas.
Saat pengkajian pasien tidak sadarkan diri.
2. Keluhan Utama saat Pengkajian
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien masih lemas,
tetapi keadaan pasien jauh lebih baik saat pertama kali
pasien masuk RS. Pasien masih enggan berbicara.

2
DIAGNOSA MEDIS
CVA Bleeding

RIWAYAT KESEHATAN (MEDIK) KLIEN


1. Riwayat Penyakit Sekarang
Menurut keluarga pasien selalu nampak lemas dan pasien
selalu mengeluh nyeri kepala, pasien memiliki penyakit
hipertensi.
2. Riwayat kesehatan yang lalu
Pasien memiliki penyakit hipertensi
3. Riwayat kesehatan keluarga
Di dalam keluarga pasien menurut Ty. P ada yang menderita
penyakit stroke yaitu ibu dari pasien
Genogram:

Keterangan:
: Laki-laki.
: Perempuan
: Klien
: Meninggal

: Tinggal dalam satu rumah.

3
RIWAYAT KEPERAWATAN KLIEN
I. Pola aktivitas sehari-hari (ADL)
ADL SMRS MRS
Kebutuhan nutrisi Makan tidak teratur 3 x sehari menu sesuai
diet.
Rendah garam.
Kebutuhan
eliminasi Banyaknya Sedikit Banyaknya cukupan
a. BAB dan BAK
b. Keringat Cukupan Cukupan
- Banyaknya - -
- Kelainan &
bau
Kebutuhan Istirahat - Klien bed rest
tidur
Kebutuhan Pekerjaan rutinKlien bed rest dengan
Aktifitas sebagai ibu rumahaktivitas yang terbatas
tangga karena kelemahan
tubuh.

2. Riwayat Psikologi
a. Konsep diri
Menurut pengakuan keluarga, pasien termaksud orang yang
terbuka, dimana setiap ada masalah yang ada selalu di
musyawarakan pada anggota keluarganya yang lain.
b. Pola interaksi
Pasien selalu berinteraksi dengan keluarganya di rumah,
pola komunikasi pasien dan keluarga sangat baik.

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum
Klien masih nampak lemas, latihan makan peroral, TD 130/90
kesadaran kompos mentis, minum per NGT.

4
a. Head to toe
1. Kepala dan rambut:
Kepala simetris, rambut lurus dan banyak yang rontok.
2. Penglihatan :
Sklera putih, konjungtiva merah muda, pupil isokor,
3. Hidung:
Bentuk normal, hidung terpasang NGT
4. Telinga:
Klien masih mampu mendengarkan dengan baik, klien tidak
menggunakan alat bantu pendengaran, tidak ada perdarahan
atau peradangan.
5. Mulut dan gigi:
Ada caries gigi. Tidak ada bengkak atau kemerahan pada faring.
6. Leher:
Pemb.KGB (Kelenjar Getah Bening)
7. Thorax/ fungsi pernafasan:
Pada inspeksi pengembangan dada simetris, pergerakan dada
mengembang secara simetris, ret (-), wh (-), rh (-), saloop (-),
murmur (-)
8. Abdomen:
Supel, Bu (+), met (-), H/L Hb.
9. Ektrimitas:
10. Odedem, akral hangat
11. Integumen :
Wajah tidak tampak pucat, tidak ada lecet pada seluruh tubuh,
terdapat luka tusukan infus pada tangan kanan.

Pemeriksaan penunjang
- CT Scan: Kesimpulan: Intra cerebral bleeding pada
periventrikuler sinistra pens sinistra bleding infark cerebral
kronik basal ganglia.

Masalah yang mungkin timbul antara lain


1. Kurangnya perawatan diri.
2. Komunikasi verbal.

5
ANALISA DATA
NO DATA MASALAH ETIOLOGI
1. S: Keluarga klien mengukapkan Defisit self Perdarahan
pasien lemas dan sering sakit care pada otak
kepala
O: Kurangnya
- Klien bed rest. suplai darah
- Tangan dan terkulai lemah. pada otak
- Hasil pemeriksaan kekuatan
otot nilainya 3. Kelemahan
- Segala kebutuhan klien tubuh
masih di bantu oleh
keluarga dan petugas. Defisit self care
2. S: - Ny.P mengatakan bahwa Kerusakan Suplai darah
sejak di bawa ke RS komunikasi pada area
bicaranya kurang jelas. verbal brocca
O:- Klien mampu berkomunikasi
dengan petugas tetapi Kemampuan
kurang jelas karena agak berbicara
pelo. menurun
- Klien tampak berbicara
berulang-ulang untuk Pelo
memperjelas maksudnya.

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Defisit self care berhubungan dengan kelemahan tubuh pada


ekstrimitas yang di tandai dengan klien masih kelihatan lemah
saat menggerakan alat geraknya, klien bed rest, segala
kebutuhan klien masih di bantu oleh keluarga dan petugas.
2. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan

6
sirkulasi pada area brocca yang di tandai dengan klien mampu
berkomunikasi dengan petugas tetapi kurang jelas karena agak
pelo, klien tampak berbicara berulang-ulang untuk memperjelas
maksudnya.

7
8
RENCANA DAN PELAKSANAAN
TGL DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
6/10/ Defisit self care Setelah di lakukan 1. Jelaskan pada klien 1. Menjelaskan pada klien
2011 berhubungan perawatan , klien tentang pen-tingnya bahwa aktivitas perlu
dengan kelemahan menunjukkan melakukan aktivitas. untuk mejaga agar
tubuh pada peningkatan kekuatan otot tidak
ekstrimitas yang di kemampuan dalam melemah dan otot tidak
tandai dengan klien melakukan perawat 2. Bantu klien dalam mengecil
kesulitan dalam an diri dan melakukan perawatan 2. Membantu klien dalam
bergerak, klien bed beraktivitas dengan diri. merawat diri (merapikan
rest, segala bantuan minimal tempat tidur dan
kebutuhan klien dengan kriteria: mengatur posisi yang
masih di bantu oleh - Klien 3. Menganjurkan klien nyaman bagi klien).
keluarga dan mengungkapkan untuk melakukan 3. Bersama dengan
petugas. mampu melakukan aktivitas secara bertahap. fisioterapist melakukan
aktivitas dengan 4. Kolaborasi dalam gerkan ROM untuk Ny. S
bantuan. pelaksanaan fisioterapi 4. Mengamati aktivitas
- Klien tampak (ROM). klien, mengukur TTV dan
beraktivi- tas 5. Observasi KU pasien, menanyakan keluhan
dengan bantuan TTV, keluhan klien serta klien.

9
yang minimal. kemampuan klien dalam
beraktivitas..

TGL DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI IMPLEMENTASI


KEPERAWATAN
6/10/ Kerusakan Setelah di lakukan 1. Jelaskan pada klien 1. Menjelaskan pada klien
2011 komunikasi verbal perawatan, tentang pen-tingnya dan keluarga agar selalu
berhubungan harapkan klien untuk selalu melatih berbicara agar klien
dengan gangguan menunjuk kan bicara/ vokalisasi. selalu mealtih vokal agar
sirkulasi pada area peningkatan . bisa berbicara dengan
brocca yang di kemampuan 2. Ajak klien untuk jelas.
tandai dengan Tn P komunikasi verbal berbicara dengan singkat 2. Mengajak klien
mengatakan bahwa dengan kriteria: dan jelas. berbicara dengan topik
sejak di bawa ke RS - Keluarga yang menarik dan bahasa
istrinya bicaranya mengungkap kan yang singkat dan mudah
kurang jelas/ pelo, pelo yang di alami 3. Ajarkan pada klien untuk di ucapkan.
klien mampu Ny. S berkurang. untuk mempergunakan 3. Mengajarkan pada klien
berkomunikasi - Klien tangan untuk lebih bahwa tangan sangat
dengan petugas berkomunikasi memperjelas maksud membantu untuk
tetapi kurang jelas dengan jelas. pembicaraan. memperjelas maksud

10
karena agak pelo, - Klien tidak 4. Dengarkan klien dengan pembi- caraan.
klien tampak berbicara penuh perhatian. 4. Mendengrakan dan
berbicara berulang- berulang-ulang mencoba mengerti
ulang untuk untuk mengulang 5. Observasi kemampuan pembicaraan klien
memperjelas maksud yang klien dalam dengan sabar.
maksudnya. sama. berkomunikasi. 5. Memperhatikan
vokalisasi dan
kemampuan klien
berkomunikasi.

11
13

Anda mungkin juga menyukai