Disusun Oleh:
Nama : dr. ALIFIANTO PARHAM PARAKKASI, S.Ked
NIP : 19940704 202203 1 011
NDH : 28
Jabatan : AHLI PERTAMA- DOKTER
Instansi : RSUD KAB. KOLAKA TIMUR
Kata Kunci: sasaran keselamatan pasien, gelang identitas pasien, nilai-nilai dasar
BerAKHLAK, aktualisasi CPNS
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan
ridho-Nya sehingga laporan aktualisasi dengan judul “OPTIMALISASI PEMASANGAN
GELANG IDENTITAS PASIEN DI UNIT GAWAT DARURAT (UGD) RSUD KABUPATEN
KOLAKA TIMUR” ini bisa selesai dengan baik. Tujuan dari pembuatan laporan aktualisasi
ini, sebagai tugas pelatihan dasar yang telah diaktualisasikan di institusi penulis. Ucapan
terima kasih penulis yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Ibu Dra. Yuni Nurmalawati, M.Si selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memberikan fasilitas dan arahan
selama kegiatan berlangsung
2. Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur atas segala dukungannya selama pelaksanaan
Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022
3. Panitia Pelatihan Dasar dari Badan Pengembangan dan Sumber Daya Manusia
Provinsi Sulawesi Tenggara;
4. Bapak dr. Oktovianus selaku mentor dan Direktur RSUD Kolaka Timur;
5. Bapak Dr. H. Syafruddin, SE.,M.TP selaku penguji kelompok XIII Angkatan CXXXVIII
6. Ibu Dr. Misnawati Lily, M.Si selaku coach kelompok XIII Angkatan CXXXVIII
7. Bapak Yusran selaku wali kelas B Angkatan CXXXVIII
8. Seluruh Widyaiswara Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Lingkup Pemerintah
Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memberikan ilmunya
9. Keluarga yang senantiasa selalu memberikan doa, dukungan dan motivasi dalam
menyelesaikan semua rangkaian kegiatan selama Pelatihan Dasar CPNS Tahun
2022
10. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III angkatan CXXXVIII dan
CXXXVII Tahun 2022
11. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penyusunan laporan aktualisasi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Aktualisasi ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekeliruan yang disebabkan keterbatasan penulis baik dari aspek
pengetahuan, tenaga maupun materi. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat diharapkan dari semua pihak demi kesempurnaan Laporan Aktualisasi
ini
iv
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................................... ii
ABSTRAK …………………………………………………………………………………………… iii
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. iv
DAFTAR ISI …………...………………………………………….……………………………….... v
DAFTAR TABEL …………………………………………………..…………………....…………. vi
DAFTAR GAMBAR ……………………………..…………………….…………………...…...… vii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………….………….… viii
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2. Tujuan ................................................................................................................. 2
1.3. Manfaat ............................................................................................................... 3
1.4. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi .................................................................. 3
BAB II. PROFIL INSTANSI DAN PROFIL PESERTA …………………………....................... 5
2.1. Profil RSUD Kolaka Timur …………….............................................................. 5
2.1. Profil Peserta ...................................................................................................12
2.1. Nilai-Nilai Dasar BerAKHLAK, Kedudukan dan Peran ASN …….....................13
BAB III. RINGKASAN RANCANGAN AKTUALISASI .......................................................... 31
3.1. Identifikasi, Penetapan dan Analisis Isu …………………………..……………. 31
3.2. Gagasan Kreatif/Terpilih dan Kegiatan Pemecahan Isu ………………..…….. 34
3.3. Tabel Rancangan Kegiatan ………………...……………………………...…….. 36
3.4. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)……. 49
BAB IV. CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI ………………………………………….. 50
4.1. Realisasi Kegiatan ………………………………………………………………… 50
4.2. Kendala dan Antisipasi ……………………..…………………………………….. 51
4.3. Capaian Aktualisasi ……………………………………………………………….. 52
4.4. Matriks Rekapitulasi Realisasi Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK) ….. 78
4.5. Capaian Penyelesaian Core Isu ……………………………………………….… 79
4.6. Manfaat Terselesaikannya Core Isu …………………………………………..… 80
4.7. Rincian Biaya …………………………………………………………………….… 81
BAB V. PENUTUP................................................................................................................ 82
5.1. Kesimpulan …………………………………………………………………………. 82
5.2. Saran ……………………………………………………………………………...… 82
5.3. Rencana Tindak Lanjut Hasil AKtualisasi …………………………………….… 83
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 84
LAMPIRAN ………………………………………………………………………………………… 86
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Data Sumber Daya Manusia RSUD Kabupaten Kolaka Timur…………….......... 10
Tabel 2.2. Kunjungan Unit Gawat Darurat Tahun 2001………..............................................11
Tabel 2.3. Riwayat Pendidikan Peserta……………...............................................................13
Tabel 2.4. Konsepsi Nilai Dasar BerAKHLAK ………………………………………….……… 22
Tabel 3.1. Identifikasi Isu Berdasarkan Tugas dan Fungsi ………………….…….................31
Tabel 3.2. Penetapan Isu Prioritas dengan Metode APKL………………….….……………...33
Tabel 3.3. Gagasan Kreatif……………………………………………….…………….….…...…34
Tabel 3.4. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK) ………. 49
Tabel 4.1. Realisasi Kegiatan ………………………….…………………………………..……. 50
Tabel 4.2. Kendala dan Antisipasi ………………………...…...……………………………….. 51
Tabel 4.3. Capaian Penyelesaian Core Isu ………...……………………………………….…. 79
Tabel 4.4. Pemasangan Gelang Identifikasi Pasien di UGD RSUD Kab.Kolaka Timur ...… 79
Tabel 4.5. Rincian Biaya Kegiatan ………………………………...……………………………. 81
Tabel 5.1. Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi ………………………………………….. 83
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan
belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Sasaran Keselamatan Pasien juga merupakan suatu bagian dari Standar Akreditasi Rumah
Sakit yang harus dapat diterapkan di rumah sakit yang berguna dalam mewujudkan
pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Keselamatan pasien di rumah sakit salah satunya dimulai dari ketepatan
identifikasi pasien. Kesalahan identifikasi pasien di awal pelayanan akan berdampak
pada kesalahan pelayanan pada tahap selanjutnya. Rumah sakit harus membangun sistem
yang menjamin bahwa pelayanan yang tepat diberikan kepada pasien yang tepat. Ketepatan
identitas pasien merupakan sasaran pertama yang harus diperhatikan fasilitas pelayanan
kesehatan untuk mengurangi kejadian yang dapat mengancam keselamatan pasien (insiden
keselamatan pasien) seperti kesalahan tindakan pada pasien yang salah, kesalahan
prosedur, kesalahan medikasi, kesalahan transfusi, dan kesalahan pemeriksaan diagnostik
selama di rumah sakit.
Unit gawat darurat (UGD) selain berfungsi melaksanakan pelayanan gawat darurat
juga berperan sebagai pintu masuk pasien rawat inap di rumah sakit. Jumlah kunjungan
pasien di UGD RSUD Kab.Kolaka Timur pada tahun 2021 berjumlah 914 orang. Kondisi
yang terjadi saat ini berdasarkan hasil observasi penulis selama bekerja di RSUD
Kabupaten Kolaka Timur menunjukkan bahwa pemasangan gelang identitas pasien tidak
dilakukan. Hal ini dapat berdampak pada keselamatan pasien dan menyebabkan insiden
kesalamatan pasien. Oleh karena itu perlu adanya usaha untuk meningkatkan keselamatan
pasien salah satunya dengan memasang gelang identitas kepada setiap pasien rawat inap
yang masuk melalui UGD RSUD Kabupaten Kolaka Timur.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis membuat laporan aktualisasi
berisi tentang gagasan pemecahan isu tersebut dengan judul “Optimalisasi Pemasangan
Gelang Identitas Pasien di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Kabupaten Kolaka Timur”.
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Mengaktualisasikan nilai-nilai konsep dasar BerAKHLAK> yang meliputi
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompoten, Harmonis, Loyal, Adapif dan
Kolaboratif, serta peran dan kedudukan ASN dalam melaksanakan tugas
sebagai Dokter Ahli Pertama di RSUD Kabupaten Kolaka Timur.
2
1.2.2. Tujuan Khusus
Mengoptimalkan pemasangan gelang identitas pasien di unit gawat darurat
RSUD Kabupaten Kolaka Timur
1.3. Manfaat
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN dan peran kedudukan PNS
dalam NKRI adalah sebagai berikut:
1) Manfaat untuk penulis
Kegiatan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sehingga mampu
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK> (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompoten, Harmonis, Loyal, Adapif dan Kolaboratif) dan
peran kedudukan PNS dalam NKRI, sebagai landasan dalam menjalankan tugas
dan fungsinya secara berkesinambungan yang telah didapatkan selama mengikuti
Pelatihan Dasar ke dalam lingkup kerja sehari-hari sehingga mampu menjalankan
perannya sebagai ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik,
perekat dan pemersatu bangsa.
2) Manfaat untuk Organisasi
a. Terwujudnya visi misi RSUD Kabupaten Kolaka Timur
b. Terselenggaranya pelayanan publik yang berkualitas di lingkungan kerja RSUD
Kabupaten Kolaka Timur
c. Sebagai stimulus dalam penyelenggaraan pelayanan publik ke depan.
3) Manfaat untuk Masyarakat
a. Terwujudnya keselamatan pasien yang baik
b. Terwujudnya pelayanan kesehatan yang optimal
3
Pemasangan gelang identitas pasien adalah proses kegiatan identifikasi
dengan memasang gelang identitas pasien rawat inap dengan mencantumkan nama,
tanggal lahir dan nomor rekam medis pasien agar dapat membedakan antara pasien
satu dengan pasien yang lain sehingga memperlancar atau mempermudah dalam
pemberian pelayanan kepada pasien. Gelang identitas pasien dibedakan menurut
warna dan fungsinya yaitu:
a. Merah muda untuk pasien berjenis kelamin perempuan
b. Biru muda untuk pasien berjenis kelamin laki-laki
c. Merah untuk pasien alergi obat
d. Kuning untuk pasien dengan risiko jatuh
e. Hijau untuk pasien alergi latek
f. Ungu untuk pasien DNR (Do Not Resucitate)
g. Abu-abu untuk pasien yang sedang menjalani kemoterapi
h. Putih untuk pasien dengan kondisi jenis kelamin ganda (ambigu)
4
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN PROFIL PESERTA
5
c. Nilai Organisasi
1) Empati terhadap Pasien
Memahami dan ikut merasakan masalah yang dihadapi pasien. Untuk
itu setiap pegawai RSUD Kabupaten Kolaka Timur dalam menangani
pasien harus bertekad bahwa: “keselamatan, kesembuhan dan
kepuasan pasien adalah kebahagiaan kami”.
2) Keterbukaan dan Transparansi
Dengan keterbukaan diharapkan pemberian informasi secara terbuka
serta membuka diri pula terhadap kritik. Kritik harus dilihat sebagai
suatu partisipasi untuk perbaikan. Selain itu perlu adanya transparansi
yaitu diketahuinya oleh banyak pihak (yang berkepentingan) mengenai
perumusan kebijaksanaan yang sudah ditetapkan.
3) Akuntabilitas
Dengan akuntabilitas diharapkan kewajiban untuk memberikan
pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan
tindakan seseorang/pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang
memiliki hak atau berwenang meminta pertanggung jawaban.
4) Azas Kekeluargaan
Bekerja dalam kebersamaan jauh lebih baik daripada bekerja sendiri-
sendiri apalagi dalam bekerjasama berdasarkan persahabatan yang
saling menghormati serta saling menghargai. Dengan azas
kekeluargaan juga diharapkan agar dalam berinteraksi senantiasa
berprilaku santun, rendah hati, serta memberikan kesejukan bagi orang
lain.
5) Bermental Pemenang (Play To Win)
Seluruh karyawan Rumah Sakit harus bermental pemenang. Tidak ada
hal yang tidak dapat diperbaiki, oleh karena itu hari ini harus lebih baik
dari kemarin dan hari besok harus lebih baik dari hari ini.
6
2.1.3. Struktur Organisasi
DIREKTUR
KOORD.UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
7
Dalam aktivitasnya, RSUD Kabupaten Kolaka Timur berusaha untuk selalu
menyadari tugas dan tanggung jawabnya sebagai salah satu penyelenggara
pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kolaka Timur. Dengan demikian, RSUD
Kabupaten Kolaka Timur akan senantiasa berupaya melaksanakan fungsinya
semaksimal mungkin dengan terus berusaha mengadakan perbaikan dan
peningkatan sarana dan prasarana serta kinerja petugasnya.
2.1.4. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
Berdasarkan Undang-undang No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Rumah
Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna.
Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud diatas, rumah sakit memiliki
fungsi:
a. Penyelenggara pelayanan pengobatan dan pelayanan kesehatan sesuai
dengan standar pelayanan rumah sakit;
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan
medis;
c. Penyelenggara pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan;
dan
d. Penyelenggara penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan
dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.
2.1.5. Tugas Pokok dan Fungsi Dokter Umum
Tugas dan Fungsi Jabatan dokter umum berdasarkan Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia Nomor
139/KEP/M.PAN/II/2003 tentang Jabatan Fungsional Dokter dan Angka
Kreditnya adalah sebagai berikut
1) Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama;
2) Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama;
3) Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter Umum;
4) Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh Dokter Umum;
5) Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana;
6) Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang;
7) Melakukan Tindakan darurat medik/ pertolongan pertama pada kecelakaan
(P3K) tingkat sederhana;
8
8) Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap;
9) Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana;
10) Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat I;
11) Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana;
12) Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat I;
13) Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu;
14) Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita;
15) Melakukan pemeliharaan kesehatan anak;
16) Melakukan pelayanan keluarga berencana;
17) Melakukan pelayanan imunisasi;
18) Melakukan pelayanan gizi;
19) Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit;
20) Melakukan penyuluhan medik;
21) Membuat catatan medik rawat jalan;
22) Membuat catatan medik rawat inap;
23) Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar;
24) Melayani atau menerima konsultasi dari dalam;
25) Menguji kesehatan individu;
26) Menjadi Tim Penguji Kesehatan;
27) Melakukan visum et repertum tingkat sederhana
28) Melakukan visum et repertum kompleks tingkat I
29) Menjadi saksi ahli;
30) Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan;
31) Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium
32) Melakukan tugas jaga panggilan/ on call;
33) Melakukan tugas jaga di tempat/ rumah sakit;
34) Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien;
35) Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat
sederhana.
9
2.1.6. Data sumberdaya yang dimiliki unit kerja dan data terkait
Tabel 2.1. Data Sumber Daya Manusia RSUD Kabupaten Kolaka Timur
NO JENIS TENAGA PNS NON PNS JUMLAH
1 Tenaga Dokter :
a. Dokter Umum 9 2 11
b. Dokter Gigi - 1 1
c. Dokter Spesialis Anak - 1 1
d. Dokter Spesialis Penyakit
- 1 1
Dalam (WKDS)
e. Dokter Spesialis Jiwa 1 - 1
f. Dokter Spesialis Kandungan
1 - 1
dan Kebidanan
g. Dokter Spesialis Bedah - 1 1
h. Dokter Spesialis Anestesi - 1 1
2 Tenaga Paramedis:
a. Ners 19 15 34
b. S1 Keperawatan 4 4 8
c. D3 Perawat 7 36 43
d. D4 Kebidanan 2 5 7
e. D3 Kebidanan 15 32 47
Tenaga Paramedis Non
3
Perawatan:
a. Apoteker - 3 3
b. S2 Kesehatan Masyarakat 4 - 4
c. S1 Kesehatan Masyarakat 7 5 12
d. D3/D4 Radiologi 2 2 4
e. S1/D4 Farmasi 1 2 3
f. D3 Rekam Medis 5 1 6
g. D3 Analis Kesehatan 2 3 5
h. D3 Farmasi 2 5 7
i. D3 Kesehatan Lingkungan 1 - 1
j. D3 Perawat Gigi 3 2 5
10
k. D3 Gizi 9 5 14
l. S1/D4 Gizi 1 - 1
m. D1 Transfusi Darah 1 - 1
n. D4 Sanitarian 1 - 1
o. D3 Transfusi Darah 3 - 3
4 Tenaga Lainnya:
a. S1 Ekonomi - 1 1
b. D3 ATEM 1 1 2
c. D3 Fisiotherapi - 1 1
d. SMA - 24 24
JUMLAH 101 154 255
11
Gambar 2.2. Jumlah Kunjungan Unit Gawat Darurat Tahun 2021
12
SMAN 1 Kolaka 2012 IPA
S1-Pendidikan
Universitas Diponegoro, Semarang 2016
Dokter
Universitas Diponegoro, Semarang 2018 Profesi Dokter
13
Pelayanan prima penting dilakukan karena memberi kepuasan pelanggan
sebagai sarana untuk menghadapi kompetisi dimasa yang akan datang,
kepuasan pelanggan adalah promosi terbaik, kepuasan pelanggan merupakan
aset terpenting, kepuasan pelanggan menjamin pertumbuhan dan
perkembangan organisasi, pelanggan makin kritis dalam memilih produk atau
jasa, pelanggan puas akan kembali (costumer retention), dan pelanggan yang
puas mudah memberikan referensi. Adapun prinsip dalam pelayanan publik,
yaitu:
1) Partisipatif: Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
2) Transparan: Penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses
bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan
pelayan publik yang diselenggarakan tersebut, seperti persyaratan,
prosedur, biaya, dan sejenisnya. Masyarakat juga harus diberi akses yang
sebesar-besarnya untuk mempertanyakan dan menyampaikan pengaduan;
3) Responsif; pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan
kebutuhan warga negaranya. Tidak hanya terkait dengan bentuk dan jenis
pelayanan publik yang mereka butuhkan, akan tetapi juga terkait dengan
mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan
biaya penyelenggaraan pelayanan;
4) Tidak diskriminatif: pelayanan publik yang diselenggarakan oleh
pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan
warga negara lainnya;
5) Mudah dan murah: mudah artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan
tersebut masuk akal dan mudah untuk dipenuhi. Murah artinya biaya yang
dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut
terjangkau oleh seluruh warga negara;
6) Efektif dan efisien: penyelenggaraan pelayanan publik harus mampu
mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan dilakukan dengan
prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang
murah;
7) Aksesibel: pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus
dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan
non fisik;
8) Akuntabel: penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan dengan
menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga
negara melalui pajak yang mereka bayar;
14
9) Berkeadilan: salah satu tujuan yang penting adalah melindungi warga
negara dari praktik buruk yang dilakukan oleh warga negara yang lain.
Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 mengenai pelayanan publik,
terdapat strategi peningkatan pelayanan prima, yaitu:
1) Menerapkan standar pelayanan dan maklumat pelayanan;
2) Melaksanakan survey kepuasan masyarakat, minimal 1 tahun sekali;
3) Pengelolaan pengaduan masyarakat;
4) Menyediakan sarana dan prasarana pelayanan
5) Pengembangan inovasi;
6) Replikasi best practice;
7) Perbaikan berkelanjutan
Masyarakat memiliki keterlibatan dalam rangka peningkatan pelayanan
prima, meliputi: penyusunan kebijakan, penyusunan standar pelayanan dan
maklumat pelayanan, serta penyampaian dan pengelolaan pengaduan
pelayanan publik. Pelayanan publik yang diberikan harus berinovasi yang
bertujuan memberikan pelayanan yang bermutu sehingga customer merasa
senang.
2.3.2 Akuntabel
Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan
responsibilitas atau tanggung jawab. Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab yang berangkat dari moral individu, sedangkan
akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada
seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN
akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindak
dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan
lebih luasnya kepada publik (Matsiliza dan zonke, 2017). Nilai-nilai publik
tersebut antara lain adalah:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
b. Kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok, dan pribadi;
c. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
d. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
e. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
Adapun pedoman perilaku akuntabilitas, yaitu:
15
1. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin,
dan berintegritas tinggi;
2. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien;
3. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu akuntabilitas
personal, akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas
organisasi, dan akuntabilitas stakeholder. Adapun cara menciptakan
lingkungan akuntabel, yaitu:
a. Kepemimpinan: Adanya komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan
sehingga memberikan efek positif bagi pihak lain untuk berkomitmen;
b. Transparansi: mendorong komunikasi, memberikan perlindungan, dan
meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan secara
keseluruhan.
c. Integritas: suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan mematuhi semua
hukum yang berlaku, Undang-undang, kontrak, kebijakan, dan peraturan
yang berlaku.
d. Tanggung jawab (responsibility): Kewajiban bagi setiap individu dan
lembaga bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah
dilakukan;
e. Keadilan: Landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus dipelihara
dan dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan organisasinya.
f. Kepercayaan: Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas. Dengan kata lain,
lingkungan akuntabilitas tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat
dipercaya.
g. Keseimbangan: Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja,
maka diperlukan adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
h. Kejelasan: Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk
menciptakan dan mempertahankan akuntabilitas.
i. Konsistensi: Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak
konsisten dari sebuah kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki
konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel,
akibat melemahnya komitmen dan kredibilitas anggota organisasi.
16
2.3.3 Kompeten
Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang terindikasikan dalam kemampuan dan perilaku seseorang sesuai
tuntutan pekerjaan. Adapun prinsip pengembangan kompetensi ASN, yaitu:
a. Upaya peningkatan kompetensi yang dilakukan organisasi maupun
individu melalui proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sesuai
dengan kebutuhan organisasi dan pegawai.
b. Setiap ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan
kompetensi.
c. Diarahkan pada pengembangan kompetensi sesuai kebutuhan jabatan.
d. Pengembangan kompetensi sebagai salah satu dasar dalam
pengangkatan jabatan dan pengembangan karir.
Menurut PP no 11 tahun 2017 pengembangan kompetensi dapat dilakukan
melalui dua cara, yaitu pendidikan dan pelatihan. Pada proses pendidikan
dapat dilakukan dengan pemberian tugas belajar yang bertujuan memenuhi
standar kompetensi jabatan dan pengembangan karir. Sedangkan pelatihan
dilakukan dengan dua metode, yaitu klasikal berupa pembelajaran tatap muka
di dalam kelas seperti pelatihan, seminar, kursus dan penataran. Metode
kedua yaitu dengan non klasikal melalui e-learning bimbingan di tempat kerja,
pelatihan jarak jauh, magang, dan pertukaran antara PNS dengan pegawai
swasta paling lama 1 tahun dengan koordinasi LAN dan BKN. Kompeten
memiliki tiga aspek penting, yaitu:
a. Meningkatkan kompetensi diri: Merubah mindset, mengembangkan
mandiri secara heutagogik atau "net-centric", memanfaatkan sumber
keahlian pakar/konsultan, dan melakukan jejaring formal/informal.
b. Membantu orang lain belajar: Aktif dalam pasar pengetahuan,
memanfaatkan dokumen kerja, aktif mengakses dan mentransfer
pengetahuan, dan sosialisasi informal.
c. Melaksanakan tugas terbaik: pengetahuan menjadi karya, makna hidup
dan bekerja baik, serta tipikal individu semangat berkarya.
2.3.4 Harmonis
Menurut kamus besar bahasa Indonesia harmonis bersangkut paut dengan
harmoni; seia sekata. Harmoni adalah kerjasama antara berbagai factor
dengan sedemikian rupa hingga factor-faktor tersebut dapat menghasilkan
suatu kesatuan yang luhur. Suasana harmoni dalam lingkungan bekerja akan
membuat kita secara individu tenang, menciptakan kondisi yang
17
memungkinkan untuk saling kolaborasi dan bekerjasama, meningkatkan
produktifitas bekerja dan kualitas layanan kepada pelanggan.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip
dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis. Penegakkan etika ASN terjabarkan
dalam undang-undang No. 5 tahun 2014. Upaya mewujudkan keharmonisan
dapat dilakukan dengan memahami tugas seorang ASN, yatu melaksanakan
kebijakan publik, memberikan pelayanan publik yang berkualitas dan
professional, dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara kesatuan
Republik Indonesia. Adapun pedoman perilaku harmonis, yaitu:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
b. Suka menolong orang lain;
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
2.3.5 Loyal
Secara etimologis, istilah "loyal" diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu
"Loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia,
atau suatu kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul
dari kesadaran sendiri pada masa lalu. Loyal adalah berdedikasi dan
mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara. Adapun panduan perilaku
dari loyal, yaitu:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD 1945, setia pada NKRI serta
pemerintahan yang sah.
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, Instansi, dan Negara.
c. Menjaga rahasia jabatan dan Negara
2.3.6 Adaptif
Adaptasi adalah suatu proses yang menempatkan manusia yang berupaya
mencapai tujuan-tujuan atau kebutuhan untuk menghadapi lingkungan dan
kondisi sosial yang berubah-ubah agar tetap bertahan (Robbins, 2003).
Adaptif merupakan proses mengatasi halangan-halangan dari lingkungan,
penyesuaian terhadap norma-norma untuk menyalurkan, serta proses
perubahan untuk menyesuaikan dengan situasi yang berubah. Adaptif sebagai
nilai ASN dan budaya ASN, terdiri atas:
a. Pegawainya harus terus mengasah pengetahuannya hingga ke tingkat
mahir (personal mastery);
b. Pegawainya harus terus berkomunikasi hingga memiliki persepsi yang
sama atau gelombang yang sama terhadap suatu visi atau cita-cita yang
akan dicapai bersama (shared vision);
18
c. Pegawainya memiliki mental model yang mencerminkan realitas yang
organisasi ingin wujudkan (mental model);
d. Pegawainya perlu selalu sinergis dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
untuk mewujudkan visinya (team learning);
e. Pegawainya harus selalu berpikir sistemik, tidak kacamata kuda, atau
bermental silo (systems thinking).
Penerapan budaya adaptif harus mampu mengantisipasi dan beradaptasi
dengan perubahan lingkungan, mendorong jiwa kewirausahaan,
memanfaatkan peluang-peluang yang berubah-ubah, terkait dengan kinerja
instansi, serta memperlihatkan kepentingan-kepentingan yang diperlukan
antara instansi mitra, masyarakat, dan sebagainya. Adapun ciri-ciri individu
adaptif, diantaranya: eksperimen orang yang beradaptasi, melihat peluang di
mana orang lain melihat kegagalan, memiliki sumberdaya, selalu berpikir ke
depan, tidak mudah mengeluh, tidak menyalahkan, tidak mencari popularitas,
memiliki rasa ingin tahu, memperhatikan sistem, membuka pikiran,dan
memahami apa yang sedang diperjuangkan.
Terdapat 3 komponen dalam pengembangan kapasitas pemerintah
adaptif, yaitu pengembangan SDM adaptif, penguatan organisasi adaptif, dan
pembaharuan institusional adaptif. Adapun pedoman perilaku, yaitu:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas;
c. Bertindak proaktif.
2.3.7 Kolaboratif
Secara umum kolaborasi adalah hubungan antar organisasi yang saling
berpartisipasi dan saling menyetujui untuk bersama mencapai tujuan, berbagi
informasi, berbagi sumberdaya, berbagi manfaat, dan bertanggungjawab
dalam pengambilan keputusan bersama untuk menyelesaikan berbagai
masalah. Emily R. Lai menjelaskan, “Collaboration is the mutual engagement
of participants in a coordinated effort to solve a problem together. Collaborative
interactions are characterized by shared goals, symmetry of structure, and a
high degree of negotiation, interactivy, and interdependence.” Definisi tersebut
menjelaskan bahwa kolaborasi adalah keterlibatan bersama dalam upaya
terkoordinasi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama. Interaksi
kolaboratif ditandai dengan tujuan bersama, struktur yang simeteris dengan
negosiasi tingkat tinggi melalui intertivitas dan adanya saling ketergantungan.
Irawan (2017) mengungkapkan bahwa collaborative governance sebagai
sebuah proses yang melibatkan norma bersama dan interaksi saling
19
menguntungkan antar aktor governance. Hal ini mencakup kemitraan institusi
pemerintah untuk pelayanan publik.
Menurut Ansel dan Gash (2007:544), terdapat 6 kriteria penting untuk
kolaborasi, yaitu, forum yang diprakarsai oleh lembaga publik atau lembaga,
peserta dalam forum termasuk aktor nonstate, peserta terlibat langsung dalam
pengambilan keputusan dan bukan hanya '‘dikonsultasikan’ oleh agensi publik,
forum secara resmi diatur dan bertemu secara kolektif, forum ini bertujuan
untuk membuat keputusan dengan konsensus (bahkan jika konsensus tidak
tercapai dalam praktik), dan fokus kolaborasi adalah kebijakan publik atau
manajemen. Ada 3 tahapan dalam melakukan assessment terhadap tata kelola
kolaborasi, yaitu:
a. Mengidentifikasi permasalahan dan peluang;
b. Merencanakan aksi kolaborasi; dan
c. Mendiskusikan strategi untuk mempengaruhi.
Model Collaborative Governance Ansan dan Gash (2012), Menurutnya
starting condition mempengaruhi proses kolaborasi yang terjadi, dimana proses
tersebut terdiri dari membangun kepercayaan, face to face dialogue,
commitment to process, pemahaman bersama, serta pengambangan outcome
antara. Desain kelembagaan yang salah satunya proses transparansi serta
faktor kepemimpinan juga mempengaruhi proses kolaborasi yang diharapkan
menghasilkan outcome yang diharapkan. Panduan perilaku kolaboratif
organisasi yang memiliki collaborative culture indikatornya sebagai berikut:
a. Organisasi menganggap perubahan sebagai sesuatu yang alami dan perlu
terjadi;
b. Organisasi menganggap individu (staf) sebagai aset berharga dan
membutuhkan upaya yang diperlukan untuk terus menghormati pekerjaan
mereka;
c. Organisasi memberikan perhatian yang adil bagi staf yang mau mencoba
dan mengambil risiko yang wajar dalam menyelesaikan tugas mereka
(bahkan ketika terjadi kesalahan);
d. Pendapat yang berbeda didorong dan didukung dalam organisasi
(universitas) Setiap kontribusi dan pendapat sangat dihargai;
e. Masalah dalam organisasi dibahas transparan untuk menghindari konflik;
f. Kolaborasi dan kerja tim antar divisi adalah didorong;
g. Secara keseluruhan, setiap divisi memiliki kesadaran terhadap kualitas
layanan yang diberikan.
20
Menurut Pérez López et al (2004 dalam Nugroho, 2018), aktivitas
kolaborasi antar organisasi, yaitu:
a. Kerjasama Informal;
b. Perjanjian Bantuan Bersama;
c. Memberikan Pelatihan;
d. Menerima Pelatihan;
e. Perencanaan Bersama;
f. Menyediakan Peralatan;
g. Menerima Peralatan;
h. Memberikan Bantuan Teknis;
i. Menerima Bantuan Teknis;
j. Memberikan Pengelolaan Hibah;
k. Menerima Pengelolaan Hibah.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam kolaborasi antar
lembaga pemerintah, yaitu kepercayaan, pembagian kekuasaan, gaya
kepemimpinan, strategi manajemen dan formalisasi pada pencapaian
kolaborasi yang efisien efektif antara entitas publik. Sedangkan faktor yang
mempengaruhi keberhasilan dalam kolaborasi antar lembaga pemerintah
menurut Custumato (2021), yaitu ketidakjelasan batasan masalah karena
perbedaan pemahaman dalam kesepakatan kolaborasi, dasar hukum
kolaborasi juga tidak jelas. Adapun panduan perilakunya, yaitu:
1. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
2. Terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah;
3. Menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama
21
Tabel 2.4. Konsepsi Nilai Dasar BerAKHLAK
NO NILAI PENGERTIAN KATA KUNCI PANDUAN KALIMAT
PRILAKU AFIRMASI
1. Berorientasi Keinginan • Responsivitas Memahami dan “Kami
Pelayanan memberikan • Kualitas memenuhi berkomitmen
pelayanan prima • Kepuasan kebutuhan memberikan
demi kepuasan masyarakat; pelayanan prima
masyarakat Ramah, demi kepuasan
cekatan, solutif, masyarakat”
dan dapat
diandalkan;
Melakukan
perbaikan tiada
henti
2. Akuntabel Bertanggungjawab • Tanggung • Melaksanakan “Kami
atas kepercayaan jawab tugas dengan bertanggungjaw
yang diberikan • Integritas jujur, ab atas
• Konsisten bertanggung kepercayaan
• Dapat jawab, cermat, yang diberikan”
dipercaya disiplin dan
• Transparan berintegritas
tinggi;
• Menggunakan
kekayaan dan
barang milik
negara secara
bertanggung
jawab, efektif,
dan efisien;
• Tidak
menyalahgunak
an kewenangan
jabatan
3. Kompeten Terus belajar dan • Kinerja • Meningkatkan “Kami terus
mengembangkan terbaik kompetensi diri belajar dan
kapabilitas • Sukses untuk menjawab mengembangkan
• Keberhasilan tantangan yang kapabilitas”
• Learning selalu berubah;
agility • Membantu
• Ahli orang lain
dibidangnya belajar;
• Melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik
4. Harmonis Saling peduli dan • Peduli • Menghargai “Kami saling
menghargai • Menghargai setiap orang peduli dan
perbedaan perbedaan apapun latar menghargai
• Selaras belakangnya; perbedaan”
• Suka menolong
orang lain;
• Membangun
lingkungan kerja
yang kondusif
5. Loyal Berdedikasi dan • Komitmen • Memegang “Kami berdedikasi
mengutamakan • Dedikasi teguh ideologi dan
kepentingan Bangsa • Kontribusi Pancasila, mengutamakan
dan negara • Nasionalisme Undang-Undang kepentingan
• Pengabdian Dasar Negara Bangsa dan
22
Republik Negara”
Indonesia Tahun
1945, NKRI
serta
pemerintahan
yang sah;
• Menjaga nama
baik ASN,
Pimpinan,
Instansi &
Negara;
• Menjaga
Rahasia jabatan
dan rahasia
negara
6. Adaptif Terus berinovasi • Inovasi • Cepat “Kami terus
dan antuasias dalam • Antusias menyesuaikan berinovasi dan
menggerakkan serta terhadap diri menghadapi antusias dalam
Menghadapi perubahan perubahan; menggerakkan
perubahan • Proaktif • Terus berinovasi ataupun
dan menghadapi
mengembangka perubahan”
n kreativitas;
• Bertindak
proaktif
7. Kolaboratif Membangun • Kesediaan • Memberikan “Kami
kerjasama yang untuk kesempatan membangun
sinergis bekerja berbagai pihak kerjasama yang
sama untuk sinergis”
• Sinergi untuk berkontribusi;
hasil yang • Terbuka dalam
lebih baik kerjasama untuk
menghasilkan
nilai tambah;
• Menggerakkan
pemanfaatan
berbagai
sumberdaya
untuk tujuan
bersama.
23
2.3.8 SMART ASN
Smart ASN adalah profil Aparatur Sipil Negara yang cerdas, berdaya saing
dan menguasai Teknologi dan Informasi dalam menghadapi revolusi industry 4.0
(Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian Nomor: 032-Juni 2019) yang
disiapkan untuk mewujudkan birokrasi Indonesia berkelas dunia (World Class
Government). Profil ASN tersebut meliputi Profil Smart ASN meliputi integritas,
nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing,
berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas.
Adapun 8 (delapan) Profil SMART ASN sebagai berikut:
1. Integritas
Integritas adalah konsistensi berperilaku yang selaras dengan nilai, norma
dan/atau etika organisasi, dan jujur dalam hubungan dengan atasan, rekan kerja,
bawahan langsung, dan pemangku kepentingan, serta mampu mendorong
terciptanya budaya etika tinggi, bertanggung jawab atas tindakan atau keputusan
beserta risiko yang menyertainya. (Permenpan RB Nomor 60 tahun 2020)
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang tumbuh karena adanya
persamaan nasib dan sejarah serta kepentingan untuk hidup bersama sebagai
suatu bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, demokratis dan maju dalam satu
kesatuan bangsa dan negara serta cita-cita bersama guna mencapai, memelihara
dan mengabdi identitas, persatuan, kemakmuran dan kekuatan atau kekuasaan
negara bangsa yang bersangkutan. Dalam implementasinya, seorang ASN harus
bekerja dengan semangat cinta tanah air Indonesia.
3. Profesionalisme
Pengertian profesionalisme, adalah merupakan komitmen para anggota suatu
profesi untuk meningkatkan kemampuannya secara terus menerus (Nurita
Putranti,Blog). Oleh karena Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu profesi
maka konsekuensinya harus selalu meningkatkan kemampuannya secara terus
menerus agar dalam melaksanakan tugas atau pekerjakaan dapat dilaksanakan
secara profesional. Berpedoman pada pengertian dimuka, menunjukkan bahwa
Pegawai Negeri Sipil yang merupakan bagian dari profesi agar dapat
melaksanakan pekerjaan secara professional harus diperhatikan
dan memperhatikan mengenai profesionalisme.
24
4. Berwawasan global
ASN yang berwawasan global, disini diartikan sebagai organ birokrasi yang
mampu melihat melampaui (beyond) dinding-dinding kaku tempat ia bekerja
melalui pandangan yang bulat, menyeluruh serta mampu menemukan dan
menggunakan perkembangan atau inovasi lain yang ada baik dalam skala
nasional maupun internasional.
5. Menguasai IT dan bahasa asing
ASN dituntut tidak Gaptek (Gagap Teknologi) dan informasi yakni dapat
mengoperasikan dan memanfaatkan aplikasi-aplikasi produk IT termasuk dapat
dengan bijak memanfaatkan internet yang digunakan dalamn meningkatkan
efektifitas dan efisiensi untuk meningkatlkan kinerja dalam rangka meningkatkan
kualitas tugas dan fungsinya dalam pelayanan dan pengabdian kepada
masyarakat. Selain itu, seorang ASN selain menguasai Bahasa Indonesia dengan
baik dan benar juga memiliki kemampuan menguasai bahasa asing seperti
bahasa Inggris, bahasa Mandarin dan lain sebagainya.
6. Hospitality
Hospitality merupakan cara pemberian pelayanan atau penerimaan tamu,
pengunjung, atau bahkan orang asing yang datang sehingga mereka akan
memiliki kesan baik dan terpuaskan dengan pelayanan yang diberikan.
7. Enterpreneurship
ASN dituntut memiliki kemampuan entrepreneurship yakni berjiwa
kewirausahaan yang ditandai dengan dimilikinya keberanian, kreatifitas, inovatif,
pantang menyerah dan cerdas dalam menangkap dan menciptakan peluang serta
bertanggung jawab. Enterpreneurship juga dapat diartikan berpikir tentang masa
depan orang banyak, kehidupan orang banyak, kesejahteraan masyarakat dan
bagaimana cara membantu mereka yang membutuhkan. Dan dengan dimilikinya
kemampuan Enterpreneurship ini maka seorang ASN akan mampu meningkatkan
kinerja dalam setiap waktunya.
8. Networking
Networking adalah membangun menjalin hubungan dengan orang lain atau
organisasi yang berpengaruh positif pada kesuksesan professional maupun
personal. Literasi digital merupakan hal paling utama dalam mewujudkan ASN
yang berdaya saing dalam perkembangan teknologi dan informasi. Ada 4 pilar
literasi digital, yaitu:
25
a. Etika bermedia digital
Etika bermedia digital adalah kemampuan individu dalam menyadari,
mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan
mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-
hari meliputi:
Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang berlaku, tata karma, dan
etika berinternet (netiquette)
Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja yang mengandung
hoax dan tidak sejalan, seperti: pornografi, perundungan, dll.
Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi dan kolaborasi di ruang digital
yang sesuai dalam kaidah etika digital dan peraturan yang berlaku
Pengetahuan dasar bertransaksi secara elektronik dan berdagang di ruang
digital yang sesuai dengan perturan yang berlaku.
Adapun ruang lingkup etika dalam dunia digital menyangkut pertimbangan
perilaku yang dipenuhi kesadaran, tanggung jawab, integritas (kejujuran), dan
nilai kebajikan. Baik itu dalam hal tata kelola, berinteraksi, perpartisipasi,
berkolaborasi dan bertransaksi elektronik.
b. Budaya bermedia digital
Kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan,
memeriksa dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan
Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Adapun dasar-dasarnya
adalah sebagai berikut:
Pengetahuan dasar akan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai
landasan kehidupan berbudaya, berbangsa, dan berbahasa Indonesia
Pengetahuan dasar membedakan informasi mana saja yang tidak sejalan
dengan nilai Pancasila di mesin telusur, seperti perpecahan, radikalisme, dll.
Pengetahuan dasar menggunakan Bahasa Indoensia baik dan benar dalam
berkomunikasi, menjunjung nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika
Pengetahuan dasar yang mendorong perilaku konsumsi sehat, menabung,
mencintai produk dalam negeri dan kegaitan produktif lainnya.
c. Aman bermedia digital
Kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan,
menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran keamanan digital
dalam kehidupan sehari-hari. Adapun dasar-dasarnya adalah sebagai berikut:
Pengetahuan dasar fitur proteksi perangkat keras (kata sandi, fingerprint)
pengetahuan dasar memproteksi identitas digital (kata sandi)
26
Pengetahuan dasar dalam mencari informasi dan data valid dari sumber
yang terverifikasi dan terpercaya, memahami spam, phishing.
Pengetahuan dasar dalam memahami fitur keamanan platform digital dan
menyadari adanya rekam jejak digital dalam memuat konten sosmed.
Pengetahuan dasar perlindungan diri atas penipuan (scam) dalam transaksi
digital serta protokol keamanan seperti PIN dan kode otentikasi.
d. Cakap bermedia digital
Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan
perangkat keras dan piranti lunak TIK serta system operasi digital dalma
kehidupan sehari-hari. Adapun dasar-dasarnya adalah sebagai berikut:
Pengetahuan dasar menggunakan perangkat keras digital (Handphone/HP,
Personal Computer/PC)
Pengetahuan dasar tentang mesin telusur (search engine) dalam mencari
informasi dan data, memasukkan kata kunci dan memilah berita benar
Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan media sosial untuk
berkomunikasi dan berinteraksi, mengunduh dan mengganti setting
Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi dompet digital dan e-
commerce untuk memantau keuangan dan bertransaksi secara digital
27
Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan.
b) Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN berfungsi
dan bertugas sebagai berikut :
• Pelaksana kebijakan public
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang
dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan
kepentingan public dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya, serta harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada
kepentingan publik.
• Pelayan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan public
yang profesional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa dan/atau pelayanan administrative yang diselenggarakan
oleh penyelenggara pelayanan public dengan tujuan kepuasan pelanggan.
• Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan
kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada
Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah. ASN senantiasa
menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan
kepentingan negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan
golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan
dan kebijakan manajemen ASN, salah satu diantaranya atas persatuan dan
kesatuan.
c) Hak dan kewajiban ASN
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh
hukum, suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi
maupun umum. Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut
atau layak diterima. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin
kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak.
Hak PNS dan PPPK yang diatur dalam UU ASN sebagai berikut :
28
PNS berhak memperoleh :
1) gaji, tunjangan, dan fasilitas
2) cuti
3) jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
4) perlindungan dan
5) pengembangan kompetensi
PPPK berhak memperoleh :
1) gaji dan tunjangan
2) cuti
3) perlindungan dan pengembangan kompetensi
Sedangkan kewajiban ASN adalah :
1). Setia dan taat pada Pancasila, UUD 1945 dan NKRI
2). Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3). Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang.
4). Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan.
5). Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran dan tanggung jawab.
6) Menunjukan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan, dan
tindakan kepada setiap orang, baik didalam maupun diluar kedinasan.
7). Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan
rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
8). Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
d) Kode Etik dan Kode Prilaku ASN
Tujuan k ode etik dan kode perilaku ASN adalah untuk menjaga martabat
dan kehormatan ASN diantaranya:
melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas
tinggi.
melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau sejauh tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang- undangan dan etika
pemerintahan
29
tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat
bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara
bertanggungjawab, efektif, dan efisien. menjaga agar tidak terjadi konflik
kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.
30
BAB III
RINGKASAN RANCANGAN AKTUALISASI
31
memberi penilaian menggunakan skala Likert (1-5). Isu yang memiliki nilai total
tertinggi maka akan menjadi isu prioritas.
Adapun kriteria penetapan indikator APKL, yaitu:
Aktual
1: Pernah benar-benar terjadi
2: Benar-benar sering terjadi
3: Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4: Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran
5: Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
Problematik
1: Masalah sederhana
2: Masalah kurang kompleks
3: Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4: Masalah kompleks
5: Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Kekhalayakan
1: Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2: Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3: Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4: Menyangkut hajat hidup orang banyak
5: sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
Kelayakan
1: Masuk akal
2: Realistis
3: Cukup masuk akal dan realistis
4: Masuk akal dan realistis
5: Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya
32
Tabel 3.2. Penetapan Isu Prioritas dengan Metode APKL
APKL
No Identifikasi Isu Total Rangking
A P K L
1 Belum optimalnya pemasangan
gelang identitas pasien di UGD 5 4 5 4 18 1
RSUD Kab. Kolaka Timur
Penyebab
Solusi
33
Setelah sebuah isu ditetapkan sebagai isu prioritas yang akan dicari
solusinya melalui rancangan aktualisasi, maka perlu ditelusuri faktor-faktor
penyebab terjadinya isu. Pemasangan gelang identitas pasien yang belum
optimal disebabkan oleh gelang identitas pasien yang tidak tersedia,
pengetahuan petugas yang masih rendah, dan kepatuhan petugas yang masih
kurang. Dampak yang terjadi jika isu tersebut tidak segera diselesaikan adalah
dapat membahayakan keselamatan pasien (insiden keselamatan pasien)
seperti terjadi kesalahan tindakan pada pasien yang salah, kesalahan
prosedur, kesalahan medikasi, kesalahan transfusi, dan kesalahan
pemeriksaan diagnostic.
34
b. Melakukan monitoring dan evaluasi secara
berkala
c. Menilai hasil monitoring dan evaluasi
d. Konsultasi hasil kegiatan
Judul : Optimalisasi Pemasangan Gelang Identitas
Pasien di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD
Kabupaten Kolaka Timur
35
3.3. Tabel Rancangan Kegiatan
Kontribusi Terhadap
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Visi, Misi dan Tusi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan 1. Menyiapkan bahan Tersedianya bahan Berorientasi pelayanan: Terwujudnya Visi Terwujudnya nilai
konsultasi dengan konsultasi dengan konsultasi Saya cekatan dalam “Rumah sakit pilihan azas kekeluargaan
mentor/pimpinan mentor/pimpinan Hasil: bukti menyiapkan bahan konsultasi utama masyarakat dalam melaksanakan
tentang foto/video bahan sehingga kegiatan konsultasi kabupaten kolaka tugas
pelaksanaan konsultasi berjalan dengan optimal timur.”
aktualisasi Akuntabel:
Saya bersikap jujur, cermat,
dan disiplin dalam
menyiapkan bahan konsultasi
sehingga kegiatan berjalan
baik
Loyal :
Saya telah berdedikasi untuk
rela mengorbankan tenaga,
pikiran, dan waktu dalam
penyusunan bahan konsultasi.
Adaptif :
Saya telah proaktif dengan
menyiapkan bahan konsultasi
terlebih dahulu sebelum
bertemu mentor/pimpinan
Kompeten:
Saya menyiapkan bahan
konsultasi dengan kualitas
terbaik sehingga kegiatan
dapat berjalan lancar
2. Meminta jadwal Terjadwalnya Berorientasi pelayanan:
untuk melakukan konsultasi Saya bersikap ramah, sopan
konsultasi dengan Hasil: bukti foto dan santun saat berbicara
mentor/pimpinan percakapan untuk dengan pimpinan
meminta jadwal Akuntabel:
dengan direktur Saya bersikap jujur pada saat
rumah sakit meminta jadwal konsultasi
36
kepada mentor/pimpinan.
Loyal:
Saya telah berdedikasi untuk
rela mengorbankan tenaga,
pikiran, dan waktu demi
kelancaran kegiatan.
Adaptif:
Saya telah proaktif dengan
meminta jadwal terlebih dahulu
kepada pimpinan untuk
melakukan konsultasi
kegiatan.
Kolaboratif:
Saya bersikap terbuka
dengan jadwal atasan
sehingga kegiatan tercapai.
3. Melakukan Terlaksananya Berorientasi Pelayanan:
konsultasi dengan kegiatan Saya cekatan saat konsultasi
mentor/pimpinan konsultasi dan telah melakukan
terkait rancangan Hasil: bukti perbaikan terhadap masukan
aktualisasi dan foto/video saat dari mentor/pimpinan.
meminta tanda melakukan Loyal:
tangan surat konsultasi, surat Saya telah menjaga nama
persetujuan dan persetujuan baik mentor/pimpinan terkait
surat pernyataan pimpinan dan hasil konsultasi tentang
dukungan surat pernyataan pelaksanaan kegiatan
dukungan aktualisasi
mentor Harmonis:
Saya telah menghargai
pendapat mentor/pimpinan
saat konsultasi pelaksanaan
kegiatan dan meminta
persetujuan pelaksanaan
kegiatan.
Adaptif:
Saya bersifat fleksibel ketika
ada perubahan rencana
kegiatan berdasarkan
masukan dari
37
mentor/pimpinan.
Kolaboratif:
Saya terbuka memberikan
kesempatan kepada
mentor/pimpinan untuk
berkontribusi dalam
penyusunan rencana kegiatan
Dampak kegiatan bila tidak terlaksana Rancangan aktualisasi tidak berjalan secara efektif dan efisien
Analis Dampak Prediksi hambatan Mentor tidak berada di tempat pada saat rencana konsultasi aktualisasi
Rencana antisipasi Kontrak waktu untuk rencana konsultasi dengan pimpinan terlebih dahulu
Kegiatan konsultasi dengan mentor/pimpinan menunjukkan adanya sikap
Manajemen ASN hormat dan sopan terhadap atasan serta melaksanakan tugas sesuai dengan
Keterkaitan Kegiatan
perintah atasan
SMART ASN dan
Kegiatan konsultasi dengan mentor/pimpinan menunjukkan adanya sikap
Manajemen ASN
SMART ASN networking untuk membangun hubungan baik agar kegiatan yang akan
dilaksanakan mendapat dukungan atasan
38
Adaptif: kesehatan yang
Saya berupaya kreatif, bermutu
inovatif, serta proaktif dalam 3. Terwujudnya
menyiapkan materi sosialisasi. nilai bermental
Loyal: pemenang
Saya berdedikasi dalam (play to win)
menyiapkan materi sosialisasi dalam
SPO sehingga kegiatan mewujudkan
berjalan lancar. pelayanan
2. Mengundang Tersedianya Berorientasi pelayanan : kesehatan yang
petugas terkait undangan sosialisasi Saya bersikap ramah dalam bermutu
kegiatan yang bagi petugas terkait mengundang petugas terkait
dilaksanakan untuk menghadiri Adaptif :
sosialisasi Saya proaktif untuk
Hasil: bukti foto mengumpulkan petugas terkait
undangan sosialisasi yang ada di rumah sakit.
Harmonis:
Saya menghargai setiap
orang apapun latar
belakangnya sehingga dapat
terlibat dalam pelaksanaan
kegiatan
Kolaboratif :
Saya memberi kesempatan
kepada petugas terkait untuk
berkontribusi sehingga
kegiatan tercapai
3. Melaksanakan Terlaksananya Berorientasi Pelayanan:
sosialisasi SPO sosialisasi Saya memberikan pelayanan
pemasangan tentang SPO prima berupa sosialisasi dan
gelang identitas pemasangan bersikap ramah pada saat
pasien gelang identitas berdiskusi.
pasien Akuntabel:
Hasil: bukti Saya bertanggung jawab,
foto/video saat cermat, dan disiplin dalam
melakukan melakukan sosialisasi
sosialisasi sehingga meningkatkan
pengetahuan petugas
Adaptif:
39
Saya telah kreatif, inovatif,
serta proaktif dalam
memberikan pelayanan terbaik
pada masyarakat melalui
sosialisasi kepada petugas
terkait.
Kompeten:
Saya membantu orang lain
belajar melalui sosialisasi ini
Kolaboratif:
Saya memberikan
kesempatan kepada petugas
terkait untuk terlibat dalam
meningkatkan pelayanan
Loyal:
Saya memberikan kontribusi
melalui sosialisasi ini sehingga
pelayanan kesehatan berjalan
optimal
4. Membuat Adanya komitmen Harmonis:
komitmen dengan tentang Saya membangun lingkungan
petugas terkait keberlanjutan kerja yang kondusif dan
tentang pemasangan gelang selaras sehingga kegiatan
pemasangan identitas pasien pemasangan gelang identitas
gelang identitas Hasil: bukti lembar pasien dapat terus berlanjut
pasien secara komitmen Loyal:
berkelanjutan Saya memberikan kontribusi
sehingga kegiatan
pemasangan gelang identitas
pasien terus berlanjut
Kolaboratif:
Saya terbuka dan memberi
kesempatan kepada semua
pihak untuk ikut terlibat
sehingga kegiatan ini terus
berlanjut
Analis Dampak Dampak kegiatan bila tidak terlaksana Adanya petugas yang tidak mengetahui tentang pelaksanaan SPO tersebut
40
Prediksi hambatan Adanya petugas yang tidak menghadiri kegiatan sosialisasi
Kontrak waktu untuk rencana pertemuan dengan petugas terlibat dan
Rencana antisipasi melakukan pendekatan personal dengan memberikan penjelasan tentang
pentingnya pelaksanaan kegiatan ini
Kegiatan sosialisasi menunjukkan keinginan untuk meningkatkan kompetensi
Manajemen ASN
Keterkaitan Kegiatan diri sehingga dapat menjaga reputasi dan integritas sebagai seorang ASN
SMART ASN dan Kegiatan sosialisasi menunjukkan komitmen untuk selalu meningkatkan
Manajemen ASN SMART ASN kemampuan secara terus menerus agar melaksanakan tugas dengan
professional.
41
Barang Hasil: bukti foto/video Akuntabel:
saat koordinasi Saya bertanggung jawab
dengan Pejabat dan dapat dipercaya saat
Pengadaan Barang melakukan koordinasi.
Adaptif :
Saya bersikap proaktif saat
melakukan koordinasi
Kolaboratif:
Saya memanfaatkan
sumber daya yang ada agar
kegiatan tercapai.
3.Mendistribusikan Terdistribusinya Akuntabel :
gelang identitas gelang identitas Saya bersikap jujur dan
pasien ke pasien ke petugas dapat dipercaya dalam
petugas terkait terkait mendistribusikan gelang
Hasil: bukti foto serah identitas pasien sehingga
terima gelang tidak ada pihak yang merasa
identifikasi pasien dirugikan.
kepada petugas terkait Loyal :
Saya berkontribusi untuk
kepentingan masyarakat
dalam meningkatkan
pelayanan kesehatan
kesehatan dengan
mendistribusikan gelang
identitas pasien ke petugas
terkait
Harmonis:
Saya menghargai setiap
orang apapun latar
belakangnya sehingga
pendistribusian berjalan
lancar dan sampai ke semua
petugas
Dampak kegiatan bila tidak terlaksana Pelaksanaan aktualisasi menjadi tertunda
Analis Dampak
Prediksi hambatan Gelang identitas pasien tidak tersedia
Rencana antisipasi Mencari pihak di luar rumah sakit yang dapat menyediakan gelang identitas
42
pasien
Kegiatan ini membutuhkan sikap cermat dan disiplin untuk mendapatkan
Keterkaitan Kegiatan Manajemen ASN
referensi yang berkualitas
SMART ASN dan
Kegiatan ini menunjukkan adanya kemampuan networking dengan
Manajemen ASN SMART ASN
memanfaatkan teknologi IT untuk mendapatkan referensi yang berkualitas
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4 Melaksanakan 1. Melakukan Terlaksananya Berorientasi Pelayanan : Terwujudnya Visi 1. Terwujudnya nilai
pemasangan gelang persiapan persiapan Saya bersikap cekatan “Rumah sakit empati terhadap
identitas pasien di pemasangan pemasangan dalam menyiapkan pilihan utama pasien dalam
UGD RSUD gelang identitas gelang identitas pelaksanaan pemasangan masyarakat memberikan
Kabupaten Kolaka pasien sesuai SPO pasien sesuai SPO gelang identitas pasien kabupaten kolaka pelayanan
Timur yang berlaku yang berlaku sehingga kegiatan dapat timur.” Serta sesuai kesehatan yang
Hasil: bukti berjalan dengan lancar dengan misi: bermutu
foto/video Akuntabel : “Meningkatkan 2. Terwujudnya nilai
persiapan Saya menyiapkan Pelayanan akuntabilitas dalam
pemasangan gelang identitas Kesehatan Dengan memberikan
pasien dengan cermat Menciptakan pelayanan
sehingga kegiatan dapat Pelayanan yang kesehatan yang
berjalan lancar Bermutu, Cepat, bermutu
Kompeten : Tepat Serta
Saya bekerja dengan Terjangkau.”
kualitas terbaik sehingga
persiapan pelaksanaan
pemasangan gelang identitas
pasien berjalan optimal
2. Melaksanakan Terlaksananya Berorientasi Pelayanan :
pemasangan pemasangan Saya bersikap cekatan dan
gelang identitas gelang identitas dapat diandalkan pada
pasien sesuai pasien sesuai SPO pelaksanaan pemasangan
SPO yang berlaku yang berlaku gelang identitas pasien
Hasil: bukti sehingga menghasilkan
foto/video saat pelayanan kesehatan yang
melaksanakan berkualitas
pemasangan Akuntabel :
43
gelang identitas Saya bertanggung jawab
pasien dan disiplin untuk
meningkatkan kepatuhan
pemasangan gelang identitas
pasien
Kompeten :
Saya bekerja dengan
kualitas terbaik agar
pelaksanaan pemasangan
gelang identitas pasien
berjalan optimal
Adaptif :
Saya proaktif dalam
melaksanaan pemasangan
gelang identitas pasien
sehingga tidak ada pihak
yang dirugikan
Loyal:
Saya mengutamakan
kepentingan bangsa dan
negara untuk menjaga
keselamatan pasien melalui
pemasangan gelang identitas
pasien
Kolaboratif:
Saya bersinergi dengan
pihak terkait agar
pemasangan gelang identitas
pasien dapat terus berjalan
dan menjadi budaya
pelayanan di rumah sakit
3. Memberikan Terlaksananya Kompeten :
informasi kepada pemberian Saya memberikan kinerja
pasien tentang informasi kepada terbaik dalam memberikan
pentingnya gelang pasien tentang informasi kepada pasien
identitas pasien pentingnya gelang untuk meningkatkan
identitas pasien pelayanan
Hasil: bukti Harmonis:
foto/video saat Saya membangun
44
pemberian lingkungan kerja yang
informasi kepada kondusif untuk keselamatan
pasien pasien melalui pemberian
informasi tentang pentingnya
pemasangan gelang
identifikasi pasien.
Loyal:
Saya menjaga nama baik
ASN, instansi, dan pimpinan
selama proses memberikan
informasi kepada pasien
Adaptif :
Saya berupaya kreatif,
inovatif, serta proaktif
dalam memberikan informasi
sehingga menarik perhatian
pasien
Dampak kegiatan bila tidak terlaksana Tujuan aktualisasi tidak tercapai
Tidak semua petugas patuh dalam melaksanakan pemasangan gelang
Analis Dampak Prediksi hambatan
identitas pasien
Mengingatkan kembali petugas akan pentingnya pemasangan gelang identitas
Rencana antisipasi
pasien
Kepatuhan dalam melaksanakan pemasangan gelang identitas pasien sesuai
Manajemen ASN SPO menunjukkan sikap jujur, bertanggung jawab dan integritas tinggi dalam
Keterkaitan Kegiatan
melaksanakan tugas
SMART ASN dan
Kegiatan ini mendorong adanya budaya untuk menjaga keselamatan pasien
Manajemen ASN
SMART ASN sehingga pasien akan memilik kesan baik dan terpuaskan dengan pelayanan
yang diberikan
45
gelang identitas pemasangan dalam melakukan evaluasi dengan misi: pelayanan
pasien gelang identitas pelayanan kesehatan 1) Meningkatkan kesehatan yang
pasien Akuntabel: Pelayanan Kesehatan bermutu
Hasil: bukti foto Saya bertanggung jawab Dengan Menciptakan 2. Terwujudnya nilai
formulir online untuk membuat formulir Pelayanan yang akuntabilitas
yang telah dibuat online Bermutu, Cepat, dalam
Kompeten: Tepat Serta memberikan
Saya belajar dan Terjangkau. pelayanan
mengembangkan 2) Meningkatkan kesehatan yang
kapabilitas diri dalam upaya Kualitas SDM yang bermutu
membuat formulir online Profesional, Sarana 3. Terwujudnya nilai
Adaptif: Dan Prasarana Medis bermental
Saya bekerja dengan kreatif, dan Non Medis Serta pemenang (play
inovatif, serta proaktif Penunjang Medis to win) dalam
dalam membuat formulir melaksanakan
online tanggung jawab.
2. Melakukan Terlaksananya Berorientasi Pelayanan:
monitoring dan monitoring dan Saya berupaya dapat
evaluasi secara evaluasi secara diandalkan dalam melakukan
berkala berkala monitoring dan evaluasi
Dokumentasi: Akuntabel:
bukti foto/video Saya bertanggungjawab
monitoring dan dan cermat dalam melakukan
evaluasi monitoring dan evaluasi
dengan melihat kekurangan
dan hambatan dalam
kegiatan.
Kompeten:
Saya melakukan monitoring
dan evaluasi
dengan professional tanpa
meminta imbalan dari
pekerjaan yang dilaksanakan.
Harmonis:
Saya bijaksana dalam
melakukan monitoring dan
evaluasi dengan melihat
kekurangan dan hambatan
tidak terlaksanakannya
46
kegiatan.
3. Menilai hasil Adanya laporan Berorientasi pelayanan:
monitoring dan hasil monitoring Saya cekatan dalam menilai
evaluasi dan evaluasi hasil monitoring dan evaluasi
Hasil: Laporan Akuntabel:
hasil monitoring Saya bertanggungjawab
dan evaluasi atas hasil monitoring dan
evaluasi.
Kompeten:
Saya belajar dan
mengembangkan
kapabilitas dalam menilai
hasil monitoring dan evaluasi
Kolaboratif:
Saya berkomunikasi untuk
menilai hasil monitoring dan
evaluasi
4. Melakukan Terlaksananya Loyal:
konsultasi hasil konsultasi Saya berkomitmen untuk
aktualisasi dengan mengutamakan kegiatan
kepada mentor/pimpinan pelaksanaan secara
mentor/pimpinan Dokumentasi: konsisten dengan tetap
bukti foto/video berkonsultasi terhadap hasil
saat melakukan aktualisasi dengan
konsultasi mentor/pimpinan
Adaptif:
Saya antusias dalam
melakukan komunikasi dan
konsultasi laporan aktualisasi
kepada pimpinan
Kolaboratif :
Saya membangun kerjasama
yang sinergis dengan
berupaya berkomunikasi
kepada atasan, agar
penerapan kegiatan dapat
menghasilkan nilai yang baik.
Akuntabel :
Saya bertanggungjawab
47
atas kepercayaan yang telah
diberikan untuk saling
bertukar pendapat dan saling
menghargai antar sesama
petugas kesehatan
Dampak kegiatan bila tidak terlaksana Tidak selesainya laporan aktualisasi
48
3.4. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)
Tabel 3.4. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)
Kegiatan
Menyediakan Melaksanakan Monitorin, Jumlah
Meminta Melakukan
No Mata Pelatihan gelang pemasangan evaluasi, dan Aktualisasi per
dukungan sosialisasi
identitas gelang identitas pelaporan MP
pimpinan SPO
pasien pasien kegiatan
Berorientasi
1. 3 3 1 2 3 12
Pelayanan
2. Akuntabel 2 2 3 2 4 13
3. Kompeten 1 2 1 3 3 10
4. Harmonis 1 2 1 1 1 6
5. Loyal 3 3 2 2 1 11
6. Adaptif 3 3 2 2 2 12
7. Kolaboratif 2 3 1 1 2 9
Jumlah Aktualisasi per
15 18 11 13 16 73
Kegiatan
49
BAB IV
CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
50
RSUD Kabupaten Memberikan informasi Terlaksana sesuai
Kolaka Timur kepada pasien tentang rancangan
pentingnya gelang identitas
pasien
5 Melakukan Membuat formulir online Terlaksana sesuai
monitoring, untuk menilai kepatuhan rancangan
evaluasi, dan pelaksanaan pemasangan
pelaporan kegiatan gelang identitas pasien
aktualisasi Melakukan monitoring dan Terlaksana sesuai
evaluasi secara berkala rancangan
Menilai hasil monitoring dan Terlaksana sesuai
evaluasi rancangan
Melakukan konsultasi hasil Terlaksana sesuai
aktualisasi kepada rancangan
mentor/pimpinan
51
4.3. Capaian Aktualisasi
1.2.1. Kegiatan 1 : Melakukan konsultasi dengan mentor/pimpinan
Deskripsi Kegiatan
Sebelum melakukan konsultasi kepada mentor/pimpinan, saya terlebih dahulu
menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan saat konsultasi. Setelah semua bahan telah
siap, maka saya meminta jadwal bertemu mentor/pimpinan di rumah sakit untuk
melaporkan rancangan kegiatan yang akan saya lakukan. Setelah isi dalam rancangan
sudah tersampaikan, maka atasan dan mentor di Rumah Sakit memberikan saran dan
masukan serta surat persetujuan dan penyataan dukungan terkait pelaksanaan kegiatan
aktualisasi yang akan dilaksanakan.
Keterkaitan dengan Agenda III
Manajemen ASN:
Kegiatan konsultasi dengan mentor/pimpinan menunjukkan adanya sikap hormat dan
sopan terhadap atasan serta melaksanakan tugas sesuai dengan perintah atasan
SMART ASN:
Kegiatan konsultasi dengan mentor/pimpinan menunjukkan adanya sikap networking
untuk membangun hubungan baik agar kegiatan yang akan dilaksanakan mendapat
dukungan atasan
Tahap 1 : Menyiapkan bahan konsultasi dengan mentor/pimpinan
Tanggal Pelaksanaan : 10 Juni 2022
Output : Tersedianya bahan konsultasi
Dokumentasi (Proses dan output)
52
menyiapkan bahan konsultasi sehingga kegiatan berjalan
baik
Loyal :
Saya telah berdedikasi untuk rela mengorbankan tenaga,
pikiran, dan waktu dalam penyusunan bahan konsultasi.
Adaptif :
Saya telah proaktif dengan menyiapkan bahan konsultasi
terlebih dahulu sebelum bertemu mentor/pimpinan
Kompeten:
Saya menyiapkan bahan konsultasi dengan kualitas terbaik
sehingga kegiatan dapat berjalan lancar
53
Loyal:
Saya telah berdedikasi untuk rela mengorbankan tenaga,
pikiran, dan waktu demi kelancaran kegiatan.
Adaptif:
Saya telah proaktif dengan meminta jadwal terlebih dahulu
kepada pimpinan untuk melakukan konsultasi kegiatan.
Kolaboratif:
Saya bersikap terbuka dengan jadwal atasan sehingga
kegiatan tercapai.
54
Gambar 4.5. Surat persetujuan aktualisasi Gambar 4.6. Surat pernyataan dukungan
55
Dampak Positif Dampak Negatif
Berorientasi pelayanan: aktualisasi Berorientasi pelayanan: aktualisasi tidak
berjalan baik karena adanya sikap berjalan baik karena tidak melakukan
melakukan perbaikan terhadap hasil perbaikan terhadap hasil konsultasi
konsultasi Akuntabel: konsultasi tidak berjalan lancar
Akuntabel: konsultasi berjalan baik karena karena tidak disiplin dalam menyiapkan
disiplin dalam menyiapkan bahan bahan konsultasi dan tidak mengikuti jadwal
konsultasi dan mengikuti jadwal yang telah yang telah disepakati dengan
disepakati dengan mentor/pimpinan mentor/pimpinan
Kompeten: konsultasi berjalan baik Kompeten: konsultasi tidak berjalan lancar
karena menyiapkan bahan konsultasi karena tidak menyiapkan bahan konsultasi
dengan kualitas terbaik dengan kualitas terbaik
Harmonis: aktualisasi berjalan baik karena Harmonis: aktualisasi tidak berjalan baik
adanya dukungan dan persetujuan dari karena tidak mendapat dukungan dan
pimpinan persetujuan dari pimpinan
Loyal: konsultasi berjalan baik karena Loyal: konsultasi tidak berjalan karena tidak
telah berdedikasi untuk rela rela mengorbankan tenaga, pikiran, dan
mengorbankan tenaga, pikiran, dan waktu waktu untuk menyiapkan bahan konsultasi
untuk menyiapkan bahan konsultasi dan dan melakukan konsultasi
melakukan konsultasi Adaptif: aktualisasi berjalan kurang lancar
Adaptif: aktualisasi berjalan baik karena karena tidak fleksibel terhadap perubahan
bersifat fleksibel terhadap perubahan kegiatan berdasarkan hasil konsultasi
kegiatan berdasarkan hasil konsultasi Kolaboratif: aktualisasi tidak berjalan baik
Kolaboratif: aktualisasi berjalan baik karena tertutup terhadap masukan yang
karena bersifat terbuka terhadap masukan diberikan saat konsultasi
yang diberikan saat konsultasi
56
1.2.2. Kegiatan 2 : Melakukan sosialisasi standar prosedur operasional (SPO)
Pemasangan Gelang Identitas Pasien
Deskripsi Kegiatan
Sebelum melakukan konsultasi kepada mentor/pimpinan, saya terlebih dahulu
menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan saat konsultasi. Setelah semua bahan telah
siap, maka saya meminta jadwal bertemu mentor/pimpinan di rumah sakit untuk
melaporkan rancangan kegiatan yang akan saya lakukan. Setelah isi dalam rancangan
sudah tersampaikan, maka atasan dan mentor di Rumah Sakit memberikan saran dan
masukan serta surat persetujuan dan penyataan dukungan terkait pelaksanaan kegiatan
aktualisasi yang akan dilaksanakan.
Keterkaitan dengan Agenda III
Manajemen ASN:
Kegiatan sosialisasi menunjukkan keinginan untuk meningkatkan kompetensi diri
sehingga dapat menjaga reputasi dan integritas sebagai seorang ASN
SMART ASN:
Kegiatan sosialisasi menunjukkan komitmen untuk selalu meningkatkan kemampuan
secara terus menerus agar melaksanakan tugas dengan professional.
Tahap 1 : Menyiapkan materi sosialisasi standar prosedur operasional (SPO)
pemasangan gelang identitas pasien
Tanggal Pelaksanaan : 16 Juni 2022
Output : Tersedianya materi sosialisasi
Dokumentasi (Proses dan output)
57
Gambar 4.8. Materi sosialisasi
58
Gambar 4.9. Undangan sosialisasi
59
Gambar 4.10. Pelaksanaan sosialisasi
60
Saya memberikan kesempatan kepada petugas terkait
untuk terlibat dalam meningkatkan pelayanan
Loyal:
Saya memberikan kontribusi melalui sosialisasi ini
sehingga pelayanan kesehatan berjalan optimal
61
Gambar 4.13. Lembar komitmen Bersama
62
Terwujudnya Visi “Rumah sakit pilihan utama masyarakat kabupaten kolaka timur” dan
misi “Meningkatkan Kualitas SDM yang Profesional, Sarana Dan Prasarana Medis dan
Non Medis Serta Penunjang Medis” serta terwujudnya nilai keterbukaan dan
transparansi dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, nilai azas
kekeluargaan dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, dan nilai
bermental pemenang (play to win) dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang
bermutu
Analisis Dampak Kegiatan
Analisis dampak ini untuk melihat dampak dari nilai-nilai dasar aparatur sipil negara (ASN)
pada saat proses aktualisasi. Analisis dampak dilihat dari dampak positif dan negatif.
Dampak positif apabila nilai-nilai dasar ASN ini diterapkan dalam kegiatan aktualisasi, dan
dampak negatif apabila nilai dasar ASN tidak diterapkan dalam kegiatan aktualisasi.
Analisis dampak nilai dasar ASN pada kegiatan aktualisasi dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
63
1.2.3. Kegiatan 3 : Menyediakan gelang identitas pasien
Deskripsi Kegiatan
Saya terlebih dahulu mencari referensi tentang gelang identifikasi pasien menjadi
standar digunakan di rumah sakit. Kemudian saya berkoordinasi dengan pejabat
pengadaan barang di RSUD Kabupaten Kolaka Timur untuk melihat ketersediaan gelang
identitas pasien di RSUD Kabupaten Kolaka Timur. Setelah gelang identitas pasien
tersedia kemudian didistribusikan ke bagian rekam medik dan pendaftaran sebagai
petugas yang menyimpan gelang identitas pasien.
Keterkaitan dengan Agenda III
Manajemen ASN:
Kegiatan ini membutuhkan sikap cermat dan disiplin untuk mendapatkan referensi yang
berkualitas
SMART ASN:
Kegiatan ini menunjukkan adanya kemampuan networking dalam melakukan koordinasi
dengan pejabat pengadaan barang dan memanfaatkan teknologi IT untuk mendapatkan
referensi yang berkualitas
Tahap 1 : Mencari referensi gelang identitas pasien
Tanggal Pelaksanaan : 10 - 13 Juni 2022
Output : Tersedianya referensi dan contoh gelang identitas pasien
Dokumentasi (Proses dan output)
64
Tahap 2 : Melakukan koordinasi dengan Pejabat Pengadaan Barang
Tanggal Pelaksanaan : 14 Juni 2022
Output : Terlaksananya koordinasi dengan Pejabat Pengadaan
Barang
Dokumentasi (Proses dan output)
65
Tahap 3 : Mendistribusikan gelang identitas pasien ke petugas terkait
Tanggal Pelaksanaan : 21 Juni 2022
Output : Terdistribusinya gelang identitas pasien ke petugas terkait
Dokumentasi (Proses dan output)
66
Dampak Positif Dampak Negatif
Berorientasi pelayanan: aktualisasi Berorientasi pelayanan: aktualisasi tidak
berjalan baik karena gelang dapat berjalan karena gelang tidak tersedia
disediakan sesuai dengan kebutuhan sesuai dengan kebutuhan
Akuntabel: aktualisasi berjalan baik karena Akuntabel: aktualisasi berjalan kurang
bertanggung jawab dalam menggunakan baik karena tidak bertanggung jawab
gelang yang telah disediakan dalam menggunakan gelang yang telah
Kompeten: aktualisasi berjalan baik karena disediakan
menyediakan gelang dengan kualitas terbaik Kompeten: aktualisasi tidk berjalan baik
Harmonis: gelang dapat disediakan karena karena gelang yang tersedia tidak memiliki
menjalin koordinasi dan bekerja sama kualitas terbaik
dengan bagian pengadaan barang Harmonis: gelang tidak tersedia karena
Loyal: menjaga nama baik pimpinan saat tidak dapat berkerja sama dengan bagian
melakukan koordinasi sehingga gelang pengadaan barang
dapat disediakan Loyal: gelang tidak tersedia karena tidak
Adaptif: bersikap kreatif sehingga gelang menjaga nama baik pimpinan dan institusi
dapat disediakan untuk kegiatan aktualisasi Adaptif: gelang tidak tersedia karena tidak
Kolaboratif: gelang dapat tersedia dengan kreatif dalam mencari gelang
memanfaatkan sumber daya yang ada di Kolaboratif: gelang tidak tersedia karena
rumah sakit tidak dapat memanfaatkan sumber daya
yang ada dengan baik
67
1.2.4. Kegiatan 4 : Melaksanakan pemasangan gelang identitas pasien di UGD RSUD
Kabupaten Kolaka Timur
Deskripsi Kegiatan
Saya terlebih dahulu menyiapkan alat dan bahan yaitu gelang identitas pasien terdiri dari
gelang dewasa laki-laki, gelang dewasa perempuan, gelang anak laki-laki, gelang anak
perempuan, kancing penanda alergi, resiko jatuh, dan DNR (Do Not Rescucitate), label
identitas pasien, dan alat tulis. Kemudian dilakukan pemasangan gelang identitas pasien
oleh petugas di IGD sesuai SPO dan dilanjutkan memberikan edukasi kapada pasien
tentang manfaat gelang identitas pasien.
Keterkaitan dengan Agenda III
Manajemen ASN:
Kepatuhan dalam melaksanakan pemasangan gelang identitas pasien sesuai SPO
menunjukkan sikap jujur, bertanggung jawab dan integritas tinggi dalam melaksanakan
tugas
SMART ASN:
Kegiatan ini mendorong adanya budaya untuk menjaga keselamatan pasien sehingga
pasien akan memilik kesan baik dan terpuaskan dengan pelayanan yang diberikan
Tahap 1 : Melakukan persiapan pemasangan gelang identitas pasien sesuai SPO
Tanggal Pelaksanaan : 21 Juni 2022
Output : Terlaksananya persiapan pemasangan gelang identitas
pasien
Dokumentasi (Proses dan output)
68
Keterkaitan dengan : Berorientasi Pelayanan : Saya bersikap cekatan dalam
Nilai-Nilai Dasar menyiapkan pelaksanaan pemasangan gelang identitas
pasien sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancar
Akuntabel :
Saya menyiapkan pemasangan gelang identitas pasien
dengan cermat sehingga kegiatan dapat berjalan lancar
Kompeten :
Saya bekerja dengan kualitas terbaik sehingga persiapan
pelaksanaan pemasangan gelang identitas pasien berjalan
optimal
69
Keterkaitan dengan : Berorientasi Pelayanan : Saya bersikap cekatan dan
Nilai-Nilai Dasar dapat diandalkan pada pelaksanaan pemasangan gelang
identitas pasien sehingga menghasilkan pelayanan
kesehatan yang berkualitas
Akuntabel :
Saya bertanggung jawab dan disiplin untuk meningkatkan
kepatuhan pemasangan gelang identitas pasien
Kompeten :
Saya bekerja dengan kualitas terbaik agar pelaksanaan
pemasangan gelang identitas pasien berjalan optimal
Adaptif :
Saya proaktif dalam melaksanaan pemasangan gelang
identitas pasien sehingga tidak ada pihak yang dirugikan
Loyal:
Saya mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
untuk menjaga keselamatan pasien melalui pemasangan
gelang identitas pasien
Kolaboratif:
Saya bersinergi dengan pihak terkait agar pemasangan
gelang identitas pasien dapat terus berjalan dan menjadi
budaya pelayanan di rumah sakit
70
Keterkaitan dengan : Kompeten :
Nilai-Nilai Dasar Saya memberikan kinerja terbaik dalam memberikan
informasi kepada pasien untuk meningkatkan pelayanan
Harmonis:
Saya membangun lingkungan kerja yang kondusif untuk
keselamatan pasien melalui pemberian informasi tentang
pentingnya pemasangan gelang identifikasi pasien.
Loyal:
Saya menjaga nama baik ASN, instansi, dan pimpinan
selama proses memberikan informasi kepada pasien
Adaptif :
Saya berupaya kreatif, inovatif, serta proaktif dalam
memberikan informasi sehingga menarik perhatian pasien
Kontribusi Terhadap Organisasi
Terwujudnya Visi “Rumah sakit pilihan utama masyarakat kabupaten kolaka timur” dan
misi: “Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Dengan Menciptakan Pelayanan yang
Bermutu, Cepat, Tepat Serta Terjangkau” serta terwujudnya nilai empati terhadap pasien
dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan nilai akuntabilitas dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu
Analisis Dampak Kegiatan
Analisis dampak ini untuk melihat dampak dari nilai-nilai dasar aparatur sipil negara (ASN)
pada saat proses aktualisasi. Analisis dampak dilihat dari dampak positif dan negatif.
Dampak positif apabila nilai-nilai dasar ASN ini diterapkan dalam kegiatan aktualisasi, dan
dampak negatif apabila nilai dasar ASN tidak diterapkan dalam kegiatan aktualisasi.
Analisis dampak nilai dasar ASN pada kegiatan aktualisasi dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Dampak Positif Dampak Negatif
Berorientasi pelayanan: pemasangan Berorientasi pelayanan: pemasangan
gelang terlaksana dengan baik karena gelang tidak berjalan lancar karena kurang
melakukan persiapan dengan cekatan persiapan
Akuntabel: aktualisasi berjalan baik karena Akuntabel: aktualisasi tidak berjalan baik
pemasangan gelang dilakukan dengan karena tidak disiplin dan tidak bertanggung
bertanggung jawab dan disiplin jawab dalam melakukan pemasangan
Kompeten: aktualisasi berjalan optimal gelang
karena pemasangan gelang dilakukan Kompeten: aktualisasi tidak berjalan
dengan kinerja dan kualitas terbaik optimal karena pemasangan gelang tidak
Harmonis: aktualisasi berjalan baik karena dilakukan dengan kinerja dan kualitas
didukung oleh lingkungan kerja yang terbaik
kondusif Harmonis: aktualisasi tidak berjalan baik
Loyal: memberikan pelayanan yang karena tidak ada dukungan oleh
bermutu dalam bentuk pemasangan gelang lingkungan dan rekan kerja
identitas pasien untuk menjaga nama baik Loyal: pelayanan yang tidak bermutu
instansi dapat merusak nama baik instansi
Adaptif: informasi tersampaikan dengan Adaptif: informasi kurang tersampaikan
baik karena kreatif dan proaktif dalam karena tidak kreatif dan proaktif dalam
memberikan informasi memberikan informasi
Kolaboratif: pemasangan gelang identitas Kolaboratif: pemasangan gelang identitas
berjalan baik karena adanya sinergi dari tidak berjalan lancar karena tidak adanya
semua petugas terkait sinergi dari semua petugas terkait
71
1.2.5. Kegiatan 5 : Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan
aktualisasi
Deskripsi Kegiatan
Sebelum melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi, saya terlebih dahulu membuat
formulir online melalui google form untuk melihat kepatuhan pemasangan gelang
identitas pasien di UGD. Kemudian saya menilai hasil pengisian formulir online setiap
hari dan hasilnya saya tampilkan dalam bentuk table excel dan gambar. Kemudian saya
membuat laporan aktualisasi dan melakukan konsultasi dengan pimpinan/mentor untuk
meminta persetujuan dan pernyataan dukungan.
Keterkaitan dengan Agenda III
Manajemen ASN:
Kegiatan menyusun hasil monitoring dan evaluasi sesuai dengan kode etik ASN yaitu
bertanggung jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya.
SMART ASN:
Evaluasi dilakukan melalui formulir online memanfaatkan kemajuan teknologi IT
Tahap 1 : Membuat formulir online tentang kepatuhan pelaksanaan pemasangan gelang
identitas pasien
Tanggal Pelaksanaan : 16 Juni 2022
Output : Tersedianya formulir online
Dokumentasi (Proses dan output)
72
Keterkaitan dengan : Berorientasi Pelayanan: Saya dapat diandalkan dalam
Nilai-Nilai Dasar membuat formulir online sehingga dapat memberikan nilai
tambah dalam melakukan evaluasi pelayanan kesehatan
Akuntabel:
Saya bertanggung jawab untuk membuat formulir online
Kompeten:
Saya belajar dan mengembangkan kapabilitas diri dalam
upaya membuat formulir online
Adaptif:
Saya bekerja dengan kreatif, inovatif, serta proaktif dalam
membuat formulir online
73
Kompeten:
Saya melakukan monitoring dan evaluasi
dengan professional tanpa meminta imbalan dari pekerjaan
yang dilaksanakan.
Harmonis:
Saya bijaksana dalam melakukan monitoring dan evaluasi
dengan melihat kekurangan dan hambatan tidak
terlaksanakannya kegiatan.
74
Keterkaitan dengan : Berorientasi pelayanan:
Nilai-Nilai Dasar Saya cekatan dalam menilai hasil monitoring dan evaluasi
Akuntabel:
Saya bertanggungjawab atas hasil monitoring dan
evaluasi.
Kompeten:
Saya belajar dan mengembangkan kapabilitas dalam
menilai hasil monitoring dan evaluasi
Kolaboratif:
Saya berkomunikasi untuk menilai hasil monitoring dan
evaluasi
75
Gambar 4.26. Surat persetujuan laporan hasil aktualisasi
76
pada saat proses aktualisasi. Analisis dampak dilihat dari dampak positif dan negatif.
Dampak positif apabila nilai-nilai dasar ASN ini diterapkan dalam kegiatan aktualisasi, dan
dampak negatif apabila nilai dasar ASN tidak diterapkan dalam kegiatan aktualisasi.
Analisis dampak nilai dasar ASN pada kegiatan aktualisasi dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Dampak Positif Dampak Negatif
Berorientasi pelayanan: pelaporan Berorientasi pelayanan: pelaporan
kegiatan berjalan baik karena cekatan kegiatan tidak berjalan baik karena tidak
dalam melakukan monitoring dan evaluasi cekatan dalam melakukan monitoring dan
Akuntabel: pelaporan kegiatan berjalan evaluasi
baik karena bertanggung jawab dalam Akuntabel: pelaporan kegiatan tidak
melakukan monitoring dan evaluasi berjalan baik karena tidak bertanggung
Kompeten: hasil kegiatan memiliki kualitas jawab dalam melakukan monitoring dan
baik karena monitoring dan evaluasi evaluasi
dilakukan dengan profesional Kompeten: hasil kegiatan kurang
Harmonis: konsultasi hasil berjalan baik berkualitas karena tidak professional
karena lingkungan kerja yang kondusif melakukan monitoring dan evaluasi
Loyal: konsultasi hasil berjalan baik Harmonis: konsultasi hasil tidak berjalan
sehingga dapat menjaga nama baik pribadi, lancar karena lingkungan kerja yang
atasan, dan instansi kurang kondusif
Adaptif: proses monitoring dan evaluasi Loyal: konsultasi hasil tidak berjalan baik
berjalan baik karena kreatif dan inovatif sehingga dapat merusak nama baik
dalam memanfaatkan teknologi yaitu secara pribadi, atasan, dan instansi
online Adaptif: proses monitoring dan evaluasi
Kolaboratif: laporan aktualisasi dapat tidak berjalan efektif karena kurang kreatif
terselesaikan tepat waktu karena adanya dan inovatif dalam memanfaatkan
kerjasama dan sinergi dari semua pihak teknologi yang ada
terkait Kolaboratif: laporan aktualisasi tidak
selesai tepat waktu karena tidak adanya
kerjasama dan sinergi dari semua pihak
terkait
77
4.3. Matriks Rekapitulasi Realisasi Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)
Kegiatan Jumlah
Mata
No Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Aktualiasasi per MP
Pelatihan
Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
Berorientasi
1 3 3 3 4 1 1 2 2 3 3 12 13
Pelayanan
2 Akuntabel 2 2 2 3 3 3 2 2 4 4 13 14
3 Kompeten 1 1 2 3 1 1 3 3 3 3 10 11
4 Harmonis 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 6 6
5 Loyal 3 3 3 3 2 2 2 2 1 1 11 11
6 Adaptif 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 12 12
7 Kolaboratif 2 2 3 3 1 1 1 1 2 2 9 9
Jumlah
Aktualisasi per 15 15 18 21 11 11 13 13 16 16 73 76
Kegiatan
78
4.4. Capaian Penyelesaian Core Isu
Tabel 4.3. Capaian penyelesaian core isu
Tabel 4.4. Pemasangan gelang identitas pasien di UGD RSUD Kab. Kolaka Timur
Usia
Jenis Kelamin Total
< 18 Tahun > 18 Tahun
Laki-Laki 11 9 20
Perempuan 6 20 26
Total 17 29
79
Gambar 4.26. Pemasangan gelang identitas pasien di UGD RSUD Kab. Kolaka Timur
80
4.6. Rincian Biaya
Adapun rincian biaya selama aktualisasi dan habituasi sebagai berikut :
81
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dalam laporan aktualisasi ini penulis mengangkat judul “Optimalisasi Pemasangan
Gelang Identitas Pasien di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Kolaka Timur” dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN serta
kedudukan dan peran ASN, maka dapat disimpulkan bahwa :
5.2. Saran
5.2.1. Untuk Penyelenggara Pelatihan
Kegiatan aktualisasi ini memberikan pendidikan dan pelatihan penting dalam
menciptakan ASN yang BerAKHLAK dan bersikap sesuai dengan peran dan
kedudukan ASN sehingga diharapkan kegiatan ini dapat terus dilaksanakan.
5.2.2. Untuk Instansi Asal Peserta
Diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara berkelanjutan dan diterapkan di
seluruh unit terkait di RSUD Kabupaten Kolaka timur
82
5.3. Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi
Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan oleh penulis adalah tetap konsisten
menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsi sebagai dokter. Berdasarkan pelaksanaan aktualisasi dan hasil yang
didapatkan, peserta aktualisasi menyarankan rencana tindak lanjut dari aktualisasi
yang telah dilakukan sebagai berikut:
83
DAFTAR PUSTAKA
84
LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
JUNI JULI
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3. Mendistribusikan gelang
identitas pasien
Surat Pernyataan
Dukungan
Surat Persetujuan
Aktualisasi
Lampiran 4. Surat Pernyataan Dukungan
Lampiran 5. Surat Persetujuan Aktualisasi
KEGIATAN 2:
MELAKUKAN SOSIALISASI STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL (SPO)
PEMASANGAN GELANG IDENTITAS PASIEN
Undangan Pelaksanaan
Aktualisasi
Materi Sosialisasi
Lembar Komitmen
Bersama
Lampiran 6. Undangan Pelaksanaan Sosialisasi
Lampiran 7. Materi Sosialisasi
Lampiran 8. Daftar Hadir Sosialisasi
Lampiran 9. Lembar Komitmen Bersama
KEGIATAN 3:
MENYEDIAKAN GELANG IDENTITAS PASIEN
Gelang Identitas
Pasien
Kancing
Penanda Resiko
Lampiran 10. Gelang Identitas Pasien dan Kancing Penanda Resiko
KEGIATAN 4:
MELAKSANAKAN PEMASANGAN GELANG
IDENTITAS PASIEN
Pemasangan
Gelang Identitas
Pasien
Lampiran 11. Pemasangan gelang identitas pasien
KEGIATAN 5:
MELAKUKAN MONITORING, EVALUASI, DAN
PELAPORAN
Surat Persetujuan
Laporan Aktualisasi
Lampiran 12. Formulir Online Pemasangan Gelang Identitas Pasien
Lampiran 13. Pemasangan Gelang Identitias Pasien di UGD RSUD Kab. Kolaka Timur
NO. WAKTU NAMA PASIEN JENIS KELAMIN TANGGAL LAHIR USIA (Tahun) PENANDA FOTO GELANG IDENTITAS PASIEN
1 6/22/2022 13:06:27 Ny. Kasminah Perempuan 11/01/1962 60 https://drive.google.com/open?id=1DYoXcUU6qZhMnIOk_HxKPlP-thcKYqCU
2 6/22/2022 16:52:31 An. Muhammad Reifansyah Laki-Laki 07/04/2020 2 https://drive.google.com/open?id=1bf27TVVCnChRqZVbtbJu7FZ7oY4dM1qD
3 6/22/2022 22:17:51 By. Muh. Qiyas Alkahfi Laki-Laki 17/07/2021 1 https://drive.google.com/open?id=1qNkQB084xhBCQzF0sx-q-aXhPcrXrp30
4 6/23/2022 11:12:58 By. Ny. Nenti dwi hajni Laki-Laki 23/06/2022 0 https://drive.google.com/open?id=1BH5cWL753d6D1pW4qKpkPZLCD6cSB24u
5 6/23/2022 22:55:11 An. MADE DARMA YOGA Laki-Laki 27/08/2012 9 https://drive.google.com/open?id=1aPSX-hcF_vZUGGsLCASGjOr6s5QmLQEm
6 6/24/2022 21:38:14 Ny burbaya Perempuan 07/05/1960 62 https://drive.google.com/open?id=1Z_jqqnvdXNXJmGQnWehtWTtMnuoKxZci
7 6/24/2022 21:41:35 An.Ziqrah aura Perempuan 04/03/2020 2 https://drive.google.com/open?id=1kXnt290tzxu6DD7E9tLMgTRiZStvSHsW
8 6/24/2022 21:42:51 Tn sumadi Laki-Laki 16/06/1970 52 https://drive.google.com/open?id=1WyqPAe0FGhT8u-lXm3rxOIaPZthlbdgc
9 6/24/2022 21:45:47 Tn suryadi Laki-Laki 16/07/1958 64 https://drive.google.com/open?id=102fPvxDFOPr7ykBTYaZn61CG0QgHXCkY
10 6/25/2022 7:34:32 Ny. Masse Perempuan 23/04/1968 54 https://drive.google.com/open?id=1lAMyIeCJURdz0n8ubtEtPAOEXYbI_egK
11 6/25/2022 7:37:22 Ny. Desak made l Perempuan 10/10/1976 45 https://drive.google.com/open?id=1qXZOf0f2DETJBQ-xj5gX8ptPFoCW-6ki
12 6/25/2022 7:40:00 An. Atira ardila Perempuan 14/04/2021 1 Alergi https://drive.google.com/open?id=1PAaw9UKccYaXlqfVtQDZlqDsJVqGPjbu
13 6/25/2022 7:42:45 Ny. Kamaria Perempuan 12/12/1947 74 https://drive.google.com/open?id=1qCZVuasd26beVJULPy6G1modxoaJGJqz
14 6/25/2022 17:31:07 Ny. Erna herlina Perempuan 16/06/1981 41 https://drive.google.com/open?id=1TCQmn2ENF8ovmgWFinUnigytDtfF8-AN
15 6/25/2022 17:33:31 An. Putu civa Perempuan 10/10/2021 0 https://drive.google.com/open?id=1VfYNxn1gIsImUncOagt0cL07gtFX0WwH
16 6/26/2022 6:18:27 Muh. Abizar Laki-Laki 16/07/2021 1 https://drive.google.com/open?id=1xbUlUEn03Ayp1N2dvmNQGooIKbKUoHLk
17 6/26/2022 6:19:47 An. Nyoman felisyah Perempuan 20/03/2017 5 https://drive.google.com/open?id=1sJk2PqrLTy7BYgo9eUSv9MY7RNb5CzzG
18 6/26/2022 6:21:14 An. Muh. Alfarizi Laki-Laki 15/05/2017 5 https://drive.google.com/open?id=1NzXXjwbehs77LVUKr917PMYu2XEq7HpZ
19 6/26/2022 6:28:59 Tn.teguh iman kristianto Laki-Laki 02/09/1992 29 https://drive.google.com/open?id=1uJzQSoba3KrO59QoZGkV1HoXNl7I1QPT
20 6/28/2022 14:29:48 An. Aidan putra. S Laki-Laki 19/01/2022 0 https://drive.google.com/open?id=1nsxNCPtl8jEjAkAGcvQ5guADkAPHD1jQ
21 6/28/2022 16:54:25 Ny. Samsidar Perempuan 24/01/1954 68 https://drive.google.com/open?id=12IMz5z4kcSAG9jEV_tdp5wex7Bg6GJIY
22 6/28/2022 17:37:26 Ny. Hasnawati Perempuan 17/08/1986 35 https://drive.google.com/open?id=1bCeIBSqr3omczoEzTQfI8rdQ7qZefTvF
23 6/28/2022 17:38:47 Tn. Sukiman Laki-Laki 10/06/1957 65 https://drive.google.com/open?id=13THowEsNvf7tWPgyb5zqawtDAH2p37zr
24 6/28/2022 20:29:45 Ny. Sulasmi Perempuan 20/01/1974 48 Resiko jatuh https://drive.google.com/open?id=1peMb0DpHo5S38av1cj75BsNqccIj0Me6
25 6/29/2022 13:01:13 By. Farhan Dirga Laki-Laki 02/10/2022 0 https://drive.google.com/open?id=1-5_yUWcKQTQfjZ_v7UdGJMusTPbcczQG
26 6/29/2022 13:11:15 Nn. Ni kadek sri Perempuan 03/05/1998 24 https://drive.google.com/open?id=1dyR9vUAN1G5uftGZw5xuR5oQSwfd3lZa
27 6/29/2022 13:17:59 Ny. Juniati Perempuan 06/02/2000 22 https://drive.google.com/open?id=1fKvRqXcymyHzVWbxpWvC3Z9sy6S_4Hpf
28 6/29/2022 16:58:50 Ny. Juniyati Perempuan 22/06/2000 22 https://drive.google.com/open?id=1tUQ3d9CSylIjJsnkC2UCiY9dOhdM07It
29 6/29/2022 23:03:55 WAYAN SUBRATA Laki-Laki 20/06/1983 39 https://drive.google.com/open?id=1wXhRUiFty3qQvTvLaM0ygPyLu0yu-5Dq
30 6/29/2022 23:06:38 FATLI Laki-Laki 10/06/1998 24 https://drive.google.com/open?id=1X5HxlMQpBwGxZmYyDtkS6ZmjXUpFCW7_
31 6/29/2022 23:17:21 NUR ALAM Perempuan 08/11/1961 60 https://drive.google.com/open?id=1P1S_NBOgtX1sYJl-7StBz-yuGZXCcRDR
32 6/29/2022 23:18:27 SANTI RATNA SARI Perempuan 31/01/1981 41 https://drive.google.com/open?id=1FFiMVQIC_1-pIgiBCUWMop9yEgatxHKa
33 6/30/2022 9:36:46 Ny. Hasna Perempuan 01/07/1976 46 https://drive.google.com/open?id=1-cIfFI3adZy69PzN7g3IKpOYvwkdewpL
34 6/30/2022 21:07:58 An. Muh. Alfaiz Laki-Laki 12/10/2014 7 https://drive.google.com/open?id=14Eg6JBhDMUBmCUeq9K-66ENub_p9PE_b
35 6/30/2022 21:09:10 An. gusti A Perempuan 02/11/2018 3 https://drive.google.com/open?id=1Rxy1DFDi28mnEh7RUv23Pla4_4ny0zr4
36 7/1/2022 7:22:19 Ny. Halo Perempuan 10/07/1956 66 https://drive.google.com/open?id=1W88pbRbJUoHpAzK13wtVeARlLcrXQsQV
37 7/1/2022 7:23:13 Tn. Badaruddin Laki-Laki 09/03/1948 74 Resiko jatuh https://drive.google.com/open?id=1tj-dgRs4t1SPZdZlONUXeihIYFGpMExM
38 7/1/2022 7:24:04 Tn. Ulan Laki-Laki 02/03/2002 20 https://drive.google.com/open?id=1eCaM3yXqx0-cjU91Rp7niW1zCHKwnoIu
39 7/2/2022 0:08:26 Tn. Yans Lande Laki-Laki 20/05/1950 72 https://drive.google.com/open?id=1P31RBUxA4c7fqxlZJwGYDMYzIPgoYpUC
40 7/2/2022 1:09:08 Ny. Yuyun Dwi Retnani Perempuan 01/01/1980 42 https://drive.google.com/open?id=19uRerN33FaQmO55wpFsRkckfFYXkuSLK
41 7/2/2022 14:39:10 Ny. Ketut simpen Perempuan 01/03/1965 57 https://drive.google.com/open?id=1L0YenwCY9ZE4hDrmzFN9akH3qZcM13gT
42 7/2/2022 14:41:56 An. Muh. Fattan El Baran Laki-Laki 01/05/2022 0 https://drive.google.com/open?id=1tZI-FALzW6jbf6hBn48iWQu2XvoulJaO
43 7/2/2022 21:42:58 An. Nur aulia Perempuan 10/06/2013 9 https://drive.google.com/open?id=11nhYPz6tr9l9uNS2cLs9wyIm87kh83s6
44 7/3/2022 19:12:15 Ny. Jubaedah Perempuan 11/03/1964 58 https://drive.google.com/open?id=1z1SDps019-yiYzbmwm6jzNEVXjHLa0_3
45 7/3/2022 19:14:01 An. fattan Laki-Laki 01/12/2019 2 https://drive.google.com/open?id=1_37Y2ULcvx_334X8_fruVIh58A8TttaU
46 7/3/2022 19:20:38 Ny. OOM Perempuan 11/03/1964 58 https://drive.google.com/open?id=1mor_vEtCUwZA3sOGdnaB-IOn_zI-5KtG
Lampiran 14. Surat Persetujuan Laporan Aktualisasi