Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KELOMPOK HARI KE-3

Angkatan : 2
Kelompok : 1
Nama : - Dwi Fitrianingtyas, S.I.Kom
- Etika Rahmawati, S.Kep.,Ners
- Indah Triana, S. Kep., Ners
- Lola Yolanda Ruth Herinis Lumbanraja, S.Si.Kom.
- Naomi Oktriani Br Damanik,S.T
- Nurul Aziza Ath Thaariq, M.Tr.Keb
- Sania Lailatu Rahmi, S.Tr.Keb,M.Tr.Keb
- Tisha Lazuana, Skm, M.Biomed
Nama Tutor : Dwi Rahmanendra, S.Hut., M.Pd

UPAYA PENINGKATAN KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA PNS DI INSTANSI

Kesiapsiagaan Bela Negara adalah adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh
seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam
yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan
berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD Tahun 1945 untuk menjaga, merawat, dan
menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Sebagai Aparatur Sipil Negara, sudah seharusnya selalu menunjukkan sikap bela negara
dimanapun kita berada. Salah satu contoh tempat dimana kita harus menunjukan sikap bela
negara adalah di Instansi tempat kita bekerja, karena dengan memiliki kesiapsiagaan bela negara
kita dapat mencerminkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Namun seringkali
kita lalai dalam melakukan sikap bela negara di Instansi tempat bekerja karena adanya faktor-
faktor yang mempengaruhi. Berikut adalah beberapa kasus kesiapsiagaaan bela negara yang bisa
diupayakan peningkatannya dalam lingkup Instansi Kerja dibawah naungan Kementerian
Kesehatan :

1
A. RSUP H. Adam Malik Medan
Salah satu indikator dari nilai bela negara adalah gemar berolahraga. Gemar berolahraga
bertujuan untuk menjaga kebugaraan dan menjadikan kegemaran berolahraga sebagai gaya
hidup. ASN diharapkan sanggup melaksanakan tugas atau kegiata fisik secara lebih baik dan
efisien setelah melakukan kegiatan berolahraga. Kegiatan olahraga bersama pegawai RSUP H.
Adam Malik selalu rutin dilakukan sebelum wabah Covid-19 melanda.

Kondisi saat ini : saat ini kegiatan berolahraga tidak dilaksanakan lagi dikarenakan
masih ada rasa takut terpapar dengan Covid-19.
Kondisi yang diharapkan : kegiatan berolahraga bersama dapat dilaksanakan kembali, namun
tetap menerapkan protokol kesehatan. Salah satunya yaitu
berolahraga bersama dengan meluangkan waktu selama 15 menit
sebelum melakukan aktivitas kerja di unit tugas masing-masing.
a. Analisis SWOT
Strength (Kekuatan) :
Tersedianya tempat terbuka untuk melakukan olahraga
Weaknesess (Kelemahan) :
- Tidak ada fasilitas pendukung, misalnya: speaker untuk memutarkan lagu saat senam
pagi
- Belum tersedianya kamar mandi yang dapat digunakan untuk membersihkan diri
setelah selesai berolahraga.
Opportunities (Peluang) :
- Meningkatkan kerjasama di unit tugas masing-masing dan pada akhirnya juga
berdampak terhadap pelayanan publik
- Meningkatkan semangat bekerja
Threats (Tantangan) :
- Kurangnya minat pegawai rumah sakit untuk berolahraga
- Beberapa pegawai tidak datang tepat waktu/terlambat
b. Rekomendasi
Berdasarkan dari hasil analisis SWOT diatas, maka dapat direkomendasikan upaya-upaya
strategis untuk meningkatkan kesiapsiagaan bela negara, antara lain:

2
- Pegawai RSUP H. Adam Malik melakukan olahraga ringan selama 15 menit setiap hari
sebelum melakukan aktivitas kerja dan tetap menerapkan protokol kesehatan.
- Unit tugas masing-masing membuat surat usulan pengadaan fasilitas pendukung olahraga.
- Diadakan perlombaan olahraga antar unit tugas agar meningkatkan minat pegawai untuk
berolahraga rutin setiap hari.

B. Balai Litbangkes Baturaja


Balai Litbangkes Baturaja merupakan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan. Dalam melaksanakan tugas
sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 65 Tahun 2017 Tanggal
23 Januari 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja, Balai Litbangkes Baturaja berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, secara
administratif dibina oleh Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dan secara
teknis fungsional dibina oleh Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan.
Balai Litbangkes Baturaja bertugas melakukan penelitian dan pengembangan kesehatan di
bidang penyakit tular nyamuk (malaria, DBD, chikungunya, Japanese encephalitis, dll) dengan
spesialiasasi filariasis. Di tahun 2021 Balai Litbangkes Baturaja melakukan 2 penelitian di
bidang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan dan 1 penelitian di bidang Upaya Kesehatan
Masyarakat. Meskipun ditengah pandemi Covid-19, Balai Litbangkes Baturaja tetap
melaksanakan tugas penelitian, tentunya dengan senantiasa menerapkan protokol kesehatan.
Dengan harapan, penelitian yang sedang berlangsung dapat tetap berjalan lancar dan Balai
Litbangkes Baturaja dapat memberikan kontribusi berupa rekomendasi kebijakan kepada
pemangku kebijakan.
a. Analisis SWOT
Strength (Kekuatan) :
Balai Litbangkes Baturaja didukung oleh SDM yang berkualitas untuk melakukan tugas
dan fungsi organisasi serta sarana dan prasarana yang memadai. Selain itu, Balai
Litbangkes mempunyai program-program unggulan.

3
Weakness (Kekurangan) :
Wilayah kerja Balai Litbangkes Baturaja terdiri dari Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung
sehingga tak jarang pegawai Balai melakukan perjalanan dinas ke luar kota, yang mana
membuat pegawai rentan terhadap paparan virus Covid-19.
Opportunities (Peluang) :
Memperluas jejaring dan kerjasama bagi instansi.
Threats (Ancaman) :
Kesehatan pegawai yang berpergian, rentan terpapar Covid-19.
b. Rekomendasi
Dari hasil analisis SWOT diatas, dapat ditarik rekomendasi upaya-upaya kesiapsiagaan
bela negara di lingkungan Balai Litbangkes Baturaja, antara lain:
 Pegawai Balai Litbangkes melakukan senam pagi setiap hari jum'at selama satu jam. Hal
ini untuk menjaga kebugaran tubuh agar tetap fit dan meningkatkan imun karena tubuh
mengeluarkan hormon dopamin yang dapat memunculkan perasaan bahagia. Memelihara
kesehatan fisik dan mental termasuk dalam wujud kemampuan awal bela negara.
 Pelaksanaan 2 penelitian di bidang biomedis dan 1 penelitian di bidang upaya kesehatan
masyarakat yang sedang berjalan ditengah pandemi merupakan upaya instansi dalam
menyumbangkan tenaga, pikiran, kemampuan untuk kepentingan masyarakat, kemajuan
bangsa dan negara dan merupakan nilai rela berkorban untuk bangsa dan negara.
 Upaya melakukan kegiatan diseminasi hasil penelitian dan rekomendasi kebijakan bagi
pemangku kebijakan sebagai wujud partisipasi aktif dan peduli dalan pembangunan
masyarakat dan bangsa

C. Poltekkes Kemenkes Padang


Sejak beberapa tahun yang lalu, kegiatan PPSM Poltekkes Padang selalu berkolaborasi
dengan TNI-AD sebagai upaya menanamkan nilai-nilai sosialisasi/kesadaran dalam bela negara,
mempersiapkan generasi penerus yang memiliki ketangguhan, disiplin, keikutsertaan dalam
pertahanan dan keamanan negara, rasa cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara,
menghayati dan mengamalkan pancasila serta tujuan utama agar generasi muda memilik
karakter, sikap mental yang menyadari akan hak dan kewajibannya serta tanggung jawab sebagai
warga negara Indonesia. Namun, karena situasi pandemi, 2 tahun terakhir pelaksanaan PPSM

4
dilaksanakan secara online dan tidak melibatkan TNI-AD. Sehingga ditemukannya perbedaan
karakteristik mahasiswa yang menjalani PPSM dengan TNI-AD dan mahasiswa yang menajalani
PPSM tidak melibatkan TNI-AD.

a. Analisis SWOT
Strength:
 Adanya MOU antara Poltekkes Kemenkes Padang dengan TNI AD di lingkungan
setempat
 Adanya SOP yang jelas dan terstruktur sebagai acuan dalam memberikan pelatihan
kepada mahasiswa baru

Weaknesses:
 Beberapa mahasiswa yang memiliki fisik atau mental yang lemah mengalami kesultan
dalam mengikuti kegiatan tersebut
 Kegiatan olah fisik harus dilakukan secara luring, karena covid 19 maka kegiatan ini
tidak dapat terlaksana

Opportunities :
Salah satu program unggulan di Poltekkes
Threats:
 Kurangnya kedisiplinan mahasiswa
 Kurangnya rasa nasionalisme, cinta tanah air, dan bela negara
 Kurangnya sopan santun dan sosialisasi terhadap lingkungan sekitar

- Strategi SO
Adanya MOU antara Poltekkes dengan TNI AD, SOP yang jelas terstruktur, dan salah satu
program unggulan merupakan upaya maksimal untuk menanamkan nilai-nilai
nasionalisme, cinta tanah air, bela negara, dan kedisiplinan pada generasi muda.
- Strategi WO
Pada kegiatan sebelumnya, ada beberapa mahasiswa yang lemah fisik dan mental tidak
dapat mengikuti kegiatan secara maksimal, sementara ini merupakan salah satu program
unggulan yang seharusnya dapat diikuti secara totalitas bagi setiap mahasiswa baru,

5
sehingga diperlukan penapisan kesehatan sebelum kegiatan dan disediakkannya posko
kesehatan untuk menangani mahasiswa yang sakit/bermasalah.
Karena covid 19 maka pada 2 tahun terakhir, program unggalan PPSM ini tidak dapat
terlaksana. Strategi yang dilakukan agar mahasiswa tetap memperoleh pelatihan yaitu
melaksanakan kegiatan PPSM secara online yang dalam pelaksanaannya tetap melibatkan
TNI-AD dengan cara menghadirkan narasumber dari TNI-AD dan menyisipkan video-
video tentang nasionalisme, belanegara, cinta tanah air, dan kedisiplinan.
- Strategi ST
Adanya MOU antara Poltekkes Kemenkes Padang dengan TNI AD di lingkungan setempat
dan SOP yang jelas dan terstruktur sebagai acuan dalam memberikan pelatihan kepada
mahasiswa baru dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kedisiplinan
mahasiswa rasa nasionalisme, cinta tanah air, dan bela negara, serta rasa sopan santun dan
sosialisasi terhadap lingkungan sekitar
- Strategi WT
Karena kondisi fisik mahasiswa yang lemah dan pandemi, PPSM dengan TNI-AD tidak
dapat dilaksanakan, sehingga menyebabkan kurangnya kedisiplinan mahasiswa, kurangnya
rasa nasionalisme, cinta tanah air, dan bela negara, serta kurangnya sopan santun dan
sosialisasi terhadap lingkungan sekitar. Strategi yang dilakukan agar mahasiswa tetap
memperoleh pelatihan yaitu melaksanakan kegiatan PPSM secara online yang dalam
pelaksanaannya tetap melibatkan TNI-AD dengan cara menghadirkan narasumber dari
TNI-AD dan menyisipkan video-video tentang nasionalisme, bela negara, cinta tanah air,
dan kedisiplinan.

D. RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang


Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator penting yang harus diperhatikan dalam
pelayanan kesehatan. Kepuasan pasien adalah hasil penilaian dari pasien terhadap pelayanan
kesehatan dengan membandingkan apa yang diharapkan sesuai dengan kenyataan pelayanan
kesehatan yang diterima disuatu tatanan kesehatan rumah sakit Memberikan pelayanan atau
asuhan terhadap pengguna jasa sesuai dengan protokol atau standar yang telah ditetapkan.
Kondisi saat ini : Masih adanya komplain atau ketidakpuasan dari pelanggan
melalui kuesioner kepuasan pelanggan, pelaporan ke humas

6
rumah sakit atau bahkan ke media sosial terhadap pelayanan yang
diberikan rumah sakit
Kondisi yang diharapkan : adalah Tidak ada komplain pelanggan dan kepuasan pelanggan
meningkat.
a. Analisis SWOT
Strength:
Kepuasan pelanggan dapat ditingkatkan melalui pemberian pelayanan kesehatan yang
sesuai standar, melalui komunikasi interaktif dan efektif terhadap pengguna jasa/
pelanggan
Weaknesses :
Banyaknya perbedaan tingkat pendidikan, cara pikir, budaya, asal daerah pelanggan/
penerima jasa sehingga komunikasi yang diberikan terkadang tidak sampai atau membuat
salah paham
Opportunities :
Dapat diubah dengan rutin melakukan komunikasi yang baik, jelas, dan dapat dimengerti
pelanggan sehingga tidak ada komplain
Threats :
Untuk mencapai tidak adanya komplain pelanggan sehingga kepuasan pelanggan
meningkat hingaa 100%

- Strategi SO
Melalui komunikasi interaktif dan efektif terhadap pengguna jasa/ pelanggan sehingga
dapat dipahami oleh pengguna jasa sehingga tidak menimbulkan kompain bagi rumah sakit
- Strategi WO
Dikarenakan banyaknya perbedaan tingkat pendidikan dan asal daerah, maka diperlukan
penyampaian informasi secara singkat padat dan jelas dengan bahasa yang mudah
dimengerti pengguna jasa.
- Strategi ST
Dengan adanya komunikasi secara efektif kepada pengguna jasa dapat menjadi upaya
dalam meningkatkan tingkat kepuasan pengguna jasa terhadap pelayanan.

7
- Strategi WT
Dengan banyaknya faktor yang mempengaruhi pemahaman pengguna jasa di rumah sakit
dapat menyebabkan adanya komplain terhadap pelayanan sehingga dibutuhkannya
komunikasi yang efektif agar penyampaian komunikasi dapat dipahami.
b. Rekomendasi:
o Adanya survey kepuasan pelanggan secara rutin sehingga dapat memberikan masukan
dalam memperbaiki pelayanan yang diberikan
o Di adakannya pelatihan komunikasi efektif kepada seluruh pemberi jasa seperti
petugas admisi, keamanan, perawat, dokter, dan lainnya.
o Terus membudayakan 5S yaitu senyum, sapa, salam, sopan, dan santun. Penempelan
slogan 5S di lingkungan rumah sakit.

E. Balai Litbangkes Aceh


Pegawai negeri sebagai unsur aparatur negara dan abdi masyarakat mempunyai peran
sangat penting dalam pembangunan untuk menciptakan masyarakat madani yang taat hukum,
berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi menyelenggarakan
pelayanan secara adil dan merata kepada masyarakat, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Kedisiplinan
Pegawai Negeri Sipil merupakan suatu kemutlakan.
Kedisiplinan pegawai perlu dilakukan penanganan secara jelas karena pada dasarnya
mencerminkan prestasi kerja seorang pegawai itu sendiri. Begitu penting kedisiplinan Pegawai
Negeri Sipil sehingga Pemerintah melalui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara selalu
berupaya agar pegawai selalu meningkatkan tingkat kedisiplinannya yang juga merupakan upaya
peningkatan prestasi kerjanya. Di Balai Litbangkes Aceh, pelanggaran kedisplinan yang kerap
terjadi adalah pelanggaran terhadap jam kerja.

a. Analisis SWOT
Strengths :
Kemudahan dan kelonggaran sebagai bentuk kepercayaan pimpinan
Weakness :
- Kesadaran diri yang rendah

8
- Kemampuan berdedikasi yang rendah
- Tidak berfokus pada kualitas kerja namun hanya sebagai sarana formalitas dan
melaksanakan kewajiban tanpa integritas yang tinggi
Opportunities :
- Dinas luar
- Fasilitas, sarana prasarana yang diberikan
Threats :
- Hukum disiplin
- Pemotongan tunjangan kinerja

Kesimpulan
Dari kondisi terkini di masing-masing instansi dan dengan menggunakan isu analisis
untuk menentukan rekomendasi dalam meningkatkan kesiapsiagaan bela negara, diharapkan
dimasing-masing instansi sikap bela negara semakin terwujud dan dapat ditingkatkan menjadi
lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai