Anda di halaman 1dari 7

Nama : Anisa Ayu Afrida, S.Farm., Apt.

Kelas/Kelompok : A1-2
Instansi : Pemerintah Kab Brebes

“Strategi Peningkatan Kesiapsiagaan Bela Negara di Puskesmas


Kutamendala Kab. Brebes”

A. Pendahuluan
Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki
oleh seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi
situasi kerja yang beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan
tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga
yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD RI Tahun 1945 untuk menjaga,
merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Sebagai Aparatur Sipil Negara, sudah seharusnya selalu menunjukkan
sikap bela negara dimanapun kita berada. Salah satu contoh tempat dimana kita
harus menunjukan sikap bela negara adalah di Instansi tempat kita bekerja,
karena dengan memiliki kesiapsiagaan bela negara kita dapat mencerminkan
nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Namun seringkali kita lalai
dalam melakukan sikap bela negara di Instansi tempat bekerja karena adanya
faktor-faktor yang mempengaruhi.
Salah satu indikator dari nilai bela negara adalah gemar berolahraga.
Gemar berolahraga bertujuan untuk menjaga kebugaraan dan menjadikan
kegemaran berolahraga sebagai gaya hidup. Kebugaran jasmani terdiri dari
komponen-komponen yang dikelompokkan menjadi kelompok yang berhubungan
dengan kesehatan (Health Related Physical Fitness) dan kelompok yang
berhubungan dengan keterampilan (Skill related Physical Fitness). Sebagai
Aparatur Sipil Negara, tidak hanya membutuhkan jasmani yang sehat, tetapi
juga memerlukan jasmani yang bugar. Kebugaran jasmani ini diperlukan agar
dapat menjalankan setiap tugas jabatan dengan baik tanpa keluhan.
Sumosardjono (1990) mendefinisikan kebugaran sebagai kemampuan seseorang
untuk melakukan pekerjaan sehari-hari dengan mudah, tanpa merasa kelelahan
yang berlebihan, dan masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk
menikmati waktu senggangnya untuk keperluan-keperluan yang mendadak.

B. Kondisi saat ini di Puskesmas Kutamendala Kabupaten Brebes


Untuk kegiatan aktivitas fisik di Puskesmas Kutamendala Kabupaten
Brebes dijadwalkan setiap hari Jumat namun belum dilakukan aktualisasinya
secara rutin setiap minggunya. Kegiatan aktivitas rutin di Puskesmas
Kutamendala hanya dilakukan di masing-masing posyandu atau hanya pada
momen tertentu. Selain karena adanya pandemik Covid-19 yang membatasi
aktivitas berkerumun selama 3 tahun belakang ini, hal lain juga disebabkan
karena berkurangnya jumlah karyawan yang berada di Puskesmas karena dinas
luar, sehingga jumlah SDM yang berada di satuan kerja berjumlah sedikit. Hal itu
menjadi penyebab Puskesmas Kutamendala Kabupaten Brebes saat ini kegiatan
berolahraga pagi setiap hari Jumat tidak dilaksanakan lagi secara rutin karena
berbagai alasan.

C. Kondisi yang diharapkan di Puskesmas Kutamendala Kabupaten Brebes :


Kegiatan berolahraga bersama setiap hari Jumat pagi dapat dilaksanakan
kembali, dengan meluangkan waktu selama 20 menit sebelum melakukan
aktivitas kerja di unit tugas masing-masing. Dampak dari belum optimalnya
pelaksanaan olahraga rutin di Puskesmas Kutamendala Kabupaten Brebes
adalah kurangnya upaya untuk meningkatkan kebugaran jasmani sehingga
berpengaruh pada meningkatnya derajat kesehatan dan pencapaian
produktivitas kerja yang optimal. Apabila kebugaran jasmani para karyawan
Puskesmas dinilai kurang, hal itu akan berpengaruh terhadap absensi serta
kualitas pencapaian kerja.

D. Analisis Isu SWOT di Lingkungan Puskesmas Kutamendala Kab. Brebes


Berdasarkan isu kurangnya aktualisasi pelaksanaan olahraga rutin setiap
hari Jumat pagi di Puskesmas Kutamendala, maka berikut merupakan hasil
telaah SWOT dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti:
1. Strength (Kekuatan) :
a. Tersedianya tempat terbuka untuk melakukan olahraga
b. Sarana dan prasarana yang mencukupi
c. Ketersediaan SDM yang cukup untuk melakukan aktivitas fisik
2. Weakness (Kelemahan)
a. Tidak semua SDM sempat melakukan aktivitas fisik sebelum atau pada
saat bekerja.
b. Adanya pekerjaan yang harus dilaksanakan diluar Puskesmas
Kutamendala
c. Tidak ada yang menginstruksikan untuk melakukan aktivitas fisik sebelum
bekerja
d. Tidak adanya instruktur olahraga
3. Opportunities (Peluang)
a. Meningkatkan kerjasama di unit tugas masing-masing dan pada akhirnya
juga berdampak terhadap pelayanan public.
b. Terdapatnya sarana yang mendukung untuk melakukan aktivitas fisik
seperti halaman dan sarana olahraga tenis meja.
c. Adanya dukungan berbagai pihak untuk meningkatkan kesehatan jiwa dan
raga, meningkatkan produktivitas dan solidaritas
d. Meningkatkan semangat bekerja
e. Adanya peralatan yang mendukung proses aktivitas fisik seperti speaker
dan air minum
4. Threat (Ancaman)
a. Kurangnya minat pegawai untuk berolahraga
b. Beberapa pegawai tidak datang tepat waktu/terlambat
c. Masih terbatasnya untuk melakukan aktivitas Bersama dalam masa
pandemic Covid-19

E. Upaya-upaya Kesiapsiagaan Bela Negara yang perlu dilakukan


Berdasarkan telaah SWOT yang dilakukan, maka diperoleh beberapa
alternatif strategi yang berupa upaya-upaya kesiapsiagaan bela negara yang
perlu dilakukan untuk mengatasi isu tersebut, antara lain:
1. Alternatif strategi S-O
Analisis S-O (Strengths – Opportunities) mengandung berbagai
alternatif strategi yang bersifat memanfaatkan peluang dengan
mendayagunakan kekuatan/kelebihan yang dimiliki. Dari hasil analisis SWOT
khususnya strength (kekuatan), Kegiatan olahraga pagi setiap hari Jumat
merupakan kegiatan rutin yang mulai diberlakukan bagi setiap instansi di
Pemerintah Kabupaten Brebes. Namun pada pelaksanaannya kegiatan
olahraga pagi tersebut tidak rutin dilaksanakan oleh Puskesmas
Kutamendala. Padahal Puskesmas Kutamendala memiliki jumlah SDM yang
cukup untuk melakukan aktivitas olahraga bersama. Dengan merutinkan
kembali kegiatan olahraga pagi setiap hari Jumat akan memberi manfaat
untuk meningkatkan kesehatan jiwa dan raga bagi setiap SDM Puskesmas
Kutamendala serta meningkatkan kerjasama dan kekompakan antar unit
tugas yang dapat berujung pada peningkatan pelayanan publik di Puskesmas
Kutamendala. Pelaksanaan kembali olahraga Jum’at pagi secara rutin
merupakan salah satu indikator dari penerapan nilai dasar bela negara poin
ke lima yaitu Kemampuan Awal Bela Negara.
Adanya dukungan dari berbagai pihak untuk meningkatkan kesehatan,
salah satunya program GERMAS dari Kementerian Kesehatan. Program
GERMAS atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat merupakan sebuah
gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta
meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. Salah
satu dari program GERMAS yang dapat diterapkan adalah rutin berolahraga
di instansi/unit kerja pemerintahan. Dengan melakukan kegiatan olahraga
pagi di instansi secara rutin setiap hari Jumat dapat menjadi salah satu
bentuk perilaku bela negara yaitu menerapkan nilai rela berkorban untuk
bangsa dan negara melalui aktif berpartisipasi dalam program pembangunan
masyarakat, melalui GERMAS.
Puskesmas Kutamendala memiliki sarana dan prasarana yang telah
cukup memadai untuk melaksanakan kegiatan olahraga bersama karyawan
tiap hari Jumat pagi, baik dari segi ketersediaan lapangan terbuka maupun
unit speaker yang mendukung untuk pelaksanaan kegiatan olahraga
bersama. Ketersediaan speaker membantu meningkatkan semangat peserta
dalam berolahraga.
2. Alternatif strategi S-T
Analisis Strengh – Threats (S-T) merupakan analisis dengan
memanfaatkan atau mendayagunakan kekuatan yang ada untuk mengatasi
ancaman-ancaman yang akan menghambat organisasi. Dari hasil analisis
SWOT khususnya strength (kekuatan), Puskesmas Kutamendala memiliki
kekuatan dalam hal sarana dan prasarana yang mencukupi, ketersediaan
SDM yang cukup untuk melakukan aktivitas fisik dan tersedianya tempat
terbuka untuk melakukan olahraga. Namun disamping itu terdapat threat atau
ancaman yang kemungkinan besar akan menghambat tujuan dari organisasi
dalam melakukan aktivitas yaitu kurangnya minat pegawai untuk berolahraga,
beberapa pegawai tidak datang tepat waktu/terlambat dan masih terbatasnya
untuk melakukan aktivitas bersama dalam masa pandemi covid-19.
Dengan adanya kekuatan dan ancaman, dapat disusun upaya
menangani ancaman dengan memanfaatkan kekuatan yang ada.
Tersedianya sarana dan prasarana yang mencukupi seperti halaman yang lua
dan speaker dapat di manfaatkan untuk pergantian jenis olahraga setiap
minggunya agar menarik minat para pegawai untuk melakukan aktivitas fisik.
Tersedianya halaman yang luas dapat digunakan untuk aktivitas olahraga
pegawai secara terjadwal setiap minggu dengan tetap menjaga jarak
mengingat Indonesia belum sepenuhnya bebas dari Covid-19. Serta perlunya
sosialisasi mengenai pentingnya mengikuti kegiatan olahraga serta sanksi
bagi pegawai yang tidak mengikuti kegiatan olahraga tanpa izin.
3. Alternatif strategi W-O
Berdasarkan kelemahan yang ada di Puskesmas Kutamendala yaitu
tidak adanya intruksi dari pimpinan untuk melakukan aktivitas fisik sebelum
bekerja dan banyaknya pekerjaan yang harus dilaksanakan. Disisi lain
terdapat peluang untuk melakukan kegiatan fisik karena hal ini mampu
meningkatkan kerjasama antar pegawai, adanya dukungan dari instansi
berupa tersedianya peralatan pendukung seperti speaker untuk pengeras
suara, halaman yang cukup untuk melakukan kegiatan fisik, serta peluang
untuk menjaga setiap pegawai di lingkungan instansi tempat kerja tetap sehat
jiwa raga dan dapat meningkatkan semangat kerja.
Dilihat dari kelemahan dan peluang yang ada, dapat disusun upaya
untuk menagani kelemahan dengan memanfaatkan peluang. Penyusunan
jadwal kegiatan fisik tiap minggu dapat dilakukan oleh Kepala Puskesmas
disesuaikan dengan para pegawai yang ada. Ketika tidak semua pegawai
memungkinkan untuk mengikuti kegiatan maka penyusunan jadwal
disesuaikan dengan masing-masing bagian agar mengirimkan perwakilan,
dan bergilir begitu seterusnya. Hal ini dilakukan agar program aktivitas fisik
atau olahraga mingguan dapat tetap berjalan sebagai upaya awal kesiap-
siagaan bela negara untuk menjaga kesehatan jasmani dengan berolahraga.
Untuk hari yang dipilihpun disesuaikan dengan kegiatan harian dan dipilih hari
apa saja yang sekiranya memiliki kegiatan di Puskesmas lebih sedikit apabila
tidak bisa dilaksanakan di hari Jumat. Dengan demikian proses pelayanan
publik tetap berjalan tanpa terganggu dengan adanya aktivitas fisik oleh
pegawai pelayan publik.
Rekomendasi bagi Puskesmas Kutamendala terkait pelaksanaan
olahraga sebagai aktivitas fisik sebagai bagian dari proses awal
kesiapsiagaan bela negara dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Mengusulkan kepada Kepala Puskesmas untuk membuat jadwal
mingguan aktivitas fisik yang dituangkan sebagai peraturan puskesmas
dengan system masing-masing bagian mengirimkan perwakilan sehingga
aktivitas fisik masih bisa berjalan tanpa mengganggu proses pelayanan
publik yang dilakukan oleh pegawai. Jadwal yang disusun dibuat bergiliran
untuk masing-masing individu pada tiap bagiannya dan dilaksanakan pada
hari dengan kegiatan yang sedikit longgar dari hari lainnya, sehingga
setiap individu tetap melakukan fisik untuk menjaga tubuh tetap sehat
jasmani.
b. Adanya penentuan durasi waktu aktivitas fisik yang tidak terlalu lama
cukup 15-20 menit sebelum memulai pekerjaan.
c. Memberikan penilaian dengan system reward tehadap keaktifan individu
pada tiap unit dalam mengikuti aktivitas fisik sehingga dapat lebih
memupuk semangat untuk menyempatkan waktu mengikuti aktivitas fisik
d. Mengusulkan jadwal kegiatan fisik yang berbeda setiap minggunya
sehingga kegiatan bisa beragam dan tidak membosankan.
4. Alternatif strategi W-T
Strategi ini bermanfaat untuk menemukan cara yang dapat
menghindari ancaman dan mengatasi masalah. Melalui Strategi WT ini dapat
melaksanakan preventif yaitu dengan membuat penjadwalan khusus kegiatan
olehraga yang beragam dan dibagi tiap minggunya dengan instruktur yang
berbeda baik dari internal unit kerja atau luar sehingga lebih terkelola dengan
baik dan kegiatan yang variatif mendorong semangat dan kreatifitas kerja.
Pembagian waktu olahraga diawal 30 menit – 60 menit, sehingga pekerjaan
dapat tetap dikerjakan dengan baik.
Selain itu, walaupun masih terjadi pembatasan aktivitas karena
pandemi covid-19 yang masih belum benar-benar reda, olahraga justru
sangat baik dilakukan untuk meningkatkan imun tubuh ditengah beban
pekerjaan yang banyak, perlu kesadaran dari pribadi masing-masing untuk
menyempatkan diri melakukan olahraga secara rutin namun tetap
memperhatikan protokol kesehatan yang ada.

Lampiran

Gambar. Kegiatan diskusi analisis SWOT terhadap isu di instansi masing-masing

Anda mungkin juga menyukai