Pada kesempatan kali ini kami akan mengambil isu tentang hoax dalam bermedia
sosial, alasan kami dalam mengambil isu tersebut karena di zaman yang modern ini kemajuan
teknologi semakin pesat, hampir semua orang pasti memiliki handphone untuk bisa bebas
berekspresi di dalam media sosial seperti di Instagram,tiktok, twitter, facebook, dsb, tidak
dipungkiri akan ada terjadinya penyebaran hoax dalam bermedia sosial yang berpotensi
menimbulkan ancaman,gangguan,hambatan, dan tantangan dalam kehidupan bermasyarakat.
Disini kami mengambil contoh berita hoax tentang presiden RI jokowi yang meresmikan
bendera Indonesia terbaru, berikut lampiran beritanya:
Terjadinya hoaks tentunya ada faktor penyebabnya. Faktor-faktor tersebut terjadi
karena banyak hal, yang terutama adalah karena perkembangan teknologi pada saat ini di
mana setiap orang mudah untuk menerima informasi dari mana saja.
Hoaks memiliki dampak negatif yang dapat terjadi jika informasi palsu tersebar luas
tanpa adanya pikiran kritis dari seseorang untuk mencari sumber berita yang kredibel. Dalam
hal ini hoaks akan meracuni pemikiran setiap orang yang membacanya dan menimbulkan
beberapa dampak buruk seperti contohnya dapat menimbulkan perpecahan individu atau antar
kelompok, tidak percaya fakta, menimpulkan opini negative, hingga bisa merugikan
masyarakat.
Sebagai netizen yang cerdas tentunya kita harus mengetahui perbedaan antara berita
faktual dan berita hoaks. Hal tersebut adalah tindakan preventif agar kita tidak termakan berita
hoaks. Beberapa cara untuk mengatasi hoaks bisa dengan kita membacanya secara
keseluruhan dari awal hingga selesai agar tidak terjadi kesalahpahaman. Membaca
menyeluruh artinya semua harus dibaca dengan teliti, bukan hanya membaca poin-poin dari
sebuah berita atau informasi yang didapatkan. Banyak artikel dengan judul menarik agar orang
mau membacanya, dan ada juga judul yang membuat kita menjadi salah paham terhadap
suatu kasus yang disajikan di dalam berita. Kita tentunya harus waspada dalam membaca
berita, selalu pahami isi berita, baca dari awal sampai selesai. Jika masih kurang paham, kita
boleh mencari sumber lainnya terkait berita yang kita baca sebelumnya agar tidak terkena
hoaks. Jika kita teliti dalam membaca tentunya akan menghindarkan kita dari bahaya hoaks.
2. RADIKALISME
Indonesia merupakan negara yang memiliki ciri khas tertentu yang membedakan dari
negara lain. Keanekaragaman suku dan budaya yang ada di Indonesia menjadi salah satu ciri
khas masyarakat Indonesia. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tidak terlepas dari
adanya benturan-benturan perbedaan kebudayaan antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Suatu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lainnya, hingga benturan
kebudayaan antara masing-masing individu dengan latar belakang adat istiadat, budaya serta
nilai-nilai yang berbeda pula. Secara umum, hal ini menjadi halangan dalam berkomunikasi,
karena pemahaman yang dimiliki individu tidak sama.
Maka dari itu, Keanekaragaman budaya lokal merupakan potensi sosial yang dapat
membentuk karakter dan citra budaya tersendiri pada masing-masing daerah, serta
merupakan bagian penting bagi pembentukan citra dan identitas budaya suatu daerah.
Budaya lokal tersebut bisa berupa hasil seni, tradisi, pola pikir, atau hukum adat.
Karena itu, pada dasarnya setiap komunitas masyarakat memiliki budaya, Pada saat interaksi
antarbudaya tentu saja timbul suatu gesekan yang memicu adanya konflik. Melalui konflik yang
muncul, maka terbentuklah suatu pola komunikasi. Pola komunikasi yang terbentuk untuk
mengetahui tujuan dari komunikasi antarbudaya karena setiap budaya pada dasarnya
mempunyai identitas yang berbeda. Pola komunikasi yang terbentuk diantaranya :
KELOMPOK III:
Eka Agustina Saragih
NIP. 199708182022032004
Imam Hidayanto
NIP. 199101232022031002
Faiza Ja'far Shodiq
NIP: 199702142022031002