NIM : P07133223015 Prodi : S.Tr. Sanitasi Lingkungan
Tantangan Pancasila di Masa Kini
1. Masuknya Budaya Asing ke Indonesia
Kenapa budaya asing mudah sekali masuk ke Indonesia ? Karena Indonesia menerima dengan bebas masuknya budaya asing tanpa ada filterasi. Masyarakat Indonesia sangat mudah untuk terbuka dengan inovasi-inovasi yang hadir dalam kehidupan nyata tanpa memilah mana yang sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku dan mana yang tidak sama dengan norma serta aturan yang berlaku di negara Indonesia. Masuknya budaya asing tanpa filterasi membuat para remaja dapat mengakses budaya-budaya asing dan rawan tergoda dengan hal-hal yang bisa membahayakan dirinya seperti menonton blue film atau adegan porno lainnya. Hal ini tentu saja dapat mengancam nilai-nilai Pancasila karena dapat mengakibatkan terjadinya perpecahan dan norma agama sudah tidak dihiraukan lagi. Cara menyikapi budaya asing yang masuk ke Indonesia adalah memilih atau menyaring budaya sesuai atau tidak dengan nilai dan norma serta keadaan masyarakat Indonesia yang multikultural. Tanggapan saya tentang masuknya budaya asing ke Indonesia Menurut saya masuknya budaya asing ke Indonesia tidak semua berdampak negative karena fenomena tersebut dapat memperkaya budaya yang ada di Indonesia. Hal ini bisa terjadi karena masuknya budaya asing ke Indonesia mendorong terjadinya akulturasi, selain itu juga dapat memunculkan kemajuan budaya Indonesia .Tetapi tetap saja kita harus bijaksana dalam meilih budaya asing yang masuk. Budaya asing dapat berdampak negative atau positif tergantung dari pribadi masing masing dalam menerimanya. 2. Radikalisme dan Terorisme Radikalisme adalah paham yang merupakan fase menuju terorisme sedangkan terorisme itu tindakannya. Aksi dari radikalisme dan terorisme yaitu adanya pemaksaan kehendak melalui cara-cara kekerasan, dan keinginan mengganti dasar negara Pancasila dengan dasar lainnya, menimbulkan teror agar tercipta rasa takut masyarakat. Hal ini tentu saja menjadi ancaman bagi bangsa Indonesia karena bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila yang terdapat pada sila ke-1, 2 dan 3. Gerakan terorisme juga dapat mengancam integrasi bangsa dengan beraneka macam propaganda dalam rangka menciptakan rekayasa konflik dari segala macam segmentasi kehidupan, baik dalam aspek ekonomi, sosial, politik, budaya, agama maupun segmen lainnya. Cara menyikapi radikalisme dan terorisme yaitu dengan cara mempelajari agama secara benar sesuai dengan metode yang sudah ditentukan oleh para ulama Islam dan mendalami esensi agama agar menjadi Muslim yang bijaksana tidak hanya literasi tanpa bimbingan. Tanggapan saya tentang radikalisme dan terorisme Menurut pandangan saya radikalisme dan terorisme merupakan paham yang dapat memicu konflik. Paham radikalisme bisa muncul dalam diri seseorang yang memiliki berbagai permasalahan, rasa iri, dengki, benci, serta dendam. Biasanya sasaran empuk para terorisme untuk menyebarkan paham radikal adalah anak muda karena mereka sebagian belum dapat berpikir secara matang dan mudah untuk dicuci otaknya. Untuk mencegah hal tersebut para anak muda dapat dengan menanamkan jiwa nasionalisme, berpikiran terbuka dan toleran, waspada terhadap provokasi dan hasutan, berjejaring dalam komunitas perdamaian, dan bergabung kajian keagamaan. 3. Hoax dan Ujaran Kebencian (Hate Speech) Maraknya hoax serta ujaran kebencian sudah pada tahap mengkhawatirkan apalagi di era digital yang sangat mudah mengakses informasi melalui media sosial. Kemajuan teknologi memberi kemudahan bagi penyebaran hoax dan ujaran kebencian di masyarakat Indonesia. Banyak sekali orang yang salah dalam mengartikan “Kebebasan Berpendapat” dengan melakukan hoax ataupun ujaran kebencian. Hoax didefinisikan sebagai kabar, informasi, berita palsu atau bohong, sedangkan Hate speech (ujaran kebencian) dapat didefinisikan sebagai ujaran, tulisan, tindakan, atau pertunjukan yang ditujukan untuk menghasut kekerasan atau prasangka terhadap seseorang atau kelompok. Kedua hal tersebut dapat merusak serta menjadi ancaman bagi tatanan kehidupan dan persatuan di Indonesia yang mengarah pada perpecahan. Cara menyikapi hoax dan ujaran kebencian Untuk mengatasi berita hoax dan ujaran kebencian kita tidak boleh langsung percaya pada berita yang tersebar sebaiknya kita mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu dan sumber berita apakah sumber berita itu dapat dipercaya atau tidak. Tanggapan saya tentang hoax dan ujaran kebencian Menurut saya berita hoax dan ujaran kebencian pada era sekarang sudah membuat masyarakat semakin resah. Berita hoax bisa menjadi hal yang sangat berbahaya, terutama ketika bisa menggiring opini seseorang . Hoax juga dapat berdampak buruk pada kondisi psikologis seseorang. Kita tidak boleh menyepelekan dampak buruk berita hoax pada kesehatan mental sebab efeknya bisa berlangsung dalam jangka panjang. Misalnya, mengganggu situasi emosional dan suasana hati yang berkepanjangan, sampai “menghantui” pikiran untuk waktu yang lama.