Oleh:
Adi Syah Putra, S.E. 199602202022031006
Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Krueng Aceh
1. Website instansi sudah tidak terkelola dan tidak ada yang mengetahui id dan password nya
Website merupakan fasilitas internet yang menghubungkan dokumen dalam lingkup
lokal mauun jarak jauh. Dokumen dalam website disebut dengan webpage dan link dalam
website dapat digunakan oleh pengguna untuk beralih dari satu halaman ke halaman
(hyertext) lain baik antar halam yang disimpan di server yang sama maupun dalam server
yang ada di seluruh dunia. Halaman (page) dapat di akses atau di baca melalui browser seperti
Google Chrome, Mozilla Firefox dan lain sebagainya.
Di era digital saat ini, website merupakan salah satu sarana yang banyak digunakan
untuk memudahkan pencarian informasi. Setiap orang dapat mengakses informasi terbaru
dari manapun melalui website dengan menggunakan berbagai perangkat mulai smartphone,
tablet, laptop hingga PC hanya dengan menggunakan koneksi internet. Penyebaran informasi
yang cepat, dan efisien inilah yang menjadi alasan utama mengapa website akan selalu
menjadi sarana penting untuk mendapatkan dan mengelola informasi.
Gambar 1. Gambar yang ditampilkan di website bukan merupakan asset instansi lagi
C) Dampak dan para pihak yang terkena dampak jika isu tersebut tidak diselesaikan
- Bagi instansi ini dapat menjadi review kinerja yang kurang baik karena apa yang
dikerjakan oleh instansi tidak dapat dilihat masyarakat secara luas melalui website.
- Instansi pusat dan masyarakat harus mencari sumber lain untuk dapat dapat
memantau progress yang dikerjakan oleh instansi yang harusnya bisa tersedia dan
bisa di akses di website.
- Masyarakat kekurangan salah satu media komunikasinya dengan instansi.
C) Dampak dan para pihak yang terkana dampak isu tersebut jika tidak diselesaikan
- Bagi instansi dapat memberikan citra negatif karena staf lapangan yang tidak
memiliki data saat dibutuhkan merupakan representatif dari instansi.
- Bagi staf yang tidak memiliki file penting tersebut menjadi tidak siap apabila
diperlukan dalam waktu yang mendadak.
- Tidak terciptanya budaya kerja yang efektif dan efisien sehingga kinerja menjadi
lambat.
- Hilangnya kepercayaan kepada staf lain apabila tidak merespon atau memberikan
data disaat dibutuhkan.
Bobot nilai penerapan kriteria kualitas isu dengan metode APKL adalah
Bobot Keterangan
5 Sangat Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak
4 Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak
3 Cukup Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak
2 Tidak Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak
1 Sangat tidak Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak
Akutal berarti isu benar-benar terjadi dan hangat dibicarakan dalam lingkup instansi.
Problematic artinya isu yang emmiliki dimensi masalah yang compels sehingga perlu dicarikan
segara solusinya. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Layak
artinya isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya. Penilaian secara APKL dilakukan menggunakan nilai dengan memberikan skor
rentang 1 sampai 5, semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa isu tersebut sangat mendesak dan
serius untuk segera ditangani.
Analisis isu dengan menggunakan metode analisis APKL
No Isu Penilaian Isu Total Rangking
A P K L
1 Website instansi sudah tidak terkelola dan 2 4 3 4 13 III
tidak ada yang mengetahui id dan password
nya
2 Manajemen dan Disiplin Pegawai yang belum 5 3 3 5 16 II
berjalan dengan maksimal
3 File-file penting tidak terdata/tersimpan 5 5 5 4 19 I
didalam sistem digital