Anda di halaman 1dari 40

MORNING REPORT

Minggu 2/9/18
TRAUMA : 2
NON TRAUMA : 2
CASE 1
Tn. M, 58 tahun
Keluhan Utama : Nyeri pada punggung dan kedua kaki tidak bisa
digerakan

Pasien memiliki riwayat jatuh di kamar mandi karena terpeleset


sejak 1 bulan SMRS. Pasien jatuh dengan posisi duduk, punggung
pasien terbentur tembok. Pasien masih dapat beraktivitas seperti
biasa, pingsan (-), kejang (-), muntah (-). 1 Minggu setelah pasien
jatuh, pasien mulai merasa kedua kaki kebas, lalu 2 hari kemudian
kaki pasien tidak dapat digerakan sama sekali. Pasien sudah
menjalani akupuntur. 10 hari kemudian pasien tidak dapat
merasakan saat BAB & BAK.
RPD : Hipertensi (-), DM (-), Stroke (-)
PEMERIKSAAN FISIK

KEADAAN UMUM TSS


KESADARAN CM
TD 120/80 mmHg
FREKUENSI NADI 79x/menit
RR 20x/menit
SUHU 37,7°C
STATUS GENERALIS
KEPALA Normocephali
MATA CA -/-, SI -/-, pupil isokor, RCL +/+, RCTL +/+, pupil ditengah 3
mm/3 mm
LEHER KGB tidak teraba membesar
THORAX I : Pergerakan dinding dada simetris, jejas (-)
P :VF Simetris
P : Sonor/sonor
A : BND vesikuler, rh -/-, wh -/-, BJ I/BJ II reguler
ABDOMEN I : Perut tampak datar
A : BU (+) 4x/ menit
P : Nyeri tekan (-), defence muscular (-)
P : Nyeri ketuk (-), timpani
EKSTREMITAS Akral hangat, CRT<2”, edema (-)
Pemeriksaan Tambahan

Rectal Touche
 Tonus musculus sfingter ani tidak menjepit
 Ampula Recti tidak kolaps
STATUS NEUROLOGIS
Derajat Kekuatan Otot Refleks Patologis (-)

5555 5555
Otonom :
1111 1111  Miksi (+)
Sensorik : hipestesia simetris  Defekasi (+)
setinggi T10

Refleks Fisiologis
 Biceps ++/++
 Triceps ++/++
 KPR +/+
 APR +/+
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSIS
Fraktur Kompresi Th IX-X + Paraparase inferior ec Susp
Spinal Cord Injury
PENATALAKSANAAN
 NSAID
 Immobilization
 Stabilization Spine Surgical
CASE 2
Tn. OVH , 36 tahun

 Keluhan utama : Nyeri pada ibu jari kaki kiri


S/ Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri pada
ibu jari kaki kiri sejak 1 minggu SMRS. Nyeri yang
dirasakan terus menurus dan dirasakan semakin
bertambah saat berjalan. Untuk meringankan keluhan,
pasien berobat ke puskesmas dan diberikan rivanol
dan alcohol 70% tetapi tidak ada perbaikan. Awalnya
ibu jari kaki kiri pasien terinjak saat bermain futsal,
lalu luka dan berdarah, namun semakin lama luka
semakin membengkak. Demam -.
Riwayat hipertensi -, DM -
Pemeriksaan fisik
KEADAAN UMUM TSS

GCS E4 M6 V5

Tekanan Darah 150/100 mmHg

Frekuensi Nadi 89x /menit

RR 20 x/menit

Suhu 36,4 C
STATUS GENERALIS
KEPALA Normocephali

MATA CA -/-, SI -/-, Pupil Isokor, RCL +/+, RCTL +/+, pupil
ditengah 3mm/3mm

LEHER KGB tidak teraba membesar

THORAKS I : Pergerakan dada simetris, Jejas (-)


P : VF simetris, Krepitasi (-)
P : Sonor/sonor
A : BND vesikular, rh -/-, wh -/-, BJ I/BJ II regular

ABDOMEN I : Perut tampak membuncit


A : BU (+) 4x/menit
P : Nyeri tekan (-)
P : Nyeri ketuk (-)

EKSTREMITAS Akral hangat, CRT <2”, edema (-)


STATUS LOKALIS
 Regio Digiti 1 Pedis Sinistra

• Inspeksi :
Tampak krusta berwarna merah kehitaman,
hiperemis (+) berukuran 2 cm x 1 cm, pus (+),
perdarahan aktif (-), pasif (-), swelling (+)

• Palpasi :
Nyeri (+), Krepitasi (-), suhu lebih hangat dari
sekitarnya ROM aktif tidak terbatas, ROM pasif
tidak terbatas
Diagnosa Kerja

 Paronikia
Penatalaksanaan

Dokter Jaga Teori

 Ekstrasi kuku  Ekstrasi kuku


 Cefixime 2 x 200mg  Amoxicilin 3 x 500mg
 Ranitidine 2 x 150mg  Paracetamol 3 x 500mg
 Ketorolac 3 x 30mg  Antibiotik zalf:
Kloramfenicol ointment
SUE
CASE 3
Nn, H / 21 th
 Keluhan utama : Nyeri pada kaki kiri
TOI : 18.00
TOA : 19.30
MOI : Pasien datang dengan keluhan nyeri pada kaki kiri
sejak satu jam SMRS. Pasien terpeleset jalanan licin dan jatuh
dari motor ke arah kiri dan tertiban motor pada bagian
badan terutama dada. Kecepatan motor kira-kira 40km/H.
Pasien menggunakan helm half face. Pasien juga mengeluh
dada nya sesak. Benturan pada kepala (-), Benturan pada
dada (+), Nyeri kepala (-), Mual dan muntah (-), pingsan(-)
PRIMARY SURVEY
• Airway : Stridor (-), Gurgling (-), Snoring (-)
A • AIRWAY CLEAR

• Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris, jejas (+), RR 20x/Menit,Trakea ditengah


B • BREATHING CLEAR

• Akral hangat, CRT <2’’, TD : 120/80 mmHg, nadi 93x/Menit, Perdarahan (-)
C • CIRCULATION CLEAR

• GCS E4M6V5, Tidak ada tanda lateralisasi, Pupil bulat, di tengah, isokor, diameter 3/3mm RCL +/+,
RCTL +/+
• DISABILITY CLEAR
D

• Tidak terlihat jejas yang mengancam nyawa


E • EXPOSURE CLEAR
SECONDARY SURVEY

• Amoxcilin
A

• Tidak mengonsumsi obat


M

• Tidak ada penyakit


P

• 15.00
L
• Pasien terjatuh dari motor karena terpeleset ketika melewati tikungan pada kecepatan
40KM/jam. Pasien jatuh dari motor ke arah kiri dan tertimpa motor di bagian dada. Pasien
E menggunakan helm.
SECONDARY SURVEY
KEPALA Normocephali
MATA Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -
/-
LEHER KGB tidak teraba membesar
THORAKS I : Pergerakan dinding dada simetris
P : Vocal fremitus simetris
P : Sonor-sonor
A : BND vesikuler, rh-/-,wh-/-

ABDOMEN I : Perut tampak datar, tidak tampak


jejas
A : BU (+) 4x/ menit
P : supel,Nyeri tekan (-), defence
muscular (-)
P : timpani, Nyeri Ketuk (-), pekak hati
(+)
EKSTREMITAS Akral hangat, CRT <2”, edema (-)
Status lokalis
REGIO THORAKALIS
 Inspeksi : Pergerakan dinding
dada simetris, jejas (+) (pada
linea midclavicula sinistra, ICS
3-4, diameter 1 cm, warna
merah muda, swelling (-)
 Palpasi : krepitasi (-), nyeri
tekan (+) IC 3-4 sinistra
 Perkusi : Sonor-sonor
 Auskultasi : BND vesikuler, rh-
/-,wh-/-
Regio maleolus pedis sinistra

LOOK : swelling (-), jejas (+) pada


maleolus pedis sinistra, ukuran 1x3
cm, luka kotor (+), perdarahan aktif
(-), perdarahan pasif (+), deformitas
(-)
FEEL : nyeri tekan (+), krepitasi (-)
MOVE : ROM aktif dan pasif tidak
terbatas
Pemeriksaan
penunjang

 FOTO
RONTGENT
THORAKS
Diagnosis
Contusio muscularum thorax sinistra + vulnus
excoriatum maleolus lateral pedis sinistra
PENATALAKSANAAN

TATALAKSANA TATALAKSANA TEORI


DOKTER JAGA
Farmakologi
 Farmakologi
Ketorolac tab 3x30 Mg NSAID
Ranitidine tab 2x150 Mg Antibiotik
Cefixime tab 2x200 Mg
Ikamicetyn zalf 1 tub
Non Farmakologi
Non farmakologi : Wound toilet
Wound toilet
CASE 4
Ny. D 28 Tahun
Keluhan utama : kelingking kiri terbaret knalpot motor
TOI : 02.05
TOA : 02.09

 MOI : Pasien datang karena kelingking kiri terbaret


knalpot motor ± 15 menit SMRS.
PRIMARY SURVEY
• Stridor (-), gargling (-), snoring (-)
A • CLEAR

• RR 20x/menit, pergerakan dinding dada simetris, jejas (-)


B • CLEAR

• Akral hangat, CRT < 2”, Frek. Nadi 112x/menit , Suhu 36,5°C
C • CLEAR

• GCS E4M6V5, pupil bulat, isokor, diameter 3mm/3mm, RCL


D +/+, RCTL

• Tidak terdapat jejas yang mengancam nyawa, perdarahan


E pasif (+)
SECONDARY SURVEY

A
•-

M
•-

P
•-

L
• 20.00

• Pasien datang karena kelingking kiri


E
terbaret knalpot motor ± pukul 02.03 WIB.
Perdarahan pasif (+)
SECONDARY SURVEY
KEPALA Normocephali

MATA Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-

LEHER KGB tidak teraba membesar, deviasi trakea


(-) jejas (-)
THORAKS I : Pergerakan dinding dada simetris
P : Vocal fremitus simetris
P : Sonor-sonor
A : BND vesikuler, rh-/-,wh-/-

ABDOMEN I : Perut tampak datar, tidak tampak jejas


A : BU (+) 4x/ menit
P : Timpani, nyeri ketuk (-)
P : Defence muscular (-) , supel (+), nyeri
tekan (-)
EKSTREMITAS Akral hangat, CRT <2”, edema (-)
Status lokalis
Regio DIGITI iv MANUS DEXTRA

 Look : Tampak luka


(+) ukuran 1,5 cm x
0,5cm, perdarahan
aktif (-), perdarahan
pasif (+).
 Feel : Nyeri tekan (+)
krepitasi (-)
 Move :
ROM aktif, tidak
terbatas
ROM pasif, tidak
terbatas
diagnosa
 Vulnus laceratum Digiti V Pedis Sinistra
penatalaksanaan

Dokter Jaga Teori


 Wound Toilet  Wound Toilet
 Hecting  Hecting
 Pemberian kemicetine  Salep antibiotik
salep
Mm/
 Rawat jalan
 Amoxicilin 3x500 mg
Mm/
 Cefixime 2x200 mg  Paracetamol 3x500 mg

 Ranitidine 2x150 mg
 Ketorolac 3x30 mg
Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai