Anda di halaman 1dari 19

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ANEKA

N KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/ HASIL NILAI-NILAI DASAR KONTRIBUSI PENGUATAN


O KEGIATAN KEGIATAN TERHADAP VISI NILAI-NILAI
MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7

1. Melakukan 1. Dokter yang bertugas di Pelayanan akan lebih Akuntabilitas : Pelayanan prima Dengan
pemeriksaaan poliklinik bersiap di ruang cepat dan teratur - Disiplin pada unit rawat jalan melaksanakan
pasien rawat inap di pemeriksaan saat jam buka sehingga akan - Tanggung jawab /poliklinik, pelayanan prima di
poliklinik umum polikliknik. memunculkan kepuasan - Teliti mendukung misi RS poliklinik, berarti
- Cermat
( disiplin, tanggung dari pasien ( komitmen Paru Provinsi Jawa menunjang nilai-
jawab : akuntabilitas ) mutu ) Barat dalam nilai
Nasionalisme :
(Tidak korupsi waktu : Meningkatkan profesionalisme,
- Tidak
anti korupsi ) Pelayanan tanggung jawab,
diskriminatif
Kesehatan Paru dan efektifitas dan
- Nilai Keadilan
2. Memeriksa kelengkapan Saluran Pernafasan efisiensi dalam
peralatan yang secara Komprehensif organisasi,
Etika Publik :
dibutuhkan, seperti - Sopan santun serta Memberikan orientasi kepada
stetoskop, buku resep. - Respek Pelayanan kepuasan
( Ketelitian : komitmen Spesialistik lainnya. pelanggan.
mutu ) Komitmen Mutu :
- Efektif dan Selanjutnya akan
3. Rekam medis pasien efisien. mewujudkan visi
diterima di ruang - Kepuasan RS Paru Provinsi
pemeriksaan rawat jalan, pelanggan Jawa Barat untuk
kemudian pasien segera Menjadi Pusat
dipanggil masuk ke ruang Anti Korupsi : Rujukan Kesehatan
pemeriksaan - Peduli Paru dan Saluran
( efektivitas dan - Jujur Pernafasan
efisiensi : komitmen - Tidak menyalah
mutu ) gunakan dengan pelayanan
dengan sopan dan santun wewenang. Penyakit Spesialistik
(etika publik ), - Tidak menerima Lainnya di Provinsi
berdasarkan nomor urut, gratifikasi. Jawa Barat Tahun
dan tidak memilih-milih - Tidak korupsi 2018.
pasien (tidak waktu
diskriminatif,keadilan : Dengan komunikasi
nasionalisme). yang baik dan jelas
dengan pasien, menjalin
hubungan yang baik
antara dokter-pasien,
4. Menyapa pasien dengan sehingga kepatuhan
senyum, dan sapa ( sopan pasien terhadap
dan santun : Etika Publik pengobatan meningkat.
) dan mencocokan dengan ------------------------------------
data pasien di rekam ------
medis. ( teliti : - Didapatkan diagnosa
akuntabilitas, komitmen penyakit yang tepat,
mutu ) dan pengobatan yang
sesuai, diharapkan
------------------------------------- tercapainya
------------ kesembuhan pasien.
5. Melakukan anamnesa dan Sehingga timbul
pemeriksaan fisik secara kepercayaan pasien
cermat ( akuntabilitas ) kepada dokter.
serta mempertimbangkan
untuk melakukan
pemeriksaan penunjang
hanya bila diperlukan.
(efektifitas dan efisiensi
: komitmen mutu ).
6. Menegakkan diagnosa
penyakit berdasarkan hasil
pemeriksaan ( Tanggung
jawab, professional ;
Akuntabilitas.
Kompetensi ; komitmen
mutu)
7. Memberikan terapi rasional
sesuai dengan indikasi dari
penyakit selanjutnya, ------------------------------------
membuatkan resep dan -------
diberikan kepada pasien Pasien mendapatkan
( peduli, jujur, tidak pemahaman yang benar
menyalahgunakan tentang penyakit dan
wewenang, tidak rencana pengobatan
menerima gratifikasi: selanjutnya, diharapkan
anti korupsi ) dapat menjadikan
------------------------------------------- ketaatan dalam
-------- pengobatan.
8. Menjelaskan kepada
pasien, dan tentang
penyakitnya dengan
sejelas-jelasnya
( terbuka, transparan :
akuntabilitas ),
mendengar dan menjawab
dengan ramah pertanyaan
dari pasien serta
memberikan edukasi
kesehatan lebih lanjut
( respek,
Sopan dan santun : etika
publik )
Analisa dampak :
Bila tidak dilakukan, maka pelayanan di poliklinik berjalan tidak efektif dan efisien, komunikasi yang buruk menjadikan hubungan pasien dengan dokter
yang buruk, sehingga muncul ketidak puasa pasien . Pemeriksaan yang kurang teliti dan tidak sesuai kompetensi menyebabkan salah diagnosis,
sehingga terapi yang diberikan pun tidak tepat, dan kesembuhan pasien tidak tercapai. Sehingga pasien tidak taat dengan pengobatan, dan berpindah-
pindah pengobatan, sehingga kunjungan balik pasien menurun.

2. Melakukan 1. Setiap pasien yang datang Terpilihnya tingkat Akuntabilitas Dengan melakukan Dengan melakukan
pertolongan ke IGD dinilai berdasarkan kegawatan memudahkan - Tanggung jawab pelayan kegawat pelayanan gawat
pertama dalam kegawat daruratannya. skala prioritas dalam - Profesional daruratan di IGD, darurat di IGD
kegawat daruratan ( tidak diskriminatif – penanganan pasien. Transparan maka mendukung saya mendukung
nasionalisme ) - Cermat
di IGD misi RS Paru Provinsi penguatan nilai-
------------------------------------------ - Teliti
------------------------------------ Jawa Barat untuk nilai organisasi
------ ------ meningkatkan yaitu pelayanan
2. Mendahulukan Nasionalisme
Pasien gawat darurat Pelayanan yang profesional,
penanganan pada - Tidak
dapat lebih cepat Kesehatan Paru dan cepat, tepat,
pasien yang dinilai diskriminatif
ditangani, menurunkan Saluran Pernafasan efektif dan efisien,
- Nilai
paling gawat secara angka kesakitan dan secara Komprehensif dengan
kemanusiaan
cepat dan tanggap kematian. serta Memberikan membangun
- Kerjasama
( komitmen mutu ) Pelayanan kerjasama yang
dan melakukan Spesialistik lainnya baik berdasarkan
Etika Publik
resusitasi segera dan melaksanakan kompetensi
- Sopan
dengan tim perawat, - Santun tata kelola Rumah masing-masing,
bila diperlukan ------------------------------------ - Empati Sakit yang baik. untuk kepuasan
(kerjasama, nilai ----- pelanggan.
kemanusiaan : Dengan mencuci tangan Komitmen Mutu
nasionalisme ) sesuai etika cuci tangan - Responsif
------------------------------------------ meminimalkan - Efektivitas dan
-------- penyebaran infeksi efisien.
3. Mencuci tangan sesuai nosokomial. - konsisten
dengan cara cuci Anti Korupsi
tangan yang benar ------------------------------------ - Jujur
sebelum dan sesudah ------ - Peduli
menangani pasien.
(konsisten :
komitmen mutu)
------------------------------------------- Didapatkan informasi - Tidak menerima
-------- untuk mendukung dalam gratifikasi
4. Menanyakan keluhan penegakkan diagnosa
pasien dengan ramah, penyakit.
dan penuh empati
( etika publik ),
melakukan pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan
penunjang ( laboratorium,
rontgen ) kepada pasien
dengan tanggung jawab,
------------------------------------
professional, cermat
------
dan teliti
Informed consent
( akuntabilitas)
merupakan bukti bahwa
tindakan yang dilakukan
--------
telah dijelaskan kepada
5. Setiap tindakan yang
pasien atau keluarganya,
akan dilakukan harus
dan telah disetujui.
melalui informed consent
terlebih dahulu, secara
------------------------------------
terbuka dan jujur (
akuntabilitas ------
).
Dengan melihat hasil
pemeriksaan dapat
diketahui riwayat penyakit
--------
sebelumnya.
6. Melihat kembali riwayat Hasil pemeriksaan dan
penyakit pasien di rekam diagnosa penyakit pasien
medis dengan teliti tercatat dengan baik.
( akuntabilitas ), dan
menuliskan semua hasil ------------------------------------
pemeriksaan di rekam
medis pasien, dengan -------
tanggung jawab, jujur
( akuntabilitas )
7.

7. Memberikan terapi sesuai


dengan indikasi dan
benar- benar diperlukan
oleh pasien. ( peduli,
jujur, tidak menerima
gratifikasi : anti korupsi
)

8. Pasien yang telah


ditangani , diobservasi
sampai keadaan lebih
stabil, kemudian
dipindahkan ke ICU
atau ruang rawat biasa.
( professional,
tanggung jawab :
akuntabilitas )

Analisa dampak :
Bila tidak dilakukan, maka pasien gawat darurat tidak segera tertangani, sehingga meningkatkan angka kesakitan dan kematian kunjungan pasien IGD.
Mutu pelayanan IGD sebagai pintu utama RS menjadi menurun.

3. Melakukan 1. Setelah melengkapi Dengan melakukan Akuntabilitas Dengan melakukan Dengan melakukan
konsultasi dengan anamnesa, pemeriksaan konsultasi, maka kondisi - Profesional konsultasi dengan konsultasi kepada
dokter spesialis. fisik, dan pemeriksaan pasien dapat diketahui - Tanggung jawab dokter spesialis, dokter spesialis,
penunjang pasien oleh dokter spesialis yang - Jujur maka akan maka saya
( tanggung jawab, kompetensi dalam - Kepemimpinan mendukung visi RS mendukung nilai-
profesional – keilmuannya lebih tinggi , Paru Provinsi Jawa nilai organisasi
akuntabilitas ) dokter sehingga dapat Nasionalisme Barat untuk yaitu
melakukan konsultasi ke memberikan saran lebih - Kerjasama. Menjadi Pusat profesionalisme,
dokter spesialis sesuai lanjut dalam penanganan - Kemanusiaan. Rujukan Kesehatan kerjasama, sesuai
dengan kompetensinya pasien. - Keadilan dalam Paru dan Saluran kompetensi, untuk
( komitmen mutu ) memberikan hak Pernafasan efektifitas dan
------------------------------------ pasien untuk hidup dengan pelayanan efisiensi pelayanan
------------------------------------- ------ sehat. Penyakit Spesialistik
------------- Dengan bersikap hormat Lainnya di Provinsi
2. Konsultasi dilakukan oleh kepada dokter spesialis, Etika Publik Jawa Barat Tahun
dokter secara langsung baik membina hubungan baik - Sopan 2018, dan
- Santun. meningkatkan
lisan maupun media antara sesama rekan
- Respek
komunikasi lainnya, dengan sejawat. sumber daya rumah
-
sopan santun dan rasa sakit dalam rangka
Komitmen mutu
hormat ( etika publik ). mendukung
- Kompetensi
3. Melakukan pendampingan pelayanan
- Efektivitas dan
dokter spesialis saat
efisiensi.
memeriksa pasien yang ------------------------------------ ( dalam hal waktu
dikonsultasikan. ------- perawatan )
Dengan mencatat hasil
--------
pemeriksaan di rekam
4. Hasil konsultasi beserta medis, riwayat perjalan
instruksi dari dokter penyakit pasien tercatat
spesialis dicatat di lembar dengan jelas.
pemeriksaan dalam
rekam medik ( tanggung ------------------------------------
jawab, jujur -
-------
akuntabilitas).
Dengan member instruksi
-------------------------------------
secara jelas, menghindari
-------------
miskomunikasi antara
5. Memberi instruksi kepada
perawat hasil dari
konsultasi. ( kepemimpinan dokter dengan perawat.
– akuntabilitas, kerjasama- ------------------------------------
nasionalisme ) ------

6. Melaksanakan instruksi
sesuai yang diberikan oleh
dokter spesialis, dan
melakukan konsultasi ulang
bila diperlukan.
(profesional, tanggung
jawab, jujur –
akuntabilitas )

Analisa Dampak :
Bila tidak melakukan konsultasi dengan dokter spesialis, maka kemungkinan pasien tidak tertangani dengan baik, akibatnya kesembuhan yang dinginkan
tidak tercapai, sehingga memperpanjang masa perawatan pada pasien, dan berakibat pasien harus mengeluarkan lebih banyak biaya, Pasien menjadi
tidak percaya akan mutu pelayanan dokter dan RS.

4. Melakukan 1. Dokter penanggung Pasien rawat inap Akuntabilitas Dengan melakukan Melakukan
kunjungan / visite jawab ruangan memeriksa mendapat pelayanan - Tanggung jawab kunjungan pasien kunjungan pasien
kepada pasien rawat pasien di ruang rawat rawat inap yang baik. - Profesional rawat inap yang rawat inap yang
inap. inap. (tanggung jawab, penuh tanggung dilandaskan nilai-
professional : Nasionalisme jawab dan nilai aneka, maka
akuntabilitas) - Kerjasama profesional, maka akan memperkuat
------------------------------------- ------------------------------------ mendukung misi RS nilai-nilai
------------- ------ Etika Publik Paru Provinsi Jawa organisasi yaitu
2. Mencuci tangan Mencegah infeksi - Rapi Barat untuk profesionalisme,
sesuai etika cuci - Ramah meningkatkan kerjasama, sesuai
nosokomial dari dokter ke
- Sopan
tangan yang benar pasien ataupun dari pelayanan kesehatan kompetensi, untuk
( etika publik,
komitmen mutu ), pasien ke dokter - Santun paru dan saluran efektifitas dan
memakai masker sesuai - Respek pernafasan secara efisiensi pelayanan
standar (komitmen komperhensif serta
mutu ), dan Komitmen Mutu memberikan
menggunakan jas dokter - Sesuai standar pelayanan spesialistik
( kerapian : etika publik - Efektivitas dan lainnya.
) sebelum melakukan efisi
pemeriksaan. ------------------------------------
Anti Korupsi
------------------------------------- ------
- Jujur
------------
3. Melakukan kunjungan ke
pasien bersama dengan
tim perawat. (Profesional
: akuntabilitas.
Kerjasama : Pasien merasa
Nasionalisme ). diperhatikan, sehingga
memberikan sugesti
4. Menyapa nama pasien positif untuk
dengan ramah, sopan kesembuhannya.
dan santun ( etika
publik ), menanyakan
keluhan dengan rasa ------------------------------------
empati ( etika publik ) ------
Mengetahui riwayat
-------- perjalanan penyakit
5. Melihat rekam medik pasien, untuk menjadi
pasien dengan cermat bahan pertimbangan
dan teliti ( akuntabilitas dalam penatalaksanaan
) terlebih dahulu sebelum pasien selanjutnya.
memeriksa pasien ------------------------------------
-------- Didapatkan hasil
6. Melakukan pemeriksaan pemeriksaan yang tepat
fisik dengan cermat untuk menilai
dan teliti perkembangan pasien.
( akuntabilitas ).

7. Mengevaluasi
perkembangan pasien dari
pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan lainnya,
seperti laboratorium, ------------------------------------
rontgen. -------
( profesional : Rencana terapi
akuntabilitas). selanjutnya dapat
------------------------------------------- diterima oleh perawat
------- dengan jelas.
8. Menginstruksikan kepada
perawat tentang terapi
selanjutnya dengan
sopan dan rasa hormat
( kepemimpinan :
akuntabilitas. Sopan,
Pasien mengetahui
hormat : etika publik )
kondisi perkembangan
penyakitnya dengan jelas.

9. Menjelaskan
perkembangan kondisi
penyakit pasien dengan
terbuka
Mengurangi lama waktu
( akuntabilitas ), respek
perawatan, sehingga
( Etika publik ) dalam
menjawab pertanyaan
pasien tentang mengurangi beban biaya,
penyakitnya. dan mencegah infeksi
nosokomial ke pasien.
10.Memutuskan pasien masih
harus dirawat atau
diizinkan pulang.
( efektivitas dan
efisiensi : komitmen
mutu, jujur : anti
korupsi )

Analisa dampak :
Bila kegiatan ini tidak dilakukan dengan nilai-nilai dasar aneka, maka pelayanan medik di ruang rawat inap tidak berjalan dengan baik, sehingga
mengakibatkan terganggunya penanganan pasien rawat inap, waktu perawatan akan menjadi lebih panjang, biaya yang dikeluarkan akan lebih banyak,
yang akhirnya akan merugikan kepentingan pasien.

5. Membuat catatan 1. Dokter membuat catatan Menghindari kesalahan Akuntabilitas Dengan membuat Dengan membuat
medik pasien rawat medik pasien yang masuk tertukarnya rekam medis - Cermat catatan medik catatan medik,
inap. ruang rawat inap setelah pasien. - Teliti dengan cermat, teliti, sebagai bagian dari
melakukan pemeriksaan - Tanggung jawab dan penuh tanggung pelayan medik,
( professional, - Profesional maka memperkuat
jawab, maka saya
tanggung jawab, - Disiplin nilai
mendukung misi
disiplin : akuntabilitas ) Rumah Sakit Paru profesionalisme,
Nasionalisme tanggung jawab
Provinsi Jawa Barat
2. Memeriksa - Tidak dan disiplin dalam
untuk meningkatkan
dengan cermat diskriminatif organisasi.
pelayanan kesehatan
dan teliti (
paru dan saluran
akuntabilitas, Etika Publik
pernafasan secara
komitmen mutu ) - Menjaga
komperhensif serta
identitas rekam medis kerahasiaan
memberikan
pasien, sebelum menulis --------------------------------------
catatan medik. ------ pelayanan spesialistik
------------------------------------------- Riwayat perjalanan Komitmen Mutu lainnya serta
-------- penyakit pasien tersusun - Responsif melaksanakan tata
3. Menuliskan tanggal dan dengan baik, sehingga - Inisiatif kelola RS yang baik.
waktu pemeriksaan mempermudah evaluasi - Ketelitian
dengan jelas di lembar penatalaksanaan pasien.
rekam medis. ( tanggung
jawab : akuntabilitas )
4. Setiap keluhan,
pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang
yang didapat, serta
diagnosis dan terapi setiap
pasien ditulis dalam rekam --------------------------------------
medik. ( professional, ------
tanggung jawab, jujur : Menunjukan bukti
akuntabilitas ) bahwa seorang dokter
telah melakukan
------- pemeriksaan kepada
5. Membubuhkan tanda pasien.
tangan di akhir rekam
medis.( tanggung --------------------------------------
jawab : akuntabilitas. ------
komitmen mutu )

------
6. Menjaga kerahasian Rangkuman perjalanan
dari rekam medis. penyakit pasien, sehingga
( Etika Publik ) mempermudah dokter
yang memeriksa saat
7. Membuat resume medis
pasien kontrol / datang
setiap pasien pulang atau
kembali.
meninggal dalam waktu 1
x 24 jam.( tanggung
jawab, disiplin :
akuntabilitas,
responsif : komitmen
mutu )

Analisa Dampak :
Bila saya tidak membuat catatan medik rawat inap dengan nilai-nilai ANEKA, maka catatan perjalan penyakit pasien tidak tercatat dengan baik, sehingga
saat pasien melakukan kunjungan balik, tidak dapat memberikan informasi secara jelas kepada dokter yang melakukan pemeriksaan.

6. Melakukan PITC ( 1. Melakukan, anamnesa dan Mendapatkan gejala-gejala Akuntabilitas : Dengan melakukan Pelayanan PITC
Provider Initiated pemeriksaan fisik dengan penyakit yang - Tanggung jawab penjaringan suspek pada pasien suspek
HIV Testing and cermat dan teliti mengarahkan kepada - Profesional pasien HIV dengan HIV dengan
Counseling ) kepada ( akuntabilitas ) kepada suspek HIV. - Jujur PITC dengan menerapkan nilai-
pasien suspek / setiap pasien yang akuntabel, dan sesuai nilai dasar akan
terdiagnosa HIV dicurigai mengidap HIV Nasionalisme etika , artinya memperkuat nilai-
( inisiatif, responsif : - Tidak mendukung misi RS nilai organisasi
komitmen mutu, tidak diskriminatif Paru Provinsi Jawa dalam hal
diskriminatif : - Keadilan
Barat menjunjung tinggi
nasionalisme) -------------------------------------- Meningkatkan kemanusiaan, tidak
Etika Publik
------------------------------------------ ----- pelayanan kesehatan diskriminatif,
- Sopan
-------- Menimbulkan kepercayaan - Santun paru dan saluran pelayanan dengan
2. Memberikan penawaran pasien kepada dokter , - Respek pernafasan secara berorientasi
dengan sopan, santun sehingga bersedia untuk - Menjaga komprehensif serta kepuasan
dan respek (etika publik dilakukan pemeriksaan. kerahasiaan memberikan pelanggan.
) kepada pasien untuk pelayanan spesialistik
melakukan pemeriksaan Komitmen Mutu lainnya.
rapid test HIV dengan - Terstandarisasi
reagen yang -------------------------------------- - Inisiatif
terstandarisasi. - Responsif
------
( komitmen mutu ) Hasil pemeriksaan HIV
------------------------------------- terjaga kerahasiaannya,
-------------- dan pasien merasa
3. Menerima amplop yang nyaman dan percaya
berisi hasil pemeriksaan bahwa hasilnya hanya
dalam kondisi tertutup . diketahui dirinya dan
( tanggung jawab: dokter.
akuntabilitas, menjaga
kerahasiaan : etika
publik ). Kemudian
menawarkan kepada --------------------------------------
pasien hasil akan dibuka -----
sendiri atau dengan Pasien HIV positif memiliki
dokter. kepercayaan untuk dapat
------------------------------------------ hidup sehat.Memberikan
-------- pengetahuan pada pasien
4. Menjelaskan kepada tentang penyakit HIV dan
pasien hasil dari resiko penularan, sehingga
pemeriksaan HIV, dapat mencegah
apakah positif atau penularan ke orang lain.
negatif.
( jujur : akuntabilitas )

5. Memberikan
motivasi,edukasi
pencegahan penularan,
serta rencana tindak
lanjut selanjutnya kepada
pasien baik yang hasilnya
positif atau negatif.
( tanggung jawab :
akuntabilitas. Tidak
diskriminatif, keadilan :
nasionalisme ).

Analisa dampak :
Bila saya tidak melakukan pemeriksaan pada pasien suspek HIV dengan nilai-nilai ANEKA, maka pasien dengan HIV tidak segera terdiagnosa dan diobati,
sehingga memungkinkan penyebaran HIV ke masyarakat meluas.

7. Membuat surat 1. Melakukan pemeriksaan Dengan membuat surat Akuntabilitas :


keterangan sehat dengan cermat dan teliti sakit dan sehat secara - Profesional
dan surat sakit. terhadap setiap pasien professional dan jujur, - Tanggung Jawab
yang ingin membuat surat maka surat keterangan - Cermat
sehat, dan sehat dan sakit dapat - Teliti
mempertimbangkan digunakan oleh pasien
pasien yang berobat sesesuai dengan Nasionalisme
apakah berhak tujuannya masing- - Tidak
mendapatkan surat sakit masing. diskriminatif
atau tidak. (profesional,
tanggung jawab, cermat Anti Korupsi
dan teliti : - Jujur
akuntabilitas. Tidak - Tanggung Jawab
diskriminatif :
nasionalisme )

2. Menulis di formulir surat


sehat atau surat
sakit,identitas pasien dan
hasil pemeriksaan sesuai
dengan yang didapat.
( tanggung jawab,
transparan :
akuntabilitas. Jujur,
tanggung jawab : anti
korupsi ).

Analisis dampak :
Bila saya tidak melakukan sesuai dengan nilai-nilai dasar aneka, maka dapat terjadi penyalahgunaan dari surat sehat dan surat sakit oleh pasien.

8. Pertemuan 1. Menyampaikan surat Pertemuan rutin yang Akuntabilitas Dengan melakukan


koordinasi jejaring Undangan ke seluruh dilakukan menjalin - Tanggung jawab pertemuan koordinasi
internal tim DOTS – anggota Tim DOTS. komunikasi antara - Transparansi DOTS-TB maka
TB RS anggota tim, sehingga - Kepemimpinan mendukung misi RS
2. Melaporkan pencapaian
bila ada permasalahan Paru Provinsi Jawa
target DOTS di tahun 2015, Nasionalisme :
yang terjadi dalam Barat Meningkatkan
dan laporan kegiatan yang - Mengutamakan
pelaksanaan DOTS di RS pelayanan kesehatan
telah terlaksana di tahun kepentingan
dapat segera ditemukan paru dan saluran
2015 kepada seluruh bersama
anggota tim jalan keluar yang telah pernafasan secara
- musyawarah untuk
( Transparansi : disepakati bersama oleh komprehensif serta
mufakat.
akuntabilitas, jujur : seluruh anggota.Saat - Tidak diskriminatif. memberikan
anti korupsi ). permasalahan sudah pelayanan spesialistik
menemukan jalan keluar, Etika Publik lainnya, serta tata
3. Evaluasi kesepakatan yang maka pelayanan kepada -Sopan kelola RS yang baik.
telah terbentuk pasien akan lebih baik -Santun
sebelumnya, serta lagi. Kerjasama tim yang -Respek
pemaparan permasalahan baik, menjamin
dan kendala yang ada keberhasilan pengobatan Anti Korupsi
dalam pelaksanaan DOTS pasien TBC. - Transparansi
di RS dari tiap unit. ( tidak - Jujur
diskriminatif-
nasionalisme )
4. Mendiskusikan permasalah
dan kendala, yang
kemudian menghasilkan
kesepakatan bersama.
( Musyawarah untuk
mufakat :
nasionalisme )

5. Memberikan pengarahan
kepada tim dengan
sopan, santu dan respek
untuk konsisten dalam
melaksanakan
kesepakatan yang sudah
tercapai.
( kepemimpinan :
akuntabilitas )

6. Melaporkan hasil
pertemuan kepada atasan
langsung. ( loyalitas )
Analisa dampak :
Dengan tidak melakukan koordinasi dengan tim, akan terjadi miskomunikasi di antara sesama anggota, tidak akan terjadi kerjasama yang baik,
menyebabkan kegagalan dalam pelaksanaan program maupun kegiatan.

9. Penggunaan Asma 1. Mencetak lembar Asthma - Dengan melakukan Akuntabilitas Dengan melakukan Mendukung dalam
Control Test ( ACT ) Control Test ( ACT ) pemeriksaan ACT yang - Cermat pertemuan koordinasi nilai-nilai
untuk pasien asma dengan cermat yang sebelumnya - Tanggung jawab DOTS-TB maka profesionalisme,
di poliklinik. ( akuntabilitas ) belum dilakukan di - profesional mendukung misi RS efektivitas dan
2. Melakukan konsultasi poliklinik (inovatif : Paru Provinsi Jawa efisiensi dalam
penggunaan ACT ke komitmen mutu ) , Nasionalisme Barat Meningkatkan pelayanan untuk
dokter
spesialis ( saling dapat mengetahui - Kerjasama pelayanan kesehatan kepuasan
menghormati : etika tingkat kekambuhan paru dan saluran pelanggan.
publik ) penyakit asma pada Etika Publik pernafasan secara
3. Melakukan koordinasi pasien, sebagai bahan - Ramah komprehensif serta
dengan perawat untuk pertimbangan - Sopan memberikan
membantu dalam - Santun
pengobatan pelayanan spesialistik
pengisian lembar ACT selanjutnya. lainnya
untuk pasien asma. Komitmen Mutu
( kerjasama : - Inovatif
nasionalisme ) - Efektivitas dan
4. Menawarkan kepada efisiens
pasien asma untuk
melakukan tes dengan
ramah, sopan, dan
santun. ( etika publik )
5. Menilai lembar ACT
dengan cermat dan
teliti ( akuntabilitas )
6. Memberikan informasi
tentang hasil pemeriksaan
kepada pasien dengan
terbuka
( akuntabilitas ), respek
( etika publik ).
7. Memberikan penanganan
asma lebih lanjut
berdasarkan hasil
tes ( tanggung
jawab,
professional :
akuntabilitas )
Analisa Dampak :
Bila tidak melakukan pemeriksaan ACT dengan nilai-nilai dasar, maka pasien dengan asma penanganannya tidak sesuai dengan tingkat kekambuhannya,
sehingga pasien akan sering mengalami kekambuhan, akibatnya pasien jenuh untuk berobat kembali, atau pindah pengobatan ke fasilitas kesehatan lain.

Anda mungkin juga menyukai