REFERAT
Spondilitis Tuberkulosis
Disusun oleh :
Winda Ryana
Pembimbing :
dr. Ronald Munthe, Sp.OT
Anatomi
DEFINISI
• Spondilitis TB : infeksi yang sifatnya kronis oleh
mycobacterium tuberculosis mengenai tulang vertebra.
• Detruksi dari diskus intevertertebralis, keterbatasan tulang
vertebrae dan terjadi deformitas spinal yang progressive
(percival pott)
• Disebut juga pott’s disease of the spine
• Paling sering ditemukan pada vertebra Th 8-L3 dan jarang
pada vertebra C2.
EPIDEMIOLOGI
Kuman Mycobacterium
tuberculosis.. Basil tuberkel Dinding sel tebal, sifat
berbentuk batang gram pleimorfik, tidak bergerak
positif. Disebut juga kuman dan tidak membentuk
batang tahan asam spora , panjang 2-4 μm
Penyebaran hematogens
dari fokus primer
Regional distribution of
SpineTB
• Cervical –
12%
• Cervicodorsa
l – 5%
• Dorsal – 42%
• Dorsolumbar
– 12%
• Lumbar – 26%
• Lumbosacral
– 3%
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
STADIUM SPONDILITIS TB
Stadium Implantasi
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Anamnesis
1. Gambaran adanya penyakit sistemik : kehilangan berat badan,
keringat malam, demam yang berlangsung secara intermitten
terutama sore dan malam hari.
2. Adanya riwayat batuk lama (lebih dari 3 minggu) berdahak
atau berdarah.
3. Nyeri terlokalisir pada satu regio tulang belakang atau berupa
nyeri yang menjalar
4. Defisit Neurologi
Pemeriksaan Fisik
Palpasi :
Pola jalan: rigiditas. Langkah kaki Tampak adanya deformitas, dapat
pendek, karena mencoba menghindari berupa : kifosis (gibbus/angulasi tulang Bila terdapat abses maka akan teraba
nyeri di punggung. belakang), skoliosis, bayonet deformity massa yang berfluktuasi dan kulit
diatasnya terasa sedikit hangat.
Gambar. Pencitraan CT-scan pasien spondilitis TB potongan aksial setingkat T 12. Pada CT-scan dapat
terlihat destruksi pedikel kiri vertebra L3 (panah hitam), edema jaringan perivertebra (kepala
panah putih), penjepitan medula spinalis (panah kecil putih), danabses psoas (panah putih besar)
Gambar. Pencitraan MRI potongan sagital pasien spondilitis TB. Pada
MRI dapat dilihat destruksi dari badan vertebra L3-L4 yang
menyebabkan kifosis berat (gibbus), infi ltrasi jaringan lemak (panah
putih), penyempitan kanalis spinalis, dan penjepitan medula
spinalis.19 Gambaran ini khas menyerupai akordion yang sedang
ditekuk
PENATALAKSANAAN
Tujuan terapi pada kasus spondilitis tuberkulosa adalah :
Terapi Operatif
Medikamentosa
1st line c h e m o t h e r a p y
Bactericidal drugs Dose
Isoniazid 5 m g/ kg
Rifampicin 10-15 m g/ kg
Streptomycin 20 m g/ kg
Pyrazinamide 20 -25 m g/ kg
Kontra-indikasi operasi :
- Kegagalan pernapasan dengan kelainan jantung yang
membahayakan operasi
Klasifikasi Gulhane
Askeri Tip
Akademisi (GATA)
untuk spondilitis
TB
PROGNOSIS
Mortalitas Relaps
Defisit
Kifosis
Neurologis
Fusi
Kesimpulan
• Infeksi spinal oleh tuberkulosis diperkirakan sekitar satu
hingga lima persen penderita tuberkulosis. Spondilitis TB
berpotensi menyebabkan morbiditas serius yaitu kelumpuhan
dan deformitas tulang belakang yang hebat. Diagnosis dini
spondilitis TB masih terbatas. Keterlambatan diagnosis masih
sering ditemukan dan mampu menyebabkan perburukan
kualitas hidup penderita.