Anda di halaman 1dari 6

Nama: Sri Putri Rahayu

Nim: 2211102431451

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Teknologi informasi semakin memainkan peran yang signifikan dalam pelayanan
publik saat ini. Hal ini ditandai dengan semakin mudahnya birokrasi tata persuratan,
semakin mudahnya akses informasi dari satu titik ke titik lainnya. Tentu saja, teknologi
informasi tidak akan sedemikian besar kontribusinya bagi perkembangan pelayanan
publik yang dilakukan oleh pemerintah jika peran sumber daya manusia tidak
dioptimalkan.

Penggunaan teknologi informasi tidak terlepas dari peran perangkat komputer dan
teknologi komunikasi. Kedua perangkat ini dapat dikatakan sebagai jantung teknologi
informasi. Sejak 1990an perangkat komputer telah mengalami perkembangan yang
sangat signifikan.

PEMBAHASAN

A. PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PELAYANAN PUBLIK


Tuntutan masyarakat pada era desentralisasi terhadap pelayanan publik yang
berkualitas akan semakin menguat. Oleh karena itu, kredibilitas pemerintah sangat
ditentukan oleh kemampuannya mengatasi berbagai permasalahan di atas sehingga
mampu menyediakan pelayanan publik yang memuaskan masyarakat sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya.

Dari sisi mikro, hal-hal yang dapat diajukan untuk mengatasi masalah-masalah
tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

1. Penetapan Standar Pelayanan


Standar pelayanan memiliki arti yang sangat penting dalam pelayanan publik. Standar
pelayanan merupakan suatu komitmen penyelenggara pelayanan untuk menyediakan
pelayanan dengan suatu kualitas tertentu yang ditentukan atas dasar perpaduan harapan-
harapan masyarakat dan kemampuan penyelenggara pelayanan. Penetapan standar
pelayanan yang dilakukan melalui proses identifikasi jenis pelayanan, identifikasi
pelanggan, identifikasi harapan pelanggan, perumusan visi dan misi pelayanan, analisis
proses dan prosedur, sarana dan prasarana, waktu dan biaya pelayanan. Proses ini tidak
hanya akan memberikan informasi mengenai standar pelayanan yang harus ditetapkan,
tetapi juga informasi mengenai kelembagaan yang mampu mendukung terselenggaranya
proses manajemen yang menghasilkan pelayanan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Informasi lain yang juga dihasilkan adalah informasi mengenai kuantitas dan
kompetensi-kompetensi sumber daya manusia yang dibutuhkan serta distribusinya beban
tugas pelayanan yang akan ditanganinya.

2. Pengembangan Standard Operating Procedures (SOP)


Untuk memastikan bahwa proses pelayanan dapat berjalan secara konsisten diperlukan
adanya Standard Operating Procedures. Dengan adanya SOP, maka proses pengolahan
yang dilakukan secara internal dalam unit pelayanan dapat berjalan sesuai dengan acuan
yang jelas, sehingga dapat berjalan secara konsisten. Disamping itu SOP juga bermanfaat
dalam hal:

 Untuk memastikan bahwa proses dapat berjalan uninterupted. Jika terjadi hal-hal
tertentu, misalkan petugas yang diberi tugas menangani satu proses tertentu
berhalangan hadir, maka petugas lain dapat menggantikannya.Oleh karena itu
proses pelayanan dapat berjalan terus;
 Untuk memastikan bahwa pelayanan perijinan dapat berjalan sesuai dengan
peraturan yang berlaku;
 Memberikan informasi yang akurat ketika dilakukan penelusuran terhadap
kesalahan prosedur jika terjadi penyimpangan dalam pelayanan;
 Memberikan informasi yang akurat ketika akan dilakukan perubahan-perubahan
tertentu dalam prosedur pelayanan;
 Memberikan informasi yang akurat dalam rangka pengendalian pelayanan;

Memberikan informasi yang jelas mengenai tugas dan kewenangan yang akan diserahkan
kepada petugas tertentu yang akan menangani satu proses pelayanan tertentu. Atau
dengan kata lain, bahwa semua petugas yang terlibat dalam proses pelayanan memiliki
uraian tugas dan tangungjawab yang jelas;

3. Pengembangan Survey Kepuasan Pelanggan


Untuk menjaga kepuasan masyarakat, maka perlu dikembangkan suatu mekanisme
penilaian kepuasan masyarakat atas pelayanan yang telah diberikan oleh penyelenggara
pelayanan publik. Dalam konsep manajemen pelayanan, kepuasan pelanggan dapat
dicapai apabila produk pelayanan yang diberikan oleh penyedia pelayanan memenuhi

ii
kualitas yang diharapkan masyarakat. Oleh karena itu, survey kepuasan pelanggan
memiliki arti penting dalam upaya peningkatan pelayanan publik;

4. Pengembangan Sistem Pengelolaan Pengaduan


Pengaduan masyarakat merupakan satu sumber informasi bagi upaya-upaya pihak
penyelenggara pelayanan untuk secara konsisten menjaga pelayanan yang dihasilkannya
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Oleh karena itu perlu didisain suatu sistem
pengelolaan pengaduan yang secara dapat efektif dan efisien mengolah berbagai
pengaduan masyarakat menjadi bahan masukan bagi perbaikan kualitas pelayanan;

Sedangkan dari sisi makro, peningkatan kualitas pelayanan publik dapat


dilakukan melalui pengembangan model-model pelayanan publik. Dalam hal-hal tertentu,
memang terdapat pelayanan publik yang pengelolaannya dapat dilakukan secara private
untuk menghasilkan kualitas yang baik. Beberapa model yang sudah banyak
diperkenalkan antara lain: contracting out, dalam hal ini pelayanan publik dilaksanakan
oleh swasta melalui suatu proses lelang, pemerintah memegang peran sebagai pengatur;
franchising, dalam hal ini pemerintah menunjuk pihak swasta untuk dapat menyediakan
pelayanan publik tertentu yang diikuti dengan price regularity untuk mengatur harga
maksimum. Dalam banyak hal pemerintah juga dapat melakukan privatisasi.

Disamping itu, peningkatan kualitas pelayanan publik juga perlu didukung adanya
restrukturisasi birokrasi, yang akan memangkas berbagai kompleksitas pelayanan publik
menjadi lebih sederhana. Birokrasi yang kompleks menjadi ladang bagi tumbuhnya KKN
dalam penyelenggaraan pelayanan.

B. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PELAYANAN


PUBLIK
Perkembangan Teknologi Informasi adalah sesuatu yang menggembirakan.
Namun perkembangan rupanya tidak lepas dari cacat yang melekat pada manusia, dan
pada segala sesuatu yang keluar dari buah tangannya, terutama dalam soal pendidikan di
perguruan tinggi.

Alasan penerapan TI di pola pendidikan dan pembelajaran di perguruan tinggi ini


sebenarnya sangat mulia. Sebagaimana dikutip oleh Indrajit, UNESCO telah menyatakan
dengan tegas, bahwa fungsi TI adalah untuk “memenuhi kebutuhan pendidikan yang
sebelumnya belum dapat terpenuhi.” (Indrajit, 2010) Walaupun begitu tantangan tetap
menanti. Ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi, sebagaimana diperjelas oleh
Indrajit. Pertama, walaupun TI sangat membantu proses pembelajaran, namun paradigma
yang digunakan di dalam proses pengajaran masih belum tepat, yakni jarang sekali

iii
mengkaitkan teori dengan contoh nyata kehidupan, sehingga walaupun menggunakan
media TI yang canggih, namun proses pembelajaran tetap terasa kering dan abstrak.

Kedua, perkembangan TI sebagai media pembelajaran tidak berjalan searah


dengan perkembangan materi pengajaran yang diberikan. Akibatnya variasi materi dan
metode pengajaran tidak tersampaikan dengan baik melalui perangkat TI terkait. Ketiga,
masih soal paradigma pendidikan, cara mengubah pola pembelajaran satu arah masih
menjadi tantangan terbesar bagi dunia pendidikan, bahkan di institusi pendidikan yang
telah menerapkan TI sebagai media pembelajaran. Dengan kata lain penerapan TI
secanggih apapun tidak akan mengembangkan pola pengajaran, ketika dosen masih
mendidik dengan pola satu arah. Dan keempat, kondisi geografis negara maupun daerah
masihlah sangat beragam. Akibatnya distribusi penggunaan TI juga tidak merata. Terjadi
kesenjangan antara pusat dan pinggir, atau antara ibu kota dan daerah. (Indrajit, 2010).

C. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PENGGUNAAN TEKNOLOGI


INFORMASI PADA PELAYANAN PUBLIK
Dampak Teknologi Informasi pada pelayanan publik tersebut terbagi atas 2, yaitu
dampak positif dan dampak negatif.
· Dilihat dari segi dampak positifnya yaitu :

a. Media yang dapat menghemat biaya.


Pemanfaatan teknologi informasi dimulai pada saat teknologi informasi dianggap sebagai
media yang dapat menghemat biaya dibandingkan dengan metode konvensional,
misalkan saja pemakaian mesin ketik, kertas, penghapus, tip-ex, proses editing, dsb yang
cenderung tidak efisien. Sekarang dengan bantuan komputer kita bisa melihat hasil
ketikan di layar monitor sebelum dicetak (paperless). Lebih efisien dalam waktu dan
tempat penyimpanan file. Makanya dahulu banyak kursus mengetik, sekarang sudah
jarang kita temui kursus mengetik apalagi di kota-kota besar.

b. Internet sebagai media komunikasi


Merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna
internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia. Media
pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web)
/ jaringan situs-situs web para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling
berkomunikasi dan bertukar informasi dengan cepat dan murah.

c. Pendidikan
Menjadi media pendidikan, karena adanya situs-situs yang berhubungan pendidikan.
Sehingga mendorong seseorang untuk kembali belajar, dan menambah wawasan yang

iv
ada.

d. Media Untuk Mencari Informasi Atau Data


Perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi
yang penting dan akurat. Kemudahan memperoleh informasi melalui internet membuat
para pelaku IT tahu apa saja yang terjadi. Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk
bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.

e. Perdagangan
Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu
pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan. Seperti, pengiriman barang melalui paket.

·Dampak Negatif Penggunaan Teknologi Informasi yaitu :

a. Perjudian
Meluasnya perjudian dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke
tempat khusus untuk memenuhi keinginannya.

b. Kecanduan
Situs-situs dan Game online tertentu, dapat membuat seseorang kecanduan, kecanduan
itupun dapat mengakibatkan pengguna menghabiskan uang hanya untuk melayani
kecanduan tersebut.

c. Pornografi dan kekerasan


Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun
merajalela.Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa
mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak.

d. Pengambilan Data secara Paksa


Hal ini banyak dilakukan oleh orang-orang yang ahli dalam bidang IT,untuk mengambil
data dari seseorang /Instansi yang berisi data penting dari Orang tersebut / Instansi terkait
(Hacker).

v
PENUTUP

KESIMPULAN.
Penggunaan Teknologi Informasi dalam pelayanan publik dapat meningkatkan
produktivitas kerja pegawai dalam member pelayanan kepada masyarakat. Peran
teknologi informasi dalam pelayanan publik diyakini mampu meningkatkan produktivitas
kerja dengan tingkat akurasi, kecepatan dan kemudahan yang tinggi. Teknologi informasi
sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA.
Mcleod, Raymond. Management Information System, SeventhEdition, 1998.

Shore, Barry. Instruction to Computere Information Systems, 1995.

Jogiyanto HM, Pengenalan Komputer, 1992

Jogiyanto HM, Analisis & Disain Sistem Informasi, 1999

Laudon, Kenneth C, and Laudon Jane Price (1998), Information System and the Internet,
A Problem Solving Approach, 4th Eds, Sydney, Dreyden Press

vi

Anda mungkin juga menyukai