menargetkan tahun 2014 secara optimal Sementara itu pelaksanaan e-KTP yang
implementasi PATEN akan terselenggara dengan berada di Kecamatan Krian, Kabupaten Sidorajo
segala pemenuhan syarat-syarat PATEN serta masih terdapat beberapa permasalahan teknis,
pembelajaran PATEN yang telah dimulai sejak antara lain yaitu peralatan yang masih sering
tahun 2012. Secara substantif Pemerintah bermasalah dan belum terbitnya e-KTP secara
Kabupaten Sidoarjo telah memiliki landasan keseluruhan, karena saat ini yang memiliki
hukum untuk implementasi kebijakan PATEN kewenangan untuk menerbitkan e-KTP adalah
yaitu dengan adanya Peraturan Bupati Nomor 78 Kementerian Dalam Negeri.
Tahun 2008 tentang Pelimpahan sebagian Dalam kaitannya dengan permasalahan
Kewenangan Bupati kepada Camat dan tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini
Peraturan Bupati Nomor 18 Tahun 2009 tentang yaitu : (1) Bagaimana bentuk kebijakan PATEN?
Pedoman Teknis Pelaksanaan sebagian (2) Bagaimana implementasi kebijakan PATEN
Kewenangan Bupati yang dilimpahkan Kepada pada pelayanan e- KTP di Kecamatan Krian,
Camat. Kabupaten Sidoarjo? (3) Bagaimana dampak
Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 78 implementasi kebijakan PATEN pada pelayanan
Tahun 2008 tentang Pelimpahan Sebagian e- KTP terhadap peningkatan kualitas pelayanan
Kewenangan Bupati kepada Camat pada pasal 2 publik di Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo?
ayat (1) dan ayat (2) dijelaskan bahwa Camat
disamping menyelenggarakan tugas umum Tinjauan Pustaka
pemerintahan juga melaksanakan sebagian 1. Kebijakan Publik
kewenangan yang dilimpahkan oleh Bupati. Menurut Dye (dikutip dari Thoha, 2010,
Adapun sebagian kewenangan tersebut meliputi h.107) public policy is whatever government
urusan pemerintahan pada bidang-bidang : choose to do or not to do (kebijakan publik
1. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, adalah apa pun yang dipilih oleh pemerintah
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat untuk dilakukan ataupun untuk tidak dilakukan).
Daerah, Kepegawaian dan Persandian Sedangkan menurut Nugroho (2012, h.123)
2. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa secara sederhana dapat dikatakan bahwa :
3. Pekerjaan Umum “Kebijakan publik adalah setiap
4. Kependudukan dan Catatan Sipil keputusan yang dibuat oleh Negara,
5. Perhubungan sebagai strategi untuk merealisasikan
6. Tenaga Kerja tujuan dari Negara. Kebijakan publik
7. Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan adalah strategi untuk mengantar
Anak masyarakat pada masa awal, memasuki
8. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera masyarakat pada masa transisi, untuk
9. Peindustrian dan Perdagangan menuju masyarakat yang dicita-citakan”.
Dari sembilan urusan yang dilimpahkan
Bupati kepada Camat, peneliti mengkaji satu 2. Implementasi Kebijakan Publik
urusan yaitu terkait Kependudukan dan Catatan Pressman dan Wildavsky sebagai pelopor
Sipil khususnya produk layanan e-KTP, yang studi implementasi memberikan definisi bahwa :
mana e-KTP merupakan produk layanan yang “Implementasi dimaknai dengan beberapa
urgen dan secara nasional telah diinstruksikan kata kunci, yaitu: untuk menjalankan
oleh Menteri Dalam Negeri untuk setiap kebijakan, untuk memenuhi janji-janji
penduduk memiliki satu identitas kependudukan. sebagaimana dinyatakan dalam dokumen
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 24 kebijakan, untuk menghasilkan output
Tahun 2013 tentang Administrasi sebagaimana dinyatakan dalam tujuan
Kependudukan, bahwa pencetakan e-KTP kebijakan, untuk menyelesaikan misi
diserahkan ke daerah tingkat kabupaten/kota yang harus diwujudkan dalam tujuan
guna efektivitas pencatatan sipil di daerah. kebijakan”. (dikutip dari, Purwanto dan
Pelaksanaan e-KTP yang berada di Kabupaten Sulistyastuti, 2012, h.20)
Sidoarjo, hampir mendekati angka standarisasi
yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Dari 3. Model Implementasi Kebijakan Publik
sekitar 2 juta penduduk Sidoarjo, sekitar Menurut Edward III (1984, dikutip dari
1.523.962 jiwa sudah masuk dalam database Widodo, 2012, h.96), bahwa terdapat empat
kependudukan. Dari angka itu sekitar 20 ribu aspek yang dapat digunakan sebagai alat analisa
orang atau sekitar 2 persen yang belum dalam mengukur keberhasilan suatu kebijakan,
mengurus e-KTP. (Kabar Sidoarjo. 2014, yaitu :
www.kabarsidoarjo.com) a. Komunikasi
Sedangkan untuk uraian tugas personil purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan
diatur dalam Peraturan Bupati/Walikota. dengan triangulasi (gabungan), analisis data
c. Persyaratan Teknis bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian
Persyaratan teknis meliputi sarana kualitatif lebih menekankan makna daripada
prasarana dan pelaksana teknis di dalam generalisasi.
ruang pelayanan diatur dalam Peraturan Dalam mempertajam penelitian kualitatif
Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010 perlu menetapkan fokus untuk merumuskan
tentang Pedoman Umum Pelayanan pokok masalah. Adapun fokus penelitian ini,
Administrasi Terpadu Kecamatan. Sarana yaitu sebagai berikut :
prasarana sesuai dengan Pasal 10, meliputi 1. Bentuk kebijakan PATEN
1) Loket/meja pendaftaran; 2) Tempat a. Amanat Menteri Dalam Negeri
pemrosesan berkas; 3) Tempat pembayaran; b. Adanya Pelimpahan Sebagian Ke-
4) Tempat penyerahan dokumen; 5) Tempat wenangan dari Bupati kepada Camat
pengolahan data dan informasi; 6) Tempat 2. Implementasi kebijakan PATEN pada
penanganan pengaduan; 7) Tempat piket; 8) pelayanan e- KTP di Kecamatan Krian,
Ruang tunggu; 9) Perangkat pendukung Kabupaten Sidoarjo
lainnya. a. Model implementasi kebijakan publik
Sedangkan untuk pelaksana teknis Edward III yang terdiri dari empat
untuk penyelenggaraan PATEN sesuai aspek, yaitu komunikasi, sumber daya,
dengan Pasal 11, meliputi 1) Petugas disposisi, dan struktur birokrasi
informasi; 2) Petugas loket/penerima berkas; b. Tujuan dari implementasi kebijakan
3) Petugas operator komputer; 4) Petugas 3. Dampak implementasi kebijakan PATEN
pemegang kas; 5) Petugas lain. pada pelayanan e- KTP terhadap
peningkatan kualitas pelayanan publik di
6. E-KTP Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo
E-KTP merupakan salah satu bentuk dari Lokasi penelitian berada di Kabupaten
penyelenggaraan pemerintahan yang berbasis Sidoarjo, sedangkan situs penelitian di ruang
elektronik (e-Government) dalam pemberian PATEN Kecamatan Krian. Alasan peneliti
layanan publik khsususnya pada bidang memilih situs penelitian yaitu karena Kecamatan
Administrasi Kependudukan. Menurut Undang- Krian telah memenuhi syarat sebagai pe-
Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang nyelenggara PATEN. Selain itu Kecamatan
Administrasi Kependudukan, pada Pasal 1 nomor Krian memiliki beberapa prestasi yang patut
14 bahwa : dijadikan tauladan bagi kecamatan lainnya di
“Kartu Tanda Penduduk Elektronik, Kabupaten Sidoarjo maupun kecamatan di
selanjutnya disingkat KTP-el, adalah daerah lain. Salah satunya adalah dinobatkan
Kartu Tanda Penduduk yang dilengkapi sebagai juara ke-2 pelayanan publik terbaik
cip yang merupakan identitas resmi tahun 2012 di Kabupaten Sidoarjo.
penduduk sebagai bukti diri yang Sumber data diperoleh dari hasil
diterbitkan oleh Instansi Pelaksana”. wawancara dengan Sekretaris Camat, Kepala
E-KTP berlaku secara nasional sebagai SIN Sub Bagian Pelayanan Umum, Staf Pelayanan,
(Single Identity Number) yang berbasis NIK dan masyarakat. Selain itu data diperoleh dari
dengan menggunakan teknologi komputer dan observasi, dan dokumentasi yang dilakukan
basis data yang integratif. NIK adalah nomor selama 34 hari jam kerja. Instrumen penelitian
identitas kependudukan yang bersifat unik atau dalam memperoleh data yaitu peneliti sendiri.
khas, tunggal dan melekat pada seseorang yang Teknik pengumpulan data yang digunakan
terdaftar sebagai penduduk Indonesia. NIK adalah triangulasi dari observasi partisipatif,
hanya bisa diterbitkan oleh instansi pelaksana wawancara, dan dokumentasi. Analisis data
dengan menggunakan Sistem Informasi menggunakan model interaktif dari Miles dan
Administrasi Kependudukan (SIAK). Huberman yang diterjemahkan oleh Sugiyono
(2013, h.337-338). Analisis model interaktif dari
Metode Penelitian Miles dan Huberman terdiri dari empat tahap,
Jenis penelitian yang digunakan adalah yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian
penelitian kualitatif dengan pendekatan data, dan kesimpulan. Pengumpulan data
deksriptif. Menurut Sugiyono (2013, h.15), merupakan tahap awal dalam analisis yaitu,
metode penelitian kualitatif digunakan untuk dengan cara memperoleh data dari observasi,
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, wawancara, dan dokumentasi. Reduksi data
dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
pengambil sampel sumber data dilakukan secara memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan
membuang yang tidak perlu. Penyajiian data 2) Sumber Daya terdiri dari sumber daya
dalam penelitian kualitatif dilakukan dalam manusia, sumber daya peralatan, dan
bentuk uraian singkat berupa teks yang bersifat sumber daya keuangan. Sumber daya
naratif. Tahap akhir dalam analisis yaitu manusia yang ada pada pelayanan e-
kesimpulan. KTP yaitu terdiri dari satu petugas
yang memiliki wawasan dalam
Pembahasan mengoperasikan alat perekam e-KTP,
1. Bentuk Kebijakan PATEN selain itu sumber daya manusia juga
a. Kebijakan PATEN merupakan amanat ditingkatkan kapasitasnya melalui
dari Menteri Dalam Negeri sesuai dengan bimbingan teknis dan rapat yang
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 dilaksanakan secara rutin. Sumber
Tahun 2010. Peraturan Menteri Dalam daya peralatan untuk perekaman e-
Negeri tersebut telah jelas mengatur KTP terdiri dari komputer, kamera
tentang pelaksanaan PATEN, mulai dari beserta tripod, alat perekam sidik jari,
ketentuan umum, ruang lingkup, maksud alat perekam tanda tangan elektronik,
dan tujuan, persyaratan, hingga ketentuan alat perekam iris mata, alat pembaca
yang mengatur target untuk seluruh e-KTP, dan jaringan internet. Sumber
kecamatan di daerah kabupaten/kota di daya peralatan tersebut untuk saat ini
seluruh Indonesia ditetapkan sebagai disediakan oleh Kementerian Dalam
penyelenggara PATEN. Negeri. Sumber daya keuangan untuk
b. Pelimpahan sebagian kewenangan yang kebutuhan layanan e-KTP juga masih
merupakan salah satu syarat untuk dianggarkan secara nasional oleh
menyelenggarakan PATEN harus Kementerian Dalam Negeri yang
dipenuhi oleh daerah guna mendukung bersumber dari Anggaran Pendapatan
keberhasilan implementasi kebijakan dan Belanja Negara (APBN).
PATEN. Seperti halnya Kabupaten 3) Disposisi, untuk petugas perekam e-
Sidoarjo yang telah memiliki landasan KTP sebagai pelaksana (implementor)
hukum yang mengatur pelimpahan kebijakan yang berhubungan langsung
kewenangan dari Bupati Kepada Camat, dengan masyarakat telah memiliki
yaitu adanya Peraturan Bupati Nomor 78 kesungguhan dalam melaksanakan
tahun 2008 tentang Pelimpahan Sebagian tugasnya. Petugas juga memiliki
Kewenangan Bupati Kepada Camat dan kompetensi sesuai dengan bidangnya,
Peraturan Bupati Nomor 18 Tahun 2009 karena telah berupaya untuk me-
tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan ningkatkan kapasitas dengan cara rutin
Pelimpahan Sebagian Kewenangan mengikuti kegiatan-kegiatan seperti
Bupati Kepada Camat. bimbingan teknis maupun rapat
koordinasi.
2. Implementasi Kebijakan PATEN pada 4) Struktur birokrasi, diketahui bahwa
Pelayanan e-KTP di Kecamatan Krian implementasi kebijakan PATEN pada
Kabupaten Sidoarjo produk layanan e-KTP di Kecamatan
a. Penulis menggunakan model Krian untuk saat ini hanya diberi
implementasi kebijakan publik dari kewenangan dalam merekam dan
Edward III dengan tujuan untuk menilai menginput data penduduk, sedangkan
keberhasilan implementasi kebijakan untuk pencetakan dan penerbitan
publik yang ditinjau dari empat aspek, merupakan kewenangan Kementerian
yaitu : Dalam Negeri. Dengan demikian
1) Pola komunikasi yang digunakan yaitu struktur birokrasi cenderung hierarkis
top down (dari atas kepada bawahan) yang dapat diketahui dari alur
dari Camat kepada Kepala Sub Bagian prosedur penerbitan e-KTP tersebut,
Pelayanan Umum sebagai petugas sehingga kepastian waktu untuk
pelaksana yang kemudian langsung penerbitan e-KTP tidak dapat
dikoordinasikan dengan staf-staf di diketahui oleh pihak kecamatan
ruang PATEN. Kejelasan dalam maupun masyarakat.
komunikasi dan konsistensi dari aktor b. Tujuan dari implementasi kebijakan
pelaksana kebijakan telah mendukung PATEN tercantum dalam Peraturan
keberhasilan implementasi kebijakan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun
PATEN pada pelayanan e-KTP. 2010 pada Pasal 4, bahwa “PATEN
mempunyai tujuan untuk meningkatkan
Daftar Pustaka
Kabar Sidoarjo. 2014. 1,5 Juta Warga Sidoarjo Sudah Masuk Database e-KTP. Diakses pada tanggal 2
Februari 2014 dari: http://kabarsidoarjo.com/?p=25532
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman
Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
Nugroho, Riant. 2012. Public Policy. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Peraturan Bupati Nomor 18 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan sebagian Kewenangan
Bupati yang dilimpahkan Kepada Camat.
Peraturan Bupati Nomor 78 Tahun 2008 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan kepada Camat.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelayanan Administrasi
Terpadu Kecamatan.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan.
Purwanto, Erwan Agus dan Sulistyastuti, Dyah Ratih. 2012. Implementasi Kebijakan Publik: Konsep
dan Aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta: Gava Media.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D.Bandung: Alfabeta.
Thoha, Miftah. 2010. Ilmu Administrasi Publik Kontemporer. Jakarta: Kencana.
Tim Teknis PATEN Kabupaten Sidoarjo. 2012. Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Pelimpahan
Sebagian Kewenangan Bupati kepada Camat dan Pelayanan Administrasi Terpadu
Kecamatan (PATEN). Sidoarjo: Tim Teknis PATEN.
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Widodo, Joko. 2012. Analisis Kebijakan Publik: Konsep dan Aplikasi Analisis ProsesKebijakan
Publik. Malang: Bayumedi Publishing.