NIM : 20210520191 Kelas :B SOAL: 1. Jelaskan model-model formulasi kebijakan yang ada dan jelaskan juga kelebihan dan kekurangan masing-masing model. 2. Mengapa tidak semua masalah publik bisa menjadi sebuah kebijakan? 3. Jelaskan formulasi kebijakan yang bersifat kreatif dan berikan contohnya dalam konteks Indonesia. Jelaskan juga, kenapa model ini beresiko cukup tinggi tidak bisa menyelesaikan secara tepat permasalahan yang ada? JAWABAN 1. Model formulasi kebijakan a. Model Eliit Massa, Dalam model ini masyarakat dibagi menjadi dua: kelompok kecil yang berkuasa (kaum elit) dan kelompok besar yang tidak berkuasa (massa). Dalam model ini Pembuat Kebijakan dipersepsi sebagai segolongan elit masyarakat yang berkuasa. Kelebihan, Para pembuatan kebijakan berasal dari publik dan memiliki budaya yang sama dengan publik. Hal tersebut akan terus mendatangkan pendukung bagi pembuat kebijakan. Mereka akan sulit kehilangan pendukung di tingkat publik karena kesamaan budaya yang dimiliki. Kekurangan, Di satu sisi, jika pendapat di tingkat publik itu beragam, maka para kandidat pemegang jabatan publik juga memiliki pendapat dan visi kebijakan yang beragam. Hal ini akan menyebabkan alotnya pemilihan kebijakan yang adil untuk berbagai pihak. Selain itu, sekalipun seorang kandidat pasti selalu memiliki pendukung namun tidak jelas harus seberapa banyak pendukung yang harus mereka miliki di tingkat publik. b. Model Institusional, Model ini menekankan bahwa proses pembuatan/ perumusan kebijakan publik berasal dari birokrasi struktur organisasi pemerintahan seperti: lembaga eksekutif, lembaga legislatif dan lembaga yudikatif. Hal ini disebabkan kegiatan-kegiatan politik bertumpu pada lembaga-lembaga tersebut. Dengan demikian maka Kebijakan Publik secara otoritatif dirumuskan, disahkan dan dilaksanakan pada lembaga-lembaga pemerintah tersebut. Kelebihan, Ada mekanisme yang natural dalam model ini sehingga tidak bersifat manipulatif. Segala kebijakan yang didasari dari tuntutan publik terjadi secara alami tanpa dibuat-buat karena adanya konsep tentang peran tersebut. Konsep peran tersebut juga memungkinkan para tokoh agar melakukan perannya dengan baik agar tetap memiliki citra yang baik pula. Dalam hal ini, kandidat dipilih karena memenuhi syarat. Kekurangan, Namun di satu sisi, konsep peran yang menguntungkan kandidat tersebut tidak serta merta memberikan aksi yang riil. Mekanisme dalam model ini terlalu melihat segala sesuatunya secara universal dan kuantitatif. Hal ini memungkinkan akan terjadinya pengawasan yang lalai terhadap kandidat terpilih serta kebijakan yang dibuatnya. c. Model Kelompok, Dalam perspektif ini Kebijakan Publik dibuat oleh kelompok- kelompok tertentu yang ada di masyarakat. Individu-individu yang memiliki kepentingan yang sama mengikatkan diri baik secara formal maupun informal ke dalam kelompok-kelompok kepentingan (interest groups) yang dapat mengajukan atau memaksakan kepentingan-kepentingannya pada Pemerintah. Kelompok-kelompok kepentingan tadi akhirnya menjadi kelompok yang mempunyai kekuatan/ daya tekan (pressure groups) dalam pembuatan Kebijakan Publik. Dalam hal ini perumusan Kebijakan Publik merupakan hasil perimbangan kepentingan antar kelompok- kelompok kepentingan. Kelebihan, Model ini dapat menampung aspirasi masyarakat dan membawanya ke publik agar dipenuhi oleh pemerintahan. Karena menggunakan kelompok kepentingan, model ini membawa kepentingan kelompok mayoritas agar mendapatkan pengakuan. Selain itu, model ini juga memberikan ruang yang luas bagi komunitas-komunitas untuk menyuarakan aspirasinya. Kelompok kepentingan akan membantu komunitas- komunitas tersebut dalam menyampaikan tuntutan publik atas kebijakan pemerintah pada sektor tertentu. Kekurangan, Sayangnya model ini memiliki tendensi pembajakan. Maksudnya adalah, kelompok kepentingan secara tidak langsung mengambil hak kelompok lain. Atas nama kepentingan kelompok mayoritas mereka menuntut pemerintah akan kebijakan tertentu yang melukai atau mencederai kelompok lain, khususnya minoritas. Selain itu, penyalahgunaan kelompok kepentingan juga akan terjadi dan mengakibatkan klaimisasi. Artinya, kelompok kepentingan cenderung mengklaim tuntuntan publik atas kebijakan-kebijakan tertentu dengan sewenang-wenang. d. Model Sistem Politik, Model sistem–politik ini diangkat dari uraian sarjana politik David Easton dalam bukunya “The Political System”. Model ini didasarkan pada konsep-konsep teori informasi (inputs, outputs dan feedback) dan memandang kebijakan publik sebagai respons suatu sistem politik terhadap kekuatan-kekuatan lingkungan (sosial, politik, ekonomi, kebudayaan, geografis dan sebagainya) yang ada di sekitarnya. Kelebihan, Model ini menawarkan kesederhanaan dalam mengambil kebijakan berdasarkan opini publik. Partai dapat menggunakan pilihan kebijakan tersebut sebagai kekuatan dalam mencari simpati. Kekurangan, Di satu sisi, model ini terlalu mengandalkan tokoh atau kandidat partai. Model ini menarik opini masyarakat melalui profil kandidat bukannya melalui kebijakan. Hal ini akan menyebabkan penyimpangan-penyimpangan dari esensi kebijakan itu sendiri. Selain itu model ini juga menjadikan uang sebagai kekuatan. Sangat disayangkan pula, pemilih memilih mau tidak mau harus memilih partai atau kandidat yang membawa platform kebijakan tersebut. Padahal, kebijakan yang diusung partai dan kandidatnya tidak selalu sesuai dengan esensi yang diharapkan. e. Model Rational-Comptehensive, Unsur-unsur utama yang terdapat pada model ini antara lain : - Pembuat Kebijakan dihadapkan pada suatu masalah tertentu yang dapat dibedakan dari masalah-masalah lain atau setidak-tidaknya dinilai sebagai masalah-masalah yang dapat diperbandingkan satu sama lain - Tujuan-tujuan, nilai-nilai, atau sasaran-sasaran yang memberi pedoman bagi pembuat keputusan amat jelas dan dapat ditetapkan rangkingnya sesuai dengan urutan kepentingannya - Pelbagai alternatif untuk memecahkan masalah tersebut diteliti secara seksama - Akibat-akibat (biaya dan manfaat) yang ditimbulkan oleh setiap alternatif yang dipilih diteliti Kelebihan, Tidak adanya kampanye dari partai maupun kandidat yang memiliki unsur kepentingan. Biasanya partai maupun kandidat akan membuat alternatif kebijakan yang menguntungkan pihak mereka. Dalam hal ini, celah bagi partai dan kandidat politiknya untuk memanipulasi kebijakan menjadi kecil bahkan tertutup. Selain itu, model ini juga memberikan kenetralan bagi para pemilih. Pemilih cenderung melihat kebijakan alternatif dengan bijak tanpa melihat orang-orang di balik kebijakan tersebut. Kekurangan, Model ini terlalu menyedot biaya. Padahal di satu sisi, model ini tidak memberikan informasi yang cukup bagi publik sehingga tidak memenuhi syarat dalam pengambilan kebijakan. Pemerintah harus berupaya keras agar pendapat yang terkumpul memiliki kualitas dan dapat dipertanggungjawabkan. f. Model Incremental, Pemilhan tujuan atau sasaran dan analisis tindakan kebijakan yang diperlukan unutk mencapainya dipandang sebagai sesuatu hal yang saling terkait daripada sebagai sesuatu hal yang saling terpisah. Pembuat Kebijakan dianggap hanya mempertimbangkan beberapa alternatif yang langsung berhubungan dengan pokok masalah, dan alternatif-alternatif ini hanya dipandang berbeda secara inkremental atau marjinal bila dibandingkan dengan kebijakan yang ada sekarang g. Model Mixed Scanning, Adalah kebijakan yang memperhitungkan baik keputusan- keputusan yang bersifat fundamental maupun inkremental dan memberikan urutan teratas bagi proses pembuatan kebijakan fundamental yang memberikan arahan dasar. 2. Kebijakan publik selalu beririsan dengan momen ilmiah dan momen politik, riset berada pada moment faktual atau ilmiah sedangkan kebijakan sendiri berada pada momen politik, oleh karena itu seringkali kebijakan publik tidak nyambung. Disinilah tugas analis kebijakan untuk menyambungkan antara pemikiran teoritis an riset dengan rekomendasi kebijakan yang dibuatnya, oleh karena itu pentingnya kebijakan yang berbasis pada bukti yang faktual atau evidence based policy. Tidak semua masalah publik bisa dijadikan sebuah kebijakan untuk pemerintah, tergantung pada urgensi dan seberapa diperlukannya sebuah kebijakan dibuat oleh pemerintah untuk menangani permasalahan tersebut. Dan juga pemerintah dalam menyusun kebijakannya perlu mempertimbangkan banyak hal mulai dari efek jangka panjang dan juga sitematika penyusunannya. 3. Teknik perumusan kebijakan kreatif merupakan tingkatan yang lebih tinggi dari teknik analogis. Dari hanya sekedar pengalaman sendiri pada jenjang pengetahuan kemudian meningkat lebih tinggi ke jenjang teknik ilmiah. Teknik perumusan kebijakan kreatif memicu adanya inovasi atau terobosan-terobosan baru. Yang dimaksud dengan baru bukan berarti baru sama sekali atau berbeda sama sekali dengan apa yang sudah ada. Setiap kreativitas atau inovasi baru tetap bertolak dari apa yang sudah ada sebelumnya. Terdapat lima macam pendekatan dalam teknik perumusan kebijakan kreatif, yaitu: Intuisi: Seseorang melakukan sesuatu yang bersifat orisinil tanpa mempelajarinya terlebih dahulu. Contohnya adalah kepala desa yang menggerakan masyarakatnya melakukan gotong royong. Ia memahami aspirasi masyarakat karena hidup bersama bukan melalui pengumpulan pendapat. Imajinasi: Kemampuan membuat visi atau gambaran masa depan yang dikehendaki. Kemampuan ini harus diikuti dengan kemampuan merencanakan strategi. Kemampuan melihat masa depan dan menyusun langkah-langkah yang tepat untuk mewujudkannya. Derajat Keseriusan: Perhatian yang didukung penuh oleh minat dan keterampilan. Kreativitas muncul jika seseorang bekerja dengan sungguh-sungguh dan penuh minat. Penggabungan: Kebijakan yang dipilih dari berbagai alternatif dengan menggunakan beberapa kriteria. Strategi kebijakan harus fisibel secara keuangan, fisibel secara ekonomi, dan fisibel secara politik. Integrasi dan Keselarasan: Kemampuan memadukan dan menyelaraskan berbagai aspirasi yang berbeda dan terkadang bertentangan satu sama lain. Semakin luas nilai-nilai berbeda dapat diselaraskan, maka semakin luas dukungan terhadap kebijakan. Kebijakan Pemerintah Mengenai Industri Kreatif Pentingnya keberadaan industri kreatif mendorong pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan wajib untuk memastikan industri kreatif terus berkembang dengan baik, di bawah ini adalah pedoman pemerintah untuk meningkatkan industri kreatif Indonesia. 1. Mengintegrasikan Aset dan Potensi Kebijakan pemerintah pertama di bidang industri kreatif adalah mengintegrasikan aset dan potensi untuk mengembangkan kreativitas, memanfaatkan pengelolaan aset secara maksimal bisa menjadi sumber modal bagi industri kreatif ini. Dengan mengintegrasikan aset dan potensi kreatif sendiri, komunitas selalu berpartisipasi secara langsung dan bersaing untuk mengeluarkan kreativitas. 2. Menumbuhkan Inovasi dan Kreativitas Ide dan inovasi yang baik harus didukung oleh pemerintah dalam bentuk dana bagi lembaga untuk mewujudkan kreativitasnya. Untuk itu, para penggiat bisnis terus terpacu untuk berinovasi menggunakan berbagai kreativitas untuk menghasilkan sesuatu. Ide-ide tersebut kerap mengundang persaingan antar mitra bisnis, tapi itu juga memotivasi mereka yang menciptakan inovasi. 3. Pembentukan Bekraf Pembentukan Badan Industri Kreatif Merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memperkuat sektor industri kreatif, Bekraf adalah salah satu lembaga yang didirikan oleh Presiden untuk memberikan wadah atau sarana bagi mereka yang menuangkan ide dan kreativitasnya. Keberadaan lembaga Bekraf juga dapat mendorong masyarakat untuk terus menciptakan inovasi-inovasi baru yang menjadi lapangan pekerjaan. 4. Mengatur dan Mendukung Kreativitas Mengatur dan mendukung kreativitas anak-anak di negara merupakan salah satu tugas pemerintah, kreativitas memang perlu diatur dan didukung. Salah satu caranya adalah dengan memberikan perlindungan hak cipta kepada pencipta, inovator, dan pelaku bisnis. Contoh Industri Kreatif Industri kreatif atau bidang usaha di mana setiap kegiatan yang menghasilkan karya memiliki banyak contoh dari karya yang dihasilkan. Beberapa hasil karya industri kreatif dapat dengan mudah kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, ini adalah contoh industri kreatif. 1. Pembuatan Kain Batik Batik merupakan salah satu kain tradisional Indonesia yang dikenal di berbagai negara dan hadir di seluruh dunia, pembuatan kain batik tentunya membutuhkan banyak tahapan tentu saja proses pembuatan dari kain batik menjadi produk yang layak jual membutuhkan banyak kesabaran dan kreativitas, dari proses yang sangat panjang mulai dari penulisan, pengambilan gambar dan editing hingga akhirnya merilis film ke penonton produk jadi berupa film merupakan hasil kreativitas orang-orang yang terlibat dalam setiap prosesnya. 2. Proses pembuatan film Proses pembuatan film merupakan tahapan yang cukup panjang, dari mulai menciptakan ide, membuat cerita, penulisan naskah, perekaman, penyuntingan, hingga akhirnya suatu film dapat diputarkan kepada penonton, produk yang dihasilkan berupa film merupakan buah dari kreativitas pihak-pihak terkait dalam setiap prosesnya. 3. Pertunjukan Wayang atau Pertunjukan teater tradisional Pertunjukan wayang adalah pertunjukan teater tradisional yang pementasan wayangnya didasarkan pada cerita latar masing-masing tokohnya, memamerkan ragam kesenian dalam bentuk Keduanya merupakan contoh industri kreatif yang sangat dipengaruhi oleh budaya Indonesia. 4. Percetakan Percetakan adalah salah satu contoh industri kreatif yang proses produksinya melibatkan produksi massal teks dan gambar. Produk yang dihasilkan dalam bidang percetakan buku tidak hanya buku, tetapi juga brosur, flyer, majalah, undangan, dan sebagainya. 5. Peragaan Busana Peragaan busana adalah kegiatan atau acara yang biasanya diadakan oleh perancang busana untuk mempresentasikan karyanya kepada publik. Proses peragaan busana merupakan kegiatan kreatif karena melibatkan banyak pemangku kepentingan, mulai dari perancang busana, model, pemasok produk busana hingga pendukung busana. 6. Pembuat Konten Pembuat Konten adalah salah satu profesi yang paling banyak digeluti saat ini dan hampir selalu diminati di semua bidang industri kreatif. Pembuat konten bertugas membuat berbagai materi konten baik berupa teks, gambar, video, suara, atau kombinasinya. Dibutuhkan banyak kreativitas dan ide bagus untuk melalui setiap proses menjadi pembuat konten.