Anda di halaman 1dari 6

TUGAS UJI KOMPETENSI 1

MK. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMERINTAH AB


SELASA, 21 MARET 2023

Nama : Silviana Wahyu Nur Cahyani Putri


NIM : 20210520191
Kelas :B
SOAL:
1. Jelaskan model-model formulasi kebijakan yang ada dan jelaskan juga kelebihan dan
kekurangan masing-masing model.
2. Mengapa tidak semua masalah publik bisa menjadi sebuah kebijakan?
3. Jelaskan formulasi kebijakan yang bersifat kreatif dan berikan contohnya dalam konteks
Indonesia. Jelaskan juga, kenapa model ini beresiko cukup tinggi tidak bisa menyelesaikan
secara tepat permasalahan yang ada?
JAWABAN
1. Model formulasi kebijakan
a. Model Eliit Massa, Dalam model ini masyarakat dibagi menjadi dua: kelompok kecil
yang berkuasa (kaum elit) dan kelompok besar yang tidak berkuasa (massa). Dalam
model ini Pembuat Kebijakan dipersepsi sebagai segolongan elit masyarakat yang
berkuasa.
Kelebihan, Para pembuatan kebijakan berasal dari publik dan memiliki budaya yang
sama dengan publik. Hal tersebut akan terus mendatangkan pendukung bagi pembuat
kebijakan. Mereka akan sulit kehilangan pendukung di tingkat publik karena kesamaan
budaya yang dimiliki.
Kekurangan, Di satu sisi, jika pendapat di tingkat publik itu beragam, maka para
kandidat pemegang jabatan publik juga memiliki pendapat dan visi kebijakan yang
beragam. Hal ini akan menyebabkan alotnya pemilihan kebijakan yang adil untuk
berbagai pihak. Selain itu, sekalipun seorang kandidat pasti selalu memiliki pendukung
namun tidak jelas harus seberapa banyak pendukung yang harus mereka miliki di
tingkat publik.
b. Model Institusional, Model ini menekankan bahwa proses pembuatan/ perumusan
kebijakan publik berasal dari birokrasi struktur organisasi pemerintahan seperti:
lembaga eksekutif, lembaga legislatif dan lembaga yudikatif. Hal ini disebabkan
kegiatan-kegiatan politik bertumpu pada lembaga-lembaga tersebut. Dengan demikian
maka Kebijakan Publik secara otoritatif dirumuskan, disahkan dan dilaksanakan pada
lembaga-lembaga pemerintah tersebut.
Kelebihan, Ada mekanisme yang natural dalam model ini sehingga tidak bersifat
manipulatif. Segala kebijakan yang didasari dari tuntutan publik terjadi secara alami
tanpa dibuat-buat karena adanya konsep tentang peran tersebut. Konsep peran tersebut
juga memungkinkan para tokoh agar melakukan perannya dengan baik agar tetap
memiliki citra yang baik pula. Dalam hal ini, kandidat dipilih karena memenuhi syarat.
Kekurangan, Namun di satu sisi, konsep peran yang menguntungkan kandidat tersebut
tidak serta merta memberikan aksi yang riil. Mekanisme dalam model ini terlalu
melihat segala sesuatunya secara universal dan kuantitatif. Hal ini memungkinkan akan
terjadinya pengawasan yang lalai terhadap kandidat terpilih serta kebijakan yang
dibuatnya.
c. Model Kelompok, Dalam perspektif ini Kebijakan Publik dibuat oleh kelompok-
kelompok tertentu yang ada di masyarakat. Individu-individu yang memiliki
kepentingan yang sama mengikatkan diri baik secara formal maupun informal ke
dalam kelompok-kelompok kepentingan (interest groups) yang dapat mengajukan atau
memaksakan kepentingan-kepentingannya pada Pemerintah. Kelompok-kelompok
kepentingan tadi akhirnya menjadi kelompok yang mempunyai kekuatan/ daya tekan
(pressure groups) dalam pembuatan Kebijakan Publik. Dalam hal ini perumusan
Kebijakan Publik merupakan hasil perimbangan kepentingan antar kelompok-
kelompok kepentingan.
Kelebihan, Model ini dapat menampung aspirasi masyarakat dan membawanya ke
publik agar dipenuhi oleh pemerintahan. Karena menggunakan kelompok kepentingan,
model ini membawa kepentingan kelompok mayoritas agar mendapatkan pengakuan.
Selain itu, model ini juga memberikan ruang yang luas bagi komunitas-komunitas
untuk menyuarakan aspirasinya. Kelompok kepentingan akan membantu komunitas-
komunitas tersebut dalam menyampaikan tuntutan publik atas kebijakan pemerintah
pada sektor tertentu.
Kekurangan, Sayangnya model ini memiliki tendensi pembajakan. Maksudnya adalah,
kelompok kepentingan secara tidak langsung mengambil hak kelompok lain. Atas
nama kepentingan kelompok mayoritas mereka menuntut pemerintah akan kebijakan
tertentu yang melukai atau mencederai kelompok lain, khususnya minoritas. Selain itu,
penyalahgunaan kelompok kepentingan juga akan terjadi dan mengakibatkan
klaimisasi. Artinya, kelompok kepentingan cenderung mengklaim tuntuntan publik
atas kebijakan-kebijakan tertentu dengan sewenang-wenang.
d. Model Sistem Politik, Model sistem–politik ini diangkat dari uraian sarjana politik
David Easton dalam bukunya “The Political System”. Model ini didasarkan pada
konsep-konsep teori informasi (inputs, outputs dan feedback) dan memandang
kebijakan publik sebagai respons suatu sistem politik terhadap kekuatan-kekuatan
lingkungan (sosial, politik, ekonomi, kebudayaan, geografis dan sebagainya) yang ada
di sekitarnya.
Kelebihan, Model ini menawarkan kesederhanaan dalam mengambil kebijakan
berdasarkan opini publik. Partai dapat menggunakan pilihan kebijakan tersebut sebagai
kekuatan dalam mencari simpati.
Kekurangan, Di satu sisi, model ini terlalu mengandalkan tokoh atau kandidat partai.
Model ini menarik opini masyarakat melalui profil kandidat bukannya melalui
kebijakan. Hal ini akan menyebabkan penyimpangan-penyimpangan dari esensi
kebijakan itu sendiri. Selain itu model ini juga menjadikan uang sebagai kekuatan.
Sangat disayangkan pula, pemilih memilih mau tidak mau harus memilih partai atau
kandidat yang membawa platform kebijakan tersebut. Padahal, kebijakan yang diusung
partai dan kandidatnya tidak selalu sesuai dengan esensi yang diharapkan.
e. Model Rational-Comptehensive, Unsur-unsur utama yang terdapat pada model ini
antara lain :
- Pembuat Kebijakan dihadapkan pada suatu masalah tertentu yang dapat dibedakan
dari masalah-masalah lain atau setidak-tidaknya dinilai sebagai masalah-masalah
yang dapat diperbandingkan satu sama lain
- Tujuan-tujuan, nilai-nilai, atau sasaran-sasaran yang memberi pedoman bagi
pembuat keputusan amat jelas dan dapat ditetapkan rangkingnya sesuai dengan
urutan kepentingannya
- Pelbagai alternatif untuk memecahkan masalah tersebut diteliti secara seksama
- Akibat-akibat (biaya dan manfaat) yang ditimbulkan oleh setiap alternatif yang
dipilih diteliti
Kelebihan, Tidak adanya kampanye dari partai maupun kandidat yang memiliki unsur
kepentingan. Biasanya partai maupun kandidat akan membuat alternatif kebijakan yang
menguntungkan pihak mereka. Dalam hal ini, celah bagi partai dan kandidat politiknya
untuk memanipulasi kebijakan menjadi kecil bahkan tertutup. Selain itu, model ini juga
memberikan kenetralan bagi para pemilih. Pemilih cenderung melihat kebijakan
alternatif dengan bijak tanpa melihat orang-orang di balik kebijakan tersebut.
Kekurangan, Model ini terlalu menyedot biaya. Padahal di satu sisi, model ini tidak
memberikan informasi yang cukup bagi publik sehingga tidak memenuhi syarat dalam
pengambilan kebijakan. Pemerintah harus berupaya keras agar pendapat yang
terkumpul memiliki kualitas dan dapat dipertanggungjawabkan.
f. Model Incremental, Pemilhan tujuan atau sasaran dan analisis tindakan kebijakan yang
diperlukan unutk mencapainya dipandang sebagai sesuatu hal yang saling terkait
daripada sebagai sesuatu hal yang saling terpisah. Pembuat Kebijakan dianggap hanya
mempertimbangkan beberapa alternatif yang langsung berhubungan dengan pokok
masalah, dan alternatif-alternatif ini hanya dipandang berbeda secara inkremental atau
marjinal bila dibandingkan dengan kebijakan yang ada sekarang
g. Model Mixed Scanning, Adalah kebijakan yang memperhitungkan baik keputusan-
keputusan yang bersifat fundamental maupun inkremental dan memberikan urutan
teratas bagi proses pembuatan kebijakan fundamental yang memberikan arahan dasar.
2. Kebijakan publik selalu beririsan dengan momen ilmiah dan momen politik, riset berada
pada moment faktual atau ilmiah sedangkan kebijakan sendiri berada pada momen politik,
oleh karena itu seringkali kebijakan publik tidak nyambung. Disinilah tugas analis
kebijakan untuk menyambungkan antara pemikiran teoritis an riset dengan rekomendasi
kebijakan yang dibuatnya, oleh karena itu pentingnya kebijakan yang berbasis pada bukti
yang faktual atau evidence based policy. Tidak semua masalah publik bisa dijadikan
sebuah kebijakan untuk pemerintah, tergantung pada urgensi dan seberapa diperlukannya
sebuah kebijakan dibuat oleh pemerintah untuk menangani permasalahan tersebut. Dan
juga pemerintah dalam menyusun kebijakannya perlu mempertimbangkan banyak hal
mulai dari efek jangka panjang dan juga sitematika penyusunannya.
3. Teknik perumusan kebijakan kreatif merupakan tingkatan yang lebih tinggi dari teknik
analogis. Dari hanya sekedar pengalaman sendiri pada jenjang pengetahuan kemudian
meningkat lebih tinggi ke jenjang teknik ilmiah. Teknik perumusan kebijakan kreatif
memicu adanya inovasi atau terobosan-terobosan baru. Yang dimaksud dengan baru bukan
berarti baru sama sekali atau berbeda sama sekali dengan apa yang sudah ada. Setiap
kreativitas atau inovasi baru tetap bertolak dari apa yang sudah ada sebelumnya. Terdapat
lima macam pendekatan dalam teknik perumusan kebijakan kreatif, yaitu: Intuisi:
Seseorang melakukan sesuatu yang bersifat orisinil tanpa mempelajarinya terlebih dahulu.
Contohnya adalah kepala desa yang menggerakan masyarakatnya melakukan gotong
royong. Ia memahami aspirasi masyarakat karena hidup bersama bukan melalui
pengumpulan pendapat. Imajinasi: Kemampuan membuat visi atau gambaran masa depan
yang dikehendaki. Kemampuan ini harus diikuti dengan kemampuan merencanakan
strategi. Kemampuan melihat masa depan dan menyusun langkah-langkah yang tepat
untuk mewujudkannya. Derajat Keseriusan: Perhatian yang didukung penuh oleh minat
dan keterampilan. Kreativitas muncul jika seseorang bekerja dengan sungguh-sungguh dan
penuh minat. Penggabungan: Kebijakan yang dipilih dari berbagai alternatif dengan
menggunakan beberapa kriteria. Strategi kebijakan harus fisibel secara keuangan, fisibel
secara ekonomi, dan fisibel secara politik. Integrasi dan Keselarasan: Kemampuan
memadukan dan menyelaraskan berbagai aspirasi yang berbeda dan terkadang
bertentangan satu sama lain. Semakin luas nilai-nilai berbeda dapat diselaraskan, maka
semakin luas dukungan terhadap kebijakan.
Kebijakan Pemerintah Mengenai Industri Kreatif
Pentingnya keberadaan industri kreatif mendorong pemerintah mengeluarkan beberapa
kebijakan wajib untuk memastikan industri kreatif terus berkembang dengan baik, di
bawah ini adalah pedoman pemerintah untuk meningkatkan industri kreatif Indonesia.
1. Mengintegrasikan Aset dan Potensi
Kebijakan pemerintah pertama di bidang industri kreatif adalah mengintegrasikan aset
dan potensi untuk mengembangkan kreativitas, memanfaatkan pengelolaan aset secara
maksimal bisa menjadi sumber modal bagi industri kreatif ini. Dengan mengintegrasikan
aset dan potensi kreatif sendiri, komunitas selalu berpartisipasi secara langsung dan
bersaing untuk mengeluarkan kreativitas.
2. Menumbuhkan Inovasi dan Kreativitas
Ide dan inovasi yang baik harus didukung oleh pemerintah dalam bentuk dana bagi
lembaga untuk mewujudkan kreativitasnya. Untuk itu, para penggiat bisnis terus terpacu
untuk berinovasi menggunakan berbagai kreativitas untuk menghasilkan sesuatu. Ide-ide
tersebut kerap mengundang persaingan antar mitra bisnis, tapi itu juga memotivasi
mereka yang menciptakan inovasi.
3. Pembentukan Bekraf Pembentukan Badan Industri Kreatif
Merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memperkuat sektor industri kreatif, Bekraf
adalah salah satu lembaga yang didirikan oleh Presiden untuk memberikan wadah atau
sarana bagi mereka yang menuangkan ide dan kreativitasnya. Keberadaan lembaga
Bekraf juga dapat mendorong masyarakat untuk terus menciptakan inovasi-inovasi baru
yang menjadi lapangan pekerjaan.
4. Mengatur dan Mendukung Kreativitas
Mengatur dan mendukung kreativitas anak-anak di negara merupakan salah satu tugas
pemerintah, kreativitas memang perlu diatur dan didukung. Salah satu caranya adalah
dengan memberikan perlindungan hak cipta kepada pencipta, inovator, dan pelaku bisnis.
Contoh Industri Kreatif
Industri kreatif atau bidang usaha di mana setiap kegiatan yang menghasilkan karya
memiliki banyak contoh dari karya yang dihasilkan. Beberapa hasil karya industri kreatif
dapat dengan mudah kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, ini adalah contoh industri
kreatif.
1. Pembuatan Kain Batik
Batik merupakan salah satu kain tradisional Indonesia yang dikenal di berbagai negara
dan hadir di seluruh dunia, pembuatan kain batik tentunya membutuhkan banyak tahapan
tentu saja proses pembuatan dari kain batik menjadi produk yang layak jual
membutuhkan banyak kesabaran dan kreativitas, dari proses yang sangat panjang mulai
dari penulisan, pengambilan gambar dan editing hingga akhirnya merilis film ke
penonton produk jadi berupa film merupakan hasil kreativitas orang-orang yang terlibat
dalam setiap prosesnya.
2. Proses pembuatan film
Proses pembuatan film merupakan tahapan yang cukup panjang, dari mulai menciptakan
ide, membuat cerita, penulisan naskah, perekaman, penyuntingan, hingga akhirnya suatu
film dapat diputarkan kepada penonton, produk yang dihasilkan berupa film merupakan
buah dari kreativitas pihak-pihak terkait dalam setiap prosesnya.
3. Pertunjukan Wayang atau Pertunjukan teater tradisional
Pertunjukan wayang adalah pertunjukan teater tradisional yang pementasan wayangnya
didasarkan pada cerita latar masing-masing tokohnya, memamerkan ragam kesenian
dalam bentuk Keduanya merupakan contoh industri kreatif yang sangat dipengaruhi oleh
budaya Indonesia.
4. Percetakan
Percetakan adalah salah satu contoh industri kreatif yang proses produksinya melibatkan
produksi massal teks dan gambar. Produk yang dihasilkan dalam bidang percetakan buku
tidak hanya buku, tetapi juga brosur, flyer, majalah, undangan, dan sebagainya.
5. Peragaan Busana
Peragaan busana adalah kegiatan atau acara yang biasanya diadakan oleh perancang
busana untuk mempresentasikan karyanya kepada publik. Proses peragaan busana
merupakan kegiatan kreatif karena melibatkan banyak pemangku kepentingan, mulai dari
perancang busana, model, pemasok produk busana hingga pendukung busana.
6. Pembuat Konten
Pembuat Konten adalah salah satu profesi yang paling banyak digeluti saat ini dan hampir
selalu diminati di semua bidang industri kreatif. Pembuat konten bertugas membuat
berbagai materi konten baik berupa teks, gambar, video, suara, atau kombinasinya.
Dibutuhkan banyak kreativitas dan ide bagus untuk melalui setiap proses menjadi
pembuat konten.

Anda mungkin juga menyukai