Jawab : PNS daerah merupakan PNS yang dalam kesehariannya dibiayai oleh
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah(APBD), baik itu APBD provinsi
maupun APBD Kabupaten/Kota.PNS daerah ini dipimpin langsung
olehBupati/Walikota/Gubernur setempat sehingga segala proses
birokrasi yang terjadi di dalamnya menjadi tanggung jawabpimpinan
tersebut.
Contoh : sekretariat daerah ,bupati
Jawab : Kebijakan Publik, Robert Eyestone yang dikutip dalam (Budi Winarno,
2002) mengatakan bahwa secara luas kebijakan dapatdidefinisikan sebagai
hubungan suatu unit pemerintah dengan lingkungannya. Pengertian ini masih
sangat luas dan kurang pastikarena apa yang dimaksud kebijakan dapat
mencakup banyak hal.William Dunn seperti dikutip Inu Kencana Syafei
(2006)mengatakan kebijakan adalah suatu rangkaian pilihan-pilihan yang
saling berhubungan yang dibuat oleh lembaga atau parapejabat pemerintah
pada bidang-bidang yang menyangkut tugas pemerintah. Pengertian
kebijakan publik menurut Chandler dan
Plano (1988) dapat diklasifikasikan sebagai intervensi pemerintah.
Jawab : Menurut Finance (1994:4) ada empat dasar tipe evaluasi sejalan
dengan tujuan yang ingin dicapai. Keempat tipe ini adalahevaluasi kecocokan
(appropriateness evaluation), evaluasi efektivitas (effectiveness evaluation),
evaluasi efisiensi (efficiencyevaluation) dan evaluasi meta (meta-
evaluations). Evaluasi kecocokan (appropriateness) menguji dan
mengevaluasi tentangapakah kebijakan yang sedang berlangsung cocok
untuk dipertahankan ? juga, apakah kebijakan baru dibutuhkan
untukmengganti kebijakan ini ? pertanyaan pokok dalam evaluasi kecocokan
ini adalah siapakah semestinya yang menjalankankebijakan publik tersebut
pemerintah atau sektor swasta ? Jawaban atas pertanyaan ini memungkinkan
penentuan tingkatkecocokan implementasi kebijakan. Evaluasi efektivitas
menguji dan menilai apakah program kebijakan tersebut
menghasilkandampak hasil kebijakan yang diharapkan ? Apakah tujuan yang
dicapai dapat terwujud ? Apakah dampak yang diharapkansebanding dengan
usaha yang telah dilakukan ? Tipe evaluasi ini memfokuskan diri pada
mekanisme pengujian berdasar tujuanyang ingin dicapai yang biasanya secara
tertulis tersedia dalam setiap kebijakan publik. Evaluasi efisiensi, merupakan
pengujiandan penilaian berdasarkan tolok ukur ekonomis yaitu apakah input
yang digunakan telah digunakan dan hasilnya sebandingdengan output
kebijakannya ? Apakah cukup efisien dalam penggunaan keuangan publik
untuk mencapai dampak kebijakan ?Meta evaluasi, menguji dan menilai
terhadap proses evaluasi itu sendiri. Apakah evaluasi yang dilakukan lembaga
berwenangsudah profesional ? apakah evaluasi tersebut sensitif terhadap
kondisi social.