Anda di halaman 1dari 6

Diskusi 2

ADMINISTRASI KEUANGAN
Nama : Yeka Safitri Ali
NIM : 041412625
Program Studi : Administrasi Negara

MODUL 1 : RUANG LINGKUP ADMINISTRASI KEUANGAN


Kegiatan Belajar 1 : Pengertian dan Hakikat Ilmu Administrasi
1. Administrasi telah dikenal orang sejak dahulu kala. Terutama buku yang diungkap Albert
Lepawsky (1960) dalam History of Administration memperlihatkan The Constitution of Chose
sudah mengatur, mengenai bagaimana menjalankan pemerintahan melalui departementasi
tugas yang berbeda-beda. Meskipun sudah dikenal lama, hingga kini masih terdapat
pengertian yang rancu di kalangan masyarakat mengenai pengertian administrasi. Jauh lebih
banyak anggota masyarakat yang mengenal administrasi secara sempit sebagai tata usaha.
2. Dalam arti luas, istilah administrasi sebenarnya berhubungan dengan segala kegiatan kerja
sama yang dilakukan manusia atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Kerja sama dimaksud merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
sekelompok orang secara bersama-sama, teratur, dan terarali berdasarkan pembagian tugas
sesuai dengan kesepakatan bersama. Hal ini berarti, kegiatan kerja sama merupakan
indikasi adanya proses administrasi secara luas. Bahkan Herbert A. Simon mengatakan
bahwa kegiatan dua orang yang bekerja sama menggulingkan atau memindahkan sebuah
batu yang tidak dapat digulingkan hanya oleh satu orang di antara mereka adalah kegiatan
yang di dalamnya terdapat proses administrasi.
3. Lahirnya administrasi sebagai ilmu didasarkan atas pendekatan dan penelitian ilmiah.
Pelopornya, antara lain adalah Frederick Winslow Taylor (1856-1916) di Amerika Serikat
dengan Time and Motion Study (Shop Level Theory) dun Henry Fayol (1841-1925) di Prancis
General Administration Theory. Sebagai ilmu, administrasi memiliki landasan ilmiah: (1)
landasan ontologik; (2) landasan epistemologik, dan (3) landasan aksiologik. Di samping itu,
administrasi juga memiliki ciri-ciri agar dapat disebut sebagai ilmu, yaitu (1) empiris; (2)
sistematis; (3) objektif dan (4) analitis, serta (5) dapat dibuktikan kebenarannya.
4. Dalam konteks administrasi sebagai seni, dapat disimpulkan bahwa pencapaian tujuan secara
afektif dan efisien dapat dicapai apabila para administrator memiliki seni yang disebut
keterampilan administratif; yaitu penggunaan kemahiran, kecerdikan, pengalaman, firasat
dan penerapan pengetahuan secara sistematis yang dilakukan terutama oleh para
administrator pada top level, middle maupun pada lower level dalam suatu kegiatan kerja
sama organisasional. Hingga kini, paling tidak terdapat 3 faktor yang membuat seorang
administrator memiliki seal/keterampilan administratif, yaitu (1) pembawaan (bakat); (2)
pendidikan dan latihan; serta (3) pengalaman.
5. Paling tidak terdapat 6 peranan administrasi dan kehidupan dari perkembangan
masyarakat. Pertama, the universal importance of administration. Kedua, the stabilizing
role of administration in society. Ketiga, the threat of a managerial revolution. Keempat,
the prospect of managerial evolution. Kelima, administration as the key to modern society.
Keenam, tine role administration in social change.
Kegiatan Belajar 2 : Pengertian dan Ruang Lingkup Administrasi Negara
1. Ilmu administrasi negara banyak dipengaruhi oleh berbagai disiplin ilmu. Oleh karena itu,
konsep Administrasi negara merupakan suatu pemikiran yang dipelajari secara
interdisiplin yang mencakup aspek aspek dan manajemen, politik, dan hukum.
2. Sejarah perkembangan administrasi negara di suatu negara dipengaruhi oleh perkembangan
negara ideologi.
3. Ruang lingkup dan peranan administrasi negara dalam suatu negara berubah-ubah sesuai
dengan konteks lingkungan. Sejalan dengan kecenderungan tersebut, ilmu administrasi
negara berkembang ke arah pendekatan yang bersifat populistik.
4. Administrasi negara tidak hanya berkaitan dengan kegiatan lembaga eksekutif, tetapi juga
dengan penegakan hukum. Di samping itu, administrasi negara menyangkut proses
kegiatan yang dilakukan di dalam lembaga legislatif.
5. Ciri-ciri yang dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi administrasi negara adalah
pelayanan yang diberikannya bersifat lebih urgen, bersifat monopoli atau semi monopoli,
dan pelayanannya relatif berdasarkan undang-undang dan peraturan. Di samping itu, ciri-ciri
lainnya adalah berikut ini.
a. Administrasi negara merupakan kegiatan yang tidak bisa dihindari.
b. Administrasi negara memerlukan adanya kepatuhan.
c. Administrasi negara mempunyai prioritas dan ukurannya yang tidak terbatas.
d. Pimpinan atasnya bersifat politis.
e. Pelaksanaan administrasi negara bersifat politis.
f. Banyak yang diharapkan dari administrasi negara.

Kegiatan Belajar 3 : Konsep Dasar dan Ruang lingkup Administrasi Negara


1. Dalam kehidupan modern, kegiatan pemerintah memerlukan administrasi keuangan yang
profesional. Hal ini dikarenakan (1) pemerintah berfungsi mengeluarkan peraturan dan/atau
subsidi yang diperlukan untuk menjamin output yang efisien secara ekonomis dan juga untuk
mengatasi ketidakadilan pendapatan; dan (2) tindakan pemerintah dibutuhkan untuk
menstabilisasi ekonomi melalui kebijaksanaan moneter dan fiskal yang tepat.
2. Administrasi keuangan merupakan salah satu bagian dari bidang. administrasi yang dalam
konteks administrasi negara dikenal dengan istilah administrasi keuangan negara. Pengertian
administrasi keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban yang dapat dinilai dengan
uang, demikian pula segala sesuatu (baik barang maupun uang) yang menjadi kekayaan
negara sehubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut (M.N. Azmi Achir,
1975).
3. Keuangan negara meliputi 4 ruang lingkup sebagai berikut.
- Pertama, seluruh penerimaan dan pengeluaran pemerintah pusat, daerah, BUMN, dan
BUMD maupun institusi yang menggunakan modal atau kelonggaran dari negara atau
masyarakat.
- Kedua, seluruh kekayaan negara berupa harta yang berbentuk uang. dan hak-hak
negara.
- Ketiga, kebijaksanaan-kebijaksanaan anggaran, fiskal, dan moneter beserta akibatnya
di bidang ekonomi.
- Keempat, keuangan lainnya yang dikelola pemerintah pusat dan daerah serta badan-
badan yang menjalankan kepentingan negara atas uang yang dimiliki negara maupun
uang atau dana yang dimiliki masyarakat.
4. Pelaksanaan administrasi keuangan negara menganut sistem pengurusan keuangan, yang
terdiri dari Pengurusan Umum (Pengurus Administratif) dan Pengurusan Khusus
(Pengurus Bendaharawan). Pengurusan Umum tersebut mengandung unsur penguasaan,
sedangkan pengurusan khusus mengandung kewajiban.
MODUL 2 : ADMINISTRASI KEUANGAN DAN KEBIJAKAN KEUANGAN
Kegiatan Belajar 1 : Sistem Administrasi Keuangan dan Anggaran Keuangan
1. Dalam arti luas, sistem merupakan kombinasi seperangkat bagian, unsur atau elemen saling
terkait erat, saling berinteraksi dan saling ketergantungan (interdependensi) satu sama
keseluruhannya menjadi satu kesatuan yang bulat, utuh, terpadu, serta merupakan suatu
totalitas atau satu entity yang mempunyai tujuan dan fungsi tertentu. Dengan demikian,
terlihat jelas bahwa dalam arti yang luas, sesuatu dapat disebut sistem apabila memenuhi
kriteria-kriteria berikut:
a. Terdiri dari beberapa unsur, elemen atau bagian;
b. Elemen-elemen, unsur-unsur atau bagian-bagian itu satu sama lain jalin menjalin,
pengaruh mempengaruhi, terjadi interaksi dan interdependensi:
c. Keseluruhannya terpadu menjadi kesatuan yang utuh, suatu totalitas;
d. Kesatuan itu mempunyai tujuan, fungsi atau output tertentu.
2. Suatu sistem terdiri dari bagian-bagian. Bagian-bagian tersebut berkaitan sedemikian rupa
sehingga membentuk suatu konfigurasi tertentu yang biasa disebut sebagai struktur sistem
atau dapat pula disebut sebagai pola hubungan antara bagian-bagian suatu sistem.
3. Batas sistem (boundary) adalah batas yang memisahkan, mana bagian bagian yang termasuk
ke dalam suatu sistem dan mana yang tidak.
4. Klasifikasi sistem, terdiri dari sistem:
a. konkret (concrete system) dan sistem abstrak (abstract system);
b. alamiah (natural system) dan sistem buatan (man made system);
c. hidup (living system) dan sistem mati (non living system);
d. terbuka (open system) dan sistem tertutup (close system);
e. kompleks (complex system) dan sistem sederhana (simple system).
5. Lingkungan Sistem. Lingkungan sistem, adalah tempat suatu sistem berada atau bekerja.
Secara teknis, lingkungan sistem dapat dilihat sebagai bagian-bagian yang berada di luar
batas-batas suatu sistem. Ada dua macam sistem. yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup.
Sistem keuangan negara dapat disebut sebagai sistem yang terbuka karena sangat
dipengaruhi oleh sistem politik misalnya.
6. Sifat-sifat sistem.
a. Terdiri dari berbagai unsur atau komponen.
b. Komponen-komponen tersebut saling mempengaruhi; terjadi interelasi, interaksi, dan
interdependensi.
c. Komponen-komponen tersebut merupakan kesatuan yang bulat atau one integrated
whole.
d. Keseluruhan komponen itu mempunyai tujuan, fungsi, atau output tertentu.
e. Wagiono Ismangil mengemukakan bahwa sifat-sifat dari suatu sistem terdiri dari:
1) pencapaian tujuan;
2) kesatuan usaha;
3) keterbukaan terhadap lingkungan;
4) transformasi;
5) hubungan antarbagian;
6) mekanisme pengendalian.
7. Tingkat kompleksitas sistem. Menunjukkan kerumitan struktur dan proses suatu sistem,
menyangkut banyaknya elemen sistem, pola hubungan antarelemen, maupun proses kerjanya
suatu sistem. Berdasarkan kompleksitasnya, Boulding mengklasifikasikan ke dalam 9 tingkat,
yaitu
a. sistem statis.
b. sistem dinamis sederhana (simple dynamic system);
c. sistem sibernetik (cybernetic system);
d. sistem terbuka (open system);
e. genetic-societal system;
f. animal system;
g. human system;
h. socio-organization system.
i. transcendental system.
8. Proses kerja sistem. Proses kerja sistem mengarah pada pencapaian tujuan tertentu
melalui proses konversi, yaitu proses perubahan input menjadi output. Suatu sistem
biasanya dipandang sebagai suatu "kotak hitam" (black box) yang mengubah input
menjadi output.

Kegiatan Belajar 2 : Administrasi Keuangan sebagai Subsistem Kebijakan Negara


1. Melihat administrasi keuangan negara sebagai suatu sistem tidak terlepas dari perspektif
administrasi keuangan sebagai bagian dan kebijakan negara. Kebijakan negara yang dimaksud
merupakan bentuk pilihan tindakan-tindakan pemerintah yang dialokasikan kepada seluruh
masyarakat. Dengan demikian, bersifat mengikat. Tindakan pemerintah di sini dilandasi
tujuan yang diorientasikan kepada pemenuhan kepentingan publik. Salah satu fungsi
pemerintah dalam konteks administrasi keuangan negara adalah sebagai akumulator.
pemerintah berkewajiban menghimpun dan sekaligus menyalurkan dana dan daya, baik yang
ada pada pemerintah maupun pada masyarakat untuk sebesar mungkin dimanfaatkan bagi
usaha usaha pembangunan. Dengan demikian, administrasi keuangan negara merupakan
subsistem dari kebijakan negara.
2. Dalam konteks keuangan negara sebagai kebijakan negara, terdapat. suatu model yang
efektif untuk melihat sistem keuangan negara, yakni Model Sistem Eastonian. Dalam sudut
pandang model ini, kebijakan yang dihasilkan pemerintah dipandang sebagai output dari
sistem, sedangkan yang menjadi input selain sumber-sumber, juga tuntutan-tuntutan dan
dukungan- dukungan, termasuk di antaranya lingkungan.
3. Dalam konteks model sistem, administrasi keuangan negara merupakan suatu proses
yang bersifat dialektis, artinya antara faktor subjek dan objek serta lingkungan
merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling melengkapi.
4. Faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap kebijakan keuangan negara yang dihasilkan,
terutama (1) dimensi lingkungan yang menimbulkan tuntutan terhadap sistem keuangan
negara, (2) pengaruh inputs yang berasal dari lingkungan terhadap sistem keuangan negara
maupun (3) strategi kebijakan keuangan negara melalui mekanisme umpan balik yang justru
sebaliknya mempengaruhi lingkungan.
5. Lingkungan yang dimaksud terdiri dari lingkungan fisik dan sosial. Lingkungan fisik (dalam
konteks pemerintahan) meliputi letak geografis, kesuburan, dan kekayaan alam serta
penduduk. Sementara lingkungan sosial pemerintahan dimaksud terdiri dari ideologi, sosial
budaya, sosial politik, sosial ekonomi, serta keamanan dan ketertiban.

Kegiatan Belajar 3 : Kebijakan Fiskal


Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pendapatan dan pengeluaran
negara. Oleh karena itu, kebijakan fiskal dapat dikatakan tercermin dalam APBN. Kebijakan fiskal
yang belum lama muncul dalam dunia ilmu pengetahuan ini (baru muncul setelah terjadi depresi
internasional pada tahun 1930-an), pada umumnya bertujuan untuk mencapai kestabilan dalam
perekonomian yang mantap, artinya tetap mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi yang layak
tanpa adanya pengangguran yang berarti di satu pihak dan adanya kestabilan harga-harga umum di
lain pihak.
Dalam perkembangannya, kebijakan fiskal dapat dibedakan menjadi 4 macam, atas dasar berikut ini.
1. Pembiayaan fungsional (functional finance).
2. Pengelolaan anggaran (the managed budget approach).
3. Stabilisasi anggaran otomatis (the stabilizing approach).
4. Anggaran belanja seimbang (balance budget approach).
Pada dasarnya, kebijakan fiskal itu mempunyai 3 fungsi utama, sebagaimana dikemukakan oleh
Musgrave sebagai berikut.
1. Fungsi alokasi.
2. Fungsi distribusi.
3. Fungsi stabilisasi.
Tiga fungsi kebijakan fiskal yang utama tersebut, telah tercermin dalam kebijakan pembangunan di
Indonesia, sejak Pelita 1 dan dalam Trilogi Pembangunan sebagai landasan bagi pembangunan di
negara kita. Untuk itu, kebijakan anggaran yang seimbang dan dinamis selalu dipergunakan oleh
pemerintah orde baru sehingga upaya untuk mencapai kestabilan dalam perekonomian dapat tercapai,
yang akan mempunyai dampak negatif dalam bidang-bidang yang lain. Hal ini terbukti dari makin
meningkatnya tabungan pemerintah sejak awal Pelita sebagai sumber dana pembangunan, dan
semakin mengecilnya proporsi dana bantuan luar negeri. sebagai pelengkap dari dana pembangunan
di negara kita. Kebijakan fiskal yang dijalankan dalam Pelita III sejalan dengan 3 fungsi utama
kebijakan fiskal yang dikemukakan oleh Musgrave, antara lain berupa usaha untuk menyediakan dana
sebesar-besarnya bagi pembangunan, meningkatkan dan meratakan pendapatan masyarakat,
mendorong pemakaian produksi dalam negeri. Demikian pula pada Repelita IV. pemerintah lebih
menyempurnakan kebijakan-kebijakan yang telah dilaksanakan pada Pelita III, dan masih
berlandaskan pada Pembangunan yang sesuai dengan 3 fungsi utama kebijakan fiskal dari Musgrave,
yaitu pemerataan dalam distribusi pendapatan dan pembangunan, allocation of resources, dan
kestabilan dalam perekonomian. Kebijakan-kebijakan fiskal itu tercermin pula dalam pengawasan
pelaksanaannya.

Kegiatan Belajar 4 : Kebijakan Moneter


Kebijakan moneter ialah kebijakan yang dilaksanakan pemerintah dalam mempengaruhi jumlah uang
yang beredar dalam masyarakat. Sedangkan tujuan dari kebijaksanaan moneter ini pada dasarnya
ialah mengadakan stabilisasi perekonomian, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengadakan
pemerataan pendapatan dengan cara mendorong terus peningkatan peranan usaha golongan ekonomi
lemah dan pemerataan fasilitas perkreditan bagi seluruh masyarakat terutama untuk peningkatan
kesempatan kerja, pemerataan pelayanan fasilitas kredit untuk seluruh masyarakat di seluruh tanah
air. Peralatan yang dilaksanakan pemerintah dalam rangka pelaksanaan kebijakan moneter itu ialah
dengan kebijakan cash ratio, pasar terbuka, suku bunga kredit dan suku bunga deposito. Pada
pemerintahan pada zaman orde lama pemerintah sudah melaksanakan kebijakan moneter, namun
kegagalan banyak dijumpai dengan terbukti adanya gejolak inflasi yang tinggi, yang mengganggu
kestabilan ekonomi dan sosial. Pada saat pemerintah orde baru, kebijakan moneter dilaksanakan
dengan sasaran yang diutamakan untuk mencapai hasil pembangunan yang berdasar pada Trilogi
Pembangunan. Pada masa Repelita IV, pemerintah terus melaksanakan dan menyempurnakan
kebijakan-kebijakan moneter yang terbukti berhasil mencapai sasaran yang ditetapkan, yaitu yang
dapat mengamalkan Trilogi Pembangunan.
Periode pasca reformasi rencana kerja pemerintah tahun 2012 disusun berdasarkan kebijakan
"Percepatan dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas, Inklusif, dan Berkeadilan bagi
Peningkatan Kesejahteraan Rakyat" yang digariskan dalam 11 (sebelas) prioritas nasional dan tiga
prioritas nasional lainnya. Sebelas prioritas pembangunan nasional tersebut, yaitu: (a) reformasi
birokrasi dan tata kelola; (b) pendidikan; (c) kesehatan; (d) penanggulangan kemiskinan; (e)
ketahanan pangan; (f) infrastruktur; (g) iklim investasi dan iklim usaha; (h) energi; (i) lingkungan
hidup dan pengelolaan bencana; (j) daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan pascakonflik; serta (k)
kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi. Tiga prioritas nasional lainnya memperkuat 11
prioritas di atas meliputi (a) bidang politik, hukum, dan keamanan; (b) bidang perekonomian; dan (c)
bidang kesejahteraan rakyat. Pencapaian prioritas sasaran pembangunan nasional dan prioritas
nasional lainnya tersebut akan diterjemahkan melalui program-program kegiatan pembangunan yang
akan dilaksanakan.
Prioritas-prioritas nasional tersebut di atas menuntun pemerintah dalam meletakkan arah kebijakan
nasionalnya. Idealnya, prioritas nasional yang 11 (sebelas) ditambah 3 (tiga) prioritas politik, hukum,
keamanan, dan perekonomian serta kesejahteraan rakyat bisa dilaksanakan secara terpadu dengan satu
kegiatan besar yang berdampak terhadap semua prioritas yang telah diketengahkan di atas. Kalau kita
cermati prioritas-prioritas nasional dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang
sedang berjalan, maka kebijakan negara dan pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) yang dengan berjalan lebih terfokus pada usaha untuk menciptakan stabilitas
nasional.

Kegiatan Belajar 5 : Kebijakan Keuangan Internasional


Kebijakan keuangan internasional adalah kebijakan di bidang keuangan dalam hubungannya dengan
dunia internasional. Oleh karena itu, termasuk dalam kebijakan ini adalah kebijakan neraca
pembayaran dan kebijakan bantuan luar negeri. Tujuan dari kebijakan internasional, pada umumnya
untuk mendorong pembangunan di suatu negara, terutama untuk negara yang sedang berkembang.
Untuk itu, harus diusahakan adanya surplus neraca pembayaran sehingga mengakibatkan adanya
cadangan devisa yang berguna sebagai pelengkap dana untuk investasi bagi negara yang
bersangkutan. Di samping itu, cadangan devisa dapat pula bermanfaat untuk mendukung kondisi
likuiditas dan solvabilitas internasional suatu negara. Indonesia telah melaksanakan kebijakan
keuangan internasional sejak kemerdekaannya, dengan jalan mencari bantuan, memperhitungkan
dampak dari pembayarannya kembali sehingga pada akhir pemerintahan orde lama, Indonesia
mengalami kesulitan-kesulitan dalam pembayarannya. Pada zaman orde baru, kebijakan keuangan
internasional dilaksanakan dengan berlandaskan pada Trilogi Pembangunan.

BUKU MATERI POKOK / ADPU4333 / ADMINISTRASI KEUANGAN / MODUL 1-2 / EDISI


3

Anda mungkin juga menyukai