Anda di halaman 1dari 20

PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI NEGARA

MODUL 7
“TEORI ADMINISTRASI PUBLIK”
KELOMPOK 5 :
- JUHLIANI
- NURHALIZA SEV TIANA
- LISDARIANI HUSNA
- AULIA RAHMAN DIRGENTARA

PEMBIMBING : EKA SANTI AGUSTINA, S.Sos


PE NGE RT IAN ILM U ADM INIST RASI
PUBLIK
Pengertian Administrasi Publik Teori Administrasi Publik

Ilmu yang mempelajari kegiatan Pengetahuan ilmiah yang


kerja sama dalam organisasi menjelaskan sesuatu gejala
yang bersifat publik tertentu

Pembahasan mengenai istilah teori


seringkali muncul tiga, yaitu :

TEORI

HUKUM

PRINSIP
Arti penting teori administrasi disebabkan oleh lima hal
berikut:

1. Teori administrasi menyatakan sesuatu yang bermakna,


yang dapat diterapkan pada situasi kehidupan nyata.
2. Teori administrasi dapat menyajikan suatu perspektif
3. Teori administrasi merangsang lahirnya cara-cara baru
dalam hal-hal yang berbeda.
4. Teori administrasi yang telah ada dapat merupakan
dasar untuk mengembangkan teori administrasi lainnya.
5. Teori administrasi membantu penggunanya untuk
menjelaskan dan meramalkan fenomena yang
dihadapinya.

Kesimpulan:

Alasan utama mengapa orang mempersoalkan status keilmuan


administrasi publik: Karena administrasi publik tidak mempunyai
inti teoritis.
JENIS-JENIS TEORI ADMINISTRASI
PUBLIK
endapat William L. Morrow
Menurut Morrow, teori
A. Pendapat William L. Morrow
Administrasi
mempunyai lima
aspek, yaitu:
1. Teori Deskriptif

Menggambarkan hal-hal yang secara nyata terjadi dalam


organisasi dan memberikan postulat mengenai faktor-
faktor yang mendorong orang berperilaku

2. Teori Preskriptif

Menggambarkan perubahan –perubahan dalam arah


kebijakan publik dengan mendayungkan keahlian
birokrasi
3. Teori Normatif

Dasarnya mempersoalkan peranan birokrasi.

4. Teori Asumtif

Memusatkan perhatiannya pada usaha-usaha untuk memperbaiki


praktek administrasi.

5. Teori
Instrumental

Bermaksud untuk melakukan konseptualisasi mengenai cara-


cara untuk memperbaiki teknik manajemen, sehingga dapat
dibuat sasaran kebijakan secara lebih realistis.
B. Pendapat Stephen P.Robbins.
B. Pendapat Stephen P. Robbins Robbins
mengemukakkan
adanya lima macam
teori admnistrasi,
berdasarkan
kecenderungan
gerakannya yaitu:

1. Teori hubungan manusia


2. Teori pengambilan keputusan
3. Teori perilaku
4. Teori sistem
5. Teori kontingensi
1. Teori hubungan manusia.
Teori ini dirintis oleh Elto n Mayo pada saat memimpin proyek
Hawthorne.
Hasil penelitian Mayo ada 4 kesimpulan yaitu:
a.) Ada hubungan erat antara perilaku dan sentimen.
b.) Kuatnya pengaruh kelompok terhadap perilaku individual.
c.) Ukuran kelompok amat efektif untuk menetapkan hasil
perseorangan.
d.) Uang tidak merupakan faktor yang begitu penting dibandingkan
dengan faktor kelompok sentimen dan rasa aman.
2. Teori pengamilan keputusan
Para pemikir yang menonjol
dalam bidang ini yaitu Simon, March,
Russel, Jay Forrester, Martin Starr dan 3. Teori perilaku.
Kenneth Boulding. Perilaku adalah efesiansi dan
Dalam pembuatan sasaran. Teori perilaku ini bermaksud
keputusan mereka menyarankan untuk mengintegrasikan ssemua
diiperggunakan statistik ,model pengetahuan mengenai angggota-
optimasi,model informasi dan anggota organisasi, struktur dan
simulasi. prosesnya. Pentingnya faktor perilaku
Pembuatan keputusan manusia sebagai alat utama untuk
adalah satu proses perumusan menapai tujuan.
masalah, pengembangkan alternatif,
pengujian alternatif dan pemilihan
pemecahannya.
4. Teori sistem.
Sistem sebagai satu cara pendekatan,
memandang setiap fenomena mempunyai bebagai
komponen yang saling berintegrasi satu sama lain.
Sistem mempunyai 3 karakteristik yaitu:
-Masukan (input)
-Proses / konversi
-Hasil/keluaran(output)

5. Teori kontengensi
Dipersamakan dengan situasional,
memamdang bahwa dlam penyelesaian masalah
organisasi dapat dituntaskan dengan menggunakan
metode-metode situasional.
Teori kontingensi pada awalnya
dipergunakan pada pengembangan struktur
organisasi yang dirancang agar seara optimal dapat
mengadaptasi teknologi dan lingkungan.
Pendekatan kontingensi dikembangkan untuk
memahami kepemimpinan dan motivasi.
C. Pendapat Stephen Bailey
C. Pendapat Stephen Bailey

Ada beberapa tujuan yang terkandung di dalam pembuatan


dan pengembangan teori. Tujuan-tujuan tersebut antara lain
untuk mengemukakan tatanan dan hubungan-hubungan
baru dan untuk memberikan kejelasan logika yang baru.
Tujuan teori administrasi publik adalah untuk memperbaiki
proses pemerintahan.

Stephen Bailey mengajukan empat kategori


teori yang dapat dipergunakan untuk
memperbaiki proses pemerintahan, yakni:

1. Teori Deskriptif Eksplanatori (Desriptive-Explainatory Theory)


Dalam keadaan yang canggih, teori deskriptif eksplanatori harus
mempertahankan tipologi organisasi. Salah satu tujuan teori administrasi
publik adalah untuk menjernihkan tipologi dan untuk menyajikan sesuatu
yang baru. Meskipun diakui bahwa pengembangan tipologi merupakan
salah satu kegiatan teori deskriptif eksplanatori, tetapi harus dengan tetap
mengingat kelemahan tipologi, yakni kecenderungan statisnya. Oleh
karena itu, kemudian para ahli berpaling kepada bentuk-bentuk analisis
sistem.
Jelaslah tidak mudah untuk mengembangkan model deskriptif
eksplanatori. Sekalipun demikian, tujuan administrasi publik
adalah untuk mengangkat pengalaman-pengalaman manusia
dan memperhatikan ilmu-ilmu sosial dan perilaku.

2. Teori Normatif
Tujuan teori normatif adalah untuk
menetapkan keadaan dimasa depan.
Dalam administrasi publik, teori normatif
mencerminkan satu utopia. Norma-norma
yang diperlukan nampaknya dimaksudkan
untuk mewujudkan tujuan-tujuan seperti
efesiensi, sikap responsif, akuntabilitas,
ekonomis, moral pekerja, desentralisasi,
kejujuran etis, komunikasi internal, inovasi,
demokrasi partisipatif, rentang pengawasan
dan sebagainya.
Hal tersebut disebabkan
Kalau memang tujuan-
oleh sulitnya untuk
tujuan tersebut tadi
benar-benar dapat
harus direalisasikan ,
memisahkan norma
maka secara
yang berlaku dalam
substansial teori
suatu organisasi dengan
normatif belumlah
nilai-nilai yang berlaku
siap.
di masyarakatnya.

Teori
Normatif

Persoalan norma- Jika tujuan


norma administrasi administrasi publik
publik juga tidak adalah untuk
terlepas dari persoalan memperbaiki praktek
etika administrasi yang administrasi, maka
sering berlaku secara pembuatan postulat
kondisional dan merupakan hal yang
bersifat statis. esensial.
3. Teori Asumtif
Banyak ahli mengamati bahwa teori administrasi
publik telah lalai dalam menerangkan dan
memberitahu mengenai dalil-dalil asumtif, atau
yang bermaksud dengan mengartikulasi
asumsi-asumsi dasar mengenai tabiat artikulasi
manusia dan kepatuhan institusional
merupakan asumsi dasar pandangan kaum
utopis. Teori administrasi publik memang sudah
berkembang . Tetapi tak satu pun bukti yang
dapat menunjukkan ahwa teori-teori tersebut
dihasilkan dari evaluasi yang hati-hati dan
artikulasi teori asumtif.
Kebanyakan administrator publik
dalam kenyataannya , telah
menjelaskan asumsi –asumsi
mengenai tabiat manusia dan
kepatuhan institusional. Namun
baru sedikit ahli teori administrasi
yang memurnikan dan
mengartikulasi dalil-dalil asumtif.
4. Teori Instrumental

Jika sistem administrasi


berjalan menurut sesuatu
jalan karena sebab ini dan
itu, jika desentralisasi akan
Teori Instrumental adalah memperbaiki
perwujudan dari dalil “jika- - penampilannya dalam
kemudian”. Makna dari mencapai sesuatu sasaran,
dalil ini tersirat dalam jika manusia dan institusi
contoh-contoh berikut. dianggap penurut,
kemudian: apakah teknik,
alat, dan waktunya yang
diperlukan agi suatu
kemajuan.
Dalam beberapa hal, teori instrumental adalah
amat penting. Teori ini yang mensyaratkan
perhitungan. Teori-teori diluar teori instrumental
dikecam sebagai takabur.
Dalam administrasi publik, teori
instrumental seringkali disertai variabel dan
pemikiran-pemikiran yang tidak tepat sehingga
merintanginya untuk secara mudah melakukan
manipulasi dan prediksi. Justru ini yang merupakan
ketidaksempurnaan teori instrumental. Teori ini
hidup ditengah-tengah masyarakat yang amat
teknologis dan independen.
MAZHAB-MAZHAB TEORI ADMINISTRASI
PUBLIK

Mengeni mazhab teori


administrasi publik,diantara
beberapa ahli tidaklah
terdapat kesamaan terhdap
kesatuan pendapat seperti C.L SHAHRMA mengemukakan enam
pendapat : mazhab teori administrasi publik
yangg tediri dari : mazhab proses
administrsi,emperik ,periaku
manusia,sistem sosial,matematika
dan teori keputusan.

GERALD GAIDEN mengajukan ada


delapaan mazhab yaitu: mazhab
proses administrasi,analsis
birokrasi,sistem sosisal ,pembuatan
keputusan ,matematika,integritasi.
Kedelapan mazhab teori
administrasi publik sepeti yang
dikemukakan oleh Caiden,
sebenarnya dapat
dikelompokkan lagi dalam dua
mazhab yaitu:

1. Mazhab reduksi proses


administrasi
2. Mazhab sistem holostik
administrasi.
Tetapi pengelompokan ini juga
tidak memuaskan,yang pada
giliranya melahirkan mazhab
integrasi.
kesimpulan:

Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui


bahwa dalam suatu negara sangatlah perlu
mempelajari mengenai Teori Adminidtrasi
Negara. Dalam kegiatan-kegiatan di bidang
Teori Administrasi Negara dibutuhkan aturan-
aturan yang membatasi para
pelakunya,sehingga Teori Administrasi
Negara untuk mengatasinya.

Anda mungkin juga menyukai