Anda di halaman 1dari 4

Optimalkan Pelaksanaan Bantuan Hukum Yang PASTI, Kakanwil Kemenkumham Kalteng Ikuti

Pengarahan Menkumham RI Kepada JF Penyuluh Hukum, Analis Hukum dan Pelaksanaan Bankum
TA 2022

Palangka Raya - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Tengah (Ilham
Djaya) didampingi Kepala Divisi Administrasi (M. Ikmal Idrus) beserta jajaran Jabatan Fungsional
Penyuluh Hukum, Analis Hukum, dan Pelaksanaan Bantuan Hukum Kanwil Kemenkumham Kalteng
menghadiri kegiatan Pengarahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam
rangka Pembinaan Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum, Analis Hukum, Serta Pelaksanaan Bantuan
Hukum TA 2022 secara virtual. Senin (07/02/2022).

Bertempat di Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan HAM, kegiatan dihadiri
secara langsung oleh Menteri Hukum dan HAM RI (Yasonna H. Laoly). Kegiatan ini Dalam rangka
mengoptimalkan pelaksanaan bantuan hukum dan tercapainya target sasaran pelaksanaan bantuan
hukum Tahun Anggaran 2022 yang PASTI.

Acara dimulai dengan laporan pembukaan oleh Kepala BPHN Kemenkumham RI (Widodo
Ekatjahjana) menyatakan BPHN akan melakukan revitalisasi tugas, fungsi maupun kelembagaan
untuk mewujudkan tanggung jawab dan kewenangan Kemekumham sebagai leading sector
Reformasi Hukum, baik Substansi Hukum, Struktur/SDM Hukum dan Budaya Hukum. Selain itu,
BPHN serta bidang Luhbankum di Kanwil melalui Organisasi bantuan Hukum agar memberikan
bantuan hukum yang berkualitas kepada masyarakat miskin yang membutuhkan dan sejalan dengan
program Presiden Joko Widodo.

Pembinaan Hukum adalah kegiatan yang secara berencana dan terarah dilakukan untuk lebih
menyempurnakan hukum di Indonesia, baik substansi hukum, kelembagaan/SDM hukum, dan
budaya hukum, agar sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum masyarakat.

“Hukum harus responsif terhadap kebutuhan-kebutuhan sosial yang mendesak dan terhadap
masalah-masalah keadilan, sambil tetap mempertahankan hasil-hasil kinerja yang telah dicapai
Pemerintah. Muara dari Pembinaan Hukum adalah mewujudkan hukum yang berkeadilan,
berkepastian, dan bermanfaat,” ucap Menkuham saat memberikan arahan.

Kepada 437 orang Penyuluh Hukum dan 1184 orang Analisis Hukum yang tersebar di seluruh
Indonesia, Yasonna menyampaikan Penyuluh Hukum dan Analisis Hukum mempunyai peranan yang
penting karena harus bekerja dengan kemandirian dan kompetensi yang terukur. “Saya minta
Saudara selalu mengembangkan kompetensi dengan menerapkan benchmark terhadap negara-
negara lain dengan berbagai sistem hukum guna memperkaya pemahaman kita terhadap hukum.
Jadilah pejabat fungsional yang pembelajar, selalu mengembangkan diri untuk lebih dan lebih
kompeten dari sebelumnya,” lanjutnya
Kemudian Yasonna memberikan penguatannya kepada 619 Pemberi Bantuan Hukum di Seluruh
Indonesia untuk saling bahu-membahu untuk memperbaiki kualitas pelaksanaan bantuan hukum.
“Kepada 619 Organisasi Pemberi Bantuan yang telah lulus verifikasi dan akreditasi saya minta agar
menyamakan frekuensi dan niat awal dalam memberi bantuan hukum dengan memberi pertolongan
kepada orang yang membutuhkan dan bekerja maksimal untuk membantu negara hadir dalam
memberikan akses keadilan bagi masyarakat miskin”, ungkap Yasonna. (Red-dok, Humas Kanwil –
IMS, Februari 2022)

Foto Dokumentasi :

Anda mungkin juga menyukai