Anda di halaman 1dari 3

WAWANCARA UNAIR

1. Organisasi yang pernah diikuti


 Selama berkuliah saya mengikuti satu organisasi yaitu Lembaga Debat Hukum dan
Konstitusi
2. Apakah sudah berkerja atau belum
3. Kompetisi yang pernah diikuti
4. Prestasi yang pernah diraih
5. Skripsi yang ditulis
6. Rencana Tesis
7. Kenapa pilih unair
8. Apakah beasiswa atau mandiri
9. Konsentrasinya apa

PERKENALAN DIRI
Baik Assalamualaikum wr wb. Perkenalkan saya Laode Muhammad Yusuf Soneangka, bisa
dipanggil Yusuf, Saya merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin pada bulan mei
tahun 2023 dengan predikat wisudawan berprestasi. Aktivitas yang saya lakukan saat berkuliah
adalah saya aktif mengikuti dan menjuarai berbagai kompetisi dibidang debat hukum dan
konstitusi, dua diantaranya adalah:
Saya Mendapatkan Juara 3 Pada Lomba Debat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tingkat
nasional yang diadakan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia Tahun 2022 serta saya
juga pernah memperoleh Juara 1 dalam Kompetisi Debat Hukum dan Konstitusi tingkat nasional
yang diadakan oleh Fakultas Hukum Universitas Airlangga di Tahun 2021
Saya juga tergabung dalam organisasi debat hukum universitas dimana saya mengambil peran
menjadi staf pengembangan kompetensi anggota,.
Dan saat ini saya telah satu tahun berkerja sebagai staf legal pada salah satu Lawfirm di Kota
Makassar.
Alasan saya untuk memilih melanjutkan studi saya pada program magister ilmu hukum di
Universitas Airlangga dikarenakan FH unair merupakan kampus dengan fakultas hukum terbaik di
Indonesia, menduduki ranking kedua meraih pengharagaan dari EduRank Best Law School, serta
mempunyai fasilitas pengembangan karir bagi mahasiswanya seperti Airlangga center for Legal
drafting & Professional Development dan didukung dengan banyak dosen yang kompeten di
bidang hukum.

Pengalaman Berkerja
Saat ini saya berkerja sebagai Legal Staff pada Nurul Mutmainnah & Partners Lawfirm dan telah
membantu para advokat dalam menangani kasus pidana serta perdata seperti, Penipuan,
Pencemaran Nama Baik, Wanprestasi, Perbuatan Melawan Hukum, serta Perceraian.
SKRIPSI YANG DITULIS
Judul: TINJAUAN HUKUM INTERNASIONAL PROPORSIONALITAS PEMBATASAN HAM TERHADAP
KEBIJAKAN PEMERINTAH MEMUTUS AKSES INTERNET DALAM KEADAAN DARURAT
Tujuan Penelitian:
1. Untuk mengetahui pengaturan hukum mengenai Proporsionalitas Pembatasan HAM
dalam Keadaan Darurat.
2. Untuk mengetahui Perspektif Hukum Internasional terhadap Kebijakan Pemerintah
Indonesia dalam Memutus Akses Internet pada Keadaan Darurat
Pasal 19 ayat (3) ICCPR, Prinsip Johanessburg, serta The Paris Minimum Standards of
Human Rights Norms in a state of Emergency, The Camden Principles on Freedom of
Expression and Equality
Robert Alexy, Aharon Barak, dan Kai Moler yang menuliskan referensi mengenai prinsip
proporsionalitas menempatkan empat tahapan kriteria proporsionalitas yang saling
terkait satu sama lain. Pertama adalah tujuan yang sah (Legitimate aim). Kedua adalah
kesesuaian (Suitability). Ketiga adalah Kebutuhan (Necessity). Keempat adalah
keuntungan pembatasan dan terpenuhinya tujuan (Balancing in narrow sense).
RENCANA TESIS
TINJAUAN YURIDIS KETERLAMBATAN NOTIFIKASI MERGER GOJEK DAN TOKOPEDIA SERTA
IMPLIKASINYA BERDASARKAN HUKUM PERSAINGAN USAHA.

Penggabungan atau merger diatur dalam Pasal 28 dan Pasal 29 UU Antimonopoli. Dalam Pasal 28
ayat (1) diatur bahwa “Pelaku usaha dilarang melakukan penggabungan atau peleburan badan
usaha yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak
sehat”. Pasal 29 ayat (1) mengatur bahwa penggabungan atau peleburan badan usaha yang
mengakibatkan jumlah aset tertentu harus melakukan pemberitahuan kepada KPPU paling lambat
30 (tiga puluh) hari. Oleh karena itu, pelaku usaha yang melaksanakan penggabungan dengan nilai
aset atau penjualan tertentu memiliki kewajiban untuk melakukan pemberitahuan atau notifikasi
kepada KPPU paling lambat 30 hari sejak tanggal penggabungan

Dalam upaya mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional, KPPU menerbitkan Peraturan
KPPU RI Nomor 3 Tahun 2020 tentang Relaksasi Penegakan Hukum Praktik Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat Serta Pengawasan Pelaksanaan Kemitraan dalam Rangka
Mendukung Program Pemulihan Nasional (Perkom Relaksasi). Pada Pasal 7 Perkom Relaksasi
diatur mengenai relaksasi penegakan hukum terhadap kewajiban notifikasi penggabungan atau
merger menjadi 60 (enam puluh) hari sejak penggabungan berlaku sehingga bagi pelaku usaha
yang melakukan penggabungan berubah dari paling lambat 30 (tiga puluh) hari menjadi 60 (enam
puluh hari).

Jika sesuai tanggal resmi penggabungan GoTo, maka kegiatan merger tersebut telah dilaksanakan
selama kurang lebih 8 (delapan) bulan (Mei 2021 sampai Januari 2022) atau sekitar 240 hari. Hal
ini berarti jangka waktu terlaksanakanya merger GoTo tersebut tidak memenuhi batasan
pelaksanaan notifikasi merger yang diatur dalam UU Antimonopoli maupun Perkom Relaksasi.
Padahal, pada dasarnya notifikasi atas kegiatan merger merupakan hal penting karena merupakan
bentuk antisipasi potensi monopoli dan persaingan usaha tidak sehat dari perusahaan yang
melaksanakan merger.11 Selain itu, notifikasi merger juga diperlukan sebagai fungsi pengawasan
dari KPPU terkait wewenangnya untuk menjamin persaingan usaha sehat dan anti monopoli,
termasuk pula perlindungan serta pemenuhan hak pemegang saham minoritas, pekerja, dan
masyarakat selaku konsumen atau nasabah.12
Pasal 109 angka 1 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja)
bahwa: “Merger atau penggabungan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu
perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan perseroan lain yang telah ada yang
mengakibatkan aktiva dan pasiva dari perseroan yang menggabungkan diri beralih karena hukum
kepada perseroan yang menerima penggabungan dan selanjutnya status badan hukum perseroan
yang menggabungkan diri berakhir karena hukum.” Terdapat beberapa unsur dari sebuah
tindakan yang dilakukan perusahaan sehingga dikategorikan sebagai merger atau penggabungan,
yakni: 1) Dilakukan oleh satu perseroan atau lebih; 2) Untuk menggabungkan diri dengan
perseroan lain yang telah ada; 3) Adanya peralihan aktiva dan pasiva dari perseroan yang
menggabungkan diri; 4) Status badan hukum perseroan yang menggabungkan diri berakhir karena
hukum

Tujuan:
Untuk menelaah merger antara PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) dan PT Tokopedia telah
memenuhi syarat dan aturan dalam hukum persaingan usaha.
Untuk menelaah implikasi hukum atas keterlambatan notifikasi merger dalam perspektif hukum
persaingan usaha.

Anda mungkin juga menyukai