Anda di halaman 1dari 18

DYANI HASANAH SHINTAWATI

SH.M.HUM.C.MED

MATERI HUKUM
BISNIS
2023

Hukum ekonomi atau hukum


bisnis merupakan pengembangan

Asal Hukum dari hukum privat yaitu hukum


perdata (BW) dan hukum dagang

ekonomi dan
(WVK).

Hukum Bisnis Hukum di dalam perdagangan


memiliki fungsi yang baik untuk
menciptakan kehidupan pada
masyarakat yang aman, tertib,
serta teratur.
HUKUM PERDATA

HUKUM PERDATA ADALAH HUKUM ANTAR-PERORANGAN


YANG MENGATUR HAK DAN KEWAJIBAN PERORANGAN
YANG SATU TERHADAP YANG LAIN DI DALAM HUBUNGAN
KELUARGA DAN DI DALAM PERGAULAN MASYARAKAT.

PROF. DR. SUDIKNO MERTOKUSUMO

HUKUM PERDATA ADALAH KESELURUHAN PERATURAN


YANG MEMPELAJARI TENTANG HUBUNGAN ANTARA
INDIVIDU YANG SATU DENGAN INDIVIDU LAINNYA, BAIK
DALAM HUBUNGAN KELUARGA ATAU HUBUNGAN
MASYARAKAT LUAS.

MENURUT PROF. SUDIKNO


ADANYA KAIDAH HUKUM TERTULIS
YANG TERDAPAT DALAM PERUNDANG-
UNDANGAN, TRAKTAT DAN
YURISPRUDENSI.
ADANYA KAIDAH HUKUM TIDAK
UNSUR-UNSUR TERTULIS YANG TIMBUL, TUMBUH DAN
HUKUM BERKEMBANG DALAM PRAKTIK
PERDATA KEHIDUPAN MASYARAKAT
(KEBIASAAN)
MENGATUR HUBUNGAN HUKUM
ANTARA SUBJEK HUKUM YANG SATU
DENGAN SUBJEK HUKUM LAINNYA.
HUKUM DAGANG

SEGALA ATURAN YANG MEMUAT TATA CARA TENTANG MELAKUKAN


KEGIATAN PERDAGANGAN BAIK DI BIDANG INDUSTRI MAUPUN
DALAM BIDANG KEUANGAN YANG MASIH BERHUBUNGAN DENGAN
KEGIATAN TUKAR MENUKAR BARANG DAN PRODUKSI.
MUNIR FUADY
HUKUM DAGANG
Keseluruhan aturan hukum yang berlaku
dalam lalu lintas perdagangan atau dunia
usaha yang bersumber dari aturan hukum
yang telah dikodifikasikan maupun yang
ada diluar kodifikasi.
TUJUAN HUKUM PERDATA DAN HUKUM DAGANG YANG
DIPERLUKAN DALAM KEGIATAN USAHA
Menjamin berfungsinya keamanan mekanisme pasar secara
efisien dan lancar. Melindungi berbagai suatu jenis usaha,
khususnya untuk jenis Usaha Kecil Menengah (UKM). Membantu
memperbaiki sistem keuangan dan perbankan.
Mengatur dan melindungi bisnis tersebut dari berbagai macam
risiko yang mungkin saja di kemudian hari dapat terjadi.
Selanjutnya, ada tujuan hukum bisnis yang Anda wajib ketahui:
Menciptakan bisnis/usaha yang adil juga aman bagi semua
pelakunya.
Bukti adanya hubungan antara Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang dengan Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata, tertuang pada pasal 1 Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang yang menyebutkan bahwa:
”Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, seberapa jauh
dalam Kitab UndangUndang Hukum Dagang ini tidak
khusus diadakan penyimpangan-penyimpangan,
berlaku juga terhadap hal-hal yang disinggung dalam
kitab ini"

”Lex Specialis Derogat Legi Generale”


Sumber Hukum Dagang
Hukum Tertulis Yang Dikodifikasikan:

Kitab Undang-undang hukum dagang (KUHD) atau yang


disebut dengan Wetboek an koophandel (MVK) yang
diberlakukan sejak 1 1 Mei 1848 yang dibagi menjadi dua kitab
dan 23 Bab. Dimana di dalam KUHD itu sendiri tercantum
bahwasanya implementasi dan pengkhususan dari cabang-
cabang hukum dagang isi pokok KUHD Indonesia adalah kitab
tentng Dagang Umum yang memuat 10 BAB, dan kitab
berjudul tentang Hak-hak dan Kewajiban yang Terbit dari
pelayaran yang memiliki 13 Bab.

Kitab Undang-undang hukum Perdata (KUH Perdata) atau


Burgerlijk Wetboek (BW) yang mengulas tentang buku
tentang III Perikatan.
HUKUM TERTULIS YANG BELUM DIKODIFIKASIKAN

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;


Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal;
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka
Komoditi;
Undang-Undang Nomor 8 tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan

HUKUM KEBIASAAN

Sementara hukum dagang yang didasarkan pada hukum kebiasaan


bersumber pada dua pasal, yaitu pasal 1339 KUHPerdata dan pasal 1347
KUHPerdata.
PRINSIP-PRINSIP BISNIS
1. Adanya kegiatan ekonomi
2. Adanya keuntungan yang menjanjikan
3. Terpenuhinya syarat-syarat perjanjian
Adanya kesepakan para pihak
kecakapan bertindak,
adanya obyek tertentu
adanya klausula yang halal)
4. Adanya jaminan dari adanya pelaksanaan bisnis
hukum
keamanan
Bentuk-bentuk badan usaha
1. PERUSAHAAN PERSEORANGAN. PERUSAHAAN INI DIBANGUN OLEH SEORANG
PENGUSAHA SAJA DENGAN DANA YANG TERBATAS
2. FIRMA
3. KOPERASI
4. PERSEROAN KOMANDITER (CV)
5. PERSEROAN TERBATAS (PT)
6. PERUSAHAAN NEGARA UMUM (PERUM)
Seluruh pelaku usaha menerapkan bisnis yang selaras dengan aturan yang
berlaku. Hal ini dilakukan demi kebaikan bersama dan akan membuat bisnis
seseorang jadi lebih aman dan untung. sebaiknya kalau menjadi seorang
pebisnis itu tidak hanya berkutat di hal-hal yang berbau modal, pinjaman,
dan lainnya.
Namun juga perihal wawasan menjalankan sebuah bisnis disertai pegangan
hukum dalam berbisnis juga. Kesadaran dalam berbisnis yang sehat dan
taat sangat diperlukan di dalam dunia perdagangan.
PENTINGNYA HUKUM BISNIS
BAGI PELAKU BISNIS
1. Sebagai sumber informasi yang berguna bagi praktisi bisnis.
2. Paham akan hak-hak dan kewajibannya dalam praktek bisnis.
3. Terwujudnya perilaku aktivitas di bidang bisnis yang berkeadilan, wajar, sehat dan
dinamis (yang dijamin oleh kepastian hukum).
4. Pelaku bisnis dapat mengetahui hukum yang harus dipatuhi dalam menjalankan
bisnisnya sehingga tidak melanggar hukum atau melakukan bisnis yang ilegal dan
menyebabkan kerugian.
5. Pelaku bisnis bisa melakukan pengawasan terhadap jalannya bisnis yang
dijalaninya.
6. Pelaku bisnis mempunyai posisi tawar yang tinggi karena sudah mengetahui
model-model hukum bisnis dan dapat memperoleh keuntungan dari bisnis yang
dilakukannya.
Syarat-Syarat
Adanya harta kekayaan yang terpisah

mempunyai tujuan tertentu


berdirinya
mempunyai kepentingan tersendiri
Badan Hukum adanya organisasi yang teratur
Syarat-Syarat Badan Usaha
Adapun untuk syarat mendirikannya adalah
sebagai berikut ini:

Produk dan jasa yang nantinya akan dijual atau diperdagangkan.


Cara pemasaran produk atau jasa yang akan diperdagangkan.
Penentuan mengenai harga pokok dan harga jual pada produk ataupun jasa.
Kebutuhan akan tenaga kerja.
Organisasi Internal.
Pembelanjaan, dan jenis dari badan usaha yang akan dipilih.
Terima Kasih
"Rahasia dari kesuksesan kita adalah bahwa kita
tidak pernah menyerah."

Anda mungkin juga menyukai