memiliki fungsi yang baik untuk menciptakan kehidupan pada masyarakat yang aman, tertib, serta teratur. HUKUM PERDATA
HUKUM PERDATA ADALAH HUKUM ANTAR-PERORANGAN
YANG MENGATUR HAK DAN KEWAJIBAN PERORANGAN YANG SATU TERHADAP YANG LAIN DI DALAM HUBUNGAN KELUARGA DAN DI DALAM PERGAULAN MASYARAKAT.
PROF. DR. SUDIKNO MERTOKUSUMO
HUKUM PERDATA ADALAH KESELURUHAN PERATURAN
YANG MEMPELAJARI TENTANG HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU YANG SATU DENGAN INDIVIDU LAINNYA, BAIK DALAM HUBUNGAN KELUARGA ATAU HUBUNGAN MASYARAKAT LUAS.
MENURUT PROF. SUDIKNO
ADANYA KAIDAH HUKUM TERTULIS YANG TERDAPAT DALAM PERUNDANG- UNDANGAN, TRAKTAT DAN YURISPRUDENSI. ADANYA KAIDAH HUKUM TIDAK UNSUR-UNSUR TERTULIS YANG TIMBUL, TUMBUH DAN HUKUM BERKEMBANG DALAM PRAKTIK PERDATA KEHIDUPAN MASYARAKAT (KEBIASAAN) MENGATUR HUBUNGAN HUKUM ANTARA SUBJEK HUKUM YANG SATU DENGAN SUBJEK HUKUM LAINNYA. HUKUM DAGANG
SEGALA ATURAN YANG MEMUAT TATA CARA TENTANG MELAKUKAN
KEGIATAN PERDAGANGAN BAIK DI BIDANG INDUSTRI MAUPUN DALAM BIDANG KEUANGAN YANG MASIH BERHUBUNGAN DENGAN KEGIATAN TUKAR MENUKAR BARANG DAN PRODUKSI. MUNIR FUADY HUKUM DAGANG Keseluruhan aturan hukum yang berlaku dalam lalu lintas perdagangan atau dunia usaha yang bersumber dari aturan hukum yang telah dikodifikasikan maupun yang ada diluar kodifikasi. TUJUAN HUKUM PERDATA DAN HUKUM DAGANG YANG DIPERLUKAN DALAM KEGIATAN USAHA Menjamin berfungsinya keamanan mekanisme pasar secara efisien dan lancar. Melindungi berbagai suatu jenis usaha, khususnya untuk jenis Usaha Kecil Menengah (UKM). Membantu memperbaiki sistem keuangan dan perbankan. Mengatur dan melindungi bisnis tersebut dari berbagai macam risiko yang mungkin saja di kemudian hari dapat terjadi. Selanjutnya, ada tujuan hukum bisnis yang Anda wajib ketahui: Menciptakan bisnis/usaha yang adil juga aman bagi semua pelakunya. Bukti adanya hubungan antara Kitab Undang-Undang Hukum Dagang dengan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, tertuang pada pasal 1 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang yang menyebutkan bahwa: ”Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, seberapa jauh dalam Kitab UndangUndang Hukum Dagang ini tidak khusus diadakan penyimpangan-penyimpangan, berlaku juga terhadap hal-hal yang disinggung dalam kitab ini"
”Lex Specialis Derogat Legi Generale”
Sumber Hukum Dagang Hukum Tertulis Yang Dikodifikasikan:
Kitab Undang-undang hukum dagang (KUHD) atau yang
disebut dengan Wetboek an koophandel (MVK) yang diberlakukan sejak 1 1 Mei 1848 yang dibagi menjadi dua kitab dan 23 Bab. Dimana di dalam KUHD itu sendiri tercantum bahwasanya implementasi dan pengkhususan dari cabang- cabang hukum dagang isi pokok KUHD Indonesia adalah kitab tentng Dagang Umum yang memuat 10 BAB, dan kitab berjudul tentang Hak-hak dan Kewajiban yang Terbit dari pelayaran yang memiliki 13 Bab.
Kitab Undang-undang hukum Perdata (KUH Perdata) atau
Burgerlijk Wetboek (BW) yang mengulas tentang buku tentang III Perikatan. HUKUM TERTULIS YANG BELUM DIKODIFIKASIKAN
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal; Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi; Undang-Undang Nomor 8 tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan
HUKUM KEBIASAAN
Sementara hukum dagang yang didasarkan pada hukum kebiasaan
bersumber pada dua pasal, yaitu pasal 1339 KUHPerdata dan pasal 1347 KUHPerdata. PRINSIP-PRINSIP BISNIS 1. Adanya kegiatan ekonomi 2. Adanya keuntungan yang menjanjikan 3. Terpenuhinya syarat-syarat perjanjian Adanya kesepakan para pihak kecakapan bertindak, adanya obyek tertentu adanya klausula yang halal) 4. Adanya jaminan dari adanya pelaksanaan bisnis hukum keamanan Bentuk-bentuk badan usaha 1. PERUSAHAAN PERSEORANGAN. PERUSAHAAN INI DIBANGUN OLEH SEORANG PENGUSAHA SAJA DENGAN DANA YANG TERBATAS 2. FIRMA 3. KOPERASI 4. PERSEROAN KOMANDITER (CV) 5. PERSEROAN TERBATAS (PT) 6. PERUSAHAAN NEGARA UMUM (PERUM) Seluruh pelaku usaha menerapkan bisnis yang selaras dengan aturan yang berlaku. Hal ini dilakukan demi kebaikan bersama dan akan membuat bisnis seseorang jadi lebih aman dan untung. sebaiknya kalau menjadi seorang pebisnis itu tidak hanya berkutat di hal-hal yang berbau modal, pinjaman, dan lainnya. Namun juga perihal wawasan menjalankan sebuah bisnis disertai pegangan hukum dalam berbisnis juga. Kesadaran dalam berbisnis yang sehat dan taat sangat diperlukan di dalam dunia perdagangan. PENTINGNYA HUKUM BISNIS BAGI PELAKU BISNIS 1. Sebagai sumber informasi yang berguna bagi praktisi bisnis. 2. Paham akan hak-hak dan kewajibannya dalam praktek bisnis. 3. Terwujudnya perilaku aktivitas di bidang bisnis yang berkeadilan, wajar, sehat dan dinamis (yang dijamin oleh kepastian hukum). 4. Pelaku bisnis dapat mengetahui hukum yang harus dipatuhi dalam menjalankan bisnisnya sehingga tidak melanggar hukum atau melakukan bisnis yang ilegal dan menyebabkan kerugian. 5. Pelaku bisnis bisa melakukan pengawasan terhadap jalannya bisnis yang dijalaninya. 6. Pelaku bisnis mempunyai posisi tawar yang tinggi karena sudah mengetahui model-model hukum bisnis dan dapat memperoleh keuntungan dari bisnis yang dilakukannya. Syarat-Syarat Adanya harta kekayaan yang terpisah
mempunyai tujuan tertentu
berdirinya mempunyai kepentingan tersendiri Badan Hukum adanya organisasi yang teratur Syarat-Syarat Badan Usaha Adapun untuk syarat mendirikannya adalah sebagai berikut ini:
Produk dan jasa yang nantinya akan dijual atau diperdagangkan.
Cara pemasaran produk atau jasa yang akan diperdagangkan. Penentuan mengenai harga pokok dan harga jual pada produk ataupun jasa. Kebutuhan akan tenaga kerja. Organisasi Internal. Pembelanjaan, dan jenis dari badan usaha yang akan dipilih. Terima Kasih "Rahasia dari kesuksesan kita adalah bahwa kita tidak pernah menyerah."