Anda di halaman 1dari 100

JAKSA AGUNG

REPUBLIK INDONESIA

Kata Pengantar
D
engan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Tahunan Kejaksaan Republik
Indonesia 2012 ini dapat diselesaikan dan dipersembahkan kepada seluruh masyarakat
Indonesia sebagai salah satu upaya mendorong transparasi dan keterbukaan lembaga negara
yang berorientasi pada penegakan hukum.

Perwujudan transparansi dan keterbukaan dari Kejaksaan R.I. melalui pengumuman informasi
publik sebagaimana dimaksud Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik merupakan penjabaran konstitusi khususnya Pasal 28 F Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang menyebutkan bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan
memperoleh Informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk
mencari, memperoleh, memiliki, dan menyimpan Informasi dengan menggunakan segala jenis saluran
yang tersedia.

Dengan adanya Laporan Tahunan 2012 ini menunjukan bahwa Kejaksaan memahami betul
hak untuk memperoleh Informasi penting karena berkaitan dengan pengawasan publik terhadap
penyelenggaraan negara. Pengawasan itu pada gilirannya akan mendorong lembaga negara agar
senantiasa berada dalam koridor perundang-undangan ketika harus mempertanggungjawabkan
penggunaan keuangan negara.

Dalam laporan tahunan ini dipaparkan berbagai target dan pencapaian yang dilaksanakan oleh
Kejaksaan R.I. sepanjang Tahun 2012 yang tentunya sejalan dengan kebijakan pemerintah sebagaimana
termuat dalam sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Analisis mengenai target dan pencapaian
tersebut merupakan bagian dari upaya dalam mensinergikan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan sampai dengan evaluasi dari keseluruhan sisi meliputi man, material and money yang
berujung pada pemetaan problematika dan pemecahannya guna perbaikan dan pembenahan
Kejaksaan di tahun berikutnya.

Terima kasih kami ucapkan pada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan membantu
penyusunan Laporan Tahunan ini. Diharapkan Laporan Tahunan Kejaksaan Republik Indonesia ini dapat
menjadi referensi yang bermanfaat bagi para pembaca dan pemerhati penegakan hukum di Indonesia.

Semoga Laporan ini memberikan harapan dan pemahaman kepada publik tentang organisasi
Kejaksaan R.I. yang sedang bergerak ke depan menjawab tantangan maupun ekspektasi publik.

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 iii


BAB 1
PENDAHULUAN

D
alam rangka mewujudkan Tata (RPJMN) Tahun 2010-2014, maka dengan
Kelola Pemerintahan yang baik mangacu pada Rencana Kerja Pemerintah
(good governance) demi peningkatan (RKP) tiap tahunnya, dari tahun ke tahun
kualitas pelayanan publik dan optimalisai Kejaksaan telah berupaya secara optimal
kinerja lembaga penegak hukum khususnya untuk memenuhi target pencapaian kinerja
dalam rangka pemberantasan korupsi yang sebagaimana yang telah diamanatkan oleh
merupakan prioritas nasional pemerintah pemerintah.
sebagaimana tercantum dalam keseluruhan
Upaya pencapaian target tersebut
dokumen sistem Perencanaan Pembanguna
memiliki fungsi ganda : pertama, menunjukan
Nasional baik Rencana Pembangunan Jangka
komitmen Kejaksaan untuk memberikan
Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2010-2025,
konstribusi positif demi tercapainya visi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah
pembangunan jangka panjang nasional

2 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Mandiri, dengan Inpres No. 17 Tahun 2011 tentang Aksi
Maju, Adil dan Makmur”, juga kedua, Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
memperlihatkan bagaimana Kejaksaan sangat Tahun 2012. Presiden menginstruksikan
bersemangat untuk memenuhi tuntutan Pelaksanaan berbagai rencana aksi yang
masyarakat dalam rangka reformasi Kejaksaan terinci dengan fokus utama pencegahan
sehingga tercapai lembaga Kejaksaan yang korupsi pada lembaga penegak hukum.
dipercaya oleh masyarakat. Aksinya berupa peningkatan akuntabilitas,
keterbukaan informasi, kapasitas dan
Begitu besarnya peran Kejaksaan dalam
pembinaan sumber daya manusia, serta
mewujudkan “Indonesia yang Adil”, pada
koordinasi antar lembaga.
bulan Juli 2012 Presiden R.I., Bapak DR. H.
Susilo Bambang Yudhoyono melaksanakan Dalam rangka mereformasi diri tersebut,
sidang kabinet terbatas di Kejaksaan dengan Kejaksaan telah melakukan serangkaian
topik “Pemberantasan Korupsi, Sinkronisasi pembenahan secara berkesinambungan
Penegakan Hukum dan Masalah Pertanahan”. baik dari sisi internal maupun eksternal. Dari
Khususnya terhadap penanganan perkara sisi internal Kejaksaan telah melaksanakan
tindak pidana korupsi pada tahun 2012 lebih program Reformasi Birokrasi ditubuh
difokuskan pada 10 (sepuluh) area rawan Kejaksaan manyangkut aspek kelembagaan
korupsi yang meliputi sektor : Pengadaan (organisasi), tata laksana dan sumber daya
Barang/Jasa Pemerintah, Keuangan dan manusia yang berujung pada peningkatan
Perbankan, Perpajakan, Minyak dan Gas, kualitas pelayanan publik khususnya
BUMN/BUMD, Kepabeanan dan Cukai, menyangkut peningkatan kinerja core
Penggunaan APBN/APBD dan APBNP/ business Kejaksaan yaitu meliputi bidang
APBDP, Aset Negara/Daerah, Pertambangan Pidum, Pidsus, Datun dan membina
serta Pelayanan Umum. Pemilihan lokasi ketertiban dan ketentraman umum. Dari
Kejaksaan sebagai tempat dilaksanakannya sisi pembenahan eksternal, Kejaksaan
sidang kabinet terbatas ini tentunya harus selain menjalin hubungan koordinatif dan
bisa dibaca oleh segenap insan korps komunikatif dengan sesama instansi lainnya
adhyaksa sebagai bentuk perwujudan bahwa khususnya kepada instansi penegak hukum,
pemerintah mempunyai harapan besar Kejaksaan juga senantiasa mengupayakan
kepada Kejaksaan dalam rangka penegakan kerjasama internasional penandatanganan
hukum khususnya terhadap pemberantasan MoU atau MLA dengan negara-negara yang
korupsi. berpotensi menjadi tempat persembunyian
pelaku kejahatan dan negara tempat tujuan
Pemberantasan korupsi telah menjadi
penyembunyian aset hasil kejahatan,
salah satu fokus utama pemerintah Indonesia
dalam rangka upaya optimal Kejaksaan
paska reformasi. Berbagai upaya telah
untuk menangkap pelaku kejahatan dan
ditempuh, baik untuk mencegah maupun
mengembalikan aset negara dan kerugian
memberantas Tindak Pidana Korupsi (Tipikor)
negara yang ada di luar negeri.
secara serentak oleh pemegang kekuasaan
eksekutif, legislatif dan yudikatif. Sebagai bentuk komitmen pembenahan
Kejaksaan dari sisi internal, pada tahun
Presiden memaklumatkan Inpres No. 9
2012 Reformasi Birokrasi di Kejaksaan
Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Pencegahan
dititikberatkan pada peningkatan strategi
dan Pemberantasan Tahun 2011 diteruskan
kinerja lembaga dengan cara peningkatan

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 3


BAB 2
Sekilas Tentang Kejaksaan
2.1. PROFIL KEJAKSAAN

K
EJAKSAAN R.I. ADALAH SEBAGAI
LEMBAGA PEMERINTAH yANG Ketentuan dalam Undang-Undang
MELAKSANAKAN KEKUASAAN Dasar 1945 mengharuskan bahwa
NEGARA, KHUSUSNyA DI BIDANG penegak hukum menuntut persamaan
PENUNTUTAN. SEBAGAI BADAN yANG kedudukan dalam hukum dan
BERWENANG DALAM PENEGAKAN pemerintah. Berarti dalam era globalisasi
HUKUM DAN KEADILAN, KEJAKSAAN
nuansa hukum benar-benar melandasi
DIPIMPIN OLEH JAKSA AGUNG yANG
setiap tindakan dan penyelenggaraan
DIANGKAT DAN DIBERHENTIKAN OLEH
kenegaraan untuk mewujudkan rasa
DAN BERTANGGUNG JAWAB LANGSUNG
KEPADA PRESIDEN. KEJAKSAAN AGUNG,
keadilan dan kepastian hukum bagi
KEJAKSAAN TINGGI, KEJAKSAAN NEGERI seluruh warganya. Untuk menciptakan
DAN CABANG KEJAKSAAN NEGERI kondisi yang demikian, para aparat
MERUPAKAN KEKUASAAN NEGARA negara penegak hukum sebagai pilar
KHUSUSNyA DIBIDANG PENUNTUTAN, terdepan, harus memiliki independensi
DIMANA SEMUANyA MERUPAKAN SATU dalam melaksanakan tugasnya,
KESATUAN yANG UTUH yANG TIDAK meskipun dalam masyarakat masih
DAPAT DIPISAHKAN. dijumpai beranekaragam kelas dan

6 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


struktur sosial yang terkonigurasi dalam secara merdeka, terlepas dari pengaruh
tataran politik masyarakat sehingga kekuasaan pemerintah dan pengaruh
mempengaruhi pengabdiannya. Hal kekuasaan lainnya (Pasal 2 ayat 2
ini menuntut rasionalitas yuridis dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004).
bentuk tegaknya hukum untuk menjamin
Dalam menjalankan tugas dan
kejelasan hak dan kewajiban serta batas-
wewenangnya, Kejaksaan dipimpin oleh
batas sosial bagi kebebasan individu
Jaksa Agung yang dibantu oleh seorang
dalam menjalankan aktivitasnya.
Wakil Jaksa Agung dan beberapa orang
Mengacu pada Undang-Undang No. Jaksa Agung Muda serta Kepala Badan
16 Tahun 2004 yang menggantikan UU Pendidikan dan Pelatihan. UU No. 16
No. 5 Tahun 1991 tentang Kejaksaan R.I., Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik
Kejaksaan sebagai salah satu lembaga Indonesia juga mengisyaratkan bahwa
penegak hukum dituntut untuk lebih lembaga Kejaksaan berada pada posisi
berperan dalam menegakkan supremasi sentral dengan peran strategis dalam
hukum, perlindungan kepentingan pemantapan ketahanan bangsa. Karena
umum, penegakan hak asasi manusia, Kejaksaan melakukan penuntutan dan
serta pemberantasan Korupsi, Kolusi, penyidikan terhadap tindak pidana
dan Nepotisme (KKN). Di dalam UU tertentu serta berada di poros dan
Kejaksaan yang baru ini, Kejaksaan menjadi ilter antara proses penyidikan
R.I. sebagai lembaga pemerintah yang dan proses pemeriksaan di persidangan
melaksanakan kekuasaan negara di serta juga sebagai pelaksana penetapan
bidang penuntutan harus melaksanakan hakim dan putusan pengadilan yang telah
fungsi, tugas, dan wewenangnya memperoleh kekuatan hukum tetap.

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 7


Sehingga, Lembaga Kejaksaan sebagai Pusat dan Daerah, Badan Usaha Milik
pengendali proses perkara (Dominus Negara/Daerah untuk menyelamatkan,
Litis), karena hanya institusi Kejaksaan memulihkan kekayaan negara, dan
yang dapat menentukan apakah suatu memberikan pelayanan hukum kepada
kasus dapat diajukan ke Pengadilan atau masyarakat. Jaksa sebagai pelaksana
tidak berdasarkan alat bukti yang sah kewenangan tersebut diberi wewenang
menurut Hukum Acara Pidana. sebagai Penuntut Umum serta
melaksanakan putusan pengadilan, dan
Perlu ditambahkan, Kejaksaan
wewenang lain berdasarkan Undang-
juga merupakan satu-satunya instansi
Undang, sebagaimana diatur dalam pasal
pelaksana putusan pidana (executive
30, 31, 32, 33 dan 34 Undang-Undang No.
ambtenaar). Selain berperan dalam
16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan R.I.
perkara pidana, Kejaksaan juga memiliki
peran lain dalam Hukum Perdata dan Tata Pembaharuan organisasi maupun
Usaha Negara sebagai Jaksa Pengacara personil merupakan tuntutan zaman.
Negara untuk mewakili pemerintah Institusi dengan besaran personil
meliputi penegakan hukum, bantuan maupun cakupan organisasi yang mapan
hukum, pertimbangan hukum dan sekalipun akan tergilas oleh angkuhnya
tindakan hukum lain kepada negara atau peradaban bila mengabaikan upaya
pemerintah, meliputi Lembaga/Badan penyesuaian dengan waktu dan zaman.
Negara, Lembaga/Instansi Pemerintah

8 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


Demikian pula dengan Kejaksaan melaksanakan tugas berdasarkan SOP
yang senantiasa melakukan pembaharuan (Standar Operating Procedure) yang
secara komprehensif di bidang tepat, cermat, terarah, efektif dan efesien
penuntutan sebagaimana digariskan oleh dengan mengoptimalkan pelayanan
Undang-Undang Kejaksaan Nomor 16 publik. Melaksanakan penataan struktur
tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik organisasi dan membentuk aparat
Indonesia. Kejaksaan yang profesional, handal dan
bertanggung jawab demi kelancaraan
Sebagai implementasi atau
tugas dalam upaya penegakan hukum
tindak lanjut atas pelaksanaan kinerja
yang berkeadilan.
Kejaksaan berdasarkan Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 2004, Kejaksaan telah Kejaksaan mempunyai kewenangan
melaksanakan pembaharuan dengan sesuai dengan amanat yang tersirat
diterbitkannya 6 (enam) Peraturan Jaksa dalam undang-undang untuk
Agung R.I. tanggal 12 Juli 2007. Sebagai dapat melaksanakan tugas dengan
arahan Jaksa Agung RI adalah (1) Perja melakukan monitoring dan evaluasi
Rekruitmen CPNS dan Calon Jaksa, (2) atas sistem pengelolaan administrasi
Pembinaan Karir (3) Pendidikan dan dan penanganan perkara yang cepat,
Pelatihan, (4) Standar Minimum Profesi tepat dan murah. Sistem pengelolaan
Jaksa, (5) Kode Perilaku Jaksa dan (6) adminsitrasi yang bersih dan berwibawa
Mekanisme Pengawasan. akan dapat berpotensi kinerja yang
good goverment dan penanganan
Kejaksaan dalam menjalankan
perkara terutama korupsi yang sangat
fungsi dan tugasnya tidak hanya terfokus
merugikan masyarakat, sehingga bukan
pada penanganan perkara tindak pidana
hanya dapat menjerat pelaku korupsi
umum semata tetapi juga penanganan
namun dapat mengem-balikan keuangan
perkara korupsi, tata usaha negara serta
negara secara signiikan.
pengaduan masyarakat. Tugas pokok dan
fungsi tersebut senantiasa didasarkan Untuk meningkatkan sistem
pada asas persamaan di depan hukum. akuntabiltas kinerja yang terpola good
Implementasi pelaksanaan tugas tersebut governance serta efesiensi dan efektivitas
dilakukan dengan tidak membedakan dalam mencegah terjadinya makelar
orang baik dari status sosial, suku, agama kasus, Kejaksaan telah melakukan
ataupun ras. pengawasan melekat dan bekerjasama
dengan masyarakat dalam laporan
Berdasarkan arahan Jaksa Agung
pengaduan yang dapat ditindak lanjuti.
Republik Indonesia di atas, Kejaksaan
Sehingga penanganan dan penyelesaian
menyadari bahwa keberhasilan
perkara dapat tercapai secara optimal
pelaksanaan tugas tidak terlepas dari
dan dapat mencegah penyalahgunaan
kerjasama dan kordinasi yang baik
wewenang dan jabatan.
dengan Lembaga Penegak Hukum
lainnya. 2.2. STRUKTUR ORGANISASI

Agenda pembangunan kinerja Bahwa dengan ditetapkannya


Kejaksaan tahun 2012 berfokus Peraturan Presiden R.I. Nomor 38
pada Reformasi Birokrasi dengan Tahun 2010 Tentang Organisasi dan Tata

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 9


Kerja Kejaksaan R.I. maka, Kejaksaan Jaksa Agung Muda Intelijen
Republik Indonesia melaksanakan tugas melaksanakan tugas dan wewenang
berdasarkan struktur organisasi yang meliputi kegiatan penyelidikan,
telah diperbaharui dengan Peraturan penga-manan dan penggalangan
Jaksa Agung R.I. Nomor : 009/A/ untuk melakukan pencegahan tindak
JA/01/2011 tentang Organisasi dan Tata pidana untuk mendukung penegakan
Kerja Kejaksaan Republik Indonesia. hukum baik preventif maupun represif
di bidang idelogi, politik, ekonomi,
Jaksa Agung adalah Pimpinan dan
keuangan, sosial budaya, pertahanan
penanggung jawab tertinggi Kejaksaan
dan keamanan, melaksanakan cegah
yang memimpin, mengen-dalikan
tangkal terhadap orang-orang tertentu
pelaksanaan tugas dan wewe-nang
dan turut menyelenggarakan ketertiban
Kejaksaan. Dalam melaksanakan tugas
dan ketentraman umum.
dan wewenangnya Jaksa Agung dibantu
oleh seorang wakil Jaksa Agung dan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum
beberapa orang Jaksa Agung Muda melaksanakan tugas dan wewenang
serta seorang Kepala Badan yaitu (1) dalam pengendalian perkara tindak
Jaksa Agung Muda Pembinaan, (2) Jaksa pidana umum meliputi prapenuntutan,
Agung Muda Intelijen, (3) Jaksa Agung pemeriksaan tambahan, penuntutan,
Muda Tindak Pidana Umum, (4) Jaksa upaya hukum, pelaksanaan penetapan
Agung Muda Tindak Pidana Khusus, (5) hakim dan putusan pengadilan yang
Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata telah mempunyai kekuatan hukum tetap,
Usaha Negara, (6) Jaksa Agung Muda eksaminasi serta pengawasan terhadap
Pengawasan dan (7) Kepala Badan pelaksanaan pidana bersyarat, pidana
Pendidikan dan Pelatihan. pengawasan, pengawasan terhadap
pelaksanaan keputusan lepas bersyarat
Wakil Jaksa Agung mempunyai tugas
dan tindakan hukum lainnya.
dan wewenang membantu Jaksa Agung
dalam melaksanakan tugas dan mewakili Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus
Jaksa Agung dalam hal Jaksa Agung melaksanakan tugas dan wewenang
berhalangan, serta tugas lain yang dalam pengendaliaan perkara tindak
diberikan Jaksa Agung. pidana tertentu dengan hukum acara
khusus, meliputi penyelidikan, penyidikan,
Jaksa Agung Muda Pembinaan
prapenuntutan, pemeriksaan tambahan,
melaksanakan tugas dan wewenang
penuntutan, upaya hukum, pelaksanaan
meliputi pembinaan atas perencanaan,
penetapan hakim dan putusan pengadilan
pelaksanaan pembangunan sarana dan
yang telah mempunyai hukum tetap,
prasarana, organisasi dan ketatalak-
eksaminasi serta pengawasan terhadap
sanaan, kepegawaian, keuangan,
pelaksanaan pidana bersyarat dan
pengelolaan kekayaan milik negara,
keputusan lepas bersyarat serta tindakan
pertimbangan hukum, penyusunan
hukum lainnya.
peraturan perundang-undangan, kerja-
sama luar negeri, pelayanan dan dukungan Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata
teknis lainnya. Usaha Negara melaksanakan tugas dan
wewenang dalam pengendaliaan perkara

10 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


keperdataan, Tata Usaha Negara dan secara efektif, meliputi perencanaan,
Tata Negara meliputi penegakan hukum, pelaksanaan dan pengendalian
pengacara negara, pertimbangan hukum pelaksanaan penga-wasan atas kinerja
dan tindakan hukum lain kepada negara dan keuangan intern Kejaksaan, serta
atau pemerintah, lembaga/badan pelaksanaan penga-wasan untuk tujuan
negara, lembaga/instansi pemerintah tertentu atas penugasan Jaksa Agung
pusat dan daerah, Badan Usaha Milik sesuai dengan ketentuan peraturan
Negara/Daerah untuk menyelamatkan, perundang-undangan.
memulihkan kekayaan negara,
Badan Pendidikan dan Pelatihan
menegakkan kewibawaan pemerintah
melaksanakan tugas dan wewenang
dan negara serta memberikan pelayanan
menyelenggarakan pendidikan dan
hukum kepada masyarakat.
pelatihan, dalam rangka penguatan
Jaksa Agung Muda Pengawasan dan pengembangan kemampuan dan
melaksanakan tugas dan wewenang profesionalisme aparatur Kejaksaan.
dalam pengendalian pengawasan internal

STRUKTUR ORGANISASI
KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 11


2.3. PROFIL PIMPINAN
Data Pribadi
Nama : BASRIEF ARIEF SH, MH
Tempat/tgl.Lahir : Tanjung Enim / 23 Januari 1947.
Agama : Islam

Riwayat Pendidikan Formal


1. Hukum Perdata Universitas Andalas Padang
2. Magister Hukum Universitas Padjajaran Bandung

Kedinasan
1. SUSDAS WIRA INTEL (1987)
2. TRAMPIL JAKSA TINDAK PIDANA UMUM (1988)
3. SPADYA (1990)
4. PENYELUNDUPAN (1992)
5. SESPANAS (1995)
6. LEMHANAS (1999)

Riwayat Prestasi
SATYALENCANA KARYA SATYA XXX dari Presiden RI
tahun 1998

H. BASRIEF ARIEF, SH.MH


Jaksa Agung Republik Indonesia

S
ejumlah prestasi juga pernah pengalaman teknis dan penugasan, baik di
ditorehkan pria kelahiran Tanjung daerah maupun di Kejagung. Pribadi yang
Enim, Sumsel, 1947 lalu ini kala dikenal religius dan bersih selama menjadi
merintis karier di Kejaksaan. Sebelum masuk pejabat di korps yang membesarkan
ke lingkungan Gedung Bundar, Basrief namanya itu, juga sempat menjabat sebagai
sebelumnya menjadi Kepala Kejaksaan Wakil Jaksa Agung di era Jaksa Agung Abdul
Negeri Belawan, Sumut, Kabit Humas Rahman Saleh. Alumni FH Pasca Sarjana
Kejaksaan Agung R.I., Kepala Kejaksaan Unpad dan FH Universitas Andalas ini
Negeri Cibinong, Jabar lalu Kepala Kejaksaan juga pernah menjadi Ketua Tim Pemburu
Negeri Jakarta Pusat setelah itu dirinya Koruptor yang dibentuk oleh Kementerian
menjadi Asisten Tindak Pidana Umum Politik Hukum dan Keamanan.
Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
Terpilih dan dilantik menjadi Jaksa Agung
Basrief Arief adalah salah satu tokoh seorang oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
panutan di Kejaksaan, dengan berbagai pada hari Jumat, 26 November 2010.

12 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


Data Pribadi :
Nama Lengkap : Dr. Darmono, SH. MM.
Nip : 19530605 197803 1 001
Nrp : 6785330
Pangkat/Gol : Jaksa Utama (IV/E).
Tempat/tgl lahir : Klaten, 5 Juni 1953.
Agama : Islam.

Riwayat Pendidikan Formal


1. Sarjana Hukum, UII Yogyakarta tahun 1977
2. Magister Manajemen, STIE IPWI Jakarta Tahun 2001
3. Doktor, Unpad Bandung tahun 2010

Kedinasan
1. PEMBENTUKAN JAKSA (1981)
2. PENYELUNDUPAN (1988)
3. SEPADYA (1992)
4. KEPEMIMPINAN II (1995)
5. SPAMEN (1997)
6. WIRA INTELIJEN (1998)

Riwayat Prestasi :
DR. DARMONO, SH.MH 1. SATYALANCANA KARYA SATYA XXX dari Presiden
Wakil Jaksa Agung R.I RI Tahun 2010
2. Menjadi Pembicara dalam berbagai seminar
tentang penanganan berbagai Kasus Pidana

N
ama Darmono sudah lama dikenal Negeri Raba di Bima, Nusa Tenggara
sebagai salah satu Jaksa yang Barat, tahun 1981-1989 ini juga sukses
konsisten dalam melakukan mengkonsolidasikan aparatur Kejaksaan
tindakan hukum untuk memberantas Tinggi (Kejaksaan Tinggi) DKI Jakarta untuk
korupsi. Saat menjabat sebagai Kepala melakukan perbaikan internal.
Kejaksaan Tinggi Kalbar periode September
Selain menjadi Wakil Jaksa Agung, Darmono
2005 hingga September 2006, alumnus
diangkat menjadi Pelaksana Tugas Jaksa
Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia,
Agung RI dengan Keputusan Presiden
Yogyakarta tahun 1977 ini, pernah mencatat
RI Nomor: 104/P Tahun 2010 Tanggal
rekor penanganan korupsi hingga 280
24 September 2010 sampai dengan
persen dari target.
pengangkatan H. BASRIEF ARIEF SH, MH
Di Jakarta, pria yang mengawali karir dengan sebagai Jaksa Agung pada tanggal 26
menjadi Kepala Seksi Operasi Kejaksaan November 2010.

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 13


Data Pribadi :
Nama Lengkap : Iskamto, S.H.
Tempat /tgl lahir : Jember, 8 Oktober 1953
Pangkat/golongan : Jaksa Utama Madya (IV/e)
NIP : 195308101980031023
NRP : 680534
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan:
Sarjana Hukum, Universtas Jember tahun 1979
Kedinasan
1. PEMBENTUKAN JAKSA (1985)
2. PENYELUNDUPAN (1990)
3. JAKSA BIDANG PERDATA (1992)
4. SPAMA (1995)
5. KEPEMIMPINAN II (2001)
6. KEPEMIMPINAN I (2009)
Riwayat Prestasi :
1. SATYALANCANA KARYA SATYA XXX dari Presiden
RI tahun 2010
ISKAMTO 2. Sidhakarya Adhyaksa Harapan 1 Tahun 1999,
Kepala Kejaksaan Negeri Cilacap, Jawa Tengah
Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan
3. Satya Lencana Karya Satya 20 Tahun 1999.
4. “ADHYKARYA BHAKTI NUSA 2006 sebagai FIGUR
PEMIMPIN TERBAIK untuk PEMBANGUNAN
DAERAH” tanggal 15 April 2006

M
engawali karir pada Seksi Tindak Pidana Umum Kejaksaan Negeri Denpasar, Bali
pada 15 Oktober 1987. Dalam perjalanan karirnya Iskamto pernah bertugas di
Kejaksaan Negeri Denpasar serta Kejaksaan Negeri Jember, Kejaksaan Tinggi
Sulawesi Utara, Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

Pada Tahun 2009, ia diangkat menjadi Jaksa Agung Muda Intelijen sebelum akhirnya menjabat
sebagai Jaksa Agung Muda Pembinaan pada tahun 2010.

14 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


Data Pribadi
Nama Lengkap : ADJAT SUDRADJAT, SH.MM
Tempat/Tgl lahir : Bandung, 19 Mei 1955
Pangkat/Golongan : Jaksa Utama (IV/e)
NIP : 19550519 198203 1 001
NRP : 6825534
Agama : Islam

Riwayat Pendidikan Formal


1. Sarjana Hukum pada Universitas Padjajaran
Tahun 1981.
2. Magister Manajemen pada STIE Jakarta Tahun
2000.

Kedinasan
1. PEMBENTUKAN JAKSA (1986)
2. TAR INTELIJEN (1993)
3. SPAMA (1996)
4. WIRA INTELIJEN (1997)
5. SPAMEN (2001)
6. LEMHANNAS (2011)
ADJAT SUDRADJAT, SH.MM Riwayat Prestasi
Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen 1. SATYALANCANA KARYA SATYA XX dari Presiden
RI tahun 2007

D
alam perjalanan karirnya Adjat Sudradjat pernah bertugas pada bidang Pengawasan,
Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan pada tahun 2009, Sekretaris Jaksa Agung
Tindak Pidana Umum,dan Staf Ahli Bidang Intelijen. Adjat Sudradjat menjabat sebagai
Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen sejak 08 Agustus 2012. Sebelumnya beliau menjabat
sebagai Staf Ahli Bidang Intelijen.

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 15


Data Pribadi
Nama Lengkap : MAHFUD MANNAN, SH. MH
Tempat/Tgl lahir : Barru, 15 Oktober 1954
Pangkat/Golongan : Jaksa Utama Madya (IV/d)
NIP : 19541015197903 1 001
NRP : 6795444
Agama : Islam

Riwayat Pendidikan Formal


1. Sarjana Hukum pada Universitas Hasanuddin
Tahun 1978.
2. Magister Hukum pada Universitas Hasanuddin
Tahun 2005.

Kedinasan
1. PEMBENTUKAN JAKSA (1983).
2. KORUPSI ( 1989)
3. SEPADYA (1992).
4. WIRA INTELIJEN (1998).
5. SPAMEN (2000).

Riwayat Prestasi
MAHFUD MANNAN, SH.MH 1. SATYALANCANA KARYA SATYA XXX dari Presiden
Jaksa Agung Muda Bidang RI tahun 2009
Tindak Pidana Umum 2. Amanna Gappa Award dari PERSAHI Sulawesi
Selatan Tahun 2009

D
alam perjalanan karirnya Mahfud Mahfud Mannan, menjabat sebagai
Mannan pernah bertugas sebagai Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum
Kajari Rantau Kalimantan Selatan, Kejaksaan Republik Indonesia pada tahun
Asdatun Kejati Irian Jaya, Kajari Samarinda, 2012.
Aspidum Kejati Kalimantan Timur, Aswas
Bagi Mahfud Mannan, penguatan
Kejati Sulsel, Asintel Kejati Sulsel, Irban
profesionalisme jaksa dalam pelaksanaan
Kepbang III JAMWAS Kejagung, Wakajati
penanganan perkara merupakan prioritas
Sulawesi Tengah, Wakajati Sumatera
perhatiannya, agar pelaksanaan tugas dapat
Selatan, Kejati Papua, Kajati Sulawesi
berlangsung secara efektif guna memenuhi
Selatan, Kapusdiklat Kejaksaan RI dan
tuntutan keadilan dalam masyarakat secara
Kepala Badan Diklat Kejaksaan RI.
terus-menerus.

16 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


Data Pribadi
Nama : D. ANDHI NIRWANTO, SH, MM
Tempat/tgl.lahir : Kudus, 8Januari 1956
Pangkat : Jaksa Utama (IV/e)
NIP : 195601081981031004
NRP : 6815612
Agama : Islam

Pendidikan Formal
1. Sarjana Hukum UNTAG Jakarta tahun 1980
2. Magister Manajemen IBLAM Jakarta tahun 2000

Kedinasan
1. PEMBENTUKAN JAKSA (1988)
2. SUSDA WIRA INTEL (1990)
3. PENYELUNDUPAN (1991)
4. KORUPSI (1992)
5. SEPADYA (1992)
6. SUBVERSI (1993)
7. SPAMEN (1999)
8. KEPEMIMPINAN I (2007)
DJAMAN ANDHI NIRWANTO Riwayat Prestasi
Jaksa Agung Muda Bidang 1. Ketua I Persatuan Jaksa Indonesia
Tindak Pidana Khusus 2. SATYALANCANA KARYA SATYA XXX dari Presiden
RI tahun 2011

D
. Andhi Nirwanto mengawali karirnya mempunyai hobi berolahraga ini menjabat
sebagai Jaksa di Kejaksaan Negeri sebagai Jaksa Agung Muda Tindak Pidana
Wonogiri. Dalam perjalanan karirnya Khusus pada Kejaksaan Agung RI sejak 11
D. Andhi Nirwanto pernah bertugas pada April 2011.
Kejaksaan Negeri Palangkaraya, Kejaksaan
Bagi Andhi Nirwanto, penegakan hukum
Negeri Demak, Asisten Pengawasan
dalam bidang tindak pidana korupsi adalah
pada Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, Wakil
suatu tugas mulia yang harus dilaksanakan
Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat,
tanpa pandang bulu. Untuk itu, Kejaksaan
dan Kalimantan Selatan. Ia juga pernah
harus tampil ke depan melaksanakan
menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi
pencegahan dan pemberantasan tindak
DKI Jakarta.
pidana korupsi guna merebut kembali
Selain itu, Andhi Nirwanto juga pernah kepercayaan masyarakat pada institusi
menjabat sebagai Sekretaris Jaksa Agung Kejaksaan.
Muda Tindak Pidana Khusus.Kini, Jaksa yang

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 17


Data Pribadi
Nama : DR.ST.BURHANUDDIN, SH, MM
Tempat/tgl lahir : Cirebon, 17 Juli 1954
Pangkat : IV/d
Nip : 195407171987031001
Nrp : 687545
Agama : Islam

Riwayat Pendidikan Formal


1. Sarjana Hukum Pidana UNDIP Semarang tahun
1983
2. Magister Manajemen, UI Jakarta tahun 2001
3. Doktor, Satyagama Jakarta tahun 2006

Kedinasan
1. PEMBENTUKAN JAKSA (1991)
2. KORUPSI (1992)
3. WIRA INTELIJEN (1993)
4. PENYELUNDUPAN (1994)
5. PERADILAN TUN (1995)
6. HAK INTELEKTUAL (1996)
7. SPAMA (1996)
DR. ST. BURHANNUDDIN
8. SPAMEN (2003)
Jaksa Agung Muda Bidang
9. KEPEMIMPINAN II (2003)
Perdata dan Tata Usaha Negara 10. KEPEMIMPINAN I (2008)

Riwayat Prestasi
SATYALANCANA KARYA SATYA XX dari Presiden RI
tahun 2007

B
urhannudin mengawali kariernya dengan mengikuti Pendidikan Pembentukan Jaksa
pada tahun1991. Dalam perjalanan karirnya D. Andhi Nirwanto pernah bertugas sebagai
Direktur Eksekusi dan Eksaminasi pada Jam Pidsus, Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku
Utara,, Inspektur V pada Jam Pengawasan, Kepala Kejaksaan Tinggi di Sulawesi Selatan.
Burhannudin menjabat sebagai Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara sejak
11 April 2011.

18 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


Data Pribadi
Nama : Prof. DR.MARWAN EFFENDY, SH, MM
Tempat/tgl lahir : LUBUK LINGGAU, 13 Agustus 1953
Pangkat : Jaksa Utama (IV/e)
Nip : 195308131980031003
Nrp : 6805364
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan Formal
1. Sarjana Muda Hukum UNISSULA tahun 1977
2. Sarjana Lengkap Hukum Ujian Negara pada
UNDIP Semarang 1980
3. Magister Manajemen UNILAM Bandar Lampung
tahun 2000
4. Doktor UNPAD Bandung tahun 2004
Kedinasan
1. SUSDA WIRA INTEL (1981)
2. WIRA INTOGRASI (1983)
3. TAR LUHKUM (1983)
4. PEMBENTUKAN JAKSA (1985)
5. TIPIDUS (1989)
6. TAR HUKLING (1992)
Prof. Dr. MARWAN EFFENDY 7. SPAMA (1995)
Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan 8. WIRA INTELIJEN (1997)
9. SPAMEN (1999)
Riwayat Prestasi
SATYALANCANA KARYA SATYA XXX dari Presiden RI
tahun 2010

M
arwan Efendy mengawali Jakarta (2002), Asisten Umum Jaksa Agung
kariernya dengan mengikuti RI (2004), Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi
Pendidikan Pembentukan Jaksa Jawa Timur, Direktur Penuntutan JAM Pidsus
pada tahun 1985. Dalam perjalanan karirnya Kejaksaan Agung, Kepala Kejaksaan Tinggi
Marwan Efendy pernah bertugas sebagai Jawa Timur dan Kepala Pusdiklat Kejagung.
Kepala Kejaksaan Negeri Liwa (1996), Asisten Marwan Efendi dilantik sebagai Jaksa Agung
Tindak Pidana Khusus Kejaksaaan Tinggi Muda Pengawasan (JAMWAS) pada Kamis
Lampung (1999), Kepala Kejaksaan Negeri 27 Mei 2010, setelah sebelumnya menjabat
Bandung (2000), Asisten Tindak Pidana Umum sebagai Jaksa Agung Muda Tindak Pidana
Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta (2002), Asisten Khusus (JAMPIDSUS).
Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi DKI

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 19


Data Pribadi
Nama Lengkap : BAMBANG WALUYO, SH.,MH
Tempat/Tgl lahir : MAGETAN,12 Juli 1958
Pangkat/Golongan : Jaksa Utama Madya (IV/d)
NIP : 19580712 198303 1 001
NRP : 6835810
Agama : Islam

Riwayat Pendidikan Formal


1. Sarjana Hukum UII Yogya Tahun 1982
2. Magister Hukum IBLAM Jakarta Tahun 2002

Kedinasan
1. PENELITIAN HUKUM (1983)
2. PEMBENTUKAN JAKSA (1989)
3. ANALISIS JABATAN (1990)
4. PENYELUNDUPAN (1991)
5. SPADA (1994)
6. SPAMEN (1997)
7. KEPEMIMPINAN TK. II (2011)

Riwayat Prestasi
BAMBANG WALUYO SATYALANCANA KARYA SATYA XX dari Presiden RI
Kepala Badan Pendidikan dan Latihan TAHUN 2003

B
ambang Waluyo mengawali Kepala Kejaksaan Tinggi Gorontalo (2009),
kariernya dengan mengikuti Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan
Pendidikan Pembentukan Jaksa (2010), Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah
pada tahun1989. Dalam perjalanan karirnya (2011), sebelum menjabat sebagai Kepala
Bambang Waluyo pernah bertugas sebagai Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan RI pada tahun 2012.
(2004), Kepala Biro Kepegawaian (2005),

20 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


BAB 3
Reformasi Birokrasi

K
ejaksaan R.I. mulai melaksanakan berlangsung cukup lama (sekitar 2 tahun).
Program Nasional Reformasi Tanpa menunggu waktu selesainya proses
Birokrasi sejak tahun 2008. Pada persetujuan dan pemberian remunerasi,
tahun 2009 Kejaksaan menyerahkan Laporan Kejaksaan terus melanjutkan pelaksanaan
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kejaksaan Reformasi Birokrasi Kejaksaan.
Tahap I kepada Menteri Pendayagunaan
Pada tahun 2010, KEMENPAN menerbitkan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
pedoman baru pelaksanaan Reformasi Birokrasi
(Kemenpan dan RB). Pada tahap laporan ini,
bagi seluruh K/L. Kejaksaan menyesuaikan
Kemenpan dan RB telah menugaskan Tim
pelaksanaan Reformasi Birokrasi dengan
Independen untuk melakukan evaluasi. Pada
pedoman baru tersebut. Berdasarkan Grand
akhir tahun 2009, Tim Independen menilai
Design dan Road Map Reformasi Birokrasi
bahwa pelaksanaan Reformasi Birokrasi
2010 - 2014 (Perpres Nomor 81 Tahun 2010 dan
Kejaksaan berjalan baik. Oleh karena itu
Peraturan MENPAN No. 20 Tahun 2010, semua
Kemenpan dan RB melanjutkan proses
K/L harus melaksanakan perubahan/reformasi
persetujuan pemberian Tunjangan Kinerja
pada 8 area, yaitu :
bagi pegawai Kejaksaan. Proses persetujuan
dan pemberian Tunjangan Kinerja

22 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


1 Area Perubahan I : Manajemen AREA PERUBAHAN I (Manajemen
Perubahan Perubahan) :
2 Area Perubahan II : Penataan Regulasi
(internal) Program-program yang sudah/sedang
3 Area Perubahan III : Penataan dijalankan :
Organisasi
4 Area perubahan IV : Tata Laksana a) Dalam rangka peningkatan komitmen
5 Area Perubahan V : Manajemen SDM melaksanakan perubahan/reformasi
6 Area Perubahan VI : Penguatan
serta mengubah perilaku: telah diadakan
Pengawasan Envisioning Workshop bagi Pimpinan
7 Area Perubahan VII : Manajemen Kinerja Kejaksaan, seluruh Pejabat Eselon I (13
8 Area Perubahan VIII : Pelayanan Publik orang), seluruh Pejabat Eselon II (Pejabat
9 Area Perubahan VIII : Monitoring dan Eselon II Kejagung dan seluruh Kajati dan
Evaluasi Wakajati sejumlah 21.722 orang)
Apabila dirinci lebih lanjut, dari 8 Area b) Dalam rangka peningkatan partisipasi
Perubahan ini setiap K/L perlu menjalankan dalam melakukan perubahan Kejaksaan
hampir 40 program guna memenuhi 23 telah membentuk Tim Reformasi
indikator keberhasilan. Birokrasi Kejaksaan R.I. yang dipimpin
oleh Wakil Jaksa Agung, dengan anggota
Adapun pelaksanaan Program RB di
seluruh Pimpinan Unit (Jaksa Agung
Kejaksaan R.I. sampai tahun 2012 ini, antara
Muda dan Kepala Badan). Adapun di
lain sbb:
tingkat tehnis pelaksanaan Program
Reformasi Birokrasi Kejaksaan, terdapat
beberapa Tim Tehnis yang menjadi

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 23


pelaksanaan program-program tertentu, penyusunan dokumen perencanaan
sesuai dengan Perencanaan Pelaksanaan manajemen perubahan, penyusunan analisa
Program RB Kejaksaan, dengan dibantu resiko untuk mengurangi resistensi terhadap
oleh Tim Asistensi RB Kejaksaan beserta pelaksanaan perubahan/reformasi serta
berapa konsultan/ahli yang memiliki meningkatkan kepuasan personel Kejaksaan
kompetensi sesuai dengan program atas hasil Program RB, dsb.
yang dijalankan. Pelaksanaan seluruh
AREA PERUBAHAN II (Penataan Regulasi-
program RB Kejaksaan selama ini berada
Deregulasi)
di bawah koordinasi Tim RB Kejaksaan
dengan melibatkan berbagai komponen Program-program yang sudah/sedang
di Kejaksaan serta dari luar Kejaksaan. dijalankan:
a) Kejaksaan sedang membangun Database
c) Dalam rangka menyusun strategi
Manajemen Perubahan, khususnya Peraturan Kejaksaan berdasarkan Sistem
yang terkait dengan Kode Perilaku Online, sehingga memungkinkan bagi
Personel, Kejaksaan telah memiliki Kode personel Kejaksaan untuk mengakses
Perilaku Jaksa sejak tahun 2007, dan peraturan-peraturan yang tersedia
pada tahun 2012 ini direvisi agar sesuai melalui komputer di mana saja
dengan standar internasional. Selain b) Kejaksaan sedang melakukan kajian
itu, Kejaksaan telah memiliki Pedoman
harmonisasi peraturan perundan-
Tehnis Disiplin Pegawai Negri.
undangan, khususnya peraturan internal
Masih terdapat beberapa program Kejaksaan (seperti Perja, Seja, SE Jaksa
lagi di dalam Area Perubahan I yang perlu Agung Muda, dsb), untuk melihat potensi
dilaksanakan, antara lain: formulasi strategi terjadinya tumpang tindih pengaturan
manajemen perubahan dan strategi dan disharmoni antara peraturan-
komunikasi untuk manajemen perubahan, peraturan yang ada.

24 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


Program yang masih harus dijalankan Kejaksaan sehingga memungkinkan
adalah pengaturan tentang proses penghapusan sejumlah 3000 jabatan.
penyusunan peraturan internal Kejaksaan, 3. Dalam rangka membangun efektivitas
agar terdapat hubungan yang harmoni unit SDM , Kejaksaan telah mengadakan
antara satker yang berinisiatif menerbitkan pelatihan bagi personel di lingkungan
peraturan internal baru dengan Biro Hukum. Biro Kepegawaian serta di lingkungan
AREA PERUBAHAN III (Penataan Organisasi) JAMBIN serta dilakuan pendampingan
(coaching) oleh para Ahli SDM kepada
1. Dalam rangka memiliki kejelasan
personel Kejaksaan.
mengenai pembagian tugas dan fungsi
masing-masing satker, Kejaksaan Program di bidang Penataan Organisasi
telah memiliki peraturan baru tentang yang belum dilaksanakan adalah membangun
organisasi Kejaksaan pada tahun 2011 efektivitas unit di bidang SDM, diklat dan
(Perja No. 09/2011 tentang Organisasi hubungan publik/penkum.
dan Tata Kerja Kejaksaan). Selain itu,
AREA PERUBAHAN IV (Proses Kerja)
Kejaksaan telah melakukan Analisis
Beban Kerja, sehingga dapat diketahui Program-program yang sudah/sedang
berapa jumlah Jaksa yang dibutuhkan dijalankan, antara lain sbb:
pada masing-masing kantor atau satker a) Dalam rangka peningkatan manajemen
Kejaksaan di seluruh Indonesia. pelaksanaan tugas Kejaksaan berbasis
2. Dalam rangka melakukan perampingan sistem TI: Kejaksaan sedikit demi sedikit
organisasi (right sizing), Kejaksaan telah telah membangun sistem database
memiliki Kajian tentang right sizing, penanganan perkara, baik perkara pidum,
yang kemudian diatur pelaksanaannya pidsus, datun serta database penangan
berdasarkan Perja baru tentang Ortaker tugas-tugas lainnya seperti penanganan

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 25


lapdu, dsb. Sampai bulan November serta menetapkan Peringkat Jabatan
2012 ini, entry data penanganan perkara (grading) untuk 7800 jabatan yang ada di
sudan mencapai, sbb: Kejaksaan. Analisis inilah yang menjadi
a. Data perkara Pidum : 111.876 dasar penetapan kenaikan remunerasi
b. Data perkara Pidsus : 3.459 bagi seluruh Pegawai Kejaksaan pada
c. Data perkara Datun : 7.603 tahun 2011 lalu.
d. Data Penanganan Lapdu : 3.808 b) Dalam rangka promosi dan mutasi
e. Data Kepegawaian : 21.000 (dengan Pegawai secara transparan dan objektif,
terus meningkatkan kualitas data). Kejaksaan telah melakukan Asesmen
b) Dalam rangka penyusunan SOP, Kejaksaan Kompetensi bagi seluruh Pejabat
telah memiliki SOP beberapa Bidang, yaitu Eselon II (120 orang), Pejabat Eselon III
:Pidum, Pidsus, Datun dan Pengawasan. (700 orang) dan sebagian dari Pejabat
Selain itu, saat ini sedang dilakukan Eselon IV (600 orang). Untuk menjamin
revisi format SOP agar sesuai dengan objektivitas, asesmen ini seluruhnya
pedoman baru penyusunan SOP yang dilakukan oleh pihak ketiga independen.
dikeluarkan oleh KEMENPAN pada tahun Hasil dari Asesmen Kompetensi ini telah
2012 lalu (PerMENPAN & RB No. 21 tahun digunakan sebagai salah satu dasar bagi
2008 tentang Pedoman Penyusunan Pimpinan Kejaksaan untuk menentukan
SOP Administrasi Pemerintahan promosi dan mutasi para Jaksa.
sebagaimana telah dirubah terakhir Adapun program di bidang Manajemen
dengan PERMENPAN-RB No. 35 tahun SDM yang belum dilaksanakan, antara lain:
2012 tentang Pedoman Penyusunan SOP rekrutmen pegawai yang sesuai transparan
Adminitsrasi Pemerintahan ) dan objektif (karena adanya penerapan
c) Dalam penyusunan KPI bagi Satker, moratorium rekrutmen pegawai baru dari
Kejaksaan sedang membangun KPI KEMENPAN).
Satker berbasis sistem TI. AREA PERUBAHAN VI (Peningkatan
Adapun program-program yang belum Pengawasan)
dilaksanakan, antara lain: menyusun KPI bagi Program-program di bidang Pengawasan
Jaksa, Bagi Jaksa yang menduduki jabatan yang sudah/sedang dilakukan adalah:
bukan fungsi Jaksa dan bagi Pegawai lainnya, a) Penerapan SPIP (Sistem Pengawasan
melanjutkan penyesuaian SOP agar sesuai Internal Pemerintah), yang pada dasarnya
dengan ketentuan dalam PERMENPAN- merupakan revisi dari Sistem Waskat.
RB No. 35 tahun 2012 tentang Pedoman Pada saat ini Kejaksaan, khususnya di
Penyusunan SOP Adminitsrasi Pemerintahan lingkungan Bidang Pengawasan, telah
membentuk Satgas SPIP dan melatih
AREA PERUBAHAN V (Manajemen SDM)
para anggota SPIP berdasarkan modul
Program-program yang sudah/sedang standar yang dikeluarkan oleh BPKP.
dilakukan, sbb: Selanjutnya Satgas SPIP akan melakukan
a) Dalam rangka menyesuaikan Manajemen Diagnostic Assessment untuk mengetahui
SDM Kejaksaan dengan ketentuan mana sistem pengawasan di Kejaksaan
Kepegawaian yang ada, Kejaksaan yang sudah berjalan dengan baik dan
telah melakukan Analisis Jabatan mana yang harus ditingkatkan. Kemudian

26 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


Satgas akan menyusun banyak pedoman database penanganan perkara berbasiskan
tehnis sebagai basis untuk melakukan sistem TI serta pembentukan kanal
SPIP serta menerapkan SPIP tersebut. dakwaan di dalam Website Kejaksaan
b) Dalam rangka implementasi program- e) Dalam rangka memperluas akses
program Anti Korupsi, Kejaksaan telah publik untuk mengetahui kerja/karya,
melaksanakan program-program Kejaksaan telah memperbaiki Website-
berdasarkan Instruksi Presiden No. 09/2011 nya sehingga publik dapat mengetahui
dan No. 17/2012. Selain itu Kejaksaan informasi tentang penanganan
telah menjadi motor penggerak dalam perkara di Kejaksaan serta telah
perumusan SKB antara Kapolri, Jaksa menyediakan kanal untuk menerima
Agung, tentang “Whistle Blower”. lapdu yang memungkinkan siapa saja
c) Dalam rangka implementasi mengajukannyamelalui sistem TI
E-Procurement, Kejaksaan telah AREA PERUBAHAN VIII (Peningkatan
membentuk ULP di masing-masing Pelayanan Publik)
Kejati. Dalam waktu dekat akan diadakan
Program yang sudah/sedang dilakukan:
pelatihan bagi wakil pegawai Kejaksaan,
Kejaksaan sedang menyusun SPP (Standar
guna memahami pelaksanaan LPSE yang
Pelayanan Publik) yang baku.
akan diwajibkan di seluruh Kejaksaan
sejak Januari 2013 yang akan datang. Adapun program yang belum dilaksanakan
adalah: sosialisasi SPP (Standar Pelayanan
AREA PERUBAHAN VII (Manajemen Kinerja) Publik), Implementasi SPP di semua satker
Program-program yang telah dilaksanakan, serta kolaborasi dengan insitusi lain.
sbb:
d) Dalam rangka meningkatkan manajemen
kinerja, Kejaksaan telah membangun

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 27


AREA PERUBAHAN VIII (Monitoring dan Tim RB Kejaksaan. Untuk itu mulai dari tahap
Evaluasi ) perencanaan program, pembentukan tim
Kejaksaan sedang merancang model Tehnis yang menjalankan program tertentu
dan mekanisme pelaksanaan kegiatan serta pelaksanaan program dilakukan
monitoring dan evaluasi pelaksanaan program bersama-sama. Dengan tingkat partisipasi
Reformasi Birokrasi sesuai dengan pedoman yang memadai Kejaksaan telah melaksanakan
Kep MenPAN-RB tentang Penilaian Mandiri hampir semua program yang diwajibkan
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PERMENPAN menurut peraturan KEMENPAN.
No. 31 tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Dalam rangka percepatan Reformasi
Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi) Birokrasi Kejaksaan R.I. akan dilaksanakan
berbagai prioritas program kegiatan strategis
MANAJEMEN PELAKSANAAN PROGRAM sebagai bagian dari strategi penguatan
REFORMASI BIROKRASI KEJAKSAAN kelembagaan, sebagaimana digambarkan
Sejak awal Kejaksan menjalan program- dalam peta strategi Institusional dibawah ini :
program RB dengan memanfaatkan struktur

PETA STRATEGI INSTITUSIONAL


KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

28 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


BAB 4
Pencapaian Kinerja
4.1 PEMBINAAN kebutuhan akan sarana dan prasarana yang
memadai.

D
alam rangka mengoptimalkan
peranan bidang pembinaan guna Dalam tataran empirik, di tahun 2012
mendukung pelaksanaan tugas Kejaksaan telah menjalankan serangkaian
bidang-bidang lainnya, utamanya terkait kegiatan meliputi :
dengan upaya penegakan hukum, bidang 1. Pengembangan dan Pembinaan Hukum
pembinaan, Kejaksaan R.I. pada tahun 2012
telah menetapkan fokus pembenahan di a. DPR R.I. saat ini menjadi inisiator
bidang pembinaan yaitu meliputi peningkatan perubahan Undang-Undang R.I. No.
profesionalisme Sumber Daya Manusia 16 tahun 2004 tentang Kejaksaan R.I.
(SDM), mewujudkan pengelolaan keuangan Dalam rangka membantu DPR R.I.
yang baik, penataan struktur organisasi untuk memperkuat struktur kedudukan
dan tata kerja Kejaksaan R.I. sesuai dengan serta tugas pokok dan fungsi Kejaksaan
analisis jabatan dan beban kerja secara dibidang penegakan hukum, Kejaksaan
efektif dan eisien, optimalisasi kerja sama di telah menyusun RUU sandingan tentang
bidang hukum khususnya kerjasama bantuan perubahan atas UU Nomor 16 tahun
hukum timbal balik (MLA), serta pemenuhan 2004 tentang Kejaksaan R.I. di DPR.

30 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


b. Telah dilaksanakan serangkaian masalah pidana antara Pemerintah
kegiatan Focus Group Discussion guna R.I. dan Pemerintah Hongkong yang
membahas RUU Pemberantasan diratiikasi melalui UU Nomor Tahun
Tindak Pidana Korupsi dan membahas 2012.
UU tentang pencegahan dan f. Telah dibentuk tim penyusunan
pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Peraturan Pemerintah perihal
yang dilaksanakan di Bengkulu, NTB, Pemanfaatan Hasil PNBP Kejaksaan
Kalimantan Barat, Yogyakarta dan R.I. untuk menyusun draft Rancangan
Kalimantan Timur. Peraturan Pemerintah yang berkaitan
c. Telah dilaksanakan FGD membahas dengan jenis dan tarif Penerimaan
RUU tentang Perubahan atas UU No. 16 Negara Bukan Pajak di lingkungan
tahun 2004 tentang Kejaksaan R.I. yang Kejaksaan R.I. Penyusunan ini
dilaksanakan di Serang (Banten) dan dilaksanakan berdasarkan surat
Puncak (Bogor). Keputusan Jaksa Agung R.I. Nomor :
d. Kejaksaan R.I. telah menandatangani B-102/C/Cu.2/04/2012 tanggal 6 Februari
perjanjian kerjasama hukum dengan 2012 tentang Tim Penyusunan Peraturan
pemerintah Malaysia merupakan Pemerintah Mengenai Jenis dan Tarif
perjanjian kedua yang ditandatangani Penerimaan Negara Bukan Pajak yang
oleh Jaksa Agung R.I. atas nama berlaku pada Kejaksaan R.I.
Pemerintah R.I. 2. Pembenahan Sumber Daya Manusia (SDM)
e. Kejaksaan R.I. telah menandatangani a. Rekruitmen Sumber Daya Manusia (SDM)
perjanjian timbal balik dalam masalah- Berhasil atau tidaknya pelaksanaan

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 31


tugas Kejaksaan dalam pelaksanaan 2. Sentra Sumatera Selatan
tugas menyangkut core business nya (Palembang) tanggal 22 s/d 25
sebagaimana telah diamanatkan oleh Oktober 2012 berjumlah 94 (sembilan
UU Nomor 16 tahun 2004, tentunya puluh empat) orang
mendapatkan pengaruh besar dari 3. Sentra Sulawesi Selatan (Makassar)
struktur, komposisi dan kualitas SDM tanggal 29 Oktober s/d 1 Nopember
Kejaksaan R.I. Mengingat begitu besarnya berjumlah 95 (sembilan puluh lima)
pengaruh SDM, Kejaksaan memasukan orang
pembenahan SDM sebagai skala prioritas
dalam program reformasi birokrasi. Salah 4. Sentra Sumatera Utara (Medan)
satu upaya pembenahan SDM yaitu tanggal 5 s/d /12 Nopember 2012
dengan rekruitmen SDM secara terbuka/ berjumlah 135 seratus tiga puluh
transparan yang melibatkan pihak ketiga. lima) orang

Namun demikian, mengingat kebijakan 5. Sentra DKI Jakarta (Jakarta) tanggal


moratorium rekruitmen CPNS di 12 s/d 30 Nopember 2012 berjumlah
Kejaksaan R.I, maka sampai dengan 484 (empat ratus delapan puluh
tahun 2012 Kejaksaan tidak melaksanakan empat) orang.
pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil. 3. Penataan Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Pada tahun 2012, sub bagian jenjang Pada tahun 2012, Kejaksaan telah
karir telah melaksanakan berbagai seleksi mengusulkan kepada sekretaris kabinet
pengembangan sumber daya manusia : mengenai pembentukan 6 (enam) Kejaksaan
1. Seleksi calon peserta Diklat Pembentukan Negeri yaitu : Kejaksaan Negeri Bungku
Jaksa Tahun 2012 dan berhasil meluluskan yang merupakan daerah hukum Kejaksaan
peserta sebanyak 450 (seratus empat Tinggi Sulawesi Tengah, Kejaksaan Negeri
puluh) orang dalam program Pendidikan, Pengururan yang merupakan daerah
Pelatihan dan Pembentukan Jaksa. hukum Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara,
Kejaksaan Negeri Daratan Hunipopu yang
2. Seleksi Calon Peserta Diklat PIM TK. II, III
merupakan daerah hukum Kejaksaan Tinggi
dan IV
Maluku, Kejaksaan Negeri Kwandang yang
Diklat PIM II Tahun 2012 diikuti oleh 60 merupakan daerah hukum Kejaksaan Tinggi
(enam puluh) peserta, Diklat PIM III Gorontalo, Kejaksaan Negeri Gunung Tua
sebanyak 30 (tiga puluh) peserta dan yang merupakan daerah hukum Kejakasaan
Diklat PIM IV sebanyak 120 pesera Tinggi Sumatera Utara dan Kejaksaan Negeri
b. Proile Assesment Morotai Selatan yang merupakan daerah
hukum Kejaksaan Tinggi Maluku Utara.
Proile Assesment dilaksanakan bagi
pejabat Eselon IV berjumlah 980 orang, 4. Peningkatan Pengelolaan Keuangan yang
masing-masing dilaksanakan : baik
1. Sentra Jawa Timur (Surabaya) a. Penyerapan Anggaran
tanggal 8 s/d 16 Oktober 2012 Alokasi DIPA Kejaksaan R.I. Tahun 2012
berjumlah 172 (seratus tujuh puluh sebesar Rp 3.791.086.509.000,- (tiga
dua) orang trilyun tujuh ratus sembilan puluh satu

32 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


milyar delapan puluh enam juta lima ratus kepada Kejaksaan RI sebesar
sembilan ribu rupiah), dengan realisasi Rp.120.873.000.000.,- (seratus dua puluh
pelaksanaan anggaran Tahun 2012 oleh milyar delapan ratus tujuh puluh tiga
seluruh satuan kerja yang ada di Kejaksaan, juta rupiah) dan realisasi PNBP sampai
sampai dengan 17 Desember 2012 sebesar dengan bulan Desember 2012 sebesar
Rp.3.526.055.872.629,- (tiga trilyun lima Rp.667.134.217.140,- (enam ratus enam
ratus dua puluh enam milyar lima puluh puluh tujuh milyar seratus tiga puluh
lima juta delapan ratus tujuh puluh dua empat juta dua ratus tujuh belas ribu
ribu enam ratus dua puluh sembilan rupiah) seratus empat puluh rupiah) atau 551,93%
sebesar 93,01%. dari target yang ditetapkan.
b. Kejaksaan telah berhasil meningkatkan Komposisi kepegawaian di Kejaksaan
opini BPK terhadap hasil pemeriksaan R.I. menunjukan adanya persebaran yang
keuangan Kejaksaan R.I. yaitu dari opini merata, baik berdasarkan golongan/pangkat
Wajar Dengan Pengecualian (WDP) maupun sebaran wilayah. Jumlah Jaksa
menjadi Wajar Tanpa Pengecualian dengan golongan III mencapai 6.455 orang,
Dengan Paragraf Penjelas (WTP DPP). sedangkan untuk golongan IV ada 2.230
c. PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) orang. Pada bagian Tata Usaha, porsi terbesar
ada pada golongan III jumlah 7.048 orang dan
Target realisasi PNBP Tahun 2012 yang
golongan II sebanyak 5.898 orang.
ditetapkan oleh Menteri Keuangan

Tabel 1 Daftar Pegawai Jaksa dan Tata Usaha Kejaksaan R.I seluruh Indonesia

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 33


4.2 INTELIJEN permasalahan teknis, Koordinator, Kelompok
Jabatan Fungsional (Satgas) dan para kepala
Berdasarkan UU No. 16 tahun 2004 tentang
satuan kerja Intelijen di Daerah (Kajati, Kajari
Kejaksaan R.I. dan peraturan pelaksanaan
dan Cabjari). Adapun permasalahan teknis
lainnya berupa Peraturan Presiden dan
yang ditangani oleh Intelijen Kejaksaan dalam
Peraturan Jaksa Agung R.I. terkait Organisasi
rangka penegakan hukum meliputi :
dan Tata Laksana Kejaksaan R.I, Intelijen
memiliki peran penting baik dalam menjaga 1. Penyelamatan, Pemulihan Keuangan
ketertiban dan ketentraman umum serta Negara dan Perekonomian Negara
dalam rangka supporting pelaksanaan tugas serta Suporting Kinerja Tindak Pidana
dan fungsi Kejaksaan dalam penanganan Umum.
perkara khususnya perkara Pidum, Pidsus 2. Cegah tangkal, pengawasan media
dan Datun. Kelembagaan Intelijen diperkuat massa, barang cetakan, orang asing,
pula dengan diundangkannya UU No. 17 pengawasan aliran kepercayaan
tahun 2011 tentang Intelijen Negara, dimana masyarakat dan keagamaan meliputi
didalam UU tersebut diakui eksistensi dari aliran-aliran keagamaan, kepercayaan-
Intelijen Kejaksaan R.I. yang diposisikan kepercayaan budaya, mistik-mistik
sebagai bagian dari Penyelenggara Intelijen keagamaan, mistik-mistik budaya,
Negara yang menyelenggarakan fungsi perdukunan, pengobatan pertabiban
intelijen Penegakan Hukum. secara kebatinan, peramalan
Dalam pelaksanaan tugasnya, Intelijen paranormal, akupuntur, shin-she,
Kejaksaan dipimpin oleh Jaksa Agung Muda metaisika dan lain-lain yang dapat
Bidang Intelijen yang membawahi 1 (satu) membahayakan masyarakat dan
Sekretaris Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen negara, pencegahan penyalahgunaan
dan 3 (tiga) Direktorat yang menangani dan/atau penodaan agama, ideologi,

34 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


politik, sosial, budaya, pertahanan dan periode 2012 sebanyak 18 kasus (7 kasus
keamanan, persatuan dan kesatuan ditingkatkan ke DIK, 11 kasus dihentikan
bangsa, pelanggaran HAM, pencarian dan 0 kasus dikirim ke instansi lain), sisa
dan penangkapan buron Kejaksaan, 7 kasus.
pemberian dukungan kinerja c. Melakukan kinerja pelacakan asset
pelaksanaan tugas bidang pembinaan terhadap 57 tersangka perkara tindak
dan bidang pengawasan serta pidana korupsi yang penyidikannya
pelaksanaan tugas lain sesuai petunjuk dilakukan oleh Bidang Tindak Pidana
Jaksa Agung Muda Intelijen Khusus Kejaksaan Agung R.I.
3. Persandian, administrasi dan produksi d. Melakukan kinerja pengamanan
Inteljen. persidangan perkara Tindak Pidana
Bidang intelijen membuat laporan kepada Korupsi dan perkara Tindak Pidana
Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan Umum, Persidangan Pra-Peradilan dan
dan Pengendalian, Pembangunan sebagai Persidangan di Mahkamah Konstitusi
pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 17 sebanyak 37 perkara yang disidangkan.
Tahun 2011 tentang Aksi Pencegahan dan e. Melakukan kinerja penggalangan
Pemberantasan Korupsi Tahun 2012. terhadap 3 pokok permasalahan
Capaian kinerja bidang Intelijen pada dengan perincian sebagai berikut :
Tahun 2012 : • Pengalangan terhadap rencana
a. Membentuk 31 tim untuk melaksanakan kebijakan Pemerintah dibidang
Supervisi / Evaluasi Kinerja dan energi dalam pembatasan
Sosialisasi Peraturan Jaksa Agung R.I. pengunaan bahan bakar minyak
jenis premium.
• Penggalangan dan pengumpulan
Nomor : PER-037/A/JA/09/2011 tanggal
23 September 2011 tentang Standar
Operasional Prosedur (SOP) Intelijen informasi untuk mendukung
Kejaksaan R.I. dan melaporkan hasil kebijakan pemerintah dalam rangka
pelaksanaan kegiatannya penegakan hukum. (Uji Materi UU
NO. 17 Tahun 2011 tentang Intelijen
b. Telah dilaksanakannya kegiatan intelijen Negara);
di bidang ekonomi, keuangan dan • Penggalangan terhadap proses
pembangunan oleh jajaran Direktorat pemilihan Komisioner Otoritas Jasa
Penyelamatan Keuangan Negara Keuangan (OJK).
dan Penanggulangan Tindak Pidana
(Direktorat I) pada Jaksa Agung Muda f. Selama kurun waktu Tahun 2012 melalui
Intelijen, dengan capaian kinerja Tahun kegiatan Operasi Intelijen Yustisial
2012 sebanyak 79 LHK (sisa 21 LHK) dalam rangka penyelidikan dugaan
dengan perincian : (a) Penyelesaian Surat terjadinya Tindak Pidana Korupsi,
Perintah Tugas periode 2012 sebanyak Bidang Intelijen berhasil menemukan
43 kasus (19 kasus ditingkatkan ke LID, 441 kasus indikasi terjadinya Tindak
23 kasus dihentikan, dan 1 kasus dikirim Pidana Korupsi yang diserahkan
ke instansi lain), sisa 1 kasus; dan (b) kepada Bidang Tindak Pidana Khusus
penyelesaian Operasi Intelijen Yustisial dipusat dan didaerah untuk dilakukan
penyidikan.

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 35


g. Telah dilaksanakannya kegiatan intelijen k. Selama Tahun 2012 telah terlaksana
di bidang ideologi, sosial, politik, kegiatan Penyuluhan dan Penerangan
pertahanan, keamanan dan ketertiban Hukum sebanyak 775 kali kegiatan
umum oleh jajaran Direktorat Politik, dengan total audien sebanyak 66.065 jiwa
Sosial Budaya dan Sumber Daya yang dilaksanakan oleh personil intelijen
Organisasi (Direktorat II) pada Jaksa Kejaksaan diseluruh Indonesia dalam
Agung Muda Intelijen, dengan capaian rangka mewujudkan masyarakat yang
kinerja Tahun 2012 sebanyak 53 LHK sadar hukum dalam upaya pencegahan
(sisa 47 LHK). secara preventif Tindak Pidana Korupsi
h. Koordinasi dengan Dirjen Imigrasi dalam yang dilaksanakan oleh jajaran Intelijen
masalah Cegah terkait keberadaan pada Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan
terpidana yang sulit dilakukan eksekusi Negeri di seluruh Indonesia, adapun
hukuman badan, masalah pelaksanaan perinciannya adalah sebagai berikut :
Cegah apakah orang yang terkena Tabel 2
Cegah masih di Indonesia atau sudah Rekapitulasi Kegiatan Penyuluhan dan
berada di luar Indonesia. Penerangan Hukum Tahun 2012
i. Telah dilaksanakannya kegiatan sandi dan Jumlah Jumlah
produksi intelijen yang dilaksanakan oleh No Kegiatan
Kegiatan Audien
jajaran Direktorat Sandi dan Produksi 1 Penyuluhan 398 kegiatan 30.067 jiwa
Intelijen (Direktorat III) pada Jaksa Agung Hukum
Muda Intelijen, dengan capaian kinerja 2 Penerangan 377 kegiatan 35.998 jiwa
Tahun 2012 sebanyak 42 LHK ditambah Hukum

dengan kegiatan yang dilaksanakan


l. Hasil yang telah dicapai dalam rangka
oleh jajaran Monitorong Centre pada
pengamanan tersangka dan terpidana
Direktorat Sandi dan Produksi Intelijen
yang masuk dalam Daftar Pencarian
(Direktorat III) pada Jaksa Agung Muda
Orang (DPO) berdasarkan permintaan
Bidang Intelijen, dengan capaian kinerja
dari Bidang Tindak Pidana Khusus dan
Tahun 2012 sebanyak 10 LHK sehingga
Pidana Umum, sejak dioperasikan
seluruh capaian kinerja Direktorat III
pada bulan Juli 2011 hingga bulan
menjadi 52 LHK.
desember 2012, Monitoring Center
j. Pengamanan tersangka, terdakwa, dan Bidang Intelijen Kejaksaan Agung R.I
terpidana dalam perkara Tindak Pidana telah berhasil melakukan pengamanan
Umum dan Tindak Pidana Korupsi buron Kejaksaan baik terhadap
sebanyak 50 orang sebagai berikut : tersangka, dan terpidana sebanyak 58
a. Pengamanan tersangka sebanyak 11 (lima puluh delapan) orang, dengan
orang. rincian sebagai berikut :
b. Pengamanan terdakwa sebanyak 1
orang.
c. Pengamanan terpidana sebanyak 38
orang.

36 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


Tabel 3 • Optimalisasi peran Intelijen
Rekapitulasi Jumlah DPO (Buron) yang Kejaksaan untuk mendukung
Berhasil Diamankan Oleh Tim Satuan Tugas keberhasilan pelaksanan Tugas
Intelijen Tahun 2012 dan wewenang serta fungsi bidang
bidang lainnnya di lingkungan
Jenis
Tahun Tindak
Tahap Tahap Kejaksaan R.I. yang pada tahun 2012
Penyidikan Eksekusi dapat dirumuskan pola pemberian
Pidana
dukungan intelijen secara konkrit.
• Penyelesaian
2012 Terpidana 13 38 orang
Tindak dan penertiban,
Pidana
Korupsi
pencabutan Keputusan, Pencegahan
dan Penangkalan (CEKAL).
• Optimalisasi kegiatan dan operasi
-- 12 orang
Terpidana
Kasus
Tindak
Intelijen terhadap Pengawasan
Pidana Aliran Kepercayaan dan Keagamaan,
Umum barang Cetakan, Orang Asing, dan
jumlah 13 orang 50 orang Media Massa.
c. Peningkatan Kesadaran Hukum
Program Prioritas Jaksa Agung Muda
Masyarakat, dilakukan melalui
Intelijen Tahun 2012 difokuskan kepada
peningkatan kualitas dan kuantitas
Program “Peningkatan Peran Bidang Intelijen
Penyuluhan Hukum melalui kegiatan
Kejaksaan“ yang didasarkan melalui 5 (lima)
BIN MATKUM, Penerangan Hukum
pilar yaitu:
dan sosialisasi yang perlu dilakukan
a. Penguatan Operasi Intelijen dilakukan penilaian / assesmen apakah terhadap
melalui :
• Restrukturisasi organisasi yang
program dimaksud memiliki outcomes
terhadap tingkat kesadaran hukum
efektif, eisien dan fungsional yang masyarakat.
difocuskan pada tahap implementasi.
• Sosialisasi Standar Operasional
d. Peningkatan Sumber Daya Manusia
dilakukan melalaui :
• Diklat, Seminar,Trainning, Workshop;
Prosedur (SOP) Intelijen Kejaksaan .
• Peningkatan koordinasi dan peran
intelijen Kejaksaaan didalam • Pemberian Reward dan Punishmen
Intelijence Community. serta penempatan yang tepat.

b. Peningkatan Kinerja Intelijen, dilakukan e. Peningkatan dukungan Intelijen


melalui : dilakukan dengan melalui peningkatan
• Optimalisasi produk intelijen melalui Anggaran, peralatan Intelijen dan lain
kegiatan dan operasi Intelijen dengan lain yang perlu dilakukan penilaian/
menggerakkan fungsi Penyelidikan, assesmen standart kelayakan anggaran
Pengamanan dan Penggalangan. mendukung kegiatan dan operasi
• Peningkatan kegiatan Supervisi dan intelijen serta standard minimal
monitoring serta evaluasi Kejaksaan kebutuhan peralatan Intelijen di
di Daerah. Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi
dan Kejaksaaan Negeri serta Cabang
Kejaksaan Negeri.

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 37


Dalam rangka peningkatan kinerja, kualitas serta kuantitas hasil penyelidikan,
pengamanan, dan penggalangan yang akuntabel, maka JAMINTEL Kejaksaan Agung R.I.
menyusun rencana kerja . Berikut graik dan tabel realisasi rencana kerja JAMINTEL untuk
Tahun 2012:

GRAFIK 1
TARGET & KEGIATAN BID. INTEL (KEGIATAN)

775

502

31 30

Duk. Manajemen Teknis Lainnya PENKUM


JAMINTEL

Target Capaian

GRAFIK 2
TARGET & KEGIATAN BID. INTELIJEN (LHK)

2.386

1.156

100 79 100 53 50 52

Keg. Huk. Eko & Keu. Keg. Sospol Keg. Prodsarin Keg.
LID/MAN/GALANG
Kasus Intel.
Target Capaian

38 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


Tabel 4
Target dan Kinerja Bidang Intelijen Tahun 2012

No Penanggung Jawab Kegiatan Target Capaian Kinerja %


1 Sekretaris Jam Intel Dukungan Manajemen 12 bulan layanan Melaksanakan 83%
Teknis lainnya Jaksa kegiatan Evaluasi
Agung Muda Intelijen dan Supervisi di
Bidang Intelijen
pada 30 (tiga
puluh) Kejaksaan
Tinggi dari 31 Kejati
2 Kapuspenkum Penerangan dan 502 lembaga. 775 kali kegiatan 150%
Penyuluhan Hukum dengan total audien
sebanyak 66.065
jiwa

No Penanggung Jawab Kegiatan Target Capaian Kinerja %

1 Direktorat I( Bidang Pelaksanaan Kegiatan 100 LHK 79 LHK 79%


Hukum Ekonomi dan Hukum Ekonomi dan
Keuangan ) Keuangan
2 Direkorat II (Bidang Pelaksanaan Kegiatan 100 LHK 53 LHK 53%
Sosial & Politik) Sosial dan Politik
3 Direktorat III (Bidang Pelaksanaan Kegiatan 50 LHK 52 LHK 104%
Produksi Sarana Produksi Sarana Intelijen
Intelejen)
4 Kepala Kejaksaan Kegiatan Penyelidikan/ 1156 LHK. 2386 LHK 206 %
Tinggi, Kepala Pengamanan/
Kejaksaan Negeri Penggalangan kasus
& Kacabjari seluruh Intelijen
Indonesia

Rata-rata Capaian 182 %

Tabel 5
Rekapitulasi Keputusan Jaksa Agung Tentang Pencegahan keluar negeri
Selama Tahun 2012
Perpanjangan Pencabutan Pengakhiran
Asal Pencegahan
No Pencegahan Pencegahan Keluar Pencegahan
Permohonan Keluar Negeri
keluar Negeri Negeri Keluar Negeri
1 Pidana Khusus 43 16 1 -
Kejagung
2 Kejati 111 39 7 25
3 Polri 19 3 3 3
4 Lain-lain 16 2 - 22
Jumlah 189 60 11 50

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 39


4.3 PERKARA TINDAK PIDANA UMUM ketaatan atas segala ketentuan peraturan
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, perundang-undangan yang berlaku serta
pemerintah telah menetapkan sejumlah mengedepankan hati nurani dalam rangka
kegiatan yang masuk dalam skala prioritas dan memberikan rasa keadilan. Segenap upaya
non prioritas. Beberapa kegiatan yang masuk optimalisasi penanganan perkara pidum
dalam skala prioritas misalnya pemberantasan telah dijalankan, melalui : (1) penyelesaian
korupsi dan program reformasi birokrasi. penanganan perkara yang lebih cepat, efektif,
Adapun penanganan perkara tindak pidana eisien dan terkendali secara profesional dan
umum bukanlah termasuk kegiatan yang proporsional, (2) Kesetaraan penerimaan
memiliki skala prioritas dalam penetapan dan penyelesaian hasil penyidikan yang lebih
anggaran dan pelaksanaannya. Meskipun sederhana, (3) Pedoman (kriteria) tuntutan
penanganan perkara pidum tidak termasuk pidana sebagai optimalisasi pemenuhan
prioritas, namun mengingat sifatnya yang rasa keadilan masyarakat (4) Pendelegasian
memberikan bentuk pemenuhan atas rasa wewenang pengendalian Rentut pidana PK-
keadilan yang didambakan oleh masyarakat Ting, (5) meminimalisir bolak balik perkara
pencari keadilan, maka penanganan perkara serta tunggakan SPDP dan P-21.
pidum memiliki pengaruh yang sangat penting Kinerja Dalam Bidang Penanganan Perkara
dalam rangka mencapai misi Kejaksaan dalam - Capaian kinerja bidang Tindak Pidana
mengembalikan kepercayaan publik. Umum Tahun 2012, dalam penyelesaian
Dengan didasarkan atas pemahaman perkara Tindak Pidana Umum pada
demikian, dalam penanganan perkara Pidum, Kejaksaan Tinggi Seluruh Indonesia
Kejaksaan berpegang teguh pada prinsip dengan capaian kinerja dapat ditunjukkan
profesionalisme yang bersumber pada pada tabel sebagai berikut :

Tabel 6
Rekapitulasi Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP)
No Uraian Jumlah SPDP
1 Sisa Periode Tahun Lalu (tahun 2011) 32.557 SPDP
2 Masuk Periode Januari s/d Desember 2012 114.278 SPDP
Jumlah 146.855 SPDP
3 Diselesaikan
Dihentikan oleh Penyidik 803 SPDP
Menjadi Berkas Tahap I 108.731 SPDP
Jumlah 109.168 SPDP

Tabel 7
Rekapitulasi Penerimaan Berkas Perkara Tahap I (PERTAMA)
No Uraian Jumlah Berkas
1 Sisa Periode Tahun Lalu (tahun 2011) 34.319 Berkas
2 Masuk Periode Januari s/d Desember 2012 112.657 Berkas
Jumlah 146.976 Berkas
Diselesaikan
3 Lengkap 88.685 Berkas

40 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


4 Dikembalikan Kepada Penyidik (P.18/P.19) 22.986 Berkas
Dapat Dilengkapi 13.217 Berkas
Tidak Dapat Dilengkepi 2.710 Berkas
Tak Dikembalikan Ke PU 12.535 Berkas
Jumlah 140.140 Berkas

Tabel 8
Rekapitulasi
Kegiatan Tahap Penuntutan (APB/APS) Perkara Tindak Pidana Umum
No Uraian Jumlah Perkara
1 Sisa Periode Tahun Lalu (tahun 2011) 4.123 Perkara
2 Masuk Periode Januari s/d Desember 2012 111.545 Perkara
Jumlah 115.618 Perkara
Diselesaikan
3 Dikirim ke Instansi Lain 1.665 Perkara
Dihentikan Penuntutannya/Ditutup Demi Hukum 2 Perkara
Dilimpahkan Ke PN dengan APN 108.177 Perkara
Dilimpahkan ke PN dengan APS 3.424 Perkara
Jumlah 113.268 Perkara

Jumlah terpidana mati periode Januari s/d Desember 2012 sebanyak 133 terpidana, dengan
rincian berdasarkan jenis tindak pidana dapat ditunjukkan melalui tabel sebagai berikut :

Tabel 9
Rekapitulasi Data Jumlah Terpidana Mati
Berdasarkan Jenis Tindak Pidana Tahun 2012
No Jenis Tindak Pidana Jumlah Terpidana Mati Keterangan
1 2 3 4
1 Narkotika 71 orang Tindak Pidana Umum Lainnya
2 Terorisme 2 orang Keamanan Negara dan
Ketertiban Umum
3 Pembunuhan 60 orang Orang dan Harta Benda
JUMLAH 133 orang

Capaian kinerja Pidum untuk penyelesaian penanganan perkara per Direktorat adalah :
Tabel 10
Penyelesaian Penanganan perkara Per-Direktorat
DIR OHARDA DIR KAMNEG & TIBUM DIR TPUL TOTAL
Ekse& Ekse& Ekse& Ekse&
Pratut Tut Pratut Tut Pratut Tut Pratut Tut
Eks Eks Eks Eks
Target 50 50 50 40 40 40 199 125 125 289 215 215
Capaian 46 26 17 34 21 12 762 762 563 842 809 592
% 92% 52% 34% 85% 53% 30% 383% 610% 450% 291% 376% 275%

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 41


Tabel 11
Kinerja Penanganan Perkara PIDUM Tahun 2012

KEJAGUNG
Pratut Tut Ekse & Eks KEJATI, KEJARI & CABJARI

Target 289 215 215 112.442


Capaian 842 809 592 104.539
% 291% 376% 275% 92 %

Graik
Kinerja PenangananGRAFIK
Perkara
3 PIDUM Tahun 2012
Kinerja Penanganan Perkara PIDUM Tahun 2012

112.442 104.539

842 809 Graik 592


289 215 215
Kinerja Penanganan Perkara PIDUM Tahun 2012

PRATUT TUT EKSE & EKS Kejati, Kejari, &


Cabjari
Target Capaian

Tabel 12
Rekapitulasi Penyelesaian Perkara Penting Tindak Pidana Umum
Perkara Terselesaikan
Tingkat
Perkara
No Jenis Perkara Dalam Proses Penyelesaian
Masuk Diputus PN
Sidang (%)

1 Hak Kekayaan Intelektual 95 88 5 97,9%


2 Perkara kehutanan (Illegal Logging) 1099 518 129 58,87%
3 Perkara lingkungan Hidup 14 13 1 100%
4 Perbankan 23 21 1 95,65%
5 Narkotika 12.685 9132 1935 87,24%
6 Psikotropika 889 123 118 27,10%
7 Perkara uang palsu 173 160 11 98,84%
8 Pertambangan tanpa ijin 219 168 34 92,23%
9 Money Loundring 6 6 0 100%
10 Perdagangan orang, perempuan 131 67 5 54,96%
dan anak Traiking

42 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


11 Perlindungan anak 3370 1471 321 53,14%
12 Imigrasi 63 19 3 34,92%
13 Perdagangan Obat dan Makanan 580 553 15 97,93%
14 Penodaan agama 2 1 1 100%
15 Penyalahgunaan senjata api dan 1056 931 95 97,16%
bahan peledak
16 Kekerasan dalam rumah tangga 778 308 52 46,27%
17 Perjudian 5242 4850 249 97,27%
18 Pembunuhan 569 274 64 59,40%
19 Perkara minyak dan gas 403 327 45 92,30%
20 Konservasi sumber daya alam 29 28 1 100%
21 Terorisme 43 41 2 100%
22 Kejahatan dunia maya (Cyber crime) 29 23 6 100%

Kebijakan Dalam Optimalisasi Penanganan EJP/04/2012 tentang penegakan Hukum


Perkara Tindak Pidana Dibidang Perpajakan.
Dalam rangka mengoptimalkan c. Nota Kesepakatan bersama ketua
penanganan perkara, Jaksa Agung Muda Mahkamah Agung R.I., Menkumham,
Bidang Pidana Umum meningkatkan Jaksa Agung R.I., dan Kapolri tentang
kerjasama dan koordinasi antara lain dengan Pelaksanaan Penerapan Penyesuaian
mempedomani Nota Kesepahaman Bersama Tindak Pidana Ringan dan Jumlah
/Keputusan Bersama antara Kejaksaan Agung Denda, Acara Pemeriksaan Cepat
R.I. dengan Kementerian/Lembaga baik serta Penerapan Keadilan Restoratif
langsung atau tidak langsung yang terkait (Restorative Justice) Nomor : 131/
dengan penanganan perkara. Adapun Nota KMA/SKB/2012, Nomor : M.HH-07.
Kesepahaman yang telah dilakukan antara lain: HM.03.2 Tahun 2012, Nomor : KEP-06/E/
a. Kesepakatan bersama antara direktorat EJP/10/2012 Tanggal 17 Oktober 2012.
Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Rekapitulasi Penerimaan Negara bukan Pajak
Keuangan R.I. dengan Jaksa Agung (PNBP)
Muda Tindak Pidana Umum Nomor: - Denda Perkara Tilang dan perkara
KEP-83/BC/2012 dan Nomor : KEP- Biasa: Rp. 82.265.021.987
02/E/EJP/04/2012 tentang Koordinasi - Biaya Perkara Biasa dan Perkara Tilang:
Penegakan Hukum Tindak Pidana Rp. 4.888.396.546
Narkotika, Psikotropika dan Pencucian - Hasil Lelang BB dan Uang Rampasan:
Uang, yang dilaksanakan pada hari Rp. 8.918.610.359
kamis tanggal 05 April 2012 - Uang Pengganti dan Denda Ganti:
b. Kesepakatan antara Dikertorat Rp.113.277.999
Jenderal Pajak Kemeterian Keuangan Jumlah : Rp. 96.298.584.890
R.I. dengan Jaksa Agung Muda Tindak Berikut Rekapitulasi Penerimaan Negara
Pidana Umum Kejaksaan R.I. Nomor: Bukan Pajak (PNBP) :
KEP-109/PJ/2012 dan Nomor: 03/E/

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 43


Tabel 13
Rekapitulasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Pendapatan Denda Perkara Tilang dan Perkara Biasa sebesar Rp. 82.265.021.987.-
Pendapatan Biaya Perkara Biasa dan Perkara Tilang sebesar Rp. 4.888.396.546.-
Pendapatan hasil lelang BB dan Uang Rampasan sebesar Rp. 8.918.610.359.-
Uang Pengganti dan Denda Ganti sebesar Rp. 113.277.999.-
JUMLAH Rp. 96.298.584.890.-

4.4 PERKARA TINDAK PIDANA KHUSUS kewenangan sepenuhnya terhadap pimpinan


di daerah dalam pengendalian penanganan
Dalam rangka optimalisasi dan kualitas
perkara tindak pidana korupsi kepada Kepala
kinerja bidang tindak pidana khusus tidak
Kejaksaan Tinggi dan Kepala Kejaksaan
semata-mata didasarkan pada angka-
Negeri selaku pimpinan di daerah. Hal ini
angka secara kuantitatif melainkan juga
diharapkan agar dalam menangani perkara
mensyaratkan adanya peningkatan kualitas
tindak pidana korupsi dapat lebih cepat
terhadap penanganan perkara tindak pidana
tanpa melalui birokrasi yang panjang serta
korupsi, mulai dari penyelidikan, penyidikan,
tanpa mengabaikan berbagai kearifan lokal
penuntutan dan eksekusi, tidak hanya
dengan mengedepankan hati nurani dengan
sekedar untuk memperbanyak penanganan
tetap melaporkan pelaksanaannya kepada
perkara korupsi tetapi juga kualitas proses
pimpinan.
penanganannya maupun jenis perkara yang
ditangani tersebut, baik dari segi teknis, Selama kurun waktu Tahun 2012
intelektualitas pelaku, modus operandi, Bidang Tindak Pidana Khusus (meliputi
dampak dan kerugian keuangan negara yang Kejagung, Kejati, Kejari dan Cabjari)
ditimbulkannya. telah melakukan penyelidikan sebanyak
833 perkara, penyidikan sebanyak 1.399
Trend dalam pemberantasan tindak
perkara, penuntutan sebanyak 1.511
pidana korupsi saat ini adalah tidak hanya
perkara, sementara itu uang yang berhasil
dapat mempidanakan para pelaku tetapi juga
diselamatkan sebesar Rp. 302.609.167.229,-
harus dapat memulihkan kerugian keuangan
(tiga ratus dua milyar enam ratus sembilan
negara. Oleh karena itu diharapkan para
juta seratus enam puluh tujuh ribu) dan us$
penyelidik dan penyidik dapat menelusuri
500.000,00 (lima ratus ribu dollar amerika
harta kekayaan atau aset dari para pelaku
serikat).
dan sekaligus melakukan penyitaan, sebagai
barang bukti yang dapat dipertimbangkan Sedangkan dalam penyelesaian
dalam tuntutan pembayaran uang pengganti. penanganan perkara kinerjanya adalah
sebagai berikut :
Pimpinan tingkat pusat telah melakukan
langkah-langkah reformatif berupa pemberian

44 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


Tabel 14
Kinerja Penanganan Perkara Pidsus Tahun 2012

Kejagung Kejati, Kejari & Cab Kejari


TUT TUT Ekse Ekse TUT
TUT TPE pelanggaran & & eksa TUT TPE
LID DIK LID DIK
TPK & HAM eksa TPE & TPK &
TPL Berat TPK TPL TPL
Target 80 80 80 45 2 80 45 1.300 1.300 1.300 450
Capaian 78 85 75 0 0 0 0 755 1.314 1.430 190
% 97,5% 106% 93% 0% 0% 0% 0% 58% 101% 110% 40%

Graik
Kinerja Penyelesaian Penanganan Perkara PIDSUS pada Jampidsus Tahun 2012

85
80 78 80 80 80
75

45 45

0 2 0 0 0

LID DIK TUT TUT TPE & TPL TUT Ekse & Eksa Ekse & Eksa
Pelanggaran TPK TPE & TPL
HAM Berat

Target Capaian

Graik
Kinerja Penanganan Perkara PIDSUS 2012

1.300 755 1.3001.314 1.300 1.430 450 190

LID DIK TUT TPK TUT TPE & TPL

Target Capaian

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 45


Tabel 15
Target dan Capaian Kinerja Penanganan Perkara PIDSUS di Kejagung Tahun 2012

No Kegiatan Target Capaian Kinerja %


1 Peningkatan kualitas A. Penyelidikan : 80 Perkara. 78 Perkara 97,5 %
pelaksanaan penyelidikan dan
penyidikan perkara tindak pidana B. Penyidikan : 80 Perkara. 85 Perkara 106 %
korupsi

2 Penanganan dan penyelesian A. Penuntutan Perkara TPK : 75 Perkara 93 %


perkara tindak pidana korupsi 80 Perkara
dan perkara tindak pidana
khusus serta Pelanggaran HAM B. Penuntutan Perkara TPE & 0 Perkara 0%
yang Berat. TPL : 45 Perkara .

C. Penuntutan Perkara 0 Perkara 0%


Pelanggaran Ham Yang
Berat : 2 Perkara .
3 Pengendalian Penggunaan A. Eksekusi dan Eksaminasi 0 Perkara 0%
Eksekusi dan Eksaminasi. Perkara TPK : 80 Perkara

B. Eksekusi dan Eksaminasi 0 Perkara 0%


Perkara TPE & TPL : 45
Perkara

Tabel 16
Target dan Capaian Kinerja Penanganan Perkara di Kejati/Kejari/Cabjari Se-Indonesia

No Kegiatan Target Capaian Kinerja %


1 Peningkatan kualitas A. Penyelidikan : 1.300 Perkara 755 Perkara 58 %
pelaksanaan Penyelidikan dan
Penyidikan perkara Tindak B. Penyidikan : 1.300 Perkara 1.314 Perkara 101%
Pidana Korupsi

2 Penanganan dan penyelesaian A. Penuntutan Perkara TPK : 1.430 Perkara 110 %


Perkara Tindak Pidana Korupsi 1300 Perkara
dan Perkara Tindak Pidana
Khusus. B. Penuntutan Perkara TPE & T.P. Perikanan/ZEE = 121 40 %
TPL : 450 perkara . Perkara
T.P. Pabeanan = 50
Perkara
T.P. Cukai = 19 Perkara
Total = 190 Perkara

Rekapitulasi data perkara tindak pidana korupsi tahap penyelidikan, penyidikan dan
penuntutan periode Tahun 2012 seluruh Indonesia adalah :

46 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


Tabel 17
Rekapitulasi Data Perkara Tindak Pidana Korupsi Tahap Penyelidikan, Penyidikan dan
Penuntutan Periode Tahun 2012 Seluruh Indonesia

Jum. Jum. Jum.


No. Kejaksaan Penyelamatan Keu. Negara
Lid Dik Tut
1 2 3 4 5 6 7
1 Kejagung 78 85 76 Rp. 7.725.154.000.- USD 500.000
2 NAD 16 35 30 Rp. 2.318.091.542.-
3 Sumatera Utara 82 101 123 Rp 6.279.117.433.-
4 Sumatera Barat 34 48 56 Rp 10.500.000.-
5 Riau 20 28 53 Rp. 1.003.571.000.-
6 Jambi 23 64 55 Rp. 3.593.826.197.-
7 Sumatera Selatan 15 34 56 Rp 29.678.314.000.-
8 Bengkulu 22 35 47 Rp. 3.711.057.000.-
9 Lampung 20 25 32 Rp. 247.000.000.-
10 DKI Jakarta 15 25 26 Rp 40.240.965.920.-
11 Jawa Barat 85 82 91 Rp. 16.078.240.510.-
12 Jawa Tengah 58 110 117 Rp. 71.471.971.530.-
13 DI Yogyakarta 12 17 19 Rp. 1.033.027.030.-
14 Jawa Timur 68 145 94 Rp. 19.135.156.927.-
15 Bali 9 12 16 Rp. 336.000.000.-
16 Nusa Tenggara Barat 8 18 9 0
17 Nusa Tenggara Timur 8 47 30 Rp. 455.396.000.-
18 Kalimantan Barat 7 27 35 Rp. 1.502.331.250.-
19 KalimantanTengah 15 30 53 Rp. 2.447.521.468.-
20 Kalimantan Selatan 8 35 29 Rp. 26.986.754.000.-
21 Kalimantan Timur 21 39 58 Rp. 1.075.000.000.-
22 Sulawesi Utara 18 29 37 Rp. 246.387.500.-
23 Sulawesi Tengah 24 37 48 Rp. 282.881.850.-
24 Sulawesi Tenggara 24 17 16 0
25 Sulawesi Selatan 70 106 106 Rp. 46.270.920.186.-
26 Maluku 5 42 54 Rp. 7.028.069.930.-
27 Papua 19 29 36 Rp. 3.721.500.000.-
28 Banten 8 31 38 Rp. 1.629.082.168.-
29 Bangka Belitung 6 11 20 Rp. 730.829.788.-
30 Gorontalo 10 24 16 Rp. 310.000.000.-
31 Maluku Utara 7 15 7 Rp. 3.660.500.000.-
32 Kepulauan Riau 11 16 28 Rp. 3.400.000.000,-
Jumlah 833 1.399 1.511 Rp.302.609.167.229.- US$ 500.000

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 47


Hasil yang telah dicapai pada Tahun 2012:
a. Penyidikan
Tabel 18
Hasil Penyidikan Tahun 2012
No Satuan Kerja Target Capaian Prosentase
1 Kejaksaan Agung 80 85 106 %
2 Kejati, Kejari dan Cabjari se- Indonesia 1.300 1.314 101 %
JUMLAH 1.380 1.399 101 %

b. Penuntutan
Tabel 19
Hasil Penuntutan pada Tahun 2012
No Satuan Kerja Target Capaian Prosentase
1 Kejaksaan Agung 80 75 93 %
2 Kejati, Kejari dan Cabjari se- Indonesia 1.300 1.430 110 %
JUMLAH 1.380 1.505 109 %

c. Uang yang berhasil diselamatkan


Tabel 20
Uang yang berhasil diselamatkan pada Tahun 2012
No Satuan Kerja Jumlah
1 Kejaksaan Agung Rp. 7.725.154.000.-
+ US D 500.000
2 Kejati, Kejari dan Cabjari se- Indonesia Rp. 294.884.013.229.-
JUMLAH Rp. 302.609.167.229.-
+ US D 500.000

Pelaksanaan Instruksi Presiden R.I. wewenang yang dilakukan oleh


No. 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Jaksa/Penuntut Umum dalam rangka
Pemberantasan Korupsi yang menjadi tugas penegakan hukum;
dan tanggung jawab Kejaksaan R.I. meliputi : c. Meningkatkan kerja sama dengan
a. Mengoptimalkan upaya-upaya Kepolisian Republik Indonesia, BPKP,
penyidikan dan penuntutan terhadap PPATK, dan institusi Negara terkait
tindak pidana korupsi untuk menghukum dengan upaya penegakan hukum dan
pelaku dan menyelamatkan keuangan pengembalian kerugian keuangan
Negara; Negara akibat tindak pidana korupsi.

b. Mencegah dan memberikan sanksi


tegas terhadap penyalahgunaan

48 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


Tabel 21
Hasil Capaian Penanganan Perkara
Tindak Pidana Korupsi oleh Kejaksaan RI
No Tahun Penyidikan Penuntutan
1 2010 2.315 Perkara 1.715 Perkara
2 2011 1.515 Perkara 1.217 Perkara
3 2012 1.401 Perkara 1.511 Perkara
4 2013 1.430 Perkara 1.430 Perkara
(Target/DIPA)
5 2014 1.380 Perkara 1.380 Perkara
(Target/RKP)

1. Penyelamatan Keuangan Negara : 6. Perkara Tindak Pidana Korupsi


- Rp. 302.609.167.229,- (tiga ratus Penyimpanan Dana APBD PEMKAB
dua milyar enam ratus sembilan Batu Bara pada Bank Mega atas nama
juta seratus enam puluh tujuh ribu) tersangka Yos Rauke, DKK.
dan US$ 500.000,00 (lima ratus ribu 7. Perkara Tindak Pidana Korupsi pada
dollar amerika serikat). Proyek Basin Water Resources
- US$. 500.000,- (lima ratus ribu Dollar Management (BWRM) Kementerian
Amerika Serikat) PU yang dananya berasal dari bantuan
Bank Dunia atas nama tersangka
Penanganan Perkara Tindak Pidana Giovanni Gandoli WN )talia , DKK.
Korupsi Yang Menarik Perhatian Mayarakat
9. Perkara Tindak Pidana Korupsi pada
Tahun 2012 :
Bank BHS atas nama terpidana Sherny
1. Perkara Tindak Pidana Korupsi dan Kojongian yang telah berhasil dieksekusi
Pencucian Uang di Sektor Perpajakan (melalui proses deportsi dari Amerika
atas nama terdakwa Dhana Widyatmika, Serikat) atas kerjasama tim terpadu
DKK. Pencari tersangka dan terpidana
2. Perkara Tindak Pidana Korupsi korupsi dengan pihak Interpol.
Pengadaan Barang dan Jasa
Penegakan hukum dan penanganan
Bioremediasi pada PT. Chevron Pasiic
perkara tindak pidana korupsi tidak hanya
Indonesia atas nama tersangka Bachtiar
menjadi domain Kejaksaan tetapi ada
Abdul Fatah, DKK.
instansi penegak hukum lain yaitu Polri dan
3. Perkara Tindak Pidana Korupsi pada PT. KPK. Pemberantasan tindak pidana korupsi
Indosat Mega Media (IM-2) atas nama tidak dapat dilakukan oleh satu instansi saja
tersangka Indar Atmanto, MSc. tetapi perlu kerjasama dan koordinasi secara
4. Perkara Tindak Pidana Korupsi PT. baik sehingga gerakan pelaku-pelaku tindak
Merpati Nusantara Air Lines atas nama pidana korupsi dapat dipantau sejak dini
tersangka Hotasi Nababan, DKK. dan diharapkan dapat menimbulkan efek
5. Perkara Tindak Pidana Korupsi preventif. untuk itu telah dilakukan beberapa
Pengadaan Sistem Informasi Direktorat nota kesepahaman yaitu :
Jenderal Pajak atas nama tersangka
Bahar, DKK.

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 49


1. Nota Kesepahaman antara Pimpinan 4. Kesepakatan bersama antara : Dirjen
KPK dan Jampidsus pada tanggal 23 Bea dan Cukai Kementerian Keuangan
Pebruari 2012 tentang Kerjasama Dalam RI dan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak
Penanganan Perkara Tindak Pidana Pidana Khusus Kejaksaan R.I. Nomor
Korupsi, yang mengatur pembagian : Kep-82/BC/2012, Nomor : Kep-01/F/
penanganan suatu kasus yang sama Fjp/04/2012 tanggal 5 April 2012 tentang
oleh Kejaksaan dan KPK berdasarkan Koordinasi Penegakan Hukum Tindak
kriteria tersangka. Pidana di Bidang Kepabeanan dan Cukai.
2. Kesepakatan bersama antara Jaksa Agung 5. Kesepakatan bersama antara
Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Kejaksaan R.I, Kepolisian Negara R.I,
R.I., Kepala Badan Reserse Kriminal Komisi Pemberantsan Korupsi tentang
Polri dan Sekretaris Jenderal Komisi optimalisasi pemberantasan tindak
Pemberantasan Korupsi tanggal 29 Maret pidana korupsi, tanggal 29 Maret 2012.
2012 tentang Pemetaan 10 (sepuluh) Area
4.5 PERKARA PERDATA DAN TATA USAHA
Rawan Korupsi Tahun 2012.
NEGARA
3. Kesepakatan bersama antara Inspektorat
Jenderal Kementerian Keuangan R.I. dan Selain penanganan perkara pidana,
Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Kejaksaan diberikan pula kewenangan oleh
Khusus Kejaksaan R.I. Nomor : Kep-70/ UU No. 16 tahun 2004 untuk menangani
IJ/2012, Nomor : Kep-01/F/Fjp/04/2012 perkara Perdata dan Tata Usaha Negara.
tanggal 5 April 2012 tentang Koordinasi Dalam menjalankan kewenangan tersebut,
dan Kerja Sama Dalam Penegakan Kejaksaan mengorganisasikannya kedalam
Hukum Tindak Pidana Korupsi. 3 (tiga) struktur dibawah kendali Direktur,
yaitu : Direktur Perdata, Direktur Tata
Usaha Negara dan Direktur Pemulihan dan

50 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


Perlindungan Hak. Masing-masing Direktorat 2011 berjumlah 16 kasus.
tersebut dalam menjalankan tugasnya dibagi b. Penyelamatan Keuangan Negara.
menjadi 5 (lima) kewenangan meliputi : (1)
Penegakan Hukum, (2) Bantuan Hukum 1) Mempertahankan Keuangan/ Kekayaan
(Kepengacaraan Negara), (3) Pertimbangan Negara
Hukum, (4) Pelayanan Hukum, (5) Tindakan Pada Tahun 2012, jumlah kekayaan/
Hukum Lain. keuangan negara yang berhasil
dipertahankan adalah sebesar Rp.
Capaian Kinerja Bidang Perdata dan Tata
2.084.813.235.837,18.- (dua triliun
Usaha Negara pada tahun 2012 meliputi :
delapan puluh empat milyar delapan
a. Tugas dan wewenang bagian Perdata ratus tiga belas juta dua ratus tiga puluh
dan Tata Usaha Negara. lima ribu delapan ratus tiga puluh tujuh
1) Penegakan Hukum koma delapan belas rupiah) dan Tanah
seluas 120.554 M2. Hasil ini merupakan
Tahun 2012 ada 634 kasus sedang
penurunan karena di tahun 2011
2011 hanya 606 kasus. Penegakan
mencapai Rp. 34.854.250.286.305.-
hukum ini hanya terbatas pada
(tiga puluh empat triliun delapan ratus
upaya Kejaksaan dalam rangka
lima puluh empat milyar dua ratus lima
penyelesaian pembayaran uang
puluh juta dua ratus delapan puluh
pengganti atas terpidana korupsi ex
enam ribu tiga ratus lima rupiah) dan
UU No. 3 Tahun 1971.
4 mobil truk.
2) Pengacara Negara
2) Memulihkan Keuangan/ Kekayaan
Kegiatan penanganan perkara Negara
mewakili Pemerintahan Pusat/
Tahun 2012, keuangan negara uang
Daerah (melalui litigasi) tahun 2012
berhasil dipulihkan berjumlah Rp.
mencapai 2.455 kasus, sedang 2011
421.023.384.361,07 (empat ratus dua
hanya 3.319 kasus
puluh satu milyar dua puluh tiga juta
3) Pertimbangan Hukum tiga ratus delapan puluh empat ribu
Kegiatan Pertimbangan Hukum di tiga ratus enam puluh satu koma
tahun 2012 mencapai 211 kasus. Tahun tujuh rupiah) dan US$ 46.249.463,32.
2011 hanya berjumlah 106 kasus. Data
3) Pembayaran Uang Pengganti (PUP).
tersebut meliputi pemberian pendapat
hukum (legal opinion) maupun tugas Tahun 2012, jumlah PUP yang berhasil
pendampingan (legal assistance). ditagih sebesar Rp. 145.836.053.607.-
(seratus empat puluh lima milyar
4) Pelayanan Hukum
delapan ratus tiga puluh enam juta
Kegiatan Pelayanan Hukum di tahun lima puluh tiga ribu enam ratus tujuh
2012 mencapai 179 kasus sedangkan rupiah) sedangkan pada tahun 2011
tahun 2011 hanya berjumlah 88 kasus. jumlah PUP yang berhasil ditagih
5) Tindakan Hukum lain sebesar Rp. 10.968.034.764.- (sepuluh
milyar sembilan ratus enam puluh
Kegiatan Tindakan Hukum Lain
delapan juta tiga puluh empat ribu
(khususnya menjadi mediator) di
tujuh ratus enam puluh empat rupiah).
tahun 2012 mencapai 15 kasus. Tahun

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 51


Tabel 22
Jumlah Keuangan/Kekayaan Negara Yang Diselamatkan dan Dipulihkan*
No Kegiatan Nilai
1 Diselamatkan ( Perkara Perdata) Rp. 2.084.813.235.837,18 dan Tanah seluas 120.554 M2
Rp. 421.023.384.361,07
2 Dipulihkan ( Perkara PPH)
dan US$ 46.249.463,32
• Rp. 2.505.836.620.198,25
• US$ 46.249.463,32
• Tanah Seluas 120.554 M2
JUMLAH

Tabel 23
Target dan Kinerja Datun Tahun 2012

Target perkara/
No Kegiatan Kinerja %
kegiatan
1 Peningkatan penanganan perkara Perdata 60 51 85%
2 Peningkatan penanganan perkara TUN 40 45 110%
3 Peningkatan penanganan perkara PPH 80 75 93%
Sub Total 180 171 95%
4 Peningkatan penanganan perkara Perdata, TUN 1205 3291 273%
dan PPH di Kejati, Kejari dan Cabang Kejari
Total / Rata-rata Capaian 1385 3494 252%

Graik
Penanganan Perkara Datun Tahun 2012

200 180 3500 4000


171 3494
150 3000 3000
100 2500 2000
1385
50 2000 1000
0 1500 0
Kejagung RI Jumlah Total
1000
500
0
Kejati, Kejari

Target Capaian

Tabel 24
Penanganan Penyelesaian Perkara
Penegakan Pengacara Pertimbangan Pelayanan Tindakan
Direktorat Total
Hukum Negara Hukum Hukum Hukum Lain
Jumlah 634 2455 211 179 15 3494

52 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


Tabel 25
Capaian Kinerja Tahun 2012
Jenis Kegiatan Datun
No Kejaksaan Penegakan Pertimbangan Pelayanan Tindakan Total
Pengacara Negara
Hukum Hukum Hukum Hukum Lain
Litigasi Nonlitigasi Jml
A KEJAKSAAN AGUNG - 60 28 88 41 69 5 203
1 KT – N. A. D - 3 209 212 - - - 212
2 KT – SUMUT 8 23 22 45 2 4 3 62
3 KT – SUMBAR 8 27 - 27 - - - 35
4 KT – RIAU 2 6 - 6 - - - 8
5 KT – JAMBI 15 7 - 7 - - - 2
6 KT – SUMSEL 1 10 51 61 - - - 62
7 KT – BENGKULU 4 4 7 11 - 1 4 20
8 KT – LAMPUNG 22 3 41 44 1 - - 67
9 KT – DKI JAKARTA 46 9 62 71 8 3 - 128
10 KT – JAWA BARAT 157 50 197 247 62 59 2 527
11 KT – JAWA TENGAH 122 12 9 21 2 - - 145
12 KT – D.I. Y 21 6 44 50 2 - - 73
13 KT – JAWA TIMUR 11 29 87 116 1 - - 128
14 KT – KALBAR 5 7 8 15 - - - 20
15 KT – KALTENG 9 7 33 40 2 8 - 59
16 KT – KALSEL 4 6 79 85 - - - 89
17 KT – KALTIM 12 16 13 29 13 1 - 55
18 KT – SULUT 4 4 92 96 - - - 100
19 KT – SULTENG 8 4 46 50 - 8 - 66
20 KT – SULSEL 36 9 419 428 6 1 - 471
21 KT – SULTRA 9 3 3 6 - - - 15
22 KT – B A L I 5 12 16 28 3 - - 36
23 KT – N T B 46 6 71 77 3 - 1 127
24 KT – N T T 10 5 38 43 - 1 - 54
25 KT – MALUKU 3 4 5 9 - - - 12
26 KT – PAPUA 44 2 14 16 - - - 60
27 KT – MALUKU 2 2 - 2 - - - 4
UTARA
28 KT – GORONTALO - 1 - 1 - - - 1
29 KT – BABEL 4 2 127 129 1 - - 134
30 KT – BANTEN 15 230 111 341 63 24 - 443
31 KT – KEP. RIAU 1 11 43 54 - - - 55
JUMLAH 634 580 1875 2455 211 179 15 3494

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 53


Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan c. Kesepakatan Bersama antara PT. PLN
Tata Usaha Negara telah merencanakan (Persero) Wilayah Jawa Bali dengan
Supervisi terkait dengan permasalahan tugas Kejaksaan Agung Republik Indonesia
pokok dan fungsi JAM Bidang Datun dengan tentang penanganan masalah hukum
menekankan keunggulan-keunggulan dan Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara
kelebihan-kelebihan yang dimiliki Bidang No : 013.Mou/040/DIR/2012 – No :
Perdata dan Tata Usaha Negara dengan Jaksa B-099/G/Gs.1/01/2012.
Pengacara Negaranya serta keuntungan d. Kesepakatan Bersama antara PT. PLN
yang diperoleh bila menggunakan jasa Jaksa (Persero) Wilayah Indonesia Barat
Pengacara Negara. dengan Kejaksaan Agung Republik
Pada Tanggal 18-19 Juni 2012 telah Indonesia tentang penanganan masalah
dilaksanakan Rapat Kerja teknis bidang hukum Bidang Perdata dan Tata Usaha
Perdata dan Tata Usaha Negara dan Tindak Negara No : 018.Mou/040/DIR/2012 –
Pidana Umum dengan tema “Melalui No : B-099/G/Gs.1/03/2012.
Rapat Kerja Teknis Pidum dan Datun kita e. Kesepakatan Bersama antara PT. PLN
wujudkan aparat Kejaksaan yang Profesional, (Persero) Wilayah Indonesia Timur
Proporsional dan Berintegritas dengan dengan Kejaksaan Agung Republik
mengedepankan Hati Nurani” bertempat di Indonesia tentang penanganan
Aula Sasana Pradana Kejaksaan Agung R.I. masalah hukum Bidang Perdata dan
yang diikuti oleh Kejati seluruh Indonesia. Tata Usaha Negara No : 022.Mou/040/
Dalam Perencanaan Stratejik serta DIR/2012 – No : B-131/G/Gs.1/03/2012.
Kebijakan, Program dan Kegiatan yang f. Kesepakatan Bersama antara PT
tertuang dalam bidang masing-masing di Angkasa Pura I (Persero) dengan
lingkungan Jaksa Agung Muda Perdata dan Kejaksaan Agung Republik Indonesia,
Tata usaha Negara. untuk pencapaian kinerja tentang penanganan masalah hukum
Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Bidang Perdata Dan Tata Usaha Negara
Negara salah satunya melalui kerjasama No : SP.45/HK.09.01/2012/DU - No :
sebagai berikut: B-163/G/Gs.1/04/2012.
a. Kesepakatan Bersama antara PT g. Kesepakatan Bersama antara PT.
Permodalan Nasional Madani (Persero) Taspen (Persero) dengan Kejaksaan
dengan Kejaksaan Agung Republik Agung Republik Indonesia tentang
Indonesia, tentang penanganan penanganan masalah hukum Bidang
masalah hukum Bidang Perdata dan Perdata dan Tata Usaha Negara
Tata Usaha Negara No : 001/PKS/ No : Mou-01/DIR/2012 – No : 167/G/
PNM/I/2012 – No : B-037/G/Gs.1/01/2012. Gs.1/04/2012.
b. Kesepakatan Bersama antara h. Kesepakatan Bersama antara PT.
Kementerian Agama Republik Indonesia Telkom (Persero) dengan Kejaksaan
dengan Kejaksaan Agung Republik Agung Republik Indonesia tentang
Indonesia tentang penanganan msalah penanganan masalah hukum Bidang
hukum Bidang Perdata dan Tata Usaha Perdata dan Tata Usaha Negara No :
Negara No : 3 Tahun 2012 – No : B-83/G/ K.TEL.75HK.840/UTA_00/2012 – No :
Gs.1/01/2012. 209/G/Gs.1/04/2012.

54 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


i. Kesepakatan Bersama antara Dirjen Negara 01/SP/TVRI/V/2012 – No : 216/G/
Kekayaan Negara (KEMENKEU) dengan Gs.1/05/2012.
Kejaksaan Agung Republik Indonesia m. Kesepakatan Bersama antara
tentang penanganan masalah hukum Perum Perhutani dengan Kejaksaan
Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara Agung Republik Indonesia, tentang
PRJ-05/PJ/2012 – No : 168/G/Gs.1/04/2012. penanganan masalah hukum Bidang
j. Kesepakatan Bersama antara Dirjen Perdata Dan Tata Usaha Negara 043/
Jenderal Pajak (KEMENKEU) dengan SJ/DIR/2012 - No : B-271/G/Gs.1/06/2012.
Kejaksaan Agung Republik Indonesia n. Kesepakatan Bersama antara PT Jasa
tentang penanganan masalah hukum Raharja (Persero) dengan Kejaksaan
Bidang Perdata dan Tata Usaha Agung Republik Indonesia, tentang
Negara KEP-110/PJ/2012 – No : 169/G/ penanganan masalah hukum Bidang
Gs.1/04/2012. Perdata Dan Tata Usaha Negara P/19/
k. Kesepakatan Bersama antara SP/2012 - No : B-313/G/Gs.1/07/2012.
Inspektorat Jenderal (KEMENKEU)
4.6 PENGAWASAN INTERNAL DAN
dengan Kejaksaan Agung Republik
EKSTERNAL
Indonesia tentang penanganan
masalah hukum Bidang Perdata dan Dalam rangka mengawal agar visi dan
Tata Usaha Negara KEP-69/IJ/2012 – No misi lembaga Kejaksaan R.I. dapat tercapai,
: 170/G/Gs.1/04/2012. dibutuhkan penguatan peran pengawasan
guna mendukung program reformasi birokrasi
l. Kesepakatan Bersama antara LPP TVRI
melalui peningkatan akuntabilitas kinerja
dengan Kejaksaan Agung Republik
baik individu (SDM) dan lembaga Kejaksaan
Indonesia tentang penanganan masalah
demi tercapainya tata pemerintahan yang
hukum Bidang Perdata dan Tata Usaha

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 55


baik (good governance). Sejalan dengan atas adanya informasi/laporan pengaduan
pentingnya penguatan terhadap peran tentang adanya dugaan penyimpangan-
pengawasan khususnya di bidang hukum dan penyimpangan mencakup tingkah laku,
aparatur, Kejaksaan R.I. telah menetapkan perbuatan/tutur kata yang dilakukan oleh
upaya penguatan peran pengawasan sebagai pegawai Kejaksaan dan mengarah pada
skala prioritas dalam pelaksanaannya. perbuatan tercela sebagaimana diatur
dalam PP No. 53 tahun 2010 dan peraturan
Selama tahun 2012, sejumlah prestasi
perundang-undangan lainnya.
telah ditorehkan Bidang Pengawasan
melalui pelaksanaan inspeksi umum, Penanganan dan penyelesaian
inspeksi pimpinan dan pemantauan serta laporan pengaduan pada Jaksa Agung
inspeksi kasus. Berdasarkan Program Muda Pengawasan ditangani oleh 5 (lima)
Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) tahun Inspektur yaitu : (a) Inspektur I, (b) Inspektur
2012 direncanakan : Pertama, inspeksi II, (c), Inspektur III, (d) Inspektur IV, (e)
umum sebanyak 156 obyek periksa dengan Inspektur V , dimana sepanjang Tahun 2012
perincian untuk Kejaksaan Tinggi sebanyak telah diterima sebanyak 1.665 laporan
31 obyek periksa, untuk Kejaksaan Negeri pengaduan dan sebagai tindak lanjut laporan
sebanyak 119 obyek periksa dan 6 obyek pengaduan tersebut, telah dilakukan langkah
periksa pada satuan kerja di lingkungan penyelesaian yang hingga akhir Tahun 2012
Kejaksaan Agung R.I., Kedua untuk Inspeksi berhasil diselesaikan sebanyak 1.118 dengan
Pimpinan dan Pemantauan direncanakan rincian lapdu yang dinyatakan terbukti
sebanyak 150 obyek periksa yang terdiri dari sebanyak 185 Lapdu dan yang tidak terbukti
31 obyek periksa di lingkungan Kejaksaan sebanyak 933 sehingga capaian kinerja
Tinggi, untuk Kejaksaan Negeri sebanyak penyelesaian lapdu sebanyak 67.15 %. Dengan
119 obyek periksa dan 6 obyek periksa pada demikian terdapat peningkatan penyelesaian
satuan kerja di lingkungan Kejaksaan Agung. lapdu sejumlah 4.85 % dari tahun sebelumnya,
Dari keseluruhan target tersebut, khusus dimana tahun sebelumnya sejumlah 62,3 %.
inspeksi umum dan inspeksi pimpinan serta
Graik
pemantauan, Bidang Pengawasan telah
Laporan Pengaduan Hingga Desember 2012
melaksanakan keseluruhannya, sehingga
pencapaian kinerja bidang pengawasan
Tahun 2012 telah 100 % mencapai target.
1.118
Demikian pula pencapaian kinerja bidang
pengawasan pada inspeksi kasus telah
melampaui target. Dari 45 kegiatan inspeksi
kasus yang ditargetkan sepanjang Tahun 2012,
bidang pengawasan telah melaksanakan
inspeksi kasus sebanyak 51 kegiatan, LAP. PENGADUAN PENYESALAN
sehingga pencapaian kinerjanya sebanyak
113 %. Inspeksi kasus ini dilaksanakan oleh Laporan pengaduan yang menarik perhatian
pejabat pengawas fungsional dari bidang publik Tahun 2012 :
pengawasan Kejaksaan Agung R.I. dan
- Kasus penangkapan yang dilakukan
pejabat pengawas fungsional Kejaksaan di
Satgas Pengawasan pada hari Senin
daerah dengan melakukan pemeriksaaan

56 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


tanggal 08 Oktober 2012 di halaman 001, NRP. 60680186, Jaksa Fungsional
parkir belakang Swalayan Citos pada Sekretariat Jam Datun;
Cilandak Jakarta Selatan, penangkapan - Arif Budi Maryanto, SH, Ajun Jaksa
dilakukan berdasarkan adanya laporan Madya (III/a), NIP. 19850117 200312 1
lisan dari sdr. Eddy Chahyono staf 009, NRP. 4048545, Jaksa Fungsional
dari saksi korban an. Budi Ashari, SE, pada Sekretariat Jam Datun;
Direktur Utama PT. Budi Indah Mulya - Sutarna, SH. Yuana Wira TU (III/a),
Mandiri, pada tanggal 05 Oktober NIP. 19690728 200212 1 002 / NRP.
2012 yaitu para terlapor meminta 403691293, Staf TU pada Dir PPH Jam
uang sebesar 2,5 milyar terkait proyek Datun.
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Terlapor oleh Jaksa Agung Muda Pengawasan
Pembangunan Pelabuhan Sangatta
telah diserahkan kepada Jaksa Agung Muda
Propinsi Kalimantan Timur Tahun 2012.
Tindak Pidana Khusus untuk ditindaklanjuti.
Pegawai yang ditangkap sebagai berikut :
Rekapitulasi Penyelesaian Laporan
- Andri Fernando Pasaribu, SH, Ajun pengaduan Tahun 2012 adalah :
Jaksa (III/b), NIP. 19800710 200603 1

Tabel 26
Rekapitulasi penyelesaian laporan pengaduan Tahun 2012

Sisa Lapdu Diselesaikan


Lapdu masuk Jumlah Masih dalam
No Inspektur Ter Tidak Ter
per Des Tahun Lapdu Jumlah Proses
2011 2012 bukti bukti
140
1. Inspektur l 80 200 280 26 95 121
2. Inspektur II 67 208 275 25 196 221 48
3. Inspektur III 162 316 478 34 291 325 103
4. Inspektur IV 72 222 294 38 212 250 38
5. Inspektur V 169 169 338 62 139 201 65
Jumlah 550 1.115 1.665 185 933 1.118 394

Tabel 27
Rekapitulasi penjatuhan hukuman disiplin pegawai Kejaksaan se-Indonesia yang telah
memperoleh surat keputusan penjatuhan hukuman disiplin berdasarkan golongan (s/d
Desember 2012)
No Golongan Tata Usaha Jaksa Jumlah
1. GOLONGAN I 2 0 2
2. GOLONGAN II 71 0 71
3. GOLONGAN III 57 189 246
4. GOLONGAN IV 0 50 50
Jumlah 130 239 369

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 57


Tabel 28
Rekapitulasi penjatuhan hukuman disiplin pegawai Kejaksaan se-Indonesia yang telah
memperoleh surat keputusan penjatuhan hukuman disiplin berdasarkan jenis hukuman
(s/d Desember 2012)
No Golongan Tata Usaha Jaksa Jumlah
1. RINGAN 30 61 91
2. SEDANG 50 116 166
3. BERAT 50 62 112
Jumlah 130 239 369

Tabel 29
Rekapitulasi penjatuhan hukuman disiplin pegawai Kejaksaan se-Indonesia yang telah
memperoleh surat keputusan penjatuhan hukuman disiplin berdasarkan jenis perbuatan
(s/d Desember 2012)
No Golongan Tata Usaha Jaksa Jumlah
1. INDISIPLINER 46 34 80
2. PENYALAHGUNAAN WEWENANG 61 182 243
3. PERBUATAN TERCELA LAINNYA 23 23 46
4. PERDATA 0 0 0
J umlah 130 239 369

Tabel 30
Rekapitulasi penjatuhan hukuman disiplin pegawai Kejaksaan se-Indonesia yang telah
memperoleh surat keputusan penjatuhan hukuman disiplin berdasarkan jenis perbuatan
hukuman disiplin berat (s/d Desember 2012)
No Golongan Tata Usaha Jaksa Jumlah
1. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 12 15 27
(tiga) tahun PP 53 Tahun 2010
2. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan 0 0 0
setingkat lebih rendah
3. Pembebasan dari jabatan fungsional jaksa 0 18 18
4. Pembebasan dari jabatan Struktural 2 16 18
5. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan 17 3 20
sendiri
6. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS 19 10 29
7. Pemberhentian Sementara sebagai PNS 1 5 6
Jumlah 51 67 118

Catatan : Didalam satu laporan pengaduan dapat menyangkut lebih dari satu orang pegawai Kejaksaan, sehingga
jumlah laporan pengaduan yang terbukti tidak sama dengan jumlah pegawai yang dijatuhi hukuman.

58 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


Selain itu, sejalan dengan prinsip reward 1. Manumpak Pane, SH.MH
and punishment yang telah ditetapkan 2. Dr. Chaerul Amir, SH,MH
oleh Pemerintah dalam rangka memacu 3. Dr.Drs.Agus Istiqlal,SH.MH
kinerja SDM agar menjadi lebih baik, dengan e. Asisten Perdata dan Tata Usaha
mengacu pada Keputusan Jaksa Agung R.I. No Negara
: KEP-061/A/JA/04/2012 tanggal 25 April 2012 1. Yusuf, SH,MH
tentang penilaian Prestasi Kerja Kejaksaan 2. Azhari,SH.MH
Tinggi, Asisten Kejaksaan Tinggi dan Jaksa 3. Datas Ginting Suka, SH,MH
Berprestasi se-Indonesia Tahun 2012, Bidang
Pengawasan telah melakukan penilaian yang f. Asisten Pengawasan
melibatkan Ketua Komisi Kejaksaan R.I. serta 1. Yuqaiyum Hasib, SH
para pejabat eselon II dari masing-masing 2. H. Abdul Muni, SH.MH
Jaksa Agung Muda dengan hasil : 3. Panjaitan Simanihuruh, SH.MH

1. Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Negeri 3. Jaksa Berprestasi :


tipe A dan Tipe B yang berprestasi : 1. Bima Suprayoga,SH.M.Hum
a. Kejaksaan Tinggi 2. M.Zuhri, SH.MH
1. Jawa Tengah 3. Aliansyah, SH.MH
2. Jawa Barat
Selain melakukan pengawasan secara
3. Sumatera Utara
internal, dalam rangka mengawal pelaksanaan
b. Kejaksaan Negeri Tipe A reformasi birokrasi di tubuh Kejaksaan agar
1. Tangerang berjalan dengan sukses, bidang pengawasan
2. Jakarta Timur telah melakukan serangkaian kegiatan,
3. Palopo antara lain :
c. Kejaksaan Negeri Tipe B 1. Penyusunan Database Pengaduan Yang
1. Sekayu Online ke seluruh Kejaksaan Tinggi
2. Cikarang 2. Penyusunan Aplikasi Instrumen
3. Lamongan Penilaian Kinerja Jaksa (IPKJ),
Instrumen Penilaian Kinerja Pejabat
2. Para Asisten Berprestasi Pengawasan Fungsional (IPKPPF),
a. Asisten Pembinaan Instrumen Penilaian Kinerja Unit (IPKU)
1. Yunan Hardjaka, SH.MH 3. Penerapan Sistem Teknologi (IT) untuk
2. Amandra Syah Arwan, SH.MH penyampaian pengaduan melalui
3. Sukaryo, SH kanal khusus dalam website kejaksaan
b. Asisten Intelijen dengan alamat www.kejaksaan.go.id
1. Radja Nafrizal, SH 4. Penyusunan Peraturan Jaksa Agung R.I.
2. Sampe Tuah, SH,MH Nomor : PER-014/A/JA/11/2012 tanggal 13
3. Wito, SH,M.Hum Nopember 2012 tentang Kode Perilaku
Jaksa dan Juklak Jaksa Agung Muda
c. Asisten Tindak Pidana Umum Pengawasan Nomor : JUKLAK-01/H/
1. Asri Agung Putra, SH,MH HJW/11/2012 tanggal 29 Nopember 2012
2. Sadiman, SH.MH tentang Kode Perilaku Jaksa
3. Heru Sriyanto,SH 5. Menindaklanjuti Nota Kesepahaman
d. Asisten Tindak Pidana Khusus Jaksa Agung RI dengan Komisi Kejaksaan

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 59


RI Nomor : KEP-099/A/JA/05/2011 dan tugas dan wewenang Kejaksaan di bidang
Nomor : NK-001/KK/05/2011 tanggal 19 Pendidikan dan Pelatihan, telah mendesain
Mei 2011, khususnya pasal 9 tentang jenis-jenis Diklat dan membakukan Program
Pertemuan Berkala yang diselenggarakan Diklat Tahun 2012 melalui Keputusan Jaksa
sekurang-kurangnya sekali dalam 3 Agung R.I. Nomor : KEP-042/A/JA/03/2012
(tiga) bulan, Jaksa Agung Muda Bidang tentang Penetapan Program Diklat Kejaksaan
Pengawasan secara berkala mengadakan R.I. Tahun 2012.
rapat koordinasi dimaksud.
6. Penandatanganan mekanisme Prestasi yang dicapai Badan Diklat pada
kerjasama antara Kejaksaan R.I. dengan tahun 2012, yaitu melakukan inovasi dalam
Komisi Kejaksaan R.I. terkait dengan mendesain diklat, sehingga tahun 2012 berhasil
linked database pengelolaan laporan mendesain 23 jenis diklat baru, baik berupa
pengaduan, sebagaimana pemenuhan diklat tehnis manajemen maupun diklat tehnis
target rencana aksi Inpres Nomor 17 fungsional, memperoleh sertiikasi Akreditasi
Tahun 2011 tentang Aksi Pencegahan lembaga diklat, sebagai bentuk pengakuan
dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2012. tentang kelayakan Badan Diklat Kejaksaan
Laporan Harta Kekayaan Pejabat menyelenggarakan program-program Diklat
Penyelenggara Negara (LHKPN). Pim ))), )V dan Prajabatan, Sertiikasi akreditasi
: Kategori B (3 tahun), Diklat Tehnis dan
Wajib LHKPN Kejaksaan berjumlah 8.774,
Fungsional Sertiikat Akreditasi : Kategori C
yang telah melaporkan kekayaan melalui
(2 tahun), Badan Diklat Kejaksaan R.I. telah
LHKPN bentuk Form A dan Form B berjumlah
menerapkan sistem manajemen mutu, dengan
5.406 atau sekitar 61,61% dan yang belum
memperoleh sertiikasi )SO 9 tentang
melaporkan harta kekayaan sebanyak 3.368
Sistem Manajemen Mutu untuk pertama kali.
atau sekitar 38, 39%
Adapun program Diklat yang telah
4.7 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
dilaksanakan dan diselesaikan pada Tahun
Badan Pendidikan dan Pelatihan 2012 yaitu :
Kejaksaan R.I. selaku unsur penunjang
1) Diklat Manajemen dan kepemimpinan

Tabel 31
Program Diklat Manajemen dan Kepemimpinan

Jumlah Capaian
No. Program Jenis Diklat Keterangan
Angkatan Kinerja
1 2 3 4 5
Diklat Kepemimpinan Tk. IV 8 100% Jumlah & jenis Diklat
Diklat Kepemimpinan Tk. III 5 100% yang diprogramkan
Perencanaan & Evaluasi Kinerja Program 1 100% pelaksanaannya dari
bulan Januari s/d bulan
Tata Kepemerintahan 1 100%
November Tahun
Pengadaan Barang & Jasa 2 100% 2012 telah terealisasi
TOR / Proposal 2 100% seluruhnya.
TOT Substansi 1 100%
Refresher Course Eselon III 1 100%
Capaian Kinerja 21 100%

60 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


Tabel 32
Diklat Kepemimpinan (Diklat Pim)
Jumlah
No. Program Jenis Diklat Input/Output Capaian Kinerja
Angkatan
1 2 3 4
1. Diklat Kepemimpinan Tk. IV 8 231/231 100%
2. Diklat Kepemimpinan Tk. III 5 145/144 99%
3. Refresher Course Eselon III 1 40/40 100%
Capaian Kinerja 14 416/415 99%

Tabel 33
Diklat Teknis Manajemen
Jumlah
No. Program Jenis Diklat Input/Output Capaian Kinerja
Angkatan
1 2 3 4
1. Perencanaan & Evaluasi Kinerja Program 1 40/39 99%
2. Tata Kepemerintahan 1 40/39 99%
3. Pengadaan Barang & Jasa 3 80/79 99%
4. TOR / Proposal 2 80/79 99%
5. TOT Substansi 1 40/39 99%
Capaian Kinerja 9 320/315 98.44%

Tabel 34
Jumlah SDM Aparatur Kejaksaan yang telah mengikuti
Diklat Manajemen dan Kepemimpinan Tahun 2012
Alokasi Peserta
No. Jenis Diklat Capaian %
Diklat
1. Diklat Kepemimpinan Tk. IV 210 orang 201 orang 91
2. Diklat Kepemimpinan Tk. III 150 orang 144 orang 94
3. Perencanaan & Evaluasi Kinerja Program 40 orang 39 orang 99
4. Tata Kepemerintahan 40 orang 39 orang 99
5. Pengadaan Barang & Jasa 80 orang 79 orang 99
6. TOR / Proposal 80 orang 79 orang 99
7. TOT Substansi 40 orang 40 orang 100
Jumlah 640 orang 621 orang 98%

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 61


2) Diklat Teknis 2. Diklat Teknis Intelijen
Dalam rangka mengefektikan 3. Diklat Teknis Tindak Pidana Khusus
program-program Diklat Teknis, Badan 4. Diklat Teknis Tindak Pidana Umum
Diklat Kejaksaan R.I. telah melakukan 5. Diklat Teknis Perdata dan TUN
Rumpunisasi Diklat Teknis Fungsional 6. Diklat Teknis Umum/Administrasi
Kejaksaan R.I. berdasarkan Keputusan dan Manajemen
Kepala Badan Diklat Kejaksaan R.I Selama periode tahun 2012, Pusat
Nomor : KEP-134/J/J.3/07/2012 tanggal Diklat Teknis dan Fungsional telah
17 Juli 2012 tentang Rumpun Diklat menyelenggarakan 49 Diklat dari 5
Teknis Fungsional Kejaksaan R.I. (lima) Rumpun Diklat Teknis, dengan
Rumpunisasi terdiri dari : peserta 1.876 orang dari alokasi peserta
1. Pendidikan dan Pelatihan Diklat 1.960 orang, sebagaimana rincian
Pembentukan Jaksa (PPPJ) dalam tabel dibawah :

Tabel 35
Program Diklat Teknis dan Fungsional Tahun 2012
Jumlah
No. Jenis Diklat Angkatan/ Capaian %
Kelas
1 2 3 4 5
1. Manajemen pengelolaan SDM, Keuangan, 1 100 Jenis dan jumlah
Asset/BMN Diklat
2. Pengelolaan Kepegawaian 1 100 yang di
programkan
3. Pengelolaan Keuangan 1 100 untuk dilaksanakan
4. Pengelolaan Asset/BMN 1 100 dari bulan Januari
5. Sistem Akuntansi Instansi (SAI) 1 100 s/d November 2012
6. Bendahara Pengeluaran 1 100 telah terealisasi
seluruhnya.
7. Agen Intelijen 2 100
8. Manajemen Pengawasan 1 100
9. Auditor 2 100
10. Terpadu Jaksa dan Hakim 2 100
11. T.P. Perikanan 2 100
12. Komputer Forensik 2 100
13. T.P. Anak Berhadapan dengan Hukum 3 100
14. Teknis Pengawasan 1 100
15. Kepengacaraan 1 100
16. Asset Recovery 2 100
17. Trial Advocacy 2 100
18. Asset Tracing 2 100
19. Cyber Crime 1 100
20. Wild Life Crime 1 100
21. Trans National Crime 1 100
22. Lingkungan Hidup 1 100

62 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


23. T.P. Pencucian Uang 1 100
24. Litigasi 1 100
25. Non Litigasi (ADR) 1 100
26. Kontrak Drafting 2 100
27. T.P. Korupsi & Money Laundering 2 100
28. Tindak Pidana Umum 1 100
29. Penanganan Perkara Datun 1 100
30. T.P. Perbankan 1 100
31. Pengendalian Penanganan Perkara 1 100
32. Teknis Kepailitan 1 100
33. Humas dan Protokol 1 100
34. Keamanan Dalam (Kamdal) 1 100
35. Wira Intelijen 2 100
36. Intelijen Dasar 2 100
37. PPPJ Lanjutan 9 100
Capaian Kinerja 50 100%

Tabel 36
Capaian Pelaksanaan Diklat Teknis dan Fungsional Tahun 2012
Alokasi
No. Jenis Diklat Capaian %
Peserta
1 2 3 4 5
- Manajemen pengelolaan SDM, Keuangan, Asset/BMN 40 37 97
- Pengelolaan Kepegawaian 40 40 100
- Pengelolaan Keuangan 40 40 100
- Pengelolaan Asset/BMN 40 40 100
- Sistem Akuntansi Instansi (SAI) 40 40 100
- Bendahara Pengeluaran 40 40 100
- Agen Intelijen 80 79 99
- Manajemen Pengawasan 40 40 100
- Auditor 80 71 91
- Terpadu Jaksa dan Hakim 80 79 99
- T.P. Perikanan 80 79 99
- Komputer Forensik 80 79 99
- T.P. Anak Berhadapan dengan Hukum 120 119 99
- Teknis Pengawasan 40 40 100
- Kepengacaraan 40 40 100
- Asset Recovery 80 78 98
- Trial Advocacy 80 74 94
- Asset Tracing 80 40 100
- Cyber Crime 40 35 95

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 63


- Wild Life Crime 40 35 95
- Trans National Crime 40 39 99
- Lingkungan Hidup 40 38 98
- T.P. Pencucian Uang 80 80 100
- Litigasi 40 39 99
- Non Litigasi (ADR) 40 39 99
- Kontrak Drafting 80 79 99
- T.P. Korupsi & Money Laundering 40 40 100
- Tindak Pidana Umum 40 39 99
- Penanganan Perkara Datun 40 40 100
- T.P. Perbankan 40 40 100
- Pengendalian Penanganan Perkara 40 40 100
- Teknis Kepailitan 40 40 100
- Humas dan Protokol 40 40 100
- Keamanan Dalam (Kamdal) 40 40 100
- Wira Intelijen 80 78 98
- Intelijen Dasar 80 80 100
- PPPJ Lanjutan 450 450 100
Capaian kinerja 2450 2366 96,57%

3) Peningkatan Kapasitas Penegak Hukum yang Ramah Anak (Diversi dan Restoratif Justice)

Tabel 37
Program Peningkatan Kapasitas Penegak Hukum yang Ramah Anak
(Diversi dan Restoratif Justice)
Capaian 2012
No. Jenis Diklat Target 2012
Jumlah %
1. T.P. Anak Berhadapan dengan Hukum 80 120 150%
(ABH) orang orang

4) Diklat Fungsional
Badan Diklat Kejaksaan R.I. Tahun 2012 menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan
Pembentukan Jaksa sebanyak 450 orang terbagi atas 9 (sembilan) kelas.

Tabel 38
Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa (PPPJ)
Capaian 2012
No. Jenis Diklat Target 2012
Jumlah %
1. Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan 450 450 100%
Jaksa (PPPJ) orang orang

64 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


5) Program Kerjasama Penyelenggaraan Diklat dengan Instansi/Lembaga Donor.
Realisasi penyelenggaraan Diklat Teknis yang diselenggarakan Instansi/Lembaga Donor
bekerja sama dengan Badan Diklat Kejaksaan R.I. selama Tahun 2012 adalah sebagai
berikut :

Tabel 39
Diklat Teknis yang diselenggarakan Instansi/Lembaga Donor
bekerja sama dengan Badan Diklat Kejaksaan R.I.
No Jenis Diklat Pendonor Tempat Penyelenggaraan
1 2 3 4

• Tanggal 1-2 Februari 2012


1. Lingkungan Hidup dan Wildlife US Department of Justice/ Dilaksanakan sebanyak 4 kali:
Crime US-DOJ (Departemen

• Tanggal 20-21 Maret 2012


Kehakiman Amerika Serikat) Hotel Novotel Menado
Oice of Overseas
Prosecutorial Development Hotel The Hill Bukittinggi

• Tanggal 4-5 April 2012 di Hotel


Assistance and Training Sumatera Barat
(OPDAT)
Santika Premier Malang Jawa

• Tanggal 9-10 Mei 2012 Hotel


Timur

Grand Hyatt Bandung Jawa


Barat
2. (uman Traicking US Department of Justice/ Tanggal 17 s/d 19 September
US-DOJ (Departemen 2012 bertempat di Hermes
Kehakiman Amerika Serikat) Palace Hotel Banda Aceh.
Oice of Overseas
Prosecutorial Development
Assistance and Training
(OPDAT)

3. TOT Integritas Bagi Widyaiswara Indonesia Changes for Tanggal 18 Juni 2012 bertempat
dan Pengajar Justice Project (C4J) - USAID di Badan Diklat Kejaksaan R.I.

4. Pencucian Uang, Perampasan Indonesia Changes for Tanggal 1-5 Oktober 2012 Hotel
Aset dan Korupsi Justice Project (C4J) - USAID Novotel Bogor Jawa Barat

5. Kepemimpinan, SDM & Indonesia Changes for Tanggal 3-7 September 2012 di
Berbicara di Publik Justice Project (C4J) - USAID Hotel Novus Puncak Jawa Barat

6. Kepemimpinan dan SDM Indonesia Changes for Tanggal 3-19 September 2012 di
Bersertiikasi Justice Project (C4J) - USAID Hotel Novus Puncak Jawa Barat

7. Pembuatan Modul Integritas Indonesia Changes for Dilaksanakan selama 2 bulan


Justice Project (C4J) - USAID pada bulan April s/d Mei 2012

8. Need Assesment Penangangan United Nation Population Dilaksanakan selama 1 bulan


Tindak Pidana Berbasis Gender Found/UNFPA pada bulan September
bertempat di Kejati

9. Pembuatan Modul ABH UNICEF - DEPKUM dan HAM Telah berjalan dari bulan
September dan masih
dilanjutkan

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 65


Graik
Kinerja Badan Diklat Tahun 2012Jumlah Peserta Diklat (orang)

3000
2450 org 2366 org
2500
2000
1500
1000
640 org 621 org
500
0
Manajemen Teknis
Kepemimpinan Fungsional

Target Capaian

Pembangunan/Pengadaan sarana dan prasarana Badan Diklat


- Pembangunan/rehap gedung kantor utama seluas : Tahap Pelaksanaan (70 %)
- Pembangunan peninggian pagar : Tahap Pelaksanaan (70 %)

Tabel 40
Pembangunan/Pengadaan Sarana dan Prasarana Badan Diklat
No. Jenis Pembangunan/ Pengadaan Target Capaian Ket.
1. Gedung kantor utama 100 % 70 % Tahap
Pelaksanaan
2. Pembangunan peninggian pagar 100% 70 % Tahap
Pelaksanaan
Capaian kinerja 100 % 70 %

Graik
Kinerja Badan Diklat Tahun 2012

110 120%
109
100%
108 100%
106 80%
70%
104 60%
102 40%
100
100 20%
98 0%
Pembangunan
96
Prasarana
94
Jumlah Diklat

Target Capaian

66 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


BAB 5
Kegiatan Lain

D
alam upaya meningkatkan kinerja pelatihan selama 4 hari dengan materi
Kejaksaan selama Tahun 2012, sebagai berikut :
Kejaksaan telah menerapkan sistem 1. Materi pengenalan tentang Perpres
pengadaan secara online atau E-Procurement Nomor 54 Tahun 2010 atau Perpres 70
guna mewujudkan persaingan yang sehat Tahun 2012 Perubahan Kedua tentang
dan transparansi. Semua proses pengadaan Pengadaan Barang/Jasa.
barang/jasa telah melalui Layanan Pengadaan 2. Pelatihan tentang aplikasi pengadaan
Secara Elektronik (LPSE) untuk meningkatkan barang/jasa dan administrasi agency.
dan menjamin terjadinya eisiensi, 3. Membuat simulasi langsung dipraktekan
efektivitas, transparansi dan akuntabilitas oleh seluruh peserta tentang sistem
dalam pembelanjaan uang negara. Proses pengadaan barang/jasa secara elektronik
pengadaan barang/jasa pemerintah secara (pengenalan, proses lelang, pendaftaran
elektronik ini dapat menjamin tersedianya sampai dengan tahap pasca kuliikasi
informasi, kesempatan dan peluang usaha, baik yang dilakukan sebagai LPSE, ULP,
serta mendorong terjadinya persaingan dan Vendor/Penyedia Jasa.
yang sehat dan terwujudnya keadilan (non 4. Mengadakan pelatihan TOT tentang
discriminative) bagi seluruh pelaku usaha aplikasi pengadaan barang/jasa.
yang bergerak di bidang pengadaan barang/
jasa pemerintah. Bahwa selama tahun 2012 Kejaksaan
Agung R.I semua paket pengadaan barang/
Pada tanggal 9 Desember 2011 jasa telah melalui Layanan Pengadaan Secara
Kejaksaan telah mengadakan MOU dengan Elektronik (LPSE) Kementerian Keuangan.
LPSE Kementerian Keuangan. Dalam
pengoptimalisasiannya Kejaksaan Agung Dalam Tahun 2012 juga telah dilaksanakan
R.I. telah melakukan pelatihan pengadaan Sosialisasi Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan
barang/jasa secara elektronik (E-procurement) Ujian Nasional Sertiikasi Pengadaan Barang/
telah dilaksanakan di Badan Diklat Kejaksaan Jasa Pemerintah di lingkungan Kejaksaan
yang diikuti peserta dari Kejaksaan Agung Agung R.I. dan Kejaksaan Tinggi Seluruh
R.I, Kejaksaan Tinggi seluruh Indonesia. Indonesia, dengan jumlah peserta sebanyak
Narasumber dari Lembaga Kebijakan 1588 (seribu lima ratus delapan puluh
Pengadaan Barang Jasa/Pemerintah (LKPP), delapan) orang dan sebanyak 386 (tiga ratus
Kementerian PU, Kementerian Keuangan dan delapan puluh enam) orang diantaranya
Tim dari Kejaksaan Agung R.I, pelaksanaan berhasil lulus sertiikasi tersebut, dengan
perincian sebagai berikut:

68 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


UNIT KERJA/ JUMLAH
NO KELULUSAN
TEMPAT PELAKSANAAN PESERTA
1 2 3 4
1. Kejaksaan Agung R.I & DKI Jakarta 150 64
2. Kejaksaan Tinggi Jawa Barat 76 16
3. Kejaksaan Tinggi Jawa Timur 180 13
4. Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah 89 33
5. Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara 86 48
6. Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan 47 10
7. Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan 51 10
8. Kejaksaan Tinggi Riau 47 2
9. Kejaksaan Tinggi Maluku Utara 45 5
10. Kejaksaan Tinggi D.I Yogyakarta 62 34
11. Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah 57 10
12. Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat 41 3
13. Kejaksaan Tinggi Bali 51 8
14. Kejaksaan Tinggi Kep. Bangka Belitung 55 6
15. Kejaksaan Tinggi Maluku 69 11
16. Kejaksaan Tinggi Gorontalo 49 24
17. Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau 35 16
18. Kejaksaan Tinggi Lampung 59 24
19. Kejaksaan Tinggi Aceh 70 5
20. Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara 33 2
21. Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat 125 26
22. Kejaksaan Tinggi Jambi 60 3
23. Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah 51 13
JUMLAH 1588 386

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 69


BAB 6
Penutup

L
aporan Tahunan ini merupakan Masyarakat Indonesia kini sudah
gambaran singkat dan manifestasi semakin menyadari hak dan kewajibannya
kinerja Kejaksaan R.I. selama 2012 sebagai warga negara. Aspek kemudahan
dalam upaya memberikan pelayanan sebaik- dan kecepatan dalam layanan administratif
baiknya kepada masyarakat pencari keadilan. menjadi tuntutan ditengah masyarakat
Dalam laporan ini tergambar kinerja yang kian dinamis ini. Kendati Kejaksaan
Kejaksaan R.I. sebagai lembaga pemerintah R.I. sudah banyak melakukan perbaikan
dibidang penegakan hukum, dalam atas pembenahan tapi pada praktiknya,
pelaksanaannya memerlukan akselerasi dan masyarakat masih belum merasakan
sinergitas dari lembaga terkait dan dukungan manfaatnya secara optimal. Reformasi
rakyat. Birokrasi secara menyeluruh belum tuntas

72 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


terutama dalam hal ketatalaksanaan Kejaksaan R.I. sebagai pengendali
(business process) dan Sumber Daya proses perkara atau Dominislitis mempunyai
Manusia, selain itu keterbukaan informasi kedudukan sentral dalam penegakan hukum,
juga telah merupakan hak masyarakat yang karena hanya institusi Kejaksaan yang dapat
harus dipenuhi. Sebagaimana di jamin oleh menetukan apakah suatu perkara dapat
Undang-Undang No. 4 tahun 2008 tentang diajukan ke pengadilan atau tidak berdasarkan
Keterbukaan Informasi Publik. alat bukti yang sah sebagaimana menurut
Masalah lain yang juga belum hukum acara pidana, dan Kejaksaan R.I. juga
memadai mekanisme pemberian reward and merupakan satu-satunya instansi pelaksana
punishment bagi pelayanan publik, minimnya putusan pidana (executive ambtenaar).
integritas, sistem karir dan penggajian yang Oleh karena itu, Kejaksaan R.I.
belum sepenuhnya berbasis kinerja, serta dituntut melakukan perubahan untuk
belum tersusunnya manajemen kinerja dan perbaikan kinerja sehingga menjadi lebih
standar pelayanan minimal. responsif menjawab kritik dan tuntutan
Dalam melakukan upaya perbaikan/ masyarakat. Tanpa perubahan seperti itu,
reformasi struktur kelembagaan, budaya tentu saja akan sulit untuk menjawab kritik
hukum dan substansi penyelenggaraan dan tuntutan masyarakat. Harapan kedepan
tugas adalah hal yang simultan dan yang digantungkan pada Kejaksaan R.I.
berkesinambungan. Setiap tahapan sebagai lembaga penegak hukum adalah agar
perbaikan harus senantiasa dilakukan secara institusi ini dapat mempertanggungjawabkan
terencana, terukur dan terpola secara jelas, kinerjanya (performance of work
sesuai dengan harapan masyarakat. accountability) secara transparan.

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 73


DAFTAR NAMA KEJAKSAAN TINGGI,
KEJAKSAAN NEGERI DAN
CABANG KEJAKSAAN NEGERI DI SELURUH INDONESIA
No KEJAKSAAN TINGGI KEJAKSAAN NEGERI TIPE CABANG KEJAKSAAN NEGERI
1 2 3 4 5

1. ACEH 1. BANDA ACEH A


DI BANDA ACEH 2. SABANG B
3. SIGLI B 1. SIGLI DI KOTA BAKTI
4. LHOKSEUMAWE B
5. LANGSA B
6. TAKENGON B
7. MEULABOH B
8. TAPAKTUAN B 2. TAPAKTUAN DI BAKONGAN
9. KUTACANE B
10. BIREUEN B
11. LHOKSUKON B
12. IDI B
13. KUALA SIMPANG B
14. SINABANG B
15. CALANG B
16. SINGKEL B
17. BLANGKEJEREN B
18. JANTHOI B
19. BLANGPIDIE B
20. SUKAMAKMUE B
21. SIMPANG TIGA B
REDELONG
22. MEUREUDU B

2. SUMATERA UTARA 1. MEDAN A


DI MEDAN 2. BINJAI A
3. PEMATANG SIANTAR A
4. SIBOLGA A
5. LUBUK PAKAM A 1. LUBUK PAKAM DI PANCUR
BATU
2. LUBUK PAKAM DI LABUHAN
DELI
6. TEBING TINGGI B
7. TANJUNG BALAI B
8. RANTAU PRAPAT B 3. RANTAU PRAPAT DI KOTA
PINANG
9. KABANJAHE B 4. KABANJAHE DI TIGA
BINANGA
10. SIDIKALANG B
11. TARUTUNG B 5. TARUTUNG DI SIBORONG-
BORONG

76 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


1 2 3 4 5
12. PADANG SIDEMPUAN B 6. PADANG SIDEMPUAN DI
SIPIROK
7. PADANG SIDEMPUAN DI
SUBUHUAN
8. PADANG SIDEMPUAN DI
GUNUNG TUA
13. GUNUNGSITOLI B
14. KISARAN B
15. SIANTAR B
16. STABAT B 9. STABAT DI PANGKALAN
BRANDAN
17. BELAWAN B
18. BALIGE B 10. BALIGE DI PORSEA
11. BALIGE DI PANGURURAN
19. PANYABUNGAN B 12. PANYABUNGAN DI
KOTANOPAN

13. PANYABUNGAN DI NATAL


20. SEI RAMPAH B
21. TELUK DALAM B 14. TELUK DALAM DI PULAU
TELO
22. DOLOK SANGGUL B
23. LIMA PULUH B

3. SUMATERA BARAT 1. PADANG A


DI PADANG 2. BUKITTINGGI A
3. PAYAKUMBUH B 1. PAYAKUMBUH DI PKL KOTA
BARU
2. PAYAKUMBUH DI SULIKI
4. PARIAMAN B
5. SAWAHLUNTO B
6. SOLOK B 3. SOLOK DI ALAHAN PANJANG
7. PADANG PANJANG B
8. BATUSANGKAR B
9. LUBUK SIKAPING B
10. PAINAN B 4. PAINAN DI BALAI SELASA
11. SIJUNJUNG B
12. LUBUK BASUNG B 5. LUBUK BASUNG DI
MANINJAU
13. TUA PEJAT B
14. SIMPANG EMPAT B 6. SIMPANG EMPAT DI TALU
15. PULAU PUNJUNG B
16. PADANG ARO B

4. RIAU 1. PEKANBARU A
DI PEKANBARU

2. RENGAT B
3. DUMAI B
4. BENGKALIS B 1. BENGKALIS DI SELAT
PANJANG

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 77


1 2 3 4 5
5. TEMBILAHAN B
6. BANGKINANG B
7. PASIR PANGARAIAN B
8. SIAK SRI INDRAPURA B
9. TELUK KUANTAN B
10. PANGKALAN KERINCI B
11. BAGANSIAPIAPI B

5. JAMBI 1. JAMBI A
DI JAMBI 2. MUARA BULIAN B 1. MUARA BULIAN DI MUARA
TEMBESI
3. MUARA BUNGO B
4. SUNGAI PENUH B
5. BANGKO B
6. KUALA TUNGKAL B
7. SAROLANGUN B
8. MUARA TEBO B
9. MUARA SABAK B 2. MUARA SABAK DI NIPAH
PAJANG
10. SENGETI B

6. SUMATERA SELATAN 1. PALEMBANG A


DI PALEMBANG 2. KAYU AGUNG B
3. BATURAJA B 1. BATURAJA DI MARTAPURA
2. BATURAJA DI MUARA DUA
4. LAHAT B

5. LUBUK LINGGAU B
6. MUARA ENIM B
7. SEKAYU B
8. PRABUMULIH B
9. PAGAR ALAM B
10. PANGKALAN BALAI B
11. TEBING TINGGI B 3. TEBING TINGGI DI PENDOPO

7. BENGKULU 1. BENGKULU A
DI BENGKULU 2. CURUP B
3. ARGAMAKMUR B
4. MANNA B
5. MUKOMUKO B
6. TAIS B
7. BINTUHAN B
8. TUBEI B
9. KEPAHIANG B
8. LAMPUNG 1. BANDAR LAMPUNG A 1. BANDAR LAMPUNG DI
DI BANDAR LAMPUNG PELABUHAN PANJANG

78 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


1 2 3 4 5
2. KALIANDA B
3. METRO B
4. KOTABUMI B
5. LIWA B 2. LIWA DI KRUI
6. GUNUNG SUGIH B
7. SUKADANA B
8. BLAMBANGAN UMPU B
9. MENGGALA B
10. KOTA AGUNG B 3. KOTA AGUNG DI PRINGSEWU
4. KOTA AGUNG DI TALANG
PADANG

9. DKI JAKARTA 1. JAKARTA PUSAT A


DI JAKARTA 2. JAKARTA UTARA A
3. JAKARTA BARAT A
4. JAKARTA TIMUR A
5. JAKARTA SELATAN A

10. JAWA BARAT 1. BANDUNG A


DI BANDUNG 2. CIREBON A
3. BOGOR A
4. SUKABUMI A
5. PURWAKARTA A
6. GARUT A
7. TASIKMALAYA A
8. BEKASI A
9. CIBINONG A
10. CIMAHI/BALE BANDUNG A
11. DEPOK A
12. INDRAMAYU B
13. SUMEDANG B
14. KUNINGAN B
15. MAJALENGKA B
16. CIAMIS B
17. KARAWANG B
18. CIANJUR B

19. SUBANG B
20. SUMBER B
21. CIBADAK B
22. CIKARANG B
23. BANJAR B
24. SINGAPARNA B
25. CIMAHI B

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 79


1 2 3 4 5
11. JAWA TENGAH DI 1. SEMARANG A 1. SEMARANG DI PELABUHAN
SEMARANG SEMARANG
2. SURAKARTA A
3. PEKALONGAN A
4. MAGELANG A
5. PURWOKERTO A
6. TEGAL A
7. PATI A
8. CILACAP A
9. KUDUS B
10. KLATEN B
11. SALATIGA B
12. REMBANG B
13. PEMALANG B
14. PURBALINGGA B
15. PURWOREJO B
16. KEBUMEN B
17. SRAGEN B
18. KENDAL B
19. BLORA B
20. BOYOLALI B
21. BREBES B
22. DEMAK B
23. JEPARA B
24. KARANGANYAR B
25. SUKOHARJO B
26. WONOGIRI B
27. BANJAR NEGARA B
28. TEMANGGUNG B
29. WONOSOBO B
30. BANYUMAS B
31. BATANG B
32. PURWODADI B
33. AMBARAWA B
34. SLAWI B
35. MUNGKID B
36. KAJEN B

12. DAERAH ISTIMEWA 1. YOGYAKARTA A


YOGYAKARTA 2. SLEMAN A
DI YOGYAKARTA 3. WONOSARI B
4. WATES B
5. BANTUL B

13. JAWA TIMUR 1. SURABAYA A


DI SURABAYA 2. MALANG A
3. JEMBER A

80 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


1 2 3 4 5
4. KEDIRI A

5. MADIUN A
6. PASURUAN A
7. BOJONEGORO A
8. BONDOWOSO A
9. PAMEKASAN A
10. SIDOARJO A
11. KEPANJEN A
12. BANYUWANGI A
13. BLITAR A
14. MOJOKERTO B
15. PROBOLINGGO B
16. JOMBANG B
17. PONOROGO B
18. GRESIK B
19. LUMAJANG B
20. TULUNG AGUNG B
21. TRENGGALEK B
22. NGANJUK B
23. MAGETAN B
24. TUBAN B
25. NGAWI B
26. SUMENEP B
27. LAMONGAN B
28. SAMPANG B
29. BANGKALAN B
30. PACITAN B
31. SITUBONDO B
32. BANGIL B
33. KRAKSAAN B
34. TANJUNG PERAK B
35. BATU B
36. NGASEM B
37. MEJAYAN B

14. KALIMANTAN BARAT 1. PONTIANAK A


DI PONTIANAK 2. SINGKAWANG A
3. SINTANG B
4. KETAPANG B
5. SANGGAU B 1. SANGGAU DI ENTIKONG
6. MEMPAWAH B
7. PUTUSIBAU B
8. SAMBAS B 2. SAMBAS DI PEMANGKAT
9. BENGKAYANG B
10. NGABANG B
11. SEKADAU B

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 81


1 2 3 4 5
15. KALIMANTAN TENGAH 1. PALANGKARAYA A
DI PALANGKARAYA
2. SAMPIT B
3. KUALA KAPUAS B 1. KUALA KAPUAS DI
PALINGKAU
4. MUARA TEWEH B
5. PANGKALANBUN B
6. BUNTOK B
7. PURUK CAHU B
8. TAMIANG LAYANG B
9. KASONGAN B
10. KUALA PEMBUANG B
11. SUKAMARA B

12. NANGA BULIK B


13. KUALA KURUN B
14. PULANG PISAU B

16. KALIMANTAN SELATAN 1. BANJARMASIN A


DI BANJARMASIN 2. KANDANGAN B
3. KOTABARU B
4. MARTAPURA B
5. AMUNTAI B
6. BARABAI B
7. TANJUNG B
8. RANTAU B
9. PLEIHARI B
10. MARABAHAN B

11. BANJARBARU B
12. BATULICIN B
13. PARINGIN B

17. KALIMANTAN TIMUR 1. BALIKPAPAN A


DI SAMARINDA 2. SAMARINDA A
3. TENGGARONG A
4. TANAH GROGOT B
5. TANJUNG REDEP B
6. TARAKAN B
7. NUNUKAN B
8. BONTANG B
9. TANJUNG SELOR B
10. SENDAWAR B
11. SANGATTA B
12. MALINAU B
13. PENAJAM B

18. SULAWESI UTARA 1. MANADO A


DI MANADO 2. TONDANO B

82 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


1 2 3 4 5
3. KOTAMOBAGU B 1. KOTAMOBAGU DI DOMUGA
4. TAHUNA B 2. TAHUNA DI SIAU
5. BITUNG B
6. TOMOHON B
7. AMURANG B
8. MELONGUANE B 3. MELONGUANE DI BEO
9. AIRMADIDI B
10. BOROKO B

19. SULAWESI TENGAH 1. PALU A


DI PALU 2. LUWUK B 1. LUWUK DI BUNTA
2. LUWUK DI PAGIMANA
3. TOLI-TOLI B 3. TOLI-TOLI DI LAULALANG
4. TOLI-TOLI DI OGOTUA
5. TOLI-TOLI DI BANGKIR
4. POSO B 6. POSO DI KOLONADALE
7. POSO DI TENTENA
8. POSO DI BUNGKU
5. DONGGALA B 9. DONGGALA DI SABANG
10. DONGGALA DI TOMPE

6. BANGGAI B
7. PARIGI B 11. PARIGI DI TINOMBO
12. PARIGI DI MOUTONG
8. BUOL B 13. BUOL DI PALELEH
14. BUOL DI LOKODIDI
9. AMPANA B 15. AMPANA DI UNA-UNA/
WAKAI

20. SULAWESI TENGGARA 1. KENDARI A


DI KENDARI 2. BAU-BAU B
3. KOLAKA B
4. RAHA B
5. UNAAHA B
6. WANGI-WANGI B
7. LASUSUA B
8. ANDOOLO B
9. PASARWAJO B

21. SULAWESI SELATAN 1. MAKASSAR A 1. MAKASSAR DI PELABUHAN


DI MAKASSAR MAKASSAR
DI MAKASSAR 2. PARE-PARE A
3. PALOPO A
4. SUNGGUMINASA A 2. SUNGGUMINASA DI MALINO
5. WATAMPONE/BONE A 3. BONE DI POMPANUA
4. BONE DI LAPARIAJA
5. BONE DIKAJUARA
6. MAMUJU B

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 83


1 2 3 4 5
7. MAROS B 6. MAROS DI CAMBA
8. BANTAENG B
9. PINRANG B
10. SENGKANG B
11. SOPPENG B
12. BARRU B
13. BULUKUMBA B 7. BALUKUMBA DI KAJANG
14. JENEPONTO B
15. ENREKANG B
16. MAJENE B
17. MAKALE B 8. MAKALE DI RANTEPAO
18. PANGKAJENE B
19. SELAYAR B
20. POLEWALI B
21. SIDENRENGRAPPANG B
22. SINJAI B
23. TAKALAR B
24. MASAMBA B
25. MAMASA B
26. BELOPA B
27. MALILI B 9. MALILI DI WOTU
28. PASANGKAYU B

22. BALI 1. DENPASAR A


DI DENPASAR 2. SINGARAJA A
3. KLUNGKUNG B 1. KLUNGKUNG DI NUSA
PENIDA
4. BANGLI B
5. AMLAPURA B
6. GIANYAR B
7. NEGARA B
8. TABANAN B

23. NUSA TENGGARA 1. MATARAM A


BARAT 2. PRAYA B
DI MATARAM 3. SELONG B
4. SUMBAWA BESAR B
5. RABA B
6. DOMPU B

24. NUSA TENGGARA 1. KUPANG A 1. KUPANG DI SEBA (SEBU)


TIMUR 2. SOE B
DI KUPANG 3. KEFAMENANU B
4. ATAMBUA B
5. ENDE B
6. MAUMERE B
7. LARANTUKA B 2. LARANTUKA DI WAIWERANG
8. RUTENG B 3. RUTENG DI REO

84 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012


1 2 3 4 5
9. BAJAWA B
10. WAINGAPU
11. WAIKABUBAK B
12. KALABAHI B
13. LEWOLEBA B
14. BAA B
15. LABUAN BAJO B
16. OELAMASI B

25. MALUKU 1. AMBON A 1. AMBON DI BANDANAERA


DI AMBON 2. AMBON DI SAPARUA
2. MASOHI B 3. MASOHI DI GESER
4. MASOHI DI PIRU
5. MASOHI DI WAHAI
3. TUAL B 6. TUAL DI WONRELI
4. SAUMLAKI B
5. NAMLEA B
6. DOBO B

26. P A P U A 1. JAYAPURA A
DI JAYAPURA 2. BIAK B
3. MANOKWARI B
4. SORONG B
5. FAK-FAK B
6. MERAUKE B
7. WAMENA B
8. NABIRE B
9. SERUI B
10. TIMIKA B

27. MALUKU UTARA 1. TERNATE B 1. TERNATE DI MOROTAI


DI SOFIFI 2. TERNATE DI JAILOLO
2. SOASIU B
3. TOBELO B
4. LABUHA B
5. SANANA B
6. WEDA B

28. BANTEN 1. SERANG A


DI SERANG 2. TANGERANG A
3. TIGARAKSA A
4. PANDEGLANG B
5. RANGKASBITUNG B
6. CILEGON B

29. KEPULAUAN BANGKA 1. PANGKAL PINANG A


BELITUNG 2. SUNGAILIAT B 1. SUNGAILIAT DI BELINYU
DI PANGKAL PINANG

LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012 85


1 2 3 4 5
3. TANJUNG PANDAN B
4. MENTOK B
5. MANGGAR B
6. TOBOALI B
7. KOBA B

30. GORONTALO 1. LIMBOTO B 1. LIMBOTO DI KWANDANG.


DI KOTA GORONTALO 2. GORONTALO B
3. TILAMUTA B
4. SUWAWA B
5. MARISA B

31. KEPULAUAN RIAU 1. TANJUNG PINANG A


DI TANJUNG PINANG 2. BATAM A
3. TANJUNG BALAI B 1. TANJUNG BALAI KARIMUN
KARIMUN DI TANJUNG BATU
2. TANJUNG BALAI KARIMUN
DI MORO
4. RANAI B 3. RANAI DI TAREMPA
5. DAIK LINGGA B

86 LAPORAN TAHUNAN KEJAKSAAN RI 2012

Anda mungkin juga menyukai