REPUBLIK INDONESIA
Kata Pengantar
D
engan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Tahunan Kejaksaan Republik
Indonesia 2012 ini dapat diselesaikan dan dipersembahkan kepada seluruh masyarakat
Indonesia sebagai salah satu upaya mendorong transparasi dan keterbukaan lembaga negara
yang berorientasi pada penegakan hukum.
Perwujudan transparansi dan keterbukaan dari Kejaksaan R.I. melalui pengumuman informasi
publik sebagaimana dimaksud Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik merupakan penjabaran konstitusi khususnya Pasal 28 F Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang menyebutkan bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan
memperoleh Informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk
mencari, memperoleh, memiliki, dan menyimpan Informasi dengan menggunakan segala jenis saluran
yang tersedia.
Dengan adanya Laporan Tahunan 2012 ini menunjukan bahwa Kejaksaan memahami betul
hak untuk memperoleh Informasi penting karena berkaitan dengan pengawasan publik terhadap
penyelenggaraan negara. Pengawasan itu pada gilirannya akan mendorong lembaga negara agar
senantiasa berada dalam koridor perundang-undangan ketika harus mempertanggungjawabkan
penggunaan keuangan negara.
Dalam laporan tahunan ini dipaparkan berbagai target dan pencapaian yang dilaksanakan oleh
Kejaksaan R.I. sepanjang Tahun 2012 yang tentunya sejalan dengan kebijakan pemerintah sebagaimana
termuat dalam sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Analisis mengenai target dan pencapaian
tersebut merupakan bagian dari upaya dalam mensinergikan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan sampai dengan evaluasi dari keseluruhan sisi meliputi man, material and money yang
berujung pada pemetaan problematika dan pemecahannya guna perbaikan dan pembenahan
Kejaksaan di tahun berikutnya.
Terima kasih kami ucapkan pada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan membantu
penyusunan Laporan Tahunan ini. Diharapkan Laporan Tahunan Kejaksaan Republik Indonesia ini dapat
menjadi referensi yang bermanfaat bagi para pembaca dan pemerhati penegakan hukum di Indonesia.
Semoga Laporan ini memberikan harapan dan pemahaman kepada publik tentang organisasi
Kejaksaan R.I. yang sedang bergerak ke depan menjawab tantangan maupun ekspektasi publik.
D
alam rangka mewujudkan Tata (RPJMN) Tahun 2010-2014, maka dengan
Kelola Pemerintahan yang baik mangacu pada Rencana Kerja Pemerintah
(good governance) demi peningkatan (RKP) tiap tahunnya, dari tahun ke tahun
kualitas pelayanan publik dan optimalisai Kejaksaan telah berupaya secara optimal
kinerja lembaga penegak hukum khususnya untuk memenuhi target pencapaian kinerja
dalam rangka pemberantasan korupsi yang sebagaimana yang telah diamanatkan oleh
merupakan prioritas nasional pemerintah pemerintah.
sebagaimana tercantum dalam keseluruhan
Upaya pencapaian target tersebut
dokumen sistem Perencanaan Pembanguna
memiliki fungsi ganda : pertama, menunjukan
Nasional baik Rencana Pembangunan Jangka
komitmen Kejaksaan untuk memberikan
Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2010-2025,
konstribusi positif demi tercapainya visi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah
pembangunan jangka panjang nasional
K
EJAKSAAN R.I. ADALAH SEBAGAI
LEMBAGA PEMERINTAH yANG Ketentuan dalam Undang-Undang
MELAKSANAKAN KEKUASAAN Dasar 1945 mengharuskan bahwa
NEGARA, KHUSUSNyA DI BIDANG penegak hukum menuntut persamaan
PENUNTUTAN. SEBAGAI BADAN yANG kedudukan dalam hukum dan
BERWENANG DALAM PENEGAKAN pemerintah. Berarti dalam era globalisasi
HUKUM DAN KEADILAN, KEJAKSAAN
nuansa hukum benar-benar melandasi
DIPIMPIN OLEH JAKSA AGUNG yANG
setiap tindakan dan penyelenggaraan
DIANGKAT DAN DIBERHENTIKAN OLEH
kenegaraan untuk mewujudkan rasa
DAN BERTANGGUNG JAWAB LANGSUNG
KEPADA PRESIDEN. KEJAKSAAN AGUNG,
keadilan dan kepastian hukum bagi
KEJAKSAAN TINGGI, KEJAKSAAN NEGERI seluruh warganya. Untuk menciptakan
DAN CABANG KEJAKSAAN NEGERI kondisi yang demikian, para aparat
MERUPAKAN KEKUASAAN NEGARA negara penegak hukum sebagai pilar
KHUSUSNyA DIBIDANG PENUNTUTAN, terdepan, harus memiliki independensi
DIMANA SEMUANyA MERUPAKAN SATU dalam melaksanakan tugasnya,
KESATUAN yANG UTUH yANG TIDAK meskipun dalam masyarakat masih
DAPAT DIPISAHKAN. dijumpai beranekaragam kelas dan
STRUKTUR ORGANISASI
KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA
Kedinasan
1. SUSDAS WIRA INTEL (1987)
2. TRAMPIL JAKSA TINDAK PIDANA UMUM (1988)
3. SPADYA (1990)
4. PENYELUNDUPAN (1992)
5. SESPANAS (1995)
6. LEMHANAS (1999)
Riwayat Prestasi
SATYALENCANA KARYA SATYA XXX dari Presiden RI
tahun 1998
S
ejumlah prestasi juga pernah pengalaman teknis dan penugasan, baik di
ditorehkan pria kelahiran Tanjung daerah maupun di Kejagung. Pribadi yang
Enim, Sumsel, 1947 lalu ini kala dikenal religius dan bersih selama menjadi
merintis karier di Kejaksaan. Sebelum masuk pejabat di korps yang membesarkan
ke lingkungan Gedung Bundar, Basrief namanya itu, juga sempat menjabat sebagai
sebelumnya menjadi Kepala Kejaksaan Wakil Jaksa Agung di era Jaksa Agung Abdul
Negeri Belawan, Sumut, Kabit Humas Rahman Saleh. Alumni FH Pasca Sarjana
Kejaksaan Agung R.I., Kepala Kejaksaan Unpad dan FH Universitas Andalas ini
Negeri Cibinong, Jabar lalu Kepala Kejaksaan juga pernah menjadi Ketua Tim Pemburu
Negeri Jakarta Pusat setelah itu dirinya Koruptor yang dibentuk oleh Kementerian
menjadi Asisten Tindak Pidana Umum Politik Hukum dan Keamanan.
Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
Terpilih dan dilantik menjadi Jaksa Agung
Basrief Arief adalah salah satu tokoh seorang oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
panutan di Kejaksaan, dengan berbagai pada hari Jumat, 26 November 2010.
Kedinasan
1. PEMBENTUKAN JAKSA (1981)
2. PENYELUNDUPAN (1988)
3. SEPADYA (1992)
4. KEPEMIMPINAN II (1995)
5. SPAMEN (1997)
6. WIRA INTELIJEN (1998)
Riwayat Prestasi :
DR. DARMONO, SH.MH 1. SATYALANCANA KARYA SATYA XXX dari Presiden
Wakil Jaksa Agung R.I RI Tahun 2010
2. Menjadi Pembicara dalam berbagai seminar
tentang penanganan berbagai Kasus Pidana
N
ama Darmono sudah lama dikenal Negeri Raba di Bima, Nusa Tenggara
sebagai salah satu Jaksa yang Barat, tahun 1981-1989 ini juga sukses
konsisten dalam melakukan mengkonsolidasikan aparatur Kejaksaan
tindakan hukum untuk memberantas Tinggi (Kejaksaan Tinggi) DKI Jakarta untuk
korupsi. Saat menjabat sebagai Kepala melakukan perbaikan internal.
Kejaksaan Tinggi Kalbar periode September
Selain menjadi Wakil Jaksa Agung, Darmono
2005 hingga September 2006, alumnus
diangkat menjadi Pelaksana Tugas Jaksa
Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia,
Agung RI dengan Keputusan Presiden
Yogyakarta tahun 1977 ini, pernah mencatat
RI Nomor: 104/P Tahun 2010 Tanggal
rekor penanganan korupsi hingga 280
24 September 2010 sampai dengan
persen dari target.
pengangkatan H. BASRIEF ARIEF SH, MH
Di Jakarta, pria yang mengawali karir dengan sebagai Jaksa Agung pada tanggal 26
menjadi Kepala Seksi Operasi Kejaksaan November 2010.
M
engawali karir pada Seksi Tindak Pidana Umum Kejaksaan Negeri Denpasar, Bali
pada 15 Oktober 1987. Dalam perjalanan karirnya Iskamto pernah bertugas di
Kejaksaan Negeri Denpasar serta Kejaksaan Negeri Jember, Kejaksaan Tinggi
Sulawesi Utara, Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
Pada Tahun 2009, ia diangkat menjadi Jaksa Agung Muda Intelijen sebelum akhirnya menjabat
sebagai Jaksa Agung Muda Pembinaan pada tahun 2010.
Kedinasan
1. PEMBENTUKAN JAKSA (1986)
2. TAR INTELIJEN (1993)
3. SPAMA (1996)
4. WIRA INTELIJEN (1997)
5. SPAMEN (2001)
6. LEMHANNAS (2011)
ADJAT SUDRADJAT, SH.MM Riwayat Prestasi
Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen 1. SATYALANCANA KARYA SATYA XX dari Presiden
RI tahun 2007
D
alam perjalanan karirnya Adjat Sudradjat pernah bertugas pada bidang Pengawasan,
Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan pada tahun 2009, Sekretaris Jaksa Agung
Tindak Pidana Umum,dan Staf Ahli Bidang Intelijen. Adjat Sudradjat menjabat sebagai
Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen sejak 08 Agustus 2012. Sebelumnya beliau menjabat
sebagai Staf Ahli Bidang Intelijen.
Kedinasan
1. PEMBENTUKAN JAKSA (1983).
2. KORUPSI ( 1989)
3. SEPADYA (1992).
4. WIRA INTELIJEN (1998).
5. SPAMEN (2000).
Riwayat Prestasi
MAHFUD MANNAN, SH.MH 1. SATYALANCANA KARYA SATYA XXX dari Presiden
Jaksa Agung Muda Bidang RI tahun 2009
Tindak Pidana Umum 2. Amanna Gappa Award dari PERSAHI Sulawesi
Selatan Tahun 2009
D
alam perjalanan karirnya Mahfud Mahfud Mannan, menjabat sebagai
Mannan pernah bertugas sebagai Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum
Kajari Rantau Kalimantan Selatan, Kejaksaan Republik Indonesia pada tahun
Asdatun Kejati Irian Jaya, Kajari Samarinda, 2012.
Aspidum Kejati Kalimantan Timur, Aswas
Bagi Mahfud Mannan, penguatan
Kejati Sulsel, Asintel Kejati Sulsel, Irban
profesionalisme jaksa dalam pelaksanaan
Kepbang III JAMWAS Kejagung, Wakajati
penanganan perkara merupakan prioritas
Sulawesi Tengah, Wakajati Sumatera
perhatiannya, agar pelaksanaan tugas dapat
Selatan, Kejati Papua, Kajati Sulawesi
berlangsung secara efektif guna memenuhi
Selatan, Kapusdiklat Kejaksaan RI dan
tuntutan keadilan dalam masyarakat secara
Kepala Badan Diklat Kejaksaan RI.
terus-menerus.
Pendidikan Formal
1. Sarjana Hukum UNTAG Jakarta tahun 1980
2. Magister Manajemen IBLAM Jakarta tahun 2000
Kedinasan
1. PEMBENTUKAN JAKSA (1988)
2. SUSDA WIRA INTEL (1990)
3. PENYELUNDUPAN (1991)
4. KORUPSI (1992)
5. SEPADYA (1992)
6. SUBVERSI (1993)
7. SPAMEN (1999)
8. KEPEMIMPINAN I (2007)
DJAMAN ANDHI NIRWANTO Riwayat Prestasi
Jaksa Agung Muda Bidang 1. Ketua I Persatuan Jaksa Indonesia
Tindak Pidana Khusus 2. SATYALANCANA KARYA SATYA XXX dari Presiden
RI tahun 2011
D
. Andhi Nirwanto mengawali karirnya mempunyai hobi berolahraga ini menjabat
sebagai Jaksa di Kejaksaan Negeri sebagai Jaksa Agung Muda Tindak Pidana
Wonogiri. Dalam perjalanan karirnya Khusus pada Kejaksaan Agung RI sejak 11
D. Andhi Nirwanto pernah bertugas pada April 2011.
Kejaksaan Negeri Palangkaraya, Kejaksaan
Bagi Andhi Nirwanto, penegakan hukum
Negeri Demak, Asisten Pengawasan
dalam bidang tindak pidana korupsi adalah
pada Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, Wakil
suatu tugas mulia yang harus dilaksanakan
Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat,
tanpa pandang bulu. Untuk itu, Kejaksaan
dan Kalimantan Selatan. Ia juga pernah
harus tampil ke depan melaksanakan
menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi
pencegahan dan pemberantasan tindak
DKI Jakarta.
pidana korupsi guna merebut kembali
Selain itu, Andhi Nirwanto juga pernah kepercayaan masyarakat pada institusi
menjabat sebagai Sekretaris Jaksa Agung Kejaksaan.
Muda Tindak Pidana Khusus.Kini, Jaksa yang
Kedinasan
1. PEMBENTUKAN JAKSA (1991)
2. KORUPSI (1992)
3. WIRA INTELIJEN (1993)
4. PENYELUNDUPAN (1994)
5. PERADILAN TUN (1995)
6. HAK INTELEKTUAL (1996)
7. SPAMA (1996)
DR. ST. BURHANNUDDIN
8. SPAMEN (2003)
Jaksa Agung Muda Bidang
9. KEPEMIMPINAN II (2003)
Perdata dan Tata Usaha Negara 10. KEPEMIMPINAN I (2008)
Riwayat Prestasi
SATYALANCANA KARYA SATYA XX dari Presiden RI
tahun 2007
B
urhannudin mengawali kariernya dengan mengikuti Pendidikan Pembentukan Jaksa
pada tahun1991. Dalam perjalanan karirnya D. Andhi Nirwanto pernah bertugas sebagai
Direktur Eksekusi dan Eksaminasi pada Jam Pidsus, Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku
Utara,, Inspektur V pada Jam Pengawasan, Kepala Kejaksaan Tinggi di Sulawesi Selatan.
Burhannudin menjabat sebagai Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara sejak
11 April 2011.
M
arwan Efendy mengawali Jakarta (2002), Asisten Umum Jaksa Agung
kariernya dengan mengikuti RI (2004), Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi
Pendidikan Pembentukan Jaksa Jawa Timur, Direktur Penuntutan JAM Pidsus
pada tahun 1985. Dalam perjalanan karirnya Kejaksaan Agung, Kepala Kejaksaan Tinggi
Marwan Efendy pernah bertugas sebagai Jawa Timur dan Kepala Pusdiklat Kejagung.
Kepala Kejaksaan Negeri Liwa (1996), Asisten Marwan Efendi dilantik sebagai Jaksa Agung
Tindak Pidana Khusus Kejaksaaan Tinggi Muda Pengawasan (JAMWAS) pada Kamis
Lampung (1999), Kepala Kejaksaan Negeri 27 Mei 2010, setelah sebelumnya menjabat
Bandung (2000), Asisten Tindak Pidana Umum sebagai Jaksa Agung Muda Tindak Pidana
Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta (2002), Asisten Khusus (JAMPIDSUS).
Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi DKI
Kedinasan
1. PENELITIAN HUKUM (1983)
2. PEMBENTUKAN JAKSA (1989)
3. ANALISIS JABATAN (1990)
4. PENYELUNDUPAN (1991)
5. SPADA (1994)
6. SPAMEN (1997)
7. KEPEMIMPINAN TK. II (2011)
Riwayat Prestasi
BAMBANG WALUYO SATYALANCANA KARYA SATYA XX dari Presiden RI
Kepala Badan Pendidikan dan Latihan TAHUN 2003
B
ambang Waluyo mengawali Kepala Kejaksaan Tinggi Gorontalo (2009),
kariernya dengan mengikuti Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan
Pendidikan Pembentukan Jaksa (2010), Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah
pada tahun1989. Dalam perjalanan karirnya (2011), sebelum menjabat sebagai Kepala
Bambang Waluyo pernah bertugas sebagai Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan RI pada tahun 2012.
(2004), Kepala Biro Kepegawaian (2005),
K
ejaksaan R.I. mulai melaksanakan berlangsung cukup lama (sekitar 2 tahun).
Program Nasional Reformasi Tanpa menunggu waktu selesainya proses
Birokrasi sejak tahun 2008. Pada persetujuan dan pemberian remunerasi,
tahun 2009 Kejaksaan menyerahkan Laporan Kejaksaan terus melanjutkan pelaksanaan
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kejaksaan Reformasi Birokrasi Kejaksaan.
Tahap I kepada Menteri Pendayagunaan
Pada tahun 2010, KEMENPAN menerbitkan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
pedoman baru pelaksanaan Reformasi Birokrasi
(Kemenpan dan RB). Pada tahap laporan ini,
bagi seluruh K/L. Kejaksaan menyesuaikan
Kemenpan dan RB telah menugaskan Tim
pelaksanaan Reformasi Birokrasi dengan
Independen untuk melakukan evaluasi. Pada
pedoman baru tersebut. Berdasarkan Grand
akhir tahun 2009, Tim Independen menilai
Design dan Road Map Reformasi Birokrasi
bahwa pelaksanaan Reformasi Birokrasi
2010 - 2014 (Perpres Nomor 81 Tahun 2010 dan
Kejaksaan berjalan baik. Oleh karena itu
Peraturan MENPAN No. 20 Tahun 2010, semua
Kemenpan dan RB melanjutkan proses
K/L harus melaksanakan perubahan/reformasi
persetujuan pemberian Tunjangan Kinerja
pada 8 area, yaitu :
bagi pegawai Kejaksaan. Proses persetujuan
dan pemberian Tunjangan Kinerja
D
alam rangka mengoptimalkan
peranan bidang pembinaan guna Dalam tataran empirik, di tahun 2012
mendukung pelaksanaan tugas Kejaksaan telah menjalankan serangkaian
bidang-bidang lainnya, utamanya terkait kegiatan meliputi :
dengan upaya penegakan hukum, bidang 1. Pengembangan dan Pembinaan Hukum
pembinaan, Kejaksaan R.I. pada tahun 2012
telah menetapkan fokus pembenahan di a. DPR R.I. saat ini menjadi inisiator
bidang pembinaan yaitu meliputi peningkatan perubahan Undang-Undang R.I. No.
profesionalisme Sumber Daya Manusia 16 tahun 2004 tentang Kejaksaan R.I.
(SDM), mewujudkan pengelolaan keuangan Dalam rangka membantu DPR R.I.
yang baik, penataan struktur organisasi untuk memperkuat struktur kedudukan
dan tata kerja Kejaksaan R.I. sesuai dengan serta tugas pokok dan fungsi Kejaksaan
analisis jabatan dan beban kerja secara dibidang penegakan hukum, Kejaksaan
efektif dan eisien, optimalisasi kerja sama di telah menyusun RUU sandingan tentang
bidang hukum khususnya kerjasama bantuan perubahan atas UU Nomor 16 tahun
hukum timbal balik (MLA), serta pemenuhan 2004 tentang Kejaksaan R.I. di DPR.
Tabel 1 Daftar Pegawai Jaksa dan Tata Usaha Kejaksaan R.I seluruh Indonesia
GRAFIK 1
TARGET & KEGIATAN BID. INTEL (KEGIATAN)
775
502
31 30
Target Capaian
GRAFIK 2
TARGET & KEGIATAN BID. INTELIJEN (LHK)
2.386
1.156
100 79 100 53 50 52
Keg. Huk. Eko & Keu. Keg. Sospol Keg. Prodsarin Keg.
LID/MAN/GALANG
Kasus Intel.
Target Capaian
Tabel 5
Rekapitulasi Keputusan Jaksa Agung Tentang Pencegahan keluar negeri
Selama Tahun 2012
Perpanjangan Pencabutan Pengakhiran
Asal Pencegahan
No Pencegahan Pencegahan Keluar Pencegahan
Permohonan Keluar Negeri
keluar Negeri Negeri Keluar Negeri
1 Pidana Khusus 43 16 1 -
Kejagung
2 Kejati 111 39 7 25
3 Polri 19 3 3 3
4 Lain-lain 16 2 - 22
Jumlah 189 60 11 50
Tabel 6
Rekapitulasi Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP)
No Uraian Jumlah SPDP
1 Sisa Periode Tahun Lalu (tahun 2011) 32.557 SPDP
2 Masuk Periode Januari s/d Desember 2012 114.278 SPDP
Jumlah 146.855 SPDP
3 Diselesaikan
Dihentikan oleh Penyidik 803 SPDP
Menjadi Berkas Tahap I 108.731 SPDP
Jumlah 109.168 SPDP
Tabel 7
Rekapitulasi Penerimaan Berkas Perkara Tahap I (PERTAMA)
No Uraian Jumlah Berkas
1 Sisa Periode Tahun Lalu (tahun 2011) 34.319 Berkas
2 Masuk Periode Januari s/d Desember 2012 112.657 Berkas
Jumlah 146.976 Berkas
Diselesaikan
3 Lengkap 88.685 Berkas
Tabel 8
Rekapitulasi
Kegiatan Tahap Penuntutan (APB/APS) Perkara Tindak Pidana Umum
No Uraian Jumlah Perkara
1 Sisa Periode Tahun Lalu (tahun 2011) 4.123 Perkara
2 Masuk Periode Januari s/d Desember 2012 111.545 Perkara
Jumlah 115.618 Perkara
Diselesaikan
3 Dikirim ke Instansi Lain 1.665 Perkara
Dihentikan Penuntutannya/Ditutup Demi Hukum 2 Perkara
Dilimpahkan Ke PN dengan APN 108.177 Perkara
Dilimpahkan ke PN dengan APS 3.424 Perkara
Jumlah 113.268 Perkara
Jumlah terpidana mati periode Januari s/d Desember 2012 sebanyak 133 terpidana, dengan
rincian berdasarkan jenis tindak pidana dapat ditunjukkan melalui tabel sebagai berikut :
Tabel 9
Rekapitulasi Data Jumlah Terpidana Mati
Berdasarkan Jenis Tindak Pidana Tahun 2012
No Jenis Tindak Pidana Jumlah Terpidana Mati Keterangan
1 2 3 4
1 Narkotika 71 orang Tindak Pidana Umum Lainnya
2 Terorisme 2 orang Keamanan Negara dan
Ketertiban Umum
3 Pembunuhan 60 orang Orang dan Harta Benda
JUMLAH 133 orang
Capaian kinerja Pidum untuk penyelesaian penanganan perkara per Direktorat adalah :
Tabel 10
Penyelesaian Penanganan perkara Per-Direktorat
DIR OHARDA DIR KAMNEG & TIBUM DIR TPUL TOTAL
Ekse& Ekse& Ekse& Ekse&
Pratut Tut Pratut Tut Pratut Tut Pratut Tut
Eks Eks Eks Eks
Target 50 50 50 40 40 40 199 125 125 289 215 215
Capaian 46 26 17 34 21 12 762 762 563 842 809 592
% 92% 52% 34% 85% 53% 30% 383% 610% 450% 291% 376% 275%
KEJAGUNG
Pratut Tut Ekse & Eks KEJATI, KEJARI & CABJARI
Graik
Kinerja PenangananGRAFIK
Perkara
3 PIDUM Tahun 2012
Kinerja Penanganan Perkara PIDUM Tahun 2012
112.442 104.539
Tabel 12
Rekapitulasi Penyelesaian Perkara Penting Tindak Pidana Umum
Perkara Terselesaikan
Tingkat
Perkara
No Jenis Perkara Dalam Proses Penyelesaian
Masuk Diputus PN
Sidang (%)
Pendapatan Denda Perkara Tilang dan Perkara Biasa sebesar Rp. 82.265.021.987.-
Pendapatan Biaya Perkara Biasa dan Perkara Tilang sebesar Rp. 4.888.396.546.-
Pendapatan hasil lelang BB dan Uang Rampasan sebesar Rp. 8.918.610.359.-
Uang Pengganti dan Denda Ganti sebesar Rp. 113.277.999.-
JUMLAH Rp. 96.298.584.890.-
Graik
Kinerja Penyelesaian Penanganan Perkara PIDSUS pada Jampidsus Tahun 2012
85
80 78 80 80 80
75
45 45
0 2 0 0 0
LID DIK TUT TUT TPE & TPL TUT Ekse & Eksa Ekse & Eksa
Pelanggaran TPK TPE & TPL
HAM Berat
Target Capaian
Graik
Kinerja Penanganan Perkara PIDSUS 2012
Target Capaian
Tabel 16
Target dan Capaian Kinerja Penanganan Perkara di Kejati/Kejari/Cabjari Se-Indonesia
Rekapitulasi data perkara tindak pidana korupsi tahap penyelidikan, penyidikan dan
penuntutan periode Tahun 2012 seluruh Indonesia adalah :
b. Penuntutan
Tabel 19
Hasil Penuntutan pada Tahun 2012
No Satuan Kerja Target Capaian Prosentase
1 Kejaksaan Agung 80 75 93 %
2 Kejati, Kejari dan Cabjari se- Indonesia 1.300 1.430 110 %
JUMLAH 1.380 1.505 109 %
Tabel 23
Target dan Kinerja Datun Tahun 2012
Target perkara/
No Kegiatan Kinerja %
kegiatan
1 Peningkatan penanganan perkara Perdata 60 51 85%
2 Peningkatan penanganan perkara TUN 40 45 110%
3 Peningkatan penanganan perkara PPH 80 75 93%
Sub Total 180 171 95%
4 Peningkatan penanganan perkara Perdata, TUN 1205 3291 273%
dan PPH di Kejati, Kejari dan Cabang Kejari
Total / Rata-rata Capaian 1385 3494 252%
Graik
Penanganan Perkara Datun Tahun 2012
Target Capaian
Tabel 24
Penanganan Penyelesaian Perkara
Penegakan Pengacara Pertimbangan Pelayanan Tindakan
Direktorat Total
Hukum Negara Hukum Hukum Hukum Lain
Jumlah 634 2455 211 179 15 3494
Tabel 26
Rekapitulasi penyelesaian laporan pengaduan Tahun 2012
Tabel 27
Rekapitulasi penjatuhan hukuman disiplin pegawai Kejaksaan se-Indonesia yang telah
memperoleh surat keputusan penjatuhan hukuman disiplin berdasarkan golongan (s/d
Desember 2012)
No Golongan Tata Usaha Jaksa Jumlah
1. GOLONGAN I 2 0 2
2. GOLONGAN II 71 0 71
3. GOLONGAN III 57 189 246
4. GOLONGAN IV 0 50 50
Jumlah 130 239 369
Tabel 29
Rekapitulasi penjatuhan hukuman disiplin pegawai Kejaksaan se-Indonesia yang telah
memperoleh surat keputusan penjatuhan hukuman disiplin berdasarkan jenis perbuatan
(s/d Desember 2012)
No Golongan Tata Usaha Jaksa Jumlah
1. INDISIPLINER 46 34 80
2. PENYALAHGUNAAN WEWENANG 61 182 243
3. PERBUATAN TERCELA LAINNYA 23 23 46
4. PERDATA 0 0 0
J umlah 130 239 369
Tabel 30
Rekapitulasi penjatuhan hukuman disiplin pegawai Kejaksaan se-Indonesia yang telah
memperoleh surat keputusan penjatuhan hukuman disiplin berdasarkan jenis perbuatan
hukuman disiplin berat (s/d Desember 2012)
No Golongan Tata Usaha Jaksa Jumlah
1. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 12 15 27
(tiga) tahun PP 53 Tahun 2010
2. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan 0 0 0
setingkat lebih rendah
3. Pembebasan dari jabatan fungsional jaksa 0 18 18
4. Pembebasan dari jabatan Struktural 2 16 18
5. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan 17 3 20
sendiri
6. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS 19 10 29
7. Pemberhentian Sementara sebagai PNS 1 5 6
Jumlah 51 67 118
Catatan : Didalam satu laporan pengaduan dapat menyangkut lebih dari satu orang pegawai Kejaksaan, sehingga
jumlah laporan pengaduan yang terbukti tidak sama dengan jumlah pegawai yang dijatuhi hukuman.
Tabel 31
Program Diklat Manajemen dan Kepemimpinan
Jumlah Capaian
No. Program Jenis Diklat Keterangan
Angkatan Kinerja
1 2 3 4 5
Diklat Kepemimpinan Tk. IV 8 100% Jumlah & jenis Diklat
Diklat Kepemimpinan Tk. III 5 100% yang diprogramkan
Perencanaan & Evaluasi Kinerja Program 1 100% pelaksanaannya dari
bulan Januari s/d bulan
Tata Kepemerintahan 1 100%
November Tahun
Pengadaan Barang & Jasa 2 100% 2012 telah terealisasi
TOR / Proposal 2 100% seluruhnya.
TOT Substansi 1 100%
Refresher Course Eselon III 1 100%
Capaian Kinerja 21 100%
Tabel 33
Diklat Teknis Manajemen
Jumlah
No. Program Jenis Diklat Input/Output Capaian Kinerja
Angkatan
1 2 3 4
1. Perencanaan & Evaluasi Kinerja Program 1 40/39 99%
2. Tata Kepemerintahan 1 40/39 99%
3. Pengadaan Barang & Jasa 3 80/79 99%
4. TOR / Proposal 2 80/79 99%
5. TOT Substansi 1 40/39 99%
Capaian Kinerja 9 320/315 98.44%
Tabel 34
Jumlah SDM Aparatur Kejaksaan yang telah mengikuti
Diklat Manajemen dan Kepemimpinan Tahun 2012
Alokasi Peserta
No. Jenis Diklat Capaian %
Diklat
1. Diklat Kepemimpinan Tk. IV 210 orang 201 orang 91
2. Diklat Kepemimpinan Tk. III 150 orang 144 orang 94
3. Perencanaan & Evaluasi Kinerja Program 40 orang 39 orang 99
4. Tata Kepemerintahan 40 orang 39 orang 99
5. Pengadaan Barang & Jasa 80 orang 79 orang 99
6. TOR / Proposal 80 orang 79 orang 99
7. TOT Substansi 40 orang 40 orang 100
Jumlah 640 orang 621 orang 98%
Tabel 35
Program Diklat Teknis dan Fungsional Tahun 2012
Jumlah
No. Jenis Diklat Angkatan/ Capaian %
Kelas
1 2 3 4 5
1. Manajemen pengelolaan SDM, Keuangan, 1 100 Jenis dan jumlah
Asset/BMN Diklat
2. Pengelolaan Kepegawaian 1 100 yang di
programkan
3. Pengelolaan Keuangan 1 100 untuk dilaksanakan
4. Pengelolaan Asset/BMN 1 100 dari bulan Januari
5. Sistem Akuntansi Instansi (SAI) 1 100 s/d November 2012
6. Bendahara Pengeluaran 1 100 telah terealisasi
seluruhnya.
7. Agen Intelijen 2 100
8. Manajemen Pengawasan 1 100
9. Auditor 2 100
10. Terpadu Jaksa dan Hakim 2 100
11. T.P. Perikanan 2 100
12. Komputer Forensik 2 100
13. T.P. Anak Berhadapan dengan Hukum 3 100
14. Teknis Pengawasan 1 100
15. Kepengacaraan 1 100
16. Asset Recovery 2 100
17. Trial Advocacy 2 100
18. Asset Tracing 2 100
19. Cyber Crime 1 100
20. Wild Life Crime 1 100
21. Trans National Crime 1 100
22. Lingkungan Hidup 1 100
Tabel 36
Capaian Pelaksanaan Diklat Teknis dan Fungsional Tahun 2012
Alokasi
No. Jenis Diklat Capaian %
Peserta
1 2 3 4 5
- Manajemen pengelolaan SDM, Keuangan, Asset/BMN 40 37 97
- Pengelolaan Kepegawaian 40 40 100
- Pengelolaan Keuangan 40 40 100
- Pengelolaan Asset/BMN 40 40 100
- Sistem Akuntansi Instansi (SAI) 40 40 100
- Bendahara Pengeluaran 40 40 100
- Agen Intelijen 80 79 99
- Manajemen Pengawasan 40 40 100
- Auditor 80 71 91
- Terpadu Jaksa dan Hakim 80 79 99
- T.P. Perikanan 80 79 99
- Komputer Forensik 80 79 99
- T.P. Anak Berhadapan dengan Hukum 120 119 99
- Teknis Pengawasan 40 40 100
- Kepengacaraan 40 40 100
- Asset Recovery 80 78 98
- Trial Advocacy 80 74 94
- Asset Tracing 80 40 100
- Cyber Crime 40 35 95
3) Peningkatan Kapasitas Penegak Hukum yang Ramah Anak (Diversi dan Restoratif Justice)
Tabel 37
Program Peningkatan Kapasitas Penegak Hukum yang Ramah Anak
(Diversi dan Restoratif Justice)
Capaian 2012
No. Jenis Diklat Target 2012
Jumlah %
1. T.P. Anak Berhadapan dengan Hukum 80 120 150%
(ABH) orang orang
4) Diklat Fungsional
Badan Diklat Kejaksaan R.I. Tahun 2012 menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan
Pembentukan Jaksa sebanyak 450 orang terbagi atas 9 (sembilan) kelas.
Tabel 38
Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa (PPPJ)
Capaian 2012
No. Jenis Diklat Target 2012
Jumlah %
1. Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan 450 450 100%
Jaksa (PPPJ) orang orang
Tabel 39
Diklat Teknis yang diselenggarakan Instansi/Lembaga Donor
bekerja sama dengan Badan Diklat Kejaksaan R.I.
No Jenis Diklat Pendonor Tempat Penyelenggaraan
1 2 3 4
3. TOT Integritas Bagi Widyaiswara Indonesia Changes for Tanggal 18 Juni 2012 bertempat
dan Pengajar Justice Project (C4J) - USAID di Badan Diklat Kejaksaan R.I.
4. Pencucian Uang, Perampasan Indonesia Changes for Tanggal 1-5 Oktober 2012 Hotel
Aset dan Korupsi Justice Project (C4J) - USAID Novotel Bogor Jawa Barat
5. Kepemimpinan, SDM & Indonesia Changes for Tanggal 3-7 September 2012 di
Berbicara di Publik Justice Project (C4J) - USAID Hotel Novus Puncak Jawa Barat
6. Kepemimpinan dan SDM Indonesia Changes for Tanggal 3-19 September 2012 di
Bersertiikasi Justice Project (C4J) - USAID Hotel Novus Puncak Jawa Barat
9. Pembuatan Modul ABH UNICEF - DEPKUM dan HAM Telah berjalan dari bulan
September dan masih
dilanjutkan
3000
2450 org 2366 org
2500
2000
1500
1000
640 org 621 org
500
0
Manajemen Teknis
Kepemimpinan Fungsional
Target Capaian
Tabel 40
Pembangunan/Pengadaan Sarana dan Prasarana Badan Diklat
No. Jenis Pembangunan/ Pengadaan Target Capaian Ket.
1. Gedung kantor utama 100 % 70 % Tahap
Pelaksanaan
2. Pembangunan peninggian pagar 100% 70 % Tahap
Pelaksanaan
Capaian kinerja 100 % 70 %
Graik
Kinerja Badan Diklat Tahun 2012
110 120%
109
100%
108 100%
106 80%
70%
104 60%
102 40%
100
100 20%
98 0%
Pembangunan
96
Prasarana
94
Jumlah Diklat
Target Capaian
D
alam upaya meningkatkan kinerja pelatihan selama 4 hari dengan materi
Kejaksaan selama Tahun 2012, sebagai berikut :
Kejaksaan telah menerapkan sistem 1. Materi pengenalan tentang Perpres
pengadaan secara online atau E-Procurement Nomor 54 Tahun 2010 atau Perpres 70
guna mewujudkan persaingan yang sehat Tahun 2012 Perubahan Kedua tentang
dan transparansi. Semua proses pengadaan Pengadaan Barang/Jasa.
barang/jasa telah melalui Layanan Pengadaan 2. Pelatihan tentang aplikasi pengadaan
Secara Elektronik (LPSE) untuk meningkatkan barang/jasa dan administrasi agency.
dan menjamin terjadinya eisiensi, 3. Membuat simulasi langsung dipraktekan
efektivitas, transparansi dan akuntabilitas oleh seluruh peserta tentang sistem
dalam pembelanjaan uang negara. Proses pengadaan barang/jasa secara elektronik
pengadaan barang/jasa pemerintah secara (pengenalan, proses lelang, pendaftaran
elektronik ini dapat menjamin tersedianya sampai dengan tahap pasca kuliikasi
informasi, kesempatan dan peluang usaha, baik yang dilakukan sebagai LPSE, ULP,
serta mendorong terjadinya persaingan dan Vendor/Penyedia Jasa.
yang sehat dan terwujudnya keadilan (non 4. Mengadakan pelatihan TOT tentang
discriminative) bagi seluruh pelaku usaha aplikasi pengadaan barang/jasa.
yang bergerak di bidang pengadaan barang/
jasa pemerintah. Bahwa selama tahun 2012 Kejaksaan
Agung R.I semua paket pengadaan barang/
Pada tanggal 9 Desember 2011 jasa telah melalui Layanan Pengadaan Secara
Kejaksaan telah mengadakan MOU dengan Elektronik (LPSE) Kementerian Keuangan.
LPSE Kementerian Keuangan. Dalam
pengoptimalisasiannya Kejaksaan Agung Dalam Tahun 2012 juga telah dilaksanakan
R.I. telah melakukan pelatihan pengadaan Sosialisasi Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan
barang/jasa secara elektronik (E-procurement) Ujian Nasional Sertiikasi Pengadaan Barang/
telah dilaksanakan di Badan Diklat Kejaksaan Jasa Pemerintah di lingkungan Kejaksaan
yang diikuti peserta dari Kejaksaan Agung Agung R.I. dan Kejaksaan Tinggi Seluruh
R.I, Kejaksaan Tinggi seluruh Indonesia. Indonesia, dengan jumlah peserta sebanyak
Narasumber dari Lembaga Kebijakan 1588 (seribu lima ratus delapan puluh
Pengadaan Barang Jasa/Pemerintah (LKPP), delapan) orang dan sebanyak 386 (tiga ratus
Kementerian PU, Kementerian Keuangan dan delapan puluh enam) orang diantaranya
Tim dari Kejaksaan Agung R.I, pelaksanaan berhasil lulus sertiikasi tersebut, dengan
perincian sebagai berikut:
L
aporan Tahunan ini merupakan Masyarakat Indonesia kini sudah
gambaran singkat dan manifestasi semakin menyadari hak dan kewajibannya
kinerja Kejaksaan R.I. selama 2012 sebagai warga negara. Aspek kemudahan
dalam upaya memberikan pelayanan sebaik- dan kecepatan dalam layanan administratif
baiknya kepada masyarakat pencari keadilan. menjadi tuntutan ditengah masyarakat
Dalam laporan ini tergambar kinerja yang kian dinamis ini. Kendati Kejaksaan
Kejaksaan R.I. sebagai lembaga pemerintah R.I. sudah banyak melakukan perbaikan
dibidang penegakan hukum, dalam atas pembenahan tapi pada praktiknya,
pelaksanaannya memerlukan akselerasi dan masyarakat masih belum merasakan
sinergitas dari lembaga terkait dan dukungan manfaatnya secara optimal. Reformasi
rakyat. Birokrasi secara menyeluruh belum tuntas
4. RIAU 1. PEKANBARU A
DI PEKANBARU
2. RENGAT B
3. DUMAI B
4. BENGKALIS B 1. BENGKALIS DI SELAT
PANJANG
5. JAMBI 1. JAMBI A
DI JAMBI 2. MUARA BULIAN B 1. MUARA BULIAN DI MUARA
TEMBESI
3. MUARA BUNGO B
4. SUNGAI PENUH B
5. BANGKO B
6. KUALA TUNGKAL B
7. SAROLANGUN B
8. MUARA TEBO B
9. MUARA SABAK B 2. MUARA SABAK DI NIPAH
PAJANG
10. SENGETI B
5. LUBUK LINGGAU B
6. MUARA ENIM B
7. SEKAYU B
8. PRABUMULIH B
9. PAGAR ALAM B
10. PANGKALAN BALAI B
11. TEBING TINGGI B 3. TEBING TINGGI DI PENDOPO
7. BENGKULU 1. BENGKULU A
DI BENGKULU 2. CURUP B
3. ARGAMAKMUR B
4. MANNA B
5. MUKOMUKO B
6. TAIS B
7. BINTUHAN B
8. TUBEI B
9. KEPAHIANG B
8. LAMPUNG 1. BANDAR LAMPUNG A 1. BANDAR LAMPUNG DI
DI BANDAR LAMPUNG PELABUHAN PANJANG
19. SUBANG B
20. SUMBER B
21. CIBADAK B
22. CIKARANG B
23. BANJAR B
24. SINGAPARNA B
25. CIMAHI B
5. MADIUN A
6. PASURUAN A
7. BOJONEGORO A
8. BONDOWOSO A
9. PAMEKASAN A
10. SIDOARJO A
11. KEPANJEN A
12. BANYUWANGI A
13. BLITAR A
14. MOJOKERTO B
15. PROBOLINGGO B
16. JOMBANG B
17. PONOROGO B
18. GRESIK B
19. LUMAJANG B
20. TULUNG AGUNG B
21. TRENGGALEK B
22. NGANJUK B
23. MAGETAN B
24. TUBAN B
25. NGAWI B
26. SUMENEP B
27. LAMONGAN B
28. SAMPANG B
29. BANGKALAN B
30. PACITAN B
31. SITUBONDO B
32. BANGIL B
33. KRAKSAAN B
34. TANJUNG PERAK B
35. BATU B
36. NGASEM B
37. MEJAYAN B
11. BANJARBARU B
12. BATULICIN B
13. PARINGIN B
6. BANGGAI B
7. PARIGI B 11. PARIGI DI TINOMBO
12. PARIGI DI MOUTONG
8. BUOL B 13. BUOL DI PALELEH
14. BUOL DI LOKODIDI
9. AMPANA B 15. AMPANA DI UNA-UNA/
WAKAI
26. P A P U A 1. JAYAPURA A
DI JAYAPURA 2. BIAK B
3. MANOKWARI B
4. SORONG B
5. FAK-FAK B
6. MERAUKE B
7. WAMENA B
8. NABIRE B
9. SERUI B
10. TIMIKA B