Anda di halaman 1dari 21

RENCANA STRATEGIS KEJAKSAAN NEGERI METRO 2022

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Kondisi Umum

Tahun 2022 merupakan tahun kelanjutan dari program pembangunan Kejaksaan


yang mengacu pada Rencana Strategis Kejaksaan 2020-2024 dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Pada tahun ini, Kejaksaan dituntut untuk
dapat melaksanakan pencapaian sasaran-sasaran pembangunan sebagaimana telah
tercantum dalam Rencana Strategis Kejaksaan Tahun 2020-2024 serta dapat menyelesaikan
sasaran pembangunan yang belum tercapai dalam Rencana Strategis Kejaksaan Tahun 2020-
2024, sehingga Kebijakan Pembangunan Kejaksaan di tahun ini harus lebih baik dari tahun-
tahun sebelumnya dan tetap memperhatikan kesinambungan serta dapat mengakomodir
segala kebutuhan-kebutuhan Kejaksaan baik yang belum tercapai pada tahun-tahun
sebelumnya maupun tahun-tahun yang akan datang. Pembangunan Bidang Hukum dan
Aparatur memiliki peranan dalam menciptakan landasan yang pokok bagi kehidupan bangsa
dan bernegara, pilar penyelenggaraan pemerintahan dan mendukung keberhasilan
pelaksanaan pembangunan nasional.

Pelaksanaan kebijakan pemerintah tahun 2022 merupakan masa transisi dari


Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2024 yang sekaligus
merupakan tahun kedua dari pelaksanaan RPJMN Tahap IV (2020-2024). Untuk menjaga
kesinambungan pelaksanaan arah kebijakan, pemerintah melakukan pemantapan
pelaksanaan pembangunan sebagai bagian dari reformasi pembangunan dan dalam rangka
mendukung peningkatan daya saing nasional yang menjadi sasaran RPJMN tahap IV.

Pembangunan hukum yang dilaksanakan oleh aparat penegak hukum di Indonesia


harus selaras dengan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Pembangunan hukum pada dasarnya diarahkan untuk mewujudkan
keadilan bagi masyarakat Indonesia melalui kualitas penegakan hukum dan HAM yang baik.
Penegakan hukum yang berkualitas merupakan syarat mutlak dalam pembangunan nasional
baik tahun-tahun sebelumnya maupun tahun-tahun yang akan datang sehingga akan tercipta
kepastian hukum. Lemahnya penegakan hukum akan berdampak tidak berhasilnya dalam
melaksanakan pembangunan nasional, oleh karena itu penegakan hukum seharusnya
diarahkan pada peningkatan kualitas penegakan hukum baik itu sumber daya manusia
maupun sarana dan prasarana demi mencapai kepastian dan keadilan hukum di masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN 1
RENCANA STRATEGIS KEJAKSAAN NEGERI METRO 2022

Sesuai dengan tugas dan kewenangan yang telah diberikan oleh Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia, berdasarkan Pasal 30 UU
tersebut, Kejaksaan RI diberi wewenang meliputi :
(1) Di bidang pidana :
a. Melakukan penuntutan ;
b. Melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap ;
c. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat,
putusan pidana pengawasan, dan keputusan lepas bersyarat ;
d. Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan undang-undang ;
e. Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan pemeriksaan
tambahan sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang dalam pelaksanaannya
dikoordinasikan dengan penyidik.
(2) Di bidang perdata dan tata usaha negara, Kejaksaan dengan kuasa khusus dapat
bertindak di dalam maupun di luar pengadilan untuk dan atas nama negara atau
pemerintah.
(3) Di bidang ketertiban dan ketentraman umum, Kejaksaan turut menyelenggarakan
kegiatan :
a. Peningkatan kesadaran hukum masyarakat ;
b. Pengamanan kebijakan penegakan hukum ;
c. Pengamanan peredaran barang cetakan ;
d. Pengawasan aliran kepercayaan yang dapat membahayakan masyarakat dan negara
e. Pencegahan dan penyalahgunaan dan/atau penodaan agama ;
f. Penelitian dan pengembangan hukum serta statistik kriminal.

Kejaksaan sebagai salah satu lembaga penegak hukum yang memiliki posisi strategis
dalam penegakan hukum, dituntut untuk lebih berperan dalam menegakan supremasi hukum,
perlindungan kepentingan hukum, penegakan hak asasi manusia, serta pemberantasan
korupsi, kolusi dan nepotisme. Kejaksaan juga harus mempu terlibat sepenuhnya dalam
proses pembangunan nasional, antara lain turut menciptakan kondisi yang mendukung dan
mengamankan pelaksanaan pembangunan nasional untuk mewujudkan masyarakat adil dan
makmur berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta
berkewajiban untuk turut menjaga dan menegakkan kewibawaan pemerintah dan negara
serta melindungi kepentingan masyarakat melalui upaya penegakan hukum yang optimal,
nyata dan terpercaya, dengan mengindahkan norma-norma keagamaan, kesopanan,
kesusilaan, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta wajib menggali nilai-nilai
kemanusiaan, hukum, dan keadilan yang hidup dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN 2
RENCANA STRATEGIS KEJAKSAAN NEGERI METRO 2022

Begitu besar ekspektasi masyarakat terhadap lembaga Kejaksaan. Ekspektasi


tersebut tentunya harus dijawab oleh Kejaksaan dengan langkah konkrit berupa semangat
perubahan dan perbaikan kinerja guna mencapai tujuan yang diidam-idamkan masyarakat
tersebut.

Harapan besar dari masyarakat sesungguhnya menyiratkan pesan yang dalam yaitu
adanya keinginan masyarakat agar Kejaksaan Republik Indonesia dalam upaya penegakan
hukum dan pemberantasan korupsi dapat dilaksanakan secara transparan dan akuntabel,
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan mewujudkan ketertiban dan
ketenteraman umum dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada
masyarakat yang berujung pada terwujudnya kesejahteraan bagi masyarakat luas.

Harapan masyarakat akan perbaikan dan pembenahan kinerja di tubuh Kejaksaan


tentunya tidak akan terwujud tanpa adanya komitmen kuat dari Kejaksaan RI untuk
mewujudkan dalam bentuk perencanaan yang baik dan juga dukungan memadai dari
anggaran sektor publik. Fungsi anggaran sektor publik meliputi : Pertama, sebagai alat
perencanaan untuk mencapai tujuan berorganisasi, Kedua, sebagai alat pengendali agar
anggaran dapat digunakan sesuai kebutuhan sehingga tidak terjadi pemborosan, Ketiga,
sebagai alat kebijakan fiskal guna menstabilkan ekonomi dan mendorong pertumbuhan
ekonomi dan Keempat, anggaran digunakan sebagai alat untuk menilai kinerja masing-
masing lembaga yang posisinya berada dibawah pemerintah. Begitu besar fungsi anggaran
sektor publik ini, maka untuk penentuannya dibutuhkan perencanaan secara tepat, terukur
dan berkelanjutan yang tentunya berpedoman pada kebijakan besar yang telah ditetapkan
oleh pemerintah.
Sejak berlakunya Amandemen UUD 1945 Naskah Keempat yang menghilangkan
kewenangan MPR untuk menetapkan GBHN, maka fungsi GBHN digantikan dengan 3 (tiga)
bentuk perencanaan pembangunan nasional, antara lain : Pertama, Rancana Pembangunan
Jangka Panjang, Kedua, Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Ketiga : Rencana
Pembangunan Tahunan, dimana Rencana Pembangunan Tahunan ini terdiri dari 2, yaitu
Rencana Pembangunan Tahunan Nasional atau yang lebih dikenal dengan Rencana Kerja
Pemerintah dan Rencana Pembangunan Tahunan Kementerian/Lembaga atau yang dikenal
dengan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L). Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional ini sebagaimana diatur dalam UU No. 24 Tahun 2004 tentang Sistem
Perancanaan Pembangunan Nasional .

Adapun khusus dalam rangka penyusunan dan implementasi anggaran, ketentuan


yang dijadikan sebagai pedoman adalah tiga paket perundang-undangan dibidang keuangan
negara yaitu UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU No. 1 Tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara dan UU No. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan

BAB I PENDAHULUAN 3
RENCANA STRATEGIS KEJAKSAAN NEGERI METRO 2022

Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, dimana sistem pengelolaan anggaran
negara menerapkan pendekatan anggaran berbasis kinerja, anggaran terpadu dan kerangka
pengeluaran jangka menengah.

Beradasarkan pasal 8 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional, dinyatakan bahwa tahapan perencanaan pembangunan
nasional meliputi : a) Penyusunan rencana ; b) Penetapan rencana; c) Pengendalian
pelaksanaan rencana; d) Evaluasi pelaksanaan rencana. Dalam rangka melaksanakan amanat
undang-undang tersebut, maka tiap tahun Kejaksaan Republik Indonesia telah menyusun
Rencana Kerja (Renja) dimana tujuan disusunnya Rencana Kerja Kejaksaan tersebut adalah
untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan serta menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara
efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan dalam melaksanakan tugas pokok serta fungsi
Kejaksaan Republik Indonesia.

Rencana Kerja Kejaksaan RI tahun 2022, disusun dengan berpedoman pada Rencana
Kerja Pemerintah Tahun 2022, kemudian Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra-
KL) dengan mengacu pada prioritas Pembangunan Nasional dan pagu indikatif, serta memuat
kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh
Pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat, yang
merupakan pelaksanaan tahun pertama dari Rencana Strategis (Renstra) Kejaksaan RI Tahun
2020-2024, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024
yang merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun
2005-2025, serta kelanjutan dari Rencana Kerja Kejaksaan RI Tahun 2020.

Untuk menjaga kesinambungan pembangunan, Rencana Kerja Kejaksaan Tahun


2022 disusun dengan mencermati keberhasilan kinerja yang diperoleh dalam tahun 2022,
termasuk pula tindak lanjut hasil rapat kerja Kejaksaan RI Tahun 2021, serta
mempertimbangkan permasalahan dan tantangan yang diperkirakan terjadi dan dapat
menjadi kendala dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kejaksaan RI Tahun 2021.

1.2. Potensi dan Permasalahan

Kejaksaan Negeri Metro berlokasi di Jl AH. Nasution No. 125 Kota Metro dengan luas
1.100 m² dan memiliki pegawai berjumlah 47 orang terdiri dari 15 Jaksa Fungsional dan 32
pegawai Tata Usaha. Rata-rata para Jaksa tersebut berlatar belakang pendidikan S1 dan S2.

Namun demikian, masih terdapat target yang belum tercapai khususnya pemenuhan
kebutuhan Kejaksaan akan sarana dan prasarana yang menunjang tugas pokok dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN 4
RENCANA STRATEGIS KEJAKSAAN NEGERI METRO 2022

Kejaksaan, peningkatan kualitas penanganan perkara tindak pidana korupsi, peningkatan


penanganan perkara tindak pidana umum dan peningkatan penanganan perkara perdata dan
tata usaha negara baik melalui jalur pengadilan (litigasi) maupun jalur di luar pengadilan (non
litigasi), pembenahan-pembenahan lainnya khususnya menyangkut Sumber Daya Manusia
(SDM) antara lain : tercapainya assesmen kompetensi untuk seluruh Jaksa, terlaksananya
konsep lelang jabatan, peningkatan kualitas laporan keuangan Kejaksaan sehingga Kejaksaan
memperoleh opini WTP dari BPK, peningkatan kualitas laporan akuntabilitas Kejaksaan,
peningkatan peran aparat pengawas internal kejaksaan dalam rangka fungsi pencegahan,
pembenahan proses bisnis yang ada di Kejaksaan dalam rangka peningkatan kualitas
pelayanan publik, serta pembentukan peraturan-peraturan internal dalam rangka pembenahan
sumber daya manusia Kejaksaan. Untuk itu, pada tahun 2022 penuntasan capaian target
strategis serta pembenahan sarana dan prasarana akan menjadi point penting.

Dengan mempertimbangkan serangkaian argumentasi tersebut diatas, dimana tahun


2022 sebagai tahun strategis bagi Kejaksaan untuk mencapai Target Jangka Menengah
Kejaksaan RI serta adanya tambahan tugas bagi Kejaksaan di tahun 2022 yaitu untuk
mempersiapkan dan mengorganisasi Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) dalam rangka
menyukseskan Penanganan Perkara Pidana Anak, Penanganan kasus-kasus kekerasan
terhadap perempuan, dan dicanangkannya Sistem Peradilan Pidana Terpadu baik di tingkat
pusat maupun di daerah, maka pada tahun 2022 Kejaksaan membutuhkan Anggaran yang
seharusnya lebih besar dibandingkan dengan anggaran tahun sebelumnya.

Harapan Kejaksaan untuk memperoleh dukungan anggaran ternyata “jauh panggang


dari api”. Tidaklah sama antara idealita dengan realita. Pada kenyataannya, alokasi anggaran
Kejaksaan tahun 2021 belum bisa mengakomodir semua program-program Kejaksaan yang
telah ditetapkan dikarenakan adanya wabah Covid-19.

Berdasarkan evaluasi atas capaian kinerja Kejaksaan RI pada tahun-tahun


sebelumnya serta perkiraan keadaan yang akan muncul pada tahun 2022, maka permasalahan
dan tantangan yang dihadapi oleh Kejaksaan RI pada tahun 2021 yang akan menjadi target
bagi Kejaksaan RI dalam rangka mengatasinya antara lain :

1. Belum terintegrasinya seluruh data berbasis teknologi informasi meliputi penanganan


perkara tindak pidana, perkara perdata dan tata usaha negara dan database kepegawaian
serta optimalisasi pemanfaatan SIMKARI dalam rangka mendukung sistem pengembangan
sumber daya manusia Kejaksaan yang terpadu, transparan dan optimal ;
2. Masih kurangnya dukungan sarana dan prasarana dalam rangka mensukseskan
pelaksanaan tugas dan wewenang Kejaksaan guna meningkatkan kualitas pelayanan
publik ;
3. Masih kurangnya optimalisasi pembenahan terhadap Sumber Daya Manusia (SDM)
Kejaksaan yaitu dengan dilakukannya promosi terbuka terhadap jabatan-jabatan tertentu

BAB I PENDAHULUAN 5
RENCANA STRATEGIS KEJAKSAAN NEGERI METRO 2022

yang membutuhkan tingkat profesionalisme yang tinggi, tercapainya Asesmen Kompetensi


untuk seluruh Jaksa dan Konsistensi dalam pemanfaatan hasil asesmen baik dalam
pembidangan para Jaksa maupun sebagai bagian pertimbangan dalam mutasi promosi
serta dalam rangka pengembangan pendidikan dan latihan berbasis kompetensi ;
4. Masih rendahnya penyerapan anggaran di Kejaksaan. Hal ini dikarenakan Kejaksaan
belum memiliki pedoman pelaksanaan anggaran serta kurangnya pemahaman mengenai
pelaksanaan dan pertanggung jawaban anggaran ;
5. Masih kurangnya upaya sosialisasi melalui media dari hasil kerja seluruh satuan kerja
Kejaksaan di daerah, sehingga masyarakat tidak memperoleh informasi yang cukup
tentang perkembangan capaian kinerja Kejaksaan di daerah dengan cepat dan tepat ;
6. Masih belum optimalnya peningkatan kualitas dari penanganan perkara korupsi dan
pengembalian kerugian negara, dan pelanggaran HAM Berat serta penanganan perkara
perdata dan tata usaha negara baik melalui jalur pengadilan (litigasi) maupun jalur diluar
pengadilan (non litigasi) ;
7. Masih kurangnya anggaran yang dialokasikan oleh Pemerintah kepada Kejaksaan dalam
rangka menyelesaikan perkara Tindak Pidana Umum. Capaian kinerja di bidang pidana
umum yang melampaui target bisa diartikan sebagai semangat bekerja yang tinggi dari
aparatur Kejaksaan tanpa dukungan anggaran/dana. Jika Pemerintah tidak bisa
mengalokasikan anggaran sesuai dengan kebutuhan, hal ini tentunya kontraproduktif
untuk membangun sebuah Tata Kelola Pemerintahan yang baik (good governance);
8. Masih rendahnya kesejahteraan aparatur Kejaksaan dibandingkan dengan KPK dan Hakim
yang mana tugas pokoknya sama-sama sebagai aparat penegak hukum untuk
penanganan perkara tindak pidana.

BAB I PENDAHULUAN 6
RENCANA STRATEGIS KEJAKSAAN NEGERI METRO 2022

BAB II

VISI, MISI, DAN TUJUAN KEJAKSAAN RI

2.1 VISI

Visi adalah suatu pandangan jauh kedepan yang akan mengarahkan kita untuk menuju pada
kondisi yang kan dicapai dimasa depan. Visi akan diwujudkan oleh seluruh pemangku kepentingan
baik id internal Kejaksaan R.I maupun pemangku kepentingan di luar Kejaksaan R.I.

Visi Kejaksaan R.I adalah : “KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA YANG ANDAL,


PROFESIONAL, INOVATIF DAN BERINTEGRITAS DALAM PELAYANAN KEPADA PRESIDEN
DAN WAKIL PRESIDEN UNTUK MEWUJUDKAN VISI DAN MISI PRESIDEN DAN WAKIL
PRESIDEN : INDONESIA MAJU YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN
BERLANDASKAN GOTONG ROYONG”.

Dengan penjelasan :

 Andal : Kejaksaan RI sebagai salah satu lembaga penegak hukum di Indonesia, dalam
melaksanakan Tugas dan Fungsi dapat dipercaya.

 Profesional : Segenap aparatur Kejaksaan R.I dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
dilakukan dengan kemampuan yang tinggi dan berpegang teguh kepada nilai moral yang
mengarahkan serta mendasari perbuatan, yaitu didasarkan atas etika Kejaksaan TRI KRAMA
ADHYAKSA, yang terdiri dari :

- SATYA yaitu : Kesetiaan yang bersumber pada rasa jujur, baik terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, terhadap diri pribadi dan keluarga, maupun kepada sesama manusia.
- ADHI yaitu : Kesempurnaan dalam bertugas dan berunsur utama pemilikan rasa
tanggung jawab, betanggung jawab baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, terhadap
keluarga dan terhadap sesama manusia.
- WICAKSANA yaitu : Bijaksana dalam bertutur kata dan tingkah laku khususnya dalam
penerapan kekuasaan dan kewenangannya.

 Inovatif : Aparatur Kejaksaan RI dalam melaksanakan tugas dan fungsinya diharapkan


memiliki kemampuan untuk menciptakan pembaharuan dalam pelayanan kepada masyarakat
yang lebih efektif dan efisien.

 Berintegritas : Aparatur Kejaksaan RI dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berperilaku


jujur, bertanggung jawab, serta konsisten sehingga dapat meningkatkan kepercayaan
masyarakat.

2.2 MISI

Misi Kejaksaan Republik Indoensia merupakan penjabaran dari cita-cita dan landasan kerja
organisasi serta merupakan pondasi dari perencanaan strategik Kejaksaan RI Tahun 2020-2024.

BAB II RENCANA KERJA 7


RENCANA STRATEGIS KEJAKSAAN NEGERI METRO 2022

Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh entitas Kejaksaan RI dan pemangku kepentigan
dapat mengenal dan mengetahui peran, program/sasaran kerja serta hasil yang akan
diperoleh/dicapai oleh Kejaksaan RI.

Dalam rangka tercapainya Visi tersebut, maka Kejaksaan RI menetapkan Misi Tahun 2020-
2024 sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Kejaksaan RI;


2. Meningkatkan akuntabilitas Kejaksaan RI dan Integritas Aparatur Kejaksaan RI ;
3. Meningkatkan peran Kejaksaan RI dalam upaya pencegahan Tindak Pidana Korupsi ;
4. Meningkatkan optmalisai Kinerja Aparatur Kejaksaan RI dalam penanganan Perkara Tindak
Pidana ;
5. Meningkatkan upaya Penyelamatan dan Pemulihan Aset Negara ;
6. Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan RI berbasis Teknologi Informasi.

2.3 TUJUAN

Tujuan merupakan penjabaran Visi Kementrian/Lembaga yang bersangkutan dan dilengkapai


dengan rencana sasaran Nasinal yang hendak dicapai dalam rangka mencapai sasaran Program
Prioritas Presiden. Visi Kejaksaan RI yang dijabarkan dalam tujuan yang hendak dicapai pada
Tahun 2020-2024 adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Kejaksaan RI, diukur dengan
jumlah Aparatur Kejaksaan RI yang memiliki sertifikat kompentensi dan atau keahlian ;
2. Meningkatnya Akuntabilitas Kejaksaan RI dan Integritas Aparatur Kejaksaan RI, diukur
dengan meningkatnya nilai SPIP Kejaksaan RI, meningkatnya nilai SAKIP Kejaksaan RI serta
berkurangnya jumlah Aparatur Kejaksaan RI yang dijatuhi hukuman disiplin ;
3. Meningkatnya peran Kejaksaan RI dalam upaya pencegahan Tindak Pidana Korupsi, diukur
dengan jumlah kegiatan yang mendukung upaya pencegahan Tindak Pidana Korupsi setiap
Tahunnya ;
4. Meningkatnya Optimalisasi Kinerja Aparatur Kejaksaan RI dalam penanganan Perkara Tindak
Pidana, diukur dengan persentase penyelesaian perkara pidana dengan penerapan prinsip
restorative justice, jumlah perkara yang mempunyai kekuatan hukum tetap dan telah
dieksekusi ;
5. Meningkatnya Upaya Penyelematan dan Pemulihan Aset Negara, diukur dengan jumlah
kerugian Negara yang diselamatkan dan dikembalikan melalui jalur pidan dan perdata.
6. Meningkatnya Kualitas Kinerja Kejaksaan RI berbasisTeknologi Informasi, diukur dengan
jumlah kegiatan yang diselesaikan sesuai IT.

2.4 SASARAN STRATEGIS

Sasarn Stratregis Kejaksaan RI mengacu pada Undang Udang No. 25 Tahun 2014 tentang
sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang merupakan penjabaran dari tujuan yang akan

BAB II RENCANA KERJA 8


RENCANA STRATEGIS KEJAKSAAN NEGERI METRO 2022

dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dan akan dihasilkan dalam
jangka waktu tertentu yakni periode RENSTRA 2020-2024. Sasaran Strategis yang dirumuskan
akan menjadi arahan dan tolak ukur yang jelas dalam menyususn strategi, program dan kegiatan
berikut indikator keberhasilannya. Pada Periode RENSTRA Tahun 2020-2024, Kejaksaan RI
menetapkan sasaran strategis sebagai berikut :

1. Meningkatnya Profesionalisme Aparatur Kejaksaan RI ;


2. Terwujudnya Kejaksaan RI yang Akuntabel, dan Aaparatur Kejaksaan RI yang Berintegritas ;
3. Meningkatnya upaya pencegahan Tindak Pidana Korupsi ;
4. Meningkatnya Keberhasilan Penyelesaian Perkara Tindak Pidana ;
5. Meningkatnya Pengembalian Aset dan Kerugian Negara ;
6. Meningkatnya Optimalisasi Kinerja Aparatur Kejaksaan RI berbasis Teknologi Informasi sesuai
IT Master Plan Kejaksaan RI.

2.5 CAPAIAN SASARAN STRATEGIS KEJAKSAAN RI

Ketercapaian Sasaran Strategis Kejaksaan RI, diukur dengan menggunakan indikator Kinerja
Sasaran Strategis (IKS), yaitu :

Indikator Kinerja Sasaran


No Sasaran Strategis
Strategis (IKS)

1 Meningkatnya Penyelematan Keuangan Negara pada Jumlah keuangan Negara yang


proses penyidikan Tindak Pidana Korupsi dan Perkara diselamatkan melalui jalur
Perdata. Pidana dan Perdata.

Meningkatnya pengembalian Kerugian Keuangan Negara Jumlah keuangan Negara yang


melalui jalur Pidana dan Perdata. dikembalikan melalui jalur
Pidana dan Perdata.

2 Meningkatnya penegakkan hukum yang berkualitas - Persentase terbuktinya


Perkara Tindak Pidana
Umum, Tindak Pidana
Khusus berdasarkan
putusan Pengadilan
berkekuatan hukum tetap
(in krahct van
gewisjdezaak) dan adanya
kesepakatan/konsensus
antar instansi yang terkait
dalam penyelesaian

BAB II RENCANA KERJA 9


RENCANA STRATEGIS KEJAKSAAN NEGERI METRO 2022

penganganan Perkara.
- Persentase Putusan
Pengadilan (in krahct van
gewisjdezaak) yang berhasil
dilaksanakan oleh Jaksa
(executable).
- Persentase penyelesaian
berkas perkara Tindak
Pidana Umum dan perkara
Tindak Pidana Khusus
sampai dengan berkas
dinyatakan lengkap (P-21).
- Persentase penyelesaian
berkas perkara Tindak
Pidana Umum dan perkara
Tindak Pidana Khusus
dinyatakan lengkap (P-21)
yang dilimpahkan pada
proses tahap II.
- Persentase keberhasilan
operasi Intelijen yustisial
terhadap AGHT (Ancaman
Gangguan Hambatan
Tantangan) tertentu
dibidang Pidana Khusus,
Pidana Umum, Perdata dan
Tata Usaha Negara.

3 Meningkatnya kewibawaan pemerintah dalam Persentase keberhasilan


menyelesaikan perkara Perdata dan Tata Usaha Negara. bidang Perdata dan Tata
Usaha Negara Kejaksaan RI
melalui jalur Litigasi.

4. Meningkatnya kualitas Pelayanan Hukum Persentase indeks kepuasan


masyarakat atas pelayanan
Meningkatnya penanganan pengaduan masyarakat
hukum yang dilakukan
Kejaksaan RI

5 Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan yang baik di - Indeks RB

BAB II RENCANA KERJA 10


RENCANA STRATEGIS KEJAKSAAN NEGERI METRO 2022

instansi Kejaksaan RI - Kapabilitas APIP


- Indeks WBK dan WBBM
- Opini BPK
- Nilai Akuntabilitas Kinerja

BAB II RENCANA KERJA 11


RENCANA STRATEGIS KEJAKSAAN NEGERI METRO 2022

BAB III
RENCANA KERJA KEJAKSAAN NEGERI METRO TAHUN 2022

3.1. Program Penegakkan dan Pelayanan Hukum

Alokasi Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan program tersebut sebesar Rp.
798.512.000,- (Tujuh Ratus Sembilan Puluh Delapan Juta Lima Ratus Dua Belas Ribu Rupiah).

Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut :

a. Penanganan Penyelidikan/ Pengamanan/ Penggalangan di Kejaksaan Tinggi, Kejaksaan


Negeri dan Cabang Kejaksaan Negeri. Adapun output yang akan dicapai meliputi :

 Lembaga yang telah diberi Penerangan Hukum pada Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan


Negeri/Cabang Kejaksaan Negeri dengan volume sasaran 1 Lembaga dan dengan alokasi
dana sebesar Rp. 9.460.000,- (Sembilan Juta Empat Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah).

 Penyuluhan Hukum di Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan Negeri/Cabang Kejaksaan Negeri


dengan volume sasaran 300 orang dan dengan alokasi dana sebesar Rp. 31.800.000,-
(Tiga Puluh Satu Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah).

 Perkara Pidana Umum dalam Tahap Pra Penuntutan pada Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan
Negeri/Cabang Kejaksaan Negeri dengan volume sasaran 70 perkara dan dengan alokasi
dana sebesar Rp. 17.000.000,- (Tujuh Belas Juta Rupiah).

 Perkara Pidana Umum Dalam Tahap Penuntutan pada Kejaksaan Tiggi/Kejaksaan


Negeri/Cabang Kejaksaan Negeri dengan volume sasaran 70 perkara dan dengan alokasi
dana Rp. 284.752.000,- (Dua Ratus Delapan Puluh Empat Juta Tujuh Ratus Lima Puluh
Dua Ribu Rupiah).

 Perkara Pidana Umum dalam Pelaksanaan Restorative Justice pada Kejaksaan


Tinggi/Kejaksaan Negeri/Cabang Kejaksaan Negeri dengan volume sasaran 1 perkara
dengan alokasi dana sebesar Rp. 1.500.000,- (Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah).

 Perkara Pidana Umum dalam Tahap Upaya Hukum dan pelaksanaan eksekusi di
Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan Negeri/Cabang Kejaksaan Negeri dengan volume sasaran 70
perkara dan dengam alokasi dana sebesar Rp. 16.000.000,- (Enam Belas Juta Rupiah).

 Perkara Tindak Pidana Korupsi dan Pencucian Uang pada Tahap Penyelidikan di
Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan Negeri/Cabang Kejaksaan Negeri dengan volume sasaran 2
Perkara dan dengan alokasi dana sebesar Rp. 59.600.000,- (Lima Puluh Sembilan Juta
Enam Ratus Ribu Rupiah).

BAB II RENCANA KERJA 12


RENCANA STRATEGIS KEJAKSAAN NEGERI METRO 2022

 Perkara Tindak Pidana Korupsi dan Pencucian Uang pada Tahap Penyidikan di Kejaksaan
Tinggi/Kejaksaan Negeri/Cabang Kejaksaan Negeri dengan volume sasaran 2 Perkara
dan dengan alokasi dana sebesar Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah).

 Perkara Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Lainnya pada Tahap Pra Penuntutan
dan Penuntutan di Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan Negeri/Cabang Kejaksaan Negeri dengan
volume sasaran 2 Perkara dan dengan alokasi dana sebesar Rp. 108.000.000,- (Seratus
Delapan Juta Rupiah).

 Pelaksanaan Eksekusi perkara Tindak Pidana Korupsi, Tindak Pidana Khusus Lainnya,
Perpajakan, Kepabeanan dan Cukai Terpidana ditahan dalam rumah tahanan di
Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan Negeri/Cabang Kejaksaan Negeri dengan volume sasaran 2
Perkara dan dengan alokasi dana sebesar Rp. 6.000.000,- (Enam Juta Rupiah).

 Perkara Perdata dan Tata Usaha Negara yang diselesaikan di Kejaksaan


Tinggi/Kejaksaan Negeri dengan volume sasaran 1 Perkara dan dengan alokasi dan
sebesar Rp. 13.000.000,- (Tiga Belas Juta Rupiah).

 Layanan Informasi dan Pelayanan Hukum Gratis di Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan Negeri


dengan volume sasaran 12 Perkara dan dengan alokasi sebesar Rp. 4.800.000,- (Empat
Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah).

 Pertimbangan Hukum yang dilakukan di Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan Negeri dengan


volume sasaran 3 Perkara dan dengan alokasi dana sebesar Rp. 6.600.000,- (Enam Juta
Enam Ratus Ribu Rupiah).

 Pemeliharaan, Pemusnahan, Penyelsaian Barang Bukti/Sitaan/Rampasan dengan volume


sasaran 2 perkara dan dengan alokasi dana sebesar Rp. 40.000.000,- (Empat Puluh Juta
Rupiah).

3.2. Program Dukungan Manajemen

Alokasi Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan program tersebut sebesar Rp.
6.745.638.000,- (Enam Milyar Tujuh Ratus Epat Puluh Lima Juta Enam Ratus Tiga Puluh
Delapan Ribu Rupiah).

Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut :

a. Layanan Umum. Adapun output yang akan dicapai meliputi :

BAB II RENCANA KERJA 13


RENCANA STRATEGIS KEJAKSAAN NEGERI METRO 2022

 Layanan dan Dukungan Manajemen Satker dengan volume sasaran 1 layanan dan
dengan alokasi dana sebesar Rp. 39.700.000,- (Tiga Puluh Sembilan Juta Rupiah).

b. Layanan Perkantoran. Adapun output yang akan dicapai meliputi :

 Gaji dan Tunjangan dengan volume sasaran 1 Layanan dan dengan alokasi dana
sebesar Rp. 6.007.566.000,- (Enam Milyar Tujuh Juta Lima Ratus Enam Puluh Enam Ribu
Rupiah).

 Operasional dan Pemeliharaan Kantor dengan volume sasaran 12 Bulan dan dengan
alokasi dana sebesar Rp. 698.372.000,- (Enam Ratus Sembilan Puluh Delapan Ribu Juta
Tiga Ratus Tujuh Puluh Dua Ribu Rupiah).

BAB II RENCANA KERJA 14


RENCANA STRATEGIS KEJAKSAAN NEGERI METRO 2022

BAB III
PENUTUP

Serangkaian kebijaksaan Kejaksaan Tahun 2021 yang menjadi dasar dalam


penyusunan anggaran tahun 2022 dalam rangka mencapai visi dan misi Kejaksaan telah
diutarakan dalam bab bab terdahulu dari Rencana Kerja Kejaksaan Negeri Metro Tahun 2022
ini. Namun demikian patut dipahami bahwa sebaik apapun sebuah dokumen perencanaan, bila
tidak diiringi dengan komitmen dan semangat yang kuat dalam pelaksanaannya, maka
dokumen tersebut tidak akan optimal dalam upaya mencapai visi Kejaksaan RI. Oleh karena itu
dalam implementasinya, diharapkan masing-masing seksi (Sub Bagian Pembinaan, Seksi
Intelijen, Seksi Pidana Umum, Seksi Pidana Khusus, Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara)
memiliki komitmen, iktikad baikdan memahami setiap prinsip-prinsip dalam pengelolaan
anggaran sektor publik serta memperhatikan pula optimalisasi penyerapan anggaran secara
cepat, tepat dan terukur.

Sehubungan dengan upaya optimalisasi penyerapan anggaran, diharapkan setiap seksi


menyusun rencana operasional kegiatan yang mencakup antara lain: jadwal rencana penarikan
anggaran serta target kuantitatif dari indikator kinerja setiap kegiatan, serta untuk menghindari
penumpukan kegiatan barang dan jasa disatu periode tertentu ataupun untuk menghindari
mata anggaran yang tidak terpakai (menghindari revisi) dan agar lelang segera dilaksanakan
pada awal tahun 2022.
Dalam melaksanakan kegiatan disyaratkan pula adanya keterpaduan dan sinkronisasi
kegiatan, baik diantara kegiatan dalam satu program ,maupun kegiatan antar program dengan
tetap memperhatikan tugas dan fungsi masing-masing yang selanjutnya hasil pelaksanaan
program kegiatan wajib dilaporkan secara berkala sesuai ketentuan yang berlaku.
Akhirnya dengan tekad yang kuat dan semangat kebersamaan guna melakukan
perubahan dan pembenahan di Kejaksaan, mari kita laksanakan Rencana Kerja Kejaksaan
Negeri Metro Tahun 2022 dengan seoptimal mungkin, sehingga target kuantitas maupun
kualitas dapat tercapai dan penyerapan anggaran dapat lebih optimal dibandingkan tahun-
tahun sebelumnya.

KEPALA KEJAKSAAN NEGERI METRO

VIRGINIA HARIZTAVIANNE, SH.B.Bus.MM.MH.


JAKSA MADYA NIP.197009132003122002

BAB III PENUTUP 15


RENCANA KERJA KEJAKSAAN NEGERI METRO

RENCANA KERJA KEJAKSAAN NEGERI METRO TAHUN 2022


FORMULIR
RKT
ALOKASI ANGGARAN
PENANGGUNG
SASARAN
(Rp) JAWAB
KODE PROGRAM / KEGIATAN TUJUAN

INDIKATOR OUTPUT VOLUME/SATUAN

006.01.BF Program Dukungan Manajemen Tercapainya Dukungan Manajemen SDM, 6.745.638.000,- KAJARI
dan Pelaksanaan Tugas Teknis Keuangan, Informasi, Data Peraturan
Lainnya Kejaksaan RI Perundang-undangan

1090 Dukungan Manajemen dan Dukungan Terlaksananya Operasional Operasional pemeliharaan kantor dan pelayanan Layanan Dukungan Manajemen Satker 1 Layanan 39.700.000,- KASUBAG
Teknis Lainnya Jaksa Agung Muda Perkantoran, Pemeliharaan birokrasi termasuk gaji dan tunjangan di Kejaksaan PEMBINAAN
Pembinaan di Kejaksaan Agung, dan Perawatan Kantor serta Negeri
Kejaksaan Tinggi, Kejaksaan Negeri Pelayanan Birokrasi di
dan Cabang Kejaksaan Negeri Kejaksaan Tinggi,
Kejaksaan Negeri dan
Cabang Kejaksaan Negeri.
Layanan Perkantoran 1 Layanan 6.705.938.000,-

006.01.BF Program Penegakan dan Jumlah penyelesaian penanganan perkara 757.252.000,- KAJARI
Pelayanan Hukum pidana secara cepat, tepat dan akuntabel

1102 Penanganan Terlaksananya Pengawasan Jumlah Laporan Hasil kegiatan Penyelidikan/ Kegiatan/Operasi Intelijen Penyelidikan, 1 Laporan 13.640.000,- KASI INTELIJEN
Penyelidikan/Pengamanan/Penggalang Aliran Kepercayaan Pengamanan Kasus Intelijen Pengamanan dan Penggalangan di
an di Kejaksaan Tinggi, Kejaksaan Masyarakat Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan Negeri/
Negeri dan Cabang Kejaksaan Negeri Cabang Kejaksaan

Terlaksananya Pengawasan Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat di Kegiatan Pengawasan AliranKepercayaan 1 Laporan 9.300.000,-
Aliran Kepercayaan KejaksaanTinggi Masyarakat di Kejaksaan
Masyarakat Tinggi/Kejaksaan Negeri/Cabang
Kejaksaan Negeri

LAMPIRAN 11
RENCANA KERJA KEJAKSAAN NEGERI METRO

ALOKASI ANGGARAN
PENANGGUNG
SASARAN
(Rp) JAWAB
KODE PROGRAM / KEGIATAN TUJUAN

INDIKATOR OUTPUT VOLUME/SATUAN


KASI INTELIJEN
1103 Penerangan dan Penyuluhan Hukum di Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik kepada Lembaga Lembaga yang telah di beri Penerangan 1 Lembaga 9.460.000,-
Pusat dan Daerah Penyelenggaraan Kegiatan Hukum pada Kejaksaan Tinggi, Kejaksan
Penyuluhan Hukum / Negeri dan Cabang Kejaksaan Negeri
penerangan Hukum dan
Hubungan Masyarakat

Pelayanan Publik Kepada Masyarakat Kelompok Masyarakat dan Sekolah yang 300 Orang 31.800.000,-
diberi Penyuluhan Hukum/Jaksa Masuk
Sekolah

757.252.000,- KAJARI
6582 Penanganan perkara tindak Jumlah perkara tuindak pidana umum yang
pidana umum, Pidana Khusus, diselesaikan pada Kejaksaan Tinggi,
Perdata dan TUN,Perkara Kejaksaan Negeri dan Cabang Kejaksaan
Koneksitas di Kejaksaan Tinggi, Negeri.
Kejaksaan Negeri dan Cabang
Kejaksaan Negeri.

6582.BCE.05 Penanganan perkara tindak pidana Meningkatnya Jumlah Penanganan Perkara Tindak Pidana Umum Perkara Pidana Umum Dalam Tahap Pra 70 perkara 17.000.000,- KASI PIDUM
1 umum, Pidana Khusus, Perdata dan Penyelesaian Penanganan Penuntutan Pada Kejaksaan Tinggi/
TUN,Perkara Koneksitas di Kejaksaan Perkara Secara Cepat dan Kejaksaan Negeri/Cabang Kejaksaan
Tinggi, Kejaksaan Negeri dan Cabang Akuntabel Negeri
Kejaksaan Negeri.

Perkara Pidana Umum Dalam Tahap Pra 70 Perkara


Penuntutan dan Penuntutan Pada 284.752.000,-
Kejaksaan Tinggi/ Kejaksaan
Negeri/Cabang Kejaksaan Negeri

Restorative Justice perkara Tindak Pidana 1 Perkara 1.500.000,-


Umum pada Kejaksaan Negeri/Cabang
Kejaksaan Negeri

Perkara Pidana Umum dalam tahap 70 Perkara 16.000.000,-


Upaya Hukum dan pelaksanaan Eksekusi
pada Kejaksaan Negeri/Cabang
Kejaksaan Negeri

LAMPIRAN 12
RENCANA KERJA KEJAKSAAN NEGERI METRO

ALOKASI ANGGARAN
PENANGGUNG
SASARAN
(Rp) JAWAB
KODE PROGRAM / KEGIATAN TUJUAN

INDIKATOR OUTPUT VOLUME/SATUAN

6852.BCE.05 Penanganan Perkara Tindak Pidana Meningkatnya penyelesaian Jumlah Perkara Tindak Pidana Korupsi dan Perkara Tindak Pidana Korupsi dan 2 Perkara 59.600.000,- KASI PIDSUS
6 Korupsi dan Tindak Pidana Khusus perkara tindak pidana Pencucian Uang yang diselesaikan oleh Kejaksaan pencucian uang pada tahap penyelidikan
Lainnya di Kejaksaan Negeri khusus dan tindak Pidana Negeri di Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan
korupsi secara cepat, tepat Negeri/Cabang Kejaksaan Negeri
dan akuntabel yang
dilaksanakan oleh jajaran
200.000.000,-
Kejaksaan di daerah. Perkara Tindak Pidana Korupsi dan 2 Perkara
pencucian uang pada tahap penyidikan di
Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan
Negeri/Cabang Kejaksaan Negeri

108.000.000
Perkara Tindak Pidana Korupsi dan 2 perkara
pencucian uang pada tahap Pra
Penuntutan dan Penuntutan di Kejaksaan
Tinggi/Kejaksaan Negeri/Cabang
Kejaksaan Negeri

2 Perkara 6.000.000,-
Pelaksanaan eksekusi perkara tindak
pidana korupsi/tindak pidana khusus
lainya terpidana ditahan dalam Rumah
Tahanan di Kejaksaan Negeri

6852.BCE.06 Penanganan Perdata dan Tata Usaha Meningkatnya kualitas dan Penanganan Perkara Perdata dan Tata Usaha Perkara Perdata dan Tata Usaha Negara 13.000.000,- KASI DATUN
5 Negara yang diselesaikan di di kuantintas penyelesaian Negara diselesaikan di Kejaksaan diselesaikan di Kejaksaan
Kejaksaan tinggi/Kejaksaan Negeri/ perkara Perdata dan Tata Tinggi/Kejaksaan Negeri Negeri/Cabang Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan Negeri Negeri/Cabang 1 Perkara
Cabang Kejaksaan Negeri Usaha Negara di Kejaksaan Negeri Kejaksaan Negeri
Negeri

Layanan Informasi dan Pelayanan Hukum 12 perkara 4.800.000,-


Gratis di Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan
Negeri

Pertimbangan Hukum yang dilakukan di 1 Satker 6.000.000,-


Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan Negeri

LAMPIRAN 13
RENCANA KERJA KEJAKSAAN NEGERI METRO

ALOKASI ANGGARAN
PENANGGUNG
SASARAN
(Rp) JAWAB
KODE PROGRAM / KEGIATAN TUJUAN

INDIKATOR OUTPUT VOLUME/SATUAN

6582.BCE.07 Pemeliharaan, Pemusnahan, Meningkatnya Jumlah Jumlah Laporan Pemeliharaan Barang Bukti dan Pemeliharaan, Pemusnahan, Penyelesain 2 Perkara 40.000.000,- KASI PB3R
3 Penyelesain Barang Bukti/Sitaan/ Penyelesaian Barang Bukti Barang Bukti/Sitaan/ Rampasan
Penyelesaian Barang Ramasan
Rampasan dan Rampasan.

LAMPIRAN 14
RENCANA STRATEGIS
KEJAKSAAN NEGERI METRO
TAHUN 2022

METRO
2022

Anda mungkin juga menyukai