Anda di halaman 1dari 5

TERM OF REFERENCE PENYUSUNAN GRAND DESIGN PEMBANGUNAN HUKUM

A. Latar Belakang Pembangunan hukum pada hakekatnya adalah perubahan yang terencana dan terus menerus di bidang hukum untuk menuju pada suatu perbaikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Perencanaan Pembangunan hukum merupakan proses awal dari suatu manajemen pembangunan hukum. Perencanaan yang baik menjadi persyaratan penting untuk mempermudah pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan hukum. Perencanaan pembangunan hukum nasional adalah suatu proses yang dilakukan secara berkesinambungan dalam bidang hukum dalam rangka wewujudkan sistem hukum nasional yang didasarkan pada Pancasila dan UUD 1945. Realitas menunjukkan bahwa sistem hukum nasional belum terwujud secara optimal sebagaimana diamanatkan oleh UUD Negara RI tahun 1945. Akar persoalannya, proses pembentukan hukum belum didasarkan pada grand design pembangunan hukum nasional yang bersumber pada pancasila. Pembentukan hukum lebih didasarkan pada pendekatan sektoral dan /atau parsial, serta didominasi oleh kompetisi kepentingan politik/kekuasaan secara eksesif. Selain itu, pelaksanaan hukum sering diintervensi oleh kekuatan politik/kekuasaan, sehingga supremasi hukum belum terwujud. Hukum yang hidup, tumbuh, dan berkembang dalam masyarakat kenyataannya belum mampu memberikan keadilan, ketertiban, keamanan, perlindungan, dan kesejahteraan masyarakat. Politik hukum nasional yang dianut selama ini lebih bertumpu pada civil law yang mengutamakan hukum tertulis. Penegakan hukum masih lemah, karena komitmen, integritas, dan profesionalisme aparat penegak hukum sangat bervariasi, reward and punishment berbasis monitoring dan evaluasi kerja aparat penegak hukum belum terlaksana dengan baik. Kelembagaan hukum belum berfungsi secara optimal dalam memberikan keadilan, ketertiban,keamanan,perlindungan,dan kesejahteraan masyarakat, bahkan masyarakat tidak mempercayai lembaga hukum sebagai benteng akhir untuk memperoleh keadilan. Kondisi objektif dan persoalan yang timbul seperti yang diuraikan diatas dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut: 1. Peraturan perundang-undangan kurang berkualitas 2. Komitmen politik rendah. 3. Arah politik hukum tidak jelas. 1

4. Sumberdaya manusia integritas, dan

kurang

professional,

dengan

komitmen,

tanggungjawab moral rendah. 5. Kelembagaan penegakan hukum belum terintegrasi dengan baik. 6. Akses partisipasi masyarakat kelancaran, pemerataan, dan pengakuan) tidak memadai. 7. Pemahaman, kesadaran, dan ketaatan hukum belum membudaya. 8. Kondisi social ekonomi masyarakat penuh kesenjangan. 9. Kearifan lokal belum dimanfaatkan secara optimal. 10.Sarana, prasarana, dan anggaran bidang hukum belum memadai. 11.Perkembangan teknologi informasi dan pengaruh global yang tidak diantipasi dengan baik. (keluasan, kejelasan,kemudahan,

Rencana Pembagunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 telah ditetapkan dengan UU No. 17 Tahun 2007 yang memuat visi jangka panjang pembangunan. Visi tersebut akan dicapai melalui 8 (delapan) misi pembangunan, salah satunya adalah mewujudkan masyarakat demokratis berdasarkan hukum. Untuk mewujudkan visi Rencana Pembangunan Janka Panjang Nasional tersebut tentunya harus dijabarkan melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), baik yang saat ini masih berlangsung maupun menjelang akan dilaksanakannya kali ketiga rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2015-2019. Sebagai sebuah sistem, maka visi Rencana Pembanguan Jangka Panjang yang dilaksanakan melalui delapan misi tidak dapat dilakukan secara parsial. Kesenjangan perencanaan dari salah satu misi akan berakibat pada tidak bekerjanya tujuh misi yang lain. Oleh karena itu, rencana Pembagunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 bidang hukum, perlu disusun dalam sebuah Grand Design Pembangunan Hukum.

B. Permasalahan

Rumusan Masalah Yang diuraikan sejalan dengan latar belakang masalah dalam penyusunan Grand Design ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah kerangka regulasi yang selama ini dibuat telah sejalan dengan upaya untuk mendukung pembangunan hukum? 2. Kerangka regulasi apa saja yang masih diperlukan/ disempurnakan untuk mendukung pembangunan bidang hukum dalam 5 (lima) Tahun kedepan dalam rangka pencapaian visi dan misi rencana pembangunan Jangka Panjang Nasional? 3. Fokus-fokus kebijakan apa saja yang diperlukan dalam pembangunan bidang hukum dalam 5 (lima) tahun kedepan? rangka

C. Tujuan 1. Mengetahui apakah kerangka regulasi yang selama ini dibuat sejalan dengan upaya untuk mendukung pembangunan bidang hukum; 2. Mengidentifikasi kerangka, regulasi apa saja yang masih diperlukan/disempurnakan untuk mendukung pembangunan bidang hukum dalam 5 (lima) tahun kedepan; 3. Menentukan fokus-fokus kebijakan apa saja yang diperlukan dalam ranglka pembangunan bidang hukum dalam rangka pencapaian visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional.

D. Pendekatan Ada beberapa pendekatan yang dilakukan dalam menyusun Grand Design Pembanguan Hukum ini yaitu pendekatan statuta yaitu pendekatan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait. Pendekatan historis atau sejarah dilakukan untuk mengetahui latar belakang perkembangan hukum diindonesia pada umumnya, dan terakhir dalam penyusunan Grand Design ini juga dilakukan pendekatan futruristik, hal ini penting untuk melihat bagaimana pembangunan hukum kedepan. Pembangunan Hukum Nasional juga harus menggunakan pendekatan nasional, transnasional dan internasional dalam satu garnd design pembangunan hukum nasional. Dalam kaitan ini pendekatan pembangunan hukum nasional wajib mempertimbangkan kultur local, termasuk tradisi atau adat istiadat dan perkembangan masyarakat internasional. Penyusunan Grand Design memperhatikan berbagai aspek Pembangunan 3 Hukum Nasional harus

dan persfektif, yaitu: 1. Aspek substansi 2. Aspek struktur 3. Aspek budaya 4. Perspektif Sosial Budaya 5. Perspektif Politik 6. Perspektif Ekonomi 7. Perspektif Hak Asasi Manusia 8. Perspektif Teknologi dan Informasi.

E. Ruang Lingkup Penyusunan Perencanaan Pembangunan Hukum Nasional diwujudkan dalam suatu Grand Design yang meliputi: 1.Penetapan prioritas pembangunan hukum nasional 2.Tolok ukur kualitas pembangunan hukum nasioinal 3.Tolok ukur keberhasilan pembangunan hukum nasional 4.Pengelompokan bidang pembangunan hukum 5.Recana aksi nasional dalam jangka menengah

F. Bentuk Kegiatan Dalam menyusun Grand Design Pembangunan Hukum ini akan dilakukan beberapa kegiatan, yaitu: Penelitian, Seminar dan Focus Group Discussion. G. Penanggung Jawab Kegiatan Badan Pembinaan Hukum Nasional, Kementerian Hukum dan HAM dan BAPPENAS H. Pelaksana Kegiatan Kegiatan ini akan dilakukan oleh Tim Konsultan yang terdiri para pakar hukum (peneliti hukum, akademisi, praktisi hukum), lembaga pemerintahan di bidang hukum, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dll. I. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Penyusunan Grand Design Pembangunan Hukum ini membutuhkan waktu selama 1 (satu) tahun, dari Juni 2012 s/d Juni 2013. J. Pembiayaan Kegiatan ini akan didukung oleh AusAID

Anda mungkin juga menyukai