di BIDANG TUGAS
Oleh :
3
SOTK dan TUPOKSI
~ TUPOKSI (TUGAS POKOK dan FUNGSI) ~
TUGAS
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri
Keuangan dan dipimpin oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan, penegakan hukum, pelayanan dan optimalisasi
penerimaan negara di bidang kepabeanan dan cukai sesuai dengan ketentuan perUUan.
FUNGSI
1.Perumusan kebijakan di bidang penegakan hukum, pelayanan dan pengawasan, optimalisasi
penerimaan negara di bidang kepabeanan dan cukai;
2.Pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan, penegakan hukum, pelayanan dan optimalisasi
penerimaan negara di bidang kepabeanan dan cukai;
3.Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan, penegakan hukum,
pelayanan dan optimalisasi penerimaan negara di bidang kepabeanan dan cukai;
4.Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengawasan, penegakan hukum, pelayanan
dan optimalisasi penerimaan negara di bidang kepabeanan dan cukai;
5.Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengawasan, penegakan hukum,
pelayanan dan optimalisasi penenmaan negara di bidang kepabeanan dan cukai;
6.Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; dan
7.Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri Keuangan.
4
I N T E G R I TA S
PROFESIONALISME
~ Profesionalisme adalah kemampuan untuk memasuki ajang kompetisi sebagai antisipasi menghadapi
gloalisasi (Onny S. Prijono).
~ Profesionalisme adalah kecocokan (fitness) antara kemampuan yang dimiliki oleh birokrasi dengan
kebutuhan tugas (Korten & Alfonso).
CIRI-CIRI PROFESIONALISME
1. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang dapat dijadikan sebagai rujukan yang baik.
2. Berusaha meningkatkan dan memlihara perilaku profesionalnya melalui perwujudan perilaku
profesional. Perwujudan tersebut dilakukan melalui berbagai cara misalnya dari cara berpenampilan, cara
berbicara, penggunaan bahasa, sikap tubuh bdan, serta sikap hidupnya sehari-hari.
3. Keinginan untuk senantiasa mengejar berbagai kesempatan pengembangan profesional yang dapat
meningkatkan dan memperbaiki kualitas pengetahuan dan keterampilannya.
PROFESIONALITAS
Profesionalitas adalah sikap para anggota profesi yang benar-benar menguasai, sungguh-sungguh kepada
profesinya. Profesionalitas adalah suatu sebutan terhadap kualitas sikap para anggota profesi pada
profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka milki untuk dapat melakukan tugas mereka.
6
KOMITMEN
KOMITMEN adalah tindakan untuk melakukan sesuatu. Dengan kata lain,
komitmen merupakan bentuk dedikasi atau kewajiban yang mengikat
kepada orang lain, hal tertentu, atau tindakan tertentu (KBBI).
KOMITMENT ORGANISASI adalah sebagai suatu keadaan dimana
seseorang pegawai memihak organisasi tertentu serta tujuan tujuan dan
keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi
tersebut.
Menurut Stephen P. Robbins didefinisikan bahwa keterlibatan pekerjaaan
yang tinggi berarti memihak pada pekerjaan tertentu seseorang individu,
sementara komitmen organisasional yang tinggi berarti memihak
organisasi yang merekrut individu tersebut. Dalam organisasi sekolah guru
merupakan tenaga profesional yang berhadapan langsung dengan siswa,
maka guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik mampu
menjalankan kebijakan-kebijakan dengan tujuan-tujuan tertentu dan
mempunyai komitmen yang kuat terhadap sekolah tempat dia bekerja.
7
KOMITMEN ORGANISASI
10
DISKRESI
11
SEKIAN & TERIMA
KASIH
12