4. Peraturan Badan Amil Zakat Nasional (Perbaznas) Nomor 2 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat Pasal 2 yang berbunyi BAZNAS,
BAZNAS Propinsi, BAZNAS Kabupaten/ Kota dapat menjalankan tugas dan fungsi
pengelolaan zakat dapat membentuk UPZ
5. Peraturan Badan Amil Zakat Nasional (Perbaznas) Nomor 2 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat Pasal 5 :
Ayat (1) BAZNAS Kabupaten/ Kota dapat membentuk UPZ BAZNAS Kabupaten/ Kota pada
institusi sebagai berikut :
a. Kantor instansi vertikal tingkat kabupaten/ kota
b. Kantor satuan kerja pemerintah daerah/ lembaga daerah kabupaten/ kota
c. Badan usaha milik daerah kabupaten/ kota
d. Perusahaan swasta skala kabupaten/ kota
e. Pendidikan dasar atau nama lainnya
f. Masjid, musholla, langgar, surau atau nama lainnya
g. Kecamatan atau nama lainnya
Ayat (2) Pembentukan UPZ Kabupaten/ Kota melalui Keputusan Ketua BAZNAS Kabupaten/
Kota.
Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat (UPZ) diatur dalam Peraturan Badan Amil Zakat Nasional
(BAZNAS) Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat
(UPZ)
1. Dalam Pasal 6 ; berbunyi Dalam institusi yang menaungi UPZ hanya dapat dibentuk 1 UPZ
2. Dalam Pasal 7 : Ayat (1) UPZ bertugas membantu BAZNAS, BAZNAS Propinsi, BAZNAS
Kabupaten/ Kota melakukan pengumpulan zakat pada institusi yang bersangkutan.
3. Dalam Pasal 8 :
a. Melaksanakan sosialisasi dan edukasi zakat pada institusi yang menaungi UPZ tersebut.
b. Pengumpulan zakat pada masing-masing institusi yang menaungi UPZ.
c. Melakukan pendataan dan layanan muzaki pada intstitusi yang menaungi UPZ.
d. Menyusun RKAT untuk program pengumpulan dan tugas pembantuan pendsitribusian dan
pendayagunaan zakat BAZNAS, BAZNAS Propinsi, BAZNAS Kabupaten/ Kota
e. Menyusun laporan kegiatan pengumpulan dan tugas pembantuan pendsitribusian dan
pendayagunaan zakat BAZNAS.
4. BAB III Organisasi UPZ
A. Pasal 10 :
Ayat (1) Organisasi UPZ terdiri atas Pengurus dan Penasehat
Ayat (2) Pengurus dan Penasehat UPZ diangkat untuk masa jabatan 5 (lima ) tahun
dan dapat dipilih kembali.
B. Pasal 11 :
Ayat (1) Pengurus dan Penasehat UPZ diangkat dan diberhentikan berdasarkan
Keputusan Ketua BAZNAS sesuai dengan tingkatannya.
Ayat (2) Pengurus UPZ paling sedikit terdiri atas 1 (satu) orang ketua, 1 (satu) orang
sekretaris dan 1 (satu) orang bendahara.
Ayat (3) Pengurus UPZ berasal dari pejabat, pegawai, pekerja, anggota, atau jamaah
dari institusi yang menaungi UPZ.
Ayat (4) Pengurus dan/ atau pelaksana UPZ dapat bersifat ex-officio pada pimpinan
institusi masing-masing.
C. Pasal 13 ayat (1) : Penasehat UPZ berasal dari Pimpinan Institusi masing-masing.
BAZNAS
Sesuai dengan
tingkatannya
PIMPINAN INSTITUSI
PENASEHAT
(Kepala Institusi)
KETUA
SEKRETARIS BENDAHARA
Pelaksana UPZ
C. Pelaporan UPZ
1. Dalam Pasal 48 ayat (1) UPZ wajib menyampaikan laporan pengumpulan dan tugas
pembantuan pendistribusian dan pendayagunaan dana kepada BAZNAS sesuai dengan
tingkatannya setiap 1 bulan, 6 bulan dan akhir tahun.
2. Dalam Pasal 51 ayat (3) Dalam hal UPZ tidak menyerahkan laporan 6 bulan dan atau
akhir tahun, maka BAZNAS sesuai dengan tingkatannya menangguhkan dana zakat untuk
tugas pembantuan pendistirbusian dan pendayagunaan UPZ.
Kepada Yth.
Ketua BAZNAS
Kabupaten Purbalingga
Hormat kami,
..............................
..................................
DAFTAR PENGURUS UNIT PENGUMPUL ZAKAT (UPZ)
NAMA OPD ................
BAZNAS KABUPATEN PURBALINGGA
Jabatan
No Nama Jabatan Kedinasan
Kepengurusan UPZ
Nama : ………………………………………………………………………………….
Tempat dan tanggal lahir : ………………………………………………………………………………….
Pekerjaan : ………………………………………………………… Gol ……………….
Alamat : ………………………………………………………………………………….
No. KTP : ………………………………………………………………………………….
No. HP : ………………………………………………………………………………….
Dengan penuh kesadaran memenuhi perintah ALLAH SWT dan tuntunan Rasululloh SAW, saya
bersedia dan ikhlas menyerahkan Zakat/ Infaq/ Sedekah melalui Badan Amil Zakat Nasional
(BAZNAS) Kabupaten Purbalingga, untuk disalurkan dan dikelola sesuai syariat Islam.
.....................................