Anda di halaman 1dari 10

MEKANISME

PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA


UNIT PENGUMPUL ZAKAT (UPZ)

BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL


KABUPATEN PURBALINGGA
Jalan Letkol Isdiman No. 32 B Purbalingga
Telp. 0281 896706/ WA : 081 391 353 941
UNIT PENGUMPUL ZAKAT (UPZ)

A. Pengertian Unit Pengumpul Zakat (UPZ)


Unit Pengumpul Zakat (UPZ) adalah satuan organisasi yang dibentuk oleh BAZNAS untuk
membantu mengumpulkan zakat.
Tugas dari UPZ :
1. Membantu BAZNAS melakukan pengumpulan zakat pada institusi yang bersangkutan.
2. Dalam hal diperlukan, UPZ dapat melaksanakan tugas pembantuan pendistribusian dan
pendayagunaan zakat berdasarkan kewenangan dari BAZNAS.

B. Dasar hukum pembentukan UPZ


1. UU RI Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat yaitu pasal 16 ayat (1) Dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya BAZNAS, BAZNAS propinsi dan BAZNAS kabupaten/
kota dapat membentuk UPZ pada instansi pemerintah, badan usaha milik negara, badan
usaha milik daerah, perusahaan swasta, dan perwakilan Republik Indonesia di luar
negeri serta dapat membentuk UPZ pada tingkat kecamatan, kelurahan atau nama
lainnya, dan tempat lainnya.
2. Peraturan Pemerintah (PP) RI Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan UU Nomor 23
Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat Dalam Bab IV pasal 46 yang berbunyi :
Ayat (1) Dalam melaksanakan tugasnya BAZNAS, BAZNAS Propinsi, BAZNAS
Kabupaten/Kota dapat membentuk UPZ.
Ayat (2) UPZ sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas membantu pengumpulan
zakat
Ayat (3) Hasil pengumpulan zakat oleh UPZ sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib
disetorkan ke BAZNAS, BAZNAS Propinsi, BAZNAS Kabupaten/ Kota.
3. Peraturan Pemerintah (PP) RI Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan UU Nomor 23
Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat Dalam Bab VI pasal 55 ayat (1) dan (2) yang
berbunyi :
Ayat (1) BAZNAS Kabupaten/ Kota berwenang melakukan pengumpulan zakat melalui
UPZ dan atau secara langsung
Ayat (2) Pengumpulan zakat melalui UPZ sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan cara membentuk UPZ pada :
a. Kantor Satuan Kerja Pemerintah Daerah/ Lembaga Daerah Kabupaten.
Kantor Instansi Vertikal tingkat Kabupaten/ Kota
c. Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten/ Kota
d. Perusahaan swasta skala Kabupaten/ Kota
e. Masjid, mushola, langgar, surau atau nama lainnya
f. Sekolah/ madrasah dan lembaga pendidikan lainnya
g. Kecamatan atau nama lainnya
h. Desa/ Kelurahan atau nama lainnya
Ayat (3) Pengumpulan zakat secara langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui sarana yang telah disediakan oleh BAZNAS Kabupaten/ Kota.

4. Peraturan Badan Amil Zakat Nasional (Perbaznas) Nomor 2 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat Pasal 2 yang berbunyi BAZNAS,
BAZNAS Propinsi, BAZNAS Kabupaten/ Kota dapat menjalankan tugas dan fungsi
pengelolaan zakat dapat membentuk UPZ
5. Peraturan Badan Amil Zakat Nasional (Perbaznas) Nomor 2 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat Pasal 5 :

Ayat (1) BAZNAS Kabupaten/ Kota dapat membentuk UPZ BAZNAS Kabupaten/ Kota pada
institusi sebagai berikut :
a. Kantor instansi vertikal tingkat kabupaten/ kota
b. Kantor satuan kerja pemerintah daerah/ lembaga daerah kabupaten/ kota
c. Badan usaha milik daerah kabupaten/ kota
d. Perusahaan swasta skala kabupaten/ kota
e. Pendidikan dasar atau nama lainnya
f. Masjid, musholla, langgar, surau atau nama lainnya
g. Kecamatan atau nama lainnya
Ayat (2) Pembentukan UPZ Kabupaten/ Kota melalui Keputusan Ketua BAZNAS Kabupaten/
Kota.

Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat (UPZ)

Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat (UPZ) diatur dalam Peraturan Badan Amil Zakat Nasional
(BAZNAS) Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat
(UPZ)
1. Dalam Pasal 6 ; berbunyi Dalam institusi yang menaungi UPZ hanya dapat dibentuk 1 UPZ
2. Dalam Pasal 7 : Ayat (1) UPZ bertugas membantu BAZNAS, BAZNAS Propinsi, BAZNAS
Kabupaten/ Kota melakukan pengumpulan zakat pada institusi yang bersangkutan.
3. Dalam Pasal 8 :
a. Melaksanakan sosialisasi dan edukasi zakat pada institusi yang menaungi UPZ tersebut.
b. Pengumpulan zakat pada masing-masing institusi yang menaungi UPZ.
c. Melakukan pendataan dan layanan muzaki pada intstitusi yang menaungi UPZ.
d. Menyusun RKAT untuk program pengumpulan dan tugas pembantuan pendsitribusian dan
pendayagunaan zakat BAZNAS, BAZNAS Propinsi, BAZNAS Kabupaten/ Kota
e. Menyusun laporan kegiatan pengumpulan dan tugas pembantuan pendsitribusian dan
pendayagunaan zakat BAZNAS.
4. BAB III Organisasi UPZ
A. Pasal 10 :
Ayat (1) Organisasi UPZ terdiri atas Pengurus dan Penasehat
Ayat (2) Pengurus dan Penasehat UPZ diangkat untuk masa jabatan 5 (lima ) tahun
dan dapat dipilih kembali.
B. Pasal 11 :
Ayat (1) Pengurus dan Penasehat UPZ diangkat dan diberhentikan berdasarkan
Keputusan Ketua BAZNAS sesuai dengan tingkatannya.
Ayat (2) Pengurus UPZ paling sedikit terdiri atas 1 (satu) orang ketua, 1 (satu) orang
sekretaris dan 1 (satu) orang bendahara.
Ayat (3) Pengurus UPZ berasal dari pejabat, pegawai, pekerja, anggota, atau jamaah
dari institusi yang menaungi UPZ.
Ayat (4) Pengurus dan/ atau pelaksana UPZ dapat bersifat ex-officio pada pimpinan
institusi masing-masing.
C. Pasal 13 ayat (1) : Penasehat UPZ berasal dari Pimpinan Institusi masing-masing.

STRUKTUR ORGANISASI UNIT PENGUMPUL ZAKAT (UPZ)

BAZNAS
Sesuai dengan
tingkatannya

PIMPINAN INSTITUSI

PENASEHAT
(Kepala Institusi)

KETUA

SEKRETARIS BENDAHARA
Pelaksana UPZ

(ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI)


Tata Kerja UPZ dalam Peraturan BAZNAS
Nomor 2 Tahun 2016 meliputi :

A. Tata Cara Pembentukan UPZ


1. Pasal 27 Pembentukan UPZ dilakukan dengan cara :
a. Usulan oleh BAZNAS, BAZNAS Propinsi, atau BAZNAS Kabupaten/ Kota sesuai dengan
tingkatannya kepada institusi yang menaungi UPZ.
b. Usulan oleh Pimpinan Institusi.
2. Pasal 28 :
Ayat (1) Usulan oleh Pimpinan Institusi sebagaimana dimaksud dalam pasal 27 huruf b
dilakukan dengan mengajukan surat tertulis kepada BAZNAS, BAZNAS Propinsi
atau BAZNAS Kabupaten/ Kota untuk membentuk UPZ dengan melampirkan
persyaratan administratif.
Ayat (4) Persyaratan administratif sebagaimana dimaksud ayat (1) terdiri dari :
a. Susunan calon Pengurus dan Penasehat UPZ
b. Surat keterangan dari institusi yang bersangkutan bahwa calon pengurus
dan penasehat UPZ merupakan pejabat, pegawai, pekerja, anggota, atau
jamaah dari institusi yang bersangkutan.
Ayat (5) Dalam hal persyaratan administratif telah terpenuhi, BAZNAS, BAZNAS Propinsi,
atau BAZNAS Kabupaten/ Kota menetapkan Keputusan Pembentukan UPZ
dengan lampiran Keputusan Pengangkatan Pengurus dan Penasehat UPZ.

B. Mekanisme Kerja UPZ


1. Dalam Pasal 35 :
Ayat (1) UPZ melaksanakan mandat pengumpulan zakat dari BAZNAS sesuai dengan
tingkatannya
Ayat (2) Seluruh hasil pengumpulan dana UPZ wajib disetorkan kepada BAZNAS sesuai
dengan tingkatannya.
Ayat (3) Dalam hal diperlukan UPZ dapat melakukan tugas pembantuan pendistribusian
dan pendayagunaan zakat.
Ayat (4) Tugas pembantuan pendistribusian dan pendayagunaan zakat BAZNAS
sebagaimana dimaksud ayat (3) paling banyak sebesar 70% dari dana yang
dikumpulkan oleh UPZ
Ayat (8) UPZ mendapatkan bagian hak amil paling banyak 12,5% dari realisasi tugas
pembantuan pendistribusian dan pendayagunaan zakat.
Ayat (10) UPZ yang hanya melakukan tugas pengumpulan zakat dapat menggunakan
dana pengumpulan zakat paling banyak sebesar 5% dari hasil pengumpulan
untuk operasional UPZ.
2. Dalam Pasal 36 :
Ayat (1) UPZ dapat melakukan pengumpulan zakat melalui sistem pemotongan langsung
dari penerimaan gaji (payroll system)
Ayat (3) Pengumpulan zakat UPZ melalui sistem pemotongan langsung dari penerimaan
gaji (payroll system) sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan dengan :
a. Bekerjasama dengan institusi bersangkutan atau
b. Inisiatif calon muzaki yang bersangkutan.
3. Dalam Pasal 37 :
Ayat (1) Pengumpulan zakat UPZ melalui sistem pemotongan langsung dari penerimaan
gaji dilakukan oleh petugas pengelolaan administrasi belanja pegawai (PPABP)
atau petugas yang melaksanakan fungsi sejenis di institusi yang
bersangkutan.
Ayat (4) Calon muzaki yang merasa keberatan dikenakan pemotongan zakat secara
pemotongan langsung dari penerimaan gaji (payroll system) sebgaimana
dimaksud ayat (1) dapat menyampaikan keberatan secara tertulis yang
ditujukan kepada Pimpinan Institusi yang bersangkutan.
Ayat (5) Dana pemotongan langsung dari penerimaan gaji dikirim ke rekening BAZNAS
sesuai dengan tingkatannya.
4. Dalam Pasal 38 :
Ayat (2) Setoran hasil pengumpulan UPZ diserahkan dengan melampirkan daftar
yang berisi nama muzaki yang membayar zakat, NPWZ, dan jumlah zakat
yang dibayarkan.

C. Pelaporan UPZ
1. Dalam Pasal 48 ayat (1) UPZ wajib menyampaikan laporan pengumpulan dan tugas
pembantuan pendistribusian dan pendayagunaan dana kepada BAZNAS sesuai dengan
tingkatannya setiap 1 bulan, 6 bulan dan akhir tahun.
2. Dalam Pasal 51 ayat (3) Dalam hal UPZ tidak menyerahkan laporan 6 bulan dan atau
akhir tahun, maka BAZNAS sesuai dengan tingkatannya menangguhkan dana zakat untuk
tugas pembantuan pendistirbusian dan pendayagunaan UPZ.

D. Hak Keuangan UPZ


1. Dalam Pasal 53 : Dana operasional UPZ dapt berasal dari :
a. Bagian Hak Amil
b. Bantuan dari institusi yang bersangkutan, dan
c. Sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
syariat Islam.
2. Dalam Pasal 54 ; Biaya tenaga kerja Pengurus, Penasehat dan alat kelengkapan
organisasi UPZ sebagaimana dimaksud pada pasal 10 dibebankan pada dana operasional
UPZ.
3. Dalam Pasal 55 ; Bagian Hak Amil UPZ yang terkait dengan ayat (1) dicatat sebagai biaya
operasional UPZ pada catatan keuangan BAZNAS, BAZNAS Propinsi atau BAZNAS
Kabupaten/ Kota.

E. Sanksi Bagi UPZ


1. Dalam Pasal 56 :
Ayat (1) BAZNAS sesuai dengan tingkatannya dapat memberikan sanksi administratif
kepada Pengurus dan atau Penasehat UPZ yang melanggar peraturan perundang-
undangan dan syariat Islam sesuai dengan Undang-Undang Nomo 23 Tahun 2011
tentang Pengelolaan Zakat dan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014
tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan
Zakat.
Ayat (2) Sanksi administratif sebgaimana dimaksud pada ayat (1) berupa :
a. Saknsi ringan berupa teguran
b. Sanksi sedang berupa peringatan tertulis, dan
c. Saknsi berat berupa penghentian sementara Pengurus dan/ atau Penasehat
UPZ dari kegiatan.
Contoh Surat Permohonan SK UPZ

KOP SURAT INSTITUSI

Nomor : ......................... Purbalingga, .............................


Lampiran : .........................
Perihal : .........................

Kepada Yth.
Ketua BAZNAS
Kabupaten Purbalingga

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Diberitahukan dengan hormat bahwa di OPD................ telah


terbentuk kepengurusan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) dengan susunan
kepengurusan sebagaimana terlampir.
Untuk itu kami mohon kepada Ketua BAZNAS Kabupaten Purbalingga
untuk dapat menerbitkan Surat Keputusan Ketua BAZNAS Kabupaten
Purbalingga tentang Pembentukan UPZ OPD...................
Demikian permohonan ini, atas perhatian dan kebijaksanaannya
kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Hormat kami,
..............................

..................................
DAFTAR PENGURUS UNIT PENGUMPUL ZAKAT (UPZ)
NAMA OPD ................
BAZNAS KABUPATEN PURBALINGGA

Jabatan
No Nama Jabatan Kedinasan
Kepengurusan UPZ

1 Pimpinan Institusi Pimpinan Institusi Penasehat

2 ................................. ..................................... Ketua

3 ................................. ..................................... Sekretaris

4 ................................. ..................................... Bendahara


SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : ………………………………………………………………………………….
Tempat dan tanggal lahir : ………………………………………………………………………………….
Pekerjaan : ………………………………………………………… Gol ……………….
Alamat : ………………………………………………………………………………….
No. KTP : ………………………………………………………………………………….
No. HP : ………………………………………………………………………………….
Dengan penuh kesadaran memenuhi perintah ALLAH SWT dan tuntunan Rasululloh SAW, saya
bersedia dan ikhlas menyerahkan Zakat/ Infaq/ Sedekah melalui Badan Amil Zakat Nasional
(BAZNAS) Kabupaten Purbalingga, untuk disalurkan dan dikelola sesuai syariat Islam.

Bentuk Zakat, Infaq, Sedekah (ZIS) : - Zakat Rp ………………………………………………


- Infaq Rp ………………………………………………
- Sedekah Rp ……………………………………………….
Periode Pembayaran* : a. Tiap Tahun
b. Tiap Bulan
c. Tiap Minggu
d. Tiap Hari
Cara pembayaran ZIS* : a. Transfer Bank an. BAZNAS Kabupaten Purbalingga
Zakat : - Bank Syariah Indonesia Rek. 7091744249
- BPRS Buana Mitra Perwira Rek. 112.20.00395
- Bank Jateng Cab. Purbalingga Rek. 302707596-1
- BNI Cab. Purbalingga Rek. 79.8888.79.84
Infaq/Sedekah : - BRI Cab. Purbalingga Rek. 0074.01.023229.53.9
b. Diserahkan sendiri ke BAZNAS Kab. Purbalingga
c. Layanan Jemput zakat, setiap tanggal ……………………………….

Purbalingga, ............................... 2023


Yang membuat pernyataan

.....................................

Anda mungkin juga menyukai