Anda di halaman 1dari 9

80.

Quran Surat ali 'Imran ayat 180|Penjelasan


Ikhtisar Quran Surat ali 'Imran[3] ayat 180, kaitannya dengan kandungan Hadis
Bukhari Nomor 4199
Quran Surat ali 'Imran[3] ayat 180 di dalamnya memaparkan mengenai tema "Harta akan di
kalungkan di hari kiamat karena bakhil". Riwayat yang berkaitan dengan Quran Surat ali 'Imran[3]
ayat 180 diantaranya adalah Hadis Bukhari nomor 4199 dalam kitab Shahih Bukhari. Mengenai isi
hadis yang terkait dengan Quran Surat ali 'Imran[3] ayat 180 ini, akan dielaborasi (dipaparkan lebih
detail) pada kajian di bawah ini.

Kajian Quran Surat ali 'Imran[3] ayat 180, kaitannya dengan kandungan Hadis
Bukhari Nomor 4199
Bismillahirrahmaanirrahiim...
Alhamdulillah, pada kesempatan ini Asbabun Nuzul Quran bisa kembali berbagi Hadits/Hadis/Hadith
(macam-macam orang menyebutnya). Yaitu berbagi sebuah hadis yang memiliki kaitan dengan ayat-
ayat al Quran (Qur’an/al Qur’an), baik sebagai penjelasan, implementasi kandungan makna sebuah
ayat, maupun sebagai Asbabun Nuzul sebuah ayat al Quran. Sebelumnya, kami telah berbagi Hadis
Bukhari nomor 4197 yang matannya berkaitan dengan Quran Surat ali 'Imran[3] ayat 173. Bagi yang
ingin menyegarkan kembali ingatan mengenai tulisan kami sebelumnya, bisa dikaji melalui link
http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-ali-imran-ayat-173penjelasan.html
dengan judul Quran Surat ali 'Imran[3] ayat 173 | Penjelasan .
Pada tulisan ini, Asbabun Nuzul Quran akan kembali berbagi hadis yang memiliki kaitan dengan ayat-
ayat al Quran. Mari kita kaji hadits di bawah ini!
Telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin Munir dia mendengar Abu An Nadlr Telah menceritakan
kepada kami 'Abdur Rahman yaitu Ibnu 'Abdullah bin Dinar dari Bapaknya dari Abu Shalih dari Abu
Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang diberi harta
oleh Allah -Azza wa Jalla-, lalu ia tidak menunaikan zakatnya, maka hartanya akan diubah pada hari
Kiamat seperti seekor ular berkepala putih (karena banyak racunnya) serta memiliki dua titik hitam di
atas matanya atau dua taring, memangsa dengan kedua tulang rahangnya pada hari Kiamat, lalu
mengatakan, 'Akulah harta simpananmu, akulah harta simpananmu'." Kemudian beliau membaca
ayat ini: 'Janganlah sekali-kali orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada
mereka dari karunia-Nya menyangka.....' hingga akhir ayat.

Keterangan Hadits Bukhari Nomor 4199 terkait dengan Quran Surat ali 'Imran[3]
ayat 173
Riwayat hadis tersebut berisi mengenai tema “Harta akan di kalungkan di hari kiamat karena bakhil”.
Kutipan hadis di atas diambil kitab Shahih Bukhari dengan nomor 4199. Selain dari kitab Shahih
Bukhari, hadis dengan sanad dan matan yang sama juga terdapat dalam kitab Fathul Bari nomor 4565.
Menurut ijma ulama, hadis di atas termasuk dalam kategori hadis Shahih. Sehingga bisa dijadikan
referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun digunakan sebagai inspirasi dalam
rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. hadis ini juga merupakan rujukan yang kuat untuk
mendalami makna Quran Surat ali 'Imran[3] ayat 180, dilihat dari sisi metode tafsir bil Ma’tsur
khususnya tafsir Quran bil Hadis. Walaupaun, tidak sedikit hadis yang didalamnya menjelaskan
keterkaitan ayat dengan ayat lainnya, atau yang disebut dengan istilah tafsir bil Ma’tsur ayat bil ayat.
Sehingga bisa dikatakan bahwa kajian seperti ini, menurut teori metodologi tafsir bil ma’tsur
merupakan “pintu gerbang” utama untuk membuka “tabir” makna secara utuh sebuah ayat al Quran.
Dilihat dari sisi matannya (isi/kandungan), hadis di atas termasuk hadis yang memiliki kaitan dengan
ayat-ayat al Quran. Dalam hal ini, Hadis Bukhari nomor 4199 berisi mengenai riwayat yang
menjelaskan kandungan makna sebuah ayat al Quran, dan atau sebagai riwayat yang memaparkan
contoh penerapan kandungan makna ayat al Quran di zaman Rasulullah SAW. Dalam konteks hadis
ini, yaitu terkait

‫م َبل‬ ْ ‫ه َو َخ ْي ًرا ل َُه‬ ُ ِ‫َضلِه‬ ْ ‫م ال َّل ُه ِم ْن ف‬


ُ ‫ه‬
ُ ‫ما آ َتا‬
َ ‫ُون ِب‬ َ ‫س َب َّن ا َّلذ‬
َ ‫ِين َي ْب َخل‬ َ ‫م ُْه ْْ َولَا َي ْح‬
َ ‫ما َبخِ لُوا ِبهِ َي ْو‬
َ ‫ون‬
َ ‫س ُي َط َّو ُق‬
َ ‫م‬
ْ ‫ش ٌّر ل َُه‬
َ ‫َو‬
‫ُون َخ ِبير‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ع‬ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ب‬ ‫ه‬ َّ
‫ل‬ ‫ال‬
َ َ ْ َ َ ِ ُ َ ِ ْ ْ َ ِ َ َ َّ ‫و‬ ‫ض‬ ‫ر‬َ ‫أ‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫او‬ ‫م‬ ‫الس‬ ‫ث‬ ‫ا‬‫ير‬‫م‬ ‫ل‬َّ ‫ل‬‫و‬
ُ َ ِ ِ‫ْ َ َ ةِ َ ِ ه‬‫ام‬ ‫ِي‬‫ق‬ ‫ل‬‫ا‬

Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka
dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu
adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di
hari kiamat. Dan kepunyaaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. 3:180) Orang-orang yang telah diberi harta dan limpahan
karunia oleh Allah SWT kemudian mereka bakhil, tidak mau mengeluarkan kewajiban mengenai
harta tersebut, seperti zakat dan lain-lain, adalah sangat tercela. Janganlah sekali-kali kebakhilan
itu dianggap baik dan menguntungkan bagi mereka. Harta benda kekayaan akan tetap utuh dan
tidak kurang bila dinafkahkan di jalan Allah bahkan akan bertambah dan diberkati. Tetapi
kebakhilan itu adalah suatu hal yang buruk dan merugikan mereka sendiri, karena harta yang tidak
dinafkahkan itu akan dikalungkan di leher mereka kelak di hari kiamat sebagai azab dan siksaan
yang amat berat, sebab harta benda yang dikalungkan itu akan berubah menjadi ular yang melilit
mereka dengan kuat. Nabi Muhammad saw bersabda:
:‫من أتاه هللا مالا فلم يؤد زكاته مثل له شجاع أقرع له زبيبتان يطوقه يوم القيامة فيأخذ بلهزمتيه (شد قيه) يقول‬
‫الأية‬ ‫هذه‬ ‫تلا‬ ‫ثم‬ ‫كنزك‬ ‫أنا‬ ‫مالك‬ ‫أنا‬
Artinya:
"Barang siapa yang telah diberi Allah harta, kemudian tidak mengeluarkan zakatnya, akan
diperlihatkan hartanya berupa ular sawah yang botak, mempunyai dua bintik hitam di atas kedua
matanya, lalu dikalungkan kepadanya di hari kiamat nanti. Ular itu membuka rahangnya dan
berkata: "Saya ini adalah hartamu saya ini adalah simpananmu". Kemudian Nabi membaca ayat ini.
(HR Imam Bukhari dan Nasa'i dari Abu Hurairah)
Sebenarnya segala apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah, diberikan Nya
kepada orang yang dikehendaki Nya sebagai titipan dan amanat. Sewaktu-waktu dapat dicabut
dan dipindahkan ke tangan orang lain menurut kehendak Nya. Jadi apakah alasan bagi mereka
yang bakhil dan tidak mau mengeluarkan harta Allah untuk mencari rida Nya? Apa saja yang
dikerjakan seseorang, semuanya itu diketahui oleh Allah SWT dan dibalas sesuai dengan amal dan
niat.
Nabi Muhammad saw bersabda:

‫نوى‬ ‫ما‬ ‫امرئ‬ ‫لكل‬ ‫وإنما‬ ‫بالنيات‬ ‫أعمال‬ ‫إنما‬


Artinya:
"Bahwasanya amal itu tergantung dari niat, dan bahwa akan memperoleh sesuai dengan apa yang
diniatkannya.
(HR Imam Bukhari dan Muslim dari Umar bin Khattab)

TAFSIR DEPAG RI : QS 003 - AL IMRAN-181


http://rumahislam.com/tafsir-depag-ri/158-qs-003-al-imran/827-tafsir-depag-ri--qs-003-al-
imran-181.html

َ
َ ‫م الْأَ ْن ِب َي‬
‫اء‬ ُ ‫ما قَ الُوا َوقَ ْتل َُه‬
َ ‫ب‬ُ ‫س َنك ُْت‬ َ ‫اء‬ ُ ‫ِين قَ الُوا ِإ َّن ال َّل َه َفقِير َو َن ْح ُن أ ْغن َِي‬
َ ‫ل ا َّلذ‬
َ ‫س ِم َع ال َّل ُه قَ ْو‬
َ ‫لَقَ ْد‬
‫يق‬
ِ ‫ْح ِر‬ َ ‫َاب ال‬
َ ‫ُوقوا َعذ‬ ُ ‫ول ذ‬ ُ ‫ق َو َن ُق‬ ٍّ ‫ِب َغ ْي ِر َح‬

Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan orang-orang yang


mengatakan:` Sesungguhnya Allah miskin dan kami kaya `. Kami akan mencatat
perkataan mereka itu dan perbuatan mereka membunuh nabi-nabi tanpa
alasan yang benar, dan Kami akan mengatakan (kepada mereka):` Rasakanlah olehmu azab yang
membakar. `(QS. 3:181)

Ketika turun wahyu Allah:

‫س ًنا‬
َ ‫َح‬ ‫ضا‬
ً ‫َق ْر‬ ‫ال َّل َه‬ ‫ض‬
ُ ‫ُي ْق ِر‬ ‫ا َّلذِي‬ ‫َذا‬ ‫م ْن‬
َ
Artinya:
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik, (menafkahkan hartanya
di jalan Allah). (Q.S Al Baqarah: 245)
Maka datanglah seorang Yahudi kepada Rasulullah saw dan berkata: "Apakah Tuhanmu fakir?, lalu
meminta-minta kepada hamba Nya supaya diberi pinjaman? Kami ini adalah orang-orang yang
kaya". Maka turunlah ayat ini. Sesungguhnya Allah mendengar perkataan orang-orang yang
mengatakan: "Bahwasanya Allah fakir dan kami ini kaya". Dan percayalah bahwa kata-kata mereka
dan perbuatan mereka membunuh nabi-nabi tanpa alasan yang benar itu akan dicatat, kemudian
sebagai balasan, mereka akan diberi ganjaran azab yang setimpal. Pada waktu itulah Allah akan
mengatakan kepada mereka: "Rasakanlah azab yang membakar ini sebagaimana pengikut-
pengikut kami telah merasakan pedihnya kata-katamu di dunia yang menusuk perasaan".

TAFSIR DEPAG RI : QS 003 - AL IMRAN-182


http://rumahislam.com/tafsir-depag-ri/158-qs-003-al-imran/826-tafsir-depag-ri--qs-003-al-
imran-182.html

‫ْع ِبي ِد‬


َ ‫ام ِلل‬ َ ‫ُم َو َأ َّن ال َّل َه ل َْي‬
ٍّ َّ‫س ِب َظل‬ َ ْ ‫َّم‬
ْ ‫ت أ ْيدِيك‬ َ ‫ما قَ د‬
َ ‫ِك ِب‬
َ ‫ذَل‬

(Azab) yang demikian itu adalah disebabkan perbuatan tanganmu sendiri, dan
bahwasanya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Nya.(QS. 3:182)

Azab yang pedih yang berlaku atas mereka (kaum Yahudi) adalah karena akibat
perbuatan mereka sendiri di dunia. Mereka mengatakan, bahwa Allah fakir. Mereka
membunuh Nabi-nabi, melakukan perbuatan-perbuatan fasik, maksiat dan lain-lain.
Allah sekali-kali tidak akan menganiaya hamba-hamba Nya. Allah memperlakukan hamba-hamba
Nya sesuai amal perbuatannya. Sesuai dengan firman Allah:

TAFSIR DEPAG RI : QS 003 - AL IMRAN-183


http://rumahislam.com/tafsir-depag-ri/158-qs-003-al-imran/812-tafsir-depag-ri-qs-003-al-
imran-18.html

‫ت‬
ِ ‫قَبلِي ِبال َْب ِي َنا‬
ْ ‫سل ِم ْن‬ ُ ‫ُم ُر‬
ْ ‫اءك‬
َ ‫ل قَ ْد َج‬
ْ ‫ار ُق‬ ْ ٍّ ‫ول َح َّتى َي ْأت َِي َنا ِب ُقر َب‬
ُ ‫ان َتأ ُكل ُُه ال َّن‬ ْ ُ ‫ِين قَ الُوا ِإ َّن ال َّل َه َع ِه َد ِإل َْي َنا َألَّا ُن ْؤ ِم َن ل َِر‬
ٍّ ‫س‬ َ ‫ا َّلذ‬
‫ِين‬‫ق‬ ‫د‬ ‫ا‬ ‫ص‬ ‫م‬‫ت‬ ‫ن‬‫ك‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫م‬‫ه‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫ْت‬‫ل‬‫ت‬
َ ِ َ ْ ُ ْ ُ ْ ِ ْ ُ ُ ُ َ َ‫ُ ُ ْ َ َ ق‬ ‫ِم‬‫ل‬‫ف‬ ‫م‬ ‫ْت‬
‫ل‬ ‫ق‬ ‫ِي‬‫ذ‬ ‫ل‬َّ ‫ا‬ ‫ب‬‫و‬
َِ

(Yaitu) orang-orang (Yahudi) yang mengatakan:` Sesungguhnya Allah telah memerintahkan


kepada kami, supaya kami jangan beriman kepada seseorang rasul, sebelum dia mendatangkan
kepada kami korban yang dimakan api. `Katakanlah:` Sesungguhnya telah datang kepada kamu
beberapa orang rasul sebelumku, membawa keterangan-keterangan yang nyata dan membawa
apa yang kamu sebutkan, maka mengapa kamu membunuh mereka jika kamu adalah orang-
orang yang benar.`(QS. 3:183)

Beberapa orang Yahudi antara lain Kaab bin Asyraf, Malik bin Azza, Finhas bin `Azuru dan
beberapa orang lain lagi, mendatangi Rasulullah saw seraya berkata: "Wahai Muhammad! Engkau
mengaku Rasul Allah dan Allah telah mewahyukan kepadamu Kitab; sedang di dalam Kitab Taurat
kami dilarang oleh Allah mempercayai seorang rasul, sebelum ia mendatangkan kami korban
yang dimakan api. Kalau itu dapat kamu buktikan, maka kami akan mempercayaimu". Maka
turunlah ayat ini. Demikianlah kata Ibnu `Abbas ra.

Pengakuan orang-orang Yahudi tersebut di atas, sebenarnya adalah omong kosong belaka,
karena andaikata Nabi Muhammad saw membuktikannya mereka tetap tidak akan percaya.
Permintaan mereka itu hanyalah alasan yang dicari-cari untuk tidak mempercayai Rasulullah saw.
Untuk itu Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw supaya mengatakan kedustaan
mereka dengan kata-kata: "Telah datang kepadamu rasul-rasul sebelumku, seperti Zakaria, Yahya
dan lainnya, membawa mukjizat-mukjizat yang menunjukkan kebenaran mereka atas
kenabiannya, dan membawa apa-apa yang kamu usulkan seperti mendatangkan korban yang
dimakan api, namun kamu tetap tidak percaya kepada mereka, bahkan membunuh mereka. Jadi
dimana letak kebenaran kamu? cobalah buktikan, jika kamu sungguh-sungguh orang yang benar.

TAFSIR DEPAG RI : QS 003 - AL IMRAN-184


http://islamicentresamarinda.com/alquran/surah/3/ali-imran/180

[3:184]fa-in kadzdzabuuka faqad kudzdziba rusulun min qablika jaauu bilbayyinaati wazzuburi
walkitaabi lmuniir

Jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamupun telah
didustakan (pula), mereka membawa mu'jizat-mu'jizat yang nyata, Zabur {256} dan kitab yang
memberi penjelasan yang sempurna {257}.

http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?SuratKe=3&start=181#Top

::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::


Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ali 'Imran 184
‫ِير‬
ِ ‫ْمن‬
ُ ‫ب ال‬
ِ ‫اءوا ِبال َْب ِي َناتِ َوال ُّز ُب ِر َوا ْل ِك َتا‬
ُ ‫ِك َج‬
َ ‫س ٌل ِم ْن َق ْبل‬
ُ ‫ِب ُر‬ َ ‫ك َّذ ُب‬
َ ‫وك َف َق ْد ُكذ‬ َ ‫) َف ِإ ْن‬184(
Kalau mereka masih juga tetap mendustakan kamu, sekalipun kamu telah menunjukkan mukjizat-muk
dan kitab yang membimbing ke jalan yang benar, maka janganlah engkau gusar dan cemas atas keker
kekafiran mereka.
Hal yang seperti itu telah dialami pula oleh rasul-rasul sebelummu. Mereka telah mendatangkan apa y
datangkan seperti mukjizat-mukjizat yang nyata. Telah mendatangkan Zabur, yaitu lembaran-lembara
yang diberikan kepada nabi-nabi sebelum kamu yang isinya mengandung hikmah dan juga telah men
yang memberikan penjelasan yang sempurna, berisi hukum syariat seperti Taurat, Injil dan Zabur. Mer
tabah menghadapi perbuatan yang menyakitkan hati dari orang-orang yang mengingkari mereka.

TAFSIR DEPAG RI : QS 003 - AL IMRAN-185


http://rumahislam.com/tafsir-depag-ri/158-qs-003-al-imran/746-tafsir-depag-ri--qs-003-al-
imran-185.html

ُ‫ْح َياة‬
َ ‫ما ال‬ َ ‫ْج َّنةَ فَقَ ْد فَا َز َو‬ َ ِ‫ار َو ُأدْخ‬
َ ‫ل ال‬ ِ ‫َم ْن ُز ْح ِز َح َع ِن ال َّن‬
َ ‫امةِ ف‬
َ ‫م ا ْلق َِي‬
َ ‫ُم َي ْو‬
ْ ‫ورك‬
ُ
َ ‫ما ُت َو َّف ْو َن أ ُج‬
َ ‫ت َو ِإ َّن‬
ِ ‫ْم ْو‬
َ ‫س ذَائِقَ ةُ ال‬ ُّ ‫ُك‬
ٍّ ‫ل َن ْف‬
‫ور‬
ِ ُ ‫ر‬ ‫ْغ‬
ُ ‫ل‬‫ا‬ ‫اع‬
ُ ‫ت‬ َ ‫م‬ ‫ا‬ َّ
َ ِ َ ‫ل‬ ‫إ‬ ‫ا‬ ‫ي‬‫ن‬ْ ‫د‬
ُّ ‫ال‬

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah
disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga,
maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang
memperdayakan.(QS. 3:185)
Setiap yang bernyawa akan merasakan mati dan di hari kiamat nanti itulah disempurnakan
balasan masing-masing yang baik dibalas dengan yang baik, yaitu surga dan yang buruk akan
dibalas dengan yang buruk pula yaitu neraka, sesuai dengan sabda Rasulullah saw:

‫القبر روضة من رياض الجنة أو حفرة من حفر النار‬

Artinya:

Kubur itu adakalanya merupakan taman dari taman-taman surga, atau merupakan jurang dari
jurang-jurang neraka.

(H.R. Tirmizi dan Tabrani)

Barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, dialah yang
berbahagia. Untuk mencapai kebahagiaan di atas, baiklah kita perhatikan sabda Rasulullah saw.
yang berbunyi sebagai berikut:

‫من أحب أن يزحزح عن النار ويدخل الجنة فلتدركه منيته وهو وهو يؤمن باهلل واليوم الآخر وليأت إلى الناس ما‬
‫يحب أن يؤتى إليه‬

Artinya:

Barangsiapa ingin dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga hendaklah ia mati di
dalam keadaan beriman kepada Allah dan hari akhirat, dan supaya ia berbuat kepada manusia
seperti yang ia sukai diperbuat orang kepadanya.

(H.R. Ahmad)

Kehidupan di dunia ini tiada lain kecuali kesenangan yang memperdayakan. Kesenangan yang
dirasakan di dunia ini berupa makanan, minuman, pangkat, kedudukan dan sebagainya, pada
umumnya memperdayakan manusia. Disangkanya itulah kebahagiaan, maka tenggelamlah ia
padanya. Padahal kalau manusia itu kurang pandai mempergunakannya, maka kesenangan itu
akan menjadi bencana yang menyebabkan kerugian di dunia dan di akhirat kelak mendapat azab
yang pedih.

TAFSIR DEPAG RI : QS 003 - AL IMRAN-186


http://rumahislam.com/tafsir-depag-ri/158-qs-003-al-imran/745-tafsir-depag-ri--qs-003-al-
imran-186.html

‫ص ِب ُروا‬
ْ ‫ِيرا َوإِ ْن َت‬ َ َ َ ‫قَب ِلكُم َو ِم َن ا َّلذ‬ ُ ‫ِين ُأ‬
َ ‫م ُع َّن ِم َن ا َّلذ‬ َ َ
ً ‫ِين أشْ َركُوا أذًى َكث‬ ْ ْ ‫اب ِم ْن‬
َ ‫وتوا ا ْل ِك َت‬ َ ‫س‬
ْ ‫ُم َو َل َت‬
ْ ‫ُم َوأ ْن ُفسِ ك‬
ْ ‫م َوا ِلك‬
ْ ‫ل َُت ْبل َُو َّن فِي أ‬
‫ور‬
ِ ‫م‬ ُ ‫ِك ِم ْن َع ْز ِم الْ ُأ‬َ ‫َو َت َّت ُقوا ف َِإ َّن ذَل‬
Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-
sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-
orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu
bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut
diutamakan.(QS. 3:186)

Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa Nabi Muhammad saw, dan pengikutnya akan mendapat
ujian sebagaimana mereka telah uji dengan kesulitan di peperangan Uhud. Mereka akan diuji lagi
mengenal harta dan dirinya. "Sesungguhnya kamu akan diuji mengenal hartamu dan dirimu.
Kamu akan berkorban dengan hartamu menghadapi musuhmu untuk menjunjung tinggi derajat
umatmu. Kamu akan meningkatkan perjuangan yang mengakibatkan hilangnya keluarga, teman-
teman seperjuangan yang dicintai untuk membela yang hak. Kamu akan difitnah oleh orang yang
diberi kitab dan orang-orang yang mempersekutukan Allah. Kamu akan mendengar dari mereka
hal-hal yang menyakitkan hati, mengganggu ketenteraman jiwa seperti fitnah zina Yang
dilancarkan oleh mereka terhadap Siti 'Aisyah. Ia tertinggal dari rombongan Nabi saw ketika
kembali dari satu peperangan, di suatu tempat karena mencari kalungnya yang hilang, kemudian
datang Safwan bin Mu'atta menjemputnya. Orang-orang munafik menuduh `Aisyah berzina
dengan Safwan.

Satu fitnah yang cukup memalukan, dan menggemparkan masyarakat Madinah pada waktu itu,
peristiwa yang terkenal dengan "Hadisul ifki (kabar bohong)". Demikian hebat fitnah yang
dilancarkan, dan demikian banyak gangguan yang menyakitkan hati yang ditujukan kepadamu.
Tetapi jika kamu bersabar menghadapinya dan menerimanya dengan penuh takwa, maka
semuanya itu tidak akan mempunyai arti dan pengaruh sama sekali, dan sesungguhnya sabar
dan takwa itu termasuk urusan yang patut diutamakan.

TAFSIR DEPAG RI : QS 003 - AL IMRAN-187


http://rumahislam.com/tafsir-depag-ri/158-qs-003-al-imran/744-tafsir-depag-ri--qs-003-al-
imran-187.html

‫س‬َ ‫َم ًنا قَ لِيلًا َف ِب ْئ‬


َ ‫اش َت َر ْوا ِبهِ ث‬
ْ ‫م َو‬
ْ ِ‫وره‬
ِ ‫اء ُظ ُه‬
َ ‫ُوه َو َر‬
ُ ‫مو َن ُه َف َن َبذ‬ ِ ‫اب ل َُت َب ِي ُن َّن ُه لِل َّن‬
ُ ‫اس َولَا َتك ُْت‬ ُ ‫ِين ُأ‬
َ ‫وتوا ا ْل ِك َت‬ َ ‫َو ِإذْ َأ َخ َذ ال َّل ُه ِميثَا‬
َ ‫ق ا َّلذ‬
‫ون‬
َ ‫ش َت ُر‬ ْ ‫ما َي‬َ

Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu):`
Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu
menyembunyikannya, `lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan
mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruknya tukaran yang mereka
terima.(QS. 3:187)

Allah telah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab, yaitu orang-orang Yahudi
dan Nasrani dengan perantaraan Nabinya masing-masing, bahwa mereka akan menerangkan isi
Kitabnya kepada manusia dengan menjelaskan arti yang terkandung di dalamnya, latar belakang
diturunkannya dan tidak ada yang disembunyikan. Tetapi apa yang terjadi?

Mereka tidak ada perhatian sama sekali tentang janji-janji tersebut; malah mereka melemparkan
janji itu ke belakang, menyembunyikan kedatangan Nabi Muhammad saw yang jelas tercantum
di dalam Kitab mereka. Mereka menukar rida Allah yang abadi dengan harga dan nilai yang
sedikit yaitu kedudukan yang tidak kekal dan merusak Alangkah keliru dan buruknya penukaran
yang mereka lakukan itu.

TAFSIR DEPAG RI : QS 003 - AL IMRAN-188


http://rumahislam.com/tafsir-depag-ri/158-qs-003-al-imran/743-tafsir-depag-ri--qs-003-al-
imran-188.html

ٍّ‫مفَا َزة‬ ْ ‫س َب َّن ُه‬


َ ‫م ِب‬ َ ‫َم َي ْف َعلُوا َفلَا َت ْح‬
ْ ‫ما ل‬ َ ‫ون َأ ْن ُي ْح‬
َ ‫م ُدوا ِب‬ َ ‫ما َأ َت ْوا َو ُيحِ ُّب‬
َ ‫ون ِب‬ َ ‫س َب َّن ا َّلذ‬
َ ‫ِين َي ْف َر ُح‬ َ ‫لَا َت ْح‬
َ
‫م َعذَاب ألِيم‬ ْ ‫ب َول َُه‬
ِ ‫ْعذَا‬َ ‫ِم َن ال‬

Janganlah sekali-kali kamu menyangka, bahwa orang-orang yang gembira


dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka supaya dipuji
terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan--janganlah kamu menyangka bahwa mereka
terlepas dari siksa, dan bagi mereka siksa yang pedih.(QS. 3:188)

Dalam ayat ini, Allah menjelaskan sifat mereka yang lain yang oleh orang mukmin wajib dihindari
yaitu mereka selalu bergembira atas penyelewengan dan pengkhianatan yang dilakukannya.
Mereka merasa bangga karena menganggap dirinya adalah tokoh-tokoh masyarakat din
pemimpin-pemimpin yang ditaati. Mereka senang dipuji-puji bahwa mereka mengetahui secara
mendalam semua isi Kitab, dan ahli dalam menafsirkannya padahal mereka itu bukanlah ahlinya.

Mereka berbuat demikian untuk mengalihkan perhatian orang-orang banyak dari kebenaran
kepada apa yang dikehendaki pembesar-pembesar mereka dan orang awamnya walaupun salah.

Janganlah kaum muslimin menyangka bahwa Ahli Kitab yang perbuatannya jelek dan mengelabui
itu, akan terlepas dari siksaan. bahkan mereka merasakan azab yang pedih.

TAFSIR DEPAG RI : QS 003 - AL IMRAN-189


http://rumahislam.com/tafsir-depag-ri/158-qs-003-al-imran/742-tafsir-depag-ri--qs-003-al-
imran-189.html

‫ي ٍّء قَ دِير‬
ْ ‫ش‬ ِ ‫ض َوال َّل ُه َعلَى ك‬
َ ‫ُل‬ ِ ‫ت َوالْأَ ْر‬
ِ ‫اوا‬
َ ‫م‬َ ‫الس‬
َّ ‫ْك‬ ُ ِ‫َو ِل َّله‬
ُ ‫مل‬

Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi; dan Allah Maha Perkasa atas
segala sesuatu.(QS. 3:189)

Kaum mukminin, tidak perlu merasa sedih dan cemas atas penyelewengan mereka, tetapi
hendaklah tetap menjelaskan yang hak dan jangan sekali-kali menyembunyikannya sedikitpun.
Allah akan memenuhi apa yang menjadi keinginan kaum muslimin dan melenyapkan hal-hal yang
mungkar yang telah dilarang itu. Kerajaan langit dan bumi dikuasai Allah, diberikan kepada orang
yang dikehendaki Nya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, tidaklah sulit bagi Nya memberikan
pertolongan dan memenangkan kaum muslimin atas orang-orang Ahli Kitab dan para musyrikin
yang menyakiti mereka dengan perbuatan-perbuatan dan ucapan-ucapan.

Embed < >

Tag :
AKHLAQ DAN ADAB Akhlak Akhlak mulia Infaq Anjuran untuk berinfaq IBADAH Zakat Hukum zakatKewajiban

zakat IMAN Cabang-cabang iman Akidah Beriman pada Allah Ta'ala Zat dan sifat AllahSegala sesuatu milik Allah

 Tafsir Jalalayn

 Tafsir Quraish Shihab


 Diskusi

(Sekali-kali janganlah menyangka) dengan memakai 'ya' atau 'ta' (orang-orang yang bakhil dengan
harta yang diberikan Allah dan karunia-Nya) artinya mengeluarkan zakatnya (bahwa itu)
maksudnya kebakhilan itu (baik bagi mereka) menjadi maf'ul yang kedua sedangkan dhamir
sebagai pemisah. Maf'ul yang pertama ialah 'kebakhilan mereka' yang diperkirakan sebelum isim
maushul jika dibaca dengan 'ta' dan sebelum dhamir jika dengan 'ya' (tetapi itu buruk bagi mereka.
Mereka akan dikalungi harta yang mereka bakhilkan) tidak dikeluarkan zakatnya (pada hari kiamat)
yakni dengan melilitkan ular pada lehernya dan ular itu mematuknya sebagaimana tercantum
dalam sebuah hadis. (Milik Allahlah segala warisan langit dan bumi) yang akan diwarisi-Nya setelah
lenyap atau musnahnya penghuni langit dan bumi. (Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan) sehingga akan mendapat balasan daripada-Nya. Ada yang membaca 'ta'maluuna'
dengan 'ta' ada pula 'ya'maluuna' dengan 'ya.'

Anda mungkin juga menyukai