Anda di halaman 1dari 7

No Indikator Soal

Soal
1. Siswa dapat menelaah makna sistem hukum dengan benar
2. Siswa dapat mengidentifikasi unsur-unsur hukum dengan tepat
3. Siswa dapat menggolongkan bentuk-bentuk hukum
4. Siswa dapat menggolongkan bentuk-bentuk hukum
5. Siswa dapat mengidentifikasi contoh dari penggolongan hukum
6. Siswa dapat mengidentifikasi contoh dari penggolongan hukum
7. Siswa dapat mengidentifikasi pengertian dari salah satu bentuk penggolongan hukum
8. Siswa dapat mengidentifikasi konsep hukum
9. Siswa dapat mengidentifikasi lembaga-lembaga peradilan dengan tepat
10. Siswa dapat mengklasifikasikan lembaga peradilan dengan benar
11. Siswa dapat mengidentifikasi manfaat hubungan internasional dengan tepat
12. Siswa dapat menyebutkan faktor-faktor timbulnya hubungan internasional
13. Siswa dapat mengidentifkasi tujuan didirikan organisasi Internasional
14. Siswa dapat mengidentifikasi sikap sebagai warga negara dalam aspek kehidupan
15. Siswa dapat upaya mengidentifikasi upaya menyelesaikan masalah politik di luar negri
16. Siswa dapat mengidentifikasi identitas dari organisasi internasional dengan tepat
17. Siswa dapat menyebutkan peran dalam organisasi internasional bagi Indonesia
18. Siswa dapat mengidentifkasi tujuan perdamaian dunia
19. Siswa dapat menguraikan tujuan sifat politik luar negeri dengan benar
20. Siswa dapat menyebutkan sistem politik luar negri suatu negara
21. Diberikan sebuah pernyataan, siswa dapat menelaah tujuan nasional dengan tepat
22. Siswa dapat mengidentifikasi ancaman terhadap NKRI dengan benar
23. Siswa dapat menguraikan srategi mengatasi berbagai ancaman terhadap berbagai
bidang dengan benar
24. Siswa dapat mengidentifikasi sikap kebangsaan dengan tepat
25. Siswa dapat menyebutkan upaya menumbuhkan sikap kebangsaan di berbagai lingkungan
26. Siswa dapat menyebutkan implementasi sikap kebangsaan di berbagai lingkungan
27. Siswa dapat mengidentifikasi makna tujuan nasional bangsa Indonesia
28. Siswa dapat menyebutkan peran sikap kebangsaan
29. Siswa dapat mengidentifkasi upaya bela negara dalam berbagai konteks
30. Siswa dapat menyebutkan unsur unsur terbentuknya identitas nasional
31. Siswa dapat mengidentifikasi fungsi negara dengan benar
32. Siswa dapat menelaah makna dari cinta tanah air
33. Siswa dapat menunjukkan latar belakang pembentukan cinta tanah air di berbagai
lingkungan
34. Siswa dapat mengidentifikasi faktor penghambat persatuan dan kesatuan bangsa
indonesia
35. Siswa dapat menyebutkan sikap atau peran dalam mengatasi ancaman terhadap
persatuan dan kesatuan
36. Siswa dapat menyebutkan sikap atau peran dalam mengatasi ancaman terhadap
persatuan dan kesatuan
37. Siswa dapat menyebutkan sikap atau peran dalam mengatasi ancaman terhadap
persatuan dan kesatuan
38. Diberi beberapa pernyataan, siswa dapat menyebutkan faktor pemersatu bangsa
dengan tepat
39. Siswa dapat menyebutkan sikap atau peran dalam mengatasi ancaman terhadap
persatuan dan kesatuan
40. Siswa dapat menyebutkan faktor yang memperkuat kesatuan dan persatuan NKRI
1. Sistem hukum adalah aturan yang bersifat mengikat/memaksa seluruh warga negara Indonesia
2. Unsur unsur hukum
 Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat.
 Peraturan itu dibentuk oleh badan-badan resmi yang berwajib/berwenang.
 Peraturan itu bersifat memaksa.
 Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas dan nyata
3-7. Bentuk – bentuk hukum
Berdasarkan bentuk
1. Hukum Tertulis
Hukum tertulis adalah hukum tertulis adalah hukum yang telah dicantumkan dalam berbagai
peraturan perundang-undangan secara tertulis. Contoh hukum tertulis adalah UUD 1945, keputusan
presiden, KUHP, dan lain-lain.
2. Hukum Tidak Tertulis
Hukum tidak tertulis adalah hukum yang berlaku serta diyakini oleh masyarakat dan dipatuhi, akan
tetapi tidak dibentuk menurut prosedur yang formal, melainkan lahir dan tumbuh di kalangan
masyarakat tersebut. Contoh hukum tidak tertulis adalah hukum adat, hukum agama, dan lain-lain.
Berdasarkan Isinya
- Hukum Publik (Hukum Negara)
Hukum publik atau disebut juga hukum negara, adalah jenis hukum yang mengatur hubungan antara
negara dengan individu atau warga negaranya. Hukum publik umumnya menyangkut tentang
kepentingan umum atau publik dalam ruang lingkup masyarakat.
Hukum publik dibedakan menjadi beberapa macam antara lain adalah :
1. Hukum Pidana, yaitu jenis hukum publik yang mengatur terkait pelanggaran dan kejahatan, serta
memuat larangan dan sanksi.
2. Hukum Tata Negara, yaitu jenis hukum publik yang mengatur terkait hubungan antara negara dengan
bagian-bagiannya.
3. Hukum Tata Usaha Negara, yaitu jenis hukum publik yang mengatur tentang tugas dan kewajiban
para pejabat negara secara administratif.
4. Hukum Internasional, yaitu jenis hukum publik yang mengatur terkait hubungan antar negara, seperti
hukum perjanjian internasional, hukum perang internasional, dan sejenisnya.
- Hukum Privat (Hukum Sipil)
Hukum privat atau yang disebut juga hukum sipil, adalah jenis hukum yang berguna untuk mengatur
hubungan antara individu satu dengan individu lainnya, termasuk negara sebagai pribadi. Jenis
hukum privat memfokuskan pada kepentingan perseorangan.
Hukum privat dibedakan menjadi beberapa macam antara lain adalah :
1. Hukum Perdata, adalah jenis hukum privat yang mengatur hubungan antar individu secara
umum, misalnya yaitu hukum keluarga, hukum perjanjian, hukum kekayaan, hukum waris,
hukum perkawinan, dan sebagainya.
2. Hukum Perniagaan, adalah jenis hukum privat yang mengatur hubungan antar individu di dalam
kegiatan perdagangan, misalnya yaitu hukum jual beli, hutang utang piutang, hukum mendirikan
perusahaan dagang, dan sebagainya.
Berdasarkan waktu
1. Ius Constitutum
Ius Constitutum adalah hukum yang berlaku sekarang ini dan hanya bagi suatu masyarakat tertentu
saja di dalam daerah tertentu dan disebut pula hukum positif. Contohnya, UUD Republik Indonesia
1945, Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan RI.
2. Ius Constituendum
Ius Constituendum adalah hukum yang diharapkan dapat berlaku pada waktu yang akan datang dan
merupakan hukum yang dicita-citakan. Misalnya, Rancangan Undang-Undang (RUU) tertentu
Berdasarkan sumbernya
1. Hukum Undang-Undang
Hukum yang tercantum dalam di dalam peraturan perundang-undangan.
2. Hukum Kebiasaan
Hukum yang ditemukan dalam suatu ketentuan kebiasaan atau ketentuan adat istiadat yang diyakini
oleh anggota dan para penguasa masyarakat.
3. Hukum Yurisprudensi
Hukum yang terbentuk karena keputusan hakim dan menjadi rujukan bagi hakim selanjutnya dalam
memberi putusan dalam pengadilan.
4. Hukum Traktat
Hukum yang disebut tractaten recht, diadakan oleh negara-negara berdasarkan suatu perjanjian dan
termasuk sebagai hukum tertulis.
Berdasarkan tempat berlakunya
1. Hukum Nasional
hukum yang berlaku di dalam wilayah negara tertentu. Hukum nasional harus dilaksanakan oleh
warga negara tersebut.
2. Hukum Internasional
jenis hukum yang berguna untuk mengatur hubungan hukum antar negara di dalam hubungan
internasional. Hukum internasional ini berlaku secara universal, yang berarti dapat berlaku secara
keseluruhan terhadap negara-negara yang mengikatkan diri dalam perjanjian internasional tertentu.
3. Hukum Asing
Yakni hukum yang berlakunya di dalam wilayah negara lain.
4. Hukum gereja
Kumpulan-kumpulan norma yang ditetapkan oleh gerja untuk para anggotanya.
Berdasarkan cara mempertahankan
1. Hukum Material
Hukum material adalah jenis hukum yang mengatur hubungan antara anggota masyarakat yang
berlaku secara umum mengenai hal-hal yang dilarang serta hal-hal yang dibolehkan untuk dilakukan.
Contohnya adalah hukum pidana, hukum perdata, hukum dagang dan sebagainya.
2. Hukum Formal
Hukum formal adalah jenis hukum yang mengatur tentang bagaimana cara mempertahankan dan
melaksanakan hukum material. Contohnya adalah Hukum Acara Pidana (KUHAP), Hukum Acara
Perdata, dan sebagainya.
Berdasarkan sifatnya
1. Hukum Yang Memaksa
Jenis hukum yang dalam keadaan bagaimana pun, harus dan mempunyai paksaan yang mutlak.
Contohnya adalah hukuman bagi perkara pidana, maka sanksinya secara paksa wajib untuk
dilaksanakan.
2. Hukum Yang Mengatur
Jenis hukum yang dapat dikesampingkan saat pihak-pihak yang bersangkutan telah membuat
peraturan tersendiri dalam suatu perjanjian. Contohnya adalah hukum mengenai warisan yang dapat
diselesaikan dengan kesepakatan antar pihak-pihak yang terkait.
Berdasarkan wujudnya
1. Hukum Objektif
Hukum yang mengatur tentang hubungan antar dua orang atau lebih yang berlaku umum. Dalam
artian, hukum di dalam suatu negara ini berlaku secara umum dan tidak mengenai terhadap orang
atau golongan tertentu saja.
2. Hukum Subjektif
Hukum yang muncul dari hukum objektif dan berlaku terhadap seorang atau lebih. Hukum subjektif
ini juga sering disebut sebagai hak.
8. Konsep hukum
1. Pengertian : hukum adalah suatu aturan yang menguasai kehidupan masyarakat baik secara paksa
atau memerintah dan dibuat oleh pihak-pihak yang berkuasa dalam lingkungan masyarakat tersebut.
2. Ciri-ciri :
1. Peraturan tentang perbuatan manusia dalam masyarakat
2. Peraturan dimonitor oleh badan berwenang
3. Peraturan yang sifatnya memaksa
4. Sanksi tegas kepada pelanggar
5. Berisi perintah atau larangan kepada sesuatu
6. Perintah dan larangan harus dipatuhi oleh setiap orang.

3. Tujuan :
1. Kaidah hukum memiliki tujuan untuk melindungi kepentingan manusia dari bahaya yang
mengancam.
2. Mengatur hubungan antara sesama manusia agar tercipta ketertiban dan diharapkan bisa mencegah
terjadinya konflik di antara manusia.
3. Hukum melindungi kepentingan manusia baik secara individu ataupun kelompok. Pada dasarnya
manusia adalah makhluk yang juga membutuhkan perlindungan kepentingan agar kepentingannya
bisa terlindungi dari ancaman sekelilingnya.
4. Hukum memiliki tujuan untuk mewujudkan kebahagiaan yang sebesar-besarnya untuk semua orang.
Tidak hanya memberi nafkah hidup, tapi juga memberi makan yang berlimpah, perlindungan dan
mencapai kebersamaan.
5. Hukum menjadi sarana untuk memelihara dan menjamin ketertiban. 

4. Manfaat : menjaga keseimbangan kepentingan masyarakat, sehingga tercipta ketertiban dan keadilan
yang dapat dirasakan oleh semua orang dalam masyarakat yang bersangkutan

5. Unsur :
1. Hukum adalah peraturan yang mengatur tingkah laku manusia dalam suatu pergaulan di masyarakat.
2. Peraturan dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib
3. Peraturan bersifat memaksa
4. Sanksi terhadap pelanggaran yang dibuat adalah tegas.

9. Lembaga peradilan
Pembeda Mahkamah Agung Mahkamah Konstitusi
Uji materiil Mahkamah Agung hanya Mahkamah Konstitusi berwenang
berwenang untuk menguji secara untuk menguji secara materill
materiil peraturan di bawah pada Undang-Undang serta
Undang-Undang Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang atau (Perppu)
Sidang dugaan pelanggaran oleh Mahkamah Agung tidak berhak Mahkamah Konstitusi berhak
presiden melakukan sidang dugaan melakukan sidang dugaan
pelanggaran pelanggaran.
Memutus perkara di tingkat Mahkamah Agung berhak Mahkamah Konstitusi tidak
kasasi memutus perkara di tingkat berhak memutus perkara di
kasasi sesuai dengan tingkat kasasi
wewenangnya yang telah diatur
dalam Pasal 24A UUD 1945
Sistem peradilan di bawahnya Mahkamah Agung memiliki Mahkamah Konstitusi tidak
fungsi pengawasan dan memiliki sistem peradilan di
pembinaan terhadap lingkungan bawahnya.
peradilan di bawahnya.
10. klasifikasi lembaga peradilan
1. Pengadilan tinggi
Peradilan Umum, yang meliputi:
- Pengadilan Tinggi berkedudukan di ibu kota provinsi.
- Pengadilan Negeri berkedudukan di ibu kota kabupaten atau kota.
2. Peradilan Agama yang terdiri atas:
- Pengadilan Agama yang berkedudukan di ibu kota kabupaten atau kota.
- Pengadilan Tinggi Agama yang berkedudukan di ibu kota provinsi.
11. Manfaat Hubungan Internasional
1. Dapat meningkatkan pembangunan suatu negara di berbagai sektor
2. Mampu menyelesaikan permasalahan internasional
3. Dapat menurunkan ketegangan dunia dan mengurangi konflik
4. Menjaga keseimbangan hubungan internasional
5. Dapat membantu proses pembangunan nasional untuk mencapai tujuan nasional
12. Faktor timbulnya HI
- Faktor internal merupakan faktor yang muncul dari permasalahan dalam negara itu sendiri
1. Kekhawatiran Keberlangsungan Hidup Negara
2. Kurang Meratanya Sumber Daya Alam (SDA)
3. Ingin Mewujudkan Kepentingan Nasional
- Faktor eksternal ini adalah faktor-faktor yang muncul dari luar suatu negara.
1. Ketergantungan Antarnegara
2. Membangun Komunikasi Antarnegara
3. Mewujudkan Tatanan Dunia Baru

13. Tujuan didirikan organisasi internasional


- PBB :
1. Memajukan hubungan persahabatan antar bangsa-bangsa untuk menentukan nasibnya sendiri.
2. Menyelamatkan generasi mendatang dari bencana perang.
3. Memperteguh kepercayaan pada hak-hak asasi manusia.
4. Mendorong kemajuan sosial dan tingkat kehidupan yang lebih baik.

- ASEAN :

1. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana, latihan, dan penelitian.


2. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial serta pengembangan kebudayaan.
3. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan menghormati jalan keadilan.
4. Meningkatkan kerja sama yang aktif serta saling membantu dalam masalah ekonomi, sosial, budaya,
teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.

14.
15. Upaya menyelesaikan masalah politik di luar negri
16. Identitas dari organisasi internasional
- PBB
 PBB didirikan pada tahun 1945, markas besarnya pertama kali berada di London. Kemudian, pada tanggal 24
Oktober 1949, Markas Besar PBB dipindahkan dari London ke New York.
 Indonesia masuk sebagai negara anggota ke-60 PBB pada 28 September 1950
- ASEAN
 ASEAN dibentuk tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand dan Indonesia masuk/bergabung
 Markas asean berada di Jakarta
17. Peran Indonesia
- PBB :
 Mengirimkan Pasukan Garuda
 Pelopor Gerakan Non-Blok (GNB)
 Mensponsori Jakarta Informal Meeting (JIM I)
 Anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB
 Menjadi anggota Dewan HAM
 Menjadi anggota Komisi Hukum Internasional PBB

- ASEAN :
 Pendiri ASEAN
 Penyelenggara KTT pertama
 Penggagas komunitas keamanan ASEAN
 Turut andil dalam SEA Games
 Ikut membuat kawasan negara perdagangan bebas (AFTA).
 Menciptakan perdamaian di Asia Tenggara

18. Tujuan perdamaian dunia : sebagaimana tertuang dalam alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945, adalah ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
19. Tujuan sifat politik luar negeri : bebas aktif, nasionalisme
20. Sistem politik
 Sistem Politik Demokrasi Liberal : India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan,
Thailand dan Turki. (liberal menerapkan sistem demokrasi, di mana kekuasaan tertinggi suatu
Negara berada pada rakyat.)
 Sistem Politik Otokrasi atau Otokratik : republic romawi
 Sistem Politik Oligarki

 Sistem Politik Otoriter : Tiongkok, Rusia, Kongo, Irak, Korea Utara, Republik Afrika Tengah, Laos,
Myanmar, Suriah, Arab Saudi
 Sistem Politik Diktator
 sistem Politik Demokrasi : Indonesia
21. Tujuan nasional ( Alinea ke 4 ) : berperan dalam perdamaian dunia
22. Ancaman terhadap NKRI
23. Mengatasi ancaman
24. Sikap kebangsaan
25.
26.
27. Tujuan nasional bangsa Indonesia tertuang dalam Alinea ke empat uud : “melindungti segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kecerdaan umum, mencerdakan
kehidupan bangsa, ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial.
28. Peran sikap kebangsaan
29. Upaya bela negara
30. Unsur tebentuknya identitas nasional : suku bangsa, agama, kebudayaan, dan bahasa Indonesia.
31. Fungsi negara : melaksanakan ketertiban dan keamanan, meraih kemakmuran dan kesejahteraan, fungsi
pertahanan serta menegakkan keadilan.
32. Makna cinta tanah air
33. Latar belakang pembentukan cinta tanah air diberbagai lingkungan
34. Faktor penghambat persatuan dan kesatuan
 Keberagaman Masyarakat Indonesia
 Letak Geografis Indonesia dan Banyaknya Pulau
 Munculnya Gejala Etnosentrisme
 Melemahnya Nilai Budaya Bangsa
 Pembangunan Tidak Merata
35-37 & 39. Peran dalam mengatasi ancaman terhadap pesatuan dan kesatuan
38. Faktor pemersatu
 Pancasila
 UUD NRI Tahun 19945
 Sang Saka Merah Putih
 Lagu kebangsaan Indonesia raya
 Bahasa Indonesia
 Sumpah pemuda
40. Faktor pemerkuat
 Sumpah Pemuda
 Pancasila
 Bhineka Tunggal Ika

Anda mungkin juga menyukai