Anda di halaman 1dari 4

1.

dalam Montevideo Convention tahun 1933, terdapat 4 unsur negara, yakni wilayah
(territory), warga negara (population), pemerintahan yang efektif dan berdaulat (effective
government) dan kemampuan untuk berpartisipasi dalam hubungan internasional (capacity
to enter into international relations). Jelaskan mengapa unsur ke-empat, yaitu capacity to
enter into international relations yang secara umum diperoleh melalui pengakuan
(recognition) dari negara lain dapat dikatakan sebagai unsur yang paling penting bagi
sebuah negara?

kapasitas untuk ikut dalam hubungan internasional yang diperoleh melalui pengakuan dari
negara lain merupakan komponen penting dalam sebuah negara, merupakan akibat dari fakta
bahwa manusia dan dalam hal ini negara tidak dapat berjalan dan tidak dapat "ada" tanpa
adanya pengakuan dari negara negara lain, tanpa rekognisi tersebut negara yang merupakan
objek hukum tidak dapat menjalankan fungsinya dengan sebagaimana mestinya sperti
menjalankan perdagangan internasional maupun hubungan lainnya yang berhubungan dengan
negara antar negara . rekognisi atau pengakuan sendiri merupakan proses di mana fakta-fakta
tertentu diterima dan diberkahi atau di aminkan dengan status hukum tertentu, seperti
kenegaraan, kedaulatan atas wilayah yang baru diperoleh, atau efek internasional dari
pemberian kewarganegaraan. Proses rekognisi dalam hukum dan hubungan internasional
sendiri merupakan sebuah proses yang politis, dan kepentingan rekognisi ini dapat dibuktikan
dengan diakuinya Bosnia sebagai sebuah negara walau tanpa pemerintahan yang jelas pada
saat itu, Sejumlah besar pengakuan dapat menopang klaim kenegaraan bahkan dalam keadaan
di mana kondisi kenegaraan telah dipenuhi secara tidak sempurna misalnya, Bosnia dan
Herzegovina pada tahun 1992

2. Jurisdiksi suatu negara berarti wewenang negara tersebut untuk memegang kendali atas
setiap orang dan barang yang berada di dalam wilayah kedaulatannya. Jurisdiksi negara
terbagi atas jurisdiksi preskriptif, jurisdiksi eksekutif dan jurisdiksi judikatif. Akan tetapi
wewenang tersebut tidak bersifat mutlak karena secara umum, jurisdiksi negara dapat
dibatasi dengan adanya prinsip jurisdiksi ekstrateritorial (extraterritorial jurisdiction); dan
secara khusus, terdapat setidaknya 5 asas yang dapat membatasi jurisdiksi judikatif suatu
negara, yaitu asas territorial subjektif (subjective territorial principle), asas territorial
objektif (objective territorial principle), asas nasionalitas aktif (active nationality principle),
asas nationalitas pasif (passive nationality principle) dan asas jurisdiksi universal (universal
jurisdiction principle). Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang:

a. Asas jurisdiksi ekstraterritorial Istilah 'ekstrateritorialitas' dan 'yurisdiksi ekstrateritorial'


mengacu pada kompetensi suatu Negara untuk membuat, menerapkan, dan menegakkan
aturan/perilaku sehubungan dengan orang, properti, atau peristiwa di luar wilayahnya.
Kompetensi tersebut dapat dilakukan dengan cara yurisdiksi preskripsi , ajudikasi atau
penegakan. Yurisdiksi preskriptif mengacu pada kewenangan negara untuk menetapkan norma-
norma hukum. Yurisdiksi ajudikatif mengacu pada otoritas suatu Negara untuk memutuskan
klaim yang bersaing. Yurisdiksi penegakan mengacu pada otoritas suatu Negara untuk
memastikan kepatuhan terhadap hukumnya. Contoh dari yurisdiksi ekstrateritorial termasuk di
mana suatu negara mempertahankan yurisdiksi atas warganya ketika mereka berada di luar
negeri, dan di mana tindak pidana tertentu dapat dituntut di suatu negara di mana pun mereka
dilakukan. berdasarkan Kongres Aachen 18183 yang menjelaskan mengenai perwakilan
diplomatik,yang termasuk wilayah ekstrateritorial adalah: Kantor perwakilan diplomatik suatu
negara, dan Kapal yang berlayar di bawah bendera suatu negara

b. Asas jurisdiksi universal yang berlaku atas ke-4 Pidana Internasional dalam Statuta Roma
Prinsip yurisdiksi universal memberikan yurisdiksi suatu negara atas kejahatan terhadap hukum
internasional bahkan ketika kejahatan itu tidak terjadi di wilayah negara itu, dan baik korban
maupun pelakunya bukanlah warga negara dari negara itu. Prinsip tersebut memungkinkan
pengadilan nasional di negara ketiga untuk menangani kejahatan internasional yang terjadi di
luar negeri, untuk meminta pertanggungjawaban pelaku secara pidana, dan untuk mencegah
impunitas. Semua negara tanpa terkecuali dapat mengklaim dan menyatakan jurisdiksinya
berdasarkan azas universal karena terdapat beberapa tindak pidana tertentu yang karena sifat
atau karakternya memungkinkan atau memperkenankan semua negara tanpa terkecuali untuk
mengklaim dan menyatakan kewenangannya atas suatu tindak pidana yang bertentangan
dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan tanpa menghiraukan siapa pelakunya
(warganegaranya sendiri atau orang asing), siapa korbannya (warganegaranya sendiri atau
orang asing), juga tanpa menghiraukan tempat terjadinya maupun waktu terjadinya. Tindak-
tindak pidana yang dimaksudkan antara lain adalah kejahatan perang (war crimes), kejahatan
terhadap perdamaian dunia (crimes against international peace), kejahatan kemanusiaan
(crimes against humanity), perompakan laut (piracy), pembajakan udara (hijacking), kejahatan
terorisme (terrorism) dan berbagai kejahatan kemanusiaan lainnya yang dinilai dapat
membahayakan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.

3. Suksesi negara merupakan proses transfer kedaulatan dari negara induk (predecessor
state) kepada negara pewaris (successor state) yang dapat dilakukan melalui tiga cara,
yakni: pemberian/perebutan kemerdekaan negara kolonial (newly independent state);
pembubaran/penyatuan negara (dissolution/unification of state) dan pemisahan diri
(secession). Proses ini tentunya menyebabkan implikasi hukum tertentu terhadap beberapa
hal yang berkaitan dengan negara tersebut, seperti: perjanjian internasional yang mengikat
negara tersebut, arsip negara, hutang negara, aset negara, gugatan atas negara tersebut di
forum penyelesaian sengketa internasional dan kewarganegaraan rakyatnya. Akan tetapi
terdapat pengecualian khusus bagi perjanjian internasional yang mengatur tentang batas-
batas wilayah (boundary-related treaty) dan rezim territorial tertentu (special territorial
regime) yaitu perjanjian internasional tersebut tidak akan terpengaruh oleh adanya suksesi
negara, jelaskan mengapa demikian dan sertakan contoh untuk keduanya!

Perjanjian terkait batas-batas wilayah (Boundary-related Treaty)

terkait batas-batas wilayah diatur dalam pasal 11 konvensi WINA 1978 dan pasal 62 ayat (2)
Konvensi WINA 1969 yang mengatur bahwa segala perjanjian internasional terkait batas-batas
wilayah tidak dipengaruhi oleh suksesi negara.Jadi dia non affected by states succession dan
hak serta kewajiban yang terkait batas-batas yang sudah ditentukan masih berlaku.Jadi hak dan
kewajibannya tetap sama dan bukan berarti ada perubahan negara maka batal perjanjiannya
tetapi yang harus mereka lakukan adalah melakukan amandemen perjanjian tersebut dan
mengganti nama penandatanganan. Contohnya dalam ZEE yang jaraknya 12 nautical miles dari
bibir pantai,kita perlu ketahui bersama bahwa Indonesia dan Singapura itu tidak sampai 200
nautical miles.Nah,untuk mengakomodir hal tersebut Indonesia membuat perjanjian bilateral
untuk membagi di tengah-tengah wilayah laut yang tidak sampai 200 nautical miles bagi kedua
negara tersebut.Andaikan Batam ingin memisahkan diri dari Indonesia maka akan terjadi
suksesi negara dari Indonesia kepada negara Batam.Perjanjian yang sebelumnya ada antara
Singapura dan Indonesia yaitu membagi air wilayah Singapura dan bagian dari wilayah Batam
tidak terpengaruhi dengan adanya suksesi negara ini (hak dan kewajibannya tetap sama)
artinya bagian Singapura dan Batam masih tetap sesuai dengan sebelumnya,yang harus
dilakukan adalah mereka mengamandemen sedikit perjanjian mereka dari yang sebelumnya
antara Singapura dengan Republik Indonesia kemudian diganti Singapura dengan
Batam.Bahkan apabila amandemennya belum dilakukan bukan berarti treaty tersebut tidak
dapat diberlakukan.

Rezim territorial tertentu (special territorial regime)

Maksud dari special territorial regime adalah sebuah bagian dari teritori suatu negara yang
digunakan atau difungsikan sebagai kepentingan negara lain. - Contohnya mengenai rights of
innocent passage (hak lintas),dalam kasus contoh ini saya misalkan Batam,Tanjung
Pinang,Malaysia,dan Singapura.Malaysia dan Singapura memiliki hak lintas (rights of innocent
passage) di perairan Batam dan perairan Tanjung Pinang.Hal ini dikarenakan tidak ada jalur lain
bagi Malaysia dan Singapura bertransportasi atau melakukan mobilisasi lewat jalur perairan
selain melewati jalur perairan negara kita yang dalam kasus ini adalah perairan di sekitar Batam
dan Tanjungpinang karena keduanya memang letak geografis kita paling dekat dengan
Malaysia dan Singapura khususnya Batam dan Tanjung Pinang. - Kemudian contoh lainnya ialah
water flow for irrigation (pipa pengairan),dalam kasus ini misal suatu negara yang berada
dalam landlocked atau diapit negara lain sehingga tidak ada perairannya.Maka biasanya
negara-negara seperti itu memiliki pipa khusus untuk irigasi negara tersebut dan pipa tersebut
pastinya melewati teritori negara lain. - Contoh lainnya ialah mining pipes dalam industri
minyak dan gas,untuk transfer minyak mentahnya terdapat pipa yang mengatur aliran minyak
mentah atau minyak bumi yang sudah diekstraksi dan diangkat keluar,yang kemudian
disebarkan ke seluruh wilayah darat provinsi yang dilewati dengan pipa raksasa tersebut
bahkan beberapa wilayah di Uni Eropa,pipa semacam itu melewati lintas negara. - Contoh
terakhir yakni di demilitarize zone (DMZ),terdapat teritori khusus antara Korea Selatan dengan
Korea Utara yang juga merupakan bagian dari teritori sebuah negara yang difungsikan untuk
kepentingan negara lain.Jadi treaty on special territorial regime ini ketika terjadi peristiwa
suksesi negara dia tetap berjalan sebagaimana biasanya karena di dalamnya ada pula
kepentingan-kepentingan dari negara lain. Jadi jika kepentingan-kepentingan negara lain di
dalamnya dirusak atau diubah oleh negara suksesor maka negara tersebut telah melanggar
hukum internasional dan dapat dibawa ke ICJ karena dia sifatnya berupa perjanjian khusus
tentang pembatasan wilayah.

Anda mungkin juga menyukai