Anda di halaman 1dari 6

1.

Mengapa kedaulatan terotorial menjadi hal yang sangat penting bagi


suatu negara merdeka?

Sebuah negara akan mendapatkan pengakuan sebagai negara apabila


memiliki kedaulatan. Kedaulatan yang dimaksud yaitu kekuasaan atas suatu
wilayah teritorial atau disebut juga kedaulatan teritorial. Kedaulatan berasal
dari bahasa inggris yaitu sovereignty, artinya yang teratas. Sedangkan
kedaulatan teritorial adalah kedaulatan yang dimiliki oleh suatu negara
dalam melaksanakan juridiksi eksklusif di wilayah yang dimilikinya. Sehingga
kedaulatan teritorial berarti bahwa negara memiliki otoritas tertinggi dan
berkuasa di wilayah tertentu. Munculnya konsep kedaulatan menandakan
bahwa negara memiliki kekuasaan atas wilayah tertentu dan bertanggung
jawab atas kehidupan masyarakat serta sumber daya yang ada didalamnya.

Negara berwenang atas 3 wilayah kekuasaan, yaitu:

a. Wilayah kekuasaan darat,


b. Wilayah kekuasaan laut,
c. Wilayah kekuasaan udara.

Kedaulatan teritorial menjadi hal yang sangat penting bagi suatu negara
karena dengan hal tersebut maka negara dapat dikatakan sebagai negara
yang merdeka. Pengakuan atas kemerdekaan suatu negara tentu sangat
dibutuhkan agar negara dapat terlepas dari ancaman atas jajahan dari negara
lain yang memungkinkan terjadinya perebutan wilayah kekuasaan. Seperti
yang kita ketahui bahwa wilayah territorial suatu negara perlu dijaga agar
tidak ada klaim dari negara lain yang menyebabkan wilayah tersebut
berpindah tangan. Karena hal tersebut tentu akan membawa kerugian bagi
suatu negara. Bayangkan jika wilayah territorial yang direbut tersebut
memiliki sumber daya alam yang melimpah, tentu hal tersebut akan
berdampak buruk kepada negara. Selain itu, kedaulatan teritorial penting
demi menjaga keberlangsungan hidup suatu bangsa. Dengan hal ini, negara
akan dapat menjalankan hukum dan kepentingan nasionalnya agar dapat
diakui dan dikenal dimata dunia.

Namun meskipun begitu, negara yang berdaulat harus memikirkan dan


mematuhi kedua aspek berbeda yang terkadung dalam kedaulatan. Aspek
tersebut berupa aspek positif dan negative. Aspek positif yang dimaksud
yaitu negara berhak untuk dapat mengatur segala hal yang berkaitan dengan
kehidupan yang ada dalam wilayahnya, termasuk untuk ikut berkompetisi
dengan negara lain melalui berbagai kelebihan yang ada di wilayahnya.
Sedangkan aspek negatif dari kedaulatan yaitu bahwa negara tidak memiliki
hak untuk ikut campur dalam segala urusan yang ada di negara lain,
termasuk tidak mengganggu apa yang menjadi hak negara lain.

Batas kedaulatan atas wilayah territorial suatu negara dicirikan oleh


batas terluar yang berada pada negara tersebut. Seperti yang kita ketahui
bahwa wilayah territorial suatu negara itu meliputi wilayah perairan,
sehingga dalam kajiannya maka batas kedaulatan territorial suatu negara
dilihat pada batas terluar dari laut territorial yang dimiliki. Negara harus
mematuhi setiap perbatasan yang telah ditetapkan untuk menghindari
terjadinya suatu konflik dengan negara yang berada dekat dengan
perbatasannya.

2. Apa yang menjadi syarat kedaulatan territorial suatu negara agar


dapat diakui oleh negara lain?

Syarat kedaulatan territorial suatu negara agar dapat diakui oleh negara
lain yaitu diantaranya dengan memiliki penduduk atau masyarakat.
Penduduk adalah orang yang tinggal atau menetap didalam suatu wilayah
negara. Penduduk juga merupakan suatu komponen penting yang
dibutuhkan oleh negara demi menjalankan sistem pemerintahan yang akan
mengatur kehidupan bangsa dan negara di masa yang akan datang. Dengan
adanya penduduk ini maka negara akan menjadi lebih hidup karena adanya
dukungan dari orang-orang yang menetap didalamnya.

Selain penduduk, adanya pemerintahan yang berdaulat juga merupakan


syarat diakuinya kedaulatan territorial suatu negara. Pemerintah merupakan
bagian dari suprastruktur negara yang keberadaannya tak kalah penting dari
penduduk. Dengan adanya pemerintah yang berdaulat, maka perpolitikan
yang ada dalam suatu negara dapat dijalankan dengan sebagaimana
mestinya. Pemerintahan yang berdaulat akan mengatur berbagai macam
hukum dan aturan yang harus dijalankan agar kehidupan negaranya menjadi
lebih aman, damai, dan tentram. Pemerintah yang berdaulat juga menjadi
tembok pertahanan untuk suatu negara agar terhindar dari ancaman
keruntuhan suatu negara.

Selain itu, status wilayah territorial seperti salah satunya wilayah


kepulauan yang dimiliki oleh suatu negara juga harus diakui dunia
internasional melalui Konvensi Hukum Laut 1982 atau UNCLOS 1982. Hal
yang harus dijalankan oleh negara bukan hanya pengakuan semata, namun
juga harus mengikuti berbagai macam prosedur pengakuan seperti
menjalankan kewajiban yang berlaku. Selain beberapa hal telah dipaparkan
berikut, untuk dapatdiakui oleh negara lain sebaiknya negara juga harus
memiliki hubungan baik dengan negara lain. Hubungan tersebut termasuk
beberapa hubungan yang terjadi di dalam tatanan politik internasional
seperti hubungan diplomatic kerjasama, dan lainnya.

3. Apakah diplomasi terhadap kedaulatan terotorial, khususnya


terkait batas-batas wilayah negara dapat dimungkinkan terjadi?

Menurut analisis saya, diplpmasi terhadap kedaulatan territorial,


khususnya mengenai batas-batas wilayah negara mungkin saja terjadi.
Mengapa? Hal ini tentu berkaitan dengan kepentingan nasional suatu negara
untuk menjaga pertahanan dan keamanan negaranya. Diplomasi terhadap
kedaulatan negara ini dilakukan dengan tujuan agar wilayah yang dimiliki
suatu negara berada diposisi yang aman dan terjauh dai berbagai macam
ancaman yang berasal dari luar negaranya. Seperti yang kita ketahui bahwa
saat ini, rentan terjadinya klaim atas wilayah perbatasan suatu negara oleh
negara lain.

Seperti misalnya wilayah perbatasan Indonesia yang beberapa waktu lalu


sempat diklaim oleh china (Tiongkok). Diplomasi terhadap kedaulatan
territorial ini juga penting demi mendapatkan posisi di dunia internasional
termasuk untuk dapat melakukan negosiasi atas berbagai permasalahan yang
terjadi. Dengan melakukan diplomasi tersebut, maka negara-negara di dunia
akan mengenal dan mengetahui wilayah territorial suatu negara sehingga
dapat meminimalisir terjadinya pengakuan yang dilakukan oleh negara lain.

Kedaulatan territorial berarti menyangkuat hak yang dimiliki sebuah


negara. Oleh karena itu diplomasi terhadap kedaulatan territorial juga
penting demi menjaga hak-hak yang dimiliki oleh negara. Sebagaimana yang
kita ketahui bahwa apabila suatu wilayah kekuasaan negara tidak diketahui
oleh negara lain termasuk dunia internasional, maka akan rawan terhadap
pelanggaran hak negara. Diplomasi ini juga memberikan peluang terhadap
suatu negara untuk dapat memperluas wilayah kekuasaan maritimnya
sehingga cakupan nya pun mejadi lebih luas lagi.

4. Apakah bagi negara-negara yang masih dalam pertikaian (ex:


Palestina dan Israel), berhak mengklaim sebagai negara yang
memiliki kedaulatan territorial?

Menurut saya, apabila kedaulatan territorial tersebut sudah diakui oleh


setiap negara di dunia, maka negara tersebut tidak berhak untuk mengklaim
wilayah territorial negara lain. Hal ini tentu berkaitan dengan hak suatu
negara atas kepemilikan wilayah yang dikuasainya. Dan apabila ada negara
lain yang mencoba mengganggu dan mengkalim, maka tindakan tersebut
tidak dibenarkan karena sama saja dengan melanggar norma dan aturan
yang berlaku.

Seperti yang telah dipaparkan pada jawaban sebelumnya bahwa dengan


mengklaim wilayah territorial sama saja dengan menghilangkan sebagian
sumber kehidupan suatu negara. Hal lain yang mendasari mengapa tindakan
tersebut tidak boleh dilakukan yaitu sebelum klaim atas wilayah ini dilakukn,
kedua belah pihak negara harus mengetahui kepemilikan atas wilayah
tersebut. Kepemilikan wilayah harus diakui secara de facto dan de jure.
Selain itu juga harus diakui secara universal dan tidak hanya oleh beberapa
negara saja sehingga klaim atas wilayah ini dapat dihindarkan agar kemudian
negara dapat hidup dengan aman, damai, dan tentram.

Namun hal tersebut bergantung pada bagaimana posisi negara tersebut di


dunia. Seperti yang kita ketahui bahwa negara akan diakui sebagai negara
yang merdeka apabila sudah memenuhi persyaratan yang berlaku. Syaratnya
yaitu memiliki penduduk, wilayah, pemerintahan yang berdaulat, dan
pengakuan dari negara lain. Pengakuan yang dimaksud yaitu secara de facto
dan de jure. Selain itu juga memiliki hubungan diplomatik yang baik dengan
negara lain.

Jika melihat dari kasus yang terjadi antara Palestina dan Israel, menurut
saya tetap tindakan tersebut tidak bisa dilakukan. Alasannya yaitu karena
palestina memiliki penduduk yang sudah menetap lama dan memiliki
pemerintahan. Selain itu, palestina juga memiliki hubungan diplomatik,
seperti dengan Indonesia salah satunya. Meskipun begitu, sebenarnya jika
dilihat dari konflik yang terjadi Palestina belum bisa dikatakan sebagai
negara yang merdeka. Hal ini disebabkan oleh masih adanya penjajahan yang
dilakukan oleh Israel terhadap Palestina.

Selain itu, hal yang dilakukan oleh Israel sangat membebani penduduk
Palestina, bahkan dunia pun turut memperhatikan kondisi tersebut.
Tindakan atas klaim wilayah ini sama seperti penjajahan yang melibatkan
hilangnya nyawa manusia dalam jumlah besar. Hal ini tentu melanggar
norma dan aturan internasional termasuk aturan perang. Dalam aturannya,
perang yang terjadi hanya melibatkan pasukan bersenjata saja, namun warga
sipil, tenaga medis, dan yang lainnya harus tetap dilindungi dan dijaga hak
nya untuk hidup.

Berbeda dengan klaim wilayah yang dilakukan Israel atas Palestina yang
justru menyerang dan menyiksa seluruh lapisan masyarakat Palestina.
Bahkan Israel tidak menganggap Palestina sebagai suatu negara, namun
hanya sebagai suatu wilayah saja sehingga Israel merasa memiliki hak untuk
memperjuangkan wilayah tersebut agar dapat menjadi bagian dari
negaranya.

Daftar Pustaka

Adolf, Huala. 1996. Aspek-Aspek Negara dalam Hukum Internasional. Jakarta:


RajaGrafindo Persada. hal.99.
Eldora, Grace. Kemlu RI Prioritaskan Diplomasi Kedaulatan Teritorial.
Diakses pada tanggal 02 April, Pukul 21:19 dari
https://investor.id/international/kemlu-ri-prioritaskan-diplomasi-
kedaulatan-teritorial

Mochtar Kusumaatmadja dan Etty R. 2003. Agoes, Pengantar Hukum


Internasional. Bandung: P.T. Alumni.
Suryo Sakti Hadiwijoyo, ASPEK HUKUM WILAYAH NEGARA INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai