Anda di halaman 1dari 5

Laporan Tugas

Mandiri Pekan 3

Muhammad Rafi Herdiana


2206061665
Fakultas Teknik
Program Studi Teknik Kimia
Kelas: MPKT-16
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Djoko Sihono Gabriel.
F. Isjwara menyatakan bahwa istilah negara diterjemahkan dari kata asing staat
(Belanda dan Jerman); state (Bahasa Inggris); etat (Perancis). Istilah staat
memiliki sejarahnya sendiri. Istilah ini awalnya digunakan pada abad ke-15 di
Eropa Barat. Pandangan yang diterima secara umum adalah bahwa kata staat
(negara, etat) dialihkan dari kata Latin status atau statum. Secara etimologis,
kata status dalam bahasa latin klasik mempunyai arti sesuatu yang menunjukkan
keadaan yang tetap atau tegak.
Suatu bangsa harus membentuk suatu organisasi yang disebut negara untuk
melindungi wilayahnya. Berdasarkan pengertian tersebut, negara terdiri atas
penduduk, wilayah pemerintahan, kewenangan pemerintahan, pengakuan
kedaulatan oleh negara lain, dan tujuan negara. Keempat kesepakatan tersebut
merupakan hasil konvensi negara-negara Pan Americana di Montevideo,
Uruguay, pada tahun 1933. Menurut Ditjen Dikti, selain kelima syarat tersebut,
ada satu aspek tambahan lagi yaitu adanya konstitusi di negara yang
bersangkutan.
Berikut adalah penjabaran dari aspek-aspek yang menyusun sebuah negara:
1. Rakyat
Rakyat adalah semua orang yang berada di suatu wilayah negara dan
tunduk pada kekuasaan pemerintahan. Sedangkan secara konseptual,
rakyat adalah penduduk suatu negara. Orang dapat dibedakan menjadi
penduduk tetap atau berpindah dan warga negara atau warga negara
asing.

2. Wilayah
Berdasarkan ilmu kewilayahan, wilayah adalah wilayah administrasi
pada tingkat sub-nasional seperti provinsi, kabupaten, dan sebagainya.
Di sisi lain, wilayah juga dapat diartikan sebagai bagian dari permukaan
bumi yang memiliki batas dan ciri tersendiri.

3. Pemerintah yang Berdaulat


Pemerintah berarti pemegang dan pembuat kebijakan yang berkaitan
dengan pertahanan negara. Pemerintahan yang berdaulat memiliki dua
kekuatan, internal dan eksternal. Kekuasaan internal adalah kekuasaan
untuk merumuskan keputusan yang mengikat bagi seluruh penduduk di
wilayahnya. Sedangkan external power adalah kemampuan pemerintah
untuk mempertahankan kemerdekaan negaranya dari serangan eksternal
dan mengelola hubungan diplomasi yang terkait dengan perjanjian
internasional, baik bilateral maupun multilateral.

4. Pengakuan Kedaulatan
Kedaulatan merupakan kekuasaan tertinggi yang dimiliki oleh suatu
negara untuk secara bebas melakukan berbagai kegiatan sesuai
kepentingannya asal saja kegiatan tersebut tidak bertentangan dengan
hukum internasional. Di samping itu, pengakuan kedaulatan adalah
deklarasi dari negara lain mengenai adanya suatu negara. Pengakuan
kedaulatan dibedakan dengan status de facto atau berdasarkan fakta
yang ada dan de jure atau berdasarkan hukum. Dengan terpenuhinya
kedua jenis status pengakuan dari negara lain, maka hubungan suatu
negara dengan negara tersebut dapat ditingkatkan menjadi hubungan
diplomatik dan bahkan kedutaan besar.

5. Tujuan Negara
Setiap negara memiliki tujuan tertentu. Tujuan negara ini adalah
pedoman bagaimana negara ini disusun dan bagaimana kehidupan
rakyatnya diatur. Sebaiknya, tujuan negara itu tertulis atau setidak-
tidaknya dinyatakan secara implisit dalam konstitusi. Perumusan tujuan
negara merupakan pedoman agar tujuan nasional dapat tercapai. Pada
dasarnya tujuan nasional sejalan dengan tujuan hidup manusia pada
umumnya, yaitu menciptakan rasa aman dan membangun kesejahteraan
rakyat. Untuk itu, negara berhak menuntut kesetiaan warga negaranya
dalam menghadapi musuh negara. Sebaliknya, pemerintah juga
berkewajiban memberikan pengetahuan dan pelatihan kepada rakyatnya
untuk bela negara.

6. Konstitusi
Secara etimologis, konstitusi berasal dari bahasa prancis yaitu
constituir yang artinya susunan dasar pembentukan negara. Negara-
negara modern, terutama sejak berdirinya Amerika Serikat, telah
menjadikan konstitusi sebagai prasyarat terbentuknya suatu negara.
Konstitusi, terdiri dari organisasi negara (kekuasaan legislatif,
eksekutif, dan yudikatif), hak asasi manusia, amandemen, larangan
mengubah konstitusi, dan aturan hukum tertinggi.

Geopolitik dapat diartikan sebagai sistem atau aturan politik berupa kebijakan
dan strategi nasional yang digerakkan oleh aspirasi nasional geografis suatu
negara, yang jika berhasil dilaksanakan akan berdampak langsung pada sistem
politik suatu negara. Sebaliknya, politik negara tersebut akan berdampak
langsung pada geografi negara yang bersangkutan. Geopolitik bertumpu pada
hukum geografi mengenai situasi, kondisi atau konstelasi geografis dan segala
sesuatu yang dianggap relevan dengan karakteristik geografis suatu negara.
Di sisi lain, bangsa Indonesia memandang geostrategi sebagai strategi dalam
memanfaatkan kondisi atau konstelasi geografis negara Indonesia dalam
menentukan tujuan dan sarana kebijakan untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi dan tujuan nasional bangsa Indonesia.
Konsep geopolitik dan geostrategi berkembang seiring dengan munculnya
kesadaran manusia untuk berbangsa dan bernegara. Mulai dari pembentukan
bangsa, negara, dan kemajuan teknologi di bidang transportasi, komunikasi,
peralatan militer, dan kebangkitan demokrasi.

Selain itu, kita sebagai masyarakat Indonesia harus waspada dalam menghadapi
masalah sosial, ekonomi, dan berlanjut ke tindak-tindak kriminal, dan terorisme
luasnya dan kayanya Indonesia seperti wilayah NKRI berada di posisi silang
antara Lautan India di sebelah Barat dan Lautan Pasifik di sebelah Timur. Di
sebelah Utara ada benua Asia dan di Selatan ada Australia, dapat menjadi pisau
bermata dua. Bahkan, saat ini Indonesia masih memiliki tugas berat, antara lain
menginventarisasi 11.801 pulau yang belum memiliki nama, karena baru 5.703
pulau yang sudah bernama. Luas daratan 1,9 Juta KM2 . Luas Perairan 3,1 Juta
KM2 , terdiri dari Laut Teritorial 0,3 Juta KM2, Perairan Nusantara (inner
waters) 2,8 Juta KM2. Luas Zona Ekonomi Ekslusif 3.0 Juta KM2.

REFERENSI

Takwin, B., Prasetyawati, W., Putri, S., Diponegoro, M., Moeis, J., Meinarno, A.,
Poerbasari, A. and Soemiarno, S., 2017. BUKU AJAR MPKT A. [online]
Available at:
<https://emas2.ui.ac.id/pluginfile.php/2138584/mod_resource/content/4/Mo
dul%20MP KT%20A%20Bagian%201%20%281%29.pdf> [Accessed 5
March 2022].
Mulyadi, A., 2017. Sebuah Pemahaman Tentang Wilayah. [online] Highly
Conducting One-
Dimensional Solids. Available at:
<http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/196209021
990011ASEP_MULYADI/24.Wilayah.pdf> [Accessed 5 March 2022].
Syahuri, T., 2008. NEGARA KONSTITUSIONAL BUKAN SEKEDAR
MEMILIKI KONSTITUSI. Jurnal Konstitusi, [online] 1(1), p.20. Available
at:
<http://repository.upnvj.ac.id/id/eprint/8555> [Accessed 5 March 2022].
Wijaya, Y., 2020. TINJAUAN UMUM TENTANG TEORI TUJUAN DAN FUNGSI
NEGARA.
[online] Available at:
<https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/19819/05.2%20bab%2
02.pdf?seq uence=6&isAllowed=y> [Accessed 5 March 2022].
Farid, H., 2022. Video BPIP Penanaman dan Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila 1.
[online]
Emas2.ui.ac.id. Available at:
<https://emas2.ui.ac.id/mod/url/view.php?id=1001345> [Accessed 5 March
2022].
Samekto, A., 2022. Video BPIP Penanaman dan Internalisasi Nilai-Nilai
Pancasila 2. [online] Emas2.ui.ac.id. Available at:
<https://emas2.ui.ac.id/mod/url/view.php?id=1001348> [Accessed 5 March
2022].

Anda mungkin juga menyukai