2. Naswa Putri P (Teknologi Industri Pertanian) / 231710301052 3. Afifah Nur F (Teknologi Industri Pertanian) / 231710301055 4. Tyo Novan P (Teknik Konstruksi Perkapalan) / 231910701026
5. Ibra Abi D (Teknik Konstruksi Perkapalan) / 231910701046
Link Voice Note :
https://drive.google.com/file/d/1ryonAxpesn-FR3AxJA7qOrRCZQdEPbCs/view? usp=drivesdk 1. Jenis - Jenis Definisi, Bentuk dan Tujuan Negara di Dunia Beserta Contohnya 1. Berdasarkan Definisi: Negara Kedaulatan: Negara yang memiliki kendali penuh atas wilayah, rakyat, dan kebijakan internalnya. Contohnya: Amerika Serikat, Prancis. Negara Semi-Otonom: Negara yang memiliki otonomi dalam beberapa aspek, tetapi masih terkait dengan negara yang lebih besar. Contohnya: Hong Kong (sebelum integrasi dengan Tiongkok). 2. Berdasarkan Bentuk: Republik: Bentuk negara di mana kepala negara dipilih oleh rakyat atau wakil rakyat, seperti Indonesia, India. Monarki: Bentuk negara di mana kepala negara adalah seorang raja atau ratu. Ada dua jenis: absolut (kekuasaan mutlak) dan konstitusional (kekuasaan terbatas oleh konstitusi). Contohnya: Arab Saudi (monarki absolut), Inggris (monarki konstitusional). 3. Berdasarkan Tujuan: Kesejahteraan Sosial: Negara yang fokus pada pemberian perlindungan sosial, seperti Swedia, dengan sistem kesejahteraan yang kuat. Keamanan Nasional: Negara yang tujuan utamanya adalah melindungi batas dan keamanan warganya, seperti Israel. Pembangunan Ekonomi: Negara yang berusaha meningkatkan pertumbuhan ekonomi, seperti Singapura. 2. Jenis - Jenis Dasar Negara di Dunia 1. Republik: Negara ini memiliki kepala negara yang dipilih oleh rakyat atau wakil rakyat, dan kekuasaan terletak pada lembaga-lembaga demokratis. Contohnya adalah Amerika Serikat, Prancis, dan Indonesia. 2. Monarki: Dalam monarki, kepala negara adalah seorang raja atau ratu. Ada dua jenis utama monarki: 3. Monarki Konstitusional: Di sini, peran raja atau ratu terbatas oleh konstitusi, dan negara umumnya memiliki pemerintahan demokratis. Contohnya adalah Inggris, Jepang, dan Spanyol. Monarki Absolut: Kepala negara memiliki kekuasaan mutlak atas pemerintahan tanpa batasan konstitusi yang signifikan. Beberapa contoh historis termasuk Arab Saudi dan dinasti-dinasti monarki absolut di Eropa. Kerajaan: Negara yang dipimpin oleh seorang raja atau ratu, dan seringkali memiliki sistem aristokrasi atau kebangsawanan. Beberapa negara memiliki sistem ini, seperti Arab Saudi dan Kuwait. 4. Negara Federasi: Negara yang terdiri dari beberapa entitas atau negara bagian yang mempertahankan otonomi dalam beberapa hal, sementara pemerintahan pusat mengendalikan urusan nasional. Contohnya adalah Amerika Serikat, Rusia, dan India. 5. Negara Satu Partai: Di sini, satu partai politik memiliki kendali penuh atas pemerintahan dan biasanya tidak ada kompetisi politik yang signifikan. Contohnya adalah Republik Rakyat Tiongkok. 6. Negara Kepulauan: Negara yang terdiri dari gugusan pulau-pulau, seperti Indonesia dan Filipina. 7. Negara Bebas Asosiasi: Negara yang memiliki otonomi dalam sebagian besar urusan mereka sendiri, tetapi masih terkait dengan negara lain. Contohnya adalah Puerto Rico yang terkait dengan Amerika Serikat. 8. Negara yang Diduduki: Negara yang telah diduduki oleh kekuatan asing dan kehilangan sebagian besar kemerdekaan mereka. Contohnya adalah Palestina. 3. A. Alasan Pancasila Sebagai Dasar Negara Pancasila merupakan pandangan hidup dan kepribadian bangsa yang nilai-nilainya bersifat nasional yang mendasari kebudayaan bangsa, maka nilai-nilai tersebut merupakan perwujudan dari aspirasi (cita-cita hidup bangsa). Perpecahan bangsa Indonesia akan mudah dihindari karena pandangan Pancasila bertumpu pada pola hidup yang berdasarkan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian sehingga perbedaan apapun yang ada dapat dibina menjadi suatu pola kehidupan yang dinamis, penuh dengan keanekaragaman yang berada dalam satu keseragaman yang kokoh. Dengan peraturan yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila, maka perasaan adil dan tidak adil dapat diminimalkan. Diharapkan warga negara dapat memahami dan melaksanakan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dimulai dari kegiatan-kegiatan sederhana yang menggambarkan hadirnya nilai-nilai Pancasila tersebut dalam masyarakat. Seharusnya lebih mengerti dan memahami dalam pengaktualisasian nilainilai Pancasila dalam kehidupan kenegaraan. menjadi panutan bagi warga negara yang lain, agar masyarakat luas meyakini bahwa Pancasila itu hadir dalam setiap hembusan nafas bangsa ini. B. Tujuan Pancasila Sebagai Dasar Negara Bisa dilihat pada Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 yang juga merupakan cita-cita bangsa Indonesia. Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 tersebut mengandung nilai-nilai yang juga diusung oleh Pancasila, yang mana menjadi tujuan Pancasila itu sendiri. Dari pernyataan yang terdapat pada Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 tersebut, bisa dipahami bahwa tujuan pancasila yang juga merupakan tujuan Indonesia sendiri adalah: - Membentuk suatu pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia - Memajukan kesejahteraan umum - Mencerdaskan kehidupan bangsa - Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 tersebut juga disebutkan bahwa dasar dari cita-cita negara tersebut adalah Pancasila yang disebutkan setelahnya. 4. Implementasi Pancasila. Berdasarkan pengalaman sejarah dapat diketahui bahwa upaya implementasi Pancasila telah dilakukan sejak masa Pemerintahan Presiden Soekarno, yang dibagi menjadi tiga yaitu (a) Tahap perjuangan 1945-1949, (b) Pemerintahan RIS, dan (c) Tahap setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Secara de yure upaya untuk mengimplementasikan Pancasila tersurat dalam UU No. 4 Tahun 1959 tentang Dasardasar Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah, pasal 3 dan pasal 4 yang dengan tegas menyatakan bidang pendidikan dan pengajaran adalah untuk mewujudkan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Namun secara de facto indoktrinasi Pancasila secara terencana dan sistematis belum dapat direalisasikan karena hambatan politik, ekonomi dan keamanan. 5. Tantangan Sebagai Dasar Negara 1. Dalam Bidang Pemerintahan Tantangan pancasila sebagai dasar negara dalam bidang pemerintahan, salah satunya dengan tidak mengimplementasikan sebagai mana mestinya kekuasaan dan berwenang nilainilai pancasila. Seperti dalam kasus korupsi, banyak pemerintah yang melakukan korupsi, dapat dilihat dari banyaknya kasus korupsi akhir-akhir ini. Seharusnya pemerintah mengerti bahwa korupsi sangat berdampak buruk, secara nyata memberikan dampak kerusakan yang sistemik di berbagai bidang. Seperti ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan sektor publik lainnya. 2. Dalam Bidang Masyarakat Tantangan pancasila sebagai dasar negara dalam bidang masyarakat, salah satunya pada perkembangan teknologi. Pada perkembangan teknologi banyak hal positif dan tentu saja hal negatifnya. Seperti pada masyarakat dengan berkembangnya teknologi banyak trend atau budaya luar yang masuk di Indonesia. Akibatnya seperti gotong royong yang mulai memudar seiring berjalannya waktu. Hal ini menjadikan masyarakat menjadi manusia yang individualis, serta mengurangi rasa nasionalisme dan patriotisme. Maka kita sebagai masyarakat harus bisa menyaring pengaruh baik atau buruk dari budaya luar tersebut. 6. I). 10 Hal Yang Sama Antara Tujuan Hidup dan Tujuan Negara A. Mencerdaskan kehidupan bangsa B. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia C. Memajukan kesejahteraan umum D. Ikut melaksanakan dunia berdasarkan perdamaian, perdamaian abadi, dan keadilan sosial E. Menegakkan hak F. Mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur G. Meningkatkan kualitas hidup rakyat H. Membangun infrastruktur yang memadai I. Menjaga keutuhan dan kelangsungan negara J. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia II). 10 Hal Yang Berbeda Antara Tujuan Hidup dan Tujuan Negara A. Tujuan hidup bersifat pribadi, sedangkan tujuan negara bersifat kolektif. B. Tujuan hidup dapat berbeda-beda antara individu, sedangkan tujuan negara sama untuk seluruh rakyatnya. C.Tujuan hidup dapat berubah seiring waktu, sedangkan tujuan negara tetap. D. Tujuan hidup lebih fokus pada pencapaian kebahagiaan individu, sedangkan tujuan negara lebih fokus pada kesejahteraan umum. E. Tujuan hidup tidak selalu berkaitan dengan kepentingan negara, sedangkan tujuan negara selalu berkaitan dengan kepentingan negara. F. Tujuan hidup dapat berubah-ubah sesuai dengan keadaan, sedangkan tujuan negara tetap dalam jangka panjang. G. Tujuan hidup dapat berbeda-beda antara individu, sedangkan tujuan negara sama untuk seluruh rakyatnya. H. Tujuan hidup lebih bersifat subjektif, sedangkan tujuan negara lebih bersifat objektif. I. Tujuan hidup lebih berkaitan dengan kepentingan pribadi, sedangkan tujuan negara lebih berkaitan dengan kepentingan bersama. J. Tujuan hidup lebih fokus pada pencapaian kebahagiaan individu, sedangkan tujuan negara lebih fokus pada kesejahteraan umum. 7. Hirearki Hukum Yang Ada di Indonesia Mengacu pada prinsip bahwa setiap aturan hukum sesuai dengan tingkatannya. Dengan yang lebih tinggi memiliki kekuatan mengesampingkan dulu yang ada di bawahnya. Hirearki hukum di Indonesia meliputi : 1). UUD 1945 > Hukum paling tinggi di Indonesia. > Hanya dapat diubah melalui amandemen dalam UUD 1945 saja. 2). Undang Undang (UU) > Dibentuk oleh DPR yang disahkan oleh Presiden. > Memiliki banyak fungsi dalam aspek kehidupan masyarakat. 3). Peraturan Pemerintah (PP) > Dibuat oleh pemerintah sesuai UU dan untuk pelaksanaan UU. > Mencakup teknis yang lebih spesifik. 4). Peraturan Presiden > Dibuat oleh Presiden untuk hal – hal tertentu yang tidak ada di PP. > Berkaitan dengan kebijakan eksekutif. 5). Permenneg Dibuat oleh menteri untuk pelaksanaan UU, PP, Perpres dalam lingkupnya. 6). Perda Dibuat oleh pemerintah daerah untuk menangani masalah yang lebih spesifik dalam lingkup suatu wilayah. 7). Perdes Dibuat oleh pemerintah desa di lingkup wilayah desa. 8. Alasan Lunturnya Nilai Pancasila a). Perubahan Pemimpin dan Kepemimpinan Politik Apabila kepemimpinan telah diubah atau habis periode, bisa jadi visi dan penekanan dalam nilai pancasila dan pandangannya diubah. b). Perubahan Budaya dan Generasi Muda Hal ini disebabkan adanya globalisasi dan perkembangan IPTEK yang kian semakin maju dapat menyebabkan lunturnya nilai pancasila. c). Tantangan Ekonomi dan Sosial Ketidakstabilan ekonomi ataupun ketidaksamaan status sosial dapat mengakibatkan ketidakpuasan masyarakat, hal ini dapat mempengaruhi dukungan pada nilai nilai pancasila. 9. Pendapat Anda Tentang Kondisi Negara Indonesia Dewasa Ini Jika Dilihat dari Penyelenggaraan Negara, Apakah Sudah Sesuai dengan Pancasila atau Belum? Menurut saya kondisi negara Indonesia dewasa ini dari penyelenggaraan negara yang belum sesuai dengan pencasila sebab masih ada penyelenggara negara di wilayah tertentu masih menerapkan silsilah dalam penjabatan maksutnya.Penjabat tertentu di wilayah tertentu harus dijabat oleh putra daerah dan fakta di lapangan,masih banyak masyarakat miskin yang diperlakukan dengan tidak adil.Tidak dilayani di rumah sakit,tidak punya uang tidak bisa lulus tes ini itu yang melenceng pada sila Pancasila ke 5 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 10. Hubungan Pancasila dengan Proklamasi, Dengan Pembukaan dan Pasal-Pasal Pada UUD 1945.
• Hubungan Pancasila dengan proklamasi
Proklamasi kemerdekaan bukan hanya sebagai tujuan semata melainkan sebagai sarana,isi,arti yang memuat dual hal pokok: 1. Sebagai pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia. 2. Harus tindakan yang segera diselenggarakan berhubungan dengan pernyataan kemerdekaan.
• Hubungan Pancasila dengan pembukaan negara republik Indonesia tahun 1945
1.Pembukaan UUD memenuhi syarat untuk mutlak sebagai staatsfundamentalnorm. 2.Pancasila merupakan asas kerohanian dari pembukaan UUD NRI tahun 1945 sebagai staatsfundamentalnorm. 3.Pasal 37 ayat (1) sampai ayat (5) UUD NRI tahun 1945 pasca amandemen ke-4 Pasal 37 dalam UUD tidak memuat ketentuan untuk mengubah pembukaan UUD 1945.