(RINGKASAN BUKU)
DISUSUN OLEH :
Shavira Salsabilla
22101091051
Ilmu Administrasi Negara (b)
Kesimpulan: pada bab ini menjelaskan tentang pengertian administrasi negara, paradigma
administrasi negara, serta ruang lingkup administrasi negara.
BAB 4
(PEMERINTAHAN INDONESIA)
A. PENGERTIAN INDONESIA
Indonesia adalah suatu bangsa dan negara yang secara resmi merdeka sejak tanggal 17 Agustus 1945.
Soekarno dan Soeharto yang pernah dianggap sebagai bapak bangsa namun berlaku tirani yang
artinya memegang suatu bentuk pemerintahan dengan kepentingan pribadi. Soekarno sempat
dinyatakan sebagai presiden seumur hidup sehingga berkuasa selama duapuluh satu tahun, sedangkan
Soeharto berkuasa selama tigapuluh dua tahun.
Dalam sejarah Indonesia tercatat bahwa ada tiga kerajaan besar yang menjadi leluhur di Indoesia,
yaitu Sriwijaya, Majapahit, dan Mataram Islam. Kerajaan-kerajaan lain juga telah melahirkan budaya
tradisional yang masih erat kaitannya dengan masayarakat saat ini.
Bendera nasional Indonesia, bendera merah putih yang sudah dikibarkan sejak zaman Majapahit oleh
Mahapatih Gadjah Mada di Sorong, Irian Jaya. Sedangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang
diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman pertamakali diputar pada hari Sumpah Pemuda tanggal 28
Oktober 1928 di Jakarta. Lambing negara Indonesia, yakni Burung Garuda yang menoleh ke kanan,
berkalungkan perisai falsafah Pancasila dan memegang pita yang bertuliskan “Bhineka Tunggal Ika”
yang merupakan sumpah para pemuda untuk satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu Indonesia.
B. SEBELUM KEMERDEKAAN
Sejarah mencatat bahsa yang pertama menantang penjajah dengan menggerakkan masyarakat baik
mengangkat senjata maupun secara diplomatis adalah Sultan Hanyokrokusumo. Bangsa Indonesia
dijajah selama kurang lebih 350 tahun oleh Belanda, hal tersebut tidak benar karena pada
kenyataannya masyarakat Aceh tidak pernah dikuasai secara keseluruan.
Raja Sisingamangaraja (1849-1907) mempimpin perlawanan kepada Belanda yang kemudian
memunculkan rasa kesadaran bahwa perlawanan harus dilakukan secara bersama-sama muncul,
berdirilah Budi Utomo pada tahun 1908, Sarekat Islam berdiri tahun 1912, Partai Nasional Indonesia
berdiri tahun 19 27, dan pada 28 Oktober 1928 pemuda pemudi dari seluruh Indonesia mengucapkan
Sumpah Pemuda. Tahun-tahun berikutnya pergerakan bersifat nasional.
C. PROKLAMASI
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia mengumumkan Proklamasi Kemerdekaannya ke seluruh
dunia. Proklamasi itu ditandatangani atas nama bangsa Indonesia oleh Soekarno dan Hatta, di Jalan
Pegangsaan No. 56 Jakarta. Keesokan harinya pada tanggal 18 Agustus 1945 Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia mengadakan siding dan menetapkan konstitusi, presiden, dan wakil presiden.
1. Periode 18 Agustus 1945 sampai dengan 27 Desember 1945
Dalam periode ini UUD 1945 digunakan sebagai pegangan. Tetapi, UUD 1945 belum dijalankan
secara murni dan konsekuen karena bangsa Indonesia baru saja memplokamirkan kemerdekaannya.
2. Perode 27 Desember 1949 sampai dengan 17 Agustus 1950
Dalam periode ini Republik Indonesia menjadi negara serikat. Sebelumnya bukan kehendak seluruh
bangsa Indonesia untuk memakai bentuk negara dan sistem pemerintahan, politik, dan administrasi
negara. Dalam periode ini yang dipakai sebagai pegangan adalah Konstitusi RIS. Pada RIS, presiden
dipilih oleh orang-orang yang berkuasa pada masing-masing Negara Bagian. Dalam konstitusi RIS
juga dikenal adanya senat yang mewakili negara-negara bagian, dimana setiap negara bagian
memiliki dua senat.
3. Periode 17 Agustus 1950 sampai dengan 5 Juli 1959
Pada tanggal 17 Agustus 1950 Indonesia resmi kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia
walaupun konstitusinya adalah UUDS tahun 1950. Oleh karenanya sistem pemerintahan tetap dalam
bentuk parlementer, yaitu para menteri bertanggung jawab kepada pada parlemen (DPR) dan
parlemen dapat menjatuhkan cabinet melalui mosi tidak percaya. Presiden hanyaditetapkan sebagai
kepala negara saja, tidak sebagai kepala pemerintahan.
Pada akhir tahun 1955 diadakan pemilihan umum yang pertama di Indonesia dalam pemilihan
anggota parlemen (aparat legislative yang disebut demgan istilah konstituante). Kemudian
konstituante menyelenggarakan pemungutan suara untuk mengetahui diterima atau tidaknya kembali
UUD 1945. Tetapi hasil pemungutan suara menunjukkan bahwa dukungan suara yang diperlukan
tidak diperoleh. Walaupun sebenarnya jumlah suara yang masuk lebih banyak menyetujui untuk
kembali pada UUD 1945.
Maka pada 5 Juli 1959, Presiden Soekarno menyatakan kembali kepada UUD 1945. Peristiwa ini kita
kenal dengan istilah Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
4. Periode 5 Juli 1959 sampai dengan Sekarang.
Dapat kita ketahui bersama bahwa UUD 1945 adalah undang-undang yang berusaha menjaga
persatuan ditengah-tengah kebhinnekaan bangsa Indonesia. Menurut pengamatan Presiden Soekarno,
demokrasi liberal tidak semakin mendorong Indonesia mendekati tujuan revolusi yang berupa
masyarakat adil dan makmur.
Presiden Soekarno ingin melihat bangsa Indonesia yang kuat dan bersatu padu sebagaimana pada
awal kemerdekaan dahulu. UUDS 1950 dianggap melakukan penyimpangan dari cita-cita luhur
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Lalu Presiden Soekarno mencanangkan demokrasi
terpimpin dalam politik dalam negreri Republik Indonesia.
D. ORDE LAMA.
Sejarah Indonesia sejak sepuluh tahun terakhir ini banyak memperlihatkan pertentangan antara
idealisme dan realita. Apalagi sejak tiga tahun terakhir ini kelihatan benar tindakan-tindakan
pemerintah yang bertentangan dengan UUD. Dalam periode demokrasi terpimpin, pemikiran
demokrasi Barat banyak ditinggalkan. Presiden Soekarno menyatakan bahwa demokrasi liberal tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa dan negara Indonesia. Prosedur pemungutan suara dianggap tidak
efektif dan Soekarno memperkenalkan “musyawarah mufakat”.
Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang berdasarkan sistem pemerintahannya kepada
musyawarah dan mufakat dengan pimpinan satu kekuasaan sentral ditangan satu orang.
E. ORDE BARU
Memanasnya politik menjelang akhir tahun 1965, dikaitkan dengan siapa pengganti Presiden
Soekarno apabila suatu hari wafat. Larena sejak tahun 1955 tidak pernah lagi dilakukan
pemilihan umum. Ada dua kandidat yang disebut-sebut sebagai presiden, yaitu Letjen A.
Yani dan Jendral A.H, Nastution dimana kedanya sangat dibenci oleh PKI. Mayjen Soeharto
berjuang mengisi jabatan kosong (panglima AD) sebagai panglima Kostrad pak Harto tidak
tercantum didaftar hitam yang akan dibunuh PKI.
Selanjutnya dalam beberapa kali pemilihan umum Pak Harto dipertahankan
nenjadi presiden, yaitu dengan ketetapan sebagai berikut.
1. Tap MPR No. IX/MPR/1973 hasil pemilu 1971.
2. Tap MPR No. X/MPR/1978 hasil pemilu 1977.
3. Tap MPR No. VI/MPR/1983 hasil pemilu 1982.
4. Tạp MPR No. V/MPR/1988 hasil pemilu 1987.
5. Tap MPR No. VI/MPR/1993 hasil pemilu 1992.
Strateginya adalah dengan menunjuk para anggota MPR khusus untuk utusan
daerah dan utusan golongan. Pembangunan ekonomi berja;lan cukup pesat tetapi hanya
dinikmati segelintir orang dekat beliau namun digembor-gemborkan sebagai usaha tinggal
landas setelah dari pembangunan ke pembangunan. Politik hanya terkebiri yang sudah ada
tidak ada satupun kritik dari masyarakat melalui wakilnya di legislative terhadap penerintah.
Pihak pemerintahan sipil juga terbuka kesempatan untuk saling tuding, saling kolusi, dan
tidak terkoordinasi dalam pembangunan. Pemerintah Orde Baru memang memanfaatkan
preman sebagai strategi untuk melakukan porak poranda yang pada akhir riwayatnya terkenal
dengan teori layang-layang putus. Artinya sewaktu kita menjadi anak-anak kita berebut
layang-layang dan daripada tidak mendapat sama sekali kita merobek-robeknya. Begitulah
dengan pemerintah bila tidak lagi berkuasa dan ada kemungkinan dihujat bahkan diadili maka
sebaiknya negara yang dulu diperintah ini dihancurkan. Namun, mau tidak mau, suka tidak
suka, sejarah terus berjalan dan reformasi pun di ambang pintu.
F. ORDE REFORMASI
Tanggal 2 mei pak harto mengundurkan diri yang disambut masyarakat utamanya di Jakarta dengan
tumpah ruah di jalan. Digantikan dengan wakil presiden Prof. Dr. Ing. Bacharuddin jusuf Habibie
dengan mengucapkan sumpah di Istana merdeka Jakarta. Pemerintah Habibie berbeda dengan
pemerintah Soeharto. Habibie adalah seorang demokratis yang ilmuwan. Di masa beliau para tahanan
politik dibebaskan. Di masa beliau juga pertama kalinya pemilihan umum dilangsungkan secara
demokratis melebihi pemilu tahun 1955. Pemilu 1999 diikuti oleh 48 partai walaupun hanya 21 partai
yang mendapat bagian kursi di DPR RI.
I. KEBUDAYAAN INDONESIA
Menurut Prof. Dr. Koentjaraningrat (1990): Kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan,
tindakan, dan hasil karya dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia
dengan belajar.
Budaya kedaerahan yang akan penulis uraikan berikut, baik yang bersifat kawula gusti maupun yang
bersifat partisipan, di satu segi masih akan ketinggalan dalam menggunakan hak dan dalam memikul
tanggung jawab dalam SANRI. Hal ini disebabkan oleh isolasi dari kebudayaan luhur, pengaruh
penjajahan, nepotisme, promodialisme, dan feodalisme.
1. Budaya Jawa
Dalam politik, orang Jawa relative lebih merendah disbanding suku-suku lain di Indonesia, yang
terwujud dari bagaimana cara mereka memasang keris. Bila orang Bugis-Makassar,
Minangkabau, Banjarmasin, dan Aceh masing-masing menyelipkan badik, keris, Mandau, dan
rencong mereka pada dada dan perut, maka orang jawa menyimpan kerisnya di punggung, agar
tampak tidak mengancam. Hanya mungkin ada yang menilai kurang jantan. Itulah sebabnya
dalam manajemen, orang jawa lebih senang menentang dari belakang daripada berhadap-hadapan
2. Budaya Minangkabau
Budaya partisipan sebenarnya dapat dikaji dari Ranah Minangkabau, mengapa orang padang
terkenal ulet lidah dan tidak mau mengalah karena di dalam petatah-petitih, mereka sudah sejak
dulu mempunyai pandangan tentang filsafat hidup, termasuk dalam hal manajemen
pemerintahan.
3. Budaya Sunda
Dalam penyelenggaraan politik pemerintahan, baik di tingkat pemerintahan daerah maupun
pemerintahan kecamatan sampai ke desa-desa, terjadi hubungan akrab antara birokrat setempat
dengan rakyatnya. Bahkan tidak jarang dalam pesta-pesta rakyat, masyarakat menyuguhkan
tarian jaipongan dari para ronggeng dan pesinden kepada para aparat pemerintah.
4. Budaya Bugis-Makassar
Di bidang politik, maka suku Bugis-Makassar ini tepat mengisi posisi legislative karena
kemampuan dan keberaniannya dalam berbantahan. Tetapi bila masyarakat Bugis-Makassar
merantau meninggalkan negeri, muncul rasa kekeluargaan yang mendalam. Mereka juga
memiliki rasa segan terhadap yang dituakan. Risikonya sulit mengusut korupsi, kolusi, dan
nepotisme dikalangan mereka yang memiliki hubungan kekerabatan.
5. Budaya Manado
Legenda kuno Manado mencatat bahwa daerah ini pernah dipimpin dan dikuasai oleh mayoritas
kaum wanita. Dalam etika administrasi Negara tidak dapat dituduhkan pada daerah ini dengan
frontal, tetapi harus mengaitkannya dengan keberadaan kasih itu sendiri, karena mereka juga
mempunyai seperangkat harga diri, bahkan cenderung berestetika secara melankonis, dalam
menghadapi penyelenggaraan administrasi Negara.
6. Budaya Aceh
Sebagai ekses dari keuletan daerah ini, mereka lalu tampak eksistensialis ketimbang fataisme;
jihad diperlukan lebih mutlak ketimbang sufime. Untuk itu dalam penyelenggaraan politik
diperlukan pendekatan religi.
7. Budaya Papua
Terjadinya berbagai gerakan separatis di daerah ini, bukan karena tujuan politik semata, tetapi
karena adanya rasa tidak terpakai dalam pemerintahan. Hal ini menimbulkan rasa gengsi terhadap
kemampuannya yang sebenarnya dan mereka ingin serta perlu untuk membuktikannya. Itulah
sebabnya gerakan-gerakan tersebut selama ini tidak pernah terealisasi untuk bersatu dalam pulau
yang luas.
8. Budaya Batak
Dalam mengemukakan pendapat, orang Batak cenderung spontan tanpa tedeng aling-aling.
Sehingga demokrasi dalam pembanggunan politik akan berkembang pesat bila mengikuti putra
Batak.
9. Budaya Bali
Masyarakat Bali relative jauh dari keinginan untuk memisahkan diri dibandingkan daerah-daerah
lain di Indonesia. Rasa kegotongroyongan mereka terbentuk dari budaya merek sendiri.
J. KKN DI INDONESIA
Sejak turunnya Jendral Soeharto dari kursi kekuasaan yang selama 32 tahun telah berkuasa, para
demonstran yang sebagai sebar terdiri dari perwakilan mahasiswa se-Indonesia istilah dan spanduk
yang paling banyak diangkat adalah pemberantasan KKN (korupsi, kolusi, nepotisme). Korupsi,
kolusi, nepotisme sudah dianggap menjadi budaya bangsa yang membuat negeri ini semakin terpuruk
ke dalam menurunnya mutu sumber daya manusia di Indonesia.
K. KRISIS DAN PATOLOGI PEMERINTAHAN
Ada beberapa krisis yang sedang terjadi di Indonesia dan penanggulangannya sangat sulit yaitu
sebagai berikut.
1. Indonesia secara memprihatinkan menempati urutan korupsi nomor satu di dunia.
2. Bila berbagai Negara di dunia ini mengirimkan para pakar ke luar negeri, maka Indonesia
hanya mengirimkan pembantu rumah tangga (TKW) dan (TKI).
3. Bila Negara lain sedang memproklamirkan hak asasi manusia dan demokratisasi, di
Indonesia kita melihat darah-darah tertumpah di negeri ini mulai dari Aceh, Timor Timur,
Papua,Ambon, Sambas, Poso, dll.
Jadi, terlihat kita memang mengalami krisis kepemimpinan serta memiliki budaya yang lamban,
patologinya sebagai berikut.
1. Budaya feodalistik yang masih terasa
2. Kebiasaan menunggu petunjuk pengarahan dari atasan membuat bangsa ini tidak memiliki
inisiatif
3. Loyalitas kepada atasan bukan kepada organisasi
4. Belum berorientasi pada prestasi
5. Keinginan untuk melayani masyarakat masih rendah
6. Jumlah pegawai negeri yang banyak dan tidak berbobot karena system pemerintahan yang
tidak transparan.
L. KEKUATAN POLITIK
Partai politik adalah salah satu insfrastruktur politik,sedangkan insfrastukrur politik di
Indonesia meliputi keseluruhan kebutuhan di bidang politik.Organisasi politik yg resmi
tampak seperti partai politik,perkumpulan buruh,tani ,nelayan,pedagang,organisasi
wanita,pemuda,pelajar,militer,dll.Ada pula organisasi tidak resmi namun sangat mengusai
keadaan sebagai elite power.Organisasi itu disebut grup penekan (pressure group) seperti
kelompok kesukuan,fanatisme kegaaman dan kelompok tertentu berdasarkan alamamater.
1. Nahdlatul Ulama (NU)
NU adalah gerakan dari ulama Islam di Indonesia yg dipelopori K.H. Wahid Hasyim
Asyari.Melalui lembaga pendidikan pondok pesantren,NU berhasil ,menanamkan semangat
dan watak anti kolonialisme berpegang teguh pada ajaran islam serta memelihara semagat
ahlul sunah wal jamaah.Didirikan tahun 1926,NU sebagai organisasi sosial keagamaan.
2. Muhammadiyah
Didirikan tahun 1912 oleh K.H. Ahmad Dahlan,Muhammadiyah merupakan organisasi
keagamaan yg memberi saham besar secara nasional.Peranan Muhammadiyah dalam gerakan
nasional sangat strategis.Membangun masyarakat dalam iga bidang,yaitu
kultur,peradaban,dan akidah.
3.Tarbiyah Islamiyah
Tarbiyah Islamiyah yang ada umumnya bersifat kemasyarakatan, melakukan kegiatan seperti
membantu fakir miskin, memperbanyak dakwah, membangun sekolah-sekolah untuk
mempercepat Pendidikan masyarakat, serta usaha lain berdasarkan kemanusiaan.
4.Mahasiswa
Mahasiswa adalah sesuatu kekuatan politik yang besar. Itulah sebabnya para elit kekuasaan
memanfaatkan mahasiswa untuk menjatuhkan penguasa, seperti jatuhnya soekarno pada
tahun 1966. Kampus memang tempat mimbar bebas yg mengawali seorang mahasiswa
mengenal kehidupan politik kendatipun yang bukan dari jurusan ilmu politik atau ilmu sosial
lainnya.
5.Wartawan
Wartawan adalah pembentuk opini melalui Koran,majalah,dan tabloid yg mereka buat.Oleh
karena itu wartawan merupakan kekuatan politik di Indonesia.
6.Pengusaha
Pengusaha adalah pelaku pasar yang dapat memanfaatkan isu. Pengusaha sudah barang tentu
pedagang, jadi mereka paham sekuler memiliki moto mencari keuntungan sebesar besarnya
dengan kerugian uang sekecil kecilnya. Kalaupun mereka memberikan sumbangan, hanya
sebagi bagian dari politik promosinya.
M. PARTAI POLITIK
Partai politik adalah sekelompok orang yang memeiliki ideologi sama, berniat merebut dan
mempertahankan kakuasaan dengan tujuan untuk memperjuangkan kebenaran, dalam suatu
level Negara. Memang pemilihan umum menjadi sarana untuk menentukan suara terbanyak
(voting) walaupun sebenarnya tidak multak diperlukan,dalam berbagai pemilihan.Kelompok
Islam ada yg menolak keberadaan demoksrasi seperti ini yaitu Hizbut Tahrir.
N. PEMILIHAN UMUM
Ada 2 jenis system pelaksanaan pemilihan umum yang dipakai yaitu :
a. Sistem Distrik
Sistem ini diselanggarakan berdasarkan lokasi daerah pemilihan,tidak membedakan jumlah
penduduk,tetapi berkiblat pada tempat yg sudah ditentukan.
b. Sistem Proporsional
Sistem ini berkiblat pada jumlah penduduk yg akan menjadi peserta pemilih.Yang dipilih adalah
kelompok yg diajukan kenstetan pemilu,yaitu para partai politik.Setelah pemilihan umum tahun 1955
pemerintahan orde lama tidak lagii melakukan pemilihan umum.Legislatif menyatakan Bung Karno
sebagai presiden seumur hidup.Hal ini berakhir sampai kejatuhan Bung Karno setelah peristiwa G30S
PKI. Pemilu tahun 1977 partai politik digabung menjadi dua prtai besar yaitu,partai Krsiten dan partai
Katolik ditambah PNI,Murba,dan IPKI menjadi Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Sedangkan partai
Islam seperti NU,Parmusi,PSSI,Perti menjadi Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Golongan
Karya(Golkar) lahir pada tanggal 20 Oktober 1964 .Setelah Pak Hato jatuh dan diganti oleh
Prof.Dr.B.J.Habibie,presiden RI ke-3 melakukan berbagai perubahan di bidang politik antaranya:
1.UU Nomor 2 Tahun 1999 tentang Partai Politik
2.UU Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan Umum
3.UU Nomor 4 Tahun 1999 tentang MPR & DPR.
Selanjutnya untuk pemilu 2004 sampai tulisan ini dibuat partai berjumla 225 partai politik.Karena
banyak partai yang berbelah dua.
Kesimpulan: pada bab ini menjelaskan tentang pemerintahan Indonesia yang didalamnya memuat
tentang pengertian Indonesia, masa sebelum kemerdekaan, proklamasi, orde lama, orde baru, orde
reformasi, konstitusi dan dasar negara, Lembaga tinggi negara, kebudayaan Indonesia, KKN di
Indonesia, krisis dan patologi pemerintahan, kekuatan politik, partai politik, pemilihan umum,
BAB 5
(BIROKRASI DAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN)
Birokrasi yang dalam bahasa Inggris disebut bureaucracy berasal dari kata bureau (berarti
meja) dan cratein (berarti kekuasaan), maksudnya kekuasaan berada pada orang-orang yang di
belakang meja. Di Indonesia, birokrasi cenderung diartikan berbelit-belit. Kendati sebenarnya bila
orang-orang yang di belakang me itu disiplin, terampil, taat pada tugas, dan tidak membedakan orang,
maka hal yang dikhawatirkan tersebut di atas tidak akan terjadi.
Max Weber dalam bukunya The Theory of Social and Economic Organis tion (diterjemahkan
Talcott Person dan A.R. Henderson) serta buku Essay on Socio logy (diterjemahkan H.H. Gerth dan
C.W. Mills) membahas birokrasi dan menjad kajian utama para ilmuwan di berbagai negara, karena
Weber termasuk orang yang pertama menyuguhkannya.
Selama ini banyak pakar yang meneliti dan menulis tentang birokrasi, yaitu bahwa fungsi staf
pegawai administrasi harus memiliki cara-cara yang spesifik agar lebih efektif dan efisien, yaitu rule,
spesialisasi,zakelijk, formal hierarkis, rasional, otoritas, obedience, dicipline, sistematis, dan
impersonal
Para pakar birokrasi semula merumuskan pendapatnya karena melihat masih rasional dalam
banyaknya organisasi yang bekerja secara sembrono. Tetapi kemudian pada organisasi yang mencoba
menjalankan birokrasi yang dimodifikasi sesuai dengan budaya setempat, maka lahirlah bentuk
paling ekstrem dari birokrasi tersebut, yaitu kekakuan yang sentralistis, tirani. Karena itu diperlukan
balance untuk menyeimbangkan birokrasi itu sendiri dengan kebijaksanaan.
A. KARAKTERISTIK DAN PERILAKU BIROKRAT
Ada beberapa karakteristik dan perilaku birokrat yang akhir-akhir ini menjadi patologis
(penyakit) dalam pemerintahan, diagnosisnya sebagai berikut. Budaya feodalistik masih terasa,
kebiasaan menunggu petunjuk pengarahan, loyalitas kepada individu bukan kepada tugas organisasi,
belum berorientasi pada prestasi, keinginan untuk melayani masih rendah, belum ditopang teknologi
secara menyeluruh, budaya ekonomi biaya tinggi, jumlah pegawai negeri relatif banyak tetapi kurang
bermutu dan asal jadi.
B. ORGANISASI PEMERINTAHAN
Dari definisi-definisi dari beberapa para ahli dapat disimpulkan bahwa definisi organisasi,
yaitu sebagai berikut.
1. Wadah atau tempat terselenggaranya administrasi.
2. Di dalamnya terjadi hubungan antarindividu maupun kelompok, baik dalam organisasi itu sendiri
maupun keluar organisasi.
3. Terjadi kerja sama dan pembagian tugas dala organisasi tersebut.
4. Berlangsung proses aktivitas berdasarkan kinerja masing-masing.
Ada dua jenis organisasi secara global di semua negara, yaitu organisasi pemerintah dan
organisasi nonpemerintah (baik swasta yang bernuansa dagang maupun yang nondagang). Khusus
untuk organisasi pemerintah merupakan syarat utama suatu negara di samping wilayah, penduduk,
dan pengakuan. Organisasi pemerintah dapat berubah tetapi perubahan negara berarti pembubaran
negara itu sendiri. Organisasi pemerintah berbeda dengan organisasi mana pun di dunia, karena ada
tiga hal penting yang dimilikinya sebagai wewenangnya, yaitu sebagai berikut.
1. Bila organisasi lain tidak diperkenankan membunuh orang dan bahkan dapat dituntut maka
organisasi pemerintah diperbolehkan, biasanya disebut dengan hukuman mati.
2. Bila organisasi lain tidak diperkenankan mengurung orang walaupun dalam waktu yang sangat
singkat maka organisasi pemerintah diperbolehkan, biasanya disebut dengan penjara atau lembaga
pemasyarakatan.
3. Bila organisasi lain tidak diperkenankan memungut uang dengan paksa tanpa alasan yang jelas
karena pemberian jasa tertentu maka organisasi pemerintah diperbolehkan, biasanya disebut dengan
pajak.
Kewenangan tersebut di atas diberikan karena pemerintah diharapkan akan mengatur
ketertiban di setiap negara. Oleh karena itu, pemerintah tidak diharapkan zalim, itulah sebabnya ada
pihak kekuatan lain menjadi pengawasnya yang berasal dari wakil rakyat.
C. SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA
Calon pegawai baru semestinya melewati banyak tahapan untuk memulai bekerja, mulai dari
syarat administrasi, wawancara, psikotes, training, dll. Begitulah seharusnya tahapan penerimaan
pegawai pemerintah. Hanya saja kenyataan jauh panggang dari api. Karena banyak yang diterima
adalah ngaku karena ikatan saudara dengan pejabat personalia, karena pemberian sesuatu dari calon
pekerja, sehingga kolusi seperti ini di Indonesia tidak lagi menjadi rahasia umum.
Mereka yang memenuhi syarat (requirement) ini, tidak dijumpai dalam perekrutan pegawai
pemerintah, yang dapat diamati adalah, pertama pengumuman pencarian tenaga pegawai negeri sipil
biasanya tidak diumumkan secara besar-besaran. Dikatakan demikian karena dalam setiap
penerimaan pegawai dipastikan selalu ada anak pejabat ataupun kerabat pihak personalia yang
diterima. Kedua Kolusi sulit sekali dideteksi karena tidak sama dengan korupsi yang dapat dipantau
dari manipulasi laporan. Ketiga testing dan seleksi hanya menjadi formalitas belaka. Keempat
pengiriman tugas belajar diutamakan bagi mereka yang belum terpakai dalam formasi, jadi maksud
pengiriman tugas belajar itu agar tidak merebut posisi pejabat yang sudah mapan.Inilah keseluruhan
sebab-sebab sulitnya memotivasi pegawai negeri sipil untuk berprestasi dan mengabdi pada bangsa
dan negara, karena yang diperebutkan dalam bekerja adalah berbagai tempat yang basah atau cukup
memberikan keuntungan bagi yang bersangkutan.
D. PELAYANAN PEMERINTAHAN
Fitzsimmons (1982) mengatakan bahwa:
Customer satisfaction with service quality can be defined perception of received with
expectation of service desired (maksudnya rasa puas orang yang memerlukan pelayanan bisa
diartikan dengan memperbandingkan bagaimana pandangan antara pelayanan yang diterima dengan
harapan pelayanan yang diharapkan).
Jadi, dalam pelayanan pemerintah, rasa puas masyarakat terpenuhi bila apa yang diberikan
oleh pemerintah kepada mereka sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Tidak boleh terlalu mahal,
mutunya harus bagus dan pengerjaannya tidak boleh berlarut-larut
Jadi, yang namanya pelayanan terdiri dari tiga unsur pokok, yaitu biayanya relatif harus lebih
rendah, waktu untuk mengerjakan relatif cepat, dan mutu yang diberikan relatif lebih bagus.
E. MANAJEMEN PEMERINTAHAN
Manajemen baru merupakan suatu masalah yang besar setelah faktor dan sumber daya yang
paling sukar untuk dikendalikan dan didayagunakan, masuk ke dalam kancah karya, yaitu persoalan
manusianya. Karena itu manajemen menetapkan cara pengendalian manusia itu sendiri. Manajemen
pemerintahan harus melihat kepentingan rakyat, dan memerlukan kekuasaan.
Untuk itu manajemen pemerintahan harus membuat peraturan yang baik dan benar secara
seimbang. Maksudnya, setiap manajer pemerintahan memiliki intelektual dan kecerdasan yang tinggi
dalam ilmu pemerintahan, memiliki moral yang tinggi serta memiliki seni yang tinggi.
Kesimpulan: pada bab ini menjelaskan tentang birokrasi dan manajemen pemerintahan yang
didalamnya memuat tentang karakteristik dan perilaku birokrat, organisasi pemerintahan, sumber
daya manusia, pelayanan pemerintah, manajemen pemerintah.
Bab 6
(Administrasi Departemen Di Indonesia)
A. Menteri Kabinet
Seperti yang sudah disebutkan dalam tujuh kunci pokok Sistem Pemerintahan Indonesia bahwa
untuk membantu presiden dibentuk beberapa kementrian departemen,maka pada periode kabinet
1999-2004 terdapat 17 kabinet departemen. Selain itu dibentuk juga kementrian yang tidak
mempunyai jajaran departemen sampai ke daerah yaitu terdapat 10 kabinet. Kemudian dibentuk
pejabat tinggi negara setingkat dengan menteri antara lain sebagai berikut.
1. Panglima Tentara Indonesia
2. Gubernur Bank Indonesia
3. Jaksa Agung
4. Kepala Kepolisian Republik Indonesia
Sesuai dengan Keputusan Presiden RI Nomor 44 Tahun 1974 tentang pokok-pokok Organisasi
Departemen,maka setiap departemen harus memiliki:
1. Unsur pimpinan: menteri
2. Unsur pembantu pimpinan: sekertaris jendral
3. Unsur pelaksana: direktur jendral
4. Unsur pengawasan: inspectoral jendral
Selain itu dibentuk juga unsur staf ahli menteri,badan penelitian dan pengembangan,badan
pendidikan dan latihan pada beberapa departemen. Dalam rangka pemberian otonom kepada daerah
karena asas desentralisasi maka diserahkan beberapa urusan kepada suatu daerah sehingga di
kabupaten berdiri sebagai dinas. Sedangkan berdasarkan pada asas dekonsentrasi keberadaan
departemen dibentuk kepanjangan tangannya secara vertikal di provinsi beberapa instansi vertikal.
B. Lembaga Pemerintah Non Departemen
Pemerintah pusat membentuk pula lembaga yang tidak berbentuk departemen,yaitu lembaga
pemerintah non departemen (LPND). Karena adanya persoalan khusus yang bersifat nasional yang
tidak dapat dilakukan oleh departemen yang sudah dibentuk.
Adapun perbedaan antara LPND dan lembaga departemen yaitu jika presiden selesai
mempertanggungjawabkan pekerjaannya pada akhir masa jabatannya maka pimpinannya tidak
bersamaan turun dengan para menteri,karena terdapat beberapa pekerjaan yang bukan bersifat politis.
Karena kepala LPND mendapat bimbingan,petunjuk,dan bertanggungjawab kepada presiden.
C. BANK INDONESIA
Bank Indonesia merupakan milik negara dan merupakan badan hukum yang bergerak melakukan
tugas berdasarkan peraturan perundang-undangan. Bank Indonesia memiliki tugas pokok membantu
pemerintah dalam mengatur,menjaga,serta memelihara ketertiban nilai rupiah. Yang paling penting
adalah mendorong kelancaran produksi dan meningkatkan taraf hidup rakyat melalui ketinggian nilai
rupiah di mata dunia moneter internasional. Pimpinan Bank Indonesia merupakan seorang gubernur
setingkat menteri,diangkat oleh presiden atas usul dewan moneter dan masa jabatannya lima tahun.
Untuk menjalankan tugas pokoknya, Bank Indonesia menyusun rencana devisa yang mencerminkan
pemerliharaan ekonomi nasional serta memperlancar usaha pembangunan dengan memperhatikan
posisi likuiditas dan solvabilitas internasional untuk diajukan kepada pemerintah melalui dewan
moneter.
D. Tentara Nasional Indonesia
Tentara Nasional Indonesia (TNI) didirikan tanggal 5 Oktober 1945 dengan nama TKR (Tentara
Keamanan Rakyat). Pertama kali dipimpin oleh Supriadi yang gugur dalam perkelahian dengan
seorang Jepang di Blitar. Kemudia digantikan oleh Soedirman yang selanjutnya didaulat sebagai
Jendral besar TNI.
TNI merupakan alat negara yang berfungsi selaku penindak dan penangkal awal setiap ancaman
yang datang baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri. Selain itu,TNI juga memiliki fungsi
sebagai penegak hukum serta melatih rakyat bila diperlukan dalam tugas pertahanan negara baik di
darat,laut,maupun udara demi keselamatan masyarakat.
E. Kejaksaan Agung
Kejaksaan Agung merupakan lembaga penuntut umum tingkat pemerintah pusat yang
berkedudukan di Jakarta,dipimpin oleh seorang Jaksa Agung. Kejaksaan Agung
untuk mencegah separatisme tidak dapat didesentralisasikan. Oleh karena itu,pada
tingkat provinsi dibentuk Kejaksaan Tinggi, sedangkan pada tingkat kabupaten
dibentuk kejaksaan Negeri,sedangkan instansi vertical yang memiliki wewenang
berdasarkan pelimpahan dari pemerintah tingkat Kejaksaan Agung.