Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa dan Sastra Indonesia
Yang Dibina Oleh Amelia Widya Hanindita, S.Pd., M.Pd
Oleh:
Puji dan syukur saya haturkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul "JENIS DAN RAGAM KARYA SASTRA" sebagai mata kuliah Bahasa
Indonesia menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan dalam makalah
ini karena itu, kami sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca
untuk melengkapi segala kekurangan dan kesalahan makalah ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama
proses penyusunan makalah ini.
Kelompok X
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karya sastra dibagi menjadi tiga jenis, antara lain puisi, prosa, dan drama.
Ketiganya mempunyai karakteristik berbeda-beda, baik secara tipografi maupun
gaya penyampainnya. Puisi merupakan bentuk karya sastra yang mengungkapkan
perasaan dan pikiran penulisnya secara imajinatif yang disusun berdasarkan
konsentrasi atas kekuatan bahasa yang berkaitan dengan struktur fisik dan struktur
batinnya. Prosa adalah Prosa merupakan karya sastra yang ditulis bebas dan tidak
terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi. Prosa di dalam ilmu kesusastraan
juga disebut dengan fiksi (fiction), teks naratif (narrative text), wacana naratif
(narrative discource). Drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog,
yang diproyeksikan pada pentas dengan menggunakan percakapan dan action di
hadapan penonton (audience).
B. Rumusan Masalah
1. Apa Hakikat Karya Sastra?
2. Bagaimana Bentuk Karya Sastra?
3. Apa Fungsi Karya Sastra
4. Apa Jenis dan Ragam Karya Sastra?
C. Tujuan
1. Untuk mengidentifikasi jenis dan ragam karya sastra
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Karya Sastra
Karya sastra merupakan ekspresi kreatif yang memperkata budaya, dan
pemikiran manusia, serta memiliki konvesi sendiri 1.
B. Karakteristik Karya Sastra
Karakteristik karya satra terbagi menjadi 2 bentuk, antara lain 2:
1) Sastra Lisan
Sastra lisan merupakan sastra atau cerita yang di wariskan secara turun
temurun dari generasi ke generasi yang mencangkup ekspresi kesusastraan warga.
2) Sastra Tulis
Sastra tulis dalam prosesnya menjadi kelanjutan dari sastra lisan dalam
banyak temuannya. Hal ini disebabkan karena ada banyaknya proses
perkembangan Bahasa didalamnya yang menjadi sarana dalam mengembangkan
unjuk ekspresi seni (sastra, pertunjukan, ekspresi pandangan keagamaan seperti
mantra dan doa).
Karya sastra, khususnya karya sastra modern mempunyai tiga jenis atau dibagi
menjadi tiga genre, antara lain, puisi, prosa, dan drama. Puisi merupakan salah
karya sastra yang ditulis berdasarkan aturan matra, rima, serta penyusunannya
terikat oleh larik dan bait. Memahami puisi merupakan hal yang tidak mudah,
karena puisi ditulis dengan bahasa padat. Prosa di dalam ilmu kesusastraan juga
disebut dengan fiksi (fiction), teks naratif (narrative text), wacana naratif
(narrative discource). Maka, prosa diartikan sebagai kata benda fiksi yang dalam
bahasa Indonesia secara singkat berarti "sesuatu yang dibentuk; sesuatu yang
dibuat; sesuatu yang diciptakan; sesuatu yang diimajinasikan berdasarkan pikiran
dan perasaan penulisnya. Dengan demikian pengertian prosa fiksi adalah karya
naratif yang bersifat imajinatif, yang isinya berdasarkan realitas yang dialami
penulisnya, dan diungkapkan secara estetis. Sedangkan drama mempunyai
kekhususan dibandingkan dengan genre puisi ataupun genre fiksi. Berbeda dengan
puisi dan fiksi, tujuan drama ditulis pengarangnya tidak hanya berhenti pada tahap
pembeberan gagasan atau peristiwa untuk dinikmati secara artistik imajinatif oleh
para pembacanya, namun mesti diteruskan untuk kemungkinan dapat
dipertontonkan dalam suatu penampilan gerak dan perilaku yang konkret.
DAFTAR PUSTAKA