Anda di halaman 1dari 10

RANGKUMAN MATERI PEMBELAJARAN

KELAS XII SEMESTER 6/GENAP


SMA NEGERI 6 SURAKARTA
Disusun oleh : SUNARJO, S.Pd

KD 3.4 TENTANG DINAMIKA PERSATUAN DAN KESATUAN DI NKRI

Sub KD 3.4.2 : Unsur-unsur Terbentuknya Negara dan Arti Pentingnya


Semangat Persatuan dan Kesatuan bagi NKRI

Suatu negara dapat terbentuk jika terdapat unsur-unsur negara yang harus
dipenuhi. Oleh karena itu, untuk berdirinya negara harus memiliki unsur-unsur
tertentu agar organisasi negara itu memenuhi syarat dan sah secara yuridis dan politis
sebagai negara. Unsur berdirinya negara dibedakan menjadi dua macam, yaitu unsur
konstitutif dan unsur deklaratif.
1. Unsur konstitutif
Unsur konstitutif adalah unsur mutlak terbentuknya suatu negara, unsur yang
harus ada untuk terjadinya suatu negara. Adapun unsur-unsur konstitutif suatu
negara sebagai berikut.

a. Adanya Rakyat
Rakyat merupakan kumpulan manusia yang hidup bermasyarakat di wilayah
suatu negara dan mempunyai cita-cita untuk hidup bersama dalam satu
kesatuan politik. Status hukum rakyat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
1) Penduduk adalah semua orang yang bertempat tinggal atau berdomisili di
wilayah negara dengan tujuan untuk menetap.
2) Bukan penduduk adalah mereka yang berada dalam suatu wilayah
negara hanya untuk sementara waktu.
3) Warga negara adalah mereka yang berdasarkan hukum tertentu
merupakan anggota dari suatu negara.
4) Bukan warga negara (orang asing) adalah mereka yang berada pada
suatu negara, tetapi secara hukum tidak menjadi anggota negara yang
bersangkutan, namun tunduk pada pemerintahan di mana mereka berada.
b. Mempunyai Wilayah Tertentu
Wilayah merupakan salah satu unsur penting dalam negara. Wilayah
merupakan batas tempati/batas area beradanya suatu negara sebagai tempat
tinggal rakyat dan merupakan batas berdaulatnya negara. Macam-macam
wilayah yang dapat dimiliki suatu negara meliputi daratan, lautan, udara, dan
ekstrateriotorial/ daerah konvensional.
c. Mempunyai Pemerintah yang berdaulat
Pemerintah yang berdaulat merupakan pemerintahan yang berkuasa atas
seluruh wilayahnya dan segenap rakyatnya serta dihormati oleh negara lain.
Kekuasaan yang dimiliki pemerintah mempunyai kedaulatan yang berlaku
ke dalam dan ke luar.
1) Kedaulatan ke dalam
Kedaulatan ke dalam artinya pemerintah memiliki wewenang tertinggi
dalam mengatur dan menjalankan organisasi negara sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
2) Kedaulatan ke luar
Kedaulatan ke luar artinya pemerintah berkuasa bebas, tidak terkait, dan
tidak tunduk pada kekuatan lain. Mempunyai hak untuk menilai masalah-

Rangkuman Materi Sub KD 3.4.2 kelas XII /Property Right by Sunarjo, S.Pd
masalah internasional dan mengambil sikap terhadap masalah internasional
tersebut, tanpa tergantung oleh negara lain.
Menurut Konvensi Montevideo tahun 1933, yang merupakan Konvensi Hukum
Internasional, negara harus mempunyai empat unsur konstitutif sebagai berikut.
a. Harus ada rakyat
b. Harus ada wilayah
c. Harus ada kekuasaan tertinggi (penguasa yang berdaulat) atau pemerintahan
yang berdaulat.
d. Kesanggupan berhubungan dengan negara-negara lain.
2. Unsur deklaratif
Unsur deklaratif sangat penting karena pengakuan dari negara lain merupakan
landasan bagi negara untuk dapat mengadakan hubungan dengan negara lain
atau hubungan internasional. Unsur deklaratif, yaitu unsur yang bersifat
menerangkan, mengumumkan, atau mengakui berdirinya negara. Pengakuan dari
negara lain dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Pengakuan secara de facto
Pengakuan secara de facto, yaitu pengakuan tentang kenyataan adanya suatu
negara sehingga dapat mengadakan hubungan dengan negara lain.
b. Pengakuan secara de jure
Pengakuan secara de jure, yaitu pengakuan secara resmi berdasarkan hukum
oleh negara lain dengan segala konsekuensinya.
Adapun unsur-unsur yang harus ada dalam negara menurut Oppenheimer dan
Lauterpacht, yaitu rakyat yang bersatu, daerah atau wilayah, pemerintahan yang
berdaulat, dan pengakuan dari negara lain. Menurut pendapat tersebut, NKRI sudah
mencakup empat unsur pokok yang harus ada dalam negara.
1. Rakyat yang bersatu
Rakyat adalah semua orang yang menjadi penghuni suatu negara. Tanpa
rakyat, mustahil negara akan terbentuk. Leacock mengatakan bahwa, “Negara
tidak akan berdiri tanpa adanya sekelompok orang yang mendiami bumi ini”.
Hal tersebut menimbulkan pertanyaan, berapakah jumlah penduduk untuk
membentuk sebuah negara? Plato mengatakan bahwa untuk membentuk sebuah
negara, wilayah tersebut membutuhkan minimal 5.040 penduduk. Oleh karena itu,
rakyat sangat penting dalam suatu negara.
2. Daerah atau wilayah
Wilayah merupakan landasan material atau landasan fisik negara. Secara
umum, wilayah dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Wilayah daratan
Wilayah daratan, wilayah daratan tidak sepenuhnya dapat dimiliki sendiri oleh
suatu negara. Perbatasan wilayah suatu negara umumnya disepakati melalui
suatu perjanjian antarnegara (perjanjian internasional). Perjanjian tersebut
dapat berbentuk bilateral apabila hanya menyangkut kepentingan dua negara,
dan dapat pula berbentuk multilateral jika perbatasan dengan negara lain itu
melibatkan lebih dari dua negara. Sebagai batasnya biasanya ditentukan ciri-ciri
alamiah seperti gunung dan sungai. Kadang-kadang batas “buatan” harus
dibangun, misalnya dalam bentuk tembok pembatas. Batas wilayah suatu
negara dengan negara lain di darat dapat berwujud sebagai berikut.
1. Batas alamiah
Batas alamiah, yaitu batas wilayah suatu negara dengan wilayah negara
lain yaang terjadi secara alamiah, misalnya : pegunungan, sungai, dan
hutan, danau, lembah, ngarai, dataran tinggi dll.
2. Batas buatan
Batas buatan, yaitu batas wilayah suatu negara dengan negara lain yang
sengaja dibuat oleh manusia. Misalnya : pagar tembok, kawat berduri,
jembatan, jalan raya. Patok-patok dari beton, tugu, pos penjagaan.

Rangkuman Materi Sub KD 3.4.2 kelas XII /Property Right by Sunarjo, S.Pd
3. Batas secara geografis.
Batas secara geografis, yaitu batas wilayah suatu negara dengan negara
lain yang dapat ditentukan berdasarkan letak geografis suatu negara
melalui garis lintang dan garis bujur.

b. Wilayah lautan
Sebagaimana wilayah daratan, wilayah laut pun memiliki batas-batasnya. Pada
mulanya ada dua konsep dasar mengenai wilayah lautan, yaitu sebagai berikut.
1) Res nullius
Res nullius, yaitu konsepsi yang menganggap bahwa laut tidak ada
pemiliknya, untuk itu laut dapat diambil dan dimiliki oleh setiap negara.
2) Res communis
Res communis, yaitu konsepsi yang mengangap bahwa laut adalah milik
masyarakat dunia, sehingga tidak dapat diambil atau dimiliki setiap negara.

Adapun negara yang tidak memiliki lautan disebut land locked. Sedangkan
negara yang memiliki wilayah lautan dengan pulau-pulaunya disebut
archipelagic state. Untuk menentukan batas wilayah lautan lebih banyak
permasalahannya dan bermacam-macam peraturannya. Dalam hukum
internasional belum terbentuk adanya keseragaman ketentuan mengenai lebar
laut teritorial setiap negara dan kebanyakan negara menentukan sendiri-
sendiri batas laut teritorialnya, ada yang 3 mil (Indonesia sebelum Deklarasi
Juanda), 12 mil (seperti Saudi Arabia, RRC, Chile, dan sebagainya), 200 mil
(El Savador), dan 600 mil (Brasil). Dewasa ini, yang dijadikan dasar hukum
masalah wilayah kelautan suatu negara adalah Hasil Konferensi Hukum Laut
Internasional III tahun 1982 di Montigo Bay (Jamaika) yang diselenggarakan
oleh PBB, yaitu UNCLOS (United Nations Conference On The Law of The Sea ).
Batas lautan sebagai berikut.
1) Batas laut teritorial 12 mil dari bibir pantai ketika air surut.
2) Batas zona bersebelahan 12 mil dari laut teritorial/24 mil dari bibir pantai.
3) Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), yaitu wilayah laut selebar 200 mil ke
laut bebas. Di zona ini, negara yang bersangkutan berhak menggali dan
mengolah segala kekayaan alam dan menangkap pihak asing yang mencuri
kekayaan alam di dalamnya.
4) Batas Landas Kontinen (LK). Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal
17 Februari 1969, telah mengeluarkan deklarasi tentang “Landas Kontinen”
dengan kebiasaan praktik negara dan dibenarkan pula oleh Hukum
Internasional bahwa suatu negara pantai mempunyai penguasaan dan
yurisdiksi yang eksklusif atau kekayaan mineral dan kekayaan lainnya
dalam dasar laut dan tanah di dalamnya di landas kontinen.
Contoh hasil perjanjian landas kontinen sebagai berikut.
- Perjanjian Repulbik Indonesia dan Malaysia tentang Penetapan Garis
Batas Landas Kontinen Kedua Negara (di Selat Malaka dan Laut
Tiongkok Selatan) ditandatangani 27 Oktober 1969 dan mulai berlaku 7
November 1969.
- Perjanjian Republik Indonesia dan Thailand tentang Landas Kontinen
Selat Malaka Bagian Utara dan Laut Andaman, ditandatangani 17
Desember 1971 dan mulai berlaku 7 April 1972.
- Persetujuan Republik Indonesia dan Australia tentang Penetapan atas
Batas-batas Dasar Laut Tertentu di daerah Laut Timor dan Laut Arafuru
sebagai tambahan pada persetujuan tanggal 18 Mei 1971, dan berlaku
mulai 9 Oktober 1972.
5) Landas benua
Landas benua lebih dari 200 mil boleh mengadakan eksplorasi dan
eksploitasi asal bagi keuntungan dengan masyarakat internasional.

Rangkuman Materi Sub KD 3.4.2 kelas XII /Property Right by Sunarjo, S.Pd
c. Wilayah udara/Dirgantara
Berikut beberapa aturan tentang wilayah udara.
1) Menurut Pasal 1 Konvensi Paris 1919: Negara-negara merdeka dan
berdaulat berhak mengadakan eksplorasi dan eksploitasi di wilayah
udaranya, misalnya untuk kepentingan radio, satelit, dan penerbangan.
2) Konvensi Chicago 1944 (Pasal 1): Setiap negara mempunyai kedaulatan
yang utuh dan eksklusif di ruang udara di atas wilayahnya.
3) Menurut UU RI No. 20 Tahun 1982, batas wilayah kedaulatan dirgantara
yang termasuk orbit geostationer adalah setinggi 35.671 km.
4) Dalam Konvensi Paris (1949) Pasal 1, dinyatakan bahwa negara-negara
merdeka dan berdaulat berhak mengadakan eksplorasi dan eksploitasi di
wilayah udaranya, misalnya untuk kepentingan radio, satelit, dan
penerbangan.
Ada dua teori tentang konsepsi wilayah udara yang dikenal saat ini, yaitu
sebagai berikut.
1) Teori udara bebas (air freedom teory), terbagi dalam dua aliran. Pertama
aliran kebebasan ruang udara tanpa batas, aliran ini berpendapat bahwa
ruang udara itu dapat digunakan siapa pun, tidak ada negara yang
mempunyai hak dan kedaulatan di ruang udara. Kedua aliran kebebasan
udara terbatas, yang berpendapat bahwa setiap negara berhak mengambil
tindakan tertentu untuk memelihara keamanan dan keselamatannya, serta
negara kolong (negara bawah, subjacent state) hanya mempunyai hak
terhadap wilayah/zona teritorial.
2) Teori negara berdaulat di udara (the air souereignty) dibagi menjadi tiga,
yaitu:
a) Teori keamanan, teori ini menyatakan bahwa suatu negara mempunyai
kedaulatan atas wilayah udara sampai batas yang diperlukan untuk
menjaga keamanan negara itu.
b) Teori pengawasan Cooper, yang menyatakan bahwa kedaulatan negara
ditentukan oleh kemampuan negara yang bersangkutan untuk
mengatasi ruang udara yang ada di atas wilayahnya secara fisik dan
ilmiah.
c) Teori udara Schacter, yang menyatakan bahwa wilayah udara harus
sampai suatu ketinggian, di mana udara masih cukup mampu
mengangkat (mengapungkan) balon dan pesawat negara.

d. Daerah ekstrateritorial
Daerah Ekstrateritorial / Daerah Konvensional adalah wilayah suatu negara
yang berada di dalam wilayah negara lain /di luar batas wilayah negara yang
secara hukum internasional diakui sebagai wilayah kekuasaan suatu negara
yang bersangkutan (pemilik hak/kekuasaan ekstrateritorial). Contohnya kantor
kedutaan besar suatu negara di negara lain , kapal asing yang berlayar di laut
bebas dengan bendera suatu negara.
Menurut Hukum Internasional, yang mengacu pada hasil Reglemen dalam
Kongres Wina (1815) dan Kongres Aachen (1818), “Perwakilan diplomatik
suatu negara di negara lain merupakan daerah ekstrateritorial”.
Daerah ekstrateritorial mencakup sebagai berikut.
1) Kapal yang berlayar di bawah bendera suatu negara
Kapal yang berlayar dengan bendera suatu negara akan dianggap sebagai
wilayah negara yang benderanya telah dikibarkan, baik itu pada saat kapal
sedang berlayar di lautan lepas atau pada saat berada di wilayah negara
lain.
2) Daerah perwakilan diplomatik suatu negara
Tempat atau daerah kerja perwakilan diplomatik (kedutaan atau
perwakilan) tetap di wilayah negara lain. Di wilayah ini diberlakukan adanya
Rangkuman Materi Sub KD 3.4.2 kelas XII /Property Right by Sunarjo, S.Pd
larangan terhadap alat negara, misalnya pejabat kehakiman atau polisi yang
memasuki suatu negara tanpa ada izin dari kedutaan. Di suatu negara
setiap ada perwakilan diplomatik, pastinya ada yang namanya daerah
ekstrateritorial. Hal tersebut didasarkan pada Hukum Internasional hasil dari
kongres Wina pada tahun 1815 dan Aechen pada tahun 1818

3. Pemerintahan yang berdaulat


Adanya suatu pemerintahan yang berkuasa atas seluruh wilayahnya dan
segenap rakyatnya merupakan syarat mutlak keberadaan suatu negara.
Pemerintahan lain atau negara lain tidak berkuasa di wilayah dan atas rakyat
negara itu. Kekuasaan seperti itu disebut kedaulatan ( sovereignty). Jadi,
kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi dalam suatu negara yang berlaku
terhadap seluruh wilayah dan segenap rakyat negara itu.
Kedaulatan negara itu bersifat sebagai berikut.
a. Asli artinya kedri aulatan itu tidak berasal dkekuasaan lain yang lebih tinggi
b. Permanen artinya keaulatan itu tetep ada selama negara yang bersankutan
tetap berdiri. Lenyapnya kedaulatan bersamaan dengan lenyapnya negara
c. Tidak dapat dibagi-bagi, / bulat artinya baik kedaulatan ke dalam maupun ke
luar, tidak dapat dibagi-bagi berlaku seutuhnya
d. Tidak Terbatas artinya kedaulatan itu tidak dibatasi apapun.

Pemerintahan bisa dibedakan atas pemerintah dalam arti luas dan pemerintahan
dalam arti sempit.
a. Pemerintah dalam arti luas
Pemerintah dalam arti luas adalah keseluruhan alat perlengkapan negara yang
memegang kekuasaan negara. Kekuasaan yang dimaksud meliputi seluruh
kekuasaan, yaitu kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
b. Pemerintah dalam arti sempit
Pemerintah dalam arti sempit adalah seluruh alat perlengkapan negara yang
melaksanakan fungsi pemerintahan saja, yaitu lembaga eksekutif (presiden dan
para menteri) yang bertugas menjalankan undang-undang yang telah dibuat
oleh lembaga legislatif.
4. Pengakuan dari negara lain
Pengakuan dari negara lain bukanlah merupakan unsur pembentuk negara,
tetapi sifatnya hanya menerangkan saja tentang adanya negara. Dengan kata lain,
pengakuan dari negara lain hanya bersifat deklaratif saja. Pengakuan dari negara
lain dibagi menjadi dua, yaitu de facto dan de jure. Negara Indonesia telah
mendapatkan pengakuan tersebut setelah proklamasi kemerdekaannya
diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Arti Penting Semangat Persatuan dan Kesatuan bagi NKRI

Pernahkah Anda mendengar pernyataan “NKRI adalah Harga Mati?” Pernyataan


tersebut mengandung makna yang sangat dalam. Pada pernyataan tersebut tergambar
ketegasan sikap dan cita-cita bahwa negara Indonesia diperjuangkan kemerdekaannya
untuk mewujudkan konsep negara kesatuan yang diimplementasikan di bumi Indonesia.
Upaya mewujudkan hal tersebut, bukanlah perkara mudah. Untuk mewujudkan hal
tersebut telah banyak pengorbanan yang dilakukan para pahlawan mulai dari
pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, harta bahkan nyawa. Hal tersebut dilakukan
karena mereka mempunyai semangat kebangsaan. Semangat itulah yang harus
dijaga dan selalu mewarnai setiap perilaku. Di dalam semangat kebangsaan terkandung
nilai-nilai yang dapat memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa. Nilai-nilai tersebut
sebagai berikut.
1. Pro patria dan primus patrialis, yaitu mencintai tanah air dan mendahulukan
kepentingan tanah air.

Rangkuman Materi Sub KD 3.4.2 kelas XII /Property Right by Sunarjo, S.Pd
2. Jiwa solidaritas dan setia kawan.
3. Jiwa toleransi dan tenggang rasa antaragama, antarsuku, antargolongan dan
antarbangsa.
4. Jiwa tanpa pamrih dan tanggung jawab.
5. Jiwa kesatria dan kebesaran jiwa yang tidak mengandung unsur dendam.
Persatuan dan kesatuan merupakan hal yang penting bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara, terutama dalam NKRI. Dengan adanya persatuan dan kesatuan semakin
memperkukuh NKRI. Tahukah Anda yang dimaksud dengan persatuan dan kesatuan?
Berikut akan dijelaskan mengenai pengertian persatuan dan kesatuan, arti penting, dan
juga landasan hukumnya.
1. Pengertian persatuan dan kesatuan
Persatuan dan kesatuan berasal dari kata” satu “ yang berarti utuh atau tidak
terpecah belah. Persatuan dan kesatuan mengandung arti bersatunya macam-
macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan
serasi. Sebuah negara akan berdiri kukuh apabila masyarakatnya memiliki semangat
persatuan dan kesatuan. Bagi bangsa Indonesia semangat persatuan dan kesatuan
ditegaskan dalam Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945.
Pengaturan semangat persatuan dan kesatuan dalam Pancasila dan UUD Negara
Republik Indonesia tahun 1945 menegaskan bahwa semangat persatuan dan kesatuan
sangat penting bagi bangsa Indonesia.
2. Arti penting persatuan dan kesatuan
Persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bangsa sudah dibuktikan oleh sejarah
dengan dicapainya kemerdekaan Indonesia berkat perjuangan para pahlawan yang
bersatu dalam mengusir penjajah. Dari hal tersebut, maka dapat diketahui bahwa
persatuan dan kesatuan mengandung makna dan arti penting baik untuk diri sendiri,
masyarakat, bangsa dan negara.
a. Arti penting persatuan dan kesatuan bagi diri sendiri
Bagi diri sendiri, persatuan dan kesatuan mengandung arti bahwa kita sebagai
pribadi memiliki keinginan dan sikap sendiri namun karena kita merupakan bagian
dari masyarakat, maka kita harus menyesuaikan diri dan menjunjung kepentingan
masyarakat di atas kepentingan pribadi. Menghargai semangat persatuan memiliki
arti penting bagi diri sendiri, di antaranya:
1) Dengan semangat persatuan kesatuan, maka kehidupan pribadi akan damai dan
tenteram karena kita dapat hidup di antara orang lain dengan sikap saling
menghargai.
2) Semangat persatuan yang diperlihatkan diri sendiri, akan mewarnai persatuan
dalam keluarga. Semangat persatuan dalam keluarga memengaruhi semangat
persatuan di masyarakat.
3) Dengan semangat persatuan dan kesatuan kita akan menjadi pribadi yang lebih
baik jika kita mampu menerapkan prinsip persatuan dan kesatuan bangsa
dengan baik. Ketika kita menerapkan prinsip tersebut kita menjadi lebih toleran
dan lebih mampu untuk menghargai orang lain.
4) Dengan menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, maka kita tidak akan
menjadi pribadi yang egois dan lebih mementingkan kepentingan bersama
untuk menjaga persatuan dan kesatuan dibandingkan dengan kepentingan kita
pribadi.
b. Arti penting persatuan dan kesatuan bagi masyarakat
Persatuan dan kesatuan merupakan senjata yang paling ampuh bagi bangsa
Indonesia yaitu dalam rangka menciptakan kehidupan masyarakat yang adil dan
makmur. Dalam hidup bermasyarakat semua anggota masyarakat haruslah
memiliki sikap persatuan dan kesatuan. Arti penting semangat persatuan dan
kesatuan bagi masyarakat, di antaranya:
1) Kehidupan masyarakat akan tenteram dan damai apabila dalam masyarakat
terdapat persatuan dan kesatuan.
2) Hilangnya konflik yang dapat memecah belah masyarakat.

Rangkuman Materi Sub KD 3.4.2 kelas XII /Property Right by Sunarjo, S.Pd
3) Tumbuhnya sikap saling menghormati, bekerja sama, dan gotong royong dalam
masyarakat.
c. Arti penting persatuan dan kesatuan bagi bangsa dan negara
Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia berarti persatuan bangsa yang
mendiami wilayah Indonesia. Persatuan itu didorong untuk mencapai kehidupan
yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat. Terdapat
beberapa prinsip yang juga harus dihayati, dipahami, dan diamalkan, yaitu:

1) Prinsip Bhinneka Tunggal Ika


Prinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa Indonesia merupakan
bangsa yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, agama, dan adat kebiasaan
yang majemuk.
2) Prinsip nasionalisme Indonesia
Nasionalisme Indonesia tidak berarti bahwa kita merasa lebih unggul daripada
bangsa lain. Selain tidak realistis, sikap seperti itu juga bertentangan dengan
sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Prinsip kebebasan yang bertanggung jawab
Manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memiliki
kebebasan dan tanggung jawab tertentu terhadap dirinya, terhadap sesamanya,
dan dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa.
4) Prinsip Wawasan Nusantara
Dengan Wawasan Nusantara, manusia Indonesia merasa satu, senasib
sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad
dalam mencapai cita-cita pembangunan nasional.
5) Prinsip persatuan pembangunan untuk mewujudkan cita-cita reformasi
Dengan semangat persatuan Indonesia kita harus dapat mengisi kemerdekaan
serta melanjutkan pembangunan menuju masyarakat yang adil dan makmur.
Persatuan dan kesatuan masyarakat dan bangsa Indonesia tumbuh dalam waktu
yang lama dan proses yang sangat dinamis. Tahap-tahap pembinaan
persatuan bangsa Indonesia yang paling menonjol sebagai berikut.
1) Perasaan senasib
Perasaan senasib sebagai bangsa akan meningkatkan rasa persatuan dalam
seluruh rakyat Indonesia. Dalam kurun sejarah, bangsa Indonesia pernah
menjadi bangsa terjajah. Kondisi ini mendorong perasaan senasib bagi bangsa
Indonesia.
2) Kebangkitan nasional
Kebangkitan nasional adalah sesi pergerakan perjuangan bangsa Indonesia
yang mulai menyadari kondisi dan potensi sebagai suatu bangsa.
Ciri dari kebangkitan nasional adalah perjuangan bangsa Indonesia lebih
diwarnai perjuangan untuk memperjuangkan kepentingan nasional dan bukan
hanya kepentingan daerah semata.
3) Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda merupakan penegas bagi bangsa Indonesia untuk
mewujudkan sebuah negara yang memiliki identitas dan dicintai rakyatnya.
4) Prokalamasi kemerdekaan, merupakan titik puncak perjuangan rakyat
Indonesia.
Apabila semua aspek kehidupan manusia ingin terbentuk secara harmonis,
sebaiknya didasari oleh nilai persatuan dan kesatuan. Dalam kehidupan
bernegara, pengamalan sikap persatuan dan kesatuan diwujudkan dalam
bentuk perilaku, seperti berikut.
1) Mempertahankan persatuan dan kesatuan wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
2) Meningkatkan semangat Bhinneka Tunggal Ika dalam berbagai aspek
kehidupan.
3) Mengembangkan semnagat kekeluargaan dalam segala bidang kehidupan.

Rangkuman Materi Sub KD 3.4.2 kelas XII /Property Right by Sunarjo, S.Pd
4) Menghindari penonjolan SARA yang dapat menimbulkan perpecahan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. Landasan hukum persatuan dan kesatuan
Landasan hukum persatuan dan kesatuan bangsa, berupa landasan idiil dan
konstitusional.
a. Landasan idiil
Landasan idiil merupakan landasan yang menjadi ideologi suatu bangsa. Landasan
idiil persatuan dan kesatuan adalah Pancasila, yaitu sila ketiga Persatuan
Indonesia. Sila ketiga terdiri dari tujuh butir pengamalan Pancasila, yaitu:
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
dan golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
b. Landasan konstitusional
Landasan konstitusional berkaitan dengan segala ketentuan dan aturan tentang
ketatanegaraan/undang-undang dasar suatu bangsa. Landasan konstitusional
Indonesia adalah UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang terdiri dari:
1) Pembukaan alinea IV: .... Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
dengan berdasar kepada ... persatuan Indonesia.
2) Pasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan
bahwa “Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik.”
Sejarah mencatat beberapa peristiwa penting yang merupakan ujian bagi bangsa
kita dalam memupuk persatuan dan kesatuan. Peristiwa sejarah itu antara lain:
1) Pada kurun waktu 1945-1950, persatuan dan kesatuan bangsa diguncang oleh
peristiwa pemberontakan PKI (1948).
2) Pada kurun waktu 1950-1959, persatuan dan kesatuan bangsa agak terganggu
oleh beberapa akibat sampingan dari praktik demokrasi liberal.
3) Di ujung kurun waktu 1959-1965, terjadi peristiwa yang merupakan ujian
terhadap persatuan dan kesatuan bangsa, yaitu terjadinya peristiwa G 30 S/PKI.

Latihan soal Sub KD 3.4.2

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan jelas pada lembar kerta s folio atau
dalam buku Tugas atau di ketik yang rapi kemudian diprint. Sewaktu-waktu Pak Narjo minta
dikumpulkan sudah siap semuanya !

1. Apa yang dimaksud Unsur konstitutif terbentuknya negara ? Dan sebutkan unsur
konstitutif terbentuknya negara ?
2. Bedakan pengertian antara Penduduk dan bukan penduduk, warga negara dan bukan
warga negara !
3. Jelaskan arti pentingnya wilayah bagi suatu negara !
4. Jelaskan pengertian kedaulatan ke dalam dan kedaulatan ke luar !
5. Apa yang dimaksud unsur deklaratif terbentuknya suatu negara ? Dan jelaskan
pengertian pengakuan secara de facto dan pengakuan secara de jure !
6. Sebut dan jelaskan 3 ( tiga) macam batas wilayah daratan suatu negara !
7. Bedakan konsep tentang wilayah lautan antara Res Nullius dan Res Communis !

Rangkuman Materi Sub KD 3.4.2 kelas XII /Property Right by Sunarjo, S.Pd
8. Apa yang dimaksud :
a. Laut teritorial
b. Laut zona bersebalahan
c. Laut Zona Ekonomi Eksklusif ( ZEE)
d. Batas Landas Kontinen
9. Apa yang dimaksud daerah Ekstrateritorial ? Dan berikan contohnya yang termasuk
daerah ekstrateritorial !
10.Sebut dan jelaskan 4 ( empat) macam sifat kedaulatan !
11.Bedakan pengertian pemerintah dalam arti sempit dan dan pemerintah dalam arti
luas !
12. Pernahkah Anda mendengar pernyataan “ NKRI adalah harga mati “. Jelaskan apa
maksudnya !
13.Dalam semangat kebangsaan terdapat nilai-nilai yang dapat memperkukuh persatuan
dan kesatuan bangsa. Sebutkan nilai-nilai kebangsaan itu !
14.Jelaskan pengertian persatuan dan kesatuan !
15.Sebutkan hasil konggres pemuda II di Jakarta tanggal 28 Oktober 1928 !
16.Apa arti pentingnya persatuan dan kesatuan bagi kehidupanmasyarakat !
17.Sebutkan 5( lima) prinsip yang harus dipahami, dihayatai dan diamalkan dalam
mengemabangkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia !
18.Sebutkan 4 ( empat) tahap dalam pembinaan persatuan dankesatuan bangsa !
19.Tunjukkan landasan hukum dalam pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa !
20.Tunjukkan sikap dan perilaku sebagai wujud pemahman dan pengamalan persatuan
dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dann bernegara !

Selamat belajar dan mengerjakan

Rangkuman Materi Sub KD 3.4.2 kelas XII /Property Right by Sunarjo, S.Pd
Rangkuman Materi Sub KD 3.4.2 kelas XII /Property Right by Sunarjo, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai