Anda di halaman 1dari 14

RANGKUMAN MATERI PEMBELAJARAN

KELAS XII SEMESTER 6/GENAP


SMA NEGERI 6 SURAKARTA
Disusun oleh : SUNARJO, S.Pd 

KD 3.3 TENTANG PENGARUH KEMAJUAN IPTEK TERHADAP NKRI


Apersepsi 
Ilmu pengethauan dan teknologi terus berkembang seiring berkembanya
zaman. Dewasa ini banyak sekali peralatan informasi dan komunikasi mdoern yang
menunjang perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan. Beberapa peralatan
tersebut, antara lain komputer, televisi, telepon dan sebagainya. Kemajuan iptek
tentyunya memebrikan pengaruh positif terhadap kehidupan manusia, misalnya
membuat komunikasi menjadi lebih efektif dan efisien. Namun perkembangan iptek
juga memberikan dampak negatif. Misalnya saja dengan adanya televisi banyak
sekali tontonan yang memperlihatkan budaya Barat dan budaya asing lainnya yang
memepngaruhi generasi muda sehingga mengakibatkan lunturnya nilai-nilai budaya
Indonesia. 
Bagaimanakah kemajuan iptek dan pengaruhnya terhadpa NKRI? Untuk lebih
memahami tentang kemajuan iptek dan pengaruhnya terhadap NKRI, pelajarilah
materi berikut dengan seksama!

Sub KD 3. 3. 2 : Membangun Sikap Selektif dalam Menghadapi Berbagai


Pengaruh 
                           Kemajuan Iptek

Ilmu pengetahuan muncul sebagai akibat dari aktivitas untuk


memenuhi kebutuhan hidup manusia, baik kebutuhan jasmani maupun
kebutuhan rohani. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bisa dipisahkan
lagi dari kehidupan.
Namun demikian, masyarakat harus dapat menentukan sikap untuk menyikapi
pengaruh kemajuan iptek tersebut. Pada masa sekarang ini satu hal yang perlu
dibenahi oleh bangsa Indonesia adalah mentalitas warga masyarakatnya. Sikap
mental yang kuat dan konsisten serta mampu mengeksplorasi diri adalah salah satu
bentuk konkret yang dibutuhkan bangsa Indonesia pada saat ini.

Sikap Tanggungjawab dalam Pengembangan Iptek


Menurut  UUD   NRI   Tahun   1945   mengamanatkan   bahwa tujuan nasional,
antara lain untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa. Selain itu, bumi dan air, serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran
rakyat. Untuk itu, upaya memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai iptek
diarahkan agar senantiasa meningkatkan kecerdasan  manusia, 
meningkatkan  pertambahan  nilai  barang  dan  jasa, serta kesejahteraan
masyarakat melalui pencepatan industrialisasi sebagai bagian dari
pembangunan yang berkelanjutan dengan mengindahkan kondisi lingkungan dan
kondisi sosial masyarakat.
Dari amanat UUD NRI Tahun 1945 jelas bahwa pengembangan dan
pemanfaatan iptek untuk meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan rakyat secara
lahir maupun batin. Itu semua harus mempertimbangkan kondisi lingkungan  dan 
kondisi  sosial  masyarakat.  Ini  artinya  pengembangan dan pemanfaatan   Iptek di
Indonesia tidak bebas nilai, tetapi harus mempertimbangkan lingkungan dan nilai-
nilai sosial kemasyarakatan dan agama yang ada di Indonesia.
Usaha pengembangan dan pemanfaatan iptek, setiap manusia Indonesia
harus memiliki kearifan dan berpegang pada prinsip moral. Dengan demikian,
pemanfaatan iptek dalam kegiatan pembangunan tidak akan merusak lingkungan
hidup. Akan tetapi, kalau iptek dimanfaatkan tanpa kearifan dan tidak dengan
pertimbangan moral, kecenderungan untuk merusak lingkungan lebih besar. Sebagai
contoh dinamit dan bahan peledak dimanfaatkan untuk mencari dan menangkap
ikan. Hal itu tentunya yang akibatnya dapat merusak habitat dan lingkungan.
Manusia di dalam mengembangkan dan menerapkan iptek sudah selayaknya
disertai etika dan rasa tanggung jawab. Etika dalam hal ini, menyangkut pengertian
luas, baik etika keilmuan maupun etika sosial kemanusiaan atau etika moral. Dari
segi etika keilmuan, artinya di dalam mengembangkan iptek berdasarkan metode
keilmuan dengan langkah-langkah yang sistematis dan bersifat objektif. Manusia
mempelajari gejala alam apa adanya dengan tujuan dapat mengungkap rahasia
alam dan menciptakan peralatan untuk mengontrol gejala tersebut sesuai dengan
hukum alam.
Sebuah ilmu dapat saja bebas nilai, dalam arti tanpa pamrih dan tidak
memihak. Akan tetapi, dari segi aksiologis, penerapan dan pemanfaatan hasil ipek
harus mengingat pada etika sosial kemanusiaan atau etika moral. sini, iptek tidak
bebas nilai. Di dalam memanfaatkan iptek, manusia perlu mengingat nilai-nilai
kemanusiaan, norma, bahkan mengingat nilai-nilai keagamaan.
Pada segi agama, etika, dan tujuan pengembangan iptek secara sistematis
dapat dibagi menjadi dua. 
Pertama, untuk membantu manusia dalam mendekatkan diri kepada Tuhan.
Berbagai penelitian atau eksperimen yang dilakukan manusia, pada hakikatnya
adalah memahami dan ingin mencari kebenaran  ilmu  dan  hukum-hukum Tuhan 
di  alam  raya  ini.  Orang  yang makin paham tentang alam semesta ini tentu makin
kagum dan yakin akan kebesaran dan kemahakuasaan Tuhan. Kedua, untuk
membantu manusia dalam menjalankan tugasnya untuk membangun alam semesta
ciptaan Tuhan. Dengan iptek, akan diciptakan berbagai perangkat yang dapat
mempermudah manusia dalam menjalankan aktivitas kehidupannya di muka bumi
ini.
Sementara itu, yang berkaitan dengan rasa tanggung jawab, seseorang harus
sadar bahwa iptek yang dipergunakan itu dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya. Di samping itu, rasa tanggung jawab juga mengandung arti bahwa
dalam menerapkan iptek, tidak hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi semata-
mata demi kemaslahatan orang banyak.

Sikap selektif terhadap pengaruh kemajuan iptek

Sikap selektif dapat diartikan sebagai sikap untuk memiliki dan


menentukan alternatif yang terbaik bagi kehidupan diri, lingkungan
masyarakat, bangsa, dan negara melalui proses yang berhati-hati,
rasional, dan normatif terhadap segala macam pengaruh dari luar sehingga
apa yang telah menjadi pilihan dapat diterima oleh semua pihak dengan
penuh tanggung jawab. Sebagai bangsa yang besar, Indonesia harus
mempunyai sikap yang tegas terhadap kemajuan iptek ini.
Ada tiga alternatif sikap dalam menghadapi kemajuan iptek, yaitu
sebagai berikut.
a. Menolak dengan tegas semua pengaruh kemajuan iptek dalam semua aspek
kehidupan.
b. Menerima sepenuhnya pengaruh tersebut tanpa disaring terlebih dahulu.
c. Bersikap selektif terhadap pengaruh tersebut, yaitu mengambil hal-hal
positif dari kemajuan iptek dan membuang hal-hal negatifnya.

Dari ketiga alternatif tersebut, sikap terbaik yang harus diambil adalah
sikap selektif. Dengan sikap seperti itu, kita dapat mengambil keuntungan
dari kemajuan iptek dan terhindar dari dampak buruknya, karena semua
pengaruh kemajuan iptek yang kita terima telah melalui proses penyaringan
terlebih dahulu. Adapun alat penyaringnya adalah Pancasila. Nilai-nilai
Pancasila merupakan cerminan dari nilai-nilai budaya bangsa yang dapat
diterima oleh semua kalangan sehingga dapat dijadikan benteng yang kukuh
dalam menghadang pengaruh negatif dari kemajuan iptek.
Sikap selektif terhadap dampak kemajuan iptek dapat dipertegas, salah
satunya dengan meningkatkan daya saing Indonesia di dunia internasional.
Kegiatan konkretnya sebagai berikut.
a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, misalnya
tingkat pendidikannya, derajat kesehatannya, dan tingkat
kesejahteraannya.
b. Meningkatkan komoditas ekonomi yang mutu, jumlah, dan pasokan,
serta harganya bersaing.
c. Perbaikan perangkat hukum yang mengabdi pada kepentingan
nasional. Dalam hal ini, hukum yang dibuat harus melindungi
kepentingan bangsa dan negara, bukan melindungi kepentingan asing.

Adapun sikap selektif terhadap pengaruh kemajuan iptek di beberapa


bidang yang dapat dilakukan oleh bangsa Indonesia sebagai berikut.

a. Sikap selektif terhadap pengaruh kemajuan iptek di bidang sosial


budaya
Kemajuan iptek sangat memengaruhi kehidupan sosial budaya bangsa.
Dalam bidang sosial budaya, kemajuan iptek telah membawa pengaruh
dalam perilaku yang ditampilkan oleh setiap masyarakat. Di antara
pengaruh tersebut adalah dalam hal gaya hidup, gaya pakaian, dasar
ikatan hidup bermasyarakat, dan semakin mudahnya mendapatkan
informasi dan ilmu pengetahuan. Agar kemajuan iptek bersifat positif dan
dapat diserap ke dalam budaya kehidupan sehari-hari, maka perlu
mengusahakan perubahan nilai dan perilaku, antara lain:
1. Terbuka terhadap inovasi dan perubahan.
2. Berorientasi pada masa depan daripada masa lampau.
3. Dapat memanfaatkan kegunaan iptek.
4. Menghargai pekerjaan sesuai dengan prestasi.
5. Menggunakan potensi lingkungan secara tepat untuk pembangunan
berkelanjutan.
6. Menghargai dan menghormati hak-hak asasi manusia.

b. Sikap selektif terhadap pengaruh kemajuan iptek di bidang


ekonomi
Sistem ekonomi kerakyatan merupakan senjata ampuh untuk
melumpuhkan pengaruh negatif dari kemajuan iptek dan memperkuat
kemandirian bangsa kita dalam semua hal. Untuk mewujudkan hal
tersebut, perlu kiranya segera diwujudkan hal-hal di bawah ini.
1. Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi domestik
untuk pasar dalam negeri sehingga memperkuat perekonomian rakyat.
2. Pertanian dijadikan prioritas utama karena mayoritas penduduk
Indonesia bermata pencaharian sebagai petani.
3. Industri-industri haruslah menggunakan bahan baku dari dalam negeri,
sehingga tidak bergantung impor dari luar negeri.
4. Diadakan perekonomian yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Artinya, segala sesuatu yang menguasai hajat hidup orang banyak,
haruslah bersifat murah dan terjangkau.
5. Tidak bergantung pada badan-badan multilateral seperti pada IMF,
Bank Dunia, dan WTO.
6. Mempererat kerja sama dengan sesama negara berkembang untuk
bersama-sama menghadapi kepentingan negara-negara maju.

c. Sikap selektif terhadap pengaruh kemajuan iptek di bidang


politik
Terdapat empat hal yang selalu dikedepankan dalam bidang politik pada
saat ini, yaitu demokratisasi, kebebasan, keterbukaan, dan hak asasi
manusia.
1. Demokratisasi adalah proses pendemokrasian segenap rakyat untuk
turut serta dalam pemerintahan melalui wakil-wakilnya atau turut serta
dalam berbagai bidang kegiatan (masyarakat/negara) baik langsung
atau tidak langsung, dengan mengutamakan persamaan hak dan
kewajiban serta perlakuan yang sama bagi warga negara.
Demokrasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Proses perubahan yang bersifat damai.
b. Proses perubahan yang bersifat evolusioner.
c. Proses perubahan yang tidak pernah selesai.
2. Kebebasan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata bebas mempunyai arti lepas
sama sekali dalam arti tidak terhalang, tidak terganggu, sehingga dapat
bergerak, berbicara, berbuat tiap-tiap anggota dapat mengungkapkan
pendapatnya.
3. Keterbukaan
Keterbukaan atau transparansi berasal dari kata dasar terbuka dan
transparan, yang ssecara harfiah berarti jernih, tembus cahaya, nyata,
jelas, mudah dipahami, tidak keliru, tidak sangsi, atau tidak ada
keraguan. Keterbukaan merupakan perwujudan dari sikap jujur, rendah
hati, adil, mau menerima pendapat, dan kritik dari orang lain. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia , keterbukaan sebagai hal terbuka,
perasaan toleransi dan hati-hati, serta merupakan landasan untuk
berkomunikasi. Dengan demikian, keterbukaan adalah suatu sikap dan
perilaku dari individu dalam beraktivitas. Adapun ciri-ciri keterbukaan
sebagai berikut.
a. Terbuka (transparan) dalam proses maupun pelaksanaan kebijakan publik.
b. Menjadi dasar atau pedoman dalam dialog dan berkomunikasi.
c. Berterus terang dan tidak menutup-nutupi kesalahan dirinya maupun yang
dilakukan oleh orang lain.
d. Tidak merahasiakan sesuatu yang berdampak pada kecurigaan orang lain.
e. Bersikap hati-hati dan selektif (check and recheck) dalam menerima dan
mengolah informasi dari mana pun sumbernya.
f. Toleransi dan tenggang rasa terhadap orang lain.
g. Mau mengakui kelemahan atau kekurangan dirinya atas segala yang
dilakukan.
h. Sangat menyadari keberagaman dalam berbagai bidang kehidupan.
i. Mau bekerja sama dan menghargai orang lain.
j. Mau dan mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi.
4. Hak Asasi Manusia (HAM)
Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak dasar yang dimiliki
setiap pribadi manusia sebagai anugerah Tuhan yang dibawa sejak
lahir. Sedangkan pengertian HAM menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) adalah hak yang melekat dengan kemanusiaan kita sendiri, yang
tanpa hak itu kita mustahil hidup sebagai manusia.
Ciri khusus hak asasi manusia sebagai berikut.
a. Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat
dihilangkan atau diserahkan.
b. Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan
semua hak, apakah hak sipik dan politik atau hak ekonomi, sosial,
dan budaya.
c. Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah hak asasi semua umat
manusia yang sudah ada sejak lahir.
d. Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang
tanpa memandang status, suku bangsa, gender, atau perbedaan
lainnya. Persamaan adalah salah satu dari ide-ide hak asasi manusia
yang mendasar.

Apabila suatu negara tidak mengedepankan empat hal tersebut,


akan dianggap sebagai musuh bersama. Di sisi lain, isu demokratisasi
yang sekarang menjadi acuan utama bagi eksistensi suatu negara
sebenarnya secara tidak langsung telah menutupi mata kita terhadap mana
yang benar dan yang salah. Segala sesuatu peristiwa selalu dikaitkan
dengan demokratisasi. Akibatnya, selalu terjadi konflik kepentingan yang
pada akhirnya mengarah pada pertikaian antarnegara.
Permasalahan tersebut dapat diatasi oleh bangsa Indonesia apabila
menerapkan dan menganut paham demokrasi Pancasila. Melalui paham
inilah akan tercipta pemerintahan yang kuat, mandiri dan tahan uji serta
mampu mengelola konflik kepentingan yang dapat menghancurkan
persatuan dan kesatuan apalagi bangsa Indonesia sebagai bangsa yamg
pluralistik, dapat memperteguh wawasan kebangsaannya melalui sebagian
Bhinneka Tunggal Ika. Bangsa Indonesia harus mampu menunjukkan
eksistensinya sebagai negara yang kuat dan mandiri, namun tidak
meninggalkan kemitraan dan kerja sama dengan negara-negara lain. Untuk
mencapai hal tersebut, bangsa Indonesia harus segera mewujudkan hal-hal
berikut.
1. Mengembangkan demokratisasi dalam segala bidang.
2. Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik.
3. Mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik agar menjalankan
fungsi dan peranannya secara baik dan benar.
4. Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan
pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
5. Menegakkan supremasi hukum.
6. Memperkuat posisi Indonesia dalam kancah politik internasional.

TUGAS MANDIRI 1 Sub KD 3.3.2


Jawablah pertanyaan di bawah ini di lembar kertas atau diketik dengan rapi.
Sewaktu-waktu dikumpulkan baik secara Online maupun secara Ofline, sudah siap
semuanya !
1. Bagimanakan sikap sebagai WNI yang baik terkait dalam pengembangan
Iptek ?
2. Dari segi agama, etika dan tujuan pengembangan Iptek secara sistematis
dapat dibagi menjadi dua macam. Tuliskan dua tujuan ini !
3. Apakah yang dimaksud sikap selektif dalam pemanfaatan Iptek ? Dan
Sebutkan tiga alternatif sikap dalam menghadapi kemajuan Iptek !
4. Sikap selektif terhadap dampak kemajuan Iptek dapat dipertegas , salah
satunya dengan meningkatkan daya saing Indonesia di dunia internasional.
Sebutkan tiga macam kegiatan konkritnya !
5. Tuliskan perubahan Nilai dan perilaku yang perlu diusahakan supaya
kemajuan Iptek yang bersifat positif dalam diserap dalam kehidupan sehari-
hari bangsa Indonesia. Utamanya dalam bidang :
a. Politik
b. Ekonomi
c. Sosial budaya

Hubungan antara Iptek dan Globalisasi dalam Kehidupan

Salah satu faktor yang memengaruhi kemajuan ilmu pengetahuan dan


teknologi adalah arus globalisasi. Oleh karena itu, kemajuan teknologi dan ilmu
pengetahuan sebagai motor penggerak utama proses globalisasi. Bahkan,
masyarakat dunia dewasa ini memasuki era masyarakat informasi yang beralih
dari masyarakat industri, sehingga teknologi informasi memiliki pengaruh radikal
di kehidupan masyarakat.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah perubahan kehidupan
masa depan manusia yang lebih baik, mudah, murah, cepat, dan aman sehingga
mempercepat penyebaran akan kebudayaan dan ekonomi. Perkembangan iptek,
terutama teknologi informasi seperti internet sangat menunjang setiap orang
mencapai tujuan hidupnya dalam waktu singkat. Kemajuan teknologi informasi
yang serba digital membawa orang ke dunia informasi yang revolusioner karena
dirasakan lebih mudah, murah, praktis, dan dinamis berkomunikasi serta
memperoleh informasi.
Kecenderungan globalisasi pada sektor ilmu pengetahuan dan teknologi serta
ekonomi tidak dapat dihindarkan dan secara sadar kita telah terlibat di
dalamnya. Selain itu, proses globalisasi di sektor kebudayaan telah terjadi lebih
awal, dan tanpa cukup disadari telah sangat memengaruhi kehidupan kita.
Seorang ahli komunikasi pernah mengistilahkan proses yang sedang terjadi ini
sebagai ‘sinkronisasi kultural’ yaitu proses di mana selera, gaya hidup, dan juga
tata nilai kita secara massal sedang diseragamkan.
Untuk mengetahui tentang hubungan iptek dan globalisasi, maka perlu
dipahami terlebih dahulu yang dimaksud dengan globalisasi. Berikut akan
dijelaskan mengenai globalisasi.
1. Pengertian dan faktor globalisasi
Menurut KBBI, globalisasi merupakan proses masuk ke ruang lingkup
dunia. Kata “globalisasi” berasal dari kata globe, yang berarti bola
dunia, berarti juga bersifat universal.
Globalisasi dapat diartikan sebagai hal-hal/kejadian secara umum
dan keseluruhan yang terkait dengan dunia. Namun, globalisasi belum
memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadar definisi kerja ( working
definition), sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang
memandangnya sebagai suatu proses sosial, proses sejarah, atau
proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia
makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau
kesatuan koeksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi,
dan budaya masyarakat. Globalisasi terus berkembang karena adanya
berbagai faktor.
Berikut ini disampaikan pengertian Globalisasi menurut para ahliPengertian
globalisasi menurut para ahli :
1. Giddens
Globalisasi sebagai intensifikasi hubungan sosial global yang
menghubungkan komunitas lokal sedemikian rupa sehingga peristiwa
yang terjadi di kawasan yang jauh dipengaruhi oleh peristiwa yang
terjadi di suatu tempat yang jauh pula, dan sebaliknya.
2. Emmanuel Ritcher
Globalisasi adalah jaringan kerja global yang secara bersamaan
menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan
terisolisasi ke dalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.
3. Malcolm Waters
Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat bahwa
pembatasan geografis pada keadaan sosial-budaya menjadi kurang
penting, yang terjelma di dalam kesadaran orang.
4. Thomas L. Friedman
Globalisasi memiliki dimensi ideologi dan teknologi. Dimensi ideologi,
yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi teknologi adalah
teknologi informasi yang telah menyatukan dunia.
5. A.G Mc. Grew
Globalisasi adalah proses di mana berbagai peristiwa, keputusan, dan
kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi
penting kepada berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia
yang lain.
a. Faktor pendorong globalisasi
Proses globalisasi yang terjadi didukung oleh berbagai faktor. Terdapat dua
faktor penting yang mendukung proses globalisasi. Adapun kedua faktor
tersebut sebagai berikut.
1. Adanya integrasi ekonomi dunia
Globalisasi juga semakin mungkin terjadi oleh adanya integrasi ekonomi
dunia. Berbanding terbalik dengan era-era sebelumnya, perekonomian
global tidak lagi didasarkan pada pertanian atau industri. Melainkan,
semakin didominasi oleh kegiatan perekonomian tanpa bobot
(weightless economy) dan perekonomian tidak dapat diraba (intangible
economy). Perekonomian tanpa bobot (weightless economy) adalah
perekonomian yang produknya adalah informasi, seperti perangkat
lunak komputer, produk media dan hiburan, dan jasa berbasis internet.

2. Berkembang pesatnya teknologi komunikasi


Berkembang pesatnya teknologi komunikasi dimungkinkan oleh
perkembangan dalam infrastruktur teknologi dan telekomunikasi dunia.
Di negara-negara yang infrastruktur komunikasinya sangat
berkembang, di setiap rumah dan kantor dilengkapi dengan telepon,
mesin faks, televisi kabel dan digital, surat elektronik, dan internet.
Internet adalah sarana komunikasi yang paling cepat
perkembangannya. Meski perkembangan infrastruktur telekomunikasi
tidak merata di seluruh belahan dunia, dewasa ini semakin banyak
negara mengakses jaringan komunikasi internasional, yang pada
dekade-dekade sebelumnya hampir mustahil diwujudkan.
Dari kedua faktor utama tersebut dapat diketahui bahwa globalisasi
berkembang dalam skala yang luas dan multidimensi serta makin
dipercepat dengan mengalirnya informasi secara bebas yang didukung oleh
teknologi ultramodern. Era globalisasi ditandai dengan adanya gejala
ekonomi global (sebagai perwujudan pasar terbuka), batas antarbangsa
dan antarnegara menjadi kabur, dan makin memudarnya sosial budaya
kelompok-kelompok masyarakat.
Perkembangan yang paling menonjol dalam era globalisasi adalah
globalisasi informasi seperti berita, televisi, dan bahan siaran.
Oleh karena itu, dewasa ini gejala-gejala terbentuknya proses globalisasi
semakin terlihat.

Berikut gejala-gejala yang mendorong terbentuknya proses globalisasi.


1. Adanya revolusi dalam sistem komunikasi dan transportasi global.
2. Penggabungan perekonomian lokal, regional, dan nasional menjadi
perekonomian global.
3. Meningkatkan intensitas interaksi antara masyarakat yang menciptakan
budaya global sebagai panduan dari budaya lokal, regional, dan
nasional yang beragam.
4. Munculnya sistem internasional yang mengikis batas-batas tradisi politik
internasional dan politik nasional.
5. Meningkatkan dampak aktivitas manusia terhadap ekosistem di bumi.
6. Meningkatkan kesadaran global yang menumbuhkan kesadaran akan
kedudukan manusia di bumi sebagai anggota makhluk manusia,
penduduk bumi, dan anggota dalam sistem global.
b. Ciri-ciri yang menandakan berkembangnya fenomena globalisasi
Terdapat berbagai ciri-ciri yang menandakan terjadinya fenomena
globalisasi di dunia. Adapun ciri-ciri tersebut, antara lain:
1. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-
barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet
menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya,
sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan
kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
2. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi
saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan
internasional, peningkatkan pengaruh perusahaan multinasional, dan
dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
3. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa
(terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olahraga
internasional). Saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami
gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi
beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan
makanan.
4. Meningkatkan masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan
hidup, krisis multinasional, inflasi regional, dan lain-lain.

2. Aspek dan dampak globalisasi


Maraknya transformasi teknologi, ekonomi, politik, sosial budaya, dan
sebagainya dalam era globalisasi membawa perubahan yang cukup cepat dan
beragam dalam segala aspek kehidupan manusia baik dalam skala yang
relatif sempit (misalnya masyarakat lingkungan)) sampai masyarakat
internasional (global). Adanya globalisasi memengaruhi semua aspek
kehidupan. Berikut aspek kehidupan yang terpengaruh oleh globalisasi dan
juga dampak dari globalisasi dalam berbagai bidang.
a. Aspek yang terpengaruh globalisasi.
Berikut aspek-aspek yang terpengaruh oleh globalisasi.
1. Aspek politik
Wujud nyata globalisasi di bidang politik sebagai berikut.
a. Globalisasi penghargaan HAM.
b. Globalisasi penghargaan hak-hak sipil.
c. Globalisasi sistem demokrasi, sistem perwakilan yang bercirikan
partisipasi aktif rakyat.
d. Globalisasi sistem hukum.
e. Sentralisasi kekuatan politik militer internasional pada pihak Barat
yang terkoondinasikan dalam NATO.
2. Aspek sosial budaya.
Derasnya arus globalisasi ekonomi perdagangan yang bercirikan
persaingan pasar bebas membawa pengaruh pada bidang sosial budaya
sehingga terjadi globalisasi sosial budaya. Globalisasi sosial budaya
dapat diartikan sebagai sebuah gejala menyebarnya suatu nilai-nilai
budaya tertentu ke seluruh dunia.
Penyebaran budaya ini terjadi karena interaksi antarbangsa. Dengan
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TV, handphone, internet,
dan sebagainya) sadar atau tidak masyarakat telah menerima
pengaruh-pengaruh budaya asing secara intensif.
Tanda globalisasi di bidang sosial budaya, antara lain:
a. Semakin berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi.
b. Perubahan pola hidup di masyarakat.
c. Pergeseran nilai budaya bangsa.
3. Aspek ekonomi.
Globalisasi di bidang ekonomi dan perdagangan ditandai dengan
terjadinya pergerakan pertukaran barang, jasa, dan tenaga kerja
antarnegara di seluruh dunia secara bebas dan tanpa hambatan.
Dengan globalisasi ekonomi perdagangan, berarti negara-negara
membuka peluang 

b. Dampak positif globalisasi.


Globalisasi tidak hanya memengaruhi aspek kehidupan masyarakat, akan
tetapi juga memberikan dampak pada berbagai bidang kehidupan.
Adapun dampak positif dari globalisasi sebagai berikut.
1. Dampak globalisasi sosial budaya
Dampak-dampak positif globalisasi sosial budaya sebagai berikut.
a. Sikap hidup yang terbuka dan toleran.
b. Meningkatnya kualitas pendidikan.
c. Meningkatnya kesejahteraan dan kualitas kehidupan manusia.
d. Meningkatnya wawasan dan cara berpikir manusia dalam menghadapi
kenyataan kehidupan.
e. Meningkatnya kesadaran manusia untuk hidup saling ketergantungan dan
bekerja sama dengan manusia lain.
2. Dampak globalisasi politik
Dampak positif globalisasi politik sebagai berikut.
a. Perlindungan hak dan kesempatan yang terbuka untuk meningkatkan prestasi
diri dalam meningkatkan kualitas kehidupannya.
b. Tidak terjadi eksploitasi pemerintah negara terhadap rakyatnya.
c. Penyalahgunaan kekuasaan dapat dihindarkan.
d. Meningkatnya kepercayaan dan dukungan rakyat terhadap pemerintah.
e. Permasalahan yang dihadapi suatu negara akan mendapat tanggapan atau
bantuan dari negara lain.
f. Mengusahakan kesepahaman terhadap permasalahan internasional.
3. Dampak globalisasi ekonomi
Dampak positif globalisasi ekonomi sebagai berikut.
a. Meningkatnya produksi global.
b. Kemakmuran masyarakat suatu negara makin meningkat.
c. Produksi dalam negeri mendapatkan pasar yang lebih luas.
d. Modal dan teknologi yang lebih baik akan lebih mudah didapat.
e. Memperluas lapangan kerja.
f. Menciptakan peluang untuk berusaha.
g. Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi.

c. Dampak negatif globalisasi


Globalisasi tidak hanya memberikan dampak positif bagi aspek kehidupan
masyarakat akan tetapi juga memberikan dampak negatif. Adanya dampak
negatif inilah yang menjadi tantangan bagi semua bangsa dan negara.
Berikut beberapa dampak negatif globalisasi dalam berbagai bidang.
1. Dampak globalisasi sosial budaya
Dampak-dampak negatif globalisasi bidang kebudayaan, sebagai
berikut.
a. Penyalahgunaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) modern.
b. Merosotnya nilai-nilai moral sosial.
c. Lunturnya ciri khas budaya yang dimiliki suatu kelompok masyarakat atau bangsa.
d. Kemungkinan munculnya sikap hedonisme (memuja kenikmatan), konsumtif,
materialisme, permisivisme, dan sadisme.
2. Dampak globalisasi politik
Globalisasi politik juga berdampak negatif terhadap negara-negara
dunia. Adapun dampak negatif dari globalisasi politik bagi dunia,
sebagai berikut.
a. cetak
3. Dampak globalisasi ekonomi
Dampak globalisasi yang cukup besar dapat dilihat dalam bidang
ekonomi. Dampak-dampak negatif globalisasi ekonomi sebagai berikut.
a. Menghambat pertumbuhan sektor industri terutama dalam negeri.
b. Neraca pembayaran memburuk.
c. Sektor keuangan makin tidak stabil.
d. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
e. Menyebabkan kemusnahan industri khas domestik suatu negara.

3. Tantangan dan peranan negara dalam globalisasi


Seperti yang Anda ketahui bahwa salah satu penyebab terjadinya globalisasi
adalah perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Munculnya globalisasi memberikan berbagai dampak. Oleh karena itu, sebagai
masyarakat yang hidup di era globalisasi, kita harus dapat menyikapi
tantangan yang ada. Selain itu, dalam globalisasi peranan negara sangat
penting. Berikut penjelasan tantangan dan peranan negara dalam globalisasi.
a. Tantangan globalisasi
Tantangan nyata pada era globalisasi adalah semakin kompleksnya
berbagai bidang kehidupan karena adanya teknologi informasi,
telekomunikasi, dan transportasi yang membawa pengaruh terhadap
berbagai nilai dan wawasan masyarakat internasional.
Tantangan globalisasi yang mendasar dan akan dihadapi, sebagai berikut.
1. Diversifikasi masyarakat, yaitu munculnya kelompok-kelompok
masyarakat dengan profesi tertentu yang terus berkompetisi dalam
berbagai bidangg kehidupan guna mencapai tingkat kesejahteraan
yang bertaraf internasional (mengglobal).
2. Keterbukaan yang tinggi, yaitu tuntutan masyarakat terhadap
penyelenggaraan pemerintah yang lebih mengedepankan pendekatan
dialogis, demokratisasi, supremasi hukum, transparansi, akuntabilitas,
efektivitas, dan efisiensi.
3. Sikap individualisme, yaitu munculnya kecendurungan mengutamakan
kepentingan diri sendiri di atas kepentingan bersama, memudarkan
solidaritas dan kesetiakawanan sosial, musyawarah mufakat, gotong
royong, dan sebagainya.
4. Apresiasi generasi muda, yaitu banyaknya generasi muda yang sudah
melupakan para pejuang dan jati diri bangsanya dengan fenomena
baru, yaitu lebih mengenai dan mengidolakan artis, bintang film, dan
pemain sepak bola asing yang ditiru dengan segala macam
aksesorinya.
5. Pandangan kritis terhadap ideologi negaranya, yaitu banyaknya
masyarakat yang sudah acuh tak acuh terhadap ideologi atau falsafah
negaranya. Mereka sudah tidak tertarik lagi untuk membahasnya,
bahkan lebih cenderung bersikap kritis dalam operasionalnya dengan
cara membanding-bandingkannya dengan ideologi lain yang
dianggapnya lebih baik.
b. Peran negara dalam globalisasi
Menyangkut peran negara, Kenichi Ohmae menyatakan bahwa
setidaknya ada empat faktor yang membuat peran negara di era
globalisasi ini semakin marginal.
Keempat faktor tersebut oleh Ohmae disebut empat I, yaitu sebagai
berikut.
1. Investasi
Pasar-pasar modal di negara maju dibanjiri uang tunai untuk investasi.
Sering kali terjadi peluang-peluang untuk investasi secara besar-
besaran, tidak ada dalam wilayah geografis yang sama di mana
keuangan tersebut berada, sehingga pasar-pasar modal
mengembangkan berbagai mekanisme untuk mentransfer dana
keuangan itu melintasi batas-batas nasional.
Sekarang ini diperkirakan 10% dari dana pensiun di Amerika Serikat
diinvestasikan di Asia. Dengan katalisator kemajuan di bidang teknologi
komunikasi, transfer investasi di tingkat global melintasi batas-batas
negara dan bangsa ini menjadi mungkin. Namun demikian, investasi ini
kadang kala juga bersifat buruk bagi suatu negara yang struktur
ekonomi dan keuangannya rapuh. Kasus yang terjadi di negara-negara
Asia Timur dapat dijadikan contoh untuk menjelaskan hal ini.
2. Industri
Industri mempunyai orientasi lebih global dibandingkan dengan
sepuluh tahun yang lalu. Strategi-strategi perusahaan-perusahaan
multinasional modern tidak lagi dibentuk dan dikondisikan oleh alasan-
alasan negara, melainkan lebih pada keinginan dan kebutuhan untuk
melayani pasar-pasar yang menarik di mana pun mereka berada dan
dalam rangka membuka sumber-sumber di mana perusahaan-
perusahaan tersebut beroperasi.
3. Informasi
Teknologi informasi, ditambah dengan semakin murahnya biaya
transportasi membuat perusahaan-perusahaan transnasional dan aliran
modal global menjadi semakin mudah untuk bergerak. Perkembangan
kedua faktor inilah (teknologi informasi dan rendahnya biaya
transportasi) yang menjadi faktor katalis paling fundamental bagi
proses globalisasi. Konsep-konsep globalisasi yang menyangkut
integrasi, interdependensi, dan interlink muncul karena perkembangan
teknologi komunikasi dan transportasi.
4. Individual 
Konsumen-konsumen individual orientasinya sudah semakin
mengglobal. Dengan akses informasi yang lebih baik tentang gaya
hidup di seluruh dunia, para konsumen ini mempunyai lebih banyak
kemungkinan untuk membeli produk luar negeri dengan pilihan yang
semakin beragam. Di sisi lain, para konsumen semakin menginginkan
produk-produk yang terbaik dan murah, tidak menjadi soal bagi
mereka dari mana produk-produk itu berasal.
Akhirnya, dengan merujuk kepada faktor empat I, maka proses globalisasi
dalam hal investasi dan perdagangan semakin terbuka lebar.

TUGAS MANDIRI 2 Sub KD 3.3.2

Jawablah pertanyaan di bawah ini di lembar kertas atau diketik dengan rapi.
Sewaktu-waktu dikumpulkan baik secara Online maupun secara Ofline, sudah siap
semuanya !
1. Tuliskan asal usul dan arti Globalisasi  secara umum !
2. Sebutkan dua faktor penting yang mendudkung proses lahirnya globalisasi !
3. Tuliskan fenomena/gejala-gejala yang mendorong terbentuknya proses
globalisasi !
4. Sebutkan ciri-ciri yang menandakan berkembangnya fenomena globalisasi !
5. Tuliskan dampak positif globalisasi dalam bidang : 
a. Politik
b. Ekonomi
c. Sosial budaya
6. Tuliskan dampak negatif globalisasi dalam bidang :
a. Politik
b. Ekonomi
c. Sosial budaya 
7. TIK telah memberikan kemudahan dalam pergaulan hidup manusia. Berikan
contoh konkrit perangkat tekonologi komunikasi dan informasi dalam
bidang : 
a. Media cetak
b. Media Audio
c. Media Audio Visual
d. Komputer
8.  Pada saat ini munculnya munculnya budaya Hybrid tampaknya tak
terelakkan, khususnya karena pengaruh globalisasi yang semakin sulit untuk
dihindarai. Sebutkan 5 ( lima) sisi negatif dari munculnya budaya modern !
9. Jelaskan pengaruh yang ditimbulkan dari adanya globalisasi terhadap bangsa
dan negara, khususnya :
a. Negara yang sedang berkembang ( Negara dunia ketiga)
b. Negara maju an modern
10.Tuliskan tiga perwujudan sikap tanggung jawab dalam proses 
pengembangan iptek !

Selamat belajar dan bekerja

Anda mungkin juga menyukai