Anda di halaman 1dari 14

PENETAPAN PH TANAH DAN BAHAN ORGANIK (BO) TANAH

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH

Oleh :

Elsa Citra HS 512018083

FAKULTAS PERTANIAN DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2019
I. DASAR TEORI
Reaksi tanah adalah salah satu sifat kimia tanah yang melingkupi
berbagaiunsur-unsur dan senyawa-senyawa kimia yang lengkap. Reaksi tanah
menunjukkantentang status atau keadaan kimia yang terkandung di dalam tanah dan
merupakanfaktor yang mempengaruhi proses-proses biologis pada pertumbuhan
tanaman. Bilakeadaan kimia tanah dalam proses biologis yang terganggu maka
biasanyaditunjukkan dengan reaksi atau pH yang ekstrim (Pairunandkk, 1985).

pH tanah adalah salah satu dari beberapa indikator kesuburan tanah, sama
dengan keracunan tanah. Level optimum pH tanah untuk aplikasi penggunaan lahan
berkisar antara 5–7,5. tanah dengan pH rendah (acid) dan pH tinggi (alkali)
membatasi pertumbuhan tanaman. Efek pH tanah pada umumnya tidak langsung. Di
dalam kultur larutan umumnya tanaman budidaya yang dipelajari pertumbuhannya
baik/sehat pada level pH 4,8 atau lebih (Bunting, 1981).

PH tanah menunjukkan banyaknya konsentrasi ion hidrogen (didalam tanah).


Makin tinggi kadar ion didalam tanah, semakin masam tanah tersebut. Bila
kandungan H sama dengan maka tanah bereaksi netral yaitu mempunyai pH = 7
(Hardjowigeno, 2010).
Nilai pH tanah dipengaruhi oleh sifat misel dan macam katron yang komplit
antara lain kejenuhan basa, sifat misel dan macam kation yang terserap. Semakin
kecil kejenuhan basa, maka semakin masam tanah tersebut dan pH nya semakin
rendah. Sifat misel yang berbeda dalam mendisosiasikan ion H beda walau kejenuhan
basanya sama dengan koloid yang mengandung Na lebih tinggi mempunyai pH yang
lebih tinggi pula pada kejenuhan basa yang sama (Pairunan,dkk, 1985).
Biasanya jika pH tanah semakin tinggi maka unsur hara semakin sulit diserap
tanaman, demikian juga sebaliknya jika terlalu rendah akar juga akan kesulitan
menyerap makanannya yang berada didalam tanah. Akar tanaman akan mudah
menyerap unsur hara atau pupuk yang kita yang kita berikan jika pH dalam
tanahsedang-sedang saja cenderung netral. (Tan,1990).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pH tanah adalah unsur-unsur yang


terkandung dalam tanah, konsentrasi ion dan ion mineral tanah, air hujan dan bahan
induk, bahwa bahan induk tanah mempunyai pH yang bervariasi sesuai dengan
mineral penyusunnya dan asam nitrit yang secara alami merupakan komponen renik
dari air hujan juga merupakan faktor yang mempengaruhi pH tanah, selain itu bahan
organik dan tekstur. Bahan organik mempengaruhi besar kecilnya daya serap tanah
akan air. Semakin banyak air dalam tanah maka semakin banyak reaksi pelepasan ion
H+ sehingga tanah menjadi masam. Tekstur tanah liat mempunyai koloid tanah yang
dapat yang dapat melakukan kapasitas tukar kation yang tinggi. tanah yang banyak
mengandung kation dapat berdisiosiasi menimbulkan reaksi masam.¬_Faktor-faktor
yang mempengaruhi reaksi kemasaman tanah, yaitu kejenuhan basa, sifat misel,
bahan organik tanah, bahan induk tanah, vegetasi, pertumbuhan tanaman, dan curah
hujan (Foth,1988).

Bahan organik tanah merupakan hasil dekomposisi atau pelapukan bahan-


bahan mineral yang terkandung didalam tanah. Bahan organik tanah juga dapat
berasal dari timbunan mikroorganisme, atau sisa-sisa tanaman dan hewan yang telah
mati dan terlapuk selama jangka waktu tertentu.bahan organik dapat digunakan untuk
menentukan sumber hara bagi tanaman, selain itu dapat digunakan untuk menentukan
klasifikasi tanah Hanifah (1992). Sedangkan menurut Doeswono (1983), bahan
organik merupakan perekat butiran lepas dan sumber utama nitrogen, fosfor dan
belerang. Bahan organik cenderung mampu meningkatkan jumlah air yang dapat
ditahan didalam tanah dan jumlah air yang tersedia pada tanaman. Akhirnya bahan
organik merupakan sumber energi bagi jasad mikro. Tanpa bahan organik semua
kegiatan biokimia akan terhenti (Doeswono, 1983).

Faktor-faktor yang mempengaruhi bahan organik dalam tanah adalah


kedalaman tanah, iklim (curah hujan , suhu), drainase, tekstur tanah dan vegetasi.
Kadar bahan organik terbanyak ditemukan pada lapisan atas setebal 20 cm, sehingga
lapisan tanah makin ke bawah makin kurang bahan organik yang di kandungnya
(Hakim, 1986).

Pengaruh bahan organik terhadap tanah dan kemudian terhadap tetanaman


tergantung pada laju proses dekomposisinya. Secara umum faktor-faktor yang
mempengaruhi laju dekomposisi ini meliputi faktor bahan organik dan faktor tanah.
Faktor bahan organik meliputi komposisi kimiawi, nisbah C/N, kadar lignin dan
ukuran bahan, sedangkan faktor tanah meliputi temperatur, kelembaban, tekstur,
struktur dan suplai oksigen, serta reaksi tanah, ketersediaan hara terutama N P, K dan
S (Hanafiah, 2014).
II. TUJUAN
1. Mengetahui pH tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman dan faktor faktor yang
mempengaruhi pH tanah
2. Mengetahui faktor faktor bahan organik tanah

III. ALAT DAN BAHAN


Alat:
1. Botol timbang tertutup dari lembaga
2. Oven
3. Eksikator
4. Corong
5. Kertas saring
6. Spektrofotometer
7. Gelas beaker
8. Erlenmeyer
9. Alat timbang
Bahan:
1. Tanah komposit
2. K2Cr2O7
3. H2SO4
4. Akuades

IV. CARA KERJA


a. pH aktual
1. Ditimbang 10 gram sampel tanah , lalu dimasukkan ke dalam beaker glass
2. Ditambah akuades sebanyak 25 ml
3. Larutan dikocok selama 10 menit
4. Diukur pH nya
b. BO(Bahan Organik)
1. Tanah komposit ditimbang sebanyak 0,5 gram
2. Dimasukkan ke dalam beaker glass
3. Ditambahkan K2Cr2O7 sebanyak 5 ml
4. Lalu H2S04 ditambahkan sebanyak 10 ml didiamkan 10 menit
5. Ditambahkan akuades sebanyak 100 ml
6. Diamkan selama 60 menit
7. Sampel larutan disaring menggunakkam kertas saring + corong ke dalam
erlenmeyer
8. Hasil saringan dimasukkan ke dalam kurvet untuk diukur absorbansinya
dengan panjang gelombang 584µm

V. HASIL PENGAMATAN
1. Deret Standar
% C (x) Abs (y) xy x2
0 0,000 0 0
5 0,083 0,415 25
10 0,160 1,6 100
15 0,233 3,495 225
20 0,306 6,12 400
∑ x = 50 ∑y = 0,782 ∑xy = 11,63 ∑ x2 = 750

x = 10 y = 0,156 xy = 2,326 x2 bar = 150

0.35
y = 0.0152x + 0.004
0.3 R² = 0.9992

0.25

0.2
Series1
0.15 Linear (Series1)

0.1

0.05

0
0 5 10 15 20 25
2. Tabel pH dan absorbansi
Kelompok A(gr) B(gr) C(gr) KA(%) pH Abs(y) %BO BKM(%)

1 31,94 36,94 36,55 8,549 5,89 0,293 9,52 461,003

2 31,99 36,99 36,65 7,296 6,67 0,300 9,42 466

3 32,03 37,07 36,36 16,397 6,78 0,300 10,34 429,564

4 31,97 36,97 36,33 14,68 6,44 0,292 9,88 435,995

Absorbansi y = 0.0083x + 0.2425


R² = 0.5765
0.302

0.3

0.298

0.296 Abs
Linear (Abs)
0.294

0.292

0.29
5.5 6 6.5 7

3. Perhitungan Kelompok 3
𝑩−𝑪
 KA kering (%) = 𝑪−𝑨 × 𝟏𝟎𝟎%
37,07−36,36 0,71
Kelompok 3 = 36,36−32,03 x 100% = 4,33 x 100% = 16,397 %
𝐁𝐊𝐌 𝐗 𝟏𝟎𝟎
 BKM = 𝐊𝐀+𝟏𝟎𝟎
500 X 100 50.000
Kelompok 3 = 7,296 + 100 = 107,296 = 466 mg

 Regresi
(  X x y ) (50 x 0,782 )
xy− 11,63− 11,6−7,82
𝑛 5
b= (𝑥)2
= (50)2
= = 0,0152
𝑥 2 − 750− 750−500
𝑛 5

a = 𝑦̅ - b𝑥̅ = 0,1564 – (0,0152x10) = 0,004


 Absorbansi sampel
y−a
c= b
0,300 −0,004 0,296
Kelompok 3 = = 0,0152 = 19,473 gram
0,0152
𝟏𝟎𝟎 𝟏𝟎𝟎 𝒄𝒐𝒏 𝑪
 %BO = x x x 100%
𝟕𝟓 𝟓𝟖 𝑩𝑲𝑴
100 100 19,473
Kelompok 3 = x x 429,564 x 100% = 10,34%
75 58

VI. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini adalah penentuan pH dan bahan organik (BO) tanah .
Tujuan nya untuk mengetahui pH tanah yang ada di tanah sampel agar dapat
menentukakan langkah apa yang harus dilakukkan untuk tanah tersebut jika pH tanah
nya tidak sesuai dengan pH tanah untuk pertanian, begitupun dalam penentuan bahan
organik (BO) tanah . Menurut (Bunting 1981), pH tanah adalah salah satu dari
beberapa indikator kesuburan tanah, sama dengan keracunan tanah. Level optimum
pH tanah untuk aplikasi penggunaan lahan berkisar antara 5–7,5. pH tanah
merupakan hal yang penting dalam permasalahan tanah ,hal itu karena digunakan
untuk mendiagnosa masalah pertumbuhan tanaman. Dari hasil praktikum kali ini
didapatkan pH tanah pada masing masing kelompok yaitu pada kelompok 1 pH
tanahnya sebesar 5,89 , sedangkan pada kelompok 2 pH tanah nya sebesar 6,67 , yang
selanjutnya pada kelompok 3 pH tanahnya sebesar 6,78 dan pada kelompok 4 pH
tanah nya sebesar 6,44 . Hal itu telah sesuai dengan pendapat Bunting 1981 , bahwa
pH tanah yang baik untuk budidaya tanaman adalah mulai dari 4,8 atau lebih. Jadi
dapat disimpulkan sampel tanah yang praktikan ambil pH nya sudah memenuhi
standar ,maka tanah tersebut dapat digunakkan untuk budidaya tanaman . pH tanah
menunjukkan banyaknya konsentrasi ion hydrogen didalam tanah. Makin tinggi kadar
ion di dalam tanah, maka semakin masam tanah tersebut. Semakin tinggi pH tanah
maka unsur hara akan semakin sulit diserap oleh tanaman dan pertumbuhan tanaman
melalui pengaruhnya terhadap ketersediaan unsur hara dan adanya unsur-unsur
beracun.

Menurut Hanifah (1992) ,bahan organik tanah merupakan hasil dekomposisi


atau pelapukan bahan-bahan mineral yang terkandung didalam tanah. Bahan organik
tanah juga dapat berasal dari timbunan mikroorganisme, atau sisa-sisa tanaman dan
hewan yang telah mati dan terlapuk selama jangka waktu tertentu.bahan organik dapat
digunakan untuk menentukan sumber hara bagi tanaman, selain itu dapat digunakan
untuk menentukan klasifikasi tanah . Pada penetapan bahan organik (BO) tanah
menggunakkan yaitu sampel tanah yang ditambahkakan dengan larutan K2Cr2O7
sebanyak 5 ml ,mengapa menggunakan senyawa tersebut karena dapat memproduksi
bahan organik. Supaya reaksinya dapat cepat maka suhu harus ditingkatkan dengan
H2SO4 pekat. Dengan adanya larutan tersebut tanah terdestruksi yang kemudian bahan
organiknya lepas. Kemudian K2Cr2O7 yang bereaksi pada larutan tersebut setara
dengan jumlah C yang ada pada bahan organik. K2Cr2O7 harus lebih banyak dari
tanahnya, karena berguna untuk mengoksidasi. Dalam penentuan bahan organik tanah
menggunakkan alat spekfotometer yang berguna untuk mengukur panjang
gelombang. Panjang gelombang maksimum yang digunakkan juga mempergaruhi
proses absorbansi larutan terhadap sinar . Hal itu dikarenakan apabila terjadi
penyimpangan yang kecil selama percobaan akan mengakibatkan kesalahan yang
kecil dalam pengukuran. Jika semakin besar panjang gelombang, maka akan semakin
kecil nilai absorbansinya. Dari hasil pengamatan ,didapatkan hasil y absorbansinya
sebesar 0,300 mg . Nilai y absorbansi yang paling besar adalah kelompok 2 dan
kelompok 3. Tanah yang subur mengandung bahan organik sekitar 3 – 5 %. yang
dimana kelompok 1 memiliki bahan organik (BO) yaitu 9,52 %, kelompok 2 yaitu
9,42%, kelompok 3 yaitu 10,34% dan kelompok 4 9,88%. Apabila bahan organik
yang ada ditanah lebih dari 3 – 5 % pada tanah mineral dan pada tanah gambut sekitar
98% menandakan kandungannya bahan organiknya nya sangat baik.

VII. KESIMPULAN

1. Tanah yang subur memiliki kadar pH yang netral atau berkisar antara 6,5-
7,5. Hal ini berpengaruh pada ketersediaannya berbagai unsur di dalam
tanah. Pada kondisi tanah dengan pH netral maka tumbuhan akan lebih
mudah menyerap unsur hara dan menjaga keseimbangan
mikroorganisme yang terdapat dalam tanah. Apabila tanah terlalu asam
maka perlu dilakukannya proses pengapuran agar pH-nya mendekati
kondisi normal. Apabila tanah memiliki kadar pH terlalu basa maka perlu
pemberian sulfur atau belerang yang biasanya terdapat pada pupuk ZA
untuk menetralkan pH-nya. Dan Faktor-faktor yang mempengaruhi pH tanah
adalah unsur-unsur yang terkandung dalam tanah, konsentrasi ion dan ion
mineral tanah, air hujan dan bahan induk, bahwa bahan induk tanah
mempunyai pH yang bervariasi sesuai dengan mineral penyusunnya dan asam
nitrit yang secara alami merupakan komponen renik dari air hujan juga
merupakan faktor yang mempengaruhi pH tanah, selain itu bahan organik dan
tekstur.
2. Kandungan dari bahan organik tanah dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor
antara lain iklim, tipe penggunaan lahan, relief dan aktivitas manusia. Carbon dan
natrium adalah salah satu parameter yang dapat digunakan untuk mencirikan
kualitas bahan organik.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Bunting. 1981. Konservasi Tanah dan Air. CV. Pustaka Buana: Bandung.

Doeswono,1983. Ilmu-Ilmu Tanah. Jakarta : Bhatara Karya Aksara.


Foth, Henry D. 1999. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.

Hakim, Nurhajatidkk.1986. Dasar-DasarIlmu Tanah. Lampung: Universitas


Lampung.

Hanafiah, K.A. 2014. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Rajawali Pers.

Hardjowigeno. S. 2003. Ilmu Tanah. Gajah Mada University Press.

Pairunan, A.K, J.L. Namera Arifin, S. Samosir R tangkai sari, J. R Lalpua


B.Ibrahim, H. Asamadi. 1985. Dasar-Dasar Ilmu Tanah.BKS PTN Intim,
Makassar

Tan H. K 1990. Dasar – Dasar Kimia Tanah. Gadjah Mada Universitas Press.
Yogyakarta.

IX. LAMPIRAN
𝑩−𝑪
 KA kering (%) = 𝑪−𝑨 × 𝟏𝟎𝟎%
36,94−36,55 0,39
Kelompok 1 = 36,55−31,94 x 100% = 4,61 x 100% = 8,459 %
36,99−36,65 0,34
Kelompok 2 = 36,65−31,99 x 100% = 4,66 x 100% = 7,296 %
37,07−36,36 0,71
Kelompok 3 = 36,36−32,03 x 100% = 4,33 x 100% = 16,397 %
36,97−36,33 0,64
Kelompok 4 = 36,33−31,97 x 100% = 4,36 x 100% = 14,68 %
𝐁𝐊𝐌 𝐗 𝟏𝟎𝟎
 BKM = 𝐊𝐀+𝟏𝟎𝟎
500 X 100 50.000
Kelompok 1 = 8,459 + 100 = 108,459 = 461,003 mg
500 X 100 50.000
Kelompok 2 = 7,296 + 100 = 107,296 = 466 mg
500 X 100 50.000
Kelompok 3 = 16,397 + 100 = 116,397 = 429,564 mg
500 X 100 50.000
Kelompok 4 = 14,68 + 100 = 114,68 = 435,995 mg

 Regresi
(  X x y ) (50 x 0,782 )
xy− 11,63− 11,6−7,82
𝑛 5
b= (𝑥)2
= (50)2
= = 0,0152
𝑥 −
2 750− 750−500
𝑛 5

a = 𝑦̅ - b𝑥̅ = 0,1564 – (0,0152x10) = 0,004


 Absorbansi sampel
y−a
c= b
0,293 −0,004 0,289
Kelompok 1 = = 0,0152 = 19,013 gram
0,0152
0,300 −0,004 0,296
Kelompok 2 = = 0,0152 = 19,473 gram
0,0152
0,300 −0,004 0,296
Kelompok 3 = = 0,0152 = 19,473 gram
0,0152
0,292 −0,004 0,288
Kelompok 4 = = 0,0152 = 18,947 gram
0,0152

𝟏𝟎𝟎 𝟏𝟎𝟎 𝒄𝒐𝒏 𝑪


 %BO = x x x 100%
𝟕𝟓 𝟓𝟖 𝑩𝑲𝑴
100 100 19,013
Kelompok 1 = x x 461,003 x 100% = 9,52 %
75 58
100 100 19,473
Kelompok 2 = x x x 100% = 9,42 %
75 58 466
100 100 19,473
Kelompok 3 = x x 429,564 x 100% = 10,34 %
75 58
100 100 18,974
Kelompok 4 = x x 435,995 x 100% = 9,88 %
75 58
X. LAPORAN SEMENTARA

Anda mungkin juga menyukai