Oleh:
Elsa Citra HS 512018083
Dalam menulis artikel ini penulis mengumpulkan data data kasus penyimpangan
terhadap sila ke 4 , pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi teks berita dari
internet .
Selain itu ada contoh kasus lain yaitu Seorang nenek bernama asiani alias ibu
Muaris yang berumur 63 tahun,beliau didakwa mencuri tujuh batang kayu jati milik
Perhutani dan ia terancam hukuman lima tahun penjara sesuai Pasal 12 juncto pasal 83
UU Nomor 18 tahun 2013, tentang Pencegahan dan Pemberantasan Pengrusakan
Hutan.Kasus yang menjerat Asiani bermula dari laporan Perhutani ke Polsek Jatibenteng
atas hilangnya sejumlah kayu jati di kawasan Jatibenteng pada Juli 2014. Polisi lalu
melakukan penyelidikan dengan memeriksa tukang kayu bernama Sucipto.Dari hasil
penyelidikan tersebut, sejumlah kayu yang berada di tempat Sucipto persis seperti kayu
milik Perhutani. Kayu-kayu tersebut ternyata kayu yang diantar oleh Asiani. Alhasil,
Asiani dan Sucipto pun ditetapkan menjadi tersangka.
Namun tidak hanya mereka berdua, menantu Sucipto bernama Ruslan dan
pekerjanya Abdus Salam juga ikut jadi tersangka. Pasalnya, dua orang itu yang
mengangkut kayu dari rumah Asiani di Dusun Kastal, Desa Jatibenteng ke tempat usaha
Sucipto.Supriono, kuasa hukum Asiani dari LBH Nusantara Situbondo, menilai kasus
yang menjerat kliennya terkesan dipaksakan. Alasannya, Asiani ditahan pada 15
Desember 2014, beberapa bulan setelah kasus itu dilaporkan. Nanum menurut pengakuan
Asiani ,beliau tidak mencuri kayu milik perhutani . Dikarenakan lahan itu merupakan
milik dari alm suaminya sucipto. Diduga Asiani dijadikan kambing hitam dari pencurian
kayu oleh oknum tertentu. Kuasa hukum Asiani melakukan banding ,namun tetap saja
jaksa memutuskan Asiani sebagai tersangka dan didenda sebesar Rp 500 juta.
IV. PEMBAHASAN
Pancasila wajib ditaati dan diamalkan, namun kondisi saat ini berbeda.
Kebanyakan orang lebih mementingkan diri sendiri dan mengacuhkan dasar negara yang
mulia tersebut. Justru pemerintah yang menjadi sorotan, tak sedikit para wakil rakyat
berbuat tidak sepantasnya, salah satunya korupsi. Inilah yang membuat rakyat tidak
merasa dipuaskan oleh kepemimipinan pemerintah kita. Salah satu contohnya adalah
kasus korupsi lurah desa Mangunan. Desa yang masih alami dan jauh dari perkotaan,
ternoda oleh tingkah tidak terpuji tersebut. Kepala desa Mangunan, Jiyono kepergok
Menyisihkan dana bantuan rekontruksi pasca gepa demi kepentingan pribadinya.
Mengapa ini bisa terjadi,bagaimanakah kaitannya dengan sila kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, tentu itu adalah salah
satu bentuk pelanggaran sila ke-4 Pancasila.
Indonesia, suatu negara yang mempunyai sumber hokum dan dasar negara
Pancasila. Tidak heran jika Indonesia disebut sebagai negara persatuan, dari sabang
sampai merauke disatukan dengan lambang burung garuda bertuliskan Bhinneka Tunggal
Ika yang artinya, walau berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Pada makalah ini saya akan
mencoba membahas tentang sila ke-4 Pancasila. Sila ini bertujuan untuk mengatur
kepemimpinan Indonesia yang bijaksana atas musyawarah dan kesepakatan bersama
rakyat Indonesia. Terbentuknya negara adalah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Oleh sebab itu seharusnya pemerintah sanggup menampung aspirasi masyarakat.
Beberapa fakta maupun berita membuktikan ketidakjujuran pemerintahan SBY saat ini.
Dari Mentri, anggota DPR, hingga banyak tindak laku korupsi. Belakangan ini adalah
lurah desa Mangunan didakwa 3 tahun penjara dan denda sebesar Rp 200 juta karena
skandal korupsi dana bantuan untuk rumah rusak desa Mangunan pasca gempa. Hal ini
disebabkan ketidakpahaman tentang sila ke 4 Pancasila dan tidak mengamalkannya.
Karena bagaimanapun Pancasila sudah dirancang untuk mengatur ketatanegaraan hingga
tingkah laku wrga negara Indonesia, sehingga jika itu dijalan kan pastilah tidak ada
masalah.
Contoh kasus lain dari penyimpangan sila ke 4 adalah didakwa nya nenek asiani
yang mencuri kayu dengan hukuman yang tidak setimpal dengan perbuatan nya . Dalam
sila ke empat berbunyi kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwakilan ,disini dapat ditekan kan juga bahwa dalam mengambil
keputisan harus di musyawaratan terlebih dahulu . Dikarenakan kasus nenek asiani ini
tidak begitu berat seperti kasus koruptor yang di lakukan oleh kepala desa Mangunan
dalam kasus ini pantas jika dibawa ke pengadilan dikarenakan kasus ini adalah
menyebabkan kepentingan bersama warga desa Mangunan , seharusnya kasus ini dapat
diselesaikan secara kekeluargaan tidak sampai dibawa dalam pengadilan .
V. KESIMPULAN
Pemerintah seharusnya berintroprksi membenahi carut marut yang melanda
bangsa indonesia salah satunya dengan cara mengamalkan makna sila ke 4 pancasila
yaitu kepentingan bersamalah yang diutammakan di atas kepentingan pribadi atau
golongan . Sering terjadi kasus kasus yang menyebabkan kerugian masyarakat hukuman
yang diberikan tidak setimpal dengan apa yang di perbuat dan kasus yang tidak terlalu
menyebabkan kerugian masyarakat dijatuhi hukuman yang berat padahal kasus tersebut
dapat di selesaikan secara kekeluargaan . Pembicaraan dalam musyawarah dilakukan
dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. Keputusan-keputusan yang
diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha
Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan
keadilan. Dalam melaksanakan permusyawaratan, kepercayaan diberikan kepada wakil-
wakil yang dipercayanya. Apabila makna Pancasila ini ditaati maka akan terwujud negara
Indonesia yang bermartabat, dan kasus korupsi seperti yang dilakukan lurah Mangunan
tersebut tidak akan terjadi.Dengan bekal penghayatan Pancasila dan dengan
mengamalkannya oleh setiap manusia Indonesia, maka gerak pembangunan yang
dilakukan bersama-sama akan berjalan lurus dan tiba dengan selamat kepada tujuannya.
https://regional.kompas.com/read/2010/06/17/18353250/Lurah.Mangunan.Membela.Diri
http://yulyagustin.blogspot.com/2016/04/nilai-nilai-dan-contoh-kasus-pancasila.html
https://news.okezone.com/read/2015/03/11/340/1116827/dituduh-curi-7-batang-kayu-nenek-
miskin-terancam-lima-tahun-bui
https://www.viva.co.id/berita/nasional/602094-akhir-cerita-asiani-nenek-yang-dituduh-curi-7-batang-
kayu