Anda di halaman 1dari 7

ARTIKEL PANCASILA

KASUS PELANGGARAN TERHADAP SILA KE - 4

Oleh:
Elsa Citra HS 512018083

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA


SALATIGA
2019
I. PENDAHULAN
Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah sudah final, namun implimentasi sila-
sila Pancasila sebagai landasan bernegara. Secara etimologis, istilah Pancasila berasal
dari kata Sansekerta dari India (bahasa kasta Brahmana) dan bahasa rakyat biasa adalah
bahasa Prakerta. Menurut Muhammad Yamin, dalam bahasanSangsekertn“Pancasila”
memiliki dua macam arti 5 yaitu Panca artinya lima dan syila (vokal i pendek) artinya
batu sendi, azas atau dasar, jadi jika dirangkai menjadi dasar yang memiliki lima unsur
Panca artinya lima dan syiila (vokal i panjang) artinya peraturan tingkah laku, yang
penting atau yang senonoh, jadi jika dirangkai menjadi lima aturan tingkah laku yang
penting,(Noor 2010). Semua sila berada dalam keseimbangan dan berperan dengan bobot
yang sama. Akan tetapi karena masing–masing unsur mempunyai hubungan yang
organis, maka sila yang diatas menjiwai sila yang berada dibawahnya. Misalnya, sila
Ketuhanan Yang Maha Esa menjiwai dan meliputi sila kedua, ketiga, keempat dan
kelima. Demikian seterusnya untuk sila ketiga, keempat, kelima (Rukiyati, 2008:28).
Praktiknya disadari atau tidak selalu menarik untuk diperbincangkan serta tidak
habis-habisnya untuk dikupas dan dijadikan sebagai landasan berkontemplasi sebagai
dasar pijakan untuk membawa bahtera negara menuju tercapainya mimpi-mimpi
kehidupan yang sejahtera adil, makmur, aman dan sentosa. Perkambangan dewasa ini
keberadaan Pancasila dipermasalahkan serta diragukan terkait keberadaan Pancasila
sebagai ideologi bangsa dikambing hitamkan, karena dianggap menyebabkan kondisi
bangsa yang tidak mampu progresif dalam menghadapi setiap tantangan globalisasi. Serta
pancasila dianggap kadang kadang tidak mempuyai peran dalam kehidupan
pemerintahan. Banyak orang yang tidak mengganggap peran pancasila ada padahal
secara tidak langsung kita menerapkan nilai nilai pancasila dalam kehidupan sehari hari .

Suatu bangsa menjadi kuat karena masyarakatnya menghargai bangsanya sendiri


dan mengerti dengan baik sistem ketatanegaraan negaranya. Salah satu contoh yang baik
dalam menghargai bangsa sendiri adalah dengan mengetahui sejarah, dasar negara, dan
tujuan atau visi negaranya sendiri. Sebagai rakyat Indonesia yang baik sudah menjadi hal
yang wajib untuk mengetahui dasar negara Indonesia yaitu Pancasila, pengetahuan
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia sudah menjadi hal yang diwajibkan pemerintah
yang ditandai dengan diajarkannya mata pelajaran Pancasila mulai dari bangku sekolah
dasar. Hal ini tak lain dan tak bukan untuk menanamkan semangat Pancasila dalam
generasi muda agar kelak Pancasila masih tetap bisa dipertahankan sebagai ideologi kita
bersama, diharapkan generasi muda bangsa Indonesia mengerti apa yang sebenarnya
pemimpin – pemimpin Indonesia inginkan sejak dulu bagi bangsa Indonesia yang mereka
tuangkan dalam dasar negara Indonesia.
Secara yuridis-konstitusional Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa dalam
hal ini digunakan sebagai acuan dasar dalam mengatur-menyelenggarakan pemerintahan
negara, oleh karena itu tidak boleh bagi setiap individu untuk menafsirkan Pancasila
menurut perspektif pribadi. Diharapkan dengan adanya pendidikan Pancasila, masyarakat
Indonesia mengerti akan arti Pancasila dan mampu mengamalkan Pancasila dengan baik
dan benar sesuai dengan cita – cita bangsa Indonesia. Sehingga penyimpangan
pengamalan Pancasila tidak terjadi lagi seperti pada zaman orde baru maupun jaman
reformasi saat ini.
II. METODE PENELITIAN
Pengumpulan data

Dalam menulis artikel ini penulis mengumpulkan data data kasus penyimpangan
terhadap sila ke 4 , pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi teks berita dari
internet .

III. HASIL PENELITIAN/KAJIAN


Salah satu fungsi Pancasila adalah sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia,
yaitu mengatur tingkah laku, tindakan maupun perbuatan setiap warga negara Indonesia.
Apabila Pancasila ditaati dan dijalankan setiap warga negara, maka akan memberikan
kerukunan dan kemakmuran bangsa Indonesia. Tetapi pada saat ini kita kurang melihat
akan halite, banyak manusia yang melanggar aturan, dan mengacuhkan Pancasila. Hal ini
yang membuat negeri kita semakin bobrok, di samping kemiskinan yang melanda,
pengangguran, hingga pelaku criminal yang tak ada habisnya. Pada makalah ini saya
akan membahas tentang sila Pancasila yang ke 4, yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan berkaitan dengan kasus
korupsi lurah desa Mangunan, Dlingo, Bantul, DIY. Pemerintah Indonesia saat ini
sungguh sangat mengecewakan kinerjanya yang sesungguhnya dipercaya sebagai wakil
rakyat untuk memuliakan rakyat, justru banyak yang hanya mengurusi dirinya sndiri,
terutama lewat jalur korupsi. Tindakan ini juga dilakukan oleh Lurah/ kepala desa
Mangunan Jiyono. Bermula dari bantuan dana gempa yang berguna untuk memperbaiki
kerusakan bagi warga Mangunan, Jiyono justru mengambil keuntungan dengan jalan
korupsi. Inilah yang membuat kita sebagai bangsa Indonesia malu atas budaya turun
temuru yang negative tersebut. Topik ini sangat menarik untuk kita teliti bersama.

Selain itu ada contoh kasus lain yaitu Seorang nenek bernama asiani alias ibu
Muaris yang berumur 63 tahun,beliau didakwa mencuri tujuh batang kayu jati milik
Perhutani dan ia terancam hukuman lima tahun penjara sesuai Pasal 12 juncto pasal 83
UU Nomor 18 tahun 2013, tentang Pencegahan dan Pemberantasan Pengrusakan
Hutan.Kasus yang menjerat Asiani bermula dari laporan Perhutani ke Polsek Jatibenteng
atas hilangnya sejumlah kayu jati di kawasan Jatibenteng pada Juli 2014. Polisi lalu
melakukan penyelidikan dengan memeriksa tukang kayu bernama Sucipto.Dari hasil
penyelidikan tersebut, sejumlah kayu yang berada di tempat Sucipto persis seperti kayu
milik Perhutani. Kayu-kayu tersebut ternyata kayu yang diantar oleh Asiani. Alhasil,
Asiani dan Sucipto pun ditetapkan menjadi tersangka.

Namun tidak hanya mereka berdua, menantu Sucipto bernama Ruslan dan
pekerjanya Abdus Salam juga ikut jadi tersangka. Pasalnya, dua orang itu yang
mengangkut kayu dari rumah Asiani di Dusun Kastal, Desa Jatibenteng ke tempat usaha
Sucipto.Supriono, kuasa hukum Asiani dari LBH Nusantara Situbondo, menilai kasus
yang menjerat kliennya terkesan dipaksakan. Alasannya, Asiani ditahan pada 15
Desember 2014, beberapa bulan setelah kasus itu dilaporkan. Nanum menurut pengakuan
Asiani ,beliau tidak mencuri kayu milik perhutani . Dikarenakan lahan itu merupakan
milik dari alm suaminya sucipto. Diduga Asiani dijadikan kambing hitam dari pencurian
kayu oleh oknum tertentu. Kuasa hukum Asiani melakukan banding ,namun tetap saja
jaksa memutuskan Asiani sebagai tersangka dan didenda sebesar Rp 500 juta.

IV. PEMBAHASAN
Pancasila wajib ditaati dan diamalkan, namun kondisi saat ini berbeda.
Kebanyakan orang lebih mementingkan diri sendiri dan mengacuhkan dasar negara yang
mulia tersebut. Justru pemerintah yang menjadi sorotan, tak sedikit para wakil rakyat
berbuat tidak sepantasnya, salah satunya korupsi. Inilah yang membuat rakyat tidak
merasa dipuaskan oleh kepemimipinan pemerintah kita. Salah satu contohnya adalah
kasus korupsi lurah desa Mangunan. Desa yang masih alami dan jauh dari perkotaan,
ternoda oleh tingkah tidak terpuji tersebut. Kepala desa Mangunan, Jiyono kepergok
Menyisihkan dana bantuan rekontruksi pasca gepa demi kepentingan pribadinya.
Mengapa ini bisa terjadi,bagaimanakah kaitannya dengan sila kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, tentu itu adalah salah
satu bentuk pelanggaran sila ke-4 Pancasila.

Indonesia, suatu negara yang mempunyai sumber hokum dan dasar negara
Pancasila. Tidak heran jika Indonesia disebut sebagai negara persatuan, dari sabang
sampai merauke disatukan dengan lambang burung garuda bertuliskan Bhinneka Tunggal
Ika yang artinya, walau berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Pada makalah ini saya akan
mencoba membahas tentang sila ke-4 Pancasila. Sila ini bertujuan untuk mengatur
kepemimpinan Indonesia yang bijaksana atas musyawarah dan kesepakatan bersama
rakyat Indonesia. Terbentuknya negara adalah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Oleh sebab itu seharusnya pemerintah sanggup menampung aspirasi masyarakat.
Beberapa fakta maupun berita membuktikan ketidakjujuran pemerintahan SBY saat ini.
Dari Mentri, anggota DPR, hingga banyak tindak laku korupsi. Belakangan ini adalah
lurah desa Mangunan didakwa 3 tahun penjara dan denda sebesar Rp 200 juta karena
skandal korupsi dana bantuan untuk rumah rusak desa Mangunan pasca gempa. Hal ini
disebabkan ketidakpahaman tentang sila ke 4 Pancasila dan tidak mengamalkannya.
Karena bagaimanapun Pancasila sudah dirancang untuk mengatur ketatanegaraan hingga
tingkah laku wrga negara Indonesia, sehingga jika itu dijalan kan pastilah tidak ada
masalah.

Kita sebagai rakyat Indonesia yang berbudipekerti mencintai, memahami, dan


mengamalkan sila-sila Pancasila. Karena Pancasila dan UUD 1945 adalah sumber dari
segala sumber hokum di Indonesia. Disamping itu, pemerintah juga harus menjalankan
sila ke-4 dengan sikap bijaksana, adil, dan jujur demi memakmurkan rakyat. Jika hal
tersebut dilaksanakan, makakasus korupsi seperti di desa Mangunan tidak akan terjadi,
sehingga akan tercipta bangsa Indonesia yang bermartabat.

Contoh kasus lain dari penyimpangan sila ke 4 adalah didakwa nya nenek asiani
yang mencuri kayu dengan hukuman yang tidak setimpal dengan perbuatan nya . Dalam
sila ke empat berbunyi kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwakilan ,disini dapat ditekan kan juga bahwa dalam mengambil
keputisan harus di musyawaratan terlebih dahulu . Dikarenakan kasus nenek asiani ini
tidak begitu berat seperti kasus koruptor yang di lakukan oleh kepala desa Mangunan
dalam kasus ini pantas jika dibawa ke pengadilan dikarenakan kasus ini adalah
menyebabkan kepentingan bersama warga desa Mangunan , seharusnya kasus ini dapat
diselesaikan secara kekeluargaan tidak sampai dibawa dalam pengadilan .

Sistem pemerintahan negara bagi bangsa Indonesia bukan berdasarkan demokrasi


rakyat yang menitikberatkan kepentingan kolektif dengan menganggap tiap-tiap individu
sebagai bagian saja. Dan bukan berdasarkan demokrasi liberal yang menitikberatkan
kepentingan individu dan mendasarkan diri atas jumlah suara saja. Sistem
pemerintahanya adalah keraqkyatan dan permusyawaratan pewakilan, yang mngikut
sertakan semua golongan yang mempunyai kepentingan dalam kehidupan kenegaraan
dan kemasyarakatan dengan musyawarah mufakaat untuk mewujudkan kesejahteraan
bersama . Dengan landasan demikian maka diharapkan pemerintahan Indonesia mampu
menata negara dengan baik. Oleh karena itu seharusnya pemerintah kita meniru negara-
negara maju seperti Jepang, Korea, dan negara-negara Eropa lainnya bukan malah
mencontoh negara terbelakang. Apabila pemerintah terutama menegakkan sila ke 4 dan
memimpin negara dengan bijaksana, adil, dan jujur maka kasus korupsi seperti di desa
Mangunan tidak akan terjadi. Hal ini tak lepas dari dukungan dan tingkah laku rakyat
yang tertib aturan, menjunjung tinggi UUD 1945 dan Pancasila serta saling menjaga
ketentraman memajukan bangsa Indonesia.

V. KESIMPULAN
Pemerintah seharusnya berintroprksi membenahi carut marut yang melanda
bangsa indonesia salah satunya dengan cara mengamalkan makna sila ke 4 pancasila
yaitu kepentingan bersamalah yang diutammakan di atas kepentingan pribadi atau
golongan . Sering terjadi kasus kasus yang menyebabkan kerugian masyarakat hukuman
yang diberikan tidak setimpal dengan apa yang di perbuat dan kasus yang tidak terlalu
menyebabkan kerugian masyarakat dijatuhi hukuman yang berat padahal kasus tersebut
dapat di selesaikan secara kekeluargaan . Pembicaraan dalam musyawarah dilakukan
dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. Keputusan-keputusan yang
diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha
Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan
keadilan. Dalam melaksanakan permusyawaratan, kepercayaan diberikan kepada wakil-
wakil yang dipercayanya. Apabila makna Pancasila ini ditaati maka akan terwujud negara
Indonesia yang bermartabat, dan kasus korupsi seperti yang dilakukan lurah Mangunan
tersebut tidak akan terjadi.Dengan bekal penghayatan Pancasila dan dengan
mengamalkannya oleh setiap manusia Indonesia, maka gerak pembangunan yang
dilakukan bersama-sama akan berjalan lurus dan tiba dengan selamat kepada tujuannya.

VI. DAFTAR PUSTAKA


Noor Ms Bakry, 2010.Pendidikan Pancasila.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rukiyati, Dkk. (2008). Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: UNY Press

https://regional.kompas.com/read/2010/06/17/18353250/Lurah.Mangunan.Membela.Diri

http://yulyagustin.blogspot.com/2016/04/nilai-nilai-dan-contoh-kasus-pancasila.html

https://news.okezone.com/read/2015/03/11/340/1116827/dituduh-curi-7-batang-kayu-nenek-
miskin-terancam-lima-tahun-bui

https://www.viva.co.id/berita/nasional/602094-akhir-cerita-asiani-nenek-yang-dituduh-curi-7-batang-
kayu

Anda mungkin juga menyukai