TANAMAN
“ Spodoptera frugiperda”
MIRANTI NURHASANAH
2011811035
AGROTEKNOLOGI 4B
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
2019/2020
I
PENDAHULUAN
77
Rata-rata = x 100% = 39,33 %
450
3.1 Pembahasan
Klasifikasi hama Spodoptera frugiperda
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Noctuidae
Genus : Spodoptera
Spesies : S. Frugiperda
Ulat ini muncul dipertanaman setelah 11 – 30 HST. Serangan pada tanaman
muda dapat menghambat pertumbuhan tanaman bahkan dapat mematikan
tanaman. Serangan berat pada pertanaman dapat mengakibatkan tinggal
tulang-tulang daun saja. Ngengat betina meletakkan kelompok- kelompok
telur yang ditutupi bulu-bulu halus berwarna merah sawo pada permukaan
bawah daun. Setiap kelompok telur terdiri dari 100 – 300 butir. Seekor
ngengat betina mampu bertelur 1000 – 2000 butir. Masa telur 3 – 4 hari, ulat
17 – 20 hari, kepompong 10 – 14 hari. Siklus hidupnya 36 – 45 hari
(Surtikanti, 2011).
Peledakan populasi ulat grayak dapat tiba-tiba muncul dan juga cepat
hilang. Sering ledakan populasi hanya terjadi selama satu generasi, diikuti
oleh penurunan populasi pada generasi selanjutnya (Subiono, 2020). Dari
observasi yang dilakukan setiap ada ledakan populasi oleh karena adanya
perubahan iklim terutama periode kering diikuti curah hujan dan kelembaban
yang tinggi dan disertai dengan makanan yang melimpah. Seringkali ledakan
populasi didahului oleh kondisi yang kurang menguntungkan berkembangnya
parasit dan predator.
Populasi hama ulat grayak akan semakin meningkat seiring
pertumbuhan tanaman yang lambat serta pengaruh cara budidaya
konvensionalnya, menngunakan pengendalian OPT secara berkala atau tidak
sama sekali ( Rondo et all, 2016). Naiknya intensintas serangan dan populasi
ulat grayak dapat disebabkan lahan yang cenderung lembab karena
terdapatnya mulsa sebagai penutup tanah, sehingga memberikan ruang lebih
bagi hama ini untuk berkembang (Tenrirawe dan Talanca, 2008).
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Barros, E.; Torres, J.B.; Ruberson, J.R.; Oliveira, M.D. 2010. Development of
Spodoptera frugiperda on different hosts and damage to reproductive
structures in cotton. Entomologia Experimentalis et Applicata 137:
237 245.
Rondo F.S , Sudarsma I.M, Wijana G. 2016. Dinamika Populasi Hama dan
Penyakit Utama Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt)
pada Lahan Basah dengan Sistem Budidaya Konvensional serta
Pengaruhnya terhadap Hasil di Denpasar-Bali. AGROTROP, 6 (2): 128
– 136.