Anda di halaman 1dari 5

1.

Jelaskan secara singkat dua permasalahan pemerintahan daerah berdasarkan


pengamatan dan pemahaman saudara!
Jawab :
Pemerintah daerah masih memiliki sejumlah permasalahan krusial yang harus
menjadi perhatian serius dari pemimpin daerah dan inspektoratnya. Setidaknya ada
beberapa masalah pemerintah daerah yang memerlukan tindak lanjut serius diantaranya
sebagai berkut :
1) Rendahnya integritas penyelenggara pemerintahan daerah.
Hal ini terwujud dari banyaknya temuan penyimpangan dalam penyelenggaraan baik
yang dilakukan kepala daerah maupun pegawainya. Meski deklarasi dan sistem
pencegahan antikorupsi telah banyak dilakukan, faktanya korupsi masih sering terjadi
di tubuh pemerintahan daerah. Dalam kurun waktu 2004-2017, terdapat 392 kepala
daerah yang tersangkut hukum. Adanya praktik korupsi merupakan gejala lemahnya
integritas individu, institusi, dan antar institusi di pemerintah daerah.
2) Kualitas dan perencanaan pengelolaan keuangan yang belum memadai
Adapun persoalan menyangkut belum baiknya pengelolaan dan perencanaan
anggaran, salah satunya terdapat program dalam rencana pembangunan jangka
menengah daerah (RPJMD) yang tidak sejalan dengan rencana pembangunan jangka
panjang (RPJP). Selain itu belum optimalnya pengelolaan keuangan daerah terlihat
dari indikasi besarnya belanja birokrasi, seperti belanja pegawai serta belanja barang
dan jasa. Juga terdapat banyak penyalahgunaan praktik pajak dan retribusi berupa
pemerasan dan penyelewengan. Jika dibiarkan, ini berdampak pada bekurangnya
biaya daerah sehingga bisa meningkatkan kemiskinan dan pengangguran.
Dalam hal ini untuk meminimalisir dan mencegah permasalahan yang terus berulang
dalam penyelenggaraan pemerintah daerah, seluruh kepala daerah harus memberdayakan
aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) secara optimal. APIP harus mampu
mengawal pemerintahan daerah menjadi akuntabel, lebih transparan, dan terbebas dari
sanksi administratif maupun pidana.

2. Jelaskan urgensi pengawasan melekat dalam penyelenggaraan pemerintahan


daerah menurut pemahaman saudara dan berikan contoh!
Jawab :
Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
Kep/46/M.PAN/4/2004, Pengawasan melekat yang merupakan padanan istilah
pengendalian manajemen atau pengendalian intern, dan selanjutnya disebut WASKAT
adalah segala upaya yang dilakukan dalam suatu organisasi untuk mengarahkan seluruh
kegiatan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif, efisien dan ekonomis, segala
sumber daya dimanfaatkan dan dilindungi, data dan laporan dapat dipercaya dan disajikan
secara wajar, serta ditaatinya segala ketentuan yang berlaku.
Urgensi pengawasan melekat dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah
merupakan pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang dapat diawasi dan
dikontrol oleh semua elemen negara baik pemerintah itu sendiri dan terlebih utama oleh
masyarakat. Pengawasan amat diperlukan agar pelaksanaan penyelenggaraan
pemerintahan terutama pemda dapat berjalan sesuai dengan visi, misi, dan tujuannya.
Contoh pengawasan melekat dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah :
“Pelaksanaan Pengawasan Melekat terhadap budaya kinerja PNS dalam Rangka
Mencapai Pelaksanaan Pelayanan Publik yang Baik”
Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam
pelayanan publik. PNS sebagai pegawai pemerintah yang melaksanakan pelayanan publik
harus memiliki budaya kinerja yang baik. Budaya kinerja yang baik dapat dilihat dari
efektivitas kinerja PNS dan juga output suatu instansi berupa pelyanan publik yang
dihasilkan. Apabila output instansi tersebut buruk maka salah satu faktor yang menjadi
hambatannya adalah budaya kerja PNS instansi tersebut yang masih rendah. Untuk
meningkatkan budaya kerja PNS, salah satu upaya penting yang harus dilakukan adalah
dengan melaksanakan pengawasan melekat yang baik.
Pengawasan melekat menjadi upaya yang sangat penting karena pengawasan
tersebut dilaksanakan oleh pimpinan instansi tersebut. Pimpinan instansi sebagai role
model memberikan pengaruh banyak dalam meningkatkan budaya kerja PNS. Apabila
pengawasan oleh pimpinan dilakukan dengan baik, maka budaya kerja PNS pun akan
menjadi lebih baik. dan apabila budaya kinerja PNS berjalan dengan baik maka pelayanan
publik pun akan terwujud dengan baik.
Dalam melaksanakan pengawasan melekat untuk meningkatkan kinerja PNS agar
dapat berjalan dengan efektif dan efisien diperlukan berbagai macam cara diantaranya
melalui:
1) Pengawasan secara berjenjang, maksudnya adalah pimpinan mengawasi PNS yang
kedudukan di bawahnya, PNS tersebut kemudian mengawasi kinerja pegawai di
bawahnya lagi.
2) Pimpinan instansi harus menyadari bahwa pengawasan melekat merupakan sebuah
kewajiban yang harus dilakukannya.
3) Pimpinan harus mengeluarkan kebijakan dan prosedur yang dapat mengakomodasi
keputusan manajemen yang lebih tinggi dalam rangka mencapai tujuan instansi.
4) Informasi dan komunikasi yang efektif berpengaruh penting dalam pelaksanaan
pengawasan melekat. Informasi harus diberikan oleh pemimpin kepada PNS sebagai
bawahannya agar PNS dapat bekerja dengan efektif dan tepat sasaran sehingga PNS
dapat memiliki budaya kerja yang baik dan output yang dihasilkan akan sesuai dengan
harapan.
5) Pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut dilakukan secara periodik. Dengan adanya
pemantauan, pimpinan dapat mengetahui kinerja buruk PNS tersebut di sektor mana
saja.
6) Faktor budaya dan manusia dalam hal ini PNS memiliki peran penting dalam upaya
pengawasan melekat yang dilakukan oleh pimpinannya.

3. Jelaskan urgensi pengawasan fungsional dalam penyelenggaraan pemerintahan


daerah menurut pemahaman saudara dan berikan contoh!
Jawab :
Pengawasan fungsional adalah kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh
Lembaga/Badan/Unit yang mempunyai tugas dan fungsi melakukan pengawasan melalui
pemeriksaan, pengujian, pengusutan dan penilaian.
Pengawasan fungsional adalah pengawasan terhadap pemerintah daerah, yang
dilakukan secara fungsional oleh lembaga yang dibentuk untuk melaksanakan
pengawasan fungsional, yang kedudukannya merupakan bagian dari lembaga yang
diawasi seperti Inspektorat Jenderal, Inspektorat Provinsi, Inspektorat Kabupaten/Kota.
Contoh pengawasan fungsional dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah
“Pengawasan fungsional terhadap efektivitas pengelolaan keuangan daerah pada
pemerintah kota”
Sasaran pengawasan fungsional adalah untuk pelaksanaan tugas umum dan tugas
pembangunan agar berlangsung sesuai dengan peraturan perundang-undangan sehingga
dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Jadi, dengan adanya pengawasan fungsional
dapat diketahui apakah suatu instansi pemerintah telah melaksanakan kegiatan sesuai
dengan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien serta sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan. Sehingga pengawasan fungsional oleh inspektorat akan mendorong
terwujudnya pengelolaan keuangan yang efektif, efisien dan ekonomis.
Dengan demikian, semakin baik pengawasan fungsional yang dilakukan oleh aparat
pengawas fungsional maka pelaksanaan program kerja pemerintah akan semakin baik, hal
ini akan mempengaruhi kefektivitasan dalam pengelolaan keuangan daerah.
Halim (2004:312) yang menyatakan bahwa dalam pelaksanaan pengelolaan
keuangan daerah, pengawasan fungsional mutlak dilaksanakan sehingga keefektifan,
keefisienan dan keekonomisan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah dapat tercapai.
Terwujudnya pengelolaan keuangan yang efektif merupakan tujuan utama pemerintah
daerah, sehingga dengan dilaksnakannya pengawasan fungsional yang memadai akan
menunjang pengelolaan keuangan yang efektif, efisien dan ekonomis.

4. Jelaskan mekanisme pengawasan di tempat magang anda atau kelurahan bagi yang
tidak pernah ikut program magang!
Jawab :
“Mekanisme Pengawasan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Mojokerto Dalam Melakukan
Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja”
Pengawasan ketenagakerjaan merupakan suatu sistem yang sangat penting dalam
penegakan atau penerapan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan. Penegakan
atau penerapan peraturan perundang-undangan merupakan upaya untuk menjaga
keseimbangan antara hak dan kewajiban bagi pengusaha dan pekerja/buruh.
Keseimbangan tersebut diperlukan untuk menjaga kelangsungan usaha dan ketenangan
kerja yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja dan kesejahteraan
tenaga kerja.
Agar peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan khususnya
mengenai keselamatan dan kesehatan kerja dapat dilaksanakan dengan baik, maka
diperlukan pengawasan ketenagakerjaan yang independen dan kebijakan yang
sentralistik. Tujuan diadakan pengawasan ketenagakerjaan adalah :
a. Mengawasi berlakunya undang-undang dan peraturan-peraturan perburuhan pada
khususnya;
b. Mengumpulkan bahan-bahan keterangan tentang soal-soal hubungan kerja dan
keadaan perburuhan dalam arti yang seluas-luasnya guna membuat undang-undang
dan peraturan-peraturan perburuhan;
c. Menjalankan pekerjaan lain-lainnya yang diserahkan kepadanya dengan undang-
undang atau peraturan-peraturan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai