Anda di halaman 1dari 49

LANSIA

Tujuan pembelajaran

 Peserta terampil melaksanakan


perawatan lansia
Gerontologi/Gereatri
GEROS = Lanjut Usia
LAGOS = Ilmu

GERONTOLOGI
Ilmu yg mempelajari tentang proses penuaan dan
masalah yg akan terjadi pd lansia
Batasan Lansia Menurut WHO:

a. Middle age : 45-59 tahun


b. Elderly (Lansia): 60-74 tahun
c. Old (Tua) : 75-90 tahun
d. Very old : >90 tahun
PROSES PENUAAN
Menjadi tua bukanlah suatu penyakit /
sakit, tetapi suatu proses perubahan
dimana kepekaan bertambah dan atau
batas kemampuan beradaptasi menjadi
berkurang.
Faktor-faktor yg mempercepat
proses penuaan.
Hereditas  Keturunan.
Nutrisi  makanan.
Status Kesehatan.
Pengalaman hidup.
Lingkungan.
Stres.
Tipologi Lansia:

 Tipe arif bijaksana


kaya pengalaman, dapat menyesuaikan diri pada perubahan zaman,
bersikap ramah, rendah hati, dermawan dan menjadi panutan.
 Tipe mandiri
mengganti kegiatannya yg hilang dgn kegiatannya yg baru, selektif
dlm mencari pekerjaan, tdk bergantung pada orang lain.
 Tipe tidak puas
konflik lahir dan bathin menentang proses penuaan sehingga
menjadi pemarah, tdk sabar, mudah tersinggung, pengkritik dan
banyak menuntut.
 Tipe pasrah
Menerima dan menunggu nasib baik, ringan kaki, konsep “habis
gelap terbitlah terang” menerima pekerjaan apa adanya.
 Tipe bingung
Kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder, menyesali diri,
pasif dan acuh tak acuh.
Tipe lain dari lansia adalah;
optimis, konstruktif, dependen
(kebergantugan), pemarah,
serius dan tipe putus asa.
Tujuan
 Mempertahankan derajat kesehatan lansia
 Memelihara kondisi kesehatan dengan
aktivitas fisik & mental
 Mencari upaya semaksimal mungkin agar
lansia memelihara kemandirian secara
maksimal
 Dapat tetap memberikan bantuan dan
perhatian penuh terhadap lansia dalam kondisi
apapun.
NO MITOS KENYATAAN
Lansia dapat santai menikmati hidup, hasil Sering di temui lansia yg mengalami stres
1
jerih payah dimasa muda, berbagai karena kemiskinan dan berbagai penyakit.
goncangan hidup sudah berhasil di lalui.
Kolot mempertahankan kebiasaan dan Tidak semua lansia bersikap dan mempunyai
2
tradisi serta keadaan yg berlaku, lansia tdk pemikiran demikian.
kreatif, menolak inovasi, berorientasi
kepada masa lalu,kembali ke masa kanak-
kanak sulit berubah, cerewet.
Masa tua di pandang sebagai masa Tidak semua lansia berpenyakitan.
3
degenerasi biologis di sertai berbagai
penyakit.
Pikun (sinilitas) Tidak semua pikun banyak yg cerdas dan
4
bermanfaat bagi masyarakat.
Lansia tidak jatuh cinta lagi dan tidak Perasaan dan emosi setiap orang berubah
5
bergairah pada lawan jenis. sepanjang masa dan perasaan cinta tak
pernah berhenti karena tua.
Aseksualitas Kehidupan sex lansia normal saja tetap
6
Hubungan sek pada lansia menurunkarena bergairah, terbukti lansia yg di tinggal
minat, dorongan, gairah dan daya sex meninggal ingin menikah lagi.
berkurang.
Perubahan fisik pada lansia
 Sel : jumlah berkurang, cairan tubuh menurun,
keseimbangan protein menurun, dan
mengalami pengecilan sel otak.
 Persyarafan : lamban dalam merespon, kurang
sensitif terhadap sentuhan.
 Sistem pendengaran : penumpukan kotoran
telinga, pengecilan membran timpani,
pendengaran berkurang.
 Sistem penglihatan : kehilangan respon
terhadap cahaya, susah melihat dalam
kegelapan, sulit membedakan warna,
berkurangnya jarak pandang.
 Sistem kardiovaskuler : katup jantung menebal
dan kaku, kemampuan jantung memompa
darah menurun, tekanan darah meningkat.
 Gastrointestinal : kehilangan gigi geligi, indra
pengecap menurun, sensitifitas rasa lapar
menurun, peristaltik menurun, dan konstipasi.
 Urin : ginjalmengecil, aliran darah ke ginjal
menurun, kemampuan mengkonsentrasi urin
menurun (beser).
 Vagina : selaput lendir mengering sehingga
pengeluaran lendir menurun.
 Sistem kulit : kulit keriput akibat kehilangan
jaringan lemak, permukaankulit kasar dan
bersisik, menurunnya respon terhadap trauma,
pertumbuhan kuku lambat, kuku jari keras dan
rapuh.
 Muskuluskeletal (persyarafan) : pergerakan
terbatas, otot kram, tremor, tulang rapuh.
 Respirasi : otot pernapasan kehilangan kekuatan
dan kaku, menarik napas berat, berkuangnya
kemampuan batuk.
Perubahan sosial
 Peran : orang tua tunggal, post power
syndrome.
 Keluarga : kesendirian, kehampaan.
 Teman : muncul perasaan kapan akan
meninggal ketika lansia lain meninggal dunia.
 Abuse : kekerasan berbentuk verbal
(dibentak), dan non verbal (dicubit, tdk di beri
makan).
 Ekonomi : kesempatan utk mendapatkan
pekerjaan yg cocok bagi lansia.
 Rekreasi : untuk ketenangan bathin.
 Keamanan : jatuh, terpeleset.
 Agama : melaksanakan ibadah.
 Panti jompo : merasa di buang dan diasingkan.
Perubahan psikologi

Perubahan pada lansia meliputi short term


memory, frustasi, kesepian, takut kehilangan
kebebasan, takut menghadapi kematian,
perubahan keinginan, depresi dan kecemasan.

Perubahan pola hidup karena status ekonomi yg


terancam, mencari teman baru, keinginan
merasakan kebahagiaan.
Gangguan yg dialami lansia secara umum

 Immobilisasi.
 Instabilitas (mudah jatuh).
 Intelektualitas terganggu (dimensia).
 Isolasi (depresi).
 Inkontinensia (beser).
 Impotensi.
 Imunodefisiensi (berkurangnya ketahanan tubuh).
 Infeksi.
 Impaksi (konstipasi).
 Latrogenesis (kesalahan diagnosis).
 Insomnia (susah tidur).
 Inaniation (malnutrisi).
 Impairment (gangguan pada: penglihatan, pendengaran,
pengecapan, penciuman, komunikasi dan integritas kulit.
DECUBITUS

Adalah suatu keadaan, dimana


timbul luka baru akibat
penekanan yang terlalu lama
pada bagian-bagian tubuh
tertentu.
Penyebab :
1. Tekanan terlalu lama pada permukaan kulit.
2. Kebersihan yg kurang.
3. Kulit yang selalu lembab.
4. Kurang Gizi.
5. Sering terjadi gesekan.
6. Tulang pasien terjepit dengan alas.
LOKASI DECUBITUS
1.Pada posisi tidur terlentang :
- Kepala bagian belakang.
-Daerah tulang belikat.
-Daerah bokong dan tumit.

2.Pada posisi tidur miring :


-Telinga, bahu, siku, tulang panggul, lutut dan mata
kaki.
Decubitus terjadi pada klien :

 Lumpuh / berbaring terus menerus.


 Peredaran darahnya kurang baik.
 Terlalu gemuk.
 Terlalu kurus.
 Gizi kurang.
Pencegahan decubitus
 Penggunaan kasur / alat duduk khusus untuk
decubitus.
 Rubah posisi tidur / duduk, klien setiap 2 jam sekali.
 Gunakan bantal untuk menopang tubuh atau kaki.
 Gunakan minyak / krim pada daerah menonjol setelah
mandi, BAB dan BAK.
PERAWATAN SEHARI-HARI
PADA LANSIA
Kebersihan mulut dan gigi
 Menyikat gigi dan berkumur secara teratur.
 Gigi palsu di lepas dari mulut, disikat perlahan di bawah
air mengalir.
 Walaupun sudah ompong mulut harus tetap di bersihkan.
 Waktu tidur gigi palsu tidak di pakai, bersihkan lalu
rendam dalam gelas yg berisi air bersih.
 Setiaphabis makan berkumur untuk mengeluarkan sisa
makanan.
Kebersihan kulit

 Setelah mandi kulit di keringkan kemudian di beri lotion


atau bedak.
 Menyeka selangkangan atau bagian kemaluan, jangan
sampai ada sabun yg tersisa.
 Ganti pakaian dengan yg bersih.
Kebersihan rambut

 Bila terdapat ketombe atau kutu rambut dapat di


berikan obat.
 Untuk rambut tipe kering di berikan minyak rambut.
 Menyisir rambut dengan perlahan (mudah rontok).
Kebersihan tempat tidur
 Bila kasur cekung di tengah hendaklah di bolak balik
tiap kali merapihkan tempat tidur.
 Sprei ditarik kencang dan ujung-ujungnya dilipat dan di
masukkan ke bawah kasur.
 Sprei di ganti 3 hari sekali, kecuali jika kotor dan basah
harus segera di ganti.
 Bagi lansia yg mengalami inkontinentia urin, alas kasur
di ganti setiap kali basah kasurnya di jemur.
Catatan :
 Bagi klien yg mengalami inkontinentia sebaiknya di beri
alas perlak / karet / lastik untuk melindungi kasur, dan
mengurangi pemakaian popok deapers.
 Kebersihanmutlak di perhatikan untuk mencegah
adanya semut atau binatang lainnya.
 Bila sedang tidak tidur sebaiknya di berikan aktifitas
untuk melatih pergerakan otot dan sendi supaya tidak
kaku dan gelisah.
 Kesabaran dan ketekunan keluarga mutlak di perlukan
agar lansia merasa di perhatikan.
Bagi klien lansia yang lumpuh / terus menerus di tempat
tidur harus selalu diusahakan dapat beristirahat dan tidur
dengan nyaman.

Posisi tidur dapat diatur sebagai berikut:

a. Letakan guling dibawah lutut.


b. Untuk mencegah decubitus (luka lecet), tumit dan bokong
diberi bantal angin(wind ring).
c. Bila tidur terlentang (harus lurus) hendaknya diberi papan
dibawah kasur.
d. Bila posisi tidur setengah duduk (semi fowler) bagian
kepala sampai punggung diberi ganjalan atau memakai
tempat tidur khusus.
Kebutuhan gerak
Kebutuhan gizi
 Kebutuhan gizi pd lansia harus di penuhi secara cukup,
karena untuk kelangsungan proses penggantian sel-sel
tubuh.
 Kebutuhan kalori lansia berkurang karena penurunan
aktifitas fisik, sehingga menurunkan kebutuhan kalori
dasar yang di perlukan. Kalori dasar adalah kalori yg di
butuhkan untuk melakukan kegiatan tubuh dalam
keadaan istirahat (kebutuhan organ-organ tubuh).
 Kebutuhan kalori pada lansia di anjurkan tidak melebihi
1700 kalori yg di sesuaikan dgn kegiatan yg dilakukan.
Kebutuhan protein 1 gr / kg bb / hari.
 Sebaiknya di kurangi makanan yg mengandung lemak
hewani. Misalnya daging sapi, daging kerbau, kuning
telur dan otak-otak.
 Di ajurkan banyak makanan yg mengandung kalsium
karena kebutuhan kalsium lansia per hari adalah 14,1
mg / kg bb / hari.
 Garam di kurangi berikan buah dan sayur untuk
mencegah sembelit. Kebutuhan lansia akan air adalah
1500-2000 cc / hari.
 Berikan menu seimbang dan beraneka ragam.
Penanganan makanan lansia

 Porsi kecil namun sering.


 Banyak minum air putih dan kurangi garam.
 Makan makanan yang mudah di cerna, hindari
makanan terlalu manis, gorengan. Beri makanan lunak,
susu dan buah / sari buah.
Kesegaran jasmani bagi lansia
Komponen dasar yang harus di latih oleh lansia untuk
menjaga kesegaran jasmaninya adalah :

1.Ketahanan jantung, peredaran darah dan napasnya.


2.Ketahanan otot.
3.Kekuatan otot serta kelenturan tubuh.
MANFAAT KESEGARAN JASMANI
1. Manfaat fisiologis :

• Mengatur kadar gula darah.


• Meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur.
• Meningkatkan kekuatan otot rangka.
• Meningkatkan kelenturan.
• Meningkatkan keseimbangan gerak.
2. Manfaat psikologis
 Membantu memberi perasaan santai.
 Membantu mengurangi kecemasan.
 Meningkatkan perasaan senang.
 Meningkatkan kesehatan jiwa.
3. Manfaat sosial
 Membantu pemberdayaan sosial lansia.
 Meningkatkan hubungan kesetiakawanan sosial.
 Meningkatkan kegiatan antar generasi.
Prinsip program latihan fisik

1. Membantu tubuh agar tetap bergerak atau


berfungsi.
2. Meningkatkan kemampuan daya tahan tubuh.
3. Mencegah terjadinya cedera.
4. Mengurangi atau menghambat prses
penuaan.
Syarat latihan fisik

 Harus di senangi dan bervariasi.


 Di sesuaikan dengan kondisi fisik lansia.
 Bersifat aerobik (berlangsung lama dan berulang).
Misal: jalan kaki, jogging, bersepeda dan berenang.
 Dosis latihan fisik :
a. Lama latihan minimal 15-45 menit secara terus
menerus
b. Frekwensi latihan 3-4 kali per minggu.
c. Intensitas latihan : 60-80 % denyut nadi maksimal.
( 220 di kurangi usia).
 Pada awal latihan lakukan dulu pemanasan, peregangan
kemudian latihan inti. Pd akhir latihan lakukan
pendinginan dan peregangan lagi.
 Sebelum latihan, minum air putih. Selama dan sesudah
latihan juga harus meminum air putih, untuk
menggantikan keringat yg keluar dr tubuh.
 Latihan dilakukan minimal 2 jam setelah makan agar
tidak mengganggu pencernaan.
 Awasi latihan agar tidak terjadi cedera.
 Lakukan latihan secara lambat, jangan menyentak.
 Waktu latihan sebaiknya pagi dan sore hari yg dilakukan
di luar gedung.
 Landasan latihan tidak terlalu keras.
Tekhnik dan cara latihan
Pemanasan (warming up)

Gerakan umum yg melibatkan otot dan sendi yg


dilakukan secara lambat dan hati-hati. Pemanasan
dilakukan bersamaan dengan peregangan. Lamanya kira-
kira 8-10 menit. Tujuan mengurangi cedera dan
mempersiapkan sel-sel tubuh agar dapat turut serta dlm
proses metabolisme yg meningkat.
Latihan inti

Gerakan senam di lakukan berurutan dan dapat di iringi


dgn musik yg di sesuaikan dgn gerakan. Seperti: fleksi-
ekstensi, adduksi-abduksi, endorotasi-eksorotasi,
sirkumduksi.
Pendinginan (cooling down)

Setelah latihan inti perlu dilakukan gerakan umum yg


ringan sampai tubuh kembali normal yg di tandai dengan
pulihnya denyut nadi dan terhentinya keringat. Di lakukan
selama 8-10 menit.
Contoh latihan fisik yg baik

 Pekerjaan dan berkebun.


 Berjalan-jalan.
 Jalan cepat.
 Renang.
 Bersepeda.
 Senam.
Latihan fisik yg membahayakan

 Sit up dengan kaki lurus.


 Meraih ibu jari kaki.
 Mengangkat dua kaki bersamaan dalam
posisi tidur terlentang.
 Melengkungkan punggung (kayang).
MASALAH FISIK SEHARI-HARI DAN SERING
DITEMUKAN PADA LANSIA :

Mudah Jatuh :  penyebabnya :

a. Faktor Intrinsik :
- Gangguan Jantung atau sirkulasi darah.
- Gangguan Sistem syaraf.
- Gangguan sistem Anggota gerak.
- Pengaruh obat-obatan yang dipakai.
- Gangguan penglihatan.
- Gangguan psikologi.

b. Faktor Ekstrinsik (lingkungan) :


- Cahaya Ruangan kurang terang
- Lingkungan yang asing bagi lansia.
- Lantai Licin, dll
MAKASIH

Anda mungkin juga menyukai