Anda di halaman 1dari 26

DASAR

1. Undang – Undang No.24 Tahun 2007


tentang Penanggulangan Bencana.
2. Undang – Undang Kepalangmerahan No.1
Tahun 2018.
3. AD dan ART PMI.
Posko : Ruang pusat pengendalian kegiatan yang
dilaksanakan oleh PMI dalam penyebaran informasi
kepada pemerintah dan masyarakat.

Posko PB : Ruang pusat pengendalian kegiatan


penanganan bencana yang meliputi kegiatan
merencanakan, mengkoordinasikan dan pemantauan

Posko darurat lapangan : Pusat pengendalian


operasional kegiatan tanggap darurat di lokasi
bencana.
POSKO PMI KOTA
1. Koordinasi dan pengendali Posko Lapangan.
2. Perencanaan operasi tingkat PMI Kota.
3. Menyediakan dan menyampaikan informasi ke PMI
Pusat , Prov , Kec , Unit dan Instansi terkait.
4. Pemutakhiran database.
5. Rencana operasi tanggap darurat.
6. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan informasi di
lapangan.
7. Membuka akses informasi kepada lintas sektoran
dan media.
Posko Lapangan
1. Mengkoordinasikan dan mengendalikan
kegiatan operasi tanggap darurat
dilapangan.
2. Menyediakan informasi selengkap mungkin
yang terkait dengan kegiatan operasi
lapangan.
3. Pusat informasi kegiatan dilapangan.
4. Pusat kegiatan operasi tanggap darurat
dilapangan.
Standar Posko PMI Kota

1. Alat komunikasi , Telepon , Fax dan bisa akses


internet.
2. Meja kerja , 1 set komputer , Tempat arsip dan ATK .
3. Peta wilayah, Data base lengkap dan Alat
transportasi.
4. Standart personil minimal 1 regu.
POSKO LAPANGAN
1. Peralatan komunikasi.
2. Laptop , ATK , Meja kerja lapangan.
3. Peta rawan bencana , Peta lokasi yang
terkena bencana dan Data base.
4. Format Laporan.
5. Alat transportasi.
KAPAN POSKO
DISELENGGARAKAN?
 Situasi Normal :
1. Mencari , Menerima ,
Mengolah dan
menyebarkan informasi
Kegiatan yang terkait dg
Posko PB
Penanggulangan Bencana.
2. Atministrasi Posko.
3. Pengecekan perlengkapan
pendukung Posko.
 Mengumpulkan & Menyampaikan Informasi Peringatan Dini
 Musim
 Prakiraan Cuaca
 Gelombang
 Angin
 Bencana
 Gempa
FUNGSI POSKO  Gunung Berapi

PMI  Titik Panas

 Pusat Informasi Kegiatan PMI


 Giat PMI
 Pelayanan Masyarakat
 Informasi Stock Darah

 Koordinasi Lintas Sektor


 Masa Tanggap Darurat :
1. Menyelenggarakan
kegiatan operasional
tanggap darurat sesuai
Kegiatan
Posko PB
dengan renops yang telah
ditetapkan.
2. Membangun komunikasi
antar sesama posko yang
ada.
Persyaratan Personil
1. Anggota KSR / Satgana.
2. Mengikuti orientasi pengelolaan posko.
3. Memiliki kemampuan komunikasi.
4. Bisa mengoperasionalkan komputer.
5. Bisa mengoperasionalkan radio komunikasi.
6. Khusus posko lapangan apabila tidak ada
personil bisa menunjuk relawan yang
berpengelaman mengendalikan operasi / staf
markas.
Pusat Informasi
• Posko PB Penyedia Informasi.
• Pertanyaan Masy : Kondisi Lapangan.
• Publik ingin tahu apa yang sudah kita
perbuat.
• Asumsi publik kita punya banyak SDM
SEHINGGA Informasi Cepat.
Masalah
– Tidak mengetahui kejadian.
– SDM Terbatas.
– Butuh waktu untuk mengelola data
assessment.
– Teknologi yang tidak mendukung.
– Kondisi Alam.
Operasional bantuan
Upaya tanggap darurat bencana di tingkat PMI Kab / Kota
merupakan upaya tanggap darurat lapis pertama.
Untuk operasional tanggap darurat bencana berbasis masyarakat,
PMI Kab / Kota memobilisasi anggota masyarakat terlatih SIBAT
(Siaga Bantuan Berbasis Masyarakat) atau CBAT (Community
Based Action Team).
Bila skala bencana melampaui kapasitas PMI Kab / Kota , PMI
Provinsi mengkoordinir untuk melakukan upaya tanggap darurat
lapis kedua
Bila skala bencana melampaui kapasitas PMI Provinsi , PMI Pusat
Mengkoordinir untuk melakukan upaya tanggap darurat lapis ketiga
Bila skala bencana melampaui kapasitas PMI Pusat , PMI Pusat
dapat meminta bantuan kepada Negara lain , IFRC , Gerakan PM
dan BSMI atau pihak terkait lainnya di tingkat Nasional maupun
Internasional.
Siaga Radio
 Dalam situasi normal setiap jam 20.00 Posko Kota memanggil
Kecamatan dan Unit melalui radio. Dalam komunikasi seperti ini
bisa saling tukar informasi.
 Informasi apapun tentang bencana yang diterima oleh petugas
Posko diolah dan dikaji. Koordinator Posko akan konsultasi
dengan Penanggung Jawab Posko (Ketua Bidang PB), apa
langkah berikutnya.
 Informasi yang masuk ke Posko bisa berupa tanda-tanda akan
terjadi bencana di suatu wilayah.
Siaga Radio
– Informasi yang diterima dapat berupa laporan bencana
yang memerlukan / tidak memerlukan tindak lanjut.
– Informasi relevan yang diterima oleh Posko harus
diteruskan kepada pelaksana harian untuk selanjutnya
dilaporkan kepada penanggung jawab posko.
– Informasi yang bersifat darurat dan memerlukan
bantuan , Kepala Markas selaku Pelaksana Harian
menyiapkan hal hal yang perlu ditindaklajuti.
– Keputusan melaksanakan operasi dilakukan
Penanggung jawab Posko.
SISTEM KERJA
- Piket : petugas jaga dibagi dalam 3 sift, masing-masing dua
personel.
- Sift pagi sampai siang (jam kerja) bisa dilakukan oleh staf
kantor. ( Markas ).
- Posko di Perti 3 sift 24 jam petugas piket relawan
- Sift siang sampai pagi, relawan / petugas piket.
ORGANISASI POSKO
 Penangggung Jawab : Pengurus Bid PB.
 Pelaksana Harian : Sekr / Kamacab.
 Koordinator : Kasie PB.

 Seksi :
1.Administrasi dan Pelaporan.
2.Informasi dan Komunikasi.

 Personil Posko PB minimal 2 orang.


STRUKTUR POSKO PB

Koordinator
Posko

Teknologi Administras
Humas Keungan Logistik
Informasi i
PRODUK POSKO

INFOGRAFIS

UPDATE DATA
PRODUK POSKO
BERITA DI
MEDIA

LAPORAN
HARIAN
PRODUK POSKO

DATA DONASI &


LAPORAN TRANSPARANSI DONASI
SITUASI
KEBENCANAAN
…“Back to basic =
Kembali ke mandat
utama PMI”...

Kata Kunci :
“Pelayanan Tanggap Darurat Bencana
Yang Cepat, Tepat dan Terkoordinasi”

26

Anda mungkin juga menyukai