Oleh
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Mengetahui
Tanggal Lulus :
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................iv
DAFTAR TABEL..........................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1. Latar Belakang.......................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................4
1.3. Batasan Masalah....................................................................4
1.4. Tujuan Penelitian...................................................................5
1.5. Manfaat Penelitian.................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................6
2.1. Pengertian Optimalisasi .......................................................6
2.2. Distribusi ..............................................................................6
2.3. Riset Operasi ........................................................................8
2.4. Program Linear ....................................................................9
2.5. Metode Transportasi..........................................................10
2.5.1 Pengertian Metode Transportasi.......................................10
2.5.1 Model Transportasi...........................................................10
2.5.1 Formula Transportasi........................................................12
2.6 Solusi Awal..................................................................................14
2.6.1 North West Corner Method................................................15
2.7 Solusi Optimal.............................................................................15
2.7.1 Stepping Stone....................................................................16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................18
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian................................................18
3.2. Jenis Penelitian.......................................................................18
3.3. Jenis Data...............................................................................18
3.4. Sumber Data...........................................................................18
3.5. Prosedur Penelitian................................................................19
3.6. Alur Transportasi……………………………………………….22
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................23
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendistribusian barang atau jasa menjadi bagian penting dalam kegiatan instansi
pemerintahan atau perusahaan tertentu. Distribusi merupakan proses mengirimkan
barang atau jasa dari produsen ke konsumen, sewaktu dan dimana barang atau jasa
dibutuhkan. Masalah yang sering dihadapi dalam distribusi yaitu dalam pengambilan
keputusan terhadap rute perjalanan, sehingga dibutuhkan suatu metode dalam
mengoptimalkan jarak tempuh, biaya perjalanan, waktu tempuh, dan banyaknya
kendaraan yang dioperasikan dan sumber daya lain yang tersedia (Fatimah 2015).
Pengiriman barang memerlukan alat transportasi baik milik sendiri ataupun menyewa
dimana keduanya memerlukan biaya. Besarnya biaya pengiriman barang dipengaruhi
dua variabel, yaitu jumlah barang yang akan di kirimkan dan biaya angkut per unit
(Prawirosentono, 2005;47). Biaya transportasi menjadi masalah dalam berbagai
bidang terutama yang bergerak di bidang produksi dan pemasaran. Pengambilan
keputusan dalam mengalokasikan produk sesuai permintaan dan penawaran yakni
dengan memperhatikan biaya distribusi sehingga memperkecil pengeluaran biaya
diperlukan untuk mencapai keuntungan maksimal. Seperti dalam prinsip ekonomi
dimana untuk mencapai keuntungan maksimal dengan mengeluarkan biaya seminimal
mungkin. Dalam meminimalkan biaya transportasi diperlukan metode perhitungan
yang tepat untuk memberikan solusi yang optimal. Metode transportasi merupakan
suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber ke tujuan dengan
alokasi produk yang diatur sedemikian rupa sehingga didapat biaya yang optimal.
(Ramadhani 2017).
Untuk mengoptimalkan jalur dan minimalkan biaya distribusi, perlu diterapkan
suatu model suatu model pengiriman yaitu dengan optimalisasi jalur pendistribusian
barang sehingga dapat memaksimalkan jumlah barang yang dapat diangkut.
Optimalisasi distribusi itu dapat dicapai ketika sebuah perusahaan dapat mengirimkan
produk dalam kapasitas besar,dengan biaya yg lebih sedikit (Winardi 1996:363).
PT. Pertamina (Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara) adalah
sebuah Badan Usaha Milik Negara yang berfungsi untuk mengelola penambangan
Minyak dan Gas Bumi di Indonesia. Proses distribusi LPG berawal dari pengadaan
LPG yang diproduksi dari kilang dalam negeri maupun import, yang selanjutnya
didistribusikan ke depot-depot LPG. Dari depot inilah selanjutnya disalurkan ke Stasiun
4
Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) dan mulai dilakukan pengisian ke
dalam tabung LPG 3 kg dan selanjutnya akan disalurkan ke agen-agen LPG. Kemudian
agen LPG ini mendistribusikannya ke sub-sub agen LPG. Oleh karena itu, sistem
pendistribusian tersebut perlu diatur secara sistematis dan perlu dilakukan optimasi
distribusi dari titik supply sampai ke tujuannya untuk mengetahui keefektifan sistem
distribusi tersebut. Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) adalah
salah satu stasiun yang bertugas dalam melakukan penyaluran LPG ke agen-agen, dan
tentunya membutuhkan biaya transportasi yang tidak sedikit jumlahnya. Untuk itu
diperlukan perencanaan yang matang agar biaya transportasi yang dikeluarkan seefisien
mungkin dan tidak menjadi persoalan yng dapat menguras biaya besar.
Para agen memiliki hak untuk membeli LPG 3 kg dari perusahaan lain, dimana
hal itu menjadi masalah untuk perusahaan karena perusahaan mengalami kesulitan
dalam pendistribusian LPG karena tidak langsung mendistribusikan pada agen-agen
tersebut tetapi harus mendistribusikan LPG tersebut secara berkeliling ke tiap-tiap agen
sehingga jarak yang ditempuh lebih jauh dan lebih lama. Ini berakibat biaya
pendistribusian tidak optimal sehingga perusahaan dirugikan. Oleh karena itu,
permasalahan yang dialami perusahaan yaitu pengoptimalan biaya pendistribusian
perusahaan memerlukan rencana pendistribusian LPG yang tepat karena dengan
ketidaktepatan dalam pendistribusian dapat menyebabkan biaya pendistribusian tidak
optimal.
Secara khusus model tranportasi berkaitan dengan masalah pendistribusian
barang-barang dari pusat pengiriman atau sumber kepusat pengiriman atau tujuan.
Perseolan yang ingin di pecahkan oleh model tranportasi adalah penentuan distribusi
barang yang akan meminimumkan biaya total distribusi (Siswanto, 2007;265) oleh
karena itu metode ini tepat untuk menentukan biaya distribusi yang optimal dalam
masalah transportasi. Metode yang digunakan dalam kasus ini menggunakan metode
North West Corner, dimana metode ini menjadi solusi awal dan dilanjutkan dengan
metode Stepping Stone sebagai solusi optimalnya. North West Corner Method
(NWCM) merupakan salah satu metode transportasi distribusi yang mengatasi
permasalahan pengoptimal distribusi. Namun kelemahan NWCM adalah tidak
mempertimbangkan biaya pengiriman pada sel yang bersangkutan (Siang, 2011;180).
Dengan menggunakan metode ini lebih memudahkan dalam menentukan rute
transportasi dalam proses pendistribusian barang atau jasa dimana tentunya untuk
memaksimalkan keuntungan yang didapat oleh perushaaan atau instansi tertentu.
5
Mengetahui akan pentingnya proses pendistribusian yang tepat maka menarik bagi
peneliti untuk melakukan evaluasi terhadap saluran distribusi pada PT.Pertamina
Persero Reginonal 1 Medan untuk mencari solusi agar biaya distribusi stock barang
menjadi optimal.
Berdasarkan Data Penyaluran Gas LPG 3 kg di PT. Pertamina Persero Regional 1
Medan ( Desember 2017) sebagai pelaksana penyaluran gas ke berbagai agen LPG
mengeluarkan dana yang cukup besar yakni Rp 2.582.264.278 (data berdasarkan
penelitian sebelumnya). Salah satu strategi yang digunakan untuk menghemat anggaran
adalah dengan menekan biaya seminimal mungkin. Dalam mensdistribusikan produk ke
berbagai daerah, tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit jumlahnya. Dalam
kasus ini diperlukan perencanaan yang matang agar biaya transportasi yang dikeluarkan
seefisien.
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Deasy Permata Sari di UD SARI BUMI
RAYA untuk meminimumkan biaya pengiriman gula merah menggunakan model
transportasi dengan metode Least Cost. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
metodel Least Cost dapat meminimalkan biaya pengiriman gula merah yang
sebelumnya mencapai Rp 700.000 setelah dihitung dengan Least Cost dan MODI biaya
trasnportasi berubah menjadi Rp 574.300, dimana perusahaan memperoleh untung
sebesar (17,96%). (Sari 2014). Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Sheila Maudina
Yusanti dkk pada PT. COCA-COLA Amantil Indonesia Surabaya). Penelitian tersebut
menganalisis perbandingan barang menggunakan metode North West Corner dan Least
Cost. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, solusi dengan menggunakan metode North
West Corner lebih besar dibanding dengan metode Least Cost pada bulan januari 2015
dengan menggunakan metode North West Corner mendapatkan solusi optimum sebesar
48.600 sedangkan dengan metode Least Cost pada bulan januari 2015 mendapatkan
solusi optimum sebesar 34.500, sehingga metode Least Cost lebih optimal dalam
pendistribusian barang dibandingakan dengan metode North West Corner. (Yusanti
2017). Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik mengambil tema model
tranportasi dengan judul “Penerapan Metode North West Corner (NWC) dan
Metode Stepping Stone dalam Pendistribusian Gas LPG di PT. Pertamina”.
7
BAB II
TINJAUAN PUATAKA
2.1 Pengertian Optimalisasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011:345), optimalisasi berasal dari kata
optimal artinya terbaik dan tertinggi. Mengoptimalkan berarti menjadikan paling baik
atau paling tinggi, sedangkan optimalisasi adalah proses mengoptimalkan sesuatu atau
proses menjadikan sesuatu menjadi lebih baik. Jadi optimalisasi maknanya yaitu
langkah/metode untuk mengoptimalkan.
Pengertian optimalisasi menurut Winardi (1996:363), Optimalisasi adalah ukuran
yang menyebabkan tercapainya tujuan. Secara umum optimalisasi adalah pencarian nilai
terbaik dari yang tersedia dari beberapa fungsi yang diberikan pada suatu konteks.
Pengertian Optimalisasi menurut Poerdwadarminta merupakan hasil yang dicapai
sesuai dengan kegiatan, jadi optimalisasi merupakan pencapaian hasil sesuai harapan
secara “efektif dan efisien”. Optimalisasi banyak juga diartikan sebagai ukuran dimana
semua kebutuhan dipenuhi dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan.(Ali.M:2014)
Menurut Siregar (2004), optimalisasi adalah kegiatan kerja yang bertujuan untuk
mengoptimalkan potensi, lokasi, nilai, jumlah atau volume penjualan. Secara umum
tujuan optimalisasi untuk mengidentifikasi semua aset yang meliputi bentuk, ukuran,
fisik, dan mengetahui nilai pasar atas masingmasing aset tersebut yang mencerminkan
manfaat ekonomisnya. Optimalisasi dapat disimpulkan sebagai suatu proses kerja yang
bertujuan untuk mengoptimalkan potensi fisik, lokasi, nilai, jumlah, volume dan
ekonomi yang memiliki aset tersebut.
2.2 Distribusi
Distribusi adalah saluran pemasaran yang dipakai oleh pembuat produk untuk
mengirimkan produknya ke industri atau konsumen. Lembaga yang terdapat pada
saluran distribusi adalah produsen, distributor, konsumen atau industri. (Basu Swastha).
Strategi distribusi adalah strategi penyediaan barang-barang bagi para pelanggan
potensial. Definisi ini masih bersifat sempit, dan istilah barang sering diartikan sebagai
suatu bentuk fisik. (Haizer Jay dRB.2005).
Saluran distribusi merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-
barangdari produsen ke perantara dan.akhirnya sarnpai pada pemakai. Definisi tersebut
masih bersifat sempit. Istilah barang sering diartikan sebagai suatu bentuk fisik.
Akibatnya, definisi ini Iebih cenderung menggambarkan pemindahan jasa-jasa atau
kombinasi antara barang dan jasa. Selain membatasi barang yang disalurkan, definisi ini
juga membatasi lembaga-lembaga yang ada. (Kotler.P. 2009). Perantara pemasaran
merupakan suatu pemasaran ( juga disebut sebagai saluran perdagangan atau saluran
distribusi). Stern dan El-Ansary mengemukakan saluran pemasaran dapat dilihat sebagai
sekumpulan organisasi yang saling tergantung satu sama lainnya yang terlibat dalam
proses penyediaan sebuah produk atau pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi.
Dalam merancang suatu sistem saluran pemasaran, perlu dilakukan analisis kebutuhan
konsumen, mentapkan tujuan - tujuan saluran pemasaran, mengidentifikasi alternatif
saluran pemasaran yang utama, dan mengevaluasikannya. Distribusi fisik dalam
pemasaran pada hakikatnya merupakan masalah logistik. Distribusi fisik adalah kerja
membangun dan mengoperasikan sistem arus barang yang efisien. Perusahaan dapat
memilih salah satu dari berbagai cara alternatif mengenai pengiriman, penyimpanan
barang-barang produknya. Bagian penting dalam sistem distribusi fisik meliputi
pengangkatan produk kepada para pelanggan. Pimpinan harus memutuskan baik
mengenai cara pengangkutan maupun perusahaan angkutan mana yang akan digunakan.
(Abdullah 2018).
Distribusi yang menekankan tentang banyaknya lembaga yang ada dalam
aliran/arus barang. Asosiasi tersebut menyatakan bahwa Saluran merupakan suatu
struktur unit organisasi dalam perusahaan dan luar perusahaan yang terdiri atas agen,
dealer, pedagang besar dan pengecer, melalui mana sebuah komoditi, produk.
(∑ ∑ C X )
m n
ij ij
Z = min i=1 j=1
Fungsi Batasan:
Xij ≥ b
i1
j ( permintaan, j= 1,2,….,n)
Semua Xij 0
Keterangan:
n m n n
ai X ij X ij b j
i1 i1 j 1 j
Untuk masalah transportasi tidak seimbang dimana permintaan kurang dari
penawaran atau permintaan melebihi penawaran, supaya metode transportasi
seimbang ini memenuhi syarat solusi feasible, maka di perlukan manipulasi model
tranportasi agar metode tersebut menjadi seimbang,dimana jumlah permintaan lebih
dari jumlah penawaran, penyelesaian adalah dengan menambahkan suatu baris
variabel Dummy.
1.
Untuk Persoalan Transportasi
n m
∑ b j > ∑ ai
j =1 i=1
ai b j
i1 j 1
Tujuan
1 2 𝑛 Persediaan
Sumber
𝑐11 𝑐12 𝑐1𝑛
1 𝑎1
𝑥11 𝑥12 𝑥1𝑛
Permintaan 𝑏1 𝑏2 𝑏𝑛
Dari informasi Tabel 2.1 dapat di rumus dengan persamaan sebagai berikut:
Fungsi tujuan : Minimumkan
Z (C11 X 11 ) (C12 X 12 ) (C1n X 1n ) (C21 X 21 ) (C22 X 22 ) (C2n X 2n ) (Cm1 X m1 )
(Cm2 X m2 ) (Cmn X mn )
Fungsi batasan:
1. X11 + X12 + X1n ≤ a1
2. X21 + X22 + X2n ≤ a2
3. Xm1 + Xm2 + Xmn ≤ am
4. X11 + X21 + Xm1 ≤ b1
5. X12 + X22 + Xm2 ≤ b2
6. X1n + X2n + Xmn ≤ bn
Untuk menyelesaikan masalah transportasi terdapat metode solusi awal yang terdiri
dari beberapa metode yaitu: north west corner (metode barat laut) dan least cost
(metode biaya terendah), dan vam (vogel approximation method). Dalam persoalan
transportasi ini, peneliti menggunakan metode metode North West Corner.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011:345), optimalisasi berasal dari kata
optimal artinya terbaik dan tertinggi. Mengoptimalkan berarti menjadikan paling baik
atau paling tinggi, sedangkan optimalisasi adalah proses mengoptimalkan sesuatu atau
proses menjadikan sesuatu menjadi lebih baik. Jadi optimalisasi maknanya yaitu
langkah/metode untuk mengoptimalkan.
MULAI
TABEL
TRANSPORTASI
MEMBANDINGKAN
PERBEDAAN SEBELUM DAN
SESUDAH
DI OPTIMALKAN
SELESAI
DAFTAR PUSTAKA
19