Oleh
NIM : 2171111018
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
rahmatNya saya dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini.
Laporan ini merupakan hasil observasi dan pengabdian yang telah saya
lakukan di Desa Pakkat Hauagong, Kecamatan Pakkat, Kabupaten Humbang
Hasundutan. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada:
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang Lokasi KKN...................................................................................1
B. Tujuan Pelaksanaan KKN.......................................................................................3
C. Manfaat Pelaksanaan KKN.....................................................................................4
D. Program Desa............................................................................................................5
BAB II ANALISIS SITUASI DESA/ KELURAHAN....................................................7
A. Potensi Sumber Daya Alam....................................................................................7
B. Potensi Sumber Daya Manusia..............................................................................9
C. Potensi Kelembagaan..............................................................................................10
D. Potensi Prasarana dan Sarana...............................................................................11
BAB III RUANG LINGKUP POTENSI DESA..............................................................13
A. Bidang Pertanian, Peternakan dan Perkebunan..................................................13
B. Bidang Pendidikan dan Pengajaran......................................................................13
C. Bidang Kesehatan dan Lingkungan Hidup...........................................................14
D. Bidang Sosial Budaya..............................................................................................14
BAB IV PERUMUSAN PROGRAM KERJA................................................................16
A. Program Unggulan................................................................................................16
B. Program Fisik........................................................................................................16
C. Program Non-Fisik................................................................................................17
BAB V HASIL PELAKSANAAN PROGRAM..............................................................19
A. Pelaksanaan Program...........................................................................................19
1. Program Unggulan..........................................................................................19
2. Program Fisik..................................................................................................21
3. Program Non Fisik..........................................................................................23
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN.................................................................................26
A. SIMPULAN ...........................................................................................................26
B. SARAN...................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Desa Pakkat Hauagong menurut sejarah adalah sangat kental sekali dengan nama
Rambe Purba. Dianya adalah Raja yang ada di Desa Pakkat. Kalau diperhitungkan
dari 18 sundut (tingkat keturunan) usia Rambe Purba yang berdomisili di Desa
Pakkat, artinya kira-kira tahun 1855 Rambe Purba telah berada di kota Desa Pakkat
Hauagong. Konon menurut cerita belumlah dinamai Desa Pakkat Hauagong.
Awalnya berasal dari Lobu Hurungan dan menempati Lobu Harambir. Dahulu kala di
Lobu Harambir sang raja hidup rukun dan damai dengan warganya. Yang mana
mereka hidup dari pertanian. Setelah beberapa tahun kemudian mereka menganggap
perlu adanya pemujaan untuk menjaga mereka dari musuh agar mereka hidup damai
selamanya. Pemujaan tersebut dinamai dengan Parulubalangan. Sejak dari itu
kampung tersebut terbagi jadi 2 nama yaitu : Lobu Harambir atau Parulubalangan
atau dinamailah sekarang Dusun Simarsik dan Lobu Tarutungkau yang berada
diseberang Pancur Pisang sekarang. Masyarakat dahulu yang hidup dengan cara
berpindah-pindah dan sebagian dari mereka sampailah bertani ke Lobu Tarutungkau.
Pada masa itu, penduduk juga sudah ada di Tukka Gamburan yang hidup dengan
bertani dan mencari hasil hutan yakni Rotan. Rotan itulah namanya Rotan Pakkat
yang banyak terdapat di lokasi Pasar Pakkat sekarang. Dan mereka yang tinggal di
Lobu Tarutungkau sudah mulai mengolah pertanian dengan bercocok tanam padi di
sawah. Kemudian dari Lobu Tarutungkaumereka pindah berladang kearah ketempat
tumbuhnya Rotan Pakkat. Dan sejak itulah ada yang namanya Ladang Pakkat. Karena
lokasi tersebut datar dan luas dan sangat cocok untuk perkampungan, maka warga
Raja banyak yang pindah dari Lobu Tarutungkau untuk bertempat tinggal di Banjar
(dusun sosor gadong jalan Barus sekarang) agar dekat dengan Ladang Pakkat. Maka
dinamailah itu Huta Pakkat.
Terjadinya perang dunia ke –II Belanda memasuki Kota Pakkat, oleh karena itu
semua warga kembali ke tempat tinggal asal mereka yatu Lobu Tarutungkau. Kira-
kira tahun 1916 Belanda memaksakan agar semua warga kembali ke kota Pakkat dan
perintah tersebut tidak dituruti oleh warga dan bahkan mereka pergi mengungsi ke
hutan (pegunungan) karena ketakutan. Beberapa tahun kemudian Belanda mulai
menguasai pemerintahan dengan cara mengajak penduduk bekerjasama. Belanda
kemudian membentuk Kepala Negeri serta mengajak penduduk agar datang dari
pengungsian untuk bertempat tinggal di Kota Pakkat atau Desa Pakkat Hauagong
sekarang. Maka, untuk memudahkan pemerintahan Belanda, diangkatlah Kepala
Suku yang dihunjuk dari Si Pungka Huta dan dberi nama Raja Huta yaitu Ama Sippe
Purba. Raja huta memberikan tanah untuk tempat tinggal dan lahan pertanian untuk
warganya dan juga kepada penduduk yang datang dan ingintinggal di Kota Pakkat.
Karena Kota Pakkat tanahnya subur dan iklimnya sangat baik untuk pertanian, maka
banyaklah orang-orang yang datang dan tinggal di Kota Pakkat. Dan sejak itulah
resmi dan kekal Kota Pakkat yang dikepalai Raja Huta dan sudah memilikiwarga.
Dan setelah merdeka Raja Huta langsung diangkat menjadi Kepala Desa.
g. Negeri Pusuk
1. Mahasiswa Unimed
Manfaat yang diperoleh mahasiswa Unimed sebagai peserta KKN adalah sebagai
berikut:
d. Menumbuhkan rasa soladaritas yang tinggi atas nama kemanusiaan sebagai warga
negara dalam menghadapi pandemi Covid-19.
2. Masyarakat Desa
Manfaat yang diperoleh masyarakat sebagai mitra pelaksanaan KKN adalah sebagai
berikut:
3. Pemerintah Daerah
4. Unimed
Manfaat yang diperoleh oleh Unimed pada pelaksanaan KKN mahasiswa Unimed
adalah sebagai berikut:
D. Program Desa
a. Program Menjait
a. Program KB
b. Posyandu
c. Posbindu Lansia
BAB II
2. Iklim
4. Kehutanan
Hutan Negara : - Ha
Hasil Hutan
5. Peternakan
Jumlah kepemilikan hewan ternak oleh penduduk Desa Pakkat Hauagong sebagai
berikut
Data dari kependudukan tahun 2019 tercatat Desa Pakkat Hauagong memiliki
jumlah penduduk 3567 jiwa, yang terdiri dari 1726 laki-laki dan 1841 perempuan
atau 857 Kepala Keluarga.
2. Pendidikan
3. Mata Pencaharian
4. Agama
5. Etnis
C. Potensi Kelembagaan
1. Lembaga Kepemerintahan
Jumlah aparat desa : 13 orang
Pendidikan Kepala Desa : SMA
Pendidikan Sekretaris Desa : SMA
Jumalh Dusun : 6 Dusun
Jumlah Anggota BPD : 9 Orang
Pendidikan Ketua BPD : D-3
2. Lembaga Kemasyarakatan
PKK : anggota 34 orang
Organisasi pemuda : anggota 80 orang
Karang Taruna : anggota 35 orang
LPM : anggota 11 orang
STM (di enam dusun) : 9 kelompok
3. Lembaga Ekonomi
Koperasi simpan pinjam sebanyak 3 unit
Industri makanan sebanyak 4 unit
Warung/kelontong sebanyak 250 unit
Angkutan sebanyak 133 unit
Kelompok simpan pinjam 0 unit
4. Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan yang ada di Desa Pakkat Hauagong adalah sebagai berikut:
Kondisi sarana dan prasarana umum Desa Pakkat Hauagong secara garis besar adalah
sebagai berikut:
- Gereja : 7 unit
- Masjid : 3 unit
Prasarana Olahraga
Prasarana kesehatan
- Puskesamas : 1 unit
- Posyandu : 2 unit
- Bidan desa : 2 orang
- Perawat : 10 orang
- Apotek/toko obat : 6 unit
- Rumah Sakit Bersalin : 1 unit
Prasarana penerangan
Desa Pakkat Hauagong memiliki wilayah yang cukup luas yang dapat
dipergunakan sebagai lahan pertanian maupun peternakan. Jika ditinjau dari luas
lahan dan jalur akses perdagangan, pertanian jenis ini sangat berpotensi untuk
menjadi pusat perdagangan. Namun persoalan yang dijumpai terkait bidang pertanian
di Desa Pakkat Hauagong diantaranya:
Jagung dan Padi sebagai produk unggulan dari sektor pertanian belum
diusahakan secara optimal sehingga belum mampu memberikan pendapatan yang
signifikan bagi masyarakat.
Hasil pertanian belum pernah diolah menjadi produk olahan yang diminati
oleh masyarakat akibat rendahnya mutu sumber daya manusia dan terbatasnya
penerapan teknologi tepat guna.
Penggunan pupuk kimia yang sudah menjadi pilihan para petani, sehingga
membutuhkan modal yang sangat besar serta pengetahuan tentang teknologi yang
sangat kurang.
Jumlah sekolah yang ada di Desa Pakkat Hauagong ada 12, yaitu 1 PAUD, 2
TK dan 4 Sekolah Dasar. Jarak yang ditempuh oleh anak-anak ke sekolah tersebut
ada yang jauh dan ada yang dekat tergantung lingkungan tempat tinggal. Kemudian
SMP dan SMA/SMK terdekat yang dapat ditemukan di sekitar desa ini memerlukan
waktu kurang lebih 15 menit dengan menggunakan kendaraan. Masalah lain yang
terdapat dalam bidang pendidikan ini diantaranya adalah sebagian besar anak usia
Sekolah Dasar bersekolah hanya hingga Sekolah Menengah Kejuruaan (SMK), tetapi
kemudian beberapa orang tidak melanjut ke jenjang yang lebih tinggi karena
kerterbatasan ekonomi dan karena faktor lainnya seperti pola pikir masyarakat yang
masih rendah mengenai pentingnya pendidikan dalam kehidupan. Bayu.
Solusi yang dapat dilakukan terhadap masalah yang dihadapi dalam bidang ini adalah
sebagai berikut :
Jika dilihat di bidang kesehatan, sekitar 85% masyarakat bisa dikatakan sehat
jasmani dan rohani karena masyarakat di desa Pakkat Hauagong lebih banyak yang
produktif dari pada yang tidak produktif.
Masyarakat di desa ini memiliki rasa sosial budaya yang masih terjaga dengan
baik. Bisa dilihat dari kegiatan gotong royong yang di buat oleh pemerintahan desa,
masyarakat sangat menjaga solidaritas mereka dengan ikut bersama-bersama
bergorong royong untuk membersihkan lingkungan hidup. Rasa sosial mereka juga
terlihat ketika mereka sangat menerima kami mahasiswa KKN untuk melakukan
program kerja gotong royong membersihkan selokan di sekitar dusun Pulo Bali.
BAB IV
A. Program Unggulan
a. Bimbingan Belajar
Mengingat di Desa Pakkat hauagong ini, Nampak jelas terlihat semangat serta
antusias anak-anak dalam belajar,
b. Pertanian
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan
oleh manusia untuk menghasilkan bahan pangan,bahan baku industri,atau sumber
energy, serta untuk mengelola limngkungan hidupnya. Program ini merupakan
salah satu program yang sering dilakukan di Desa Pakkat Hauagong, Program
pertanian ini bertujuan untuk meningkatkan sumber pangan bagi masyarakat di
Desa Pakkat Hauagong agar dapat menjadi salah satu sumber ekonomi atau mata
pencaharian.
B. Program Fisik
a. Gotong Royong
C. Program Non-Fisik
a. Pengenalan Program KKN
A. Pelaksanaan Program
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu program dan mata kuliah
yang harus di tempuh oleh setiap mahasiswa. Dengan dilaksanakannya KKN tentu
mmeberikan pembelajaran terhadap setiap mahasiswa yang mengikutinya. KKN
dilaksanakan di masyarakat, langsung berinteraksi dengan masyarakat, dengan tujuan
untuk membantu memajukan dan memberdayakan masyarakat khususnya masyarakat
di Desa Pakkat Hauagong Kec.Pakkat .
1. Program Unggulan
b. Pertanian
2. Program Fisik
a. Gotong Royong
3. Program non-fisik
b. Lomba 17 Agustus
d. Sosialisasi Covid-19
A. Simpulan
B. Saran