Anda di halaman 1dari 26

PENGANTAR GEOMETRI NON-EUCLIDES

Saccheri meninggal tahun 19733. Hasil karyanya nampaknya hanya sedikit


mempengaruhi perkembangan geometri, sebab para penggantinya sampai dengan abad
19 terus mencoba membuktikan postulat kesejajaran Euclides. Pada gilirannya usaha-
usaha pembuktian pada abad itu dilakukan oleh ahli-ahli matematika sekaliber Gauss
(1777 – 1855) dan Legendra (1752 – 1833). Meskipun demikian, kegagalan-kegagalan
yang terjadi pada abad 20 pada akhirnya menimbulkan keraguan di benak para ahli
matematika. Sehingga pada tahun 1830, J Bolyai (1802 – 1860), seorang perwira AD
Hungaria, N. I. Lobachevsky (1793 – 1856), seorang professor matematika Rusia pada
Universitas Kazan, dan si Raksasa Gauss sendiri telah mengembangkan teori-teori
Geometri yang berdasarkan pada suatu kontradiksi postulat kesejajaran Euclides. Secara
khusus, mereka beraanggapan bahwa ada lebih dari satu garis yang sejajar dengan suatu
garis tertentu yang melalui suatu titik di luar garis tersebut. Gauss, yang tidak suka
pertentangan, enggan menerbitkan ide-idenya, oleh karena itu Bolyai dan
Lobachevskylah yang biasanya dianggap sebagai pencipta teori baru itu. Selanjutnya
pada tahun 1854 ahli matematika terkenal dari Jerman B. Riemann (1826 – 1866)
memperkenalkan suatu teori baru non-Euclides yang lain yang mendasarkan pada
asumsi bahwa tidak ada garis-garis yang sejajar.
Pada bab ini diberikan tentang pengenalan dasar teori-teori klasik dari Bolyai,
Lobachevsky, dan Riemann.

Geometri Euclid & Non Euclid


Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan 2020
1. Geometri Lobachevsky
Berikut ini diperkenalkan tentang geometri non-Euclides dari Bolyai, dan Lobachevsky
sebagai teori formal mendasar pada beberapa postulat. Teori ini dinamakan Geometri
Lobachevsky untuk memudahkan dan menandai karya Lobachevsky. Geometri
Lobachevsky dapat digolongan pada geometri netral dengan memandang bahwa setiap
segitiga jumlah besar sudutnya kurang dari 1800. Meskipun demikian, akan dijelaskan
sejarah perkembangannya dan mempelajarinya secara langsung dalam hubungannya
dengan postulat kesejajaran Euclides. Jadi, untuk menggolongkan pada geometri
Lobachevsky hanyalah dengan membuang postulat kesejajarannya dan mengganti
dengan postulat berikut :

Postulat Kesejajaran Lobachevsky


Paling tidak ada dua garis yang sejajar dengan suatu garis yang melalui suatu titik di
luar garis tersebut

Berdasarkan hal ini dapat dilihat bahwa geometri Lobachevsky merupakan jenis dari
geometri netral. Sebagai akibatnya, dilanjutkan dengan materi geometri netral dengan
memberikan suatu batasan tambahan. Jadi, teorema-teorema pada geometri netral juga
berlaku pada geometri Lobachevsky dan juga dapat dipakai pada pembuktian-
pembuktian selanjutnya.

2. Teorema non-metrical
Teorema pertama geometri Lobachevsky merupakan teorema dasar yang tidak
melibatkan ide-ide metrical seperti jarak, ketegaklurusan, atau luas. Teorema tersebut
mengenai kedudukan atau sifat garis

Geometri Euclid & Non Euclid


Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan 2020
m
A
B’

B
A’ n

l
Q
Gambar 4.1

Teorema 1
Sembarang garis seluruhnya berada di dalam sudut tertentu

Bukti:
Misalkan diketahui garis l. tentukan titik P di luar l.
Menurut postulat kesejajaran geometri Lobachevsky ada garis m dan n yang melalui P
dan sejajar l.
Garis m dan n membagi bidang itu menjadi 4 daerah, masing-masing merupakan bagian
dalam suatu sudut, yakni bagian dalam APB, APB’, A’PB, A’PB’, dengan P terletak
di antara A dan A’ pada garis m dan di antara B dan B’ pada garis n.
Misalkan Q adalah titik pada l, karena l tidak memotong m atau n, berarti Q tidak terletak
pada m atau n.
Jadi Q berada pada salah satu dari 4 bagian dalam sudut di atas, misalnya A’PB
(Gambar 4.1).

Geometri Euclid & Non Euclid


Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan 2020
Karena salah satu titiknya yaitu titik Q berada pada bagian dalam A’PB dan l tidak
memotong sisi-sisi sudutnya, yakni PA’ dan PB. Jadi jelaslah bahwa l berada di dalam
A’PB, yang berarti garis l seluruhnya termuat di dalam A’PB.

Catatan:
Sangat menarik bahwa Legendre membuktikan postulat kesejajaran Euclides dengan
mengasumsikan postulat kesejajran Euclides dengan mengasumsikan bahwa suatu garis
yang memuat suatu titik dalam suatu sudut pasti memotong sudut tersebut.

Teorema Akibat
Ada tak berhingga garis yang sejajar dengan suatu garis yang melalui suatu titik di luar
garis itu.

Bukti :
Misalkan diketahui garis l dan titik P.
Berdasarkan teorema 1 dan misalkan R sembarang titik yang terletak di dalam daerah
APB (Gambar 4.1).
Maka garis PR (kecuali titik P) seluruhnya termuat dalam daerah APB dan A’PB’ dan
tidak memotong garis l yang termuat dalam A’PB. Jadi PR // l.
Karena terdapat tak berhingga garis yang seperti PR, berarti teorema akibat terbukti.

Sungguh menerik jika dibandingkan Teorema 1 dengan situasi dalam geometri Euclides
(yang hanya sebagaian garis dapat termuat dalam daerah suatu sudut). Karena dalam
geometri bidang Euclides sebuah garis yang melalui titik dalam daerah sudut akan
memotong sudut di dua titik atau satu titik (Gambar 4.2). jadi hanya sebuah segmen garis
saja yang bisa termuat dalam daerah sudut, atau hanya sebuah sinar garis saja.

Geometri Euclid & Non Euclid


Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan 2020
Gambar 4.2

Teorema di atas menunjukkan perbedaan yang jelas antara geometri Euclides dan
geometri Lobachevsky jika dipandang dari sifat-sifat nonmetrik. Hal ini seharusnya
tidaklah terlalu mengherankan, karena postulat kesejajaran Euclides (dalam bentuk
postulat Playfair) dan postulat kesejajaran Lobachevsky memang berbeda sifat khusus
grafiknya. Perhatikan, hasil yang tak terhindarkan pasti terjadi, jika diasumsikan
postulat Lobachevsky.

3. Sanggahan
Beberapa orang mungkin keberatan bahwa teorema 1 ternyata valid secara abstrak, tetapi
tidak sesuai dengan kenyataan fisiknya. Jadi, konklusi di atas memang secara logis
diperoleh dari postulat kesejajaran Lobachevsky, tetapi asumsi itu secara fisik keliru. Jika
anda membuat pernyataan demikian, berarti anda mulai mengikuti jejak para ahli
geometri non-Euclides. Karena jika mereka mulai mengembangkan teori, mereka pasti
telah meragukan validitas empirik dari postulat kesejajaran yang baru itu. Yang
diperlukan bagi seseorang untuk berpikir secara matematis adalah asumsi-asumsi yang

Geometri Euclid & Non Euclid


Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan 2020
secara logis dapat menghasilkan konklusi. Validitas argumen matematis tidak
bergantung pada benar atau salahnya asumsi dasar yang digunakannya

Meskipun demikian, mungkinkah dipilih asumsi yang akan menimbulkan kekeliruan


jika diterapkan pada dunia nyata? Jawabanynya sudah jelas, tetapi kenyataannya hal ini
merupakan pertanyaan yang sulit dan rumit yang tidak mungkin dijawab dengan ya
atau tidak saja. Harus ada penjelasan terkait dengan hal itu.

Pertama
Ahli matematika seharusnya bebas memilih postulat dan mempelajari konsekuensinya,
bebas dari pertimbangan kegunaan praktisnya maupun validitas empirisnya.

Kedua
Proposisi matematika itu abstrak untuk mengujinya secara empiris diharuskan menafsir
istilah-istilah dasarnya. Mesipun tampaknya salah dalam suatu interpretasi (penafsiran),
memungkinkan menjadi benar dalam interpreasi yang lain. Sebagai contoh, suatu
postulat menjadi salah jika “garis” diinterpretasikan sebagai “tali yang lurus”, mungkin
jadi benar jika diinterpretasikan sebagai “sinar lampu”

Ketiga
Untuk menentukan kebenaran pernyataan secara empiris, seringkali menjadi sebuah
masalah yang sulit, dan seringkali hanya memperoleh pendekatannya saja atau
kebenarannya secara statistic saja. Sebagai contoh yang klasik, perhatikan postulat
kesejajaran Euclides: Postulat itu telah digunakan turun-temurun oleh para ilmuwan dan
insinyur; postulat tersebut telah mengalami pengujian pada waktu itu. Hal ini mendasari
keyakinan bahwa itu merupakan fakta empiris

Geometri Euclid & Non Euclid


Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan 2020
Dengan proses berpikir yang sama diyakinkan bahwa postulat kesejajaran Lobachevsky
secara empiris adalah salah. Mari renungkan kembali masalah berikut ini “apa saja yang
terlibat dalam pernyataan-pernyataan ini? Akankah dapat dinyatakan bahwa, jika
diketahui garis (secara fisik) l dan titik P (secara fisik) di luar l, maka ada garis m (secara
fisik) yang tidak memotong l, maka ada garis m (secara fisik) yang tidak memotong l
tetapi melalui P yang tidak terletak pada l? Bagaimana menguji hal itu?

m’

Gambar 4.3

Akankah digunakan tali, garis-garis di papan tulis, atau sinar lampu? Ingat, betapa lebih
sulit lagi untuk membuktikan secara empiris bahwa hanya ada satu garis yang
demikian? Misalkan ada satu garis yang memenuhi, yaitu garis m (Gambar 4.3). Apakah
benar-benar diketahui sifat-sifat fisiknya sehingga dapat ditunjukkan hanya ada satu
garis seperti itu?
Misalkan m adalah garis (secara fisik) yang melalui P dan membentuk sudut yang sangat
kecil dengan m; dapatkah dinyatakan bahwa secara fisik m ‘ pasti memotong l ?
Pertanyaan tentang kebenaran empiris postulat memang sulit untuk dijawab dan akan
dibahas lebih lanjut pada pembahas lanjutan. Untuk pembahasan saat ini dapat
dihilangkan akan keraguan dan mempercayai secara empiris. Postulat kesejajaran
Euclides pasti benar dan postulat kesejajaran Lobachevsky pasti salah. Diharapkan
Geometri Euclid & Non Euclid
Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan 2020
dengan menghilangkan perasaan bahwa geometri Lobachevsky hanyalah abstrak yang
jauh dari dunia nyata.

4. Jumlah sudut segitiga dalam geometri Lobachevsky


Teorema 1 menunjukkan bagaimana kedudukan atau sifat-sifat non-metrical dalam
geometri non-Euclides tentu berbeda dengan geometri Euclides. Akan ditunjukkan
dalam Teorema 2 bagaimana sifat metrical, jumlah besar sudut dalam segitiga, tentu
berubah jika diubah postulat kesejajarannya.

Diawali dengan dua “lemma” yang valid dalam geometri Netral. Lemma 1 merupakan
pengulangan kembali Teorema Saccheri-Legendre.

Lemma 1:
Jumlah besar sudut dalam segitiga adalah kurang atau sama dengan besar sudut luar
yang tidak bersisian dengan sudut tersebut.

Bukti :
Perhatikan ABC. Menurut Teorema Saccheri-Legendre:
A + B + C  1800.
Jika kedua ruas ketidaksamaan dikurangi dengan C diperoleh:
A + B  1800 – C.
Lemma tersebut berlaku karena sudut luar C sama dengan 1800 - C

Lemma 2
Misalkan diketahui garis l, titik P di luar l, titik C pada l.
Misalkan diberikan sisi PQ, maka ada titik R di l yang terletak satu pihak dengan PQ,
sehingga PRQ sekecil yang diinginkan.

Geometri Euclid & Non Euclid


Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan 2020
P

l
Q R
Gambar 4.4

Bukti:
Misalkan a adalah sudut yang kecil.
Akan ditunjukkan bahwa ada titik R pada l yang terletak di sebelah kanan PQ sedemikian
hingga PRQ < a.
Pertama
Dibentuk barisan sudut-sudut:
PR1Q, PR2Q, …
Yang setiap suku tidak lebih besar dari suku sebelumnya.
Perhatikan gambar berikut ini.

b1 b2 b3

b b1 b2 b3
l
Q R R R

Gambar 4.5

Misalkan R1 titik pada l dan berada disebelah kanan sisi PQ sedemikian hingga QR1 = PQ
(Gambar 4.5)
Geometri Euclid & Non Euclid
Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan 2020
Tarik PR1. Maka PQR1 adalah samakaki dan
QPR1 = PR1Q = b1
Misal besar sudut luar PQR1 di Q = b, menurut Lemma 1
b1 + b1 = 2b1 ≤ b1
berarti:
Sekarang dibentuk segitiga baru dan diulang lagi argumen di atas.
Perpanjangan QR1 melalui R1 ke R2, sedemikian hingga R1R2 = PR1.

Tarik PR2 maka PR1R2 adalah samakaki dan


R1PR2 = PR2R1 = PR2Q = b2
Jadi, sesuai dengan Lemma 1
b2 + b2 = 2b2 ≤ 2b2 ≤ b1
berarti:
1
b2 ≤ b1
2

Sesuai dengan persamaan (1) diperoleh:


1
b2 ≤ b
22

Dengan melanjutkan proses di atas sebanyak n kali, maka akan diperoleh titik Rn pada l
dan di sebelah kanan sisi PQ sedemikian hingga:
1
bn =  PRn Q ≤ b
2n
1
Dengan memilih n cukup besar maka bisa diperoleh b < a.
2n
Dengan demikian  PRnQ < a. jadi teorema berlaku untuk R = Rn.

Geometri Euclid & Non Euclid


Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan 2020
Teorema 2.
Ada sebuah segitiga dengan jumlah besar sudut kurang dari 1800

Y
P a
m
900 - a

X
n

Q R

Gambar 4.6

Bukti :
Misalkan l suatu garis dan P di luar l. Buatlah garis m melalui p sejajar l dengan cara
sebagai berikut:
Misal PQ  l di Q, dan m  PQ di P.
Menurut postulat kesejajaran Lobachevsky ada garis lain yaitu garis n yang melalui P
dan sejajar l. Salah satu sudut yang dibentuk n dengan PQ adalah lancip.
Misalkan: X titik pada n sedemikian hingga QPX lancip.
Y titik pada m dan disebelah kanan sisi PQ seperti X.
a = XPY.
Maka QPX = 900 - a.
Sekarang gunakan lemma 2. Misalkan R pada l dan berada di sebelah kanan sisi PQ yang
memuat X, sedemikian hingga PQR < a.

Perhatikan PQR, diketahui:


 PQH = 900
 QRP < a
 RPQ < XPQ = 900 – a
Geometri Euclid & Non Euclid
Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan 2020
Jika dijumlahkan diperoleh :
PQR + QRP + RPQ < 900 + a + 900 – a = 1800,
Jadi PQR memiliki jumlah besar sudut kurang dari 1800, dan teorema terbukti.

P
m

l
Q R
Gambar 4.7

Urutan pembuktian diatas sungguh sangat sederhana. Untuk mengetahui lebih


dalam, perhatikan dulu situasi yang sama dalam geometri Euclides.
Misal : l dan m tegak lurus PQ di Q dan P (Gambar 4.7) R sembarang titik l, di sebelah
kanan sisi PQ maka:
Jika R menjauhi PQ sampai tak terhingga, maka QRP mendekat 0o dan QPR
mendekati 90o.
Dalam geometri Lobachesky agak sedkikit berbeda. masih dimiliki garis l dan m
tegak lurus pada PQ di Q dan P sedemikian hingga m // l.
Tetapi sekarang (seperti pada pembuktian Teorema 2) ada garis lain PX yang
sejajar l, sedemikian hingga: QPX < 90o(Gambar 4.8).
Misalkan R sembarang titik pada l di sebelah kanan PQ seperti X.
Maka :
Jika R menjauhi PQ sampai tak terhingga, maka QRP mendekati 0o seperti pada
geometri Euclides.
Tetapi QRP tidak mendekati 90o, karena QRP selalu kurang dari QPX.

Geometri Euclid & Non Euclid


Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan 2020
Jadi :
Jika R cukup jauh, PQR akan memiliki jumlah besar sudut kurang dari 180o.
Sebagai contoh, jika QPX = 89o kita hanya perlu menempatkan R sedemikian
hingga QRP < 1o.

P
m

l
Q R
Gambar 4.8

Akhirnya, mungkin akan ditolak bahwa tidak akan bisa memperoleh


QRP < QPX, yakni sinar PR terletak dalam QPX.
Perhatikan bahwa sinar PR dan sinar PX adalah berbeda dan keduanya berada di dalam
sudut yang dibentuk oleh sinar PQ dengan sinar yang lain.
Misalkan sinar PX terletak di dalam QPR.
Maka sinar PX akan memotong QR dan sudah tentu memotong l. karena hal ini tidak
mungkin terjadi, berarti sinar PR harus berada di dalam QPX.
Teorema berikut merupakan teorema yang penting, dan merupakan konsekuensi
langsung dari Teorema 2.

Teorema 3
Jumlah besar sudut setiap segitiga kurang dari 180o.

Bukti :
Menurut akibat 2 teorema 6 (geometri netral):

Geometri Euclid & Non Euclid


Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan 2020
Jika ada sebuah segitiga yang jumlah besar sudutnya kurang dari 1800, maka setiap
segitiga jumlah besar sudutnya juga kurang dari 1800 ………………. (1)

Menurut Teorema 2 (geometri Lobachevsky):


Ada sebuah segitiga yang jumlah besar sudutnya kurang dari 1800 ………………(2)

Berdasarkan (1) dan (2) maka jumlah besar sudut setiap segitiga kurang dari 1800

Akibat 1 teorema 3
Jumlah besar sudut-sudut dalam segiempat kurangdari 3600

Akibat 2 teorema 3
Tidak ada persegipanjang

Meskipun teorema 3 tersebut berbeda dengan teorema yang sama pada geometri
Euclides, mungkin masih tetap berasumsi bahwa jumlah besar sudut suatu segitiga itu
konstan, seperti pada geometri Euclides. Hal ini tidak mungkin pada geometri
Lobachevsky, di mana jumlah besar sudut suatu segitigabervariasi antara00 dan 1800

Latihan :
Buktikan bahwa ada dua segitiga dengan jumlah besar sudut yang berbeda. Dapatkah
dijumpai lebih dari dua?

5. Adakah seegitiga-segitiga yang sebangun dalam geometri Lobachevsky?

Berikut ini akan ditunjukkan bahwa segitiga-segitiga yang sebangun tidak


terdapat dalam geometri Lobachesky, tetapi yang ada hanyalah segitiga-segitiga yang
kongruen. Hal ini sesuai dengan teorema berikut.

Geometri Euclid & Non Euclid


Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan 2020
Teorema 4
Dua segitiga dikatkan kongruen jika sudut-sudut yang bersesuaian sama.

A’ A

B’’ C’’
B’ C’

B C
Gambar 4.8

Bukti :
Andaikan teorema 4 salah, berarti ada dua segitiga, misal ABC dan A’B’C’ sedemikian
hingga: A = A’, B = B’, C = C’ tetapi kedua segitiga tersebut tidak kongruen.
Jadi AB ≠ A’B’ (Jika AB = A’B” tentu kedua segitiga tersebut kongruen dengan sd-ss-sd).
Demikian pula jika AC ≠ A’C’ dan BC ≠ B’C’.
Perhatikan tripel segmen AB, AC, BC dan A’B’, A’C’, B’C’. Salah satu dari tripel
segmen tersebut pasti terdiri atas dua segmen yang lebih besar dari dua segmen yang
bersesuaian dari tripel yang lain.
Akibatnya, dapat dimisalkan AB > A’B” dan AC > A’C’. selanjutnya tentukan titik B”
pada AB dan C” pada AC sedemikian hingga A’B” = AB” dan A’B” = AC’.
Jadi AB”C” kongruen A’B’C’ akibatnya AB”C” = B’ = B.
Berarti BB”C adalah suplemen B dan B”C”C adalah suplemen C, dengan demikian
segiempat BB”C”C memiliki jumlah besar sudut sama dengan 360o (bertentangan dengan
akibat 1 teorema 3).

Geometri Euclid & Non Euclid


Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan 2020
Disini telah dilihat perbedaannya dengan geometri Euclides. Sesuai dengan
Teorema 4, dalam geometri Lobachevsky tidak ada teori tentang gambar-gambar
sebanguun yang didasarkan pada defenisi biasa, karena jika dua segitiga sebangun maka
sudut-sudut yang bersesuaian sama, dan oleh karena itu kedua segitiga pasti kongruen.
Secara umum, dua gambar yang sebangun pasti kongruen, dan juga memiliki ukuran
yang sama.

6. Teori Luas Lobachevsky


Ukuran luas dalam geometri Lobachevsky berbeda dengan geometri Euclides
yang menggunakan satuan luas persegi, karena persegi tidak ada dalam geometri
Lobachevsky. Untuk perhitungan besarnya luas dapat digunakan metode perhitungan
integral dan metode pendekatan tertentu. Untuk penyederhanaan, dibatasi dengan luas
segitiga saja.
Tanpa memperlihatkan bagaimana luas didefenisikan, yang pasti luas memiliki
sifat-sifat berikut:
1) Kepositifan:
Setiap segitiga ditentukan secara tunggal oleh bilangan positif yang dinamakan
luasnya.
2) Invariansi terhadap kongruensi:
Segitiga-segitiga yang kongruen memiliki luas yang sama.
3) Sifat aditif (penjumlahan):
Jika segitiga T dibelah menjadi segitiga T1 dan T2, maka luas T adalah jumlah luas T1
dan T2

Akibatnya, setiap pengukuran luas menentukan fungsi bernilai real yang


didefinisikan pada semua segitiga yang memenuhi sifat a), b), dan c). hal ini
menunjukkan bahwa pendefinisian konsep pengukuran luas atau fungsi luas pada

Geometri Euclid & Non Euclid


Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan 2020
segitiga yang memiliki ketiga sifat tersebut, lepas dari proses pengukurannya. Jadi dapat
ditentukan definisi berikut.

Definisi :
Perhatikan suatu fungsi yang memasangkan setiap segitiga dengan bilangan real tertentu
sedemikian hingga sifat a), b) dan c) terpenuhi. Fungsi tersebut dinamakan fungsi luas
atau ukuran luas (untuk segitiga). Jika  (ABC) menyatakan suatu nilai yang dipasangkan
oleh  dengan segitiga ABC, dan disebut luas atau ukuran segitiga ABC yang ditetapkan
oleh .

Sudah tentu definisi diatas tidak terbatas pada geomtri Lobachevsky saja, tetapi
juga berlaku umyuk sembarang geometri netral. Dalam geometri Euclides telah dikenal
1
rumus luas segitiga ( a.t ) yang menghasilkan sebuah fungsi luas, dengan memasangkan
2
1
setiap segitiga dengan bilangan  alas  tingginya.
2
Berikut dilanjutkan dengan mengamati sifat aditif c) dari fungsi luas, yang dapat
dikembangkan sampai sejumlah suku–suku yang berhingga.

Teorema 5 (Penjumlahan berhingga).


Misalkan sebuah segitiga dipecah menjadi suatu himpunan berhingga segitiga–segitiga
yang tidak saling menutupi 1, 2, ………., n. maka fungsi luas  nya:
 () =  (1) +  (2) + . . . +  (n).
Hasilnya akan sama pentingnya baik pada geomtri Euclides maupun geometri
Lobachevsky. Dikenalkan ide fungsi luas dalam geometri Lobachevsky tanpa
memberikan suatu contoh tertentu. Ada suatu contoh yang hanya penting dan dikenal
pada geomtri Euclides, tetapi pada umumnya dinyatakan dalam sudut–sudut segitiga.
Secara formal dinyatakan definisi berikut.

Geometri Euclid & Non Euclid


Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan 2020
Definisi :
Defect ABC adalah 180 – (A + B + C). disini A, B, C, diambil dari besar derajat
dari sudut–sudut yang dimaksud. Jadi defect suatu segitiga adalah bilangan real bukan
bilangan derajat.

Defect suatu segitiga berlaku seperti pengukuran luas:

Teorema 6
Defect adalah fungsi luas pada segitiga.
Bukti:
Sesuai dengan Teorema 3, sifat a) berlaku. Sifat b) juga memenuhi, karena segitiga–
segitiga yang kongruen memiliki sudut–sudut yang bersesuaian sama, sehingga jumlah
sudutnya sama dan defectnya juga sama.
B

A D C
Gambar 4.10

Untuk menyelidiki sifat c) misalkan diketahui ABC, dan D suatu titik pada BC
sedemikian hingga AD memecah ABC menjadi ABD, dan ADC. Jumlah defect kedua
segitiga ini adalah:

180 – (BAD + B + BDA) + 180 – (CAD + C + CDA).

Geometri Euclid & Non Euclid


Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan 2020
Dengan menyusun kembali, dan memperkihatkan bahwa BDA + CDA = 180,
kita dapatkan jumlah defect kedua segitiga tersebut adalah

180 – (BAD + CAD + B + C) = 180 – (BAC + B + C)

yang merupakan defect ABC.

Teorema diatas menunjukkan bahwa fungsi luas ada. tentunya akan


mengherankan jika ada fungsi luas yang lain, dan seberapa banyak variasinya. Metode
pembuatan fungsi luas yang baru akan diberikan pada Teorema berikut, yang
merupakan akibat langsung dari definisi fungsi luas.

Teorema 7
Perkalian fungsi luas dengan bilangan positif juga menghasilkan fungsi luas.

Perkalian fungsi luas dengan bilangan positif mengakibatkan perubahan satuan


ukurannya (yakni: sembarang segitiga pempunyai ukuran 1), tetapi tidak mengubah
ratio ukuran segitiganya.
Jika dipakai satuan yang berbeda untuk ukuran sudut dan mendefinisikan
“defect” dengan cara alami, maka akan diperoleh perkalian suatu defect dengan
konstanta seperti yang didefinisikan semula.
Sebagai contoh,misalkan diubah satuan sudut dari derajat ke menit. Maka hal
tersebut akan menyebabkan dua macam perubahan:
(1) Setiap ukuran sudut harus dikalikan dengan 60.
(2) Angka kunci 180 harus diganti dengan 60 kali 180 atau 10800.

Jadi definisi yang tepat untuk “defect” adalah 60 kali defect yang didefinisikan semula.

Geometri Euclid & Non Euclid


Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan 2020
Sayangnya teorema terakhir tidak menjawab pertanyaan tentang macam-macam
fungsi luas yang mungkin. Akan dibahas kemungkinan fungsi luas yang bukan
merupakan perkalian defect dengan suatu konstanta.
Mungkin dirasakan bahwa defect akan dibuang dan bukan merupakan fungsi luas
tertentu, sementara fungsi luas yang lain mungkin diperoleh secara tidak proporsional
terhadap defect.
Jika hal itu yang terjadi, maka akan ada dua segitiga yang memiliki luas yang sama
karena ditentukan oleh suatu fungsi luas tertentu, dan memiliki luas yang tidak sama
oleh fungsi luas yang lain.
Dalam praktiknya, hal ini mungkin meresahkan: harga sebuah rumah yang
bergantung pada sistem ukuran yang digunakannya. Untungnya, hal seperti itu tidak
pernah terjadi dalam geometri Lobachevsky.

Teorema 8
Sembarang dua fungsi luas adalah proporsional.

Dalam hal ini bukti teorema ini tidak akan dibahas dalam pembahasan ini.
Jika dilihat teorema 6 dan 8, sangat mungkin mendefinisikan luas segitiga dengan
menggunakan defectnya; dengan mengabaikan faktor proporsionalnya.
Menarik untuk diperhatikan bahwa dalam geometri Euclides tiga-dimensi, jumlah
sudut segitiga bola adalah lebih besar dari 180o, dan luas segitiga bola didefinisikan
sebagai “kelebihannya”, yakni jumlah derajat ukuran sudut-sudutnya dikurang 180.
Dapat disimpulkan bahwa teorema 8 juga benar untuk geometri Euclides dan
diperlukan untuk memvalidasi teori luas Euclides yang sudah dikenal itu.

7. Garis – garis yang sejajar dan sama jaraknya

Geometri Euclid & Non Euclid


Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan 2020
Dalam geometri Eulides, ciri penting dari dua garis yang sejajar adalah bahwa
kedua garis itu jraknya sama dimana–mana. Hal itu tidak ada dalam geometri
Lobachevsky, sesuai dengan teorema berikut ini.

Teorema 9
Tidak ada dua garis sejajar yang jaraknya sama dimana–mana.
A B C
l

l’
A’ B’ C’

Gambar 4.11

Bukti :
Akan ditunjukkan bahwa untuk sembarang dua garis l dan l’, maka tidak ada tiga titik
di l yang jaraknya sama dari titik di l’. Misalkan A, B, dan C adalah tiga titik berbeda pada
l, dengan B diantara A dan C.
Dari A, B dan C tarik garis tegak lurus ke l’, yang masing–masing memotong l’ di A’, B’
dan C’.
Misalkan AA’ = BB’ = CC’.
Dari AA’ = BB’, maka AA’B’ = BB’A’ dan A’B = B’A jadi: AA’B’ BB’A’
Akibatnya AB’ = BA’
Karena BB’ = AA’ dan BA = AB maka AB’B  BA’A. akibatnya:
A’AB = B’BA ………. (1)
Yang berarti sudut–sudut atas (summit) segiempat AA’B’B adalah sama.
Dengan cara dan alasan yang sama, dapat pula diterapkan pada segiempat CC’B’B, yang
mengakibatkan:

Geometri Euclid & Non Euclid


Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan 2020
C’CB = B’BC ………. (2)
Dengan menjumlahkan (1) dan (2) diperoleh:
A’AB +C’CB = B’BA + B’BC = 180o
Jadi jumlah besar sudut dalam segiempat AA’C’C adalah 360o yang bertentangan dengan
akibat 1 teorema 3.
Dengan demikian pemisalan salah, dan yang benar adalah teorema 9.
Dapat disimpulkan dalam bagian ini dengan diskusi tentang jenis–jenis
pasangan garis–garis sejajar.
Sesuai bukti teorema diatas: jika dua garis sejajar, maka hanya ada dua hal yang
mungkin:
(1) Ada dua titik pada garis yang satu yang jaraknya sama dari garis yang lain.
(2) Tidak ada dua titik pada garis yang satu yang jaraknya sama dari garis yang lain.
Masalah (1) terjadi jika dan hanya jika kedua garis itu punya garis tegak lurus
persekutuan. Dalam hal ini kedua garis tersebut memencar (divergen) sampai tidak
berhingga baik di sebelah kiri maupun di sebelah kanan garis tegak lurus
persekutuannya.
Sedangkan (2) terjadi jika salah satu garis tersebut merupakan asimptot dari garis
yang lain.

Teorema 10
Dalam geometri netral, jika ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi sifat
kesejajaran Euclides, maka ada sebuah persegipanjang.

Geometri Euclid & Non Euclid


Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan 2020
m

P S

l
Q R

Gambar 4.12

Misalkan diketahui garis l dan titik P, PQ tegak lurus dengan l di Q. Pilih titik R (yang
berbeda dengan Q) yang terletak di l. buatlah garis m yang tegak lurus dengan l di R.
buatlah garis melalui P yang tegak lurus m di S.
Maka diperoleh segiempat PQRS dengan sudut Q, R, S yang masing–masing siku–siku.

Akan dibuktikan PQRS persegipanjang.

Bukti :
Karena PS dan l keduanya tegak lurus terhadap m, maka PS sejajar l (akibat 1 teorema 2
geometri Euclides):
Karena PS dan l memenuhi sifat kesejajaran Euclides, maka PS satu–satunya garis yang
melalui P yang sejajar: (akibat 3 teorema 2 geometri Euclides).
PQ tegak lurus l di Q dan PS sejajar l, maka PQ tegak lurus PS di P. Jadi segiempat PQRS
adalah persegi panjang.

Akibat teorema 10
Dalam geometri netral, jika ada sebuah garis dan sebuah titikyang memenuhi sifat
kesejajaran Euclides maka setiap segitiga jumlah sudutnya adalah 180o.

Geometri Euclid & Non Euclid


Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan 2020
Bukti :
Menurut teorema 10: Jika ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi sifat
kesejajaran Euclides maka ada sebuah persegi panjang.
Sedangkan menurut teorema 5: jika ada sebuah persegi panjang maka setiap segitiga
jumlah sudutnya adalah 180o.
Dengan menggunakan prinsip silogisma dapat disimpulkan bahwa:
Jika ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi sifat kesejajaran Euclides maka
setiap segitiga jumlah sudutnya adalah 180o.
Sekarang, perhatikan implikasi dari sifat kesejajaran Lobachevsky berikut.

Teorema 11
Dalam geometri netral, jika ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi sifat
kesejajaran Lobachevsky maka ada segitiga yang jumlah sudutnya kurang dari 180o.

Bukti :
Teorema ini sesungguhnya sesuai dengan teorema 2 yang telah dibuktikan. Jadi bukti
teorema ini juga bisa menggunakan bukti teorema tersebut.

Akibat teorema 11
Dalam geometri netral, jika ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi sifat
kesejajaran Lobachevsky maka setiap segitiga jumlah sudutnya kurang dari 180o.

Bukti :
Menurut teorema 11: Dalam geometri netral, jika ada sebuah garis dan sebuah titik yang
memenuhi sifat kesejajaran Lobachevsky maka ada segitiga yang jumlah sudutnya
kurang dari 180o.
Geometri Euclid & Non Euclid
Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan 2020
Menurut akibat 2 teorema 6: Jika ada sebuah segitiga yang jumlahnya kurang dari 180o
maka setiap segitiga jumlah sudutnya kurang dari 180o.
Berdasarkan prinsip silogisme dapat disimpulkan bahwa: Jika ada sebuah garis dan
sebuah titik yang memenuhi sifat kesejajaran Lobachevsky maka setiap segitiga jumlah
sudutnya kurang dari 180o.

Teorema 12
Dalam geometri netral, jika ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi sifat
kesejajaran Euclides maka setiap garis dan setiap titik luarnya tentu memenuhi sifat
kesejajaran Euclides, yang berarti geometrinya adalah geometrri Euclides.

Bukti :
Andaikan teorema 12 salah. Berarti ada satu garis dan satu titik yang memenuhi sifat
kesejajaran Lobachevsky. Menurut akibat teorema 11, jika ada sebuah garis dan sebuah
titik yang memenuhi sifat kesejajaran Lobachevsky maka setiap segitiga jumlah sudutnya
kurang dari 180o.
Tetapi menurut akibat teorema 10, jika ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi
sifat kesejajaran Euclides maka setiap segitiga jumlah sudutnya adalah 180o.
Terjadi kontradiksi, maka pengandaian salah, berarti teorema 12 benar.

Akibat 1 teorema 12
Dalam geometri netral, jika ada sebuah garis dan sebuah titik yang memenuhi sifat
kesejajaran Lobachevsky maka setiap garis dan setiap titik luarnya tentu memenuhi sifat
kesejajaran Lobachevsky, yang berarti geometrinya adalah geometri Lobachevsky.

Bukti:

Geometri Euclid & Non Euclid


Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan 2020
Misal diketahui garis l dan titik P memenuhi sifat kesejajaran Lobachevsky. Misalkan l’
sembarang garis dan P’ sembarang titik yang tidak dapat memenuhi sifat kesejajaran
Lobachevsky. Berarti hal ini kontradiksi dengan teorema 12.

Akibat 2 teorema 12
Setiap geometri netral tentu merupakan geometri Euclides atau geometri Lobachevsky.

Akibat 3 teorema 12
Suatu geometri netral merupakan geometri Euclides atau geometri Lobachevsky, yang
berarti jumlah sudut segitiganya adalah sama dengan atau kurang dari 180o.

Bukti:
Dalam geometri netral, misalkan ada sebuah segitiga yang memiliki jumlah sudut 180o.
maka geometri tersebut tidak merupakan geometri Lobachevsky, dan oleh karena itu
merupakan geometri Euclides (menurut akibat 2 teorema 12). Begitu pula dalam kasus
yang lain.

Akibat 4 teorema 12
Suatu geometri netral yang memenuat persegi panjang, tentu merupakan geometri
Euclides.

Geometri Euclid & Non Euclid


Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan 2020

Anda mungkin juga menyukai